Jumat, 25 April 2008

Arti Nubuatan Daniel & Wahyu


Mimpi Raja Babel


Daniel 2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.2:36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:2:37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,2:38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di mana pun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu -- tuankulah kepala yang dari emas itu.2:39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.2:40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.2:41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.2:42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.2:43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.2:44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,2:45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai.Arti lambang – lambang:Kepala dari emas – kerajaan Babylon (605 sm ~ 539 sm) – Nebukadnezar rajanya (ayat 37, 38).Dada dan tangan dari perak (ayat 39) – kerajaan Media Persia (539 sm ~ 331 sm) yang mengalahkan Babylon .Perut dari tembaga – (ayat 39) – Kerajaan Gerika (331 sm ~168 sm) yang mengalahkan Media Persia.Paha dari besi (ayat40) – Kerajan Roma (168 sm ~ 476 tm) yang mengalahkan kerajaan Gerika.Kaki dari besi dan tanah liat (ayat 41 – 43) – Kerajaan – kerajaan di Eropa, perpecahan dari kerajaan Roma (476 TM ~ kedatangan Yesus kedua kali)Kerajaan Roma yang terpecah dan terbagi-bagi menjadi 10 kerajaan besar Eropa, a,l:1. Anglo saxon – England 2. Franks – Prancis3. Visighots – Spanyol 4. Suevi - Portugal5. Alemani – Jerman 6. Burgundians – Switzerland7. Lombards – Italia8. Ostrogoth – dihancurkan, lenyap dari sejarah9. Vandals – dihancurkan, lenyap dari sejarah10. Heruli, dihancurkan, lenyap dari sejarah.Usaha untuk mempersatukan Eropa tapi selalu gagal.Charlemagne (Prancis …….. abad ke 8)Charles V (Spanyol ……. abad ke 16)Louis XIV (Prancis ………. Abad ke 18)Napoleon Bonaparte (Prancis ………. Abad ke 19)Kaisar Wilhelm (Jerman …… abad ke 20)Adolf Hitler (Jerman …….. abad ke 20) Usaha mempersatukan melalui perkawinan antar kerajaan juga gagal.Usaha persatuan melalui penggunaan satu mata uang (euro) masih juga gagal, England dan beberapa negara lainnya masih pakai mata uang sendiri.Nubuatan tergenapi, kerajaan terakhir akan terbagi-bagi (ayat 41), dan tidak akan merupakan kesatuan (ayat 43).Kegenapan terakhir akan segera datang, terungkit lepasnya sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia yang akan menghancurkan patung itu, kedatangan Tuhan Yesus Kristus dalam segala kemuliaannya, menghancurkan seluruh kerajaan-kerajaan dunia.

DANIEL 7(Diungkapkan)
PART ONE.

7:1 Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babel, bermimpilah Daniel dan mendapat penglihatan-penglihatan di tempat tidurnya. Lalu dituliskannya mimpi itu, dan inilah garis besarnya:7:2 Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar,7:3 dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain.Empat ekor binatang itu melambangkan empat kerajaan yang akan muncul (ayat 17). Raja dimaksud juga kerajaan, kata yang dipakai bergantian dalam nubuatan ini.Apakah yang dilambangkan sebagai angin? Keributan, kegemparan, peperangan (Yer. 25:31-33; 49:36, 37). Sebagai akibat adanya keempat angin ini, kerajaan-kerajaan bergolak, bangun dan runtuh.Apakah yang dilambangkan dengan air (laut besar)?Wahyu 17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.Artinya, keempat kerajaan akan muncul dari daerah yang berpenduduk banyak, dari tengah rakyat, kaum, bahasa dan bangsa.Dalam Daniel pasal 2 hanya mengungkapkan garis besar kerajaan-kerajaan besar dunia yang akan berkuasa, sebelum datangnya kerajaan Allah yang kekal. Dalam Daniel pasal 7, pemerintahan-pemerintahan dunia digambarkan lebih spesifik dengan lambang-lambang binatang liar dan buas. Yang terpenting adalah bagian yang terakhir, yang menindas dan menganiaya umat Allah.Siapakah yang dilambangkan sebagai binatang yang pertama itu?7:4 Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.Seperti juga kepala emas, yang termulia diantara semua logam, demikian juga singa adalah raja atau kepala binatang buas, melambangkan pemerintahan kerajaan Babel, mempunyai sayap burung mengartikan kecepatan Babel mencapai puncak kekuasaannya dibawah Nebukadnezar yang memerintah sejak 605 STM ~ 562 STMSiapakah yang dilambangkan sebagai binatang yang kedua itu?7:5 Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.Inilah kerajaan Media Persia, yang dilambangkan dengan kerajaa perak di Daniel 2. Beruang melambangkan binatang buas yang haus darah, demikianlah kekejaman kerajaan ini. Berdiri pada salah satu sisinya, menggambarkan kerajaan Persia yang lebih kuat dan jaya dari pada Media.Siapakah yang dilambangkan sebagai binatang yang ketiga itu?7:6 Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagi pula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.Inilah kerajaan “tembaga” di Daniel 2, Gerika (Greece) dilambangkan sebagai seekor macan tutul dengan 4 sayap burung dipunggungnya, melambangkan kecepatan pergerakan penaklukan Gerika atas bangsa-bangsa dan kerajaan lain.Dalam kurun waktu 8 tahun Alexander the Great, raja terbesar dari Gerika, telah mengalahkan dan menguasai daerah seluas 2 juta mil persegi yang berpenduduk +/- 20 juta orang. Menaklukkan Asia kecil, menumbangkan Persia yang dibangun Koresyi yang agung, menaklukkan suku-suku liar didataran tinggi Iran dan yang lebih beradab di lembah Indus.Binatang ini mempunyai empat kepala.Selama hidup Alexander the Great, Gerika bersatu dibawah kepemimpinannya, setelah ia wafat tahun 323 STM, tak lama kemudian kerajaannya pecah menjadi empat masing-masing dipimpin oleh salah satu dari keempat jendralnya.Siapakah yang dilambangkan sebagai binatang yang keempat itu?7:7 Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.Apakah yang dikatakan tentang binatang ini?7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Tepat sekali, sejarah dunia membuktikan kuasa dan kebesaran kerajaan keempat ini yaitu Roma (Kerajaan “besi” di Daniel 2), yang mengalahkan Gerika pada perang di Pydna tahun 168 STM dan mengambil alih daerah kekuasaan mereka. Kerajaan yang keras dan kejam dan raja-rajanya memerintah dengan tangan besi.Tetapi akhirnya kerajaan ini runtuh juga, tetapi tidak oleh peperangan dan penaklukan seperti tiga kerajaan terdahulu, melainkan oleh kelemahan, keserakahan dan perpecahan. Ia terpecah menjadi sepuluh kerajaan (476 TM) yang dilambangkan oleh sepuluh tanduknya, kerajaan-kerajaan yang sudah disebut di Daniel 2.


PART TWO.
Perubahan apa yang terjadi pada tanduk-tanduk itu dalam pengihatan Daniel?Daniel 7:8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.Daniel penasaran ingin mengetahui tentang tanduk kecil yang aneh ini, yang bertumbuh menjadi besar dari antara 10 tanduk itu, dan pertumbuhannya mencabut tiga buah tanduk, ia bertumbuh lebih besar dari pada tanduk lainnya dan mempunyai mata serta mulut yang menyombong, ia berkata sombong dihadapan yang Maha Tinggi, berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, sehingga akhirnya ia dimusnahkan (ayat 11).7:19 Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat itu, yang berbeda dengan segala binatang yang lain, yang sangat menakutkan, dengan gigi besinya dan kuku tembaganya, yang melahap dan meremukkan dan menginjak-injak sisanya dengan kakinya;7:20 dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,7:22 sampai Yang Lanjut Usianya itu datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. 7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.7:24 Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.The Roman Empire terpecah menjadi 10 kerajaan Eropa (ayat 24), sesudah waktu itu akan muncul seorang raja yang berbeda dengan raja-raja terdahulu dan akan merendahkan tiga raja (tumbuhnya raja yang dilambangkan tanduk kecil ini mematahkan 3 tanduk lain – ayat 20). Dimanakah perbedaan raja ini dengan raja-raja terdahulu dan siapakah ia?Pertama-tama, siapakah tiga raja atau kerajaan (yang dilambangkan tiga tanduk yang patah) yang menghilang dari panggung kekuasaan oleh “ulah si tanduk kecil” yang bertumbuh besar itu? Tidak lain adalah kerajaan Ostrogoth, Vandals dan Heruli. (Daniel 2). Mereka disingkirkan dari panggung sejarah dunia melalui perang dan penaklukan oleh tentara Roma yang dipengaruhi si “tanduk kecil”, sebab faham Arian yang mereka anut bertentangan dengan doktrin Trinitarian si “tanduk kecil.”Kerajaan Vandals tamat riwajatnya tahun 534 oleh jendralnya kaisar Roma Yustinian I yang bernama Belisarius , Heruli tamat tahun 493 dengan matinya raja mereka Odoacer oleh Theodoric raja Ostrogoths dan Ostrogoths sendiri tamat tahun 553. Kutipan dari sebuah sumber:"From 476 to 521 the world was almost entirely under the sway of Arians. All the barbarians, Visigoths, Ostrogoths, and Vandals professed Arianism. Not that they could appreciate the intricate subtleties of the Greek language or the technical terms which separated those who held the Creed of Nicaea from the followers of Arius, but because they had received their Christianity from Arian missionaries, and perhaps because they disdained to worship with the despised Roman provincials." F. J. Foakes-Jackson, "The New West and Gregory the Great," in the composite work An Outline of Christianity (New York: Bethlehem Publishers, 1926), Vol. 2, p. 150. Of all the Germanic kingdoms, the Vandals, Heruli, and Ostrogoths posed the greatest hindrance the development of the papacy. Their defeat allowed for unchallenged papal supremacy in 538. After that, all the Arian kingdoms were eventually forced to become Catholic.The Catholic Heresy was proclaimed by Pontifex Maximus Emperor Theodosius I 378-395 AD so the Arians were not Anti-Christ before that.


