Selasa, 05 Februari 2008

Membersihkan Racun Dalam Tubuh dalam 21 Hari

DETOKSIFIKASI 21 HARI

HARI PERTAMA SAMPAI KETIGA

04.30-05.30 minum banyak air putih sejuk sampai kencing.
06.00 minum perasan 1 buah jeruk nipis tanpa campuran apapun.
07.00 Air putih sejuk.
08.00 Blender papaya (campur jeruk siam/kino/lokam; semua serat dari kantung
jeruk dimasukkan)
09.00 Air putih sejuk.
10.00 blender nanas .
11.00 Air putih sejuk.
12.00 Jus wortel.
13.00 Air putih sejuk.
14.00 Jus brokoli ( campur dengan wortel atau mentimun 1:1).
15.00 Air putih sejuk.
16.00 Jus semangka dengan kulit putihnya.
17.00 Air putih sejuk.
18.00 blender papaya+ apel atau nanas + apel.
19.00 Air putih sejuk.
20.00 Persipan tidur
21.00 Tidur
22.00 Pulas
04.30 Bangun dan minum air putih sejuk.




HARI KE-4 SAMPAI KE-21

04.30-05.30 minum air putih sejuk sampai kencing.
06.00 perasan jeruk nipis tanpa campuran.
07.00 Air putih sejuk.
08.00 Jus campuran papaya+apel/ papaya+ nanas/apel+nanas/papaya+apel+nanas.
09.00 Air putih sejuk.
10.00 1- 2 gelas potongan buah segar ( pilih satu : apel, papaya, nanas, jeruk
bali/madiun, pir, semangka, melon, pisang, alpokat, mangga).
11.00 Air putih sejuk.
12.00 Makan siang : nasi brown rice 3-5 sendok makan (3/4 gelas) + 1 porsi salad
segar (campuran wotel parut, mentimun, kecambah k.hijau/kedele, selada,
buncis, k,panjang, paprika, kubis, brokoli; pilih 3-4 macam saja.) Salad dressing :
campuran 1sdk makan minyak zaitun(Virgin Olive Oil) + perasan jeruk nipis 1-3
buah.
13.00 Air putih sejuk.
14.00 1 gelas blender buah ( pilih : apel, nanas, papaya, semangka).
15.00 Air putih sejuk.
16.00 1-2 gelas potongan buah segar (apel, pir, anggur, jeruk)
18.00-19.00 Makan malam : 1 posi kaldu sayuran dengan tahu atau tempe 1 porsi sayuran
kukus (pilih 1-2 : brokoli,blumkol, wortel, buncis, bit, k.panjang, sayuran daun)

catatan : air putih diminum apabila perlu atau saat
terasa sangat lapar.
Jeruk nipis setiap hari di tambah satu buah
sesuai dengan kesanggupan seseorang, dan
menurun menjadi satu kembali pada hari
ke-21.
Tanda tidak sanggup: nyeri terus-menerus,
sakit kepala, lemas, berkeringat dingin.
Buah lebih baik diblender untuk
mendapatkan seratnya. Campuran buah
sekali makan 1-3 macam saja. Nanas, mangga,
jeruk tidak boleh dicampur. Mangga dibatasi
hanya 1 buah saja setiap hari. Bagi penderita
diabetes, kegemukan trigliserida tinggi dan
kolesterol tinggi, darah tinggi, jantung, buah-
buahan berikut sebaiknya dihindari : duren,
mangga manis, nangka, manggis, lengkeng,
leci, sawo.Bagi penderita ganguan hati, buah
anggur sebaiknya tidak dikonsumsi.


TERAPI JUS UNTUK MEMBERSIHKAN HATI

Tanda-tanda hati bermasalah :
1. kadar kolesterol dan trigliserida tinggi.
2. lingkaran hitam di bawah mata, mata merah dan gatal dan berair (bukan disebabkan oleh alergi atau kelilipan), ruam kulit berwarna coklat “liver spot”, lidah berlapis, napas bau (bukan karena gigi busuk).
3. kegemukan pada perut (tampak seperti wanita hamil).
4. tidak bisa menurunkan berat badan.
5. pembengkakan pada perut.
6. masalah kandung kemih.

Resep I
(minum pagi atau sore)
1 lobak merah dengan pucuknya,
2 wortel sedang,
½ gelas peterseli cincang,
1 siung bawang putih,
1 siung bawang merah,
½ akar bit kecil,
2 daun terluar kubis yang berwarna hijau tua atau
2 daun dandelion/jombang (taraxacum).
(jika lobak merah tidak ada dapat diganti dengan
2-3 brussel sprout atau brokoli 1-2 ons).

Resep II
(minum pagi)
1 buah jeruk (bali/madiun/nambangan) dikupas kulit hijau dan buang biji kemudian dijus. Ampas jus dapat diblender dicampur air R.O dengan blender saringan kemudian dicampur dengan jusnya.

SN 4 "Permulaan dan Akibat Dosa"

Kita sedang hidup dalam satu dunia yang penuh dengan berbagai kesusahan, peperangan, kelaparan, dan malapetaka. Tiap hari manusia menghadapi krisis dalam berbagai bentuk. Tidak heran jika kita mendengar keluhan-keluhan yang mengatakan, "Jika benar ada Allah yang berkuasa dan yang mencintai isi dunia dan manusia mengapa Allah membiarkan segala bencana, peperangan dalam dunia ini, penderitaan serta kesengsaraan merajalela bagi umat manusia? Dari manakah asal mulanya segala kekacauan dan penderitaan itu?" Kita mendengar banyak orang membicarakan tentang Iblis dan kita sendiri bicara tentang dosa. Akan tetapi benarkah ada Iblis yang disebut Setan? Apakah Iblis itu yang menjadi pokok segala penderitaan dan malapetaka dan asal mulanya dosa? Bagaimanakah dapat kita ketahui bahwa benar ada Setan? Apakah sebenarnya dosa itu? Demikianlah begitu banyak pertanyaan yang dikemukakan orang, untuk meminta jawaban terhadap segala masalah yang menimpa dunia dan manusia.

1. BENARKAH ADA IBLIS
"Sadarlah dan berjaga-jagalah! lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-gaum dan mencari orang yang dapat ditelannya 1 Petrus 5:8.
Alkitab membenarkan bahwa Iblis atau Setan ini ada dan kepada manusia diperingatkan supaya waspada. Jika demikian siapakah Iblis itu dan dari mana datangnya? Jauh sebelumnya Allah menjadikan dunia kita ini, di antara malaikat-malaikat Allah, ada satu malaikat yang berkuasa namaya, “Bintang Kejora", yang juga ia dikenal pula di kalangan malaikat-malaikat dengan nama "Anak Fajar". Ia mempunyai kedudukan yang tinggi sebagai pemimpin biduan malaikat dan berada di bawah Mikhael, sebagai penghulu segala malaikat. Akan tetapi menurut penjelasan Alkitab, "Maka timbullah peperangan di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya. Tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya," Wahyu 12:7-9.
Jelaslah di sini bahwa Setan itu memang ada dalam dunia ini dan ia telah dicampakkan dari surga ke dunia.

2. ASAL MULANYA DOSA
Kita bertanya: " Jika demikian apakah Setan itu yang menjadi biang keladi dosa? Apakah dosa itu dan bagaimanakah timbulnya dosa itu?" Mengenai pertanyaan, "Apakah dosa itu," Alkitab menjawab bahwa: "Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah." 1 Yohanes 3:4.
Dengan demikian tampaknya bahwa berbagai kesusahan, penderitaan, peperangan, malapetaka, kesakitan dan kematian adalah sebagai akibat daripada dosa, durhaka atau pelanggaran hukum Allah. Lebih jauh, jika Setan itu yang menjadi biang keladi dosa, bagaimanakah hal itu telah terjadi? Kita telah mengetahui dari keterangan Alkitab bahwa malaikat-malaikat telah diciptakan Allah untuk menempati surga, sebagaimana manusia diciptakan Allah untuk menempati dunia, Dikatakan pula bahwa, manusia telah dijadikan "kurang sedikit dari malaikat", namun demikian seperti halnya dengan manusia, maka malaikat telah diciptakan dalam keadaan suci, sempurna tidak berdosa, dan menjadi makhluk yang taat kepada perintah dan hukum Allah. Demikian pula dengan malaikat "Bintang Kejora", atau "Anak Fajar" itu, dan sebagai Kerubium yang menaungi, telah dijadikan Allah suci dan sempurna adanya. Tidak ada dosa dalam dirinya. Tetapi kemudian ternyata bahwa dari "Bintang Kejora", inilah mulainya dosa itu. "Engkau tidak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sarnpai terdapat kecurangan pada Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya." Yehezkiel 28:15,17.
Allah tidak menjadikan Setan, Allah menjadikan malaikat yang mulia, suci, sempurna, Bintang Kejora, Anak Fajar dan kerubium yang menaungi. Tetapi dosa telah mulai di dalam hati malaikat itu, dan ia menjadi Iblis atau Setan. Mengapa malaikat yang suci itu sampai mempunyai kejahatan dalam hatinya, dan berdosa? Itu adalah atas kemauannya, pilihannya sendiri. Karena sama halnya dengan semua makhluk ciptaan Allah, baik malaikat dan manusia, semuanya mempunyai hak dan kuasa untuk memilih dan berbuat yang benar menurut perintah Allah atau berbuat yang tidak benar dan melawan perintah Allah itu! Satu alasan utama yang dikemukakan dalam Alkitab, mengapa Bintang Kejora itu jatuh ke dalam dosa, ialah sebagai berikut: "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putra Fajar, engkau sudah dicampakkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
"Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!" Yesaya 14:12-14.
Bintang Kejora, telah berusaha memberontak melawan pemerintahan dan kekuasaan Allah. Cemburu terhadap kekuasaan Allah timbul di dalam hatinya dan ia berusaha "menyamakan diri dengan Yang Mahatinggi". Dalam pemberontakan itu, ia mendirikan kekuasaan sendiri di kalangan malaikat-malaikat bahkan berusaha merampas kekuasaan Allah sendiri! Dalam usahanya itu, ia telah berhasil "Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi." Wahyu 12:4, 7:9.

3. DUNIA KITA JATUH KE DALAM DOSA
Setelah dunia ini selesai dijadikan oleh "Allah maka manusia yang telah diciptakan sempurna, suci, ditempatkan Allah di Taman Firdaus. " Maka diperbuat Tuhan Allah pula suatu taman dalam Eden, di sebelah Timur, maka di sanalah ditaruhnya akan manusia yang telah dibentuk-Nya itu, Maka di Sana ditumbuhkan Tuhan Allah daripada tanah berbagai-bagai pohon yang permai kepada pemandangan mata dan baik akan dimakan dan lagi akan pohon alhayat di tengah-tengah taman itu dan pohon pengetahuan akan hal baik dan jahat pun. Maka diambil oleh Tuhan Allah akan manusia, ditaruhnya dalam Taman Eden itu, supaya diusahakannya dan dipeliharanya akan dia. Maka berfirmanlah Tuhan Allah kepada manusia, katanya: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakan-nya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:8, 9,15-17.
Tetapi Allah telah mengetahui bahwa Setan akan berusaha pula menjatuhkan manusia di Taman Eden itu, karena itu Allah berfirman agar Adam dan Hawa jangan mendekati dan memakan buah dari pohon larangan itu, karena melalui jalan inilah Setan akan dapat berhubungan dengan mereka! Tetapi ternyata bahwa kecerdikan Setan itu telah menyebabkan akibat yang sangat menyedihkan. Hawa telah berjalan-jalan dalam taman itu dan langsung datang mendekati pohon itu dengan pandangan dan perasaan kagum. Pada waktu itulah Setan yang telah menyembunyikan dirinya dalam rupa seekor ular yang bagus kelihatannya, berbicara kepada Hawa, sementara ia sedang memandang pohon itu dengan tercengang. "Maka kata ular kepada perempuan itu: Barangkali firman Allah begini: jangan kamu makan buah-buah di dalam Taman ini?" Maka sahut perempuan itu kepada ular: Boleh kami makan buah-buah segala pohon di dalam taman ini, tetapi akan buah yang di tengah taman ini adalah firman Allah: Jangan engkau makan atau jamah akan dia, supaya jangan engkau mati. (Terjemahan lama). Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Kejadian 3:4-6.

4. AKIBAT DOSA
Pada waktu itu manusia telah melanggar perintah Allah, mereka telah mengikuti ajaran Setan. Manusia telah menjadi hamba Setan, dan berdosa kepada Allah. Peristiwa kejatuhan manusia yang pertama itu ke dalam dosa adalah sangat menyedihkan, karena peristiwa itu bukan hanya menimpa dua orang di Taman Eden itu, tetapi hal itu telah menjadi suatu tragedi yang menimpa seluruh umat manusia. Sebagai akibat dari perbuatan dosa di Taman Eden itu, maka segala keturunan manusia harus mengalami berbagai penderitaan dan malapetaka. Firman Allah yang mengatakan, "Karena pada hari engkau makan daripadanya engkau akan mati," berarti bahwa mulai pada waktu itu mereka menjadi sasaran kemerosotan, kesusahan dan kematian, mereka menjadi makhluk yang fana. Akibat dari perbuatan itu, mereka harus menanggung segala penderitaan. Kepada Hawa Tuhan berkata: Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu. Lalu firman Allah kepada Adam: "Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu. Semak duri dan rutnput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu. Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. Kejadian 3:16-19. Setelah Setan berhasil menjatuhkan manusia, maka ia terus melancarkan usahanya mempengaruhi manusia agar terus melawan Allah dan tidak mentaati firman-firman-Nya. Adapun sifat Setan ini telah dijelaskan dalam Alkitab: "Iblis yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu, la adalah pembunuh manusia sejak mulanya dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta." Yohanes 8:44. Kesusahan, penderitaan, peperangan, kelaparan, malapetaka, penyakit, semuanya harus diderita oleh manusia akibat dosa. Dan yang lebih hebat lagi ialah kematian. Kematian berlaku bagi semua kejadian pepohonan, tanaman, burung, hewan dan manusia. Kuburan-kuburan yang luas di dunia ini penuh dengan berjuta-juta orang mati, adalah menjadi peringatan yang hebat sekali tentang pelanggaran manusia kepada perintah Allah, dan akibat tindakan manusia yang memberontak terhadap Allah. Satu ayat dalam Alkitab menandaskan pula, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita." Roma 6:23.
Adam sendiri mati akibat dosa. Sejak waktu itu semua manusia harus menghadapi kematian, karena semua manusia telah berdosa. "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." Roma 5:12.

5. RENCANA ALLAH MEMBEBASKAN MANUSIA DARI DOSA
Walaupun manusia telah memihak Setan dan menurut ajarannya, dan berdosa kepada Allah, namun Allah tetap mencintai manusia itu. Kalau bukan karena Allah itu Mahakasih, dan panjang sabar, dengan seketika saja manusia yang berdosa itu dihukum mati. Akan tetapi, "TUHAN itu panjang sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, la mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan la membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." Bilangan 14:18. Bagaimana dengan manusia? Banyak sekali manusia tidak menghiraukan kemurahan dan panjang sabar Allah itu! Manusia lebih sering tertarik kepada kesenangan dosa, duniawi yang fana walaupun dengan akibat-akibat yang menyedihkan. Apabila kita berkunjung ke daerah bekas kota tua Pompei yang terkenal itu, kita akan melihat-lihat museum yang dibangun oleh para ahli purbakala yang telah berhasil mengadakan penggalian kota itu. Kita dapat menyaksikan tubuh pria dan wanita yang telah membatu akibat malapetaka dahsyat yaitu meletusnya gunung Vesuvius dan kota kebanggaan itu dengan penduduk yang tidak sempat menyelamatkan diri, tenggelam di dalam lahar, dan tertimbun dengan batu-batu, dan abu panas gunung itu. Diceritakan bahwa di antara tubuh-tubuh manusia yang membatu itu, telah diketemukan tubuh seorang wanita yang tangan-nya sedang menggenggam permata.. Tampaknya, wanita itu setelah mendengar amaran menyelamatkan diri, tetapi ia masih berusaha mengumpulkan permata perhiasannya sehingga mengakibatkan kebinasaan bagi jiwanya. la bersama permata perhiasan itu ditelan oleh aliran lahar dan abu panas gunung berapi dan terkubur hidup-hidup. Hanya sedikit saja arti daripada kesenangan yang dapat diberikan oleh dunia, walaupun kesenangan itu adalah dalam bentuk kekayaan yang berlimpah-limpah. Penarikan untuk memetik dan mencicipi buah pohon larangan di taman Eden telah menyebabkan manusia yang pertama melanggar perintah Allah dan jatuh ke dalam dosa. Alkitab menasihatkan: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang da-pat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" Matius 16:26. Allah mencintai manusia. Diberikannya pengharapan untuk hidup karena jika bukan karena cintanya maka manusia yang telah berdosa itu akan mati selama-lamanya dan tidak rnempunyai pengharapan. Tetapi bagi kita sebagai manusia bordosa, Allah telah mempunyai rencana, yaitu rencana keselamatan pengharapan abadi yaitu hidup kekal! "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Roma 6:23. Allah mempunyai rencana untuk menyelamatkan manusia, rencana menjadikan manusia itu sempurna kembali, menyelamatkan mereka daripada dosa dan menempatkan mereka dalam dunia baru yang tiada ada dosa.