PART THREE

Tanduk kecil yang bertumbuh besar dan mencabut tiga tanduk lain, yaitu yang oleh karena pengaruhnya, melenyapkan dari panggung sejarah dunia kerajaan/raja Heruli, Vandals dan Ostrogoth, menurut sejarah tidak lain adalah Roma Chatolic. Dikatakan bahwa Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Dimanakah perbedaannya?Bila semua kerajaan lain adalah kerajaan pemerintahan, maka Roma Catholic adalah kerajaan moral yang raksaa.“Dari reruntuhan politik Roma, timbullah kerajaan moral yang besar didalam “ - bentuk raksasa” yaitu Gereja Roma : - A.C. Flick – The rise of the Mediaeval Church.Dan dibawah influence (pengaruh) Paus Roma, ketiga kerajaan Vandals, Heruli dan Ostrogoth lenyap dari panggung dunia oleh tekanan militer dan perang.Sekarang mari kita lanjutkan, bagaimana peran sitanduk kecil ini dalam sejarah dunia khususnya dunia Kristen.7:8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.7:20 dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.Tanduk kecil ini telah kita indikasikan sebagai Roma Katolik, ia tumbuh diantara 10 tanduk, ini cocok dengan berdiri dan berkembangnya Roma Catholic dibekas daearah kekaisaran Roma, bahkan berkedudukan di Roma. Suatu kerajaan moral yang mengurus juga perkara-perkara duniawi dan pemerintahan. Raja atau kerajaan yang berbeda dengan raja-raja yang terdahulu.Kuasa yang dilambangkan tanduk ini mempunyai mata seperti manusia dan mulut yang menyombong (7:8), ini menggambarkan seorang manusia yang sombong, yang mengepalai ‘kerajaan moral” atau Roma Catholic.Apa yang dilakukannya? 1. Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang yang Maha Tinggi.2. Ia akan menganiaya orang-orang kudus milik yang Maha Tinggi.3. Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum.Bila seseorang mengucapkan perkataan yang menentang Yang Maha Tinggi, kira-kira apa yang dikatakannya? Tidak lain ia akan mengeluarkan doktrin-doktrin yang menentang firman Allah. Inilah cirinya yang pertama.Cirinya yang kedua adalah ia akan menganiaya orang-orang kudus milik yang Maha Tinggi, atau umatNya.Cirinya yang ketiga adalah, ia akan berusaha mengubah waktu dan hukum.Kita akan cermati ketiga ciri ini dan pembuktiannya, sehingga kita tidak salah mengaplikasikan lambang ini, dan dapat mengungkapkan nubuatan ini dengan benar.Apa sajakah doktrin yang dikeluarkan oleh Roma Catholic yang menentang firman Allah, suatu bukti akan “perkataan sombong yang keluar dari mulut yang menyombong”? Inilah antara lain daftarnya.(Penulisan ini hanyalah pengungkapan kebenaran nubuatan, tanpa maksud mendiskreditkan).Tahun 300 – Doa kepada orang mati – menentang Yesaya 8:19Tahun 375 – Pemujaan kepada orang kudus dan malekat – menentang Yes. 8:19 dan Keluaran 20:4,5Tahun 431 – Maria ditetapkan sebagai Bunda Allah – Menentang Roma 3:9, 23 dan Galatia 4:4,5 bahwa Maria adalah juga orang berdosa yang perlu ditebus, menjadikan hal yang tidak mungkin baginya untuk menjadi bunda Allah. Ia tidak lebih dari pada bunda Yesus, yang dilahirkannya.Tahun 500 – Doktrin Purgatory atau Api Penyucian yang mengajarkan adanya suatu tempat persinggahan bagi orang berdosa untuk dimurnikan kembali melalui doa dan persembahan saudara-saudaranya yang masih hidup, dan setelah suatu jangka waktu, akhirnya melayakkan ia masuk sorga – Doktrin sesat yang sangat berbahaya, karena mengajarkan adanya kesempatan kedua setelah kematian untuk mendapat keselamatan. Menentang I Yoh 1:7-9; 2:1-2; Yohanes 5:24; Ibrani 9:27; Wahyu 20:13-15.Tahun 593 – Bahasa Latin ditetapkan sebagai bahasa doa dan liturgy gereja – Menentang 1 Korintus 14:9, yaitu bahwa doa dan liturgy harus dalam bahasa yang dimengerti seluruh jemaat.Tahun 600 – Mencium kaki Paus – Bertentangan dengan Kisah 10:25,26 ; Wahyu 19:10; 22:9.Tahun 750 – Doktrin Pemujaan dan penyembahan kepada Maria dan para orang suci yang sudah mati, patung-patung dan benda-benda kuno ditetapkan – Bertentangan dengan Keluaran 20:4,5; Ulangan 27:15; Mazmur 115Tahun 788 – Doktrin diatas dilegalkan dengan dekrit kePausan pada konsili di NiceaTahun 890 – Doktrin pemujaan kepada Santo Yoseph – Sama, bertentangan dengan Keluaran 20:4,5; Ulangan 27:15; Mazmur 115Tahun 1184 – Penetapan Inkuisisi, yaitu Badan Gereja yang berhak penuh menahan, mengadili dan menghakimi orang-orang yang menentang doktrin dan gereja atau Paus – Bertentangan dengan 1 Petrus 5:2,3. Kristus tidak pernah mengajarkan untuk menyebarkan InjilNya dengan kekerasan dan pemaksaan, apalagi dengan penahanan, penganiayayaan dan pembunuhan.Tahun 1215 – Doktrin Transubstantiation of the wafer, yaitu doktrin yang mengajarkan bahwa pada Perjamuan Suci, melalui doa pastor atau uskup, maka diimani dan diyakini, bahwa sesungguhnya roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Yesus tanpa merubah rasa dan bentuk bahan – Mungkinkah manusia ciptaan Tuhan menciptakan PenciptaNya melalui doa permohonan kepada sang Pencipta?? Ini adalah perkataan sombong yang luar biasa dari sitanduk kecil.Tahun 1215 – Pengakuan dosa kepada Pastor – Bertentangan dengan firman Allah yang jelas di Maz 51:1-10; Luk 7:48; 15:21; I Yoh 1:8-9.Tahun 1220 – Pemujaan kepada hosti (roti bulat kecil yang dipergunakan pada saat Perjamuan Kudus atau Eucharisty) – menentang Yohanes 4:24.Tahun 1229 – Alkitab ditetapkan sebagai buku yang dilarang dibaca oleh umum pada konsili di Valencia – Menentang Yohanes 5:39; I Timotius 3:15-17Tahun 1439 – Doktrin Purgatory (api penyucian) didekritkan pada konsili di Florence – Menentang I Yoh 1:7-9; 2:1-2; Yohanes 5:24; Ibrani 9:27; Wahyu 20:13-15.Tahun 1545 – Ditetapkan bahwa Tradisi Gereja mempunyai otoritas yang sama dan sejajar dengan Alkitab – Bertentangan dengan Markus 7:7-13; Kolose 2:8; Wahyu 22:18.Tahun 1545 – Penetapan doktrin bahwa manusia dibenarkan juga oleh perbuatannya dan bukan hanya oleh karena iman saja (Iman + perbuatan yang menyelamatkan) – Bertentangan dengan Roma 3:20, 28; Galatia 2:16.Tahun 1560 – Paus Pius IV mensahkan dengan dekritnya semua doktrin gereja yang bertentangan dengan Alkitab hasil konsili Trent sebagai legal dan mengikat umat – Bertentangan dengan Galatia 1:8.Tahun 1870 – Doktrin Papal Infallibility yaitu Doktrin “Paus tidak pernah salah” – sebuah kesombongan teramat sangat dari si”tanduk kecil” lagi, bertentangan dengan Roma 3:4, 9, 20, 23, Mazmur 51:7; 1 Yohanes 1:8.Tahun 1950 – Doktrin Assumption of the Virgin Mary, yaitu tubuh Maria diangkat kesurga pda saat matinya – Tidak ada ayat Alkitab menceritakan hal ini, berarti suatu penambahan akan ajaran Alkitab, lihat Wahyu 22:18.Tahun 1954 – Doktrin Immaculate Conception, dikandung tanpa dosa dari Perawan Maria yang tak berdosa, yang tetap perawan sampai ia mati – Suatu kebohongan besar dimana Maria adalah manusia berdosa yang butuh penebusan bertentangan dengan Mazmur 51:7; Roma 3:9,20,23; 1 Yoh. 1:8; Gal. 4:4,5, dan Maria mempunyai banyak anak lain dari suaminya Yusuf, Markus 3:31; Kisah 1:14; Galatia 1:19; Matius 13:55; Markus 6:3.


PART FOUR.