SN 3 "Allah Menjadikan Segala Sesuatu"

Kita hidup dalam satu dunia yang indah dan ajaib! Satu dunia yang penuh dengan kekayaan alam yang limpah emas, perak, dan berbagai batu-batu permata. Keindahan alam yang subur, tanam-tanaman hijau, bunga-bunga, rumput-rumput, pohon-pohon, buah-buahan dan berbagai makanan. Aliran sungai-sungai dan lautan yang menarik. Gunung yang tinggi, lembah dan padang-padang yang luas! Satu dunia yang dipenuhi pula dengan makhluk-makhluk hidup, burung, ikan, dan hewan-hewan dari berbagai jenis. Lebih dari semuanya dunia ini adalah tempat tinggal makhluk kejadian yang memiliki kecerdasan berpikir yaitu manusia, Maka timbullah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Dari manakah asal-muasal dunia ini? Bagaimanakah berlangsungnya proses perkembangan dunia itu? Bagaimanakah sejarah terjadinya langit, bumi, laut, matahari, bulan, dan bintang-bintang? Bagaimanakah sejarah kehidupan manusia?
Ada orang mengira bahwa segala sesuatu dalam dunia ini dan dalam alam semesta, hanyalah terjadi secara kebetulan. Ada pula orang yang berusaha mempertahankan teori-teori evolusi. Bahkan beberapa pengikut-pengikut Darwin yang melanjutkan teori itu akhirnya tiba pada kesimpulan ekstrem ateisme yang materialistis. Sebenarnya teori-teori ilmu pengetahuan yang benar tidak akan bertentangan dengan Alkitab.
Dr. Muhammad Hatta dalam bukunya "Pengantar Ke Jalan Ilmu Pengetahuan", antara lain menyatakan sebagai berikut: "Memang ada berlainan keinsafan antara Ilmu dan Agama, tetapi bukan bertentangan. Ilmu mengenai pengetahuan soal agama adalah soal kepercayaan. Pelita ilmu terletak di otak. pelita agama terletak di hati. Karena itu ilmu dan agama dapat berjalan seiring, dengan tidak mengganggu daerah masing-masing. Keduanya dapat menjadi suluh bagi manusia dalam menempuh hidup,"
Namun demikian, ilmu pengetahuan saja tidak dapat menjelaskan segala sesuatu ten-tang asal mulanya semesta alam, dunia dan segala isinya. Hingga kini ilmu pengetahuan masih tetap diperkembangkan dan masih terus mencari kebenaran.
Lebih lanjut, Dr. Hatta menyatakan: Itulah sebabnya banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan yang terbilang, terkenal pula sebagai seseorang yang percaya benar kepada Tuhan seperti Isaac Newton, seorang ahli ilmu alam yang tersohor benar namanya."
Robert Milikan, ketua Sarjana-sarjana Amerika berkata: Tiap pertambahan kepada pengetahuan kita di dalam bidang yang baru hanyalah menyatakan kebesaran yang tak terduga yang belum diketahui. Dan apa yang kita ketahui; atau merasa bahwa kita telah ketahui dalam ilmu pengetahuan, selalu harus dibarui setidak-tidaknya mengalami perubahan secara revolusioner."
Dr. Charles E. de M. Sajous, menegaskan: "Penciptaan benda-benda dari alam semesta, susunan matahari, dan bumi serta segala isinya, tercakup kita sendiri, mengenakan keperluan Allah di dalam segala hak miliknya secara fisik."
Dengan demikian tidaklah mengherankan jika sarjana-sarjana besar dalam dunia modern ini pada umumnya, adalah orang-orang yang mengakui kebesaran Allah sebagai Khalik Pencipta. Hanya sedikit sekali yang tetap menjadi sarjana ateis.

1. KHALIK PENCIPTA
Segala sesuatu yang kita lihat di sekitar kita, yang bergerak maupun yang tidak ber-gerak tentu ada asal-usulnya, permulaannya, ada pembuatnya atau penciptanya. Sebagai contoh yang sederhana, meja di dalam rumah kita. Apakah meja itu jadi dengan cara kebetulan? Apakah secara langsung meja itu sudah ada? Tidak! Kita beli dari toko perabot Apakah meja itu secara kebetulan pula terkumpul di toko perabot? Tentu tidak! Dari manakah asal-usulnya? Oh, ada tukang kayu yang membuat meja itu! Mungkin tidak semua orang mengenal tukang yang membuat meja yang ada di rumah mereka, tetapi mereka percaya bahwa ada tukang yang membuatnya. Demikian juga halnya dengan segala sesuatu yang kita lihat dalam alam sekitar kita! Hanya ada satu jawaban yang benar; terhadap pertanyaan mengenai, daripada asalnya dunia ini dan semesta alam sekalian, yaitu Allah telah menciptakan semuanya! Segala sesuatu dalam alam ini menyatakan bahwa Allah itu adalah Khalik Pencipta.
Ada banyak dewa-dewa yang disembah orang dalam dunia ini, Emas, perak, permata-permata yang mahal harganya, dalam bentuk berhala atau materialisme! Orang menyembah matahari sebagai dewa, bulan, bintang-bintang. Ada pula yang menyembah api, air sungai, pohon-pohon, guntur. Bahkan ada pula yang menyembah hewan-hewan baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada lagi yang mendewakan orang-orang besar, manusia yang dianggap berkuasa, suci! Mengenai dewa emas dan perak, Nabi Yeremia menulis, "Perak kepingan dibawa dari Tarsis, dan emas dari Ufas; berhala itu buatan tukang dan buatan tukang pandai emas. Pakaiannya dari kain ungu tua dan kain ungu muda, semuanya buatan orang-orang ahli. Tetapi TUHAN adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal," Yeremia 10:9,10.
Allah yang benar adalah Allah yang hidup dan yang berkuasa menciptakan semesta alam sekalian. Dewa-dewa yang lain adalah palsu adanya.
Allah yang Mahakuasa, Mahatinggi dan Maha adil, adalah Prima Kuasa dari segala sesuatu yang ada. Dari matahari yang terbesar dan planet-planet yang hebat sampai kepada serangga-serangga yang terkecil sekalipun semuanya adalah dari kuasa pen-ciptaan Allah.
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." Kejadian 1:1.
Nehemia berkata: "hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di antaranya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepada-Mu." Nehemia 9:6.
Penulis Mazmur menjelaskan pula: "Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya segala tentaranya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada." Mazmur 33:6,9. Allah menjadikan semesta alam sekalian, dan bumi serta segala isinya, Allah menjadikan manusia.
Keunggulan Allah, Pencipta serwa sekalian alam telah difirmankan oleh Allah sendiri. "Ingatlah hal-hal yang dulu dari sejak purbakala, bahwasanya, Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku." Yesaya 46:9.
Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung." Yesaya 42:8.

2. ALLAH MENJADIKAN DUNIA
Sejarah penciptaan dunia yang terdapat dalam tiga pasal permulaan buku Kejadian menjelaskan bahwa bumi ini dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, telah dijadikan dalam enam hari lamanya, dan telah selesai dengan sempurna dan amat baik adanya.
"Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah la pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:1,2.
Bagaimana Allah menjadikan dunia ini dalam enam hari itu, telah dijelaskan dalam Alkitab, sebagai berikut:
Pada hari yang pertama, "Berfirmanlah Allah:' Jadilah terang. Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama" Kejadian 1:3-5.
Pada hari yang kedua. "Berfirmanlah Allah; 'Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air. Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian Kejadian 1:6,7.
Pada hari yang ketiga, firman Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering. Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik."
Berfirmanlah A11ah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi. Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik." Kejadian 1:9-12.
Pada hari yang keempat firman Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi. Dan jadilah demikian." Kejadian 1:14,15.
Pada hari yang kelima, firman Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beter-bangan di atas bumi melintasi cakrawala. Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima." Kejadian 1:20-23.
Pada hari yang keenam, dengan firman Allah maka binatang-binatang dan segala jenis baik yang jinak dan yang liar, memenuhi hutan yang indah dan padang yang luas.

3. MANUSIA MAHKOTA PENCIPTAAN ALLAH
Pada hari yang keenam itu apabila segala sesuatu telah dijadikan, maka firman Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nyalah dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." Kejadian 1:26, 27. Inilah mahkota kemuliaan dari segala kejadian Allah.
Bagaimana Allah menjadikan manusia yang pertama itu, dijelaskan sebagai berikut; "Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Kejadian 2:7.
Dan lagi berfirmanlah Tuhan Allah demikian, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari-padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging." kejadian 2:18,21.
Allah telah menjadikan manusia itu menurut peta dan teladan Allah! Dari tangan Pencipta yang Mahakuasa Adam dan Hawa telah dijadikan menurut peta Ilahi.
E. G. White dalam buku Sejarah Para Nabi, mengenai manusia pertama yang dijadikan Allah, menyatakan sebagai berikut: "Manusia membawa peta Allah, baik dalam keadaannya secara luar dan dalam tabiat, sifat-sifatnya adalah sesuai dengan kehendak Allah. Pikirannya sanggup mengerti hal-hal rohani. Cinta kasihnya suci murni, seleranya dan kemauanya berada di bawah pengendalian pemikiran yang sempurna kepada kehendaknya."
Dengan lain perkataan, dari tangan Allah Pencipta, Adam dan Hawa telah dijadikan sempurna dan suci! Mereka memiliki kesanggupan-kesanggupan yang sempurna secara fisik, mental dan spiritual. Mereka memiliki kuasa untuk memilih. Adam dan Hawa telah dijadikan sebagai mahkota kemuliaan dari segala kejadian Allah. "Dari segala makhluk ciptaan Allah di atas bumi ini, tak satu pun yang sama dengan manusia."- Sejarah Para Nabi, hlm. 48.
Kepada manusia itu telah diberi kuasa oleh Allah untuk memerintah atas segala binatang dan menikmati segala keindahan bumi.
"Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Ke-jadian 1:28.
Daud, penulis Mazmur, menyatakan tentang manusia yang telah dijadikan Allah itu: "Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat." Mazmur 8:6.

4. TANDA PERINGATAN KEJADIAN ALLAH
Setelah selesai Allah menjadikan langit dan bumi dan segala isinya, dan menjadikan manusia dengan kemuliaan dan hormat, apakah selanjutnya yang diperbuat oleh Allah? Penjelasan yang indah dan menga-gumkan telah dijelaskan dalam Alkitab.
"Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah la pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatnya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah la berhenti dari segala pekerjaan "penciptaan yang telah dibuat-Nya itu," Kejadian 2:1-3.
Allah telah mengatur jangka waktu perputaran minggu sejak permulaannya, yaitu setelah enam hari menjadikan langit dan bumi, maka pada hari yang ketujuh la berhenti, memberkati hari itu dan menyucikannya, terutama adalah bagi manusia yang telah dijadikannya, yaitu manusia yang telah diberikan kebebasan untuk mencintai Allah dan berbakti kepada-Nya. Inilah satu rencana yang mulia dan membahagiakan. Manusia diberikan kesempatan oleh Allah pada hari itu berbakti kepada Allah, dan menerima berkat rohani dan kesegaran rohani bagi jiwa, di samping itu pula menjadi hari perhentian secara fisik. Ketentuan ini ditekankan selanjutnya dalam Taurat Allah untuk manusia. "Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan suatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan la berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya." Keluaran 20:9-11.
Hari yang ketujuh, adalah hari Sabat Allah, hari besar, mulia dan suci, satu hari yang diberkati Allah bukan hanya bagi manusia yang pertama, tetapi sepanjang zaman, hari kebaktian kepada Allah yang telah menjadikan langit, bumi, dan segala isinya. Satu hari yang menjadi tanda peringatan, kuasa Allah sebagai Khalik Pencipta langit dan bumi!

5. PENGAKUAN DAN KEWAJIBAN MANUSIA KEPADA KHALIK
Dari penjelasan di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada, semuanya telah jadi oleh kuasa Allah yang telah menciptakannya.
Kita manusia, adalah makhluk ciptaan Allah. Karena itu, kita wajib berbakti kepada Allah Khalik semesta alam. Nabi Yesaya berkata: "Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah; siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir oleh sebab la Mahakuasa dan Mahakuat. Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; la tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertianNya." Yesaya 40:26, 28.
Ketika Paulus berhadapan dengan orang Atena, ia menandaskan: "Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, la, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah la kekurangan apa-apa karena Dialah yang memberikan hidup dan napas dan segala sesuatu kepada semua orang." Kisah Para Rasul 17:24,25.
Karena itu Yohanes menyatakan pula tentang kewajiban tiap manusia sebagai insan Khalik, yang diserukan oleh malaikat dengan ketentuan yang tegas: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Wahyu 14:7.

Senin, 04 Februari 2008

SN 2 "Benarkah Alkitab itu Firman Allah ?"


Sebagian orang dalam zaman ini dengan berbagai alasan kini sedang meragukan isi Alkitab. Ada orang yang melihat kepada Alkitab itu dengan pandangan yang kritis, namun dengan hati yang jujur ingin mencari kebenaran dari dalamnya. Lain pula orang yang melihat kepada Alkitab dengan maksud hanya untuk mencari kesalahan semata- mata. Ada pula orang yang secara langsung menarik kesimpulan bahwa Alkitab itu hanyalah tulisan manusia belaka! Dengan penuh rasa curiga sebagian orang tidak mau menerima Alkitab, dengan alasan karena Alkitab telah mengalami banyak perubahan dengan terjemahan-terjemahan di dalam berbagai bahasa di dunia ini.
Alkitab telah menjadi pokok persoalan sejak berabad-abad lamanya, dan hingga sekarang ini. Beberapa pertanyaan masih terus dilancarkan orang terhadap Alkitab itu. Apakah sebenarnya Alkitab itu? Dan manakah sumber asli tulisan-tulisan Alkitab itu? Benarkah Alkitab itu firman Allah? Ba- gaimanakah firman itu disampaikan kepada manusia? Apakah gunanya Alkitab itu bagi manusia?
Untuk mendapatkan kesimpulan tentang kebenarannya Alkitab sebagai firman Allah maupun kesimpulan tentang segala keragu-raguan orang terhadap Alkitab itu, kita perlu menyelidiki Alkitab itu sendiri dengan keyakinan dan dengan hati yang jujur. Langkah pertama yang harus kita laksanakan ialah menyelidiki apa yang dikatakan oleh Alkitab itu menurut otoritasnya sendiri.