Ciri yang kedua dari si “tanduk kecil” adalah menganiaya orang-orang kudus milik yang Maha Tinggi.Daniel 7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,Daniel 7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ……………………………………………………….., dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.Si “tanduk kecil” ini akan menganiaya umat Allah selama 1 masa + 2 masa + ½ masa = 3 ½ masa.Berapa lamakah 3 ½ masa nubuatan itu? Itu adalah 3 ½ tahun = 42 bulan = 1260 hari (1 bulan = 30 hari) nubuatan. Berapa lamakah itu? Bila 1 hari nubuatan = 1 tahun (Yehezkiel 4:6; 2 Petrus 3:8), maka 1260 hari nubutan = 1260 tahun.Dimanakah kita baca nubuatan yang sama dengan ini, yaitu tentang masanya yang 42 bulan atau 1260 hari?Daniel 12:7 Lalu kudengar orang yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit: "Satu masa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!Wahyu 11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."Wahyu 11:3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.Wahyu 12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Wahyu 13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.Kita lihat bahwa nubuatan Daniel 7 tentang si “tanduk kecil” terkait dengan nubuatan Yohanes tentang si Ular Tua, yaitu Iblis yang memberi kuasa kepada binatang Wahyu 13 untuk menghujat Allah dan menganiaya umat Allah 42 bulan lamanya atau 1260 hari. Tanduk kecil ini disebut kuasa perusak bangsa-bangsa, ia berhasil menguasai pelataran luar dari Bait Allah, ia akan mengejar dan menganiaya umat Tuhan yang dilambangkan perempuan suci Wahyu 12 selama 1260 hari lamanya.Telah diungkapkan di Part Three kalau tanduk kecil melambangkan gereja kerajaan yang bertumbuh dari bekas kekaisaran Roma dan kepala gerejanyapun berkedudukan di Roma, yang diawal pertumbuhannya mencabut kekuasaan 3 raja/kerajaan sampai lenyap dari panggung sejarah, yaitu Vandals, Herulii dan Ostrogoth. Rincian kedua dari tanda si “tanduk kecil” menambah kepastian bahwa memang RC lah yang dimaksud oleh nubuatan Daniel. Pada tahun 533 TM, kaisar Yustinian mengumumkan pengangkatan uskup Roma sebagai “kepala dari semua gereja suci” atau disebut Paus. Dekrit ini mulai berlaku tahun 538 TM, sewaktu Belisarius, jendral kaisar Yustinian memukul dn menghancurkan kerajaan Ostrogoth, penguasa Arian terakhir. Pada tahun yang sama Yustinian membuat surat perintah untuk memaksa semua non Katolik menggabungkan diri dengan gereja RC dalam tempo 90 hari bila tidak akan terusir keluar kerajaan dan harta bendanya disita. Ini menandakan era berdirinya kekuasaan kePausan.Pada tahun 1797 TM semasa Revolusi Prancis, Napoleon memerintahkan bahwa jika Paus wafat (Paus Pius VII yang sedang sakit keras), tidak boleh dipilih lagi penggantinya dan pemerintahan kePausan harus berakhir. Tetapi Paus sehat kembali, sehingga akhirnya pada tanggal 20 Februari 1978, dengan menyamarkan maksudnya, jendral Berthier - Kastaf Napoleon memasuki Roma dan menangkap serta memenjarakan Paus, cincin kekuasaannya dicopot, harta kekayaannya disita dan dijual, Negara kePausan dinyatakan tidak ada lagi dan Roma diproklamasikan sebagai Republik. Paus diangkut ke Prancis dimana ia wafat sebagai tawanan pada tanggal 29 Agustus 1799 di Valencia. Untuk jangka waktu yang lama sekali tahta kePausan mengalami kekosongan.Prancis sebenarnya adalah pendukung utama kePausan dan dijuluki “anak sulung gereja itu.” Penggulingan tahta kePausan telah mengakhiri supremasi politik si “tanduk kecil” dan meninggalkan “luka parah yang membahayakan hidupnya.”Nubuatan tergenapi dengan perfect, era 1260 tahun, mulai 538 TM sampai dengan 1798 TM, adalah masa berkuasa dan masa penganiayaan “sitanduk kecil” - kePausan RC yang merupakan gereja kerajaan yang berkuasa diEropa. Dan sejarah mencatat berapa banyak umat Allah yang mempertahankan kebenaran Injil Kristus dianiaya dan dibunuh selama masa kekuasaan mereka ini karena menolak mengakui atau menerima doktrin gereja.Beberapa kutipan dari beberapa sumber:Bahwa gereja Roma telah menumpahkan darah orang yang tidak berdosa lebih banyak dari yang pernah dilakukan oleh suatu lembaga yang pernah terjadi diantara umat manusia, dan hal ini tidak bisa disangkal oleh……………..

(Lecky - History of the Rise and Influence of the Spirit of Rationalism in Europe hlm. 32)Spanish Inquisition, the Waldensians inquisitions, Barthollomew massacre in France, etc,Check Wikipedia.org untuk penjelasan akan pembantaian yang dilakukan the Inquisition nya RC di beberapa bagian dunia.Baca Church history: The Height and Decline of the Papacy (1073–1517)Medieval Church History, part 3 By Dr. Jack L. ArnoldThe Spanish Inquisition: Killing Non-Christians for the Mother Church By Suzanne MacNevinKutipan dari: [url=http://www.reformation.org]The Reformation Online - The Most Timely and Scientific Site on the Internet[/url]August 24, 1572, was the date of the infamous St. Bartholomew's Day Massacre in France. On that day, over 400 years ago, began one of the most horrifying holocausts in history. The glorious Reformation, begun in Germany on October 31, 1517, had spread to France—and was joyfully received. A great change had come over the people as industry and learning began to flourish, and so rapidly did the Truth spread that over a third of the population embraced the Reformed Christian Faith. ………………………………………………..Suddenly—and without warning—the devilish work commenced. Beginning at Paris, the French soldiers and the Roman Catholic clergy fell upon the unarmed people, and blood flowed like a river throughout the entire country. Men, women, and children fell in heaps before the mobs and the bloodthirsty troops. In one week, almost 100,100 Protestants perished. The rivers of France were so filled with corpses that for many months no fish were eaten. In the valley of the Loire, wolves came down from the hills to feel upon the decaying bodies of Frenchmen. The list of massacres was as endless as the list of the dead! Pope Innocent III – crusade against CatharsWhat is beyond doubt is that when the Catholic army was mobilised, it was the most appalling killing machine Europe had ever seen.The consequence of the sack of Béziers was stunning and was something analogous to the effects of the atomic bombing of Hiroshima in the Second World War. It was a horror of a magnitude exceeding anything in the memory of the people of the Midi. That popes could authorise such human tragedies to occur in a purportedly enlightened age is grim proof of the sightlessness that can be engendered by "blind faith". After Béziers, Church troops marched triumphantly to Carcassonne, the greatest fortress of the day. It could justifiably have been regarded as a prize which could only fall after months or years of siege, but it succumbed in less than a month after the sack of Béziers (The Great Heresy, Dr Arthur Guirdham, Neville Spearman, Jersey, 1977). Europeans shuddered when they heard that another 5,000 people were slaughtered at Marmande on 26 September 1209, and Guillaume de Tudle records a dreadful description of men, women and children being hacked to pieces by the Militia of Jesus Christ. …………. (Nexus mag. The criminal History of the Papacy)

Dalam mempelajari tafsir Daniel dan Wahyu, banyak sekali penafsiran berbagai versi yang pernah ditulis orang. Saya kemukakan disini apa yang saya anggap penafsiran yang paling mendekati kebenaran, masuk akal dan jelas kronologisnya. Sebagai bahan study dan perbandingan saja, karena kita bisa mendiskusikannya.OK, lanjut dengan ciri-ciri ketiga dari si”tanduk kecil.”Daniel 7:25 - Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.Saya telah ungkapkan ciri yang pertama dan kedua dari “sitanduk kecil,” dan sebagai ciri ketiga yang merupakan satu paket tanda pengenal akan “oknum” atau kuasa yang ajarannya menentang yang Maha Tinggi, yang menganiaya umat-umat Allah yang tidak mau menerima doktrin atau ajarannya adalah usahanya untuk mengubah waktu dan hukum.Telah saya jelaskan panjang lebar di Forum ini bahwa sasaran utama Iblis setelah Yesus naik kesurga adalah menyesatkan orang percaya dengan menghancurkan hukum-hukum Allah, yang berseberangan langsung dengan rencana Kristus yang justru akan menuliskan dan menaruh hukumNya dibatin dan hati manusia percaya agar tuntutan hukum Taurat dapat digenapi didalam dia, sebab pada hari penghakiman, setiap insan manusia harus menghadapi tahta pengadilan Allah dengan TauratNya sebagai standard penghakiman, dan siapa yang melakukannya, akan dibenarkan dan hidup karenanya (Roma 2:13; Galatia 3:12).Mengapa Iblis ingin menghancurkan dan meniadakan hukum Taurat Tuhan? Sebab hukum itu menyatakan dosa, dan standard kebenaran dalam penghakiman. Dan yang paling penting, sebab didalam hukum IV terdapat salah satu cara bagaimana Allah menguduskan kita.Yehezkiel 20:12 Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.Dari Sabat kepada Sabat, setiap minggu, Allah menguduskan mereka yang memelihara hari SabatNya dan menyucikannya. Hal ini yang Iblis tidak inginkan terjadi, sebab ia tahu, hanya mereka yang kudus yang dapat melihat Allah, dan menjadi kudus menurut definisi frman Allah adalah: Menuruti perintah Allah dengan iman Yesus (Wahyu 14:12).Oleh sebab itu, target utama Iblis adalah menghancurkan hukum Taurat Tuhan, paling tidak mengubahnya dan meniadakan Sabat Tuhan. Iblis berhasil dan sukses besar, sebab kenyataannya, dunia Kristen sekarang telah meniadakan hukum Sabat Tuhan, melupakan hari Sabat Tuhan hari ketujuh dan bahkan banyak yang percaya bahwa Taurat Tuhan sudah dipalangkan dikayu salib, sudah berakhir, demikian juga hukum SabatNya.Tetapi tentu saja usaha perubahan ini perlu waktu lama dan melalui pelayan-pelayannya yang menyamar sebagai malaekat terang, Iblis berhasil menanamkan injil palsu yang membuang Taurat Tuhan dan menyalibkan hari SabatNya hari ketujuh.Kebetulan banyak penafsiran dalam Injil yang seakan-akan menunjang dan menguatkan bahwa Taurat Tuhan sudah berakhir di salib Kristus, dan terutama juga karena festival kebangkitan Yesus yang diselenggarakan didunia Kristen sejak mula-mula pada setiap hari Minggu, hari pertama, semakin berkembang dan meluas. Apalagi setelah Kaisar Contstantine pada tahun 321 TM mengeluarkan dekrit bahwa segenap warga Roma harus beristirahat pada hari Minggu dan tidak boleh bekerja, hari libur nasional. Juga karena perkembangan gereja Kristen itu sendiri yang ingin berbeda dengan Yudaisme dengan cirinya hari Sabat, dan festival kebangkitan Yesus yang semakain merata diperingati, maka pada akhirnya, melalui konsili di Laodecia tahun 356TM, hari kebangkitan Yesus pada hari Minggu diterima gereja sebagai hari Tuhan yang harus diperingati, dikuduskan dan berbakti. Dan 1200 tahun kemudian, tahun 1546 TM, hari Minggu resmi dan legal ditetapkan menggantikan Sabat Tuhan. Sempurnalah perubahan hukum Tuhan oleh kuasa yang akhirnya mengenakan atribut “tanduk kecil” itu pada dirinya sendiri.Satu-satunya hukum Allah yang berbicara tentang waktu didalam Sepuluh Perintahnya adalah hukum untuk mengingat dan menyucikan hari Sabat Tuhan, hari ketujuh. Dan oleh tanduk kecil ini, Sabat Tuhan hari ketujuh diganti dengan Hari Tuhan, yaitu hari Minggu, hari pertama. Segala hormat dan persembahan yang seharusnya ditujukan kepada Sabat Tuhan, telah dipindahkan kepada hari Minggu. Dan bukan itu saja, memenuhi nubuatan itu sendiri, ia mengubah hukum Allah dengan meniadakan hukum II, hukum III naik menjadi hukum II, hukum IV naik menjadi hukum III, hukum V naik menjadi hukum IV, hukum VI naik menjadi hukum V, hukum VII naik menjadi hukum VI, hukum VIII naik menjadi hukum VII, hukum IX naik menjadi hukum VIII dan hukum X dbagi dua, untuk menggenapi kembali menjadi sepuluh hukum karena penghapusan hukum II.Tergenapilah nubuatan Daniel tentang “sitanduk kecil” ia akan berusaha mengubah waktu dan hukum. Apapun alasan mereka, sealkitabiah apapun penafsirannya, tetapi nubuatan digenapi, dan justru mereka mengakui sendiri dan berbangga akan kuasa perubahan ini. Bukankah mereka pemegang kunci surga? Apa yang mereka ikat dibumi akan terikat disurga dan apa yang mreka lepaskan dibumi akan terlepas juga disurga. Karena itu, banyak kutipan yang bisa disasmpaikan disini sehubungan dengan pengakuan kalangan mereka akan perubahan ini, yang menjadi ciri gereja akan kuasa dan otoritasnya.Dan inilah hukum Allah yang telah diubah oleh sitanduk kecil.Pada Loh batu yang kiri kini tertulis:

I. Akulah Tuhan, Allahmu, jangan ada padamu allah lain dihadapanKu.
II. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan.
III. Ingatlah untuk menyucikan hari Tuhan.
IV. Hormatilah ayah dan ibumu.Pada loh batu yang kanan kini tertulis:
V. Jangan membunuh.
VI. Jangan berzinah.
VII. Jangan mencuri
VIII. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
IX. Jangan mengingini istri sesamamu
X. Jangan mengini barang apapun milik sesamamu.

Bandingkan dengan hukum yang asli pada dua loh batu:Loh batu yang kiri:

I. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
II. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
III. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
IV. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.Pada Loh batu yang kanan:
V. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
VI. Jangan membunuh.
VII. Jangan berzinah.
VIII. Jangan mencuri.
IX. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
X. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.

Demikianlah, sitanduk kecil dengan ini menggenapkan nubuatan tentang dirinya sendiri. Dan sayangnya, dunia Kristen disapu bersih oleh doktrin si tanduk kecil, walaupun nubuatan telah diberikan sebagai warning dan tindakan berjaga-jaga agar umat Allah dapat mendeteksi kepalsuan ini, tetapi memang ciri – ciri manusia, mereka suka dengan apa yang enak didengar telinga dan memenuhi keinginan-keinginan dagingnya. Perintah manusiapun diterima dengan bulat menggantikan hukum Allah yang kudus, dan sabat manusia menggantikan Sabat Tuhan. Misi Iblis berhasil sukses, satu-satunya hukum yang melalui mana Allah menguduskan orang percaya agar bisa melihat Dia, telah disalibkan, dilupakan, diinjal-injak sebab diganti dengan hari I hari Minggu.Dengan demikian terpenuhilah dengan sendirinya nubuatan lainnya:Mazmur 119:126 - Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu.Yehezkiel 22:26 - Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka.