1. APAKAH ALKITAB ITU?
Alkitab itu telah dikenal sebagai satu buku yang terus-menerus menjadi pokok perdebatan di kalangan "banyak orang". Namun Alkitab itu sendiri menerima segala tantangan dari berbagai pihak dan menyatakan dirinya sesuai dengan kebenaran yang terdapat di dalamnya.
Sebenarnya Alkitab yang kita kenal sekarang ini bukanlah terdiri dari satu buku saja, melainkan adalah suatu koleksi dari buku-buku, tulisan-tulisan dan surat-surat, yang semuanya berjumlah 66 buah. Alkitab itu terdiri atas dua bagian yang masing-masing disebut "Perjanjian Lama" dan "Perjanjian Baru". Perjanjian Lama terdiri dari 39 buku dan Perjanjian Baru 27 buku. Sebenarnya Alkitab itu adalah buku tua. Pembagian yang dibuat antara "Perjanjian Lama" dan "Perjanjian Baru" itu ialah karena "Perjanjian Lama"ditulis sebelum Kristus dan "Perjanjian Baru" ditulis sesudah Kristus. Tidak kurang dari 40 orang yang telah menulis Alkitab itu, dan mereka adalah orang-orang yang menjadi juru bicara Allah, walaupun mereka itu datang dari berbagai tingkat kehidupan. Nabi-nabi, raja-raja, petani, nelayan, gembala, dokter, pemungut cukai. Ada yang berpendidikan tinggi dan ada pula yang tidak berpendidikan.
Jangka waktu yang digunakan untuk menulis Alkitab itu dari buku pertama sampai buku terakhir, adalah sekitar 1600 tahun, yaitu diperkirakan bahwa buku pertama ditulis pada tahun 1400 S.M. dan buku terakhir ditulis pada tahun 100 M
Allah telah berbicara kepada penulis-penulis firman-Nya, dalam bahasa mereka sendiri, dan pekabaran-Nya itu tidak bertentangan. Sebelum diterjermahkan ke dalam berbagai bahasa, naskah-naskah Alkitab itu telah ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram untuk Perjanjian Lama dan bahasa Yunani untuk Perjanjian Baru.
Biasanya tulisan dari penulis-penulis yang berbeda latar belakang kehidupan dan pendidikan, tidak akan sesuai satu dengan yang lain bahkan terdapat pertentangan-pertentangan. Apalagi jika penulis-penulis itu hidup bukan dalam satu waktu di satu tempat melainkan di tempat yang berbeda-beda, dalam jangka waktu yang berabad-abad lamanya. Hal itu pasti terjadi dengan tulisan-tulisan yang lain. Tetapi tidak demikian halnya dengan Alkitab. Enam puluh enam buku, ditulis oleh empat puluh penulis yang berbeda-beda, dalam jangka waktu 1600 tahun, Alkitab itu sesuai satu dengan yang lain dan sempurna, tidak terdapat pertentangan! Inilah satu bukti bahwa tulisan-tulisan Alkitab itu bukanlah ditulis secara kebetulan saja menurut kemauan penulis itu sendiri.

2. ALLAH BICARA KEPADA MANUSIA
Orang bertanya, Apakah maksudnya Alkitab itu ditulis? Dari manakah sumber asli tulisan Alkitab itu? Benarkah Alkitab itu firman Allah?
Sebenarnya manusia dapat mengenal Allah dalam alam ciptaan yang menyatakan kepada kita tentang kebesaran dan kemahakuasaan-Nya. Matahari menceritakan kemuliaan Allah; bulan dan bintang-bintang serta segala planet menyatakan tentang kebijaksanaan Allah, bahkan bunga-bunga dan rumput di padang menyatakan tentang cinta-Nya.
Namun demikian, kita bertanya, pernahkah Allah bicara kepada manusia secara langsung dalam bahasa manusia itu sendiri? Jelas bahwa dalam segala zaman Allah telah memilih manusia tertentu menjadi penulis-penulis bagi Allah. Melalui hamba-hamba yang dipilih-Nya inilah Allah menyatakan kepada manusia, tentang Diri-Nya sendiri, kuasa-Nya, cinta-Nya, cinta-Nya kepada manusia berdosa dan rencana keselamatan yang telah disediakan-Nya.
Alkitab adalah buku yang besar yang dapat menjawab segala rahasia kehidupan manusia dan di dalam Alkitab inilah Allah menyatakan pula rencana-Nya dan kehendak-Nya bagi manusia. Alkitab buku pedoman untuk menuntun manusia kepada hidup kekal.
“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku." Yohanes 5:39.

3. SUMBER TULISAN-TULISAN ALKITAB
Salah satu ulasan yang dikemukakan orang atas keraguan dan penolakan mereka terhadap Alkitab, yang tercakup di dalamnya Taurat, Zabur, dan Injil, ialah menurut ulasan itu bahwa aslinya tidak ada lagi, dengan dalil bahwa terjemahannya yang dibuat oleh banyak penulis telah menyebabkan Alkitab itu bukan lagi sebagai wahyu dari Allah. Sangat disayangkan orang yang ragu-ragu itu pun tidak dapat bertanggung jawab atas dalilnya itu, karena ia sendiri tidak dapat menunjukkan kesalahan Alkitab dibandingkan dengan bahasa yang aslinya!
Kalau demikian, apakah sebenarnya sumber tulisan Alkitab itu? Apakah Alkitab itu berasal daripada Allah ataukah hanya dari manusia? Alkitab menjawab sebagai berikut: "Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." 2 Petrus 1:21.
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." 2 Timotius 3:16.
"Setelah pada zaman dulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi." Ibrani 1:1.
Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan."Keluaran 17: 14.
"Kemudian Samuel menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan meletakkannya dihadapan TUHAN." 1 Samuel 10:25.
" Ambillah Kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yudea dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini." Yeremia 36:2.
Berdasarkan ayat-ayat di atas ini jelaslah bahwa Allah Sendirilah yang menjadi sumber dari Alkitab, walaupun itu ditulis oleh tangan manusia. Kebenaran yang terdapat dalam firman itu, adalah berasal dari Allah, namun diucapkan dan disampaikan melalui manusia.
Perlu pula diketahui bahwa untuk menyelidiki Alkitab, harus dimengerti bahwa dalam "Perjanjian Lama" terdapat Taurat, yang dikenal pula sebagai lima buku Musa atau Pentateuch. Kemudian ada pula buku-buku sejarah, yaitu dari Yosua sampai Ester. Buku-buku syair dari Ayub sampai Amsal Salomo. Buku nabi-nabi besar, dari Yesaya sampai Daniel kemudian nabi-nabi kecil dari Hosea sampai Maleakhi. Dalam Perjanjian Baru, terdapat pula buku-buku sejarah yaitu dari empat Injil, dan Kisah Para Rasul. Kemudian surat-surat yang ditujukan kepada gereja-gereja Kristen yang ditulis oleh para rasul dan akhirnya satu buku nubuatan, dalam Perjanjian Baru yaitu buku Wahyu.