Sabtu, 19 April 2008

38. Amaran Terakhir

Kemudian daripada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari surga. la mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara kuat, ka­tanya, `Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis, dan tempat bersembunyi segala burung najis dan yang dibenci.'Lalu aku mende­ngar suara lain dari surga berkata: 'Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosa­nya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. (Wahyu 18:1, 2, 4).
Ayat-ayat ini menunjuk bilamana ke depan kepada suatu waktu bilamana pengumuman mengenai rubuhnya kota Babel yang disiarkan oleh malaikat yang kedua dalam Wahyu 14:8, akan diulang, dengan pemberitahuan tambahan mengenai kejahatan yang telah memasuki berbagai organisasi yang mem­bentuk Babel, sejak pekabaran itu pertama kali disampaikan pada musim panas tahun 1844. Keadaan dunia keagamaan yang mengerikan diterang­kan di sini. Setiap penolakan kepada kebenaran, pikiran orang menjadi le­bih gelap, hati mereka semakin degil, sehingga mereka terjerumus ke dalam kekerasan hati kefasikan. Dalam menentang amaran yang telah diberi­kan oleh Allah, mereka akan terus menginjak-injak salah satu dari perin­tah-perintah hukum yang sepuluh itu, sampai mereka dituntun untuk menganiaya orang-orang yang menyucikan hari Sabat hari ketujuh. Kristus dianggap tidak ada melalui penghinaan yang dilancarkan terhadap firman­Nya dan umat-Nya. Sementara ajaran-ajaran Spiritisme diterima oleh ge­reja-gereja, pembatasan-pembatasan yang dikenakan kepada hati duniawi manusia itu dihapuskan dan pengakuan agama menjadi seperti jubah yang menyembunyikan kejahatan yang paling keji. Kepercayaan kepada mani­festasi spiritual membuka pintu kepada roh-roh yang menggoda dan ajar­an-ajaran Setan, dan dengan demikian pengaruh malaikat-malaikat Setan akan terasa di dalam gereja.
Mengenai Babel, pada waktu dimunculkan di dalam nubuatan ini, di­nyatakan, "Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat' segala kejahatannya." (Wahyu 18:5). la telah memenuhi cawan kejahatannya dan kebinasaan sudah hampir dijatuhkan kepadanya. Tetapi masih ada umat Allah di Babel; dan sebelum penghakim­an-Nya dilaksanakan, orang-orang yang setia ini harus dipanggil keluar agar mereka "jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya" dan supaya mereka "jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya." (Wahyu 18:4). Sejak pergerakan yang dilambangkan oleh malaikat yang turun dari langit, menerangi dunia ini dengan kemuliaannya, dan berseru dengan suara yang kuat, mengumumkan dosa-dosa Babel. Sehubungan dengan pekabarannya, panggilan ini terdengar, "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari pada­nya." Pengumuman ini, yang disatukan dengan pekabaran malaikat yang ketiga, menjadi amaran terakhir yang akan diberikan kepada penghuni du­nia ini.
Sungguh mengerikan keadaan yang akan dihadapi oleh dunia ini. Kua­sa-kuasa duniawi; yang disatukan melawan perintah-perintah Allah, akan memutuskan bahwa baik "kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba," (Wahyu 13:16) harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebia­saan gereja dengan cara memelihara hari Sabat palsu. Semua yang menolak menyesuaikan diri akan dikenakan hukuman sipil, dan akhirnya akan di­nyatakan bahwa mereka pantas dihukum mati. Sebaliknya, terhadap hukum Allah yang memerintahkan hari perhentian, Pencipta menuntut penurutan, dan mengancam dengan murka Allah bagi semua yang melanggar ajaran-ajaran hukum itu.
Dengan masalah yang telah begitu jelas dibukakan di hadapan mereka, maka barangsiapa yang menginjak-injak hukum Allah dan menuruti per­aturan-peraturan manusia, menerima tanda binatang; ia menerima tanda kesetiaan kepada kuasa yang dipilihnya untuk diturut sebagai pengganti Allah. Amaran dari surga ialah, "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam, cawan murka-Nya." (Wahyu 14:9, 10).
Tetapi tak seorang pun dibiarkan menderita murka Allah sebelum ke­benaran dinyatakan ke dalam pikiran dan hati nuraninya, dan ditolaknya. Banyak yang tidak pernah mempunyai kesempatan mendengar kebenaran khusus zaman ini. Kewajiban hukum keempat belum pernah dibukakan di hadapan mereka dalam terang yang sesungguhnya. Dia yang dapat mem­baca setiap hati, dan yang menguji setiap motif, tidak akan membiarkan mereka yang rindu akan pengetahuan kebenaran tertipu mengenai masalah pertentangan ini.
Perintah itu tidak dipaksakan secara membabi buta. Setiap orang harus mempunyai cukup terang untuk mengambil keputusan dengan baik.
Hari Sabat akan merupakan ujian terbesar kesetiaan, karena itulah po­kok kebenaran yang terutama dipertentangkan. Bilamana ujian terakhir di­lakukan ke atas manusia, maka garis pemisah akan ditarik antara mereka yang melayani Allah dan yang tidak melayani-Nya. Sementara pemeliharaan sabat palsu yang sesuai dengan hukum negara yang bertentangan dengan hukum yang keempat, adalah suatu pengakuan kesetiaan kepada suatu kuasa yang menentang Allah, maka pemeliharaan Sabat yang benar, dalam pe­nurutan kepada hukum Allah, adalah suatu bukti kesetiaan kepada Pencipta. Sementara satu golongan, oleh menerima tanda penurutan kepada kuasa-­kuasa duniawi, menerima tanda binatang, maka yang satu golongan yang memilih tanda kesetiaan kepada kekuasaan Ilahi, menerima meterai Allah.
Sejauh ini mereka yang menyampaikan pekabaran malaikat yang keti­ga sering dianggap, sebagai sekadar menakut-nakuti saja. Ramalan-ramalan mereka bahwa sikap tidak toleran terhadap agama akan berkuasa di Amerika Serikat, bahwa gereja dan negara akan bersatu untuk menganiaya, mereka yang memelihara, hukum-hukum Allah, telah dinyatakan sebagai tidak ber­alasan dan tidak masuk akal. Telah dinyatakan dengan meyakinkan bahwa negara ini tidak akan pernah menjadi sesuatu yang lain selain daripada, te­tap seperti yang sudah-sudah--pembela kebebasan beragama. Tetapi se­mentara masalah pemaksaan pemeliharaan hari Minggu menghangat seca­ra luas, peristiwa yang begitu lama diragukan dan tidak dipercayai tampak­nya sedang mendekat, dan pekabaran malaikat yang ketiga akan memberi­kan suatu pengaruh yang tidak bisa terjadi sebelumnya.
Pada setiap generasi Allah telah mengirimkan hamba-hamba-Nya un­tuk menegur dosa, baik di luar maupun di dalam gereja.Tetapi orang-orang ingin perkara-perkara yang menyenangkan yang disampaikan kepada me­reka, dan kebenaran yang murni dan yang tidak dipoles tidak berterima ke­pada mereka. Banyak pembaharu, yang memasuki pekerjaan mereka, berte­kad untuk bertindak bijaksana dalam menyerang dosa-dosa gereja dan bang­sa. Mereka berharap, oleh teladan kehidupan Kristen yang murni, menuntun orang-orang kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab. Tetapi Roh Allah turun ke atas mereka sebagaimana turun ke atas Elia, menggerakkannya menegur dosa-dosa seorang raja yang jahat dan suatu umat yang murtad. Mereka tidak bisa menahan diri dari mengkhotbahkan kata-kata Alkitab—doktrin-­doktrin yang tadinya mereka enggan untuk menyampaikannya. Mereka di­dorong untuk dengan bersemangat menyatakan kebenaran, dan menyata­kan bahaya yang mengancam jiwa-jiwa. Perkataan yang Tuhan berikan ke­pada mereka, mereka ucapkan, tidak takut apa pun akibatnya, dan orang­-orang terdorong untuk mendengar amaran itu.
Demikianlah pekabaran malaikat yang ketiga itu dikabarkan. Pada waktu saatnya tiba untuk mengabarkannya dengan kuasa yang paling besar, Tuhan akan bekerja melalui alat-alat yang sederhana, untuk menuntun pikiran mereka yang menyerahkan dirinya kepada. pelayanan-Nya. Para pekerja akan disanggupkan oleh urapan Roh-Nya, bukan oleh pelatihan di dalam institusi pendidikan. Orang-orang yang beriman dan yang tekun berdoa, akan terdorong untuk pergi dengan sungguh-sungguh menyatakan firman-­firman yang diberikan Allah kepada mereka. Dosa-dosa Babel akan dinyatakan. Akibat-akibat yang menakutkan dari pemaksaan menuruti upacara-­upacara gereja oleh kekuasaan sipil, jalan menuju Spiritisme, kemajuan kekuasaan kepausan yang diam-diam tetapi pesat,—semuanya ditelanjangi. Orang-orang akan digerakkan oleh amaran-amaran yang sungguh-sung­guh ini. Ribuan orang akan mendengarkan perkataan-perkataan yang sebe­lumnya tidak pernah mendengar perkataan seperti itu. Dengan heran mere­ka mendengar kesaksian bahwa Babel adalah gereja, jatuh oleh karena ke­salahan-kesalahan dan dosa-dosanya, oleh karena penolakannya akan ke­benaran yang telah dikirim dari surga. Sementara orang-orang pergi kepada guru-guru mereka yang sebelumnya dengan pertanyaan yang sungguh­-sungguh ingin mendapat jawabannya, Apakah perkara-perkara ini demiki­an? Para pendeta memberikan cerita-cerita dongeng, menubuatkan perka­ra-perkara yang enak untuk meredakan ketakutan mereka dan untuk men­diamkan hati nurani mereka yang telah bangkit. Tetapi oleh karena banyak orang yang menolak hanya dipuaskan dengan otoritas manusia saja, dan menuntut kalimat sederhana, "Demikianlah firman Tuhan," maka para pen­deta populer, seperti para orang Farisi zaman dahulu, dipenuhi dengan ama­rah oleh karena otoritas mereka diragukan, akan mengatakan bahwa peka­baran itu datangnya dari Setan, dan membangkitkan sikap, orang banyak yang cinta dosa untuk mencaci maki dan menganiaya mereka yang menga­barkan pekabaran itu.
Sementara pertikaian meluas ke ladang-ladang baru, dan pikiran orang banyak dialihkan kepada hukum Allah yang telah diinjak-injak, maka Setan pun tersentak. Kuasa yang membantu pekabaran itu hanya akan menda­tangkan amarah mereka yang menentangnya. Para alim-ulama akan beru­saha sekuat tenaga untuk menutupi terang dari kawanan domba mereka. Dengan segala sarana yang di bawah perintahnya mereka akan berusaha untuk melarang memperbincangkan masalah-masalah penting ini. Gereja mengimbau tangan kuat kekuasaan sipil, dan dalam pekerjaan ini, para peng­ikut kepausan dan Protestan bersatu. Sementara gerakan bagi pemaksaan hari Minggu semakin berani dan tegas, maka undang-undang itu akan dipak­sakan kepada para pemelihara hukum Allah. Mereka akan diancam dengan denda dan hukuman penjara, dan sebagian akan ditawari kedudukan-kedu­dukan yang berpengaruh, dan hadiah-hadiah serta keuntungan-keuntungan lainnya sebagai bujukan untuk menyangkal iman mereka. Tetapi jawaban teguh dan tegas mereka adalah, "Tunjukkanlah kepada kami dari firman Allah kesalahan kami,"—permohonan yang sama yang di buat oleh Luther dalam keadaan yang sama. Mereka yang dihadapkan ke pengadilan, mem­buat suatu pembuktian yang kuat mengenai kebenaran itu, dan beberapa orang yang mendengarnya dituntun untuk mengambil sikap mereka untuk memelihara semua perintah-perintah Allah. Demikianlah terang akan dibawa di hadapan ribuan orang yang tadinya tidak mengetahui kebenaran-kebe­naran ini.