4. BENARKAH ALKITAB ITU FIRMAN ALLAH
Tidaklah sulit untuk mendapatkan bukti-bukti bahwa Alkitab itu sesungguhnya firman Allah! Hanya Alkitab saja yang memberitahukan tentang asal mulanya dunia ini dan manusia. Alkitab membuka tabir sejarah bangsa-bangsa. Dalam kritik-kritik yang dilancarkan terhadap Alkitab, dikatakan bahwa dari nama orang, kota, peristiwa yang tersebut dalam Alkitab itu tidak benar. Tetapi sejak lebih seratus tahun lalu para ahli sejarah purbakala (arkeologist), telah mencari tempat-tempat menurut petunjuk Alkitab sebagai firman Allah, dan menggali tanggul-tanggul untuk mendapatkan peninggalan-peninggalan zaman purbakala. Di sanalah mereka menemukan reruntuhan kota-kota kuno yang telah tertimbun beribu-ribu tahun lamanya. Mereka menemukan berbagai bejana, alat-alat kuno, perabot-perabot, gulungan-gulungan surat segala sesuatu yang menceritakan tentang cara hidup dan kebudayaan masyarakat di zaman purbakala itu. Semuanya, sesuai sekali dengan ayat-ayat Alkitab. Dengan demikian para ahli sejarah tidak dapat membantah lagi kebenaran Alkitab itu. Mereka percaya dan lebih lanjut lagi, mereka menggunakan Alkitab itu menjadi petunjuk yang membantu mereka mengadakan penggalian-penggalian kota-kota kuno untuk kepentingan ilmu pengetahuan modern.
Alkitab penuh dengan bukti-bukti sejarah, yang jelas menyatakan bahwa Alkitab itu benar adanya. Apabila Alkitab itu dibaca dengan saksama dan kemudian kita sesuaikan dengan sejarah, maka kita akan mendapatkan bukti bahwa sejarah membenarkan Alkitab.
Dari segi ilmu pengetahuan kita menemukan pula, kebenarannya Alkitab. Di satu pihak tidak selalu teori-teori ilmu pengetahuan dan filsafat itu sejalan dengan Alkitab, tetapi dalam banyak hal, fakta-fakta mutlak apa yang diajarkan oleh ilmu pengetahuan modern, sebenarnya sudah dijelaskan dalam Alkitab.
Jauh sebelum manusia mengetahui bahwa dunia ini bulat; lebih dua ribu tahun sebelumnya Allah telah memberitahukan kepada nabi Yesaya, "Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentuk langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!" Yesaya 40:22.
Salah satu naskah Alkitab, yaitu salinan lengkap buku Yesaya, telah ditemukan pada tahun 1947, di dalam gua batu gunung Wadi Qumran, Laut Mati, sehingga naskah itu dinamakan "Dead Sea Scrolls". Menurut ahli purbakala naskah itu dibuat pada tahun 100 S.M. dan 100 M. Sebelumnya para pengritik telah menyerang Alkitab khususnya tulisan-tulisan buku Yesaya dengan dalil bahwa buku Yesaya menunjukkan gaya bahasa yang ditulis sekitar tahun 600-900 M. Dan ditulis oleh beberapa orang, bukan oleh Nabi Yesaya. Tetapi dengan penemuan Dead Sea Scrolls itu, maka segala dalil dan kritik itu hilang. Para ahli menguji salinan naskah buku Yesaya itu dan membuktikan bahwa umur naskah itu jauh lebih tua daripada waktu yang mereka pikirkan. Sekali lagi para pengritik harus membenarkan Alkitab.
Kita dapat sebutkan banyak lagi pene-muan-penemuan ahli sejarah purbakala, yang semuanya membenarkan Alkitab, misalnya, penggalian di Gibeon, "negeri yang besar" yang dijelaskan dalam Yosua 10:2. Dalam tahun 1955, penggalian kota Gibeon dilakukan dan telah diketemukan pada bekas kota itu saluran air yang besar, sebagai cara penyimpanan air bagi rakyat Gibeon apabila kota dikepung musuh. Juga diketemukan keping-keping bejana dengan tulisan Gibeon, yang tepat sekali dengan cerita dalam Yosua 9:3-27.
Bacalah hasil penggalian daerah kuno, Menara Babel, Nimrod, Niniwe. kota Babel di Mesopotamia, dan kota-kota di Palestina. Gibeon, Mizpa, Silo. Begitu pula penggalian di Gunung Gerizim di tanah Moab dan Amori, Gilead, Petra dan banyak lagi bukti yang membenarkan tulisan-tulisan Alkitab.
Para arkeolog tidak pernah menemukan surat-surat atau buku-buku "baru" selain daripada apa yang kini terdapat dalam Alkitab. Pula para arkeolog tidak dapat menggunakan buku lain, selain daripada Alkitab, untuk membantu mereka melakukan penggalian-penggalian peninggalan sejarah purbakala itu. Seandainya tulisan-tulisan Alkitab sudah dipalsukan orang, maka usaha para arkeolog akan sia-sia adanya, dan bukti-bukti yang ada sekarang, pasti tidak diketemukan.
Dari segi nubuatan, Alkitab berdiri unggul karena firman Allah yang telah tercantum di dalamnya, pasti terjadi. Kita pelajari beberapa dari nubuatan itu. Keruntuhan kerajaan Babel diumumkan sebelum terjadi, masing-masing oleh nabi Yeremia dan Nabi Yesaya. (Yeremia 51:53 dan Yesaya 13:19). Koresy, panglima tentara Media-Persia yang mengalahkan Babel, sebelum ia dilahirkan namanya sudah disebutkan dalam
Yesaya 45:1-4. Demikian pula nasib bangsa
Yahudi telah diumumkan dalam buku
Imamat 26 dan buku Ulangan 28. Bacalah
Imamat 26:31-34.
Hanya Allah yang mengetahui dengan pasti segala sesuatu yang akan terjadi kemudian baik terhadap diri seseorang, atau terhadap satu kaum dan bangsa bahkan apa yang akan menimpa dunia. Mengetahui lebih dulu segala peristiwa yang akan terjadi di waktu mendatang adalah sifat yang dimiliki hanya oleh Allah saja.

5. APAKAH FAEDAHNYA ALKITAB BAGI MANUSIA?
Alkitab adalah buku Allah. Dalam sifatnya yang rohani, Alkitab memiliki kuasa yang tidak terdapat di dalam buku lain. Ini disebabkan karena sumber inspirasinya adalah dari Allah sendiri. Seorang penulis firman Allah berkata: "Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku." 2 Samuel 23:2.
Lebih lanjut, kuasa firman Allah itu di-nyatakan pula oleh Daud, seorang penulis, "Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya segala tentaranya." "Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada." Mazmur 33:6, 9. Jika firman Allah penuh dengan kuasa dalam menjadikan semesta alam sekalian, apakah yang akan terjadi dalam kehidupan seseorang yang menerima firman Allah itu?
Daud berkata, "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau." Mazmur 199:11. Firman Allah adalah pelindung kita dan pertahanan kita terhadap dosa. Alkitab, Firman Allah adalah kuasa yang dapat menolong kita apabila kita digoda untuk berbuat kejahatan dan dosa. Jika ada satu keperluan yang terbesar bagi manusia, ialah keperluan untuk mendapat kuasa mengatasi dan mengalahkan dosa!
Alkitab berkuasa untuk mengubah kehidupan manusia. Bagi yang berduka, kecewa dan putus asa, diberikannya penghiburan, pengharapan, dan keberanian. Yang sombong diajarnya kerendahan hati, yang kasar menjadi berbudi-pekerti. Yang bermusuhan menjadi bersahabat yang saling mengasihi. Pria dan wanita yang rusak hidupnya, dengan firman Allah menjadikan mereka manusia baru.
Huxley seorang skeptis akhirnya mengakui Alkitab dengan perkataan berikut: "Aku selalu sangat menyukai pendidikan sekular, dalam arti pendidikan tanpa agama; namun aku harus mengakui bahwa tidak kurang kesulitan yang serius untuk mengetahui hal-hal keagamaan yang berguna yang menjadi dasar tingkah laku yang penting, yang harus dipelihara, dalam keadaan kekalutan pikiran tentang soal ini, tanpa menggunakan Alkitab. Aku menghargainya sebagai satu bukti bahwa seorang anak berumur lima atau enam tahun dibiarkan menurut akalnya sendiri, akan menjadi sangat tertarik kepada Alkitab dan mendapatkan makanan moral yang terbaik dari dalamnya." ~ Contemporary Review, Desember 1870.
Melebihi dari segala sesuatu, maka Alkitab itu adalah menjadi pedoman untuk kehidupan yang kekal.

Sabtu, 02 Februari 2008

SN 1 "Benarkah ada Allah ?"

Seorang kosmonaut Rusia setelah berhasil mengelilingi bumi dan ketika kembali dengan selamat dari perjalanannya meng-arungi angkasa luar yang hebat itu, langsung memberikan pernyataannya kepada dunia bahwa "ia tidak melihat Allah."Berbeda dengan ketiga orang astronaut Apollo 7, dalam mengadakan perjalanan mengelilingi bumi selama 11 hari, dari angkasa luar itu seorang di antara mereka, Walter Schirra berkata: "Saat ini kami merasa berada lebih dekat dengan Tuhan."Jika kita mengikuti sejarah kehidupan manusia, maka dari dulu hingga sekarang, ada orang yang mengakui dan percaya serta taat berbakti kepada Allah tetapi ada pula yang menyangkal dan berusaha menolak-Nya dengan berbagai dalih, Sifat manusia yang enggan dan tidak mau mempercayai Allah menyebabkan ia tidak mau mencari Allah atau tidak berusaha mempelajari ten-tang Allah. Dari begitu banyak pertanyaan yang timbul dalam pikiran manusia, terdapatlah pertanyaan yang di samping menanyakan tentang dirinya sendiri dan keadaan sekitarnya, lebih jauh lagi telah menanyakan tentang Allah."Siapakah Allah itu ?""Bagaimana dapat kita ketahui bahwa Allah itu ada?" "Dapatkah kita mengenal Allah?"Di zaman Mesir kuno, Firaun Amenhotep yang berkuasa dan yang menganggap dirinya sendiri sebagai dewa, telah mengemukakan pula pertanyaan serupa itu. "Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi." Keluaran 5:2.Akhirnya firaun itu juga mengakui adanya TUHAN dan berkata : "Bangunlah keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu," Keluaran 12:31.Siapa pun juga dapat mengemukakan pertanyaan yang sama: "Siapakah Allah itu?" "Benarkah ada Allah?" Apabila kita bertanya dengan jujur dan ingin mencari Allah dengan segenap hati, maka kita akan memperoleh jawaban yang tepat dan mendapat Dia.