Penurutan yang teliti kepada firman Allah akan dianggap sebagai pem­berontakan. Dibutakan oleh Setan, orangtua akan berlaku kasar dan kejam kepada anak-anak mereka yang percaya, para majikan akan menindas ham­banya yang memelihara hukum Allah. Hubungan kasih sayang menjadi renggang. Anak-anak akan dihilangkan hak warisnya dan diusir dari ru­mah. Perkataan-perkataan Rasul Paulus akan digenapi, "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya." (2 Timotius 3:12). Sementara para pembela kebenaran menolak menghormati sabat hari Minggu, sebagian dari mereka akan dijebloskan ke dalam penjara, sebagian dibuang, dan sebagian lagi diperlakukan sebagai budak. Kepada hikmat manusia, hal-hal ini tampaknya tidak mungkin, te­tapi sementara Roh Allah yang menahan semua ini ditarik dari manusia, dan mereka akan berada di bawah pengendalian Setan yang membenci ajar­an-ajaran ilahi, maka akan terjadi perkembangan-perkembangan yang aneh. Hati dapat menjadi sangat kejam bilamana takut dan kasih akan Allah di­singkirkan.
Apabila topan mendekat, suatu golongan besar orang yang mengaku percaya kepada pekabaran malaikat yang ketiga, tetapi belum disucikan oleh penurutan kepada kebenaran, meninggalkan kedudukan mereka dan bergabung dengan barisan penentang. Oleh bersatu dengan dunia dan meng­ambil bagian dalam rohnya, mereka telah memandang hal-hal itu dalam terang yang hampir sama. Dan bilamana ujian diberikan mereka telah siap memilih pihak yang pemurah dan populer. Orang-orang berbakat serta yang mempunyai tutur kata yang menarik, yang pada suatu waktu bersukacita di dalam kebenaran, akan menggunakan kuasa mereka untuk menipu danmenyesatkan jiwa-jiwa. Mereka menjadi musuh yang paling sengit dari saudara-saudara mereka dahulu. Bilamana para pemelihara hari Sabat diha­dapkan ke depan mahkamah pengadilan untuk mempertanggungjawabkan iman mereka, orang-orang yang murtad ini adalah agen-agen Setan yang paling efisien untuk memberikan gambaran yang salah dan menuduh me­reka, dan oleh laporan-laporan palsu dan sindiran-sindiran menghasut para penguasa untuk melawan mereka.
Pada masa penganiayaan ini iman hamba-hamba Allah akan diuji. Me­reka telah dengan setia memberikan amaran, memandang kepada Allah dan kepada firman-Nya. Roh Allah, yang menggerakkan hati mereka, telah mendorong mereka untuk berbicara. Dirangsang oleh semangat yang suci, dan oleh dorongan ilahi yang kuat atas mereka, mereka memasuki pelaksa­naan tugas-tugas mereka tanpa memperhitungkan akibat-akibat dari mem­bicarakan kepada orang-orang firman Allah yang telah diberikan ke­pada mereka. Mereka tidak membicarakan kepentingan-kepentingan duniawi mereka, atau berusaha mempertahankan reputasi atau hidup mere­ka. Namun, pada waktu topan perlawanan dan celaan menimpa mereka, beberapa orang dari mereka, karena dipenuhi rasa takut, akan bersedia ber­seru, "Seandainya kami telah melihat lebih dahulu akibat-akibat dari per­kataan-perkataan kami, kami akan diam saja." Mereka dikelilingi oleh ber­bagai kesulitan. Setan menyerang mereka dengan pencobaan-pencobaan yang hebat. Pekerjaan yang mereka jalankan kelihatannya jauh di atas ke­mampuan mereka untuk melakukannya. Mereka diancam dengan kebi­nasaan. Semangat yang menggerakkan mereka sudah hilang namun mere­ka tidak dapat berbalik. Kemudian, karena merasa sama sekali tidak berdaya, mereka lari kepada Yang Mahakuasa untuk mendapatkan kekuatan. Mere­ka ingat, bahwa kata-kata yang telah mereka ucapkan bukan kata-kata me­reka, melainkan kata-kata, Dia yang menyuruh mereka memberikan amaran itu. Allah menaruh kebenaran itu ke dalam hati mereka, dan mereka tidak bisa menahan untuk tidak mengabarkannya.
Ujian-ujian yang sama telah dialami oleh umat Allah di masa yang lalu. Wycliffe, Huss, Luther, Tyndale, Baxter, Wesley, mengatakan agar semua doktrin diuji dengan Alkitab, dan menyatakan akan menolak segala sesua­tu yang disalahkan oleh Alkitab. Terhadap orang-orang ini penganiayaan keji menimpa tanpa berpengasihan, namun mereka tidak berhenti menyiar­kan kebenaran itu. Berbagai kurun waktu atau periode dalam sejarah gereja telah ditandai oleh perkembangan beberapa kebenaran khusus, yang dise­suaikan dengan keperluan umat Allah pada masa itu. Setiap kebenaran baru telah melalui kebencian dan perlawanan. Mereka yang diberkati dengan terang itu telah dicobai dan diuji. Tuhan memberikan kebenaran khusus bagi orang-orang dalam suatu keadaan darurat. Siapakah yang berani me­nolak untuk menyiarkannya? la memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menyampaikan undangan rahmat terakhir kepada dunia ini. Mereka tidak bisa tinggal diam, kecuali jiwa mereka dibinasakan. Duta-duta Kristus ti­dak ada urusan dengan akibat-akibat. Mereka harus melaksanakan tugas- tugas dan menyerahkan hasilnya kepada Allah.
Sementara perlawanan semakin meningkat, hamba-hamba Allah kem­bali bingung, oleh karena mereka menyangka merekalah yang mendatang­kan krisis itu. Tetapi hati nurani dan firman Allah meyakinkan mereka bahwa jalan-jalan mereka adalah benar. Dan meskipun pencobaan itu ber­lanjut, mereka dikuatkan untuk menanggungnya. Pertarungan semakin de­kat dan semakin sengit, tetapi iman dan semangat mereka bangkit bersama keadaan darurat itu. Kesaksian mereka adalah, "Kami tidak berani memal­sukan firman Allah, membagi-bagi hukum-Nya yang kudus, mengatakan sebagian penting dan sebagian yang lain tidak penting, demi memperoleh persetujuan dunia ini. Tuhan yang kami layani sanggup melepaskan kami. Kristus telah mengalahkan kuasa-kuasa dunia ini, dan akankah kita takut kepada dunia yang sudah dikalahkan?"
Penganiayaan dalam berbagai bentuknya adalah perkembangan suatu prinsip yang akan terus ada selama Setan masih ada dan Kekristenan mem­punyai kuasa vital. Tak seorang pun dapat melayani Allah tanpa melawan pasukan kegelapan. Malaikat-malaikat jahat akan menyerang mereka, takut kalau-kalau pengaruh mereka dirampas dari tangan mereka. Orang-orang jahat, yang dicela oleh teladannya, akan bersatu dengan mereka dalam usa­ha untuk memisahkan umat-Nya dari Allah dengan pencobaan yang memi­kat. Bilamana ini tidak berhasil, maka tindakan kekerasan akan digunakan untuk memaksa hati nurani.
Akan tetapi selama Yesus tetap menjadi pengantara di dalam bait suci di surga, pengaruh Roh Suci yang mengekang akan dirasakan oleh para penguasa dan orang-orang banyak. Roh itu masih mengendalikan undang­-undang negara, sampai batas-batas tertentu. Kalau bukan karena undang­-undang yang seperti ini, keadaan dunia akan lebih buruk daripada yang sekarang. Walaupun banyak pemimpin kita adalah agen-agen aktif Setan, Allah juga mempunyai agen-agen-Nya di antara orang-orang terkemuka bangsa itu. Musuh menggerakkan hamba-hambanya untuk mengusulm tindakan yang sangat menghalangi pekerjaan Allah, tetapi negarawan­-negarawan yang takut akan Allah dipengaruhi oleh malaikat-malaikat suci Allah untuk melawan usul-usul seperti itu dengan argumen-argumen yang tidak bisa dijawab. Demikianlah beberapa orang akan membendung arus kejahatan itu. Perlawanan musuh-musuh kebenaran akan ditahan agar Peka­baran malaikat yang ketiga dapat melakukan tugasnya. Bilamana amaran terakhir diberikan, amaran itu akan menawan perhatian orang-orang terke­muka ini melalui siapa Tuhan bekerja sekarang, dan sebagian mereka akan menerimanya, dan akan berdiri bersama umat Allah melalui masa kesukar­an itu.
Malaikat yang bergabung dalam penyiaran pekabaran malaikat yang ketiga, menerangi seluruh dunia ini dengan kemuliaannya. Suatu pekabar­an yang mencakup seluruh dunia dan kuasa yang luar biasa diramalkan di sini. Pergerakan Advent pada tahun 1840-1844 adalah manifestasi mulia dari kuasa Allah. Pekabaran malaikat yang pertama telah disampaikan ke setiap pos-pos misionaris di dunia ini, dan di beberapa negara ada perhatian besar terhadap agama yang telah disaksikan di setiap negeri sejak Pemba­ruan pada abad keenambelas. Tetapi ini akan dilampaui oleh pergerakan yang luar biasa pekabaran malaikat yang ketiga. Pekerjaan itu akan mirip dengan pekerjaan pada hari Pentakosta. Sebagaimana "hujan awal" telah diberikan dengan kecurahan Roh Kudus pada pembukaan pekabaran Injil yang menyebabkan benih berharga itu bertumbuh, demikian juga "hujan akhir" akan diberikan pada penutupannya, untuk mematangkan tuaian. "Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan; la pasti muncul seperti fajar, la akan datang kepada kita seperti hujan, se­perti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi." (Hosea 6:3). "Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena Tuhan, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dan hujan pada akhir musim seperti dahulu." (Yoel 2:23). "Akan terjadi pada hari-hari ter­akhir—demikianlah firman Tuhan — bahwa Aku akan mencurahkan Roh­Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihat­an, dan orang-orangmu yang tua akan bermimpi." "Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." (Kisah 2:17, 21).
Pekerjaan besar pengabaran Injil tidak akan ditutup dengan manifestasi kuasa Allah yang kurang dari yang menandai pembukaan penyiarannya. Nubuatan-nubuatan yang telah digenapi pada pencurahan hujan awal pada pembukaan penyiaran injil, sekali lagi akan digenapi pada hujan akhir pada penutupan penyiaran Injil itu. Inilah "waktu kelegaan" yang dinanti-nanti­kan Rasul Paulus pada waktu ia berkata, "Karena itu sadarlah dan bertobatlah supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kris­tus." (Kisah 3:19, 20).
Hamba-hamba Allah, dengan wajah yang bersinar dengan pengabdian kudus, akan mempercepat penyiaran pekabaran dan surga itu dari satu tempat ke tempat yang lain. Melalui ribuan suara amaran itu akan disampaikan ke seluruh dunia. Mukjizat-mukjizat akan diadakan, orang sakit disembuh­kan, dan tanda-tanda ajaib akan menyertai orang-orang yang percaya. Setan juga bekerja dengan tanda-tanda ajaib untuk menipu, bahkan mendatang­kan api dari langit di hadapan manusia.(Wahyu 13:13). Demikianlah pen­duduk bumi harus menentukan kedudukan mereka.
Pekabaran ini disiarkan bukan dengan banyak argumen, tetapi dengan keyakinan yang mendalam dari Roh Allah. Argumen-argumen telah di­sampaikan. Benih telah ditaburkan, dan sekarang ia akan tumbuh dan ber­buah. Risalah-risalah yang dibagikan oleh pekerja-pekerja misi telah mem­berikan pengaruhnya, namun banyak orang yang pikirannya terkesan telah dicegah untuk mengerti sepenuhnya kebenaran itu atau untuk penurutan yang sempurna. Sekarang sinar-sinar terang menerusi ke mana-mana; ke­benaran terlihat dengan jelas dan anak-anak Allah yang setia memutuskan ikatan-ikatan yang menahan mereka. Hubungan keluarga, hubungan jemaat, tak berdaya menahan mereka sekarang. Kebenaran adalah jauh lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Walaupun agen-agen ber­gabung melawan kebenaran, suatu kelompok besar orang-orang berdiri di pihak Tuhan.

37. Alkitab Suatu Perlindungan

Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan ini, maka baginya tidak terbit fajar." (Yesaya 8:20). Umat Allah dituntun kepada Alkitab sebagai perlindungan mereka terhadap pengaruh guru-guru palsu dan kuasa yang menipu dari roh-roh kegelapan. Setan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk mencegah manusia memperoleh pengetahuan mengenai Alkitab, karena kata-kata Alkitab yang jelas mengungkapkan penipuannya. Pada setiap kali pekerjaan Allah dibangunkan, raja kejahatan bangkit dengan lebih giat lagi. Sekarang ia menggunakan usahanya yang paling keras dalam perjuangannya yang terakhir melawan Kristus dan pengikut-pengikut-Nya. Penipuan be­sar terakhir akan segera digelar di hadapan kita. Antikristus akan melaku­kan pekerjaan-pekerjaannya yang mengherankan di depan mata kita. Begi­tu miripnya pemalsuan itu dengan yang aslinya, sehingga mustahil untuk membedakannya kecuali oleh Alkitab. Setiap pernyataan dan setiap mukjizat harus diuji oleh kesaksian Alkitab.
Mereka yang, berusaha, untuk menuruti semua perintah Allah akan di­tentang dan dicemoohkan. Mereka bisa berdiri hanya di dalam dan oleh pertolongan Allah. Agar dapat menanggung pencobaan yang datang, mereka harus mengerti kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan di da­lam firman-Nya. Mereka bisa menghormati-Nya hanya apabila mereka mempunyai pengertian yang benar mengenai tabiat-Nya, pemerintahan­Nya dan maksud-maksud-Nya, dan bertindak sesuai dengan itu. Hanya mereka yang telah membentengi pikirannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab yang akan bertahan melewati pertentangan besar terakhir itu. Akan datang ujian penelitian yang mendalam kepada setiap jiwa: Akankah saya lebih menurut kepada Allah daripada kepada manusia? Bahkan saat yang menentukan sekarang sudah datang. Apakah kaki kita berpijak kukuh di atas batu karang firman Allah yang tak berubah itu? Apakah kita bersedia untuk berdiri teguh mempertahankan perintah-perintah Allah dan iman kepada Yesus?
Sebelum penyaliban-Nya, Juruselamat menjelaskan kepada murid-mu­rid-Nya bahwa la akan dibunuh, dan akan bangkit kembali dari kubur, dan malaikat-malaikat hadir untuk mengesankan firman-Nya ke dalam pikiran dan hati mereka. Akan tetapi murid-murid itu, yang mencari kelepasan duniawi dari perhambaan Romawi, tidak dapat menerima pemikiran bah­wa la, yang menjadi tumpuan harapan mereka, akan menderita kematian yang memalukan. Kata-kata yang perlu mereka ingat sirna dari pikiran mereka, dan pada waktu pencobaan datang, mereka didapati tidak berse­dia. Kematian Yesus telah menghancurkan harapan mereka sama seperti jika la tidak mengamarkan mereka sebelumnya. Jadi dalam nubuatan masa yang akan datang itu dibukakan di hadapan kita dengan jelas sama seperti yang dibukakan kepada murid-murid itu oleh kata-kata Kristus. Peristiwa­-peristiwa yang berhubungan dengan tertutupnya masa percobaan dan pe­kerjaan persediaan kepada masa kesukaran, disajikan dengan jelas. Tetapi orang banyak itu tidak lebih mengerti kebenaran-kebenaran penting ini daripada tidak pernah dinyatakan kepada mereka sebelumnya. Setan bersi­ap terus untuk merampas setiap kesan yang akan membuat mereka me­ngerti mengenai keselamatan, dan bilamana kesukaran datang, mereka ti­dak bersedia.
Pada waktu Allah mengirimkan amaran-amaran penting kepada manusia yang digambarkan sebagai diumumkan oleh malaikat-malaikat kudus yang terbang di tengah tengah langit, la menuntut setiap orang yang dikaruniai dengan kuasa pertimbangan untuk mengindahkan amaran-amaran itu. Penghakiman yang mengerikan yang diumumkan terhadap penyembahan kepada binatang itu dan patungnya (Wahyu 14:9-11) harus menuntun se­mua orang kepada penyelidikan yang sungguh-sungguh mengenai nubuat­an untuk mengetahui apa tanda binatang itu, dan bagaimana caranya agar tidak menerima tanda itu. Tetapi sangat banyak orang yang memalingkan telinganya daripada mendengar kebenaran dan berpaling kepada cerita-ce­rita dongeng. Rasul Paulus menyatakan sambil memandang kepada hari-­hari terakhir, "Karena akan datang waktunya orang tidak dapat lagi mene­rima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya." (2 Timotius 4:3). Waktu itu telah benar-benar datang. Orang banyak tidak menyukai kebe­naran Alkitab, karena hal itu menganggu keinginan hati yang penuh dosa dan cinta dunia; dan Setan menyediakan penipuan-penipuan yang mereka sukai.
Akan tetapi Allah mempunyai suatu umat di atas dunia ini yang mem­pertahankan Alkitab, dan hanya Alkitablah, sebagai standar semua doktrin, dan dasar dari segala pembaharuan. Pendapat-pendapat kaum terpelajar, kesimpulan-kesimpulan ilmu pengetahuan, ringkasan doktrin atau keputus­an-keputusan konsili kegerejaan, yang banyak dan saling bertentangan se­perti gereja-gereja yang diwakilinya, suara mayoritas,—tidak satu atau se­mua ini harus dianggap sebagai bukti untuk menerima atau menolak sesu­atu ajaran iman keagamaan. Sebelum menerima suatu doktrin atau petunjuk, kita harus menuntut, "Demikianlah firman Tuhan" untuk mendukungnya.
Setan selalu berusaha menarik perhatian kepada manusia sebagai ganti­nya kepada Allah. la menuntun orang-orang untuk memandang kepada us­kup-uskup, pastor-pastor, profesor-profesor teologi, sebagai penuntun me­reka gantinya menyelidiki Alkitab untuk mengetahui tugas-tugas mereka terhadap mereka sendiri. Kemudian, oleh mengendalikan pikiran para pe­mimpin ini, dia dapat mempengaruhi orang banyak sesuai dengan keiman­annya.
Ketika Kristus datang untuk mengucapkan Firman kehidupan itu, orang-­orang biasa mendengarkan-Nya dengan gembira. Dan banyak, bahkan di antara imam-imam dan penguasa-penguasa, yang percaya kepada-Nya. Tetapi imam besar dan pemuka-pemuka bangsa itu bertekad untuk mem­persalahkan dan menolak ajaran-ajaran-Nya. Meskipun mereka gagal da­lam usaha untuk mencari kesalahan untuk dituduhkan terhadap Dia, mes­kipun mereka merasakan pengaruh kuasa Ilahi dan hikmat yang menyertai kata-kata-Nya, namun mereka mengurung diri dalam prasangka buruk, mereka menolak bukti yang jelas mengenai Kemesiasan-Nya, agar jangan sampai mereka ditarik menjadi murid-Nya. Lawan-lawan Yesus ini adalah orang-orang yang telah dididik sejak masa kanak-kanak untuk menghor­mati para penguasa yang biasanya mereka tunduk kepadanya. "Bagaimana ini," tanya mereka, "sehingga para penguasa, dan para ahli Taurat kita yang terdidik dengan baik tidak percaya kepada Yesus? Tidakkah orang-orang saleh ini mau menerima Dia kalau Dia adalah Kristus itu?" Pengaruh guru-guru seperti inilah yang menuntun bangsa Yahudi untuk menolak Penebus.
Roh yang menggerakkan imam-imam dan para penguasa itu masih di­nyatakan oleh banyak orang yang mengaku saleh. Mereka menolak meme­riksa kesaksian Alkitab mengenai kebenaran khusus pada zaman ini. Me­reka menunjuk kepada jumlah, kekayaan dan popularitas mereka sendiri, dan memandang rendah para pembela kebenaran, karena mereka hanya segelintir, miskin, tidak populer dan mempunyai suatu iman yang memisah­kan mereka dari dunia.
Kristus telah melihat dahulu bahwa anggapan yang tidak sewajarnya mengenai kekuasaan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi tidak akan ber­henti dengan dicerai-beraikannya orang Yahudi. la memiliki suatu pan­dangan nubuatan mengenai pekerjaan meninggikan kekuasaan manusia untuk memerintah hati nurani, yang telah merupakan suatu kutuk yang mengerikan kepada gereja sepanjang zaman. Dan perbuatan-perbuatan ter­cela yang menakutkan dari para ahli Taurat dan orang-orang Farisi kepada­Nya, dan amaran-amaran-Nya kepada orang-orang agar tidak mengikuti pemimpin-pemimpin yang buta ini, telah dicatat sebagai suatu amaran bagi generasi yang akan datang.
Gereja Roma memberikan wewenang atau hak kepada para pendeta untuk menafsirkan Alkitab. Oleh karena hanya para pendeta saja yang berkompeten menjelaskan firman Allah, maka pekerjaan seperti itu tidak diberikan kepada orang biasa. Meskipun Pembaruan memberikan Alkitab kepada semua orang, namun prinsip yang sama yang dipertahankan oleh Roma mencegah orang banyak di gereja-gereja Protestan untuk menyelidiki Alkitab bagi mereka sendiri. Mereka diajar untuk menerima pengajaran­nya sebagaimana ditafsirkan oleh gereja; dan ada ribuan orang yang berani tidak menerima apa-apa pun, betapapun jelasnya dinyatakan di dalam Alkitab, yang bertentangan dengan kepercayaan mereka, atau ajaran yang sudah tetap dari gereja mereka.