1. ALLAH ITU ADA
Dr. Hamka dalam bukunya "Pelajaran agama Islam", menegaskan bahwa "Wujud atau adanya Allah bukanlah perkara sukar yang harus dicari dengan jalan yang berbelit-belit. Fithrat manusia sendiri telah mengakui adanya Tuhan meskipun pada mulanya mereka belum tahu siapa nama-Nya. Tabiat manusia dan perjalanan hidupnya, ke mana pun tujuan jalannya dan di mana pun perhatiannya, di sana dia akan bertemu adanya Tuhan. Cuma sayang, kesangatnyataan itulah kadang-kadang yang menjadikan tersembunyinya, dan sangat dekatnya itulah yang kerapkali menyebabkan Dia tidak terlihat. Orang yang mengingkari Adanya Tuhan sendiri pun ragu dalam keingkarannya atau ingkar dalam keraguannya."Adanya Allah telah menjadi suatu prinsip dasar dari semua agama yang benar, karena di atas dasar itulah terletak berbagai doktrin-doktrin agama itu.Dasar penjelasan pokok tentang adanya Allah terdapat pada ayat pertama dalam Alkitab: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." Kejadian 1:1. Bunyi ayat yang sederhana ini, bukan saja menyatakan tentang adanya Allah, tetapi juga sekaligus menyatakan tentang kuasa-Nya yang besar menciptakan langit dan bumi.Beberapa hal yang dapat menjelaskan adanya Allah di antaranya karena adanya alam semesta, adanya makhluk-makhluk dan kejadian alam di sekitar kita.Di sinilah berlaku ketentuan-ketentuan sebab dan akibat. Setiap akibat yang kita lihat sudah tentu ada sebabnya yang memadai. Setiap benda yang kita lihat, yang ada, baik di langit maupun di bumi, pasti ada asal mulanya atau sudah ada sejak permulaannya atau pada suatu waktu. Orang boleh berkata bahwa segala sesuatu yang ada itu, sudah jadi dengan kebetulan, atau telah menjadikan dirinya sendiri atau diciptakan oleh sesuatu kuasa

2. SEGALA LANGIT MENYATAKAN ADANYA ALLAH
Alkitab menjelaskan: "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar." Mazmur 19:2-4.Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa dalam segala kekuatan di langit, cakrawala, planet-planet, tercantumlah bahwa Allah itu ada yang telah menciptakan semuanya.Menurut ilmu falak, kita ketahui bahwa bumi kita ini berputar pada sumbunya dalam waktu dua puluh empat jam dengan kecepatan kira-kira seribu mil sejam. Tetapi, demikian dikatakan seandainya bumi ini berputar dengan kecepatan yang lebih rendah, katakan saja seratus mil sejam, maka akibatnya hari malam dan siang akan berlangsung sepuluh kali lebih lama daripada yang ada sekarang. Kemudian pancaran panas matahari waktu musim kemarau akan membakar segala tumbuh-tumbuhan dan pada waktu malam hari, setiap pucuk dan tunas akan membeku.Letak bumi kita itu miring dengan sudut dua puluh tiga derajat. Seandainya tidak miring letaknya, maka kedua kutub akan tetap dalam keadaan senja. Uap dan air laut akan bergerak ke utara dan ke selatan. Sungai-sungai es akan mencair dan mengalir ke laut dan turunnya permukaan air samudera akan mengakibatkan timbulnya daratan-daratan baru yang luas, mengurangi turunnya hujan dan akibatnya pasti sangat mengerikan.Bumi beredar mengelilingi matahari dengan kecepatan delapan belas mil tiap detik. Andaikata kecepatan ini berubah, lebih cepat atau lebih lambat maka jarak antara bumi dengan matahari akan berubah pula dan keadaan ini pasti akan mengancam kelanjutan hidup tiap makhluk di bumi ini.Dari segala sesuatu yang disebut di atas ini, satu hal yang harus diakui oleh manusia ialah bahwa tiap kekuatan langit dan planet-planet bergerak teratur dengan cermat dan semuanya dikendalikan oleh hukum.Kepler, seorang ahli ilmu perbintangan telah mencoba memecahkan hukum peredaran ini dengan mengemukakan 19 hipotesis dan teori-teori. Tetapi kemudian ia menyadari bahwa teorinya yang berdasarkan pemikirannya sendiri itu tidak berhasil. Baru ketika ia menyesuaikan teori itu dengan fakta yang ada, ia merasa bahwa ia telah berhasil, tetapi ia berseru, "Ya, Allah Yang Mahakuasa, aku hanya berpikir mengikuti pemikiraan-Mu!"Orang boleh mengadakan penyelidikan tentang keadaan di bulan, Mars, Matahari, Venus, Jupiter, Merkurius, Saturnus, untuk mengetahui besamya, geraknya, jaraknya, tetapi para ahli tidak mampu menjelaskan segala sesuatu tentang alam semesta. Menurut taksiran bahwa dalam jagat raya ini terdapatlah 40 biliun sampai 100 biliun bintang-bintang atau matahari-matahari.Allah itu tidak kelihatan, tetapi kenyataan ciptaan-Nya tampak jelas. Bukti tentang adanya Allah, kuasa-Nya dan kebijaksanaan-Nya, kelihatan dengan jelas baik di langit maupun di bumi."Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak daripada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan Keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih." Roma 1:19, 20.

3. KEJADIAN DI BUMI BERBICARA TENTANG ALLAH
Apa yang kita lihat dalam alam kejadian membuktikan bahwa ada Khalik yang men-jadikannya. E. G. WHITE dalam bukunya "Jalan yang Terindah" melukiskan dalam perkataan yang jelas mengenai hal itu."Lihatlah kejadian-kejadian ajaib yang Allah telah jadikan . Timbanglah kegunaan kejadian-kejadian itu bagi keperluan dan kesenangan, bukan saja untuk manusia tetapi segala makhluknya. Cahaya matahari dan hujan yang menyenangkan dan menyegarkan bumi, gunung-gunung dan lautan yang besar dan padang-padang yang luas sekaliannya itu menyatakan kecintaan Allah yang sudah menjadikan kita semua. "Allah itu cinta adanya," tertulis pada tiap kuntum bunga yang mekar, pada tiap pucuk rumput yang bertumbuh. Burung-burung yang elok memenuhi udara dengan lagu-lagu yang merdu, bunga-bunga yang elok mengharumkan udara pohon-pohon yang tinggi di hutan rimba dengan daun-daunnya yang hijau, semuanya menyaksikan pemeliharaan Allah.""Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja! Matius 6:28-30. dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. "Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidaklah la akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?" Matius 6: 28-30.Bahkan rumput di padang dan bunga-bunga semuanya menyatakan tentang ke-besaran Khalik dan kuasa-Nya yang menciptakan. Manusia baru mencoba untuk mengetahui bagaimana dapat membuat sehelai daun rumput.

4. MANUSIA MENYATAKAN ADANYA ALLAH
Mungkin salah satu unsur yang amat penting dalam pemikiran manusia ialah kecenderungan memikirkan tentang dirinya sendiri. Mengenai asal-usul manusia itu terdapatlah berbagai pandangan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu merupakan penjelmaan tingkat terakhir daripada suatu proses evolusi, dan inilah yang merupakan konsepsi dari ajaran evolusi. Sedangkan dari segi pandangan agama mengakui bahwa manusia itu pada asal mulanya diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna.Setelah berusaha membahas tentang "proses" kelahiran manusia, Dr. Alan Guttmacher menyatakan: "Suatu proses yang serba kompleks dan tampak ajaib. Ketika proses itu berfungsi sekarang ini, maka proses itu adalah suatu seruan yang keras sekali yang telah dimulai sejak permulaannya kehidupan manusia dalam planet ini."Apakah sebenarnya manusia itu? Benarkah manusia itu tidak lebih daripada hewan atau satu koleksi dari beberapa ratus juta sel, yang masing-masing sel terdiri dari molekul dan elektron dan telah terkumpul secara kebetulan?Sebenarnya ilmu pengetahuan modern tidak dapat menjelaskan tentang asal-usul segala sesuatu. Rahasia daripada penciptaan itu adalah di luar batas kemampuan ilmu pengetahuan. Sudah tentu para sarjana dapat mengemukakan opini, teori, hipotesis, jika ada sesuatu yang dapat dibuktikan dengan fakta.Sudah ada usaha para sarjana untuk coba "menciptakan" beberapa bentuk kehidupan melalui percobaan dalam cerobong-cerobong gelas di laboratorium, tetapi hingga kini belum ada yang berhasil. Sejak zamannya Louis Pasteur bapak Bakteriologi, para sarjana hanya tetap membatasi diri pada fakta dan mengetahui bahwa mereka tidak mengetahui sesuatu tentang asal-usul kehidupan itu.H. G. Wells sendiri sebagai seorang tokoh yang menganut filsafat evolusi dengan jujur mengakui bahwa: "Kita tidak mengetahui bagaimana kehidupan itu dimulai di dunia ini."Tidak ada teori, hipotesis atau terkaan-terkaan yang dapat digunakan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan ini. Apa yang dapat dilakukan ialah mencari jawabannya dari Alkitab."Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Kejadian 2:7.Orang boleh menganggap bahwa pernyataan dalam Alkitab ini sifatnya tidak ilmiah dan mungkin menamakannya sebagai suatu dongeng. Tetapi para sarjana modern setelah mengadakan berbagai analisis kimia, akhirnya mendapati bahwa apa yang dikemukakan dalam Alkitab itu adalah bersifat ilmiah. Karena dari hasil penyelidikan para ahli dikatakan bahwa tubuh manusia itu adalah suatu komposisi yang terdiri dari unsur-unsur yang tepat seperti unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Pada hakikatnya memang manusia itu dapat melanjutkan kehidupannya karena bahan-bahan makanan yang diperolehnya dari tanah.Siapakah yang dapat menjelaskan tentang jiwa dan kepribadian manusia kecuali yang telah dijelaskan di dalam Alkitab? Siapakah yang dapat menjelaskan tentang keajaibannya otak, perut, sistem saraf dan organ lainnya dalam tubuh manusia dan bagaimana semua organ itu dikoordinasi? Jawaban yang tepat ialah bahwa manusia itu ada, karena ada Khalik, Pencipta yaitu Allah Yang Mahakuasa.Yesus sendiri dengan tegas berkata tentang asal mulanya manusia itu sebagai berikut: "Jawab Yesus: Tidakkah kamu baca, bahwa la yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?" Matius 19:4.

5. ILMU PENGETAHUAN MEMBENARKAN ADANYA ALLAH
Dalam perkembangan dunia modern ini kita mengetahui bahwa masih ada juga manusia yang menamakan dirinya sarjana yang tetap tidak percaya adanya Allah. Tetapi kini dapat dirasakan bahwa pandangan itu makin terdesak. Lebih banyak sarjana modern yang dalam kegiatan laboratorium mereka semakin nyaring menyatakan keyakinan mereka tentang Adanya Allah dan kebenaran-Nya.Dr. R. A. Milikan, salah seorang sarjana yang menemukan sinar-sinar kosmik berkata: "Bagiku, aku ini sebenarnya adalah tanda dari jari Allah. Aku menemukan Khalik senantiasa dalam pekerjaanku. Aku bersaksi bahwa ajaran-ajaran ilmu pengetahuan adalah luar biasa, sama seperti ajaran-ajaran Yesus yang pada dasarnya sangat berfaedah dan baik adanya." Herbert Spencer, seorang ahli filsafat yang terkenal berkata: "Kita harus mengakui juga bahwasanya segala kejadian itu adalah tanda daripada kuasa Allah dan terlalu tinggi untuk dicapai oleh pikiran manusia."Kita dapat menyebut lagi beberapa sarjana lainnya, Copernicus, Kepler, Galileo, Newton, dalam pernyataan-pernyataan mereka semuanya mengakui dan percaya adanya Allah dan Pencipta semesta alam.Berdasarkan pendapat Copernicus dalam bukunya " On the Revolution of the Colestial Orbs," Rhaeticus menulis sebagai berikut: "Di pusat dari segala sesuatu terdapatlah matahari yang mengatur,... tidakkah kita menganggap itu berasal dari Allah Khalik semesta alam?"Johannes Kepler telah menerima pula teori Copernicus dan menulis bukunya "Mysterium Cosmographicum". Pada akhir hidupnya ia menyatakan, "Segala sesuatu di mana pun dalam alam, aku menjamah Allah seperti halnya dengan tanganku ini."Isaac Newton, dengan bukunya yang terkenal, "Pencipta" menyatakan tentang Allah sebagai berikut:"la memerintah segala sesuatu, bukan seperti suatu jiwa dari dunia, akan tetapi sebagai Tuhan atas sekalian-nya....Karena kita berkata, Allahku dan Allahmu."

6. SIFAT ALLAH DINYATAKAN
Untuk menjawab pertanyaan, "Siapakah Allah itu" dalam Alkitab dijelaskan bahwa kepada Musa sendiri Allah telah memperkenalkan nama-Nya. Menjawab pertanyaan Musa tentang siapakah nama Allah. "Firman Allah kepada Musa; AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya:"Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Keluaran 3:14.Ketika Musa memohon kepada Tuhan, "Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku." Keluaran 33:18. maka Allah telah menyatakan pula sifat-sifat-Nya sebagai berikut:
"Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." Keluaran 34:6, 7. Dengan pernyataan ini dapatlah disim-puikan bahwa sifat-sifat Allah itu Agung, Supremasi (Unggul), Berpengasihan, Sempurna, Mengampuni. Sabar, Adil, Benar, dan mempunyai kuasa dan kemuliaan yang tiada tara.Kebesaran Allah di samping sebagai Khalik Pencipta semessta alam, dinyatakan pula dalam suatu tingkat Yang Mahatinggi. "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah." Yesaya 45:5. Dari semua sifat Allah yang mulia dan sempurna itu, dinyatakan pula dalam Alkitab satu sifat yang fundamentil, abadi, sebagaimana yang telah tercantum dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu." Yeremia 31:3."Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." I Yohanes 4:8.7. ALLAH ADA DI MANA-MANABahwa Allah itu benar ada, sesungguh-nya satu kebenaran yang mutlak segala usaha untuk mencoba menjelaskan tentang Allah dari segi ilmu pengetahuan, filsafat manusia adalah hanya sampai kepada batas-batas tertentu, karena keadaan dan sifat Allah yang telah dinyatakan itu hanya dapat diselidiki dengan jelas dalam firman Allah sendiri.Betapa anehnya manusia yang mencoba mempersoalkan Allah menurut pikiran mereka sendiri! Kecuali ia adalah manusia yang sombong dan tidak mau mengenal Allah! Bagaimanakah manusia yang hidup-nya hanya senapas jua adanya, berani berbantah dan menentang Allah Khalik semesta alam dan yang sudah ada dari kekal sampai kekal?Menyadari akan kebesaran dan kuasa Allah Yang Mahatinggi itu, Raja Daud dengan rendah hati berseru, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!" Mazmur 139:23,24.Mengutip kembali perkataan nabi Yesaya, maka Rasul Paulus berkata:"Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Roma 9:20.Nabi Ayub berkata: "Dapatkah engkau memahami hakikat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?" Ayub 11:7.Manusia harus mengakui bahwa ia adalah makhluk ciptaan Allah dan memiliki kesanggupan-kesanggupan yang terbatas dan suatu kehidupan yang fana, tetapi Allah Mahakuasa, Mahatahu, Hadir di mana-mana dan Pemerintahan semesta alam sekalian.

pekabaran 3 Malaikat

Wahyu 14:6. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.