Walaupun Alkitab penuh dengan amaran terhadap guru-guru palsu, ba­nyak yang bersedia menyerahkan pemeliharaan jiwa mereka kepada pen­deta. Sekarang ini ada ribuan orang-yang mengaku beragama yang tidak dapat memberikan alasan-alasan bagi pokok-pokok iman mereka, selain daripada mereka telah diajar demikian oleh para pemimpin agama mereka. Mereka melewatkan ajaran-ajaran Juruselamat hampir-hampir tidak mem­perhatikannya, dan menaruh kepercayaan penuh kepada kata-kata para pen­deta. Tetapi apakah para pendeta tidak dapat salah? Bagaimana mungkin kita mempercayakan jiwa kita kepada tuntunan mereka kecuali kita me­ngetahui dari firman Allah bahwa mereka adalah pembawa terang. Ku­rangnya keberanian moral untuk keluar dari jalur kebiasaan dunia, menuntun banyak orang untuk mengikuti jejak kaum terpelajar; dan karena keeng­ganan mereka untuk menyelidiki bagi mereka sendiri, mereka menjadi ter­ikat dalam rantai kesalahan. Mereka melihat bahwa kebenaran zaman ini ditunjukkan dengan jelas di dalam Alkitab, dan mereka merasakan kuasa Roh Kudus membantu penyiarannya, namun mereka mengizinkan perlawan­an pendeta untuk mengalihkan mereka dari terang itu. Walaupun akal dan hati nurani diyakinkan, jiwa jiwa yang tertipu ini tidak berani berpikir beda dari pendeta; dan demi pertimbangan individu mereka, kepentingan-kepen­tingan abadi mereka dikorbankan kepada ketidakpercayaan, kesombongan dan prasangka buruk orang lain.
Banyaklah cara yang digunakan Setan melalui pengaruh manusia untuk mengikat tawanan-tawanannya. la menarik orang banyak kepadanya oleh menghubungkan mereka dengan benang sutra kasih kepada musuh-musuh salib Kristus. Apapun jenis hubungan ini—orangtua, anak, perkawinan, ataupun sosial—hasilnya sama. Penentang kebenaran menggunakan kua­sanya untuk mengendalikan hati nurani, dan jiwa-jiwa yang ditahan di ba-
wah kuasanya tidak mempunyai cukup keberanian atau kebebasan menuruti keyakinan tugas mereka.
Kebenaran dan kemuliaan Allah tidak bisa dipisahkan; mustahil bagi kita, menghormati Allah oleh pendapat-pendapat kita yang salah, sementa­ra Alkitab ada dalam jangkauan kita. Banyak yang berpendapat bahwa ti­dak menjadi soal apa yang seseorang percayai, asal kehidupannya benar. Tetapi hidup itu dibentuk oleh kepercayaan atau iman. Jika terang dan ke­benaran berada dalam jangkauan kita, dan kita melalaikan kesempatan un­tuk mendengar dan melihatnya, sesungguhnya kita menolaknya. Kita me­milih kegelapan lebih dari terang.
"Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 16:25). Sikap masa bodoh dan ketidaktahuan tidak bisa menjadi alasan untuk berbuat kesalahan atau dosa, bilamana ada sesuatu kesempatan un­tuk mengetahui kehendak Allah. Seorang yang sedang mengadakan perja­lanan tiba pada suatu tempat di mana ada beberapa jalan raya, dan di situ ada papan penunjuk jalan yang mengatakan arah tiap-tiap jalan itu. Jika orang yang sedang mengadakan perjalanan itu mengabaikan papan penunjuk jalan itu, dan ia memilih jalan yang tampaknya baginya benar, betapapun sungguh-sungguhnya dia, tetapi ada kemungkinan ia mengambil jalan yang salah.
Allah telah memberikan kepada kita firman-Nya supaya kita menjadi terbiasa dengan ajaran-ajaran-Nya, dan mengetahui apa yang la tuntut dari kita sendiri. Pada waktu ahli hukum itu datang kepada Yesus dengan perta­nyaan, "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk mempe­roleh hidup yang kekal?" Juruselamat menunjuk kepada Alkitab dengan berkata, "Apakah yang tertulis, di dalam hukum itu? bagaimanakah kamu baca?" Sikap masa bodoh tidak akan memaafkan orang muda atau orang­tua, atau membebaskannya dari hukuman karena pelanggaran hukum Allah, sebab pada tangan mereka telah ada hukum, prinsip-prinsipnya dan tuntut­an-tuntutannya. Tidak cukup hanya memiliki niat yang baik; tidaklah cu­kup hanya melakukan apa yang dipikir oleh seseorang adalah benar, atau apa yang pendeta katakan adalah baik. Keselamatan jiwanya dipertaruh­kan, dan ia harus menyelidiki Alkitab untuk dirinya sendiri. Bagaimana­pun kuatnya keyakinannya, bagaimanapun besarnya rasa percaya dirinya bahwa pendeta mengetahui apa itu kebenaran, ini bukanlah dasar baginya. la mempunyai sebuah peta yang menunjukkan setiap tanda jalan dalam perjalanan menuju surga, dan ia tidak boleh menerka-nerka sesuatu.
Adalah tugas utama dan tertinggi setiap makhluk yang rasional yang mempelajari dari Alkitab apa itu kebenaran, lalu berjalan di dalam terangnya, dan mendorong orang-orang lain untuk mengikuti teladannya. Kita harus mempelajari Alkitab itu dengan tekun setiap hari, menimbang setiap pemi­kiran, dan membandingkan ayat dengan ayat lain. Dengan pertolongan ilahi, kita membentuk sendiri pendapat kita untuk kita'sendiri, sebagaimana kita harus menjawab untuk kita sendiri di hadirat Allah.
Kebenaran yang jelas sekali dinyatakan di dalam Alkitab, telah ditanggapi dengan keragu-raguan dan ketidakjelasan oleh kaum terpelajar, yang de­ngan berpura-pura memiliki hikmat yang besar, mengajarkan bahwa Alkitab itu mempunyai arti rohani yang penuh mistik dan rahasia yang tidak kelihatan dalam bahasa yang digunakan. Orang-orang ini adalah guru-guru palsu. Kepada golongan seperti inilah Yesus menyatakan "Kamu sesat, justru ka­rena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah." (Markus 12:24). Bahasa Alkitab harus dijelaskan sesuai dengan artinya yang sebenarnya, kecuali menggunakan lambang atau gambar. Kristus telah berjanji, "Ba­rangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri." (Yohanes 7:17). Jikalau manusia menerima Alkitab sebagaimana ia dibaca, jikalau tidak ada guru-guru palsu yang menyesatkan dan membingungkan pikiran mereka, pekerjaan akan tercapai yang membuat malaikat-malaikat senang, dan yang akan membawa ke pihak Kristus ribuan orang yang sekarang sedang mengembara dalam kesalahan.
Kita harus menggunakan seluruh kuasa pikiran untuk mempelajari Alkitab, dan mengerahkan pengertian kita untuk mengerti, sejauh yang dapat dipahami manusia fana, perkara-perkara yang dalam mengenai Allah. Na­mun kita tidak boleh lupa bahwa penurutan dan kepatuhan seorang anak adalah roh yang benar seorang pelajar. Hal-hal sulit di dalam Alkitab tidak pernah dapat diatasi dengan metode yang sama yang digunakan menangani masalah-masalah falsafah. Kita tidak boleh mempelajari Alkitab dengan bergantung kepada diri sendiri sebagaimana yang dilakukan banyak orang dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan. Tetapi dengan bergantung kepada Allah di dalam doa, dan dengan kerinduan yang sungguh-sungguh untuk mengetahui kehendak-Nya. Kita harus datang dengan roh kerendahan hati dan dapat diajar untuk memperoleh pengetahuan dari yang agung itu. Jika tidak, malaikat-malaikat jahat akan membutakan pikiran kita sedemikian rupa dan mengeraskan hati kita sehingga kita tidak akan dipengaruhi oleh kebenaran itu.
Banyak bagian dari Alkitab yang dikatakan kaum terpelajar sebagai misteri, atau dilewatkan sebagai yang tidak penting, adalah bagian-bagian yang penuh dengan penghiburan dan petunjuk kepada dia yang telah diajar di sekolah Kristus. Salah satu alasan mengapa banyak ahli teologi tidak mempunyai pengertian yang lebih jelas mengenai firman Allah adalah, kare­na mereka menutup mata mereka kepada kebenaran yang mereka tidak suka mempraktikkannya. Pengertian kebenaran Alkitab tidak terlalu ber­gantung kepada kuasa intelek yang digunakan untuk menyelidikinya, teta­pi lebih kepada bulatnya tekad dan kerinduan yang sungguh-sungguh un­tuk mengetahui kebenaran.
Janganlah pernah mempelajari Alkitab tanpa permintaan doa. Roh Suci sendiri dapat membuat kita merasa pentingnya perkara-perkara yang mu­dah dimengerti, atau mencegah kita dari memutarbalikkan kebenaran yang sulit dimengerti. Adalah tugas malaikat-malaikat surgawi untuk menye­diakan hati untuk mengerti firman Allah sehingga kita ,terpesona akan keindahannya, dinasihati oleh amaran-amarannya, atau digerakkan atau di­kuatkan oleh janji-janjinya. Kita harus menjadikan permohonan pemazmur itu menjadi permohonan kita, "Singkapkanlah mataku, supaya aku meman­dang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu." (Mazmur 119:18). Pencobaan seringkali tampaknya tidak dapat dilawan karena, melalaikan doa dan mem­pelajari Alkitab, orang yang dicobai itu tidak dapat mengingat janji-janji Allah dan menghadapi Setan dengan senjata Alkitab. Tetapi malaikat-malai­kat ada disekeliling mereka yang mau diajar dalam perkara-perkara Ilahi; dan pada waktu yang sangat diperlukan, malaikat-malaikat itu akan mem­bawa kepada ingatan mereka kebenaran-kebenaran yang diperlukan. De­ngan demikian, "la akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas Tuhan." (Yesaya 59:19).
Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya, "Tetapi Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Tetapi peng­ajaran Kristus haruslah terlebih dahulu disimpan di dalam pikiran agar Roh Allah membawanya ke dalam ingatan kita atau mengingatkan kita pada saat datang bahaya. "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu," kata Daud, "supaya aku jangan berbuat dosa terhadap Engkau." (Mazmur 119:11).
Semua orang yang menghargai kepentingan kekal mereka harus berjaga­-jaga terhadap masuknya skeptisisme atau rasa 'ragu-ragu dan rasa curiga. Pilar-pilar kebenaran akan diserbu. Mustahil untuk menghindar dari jangkau­an cemoohan dan tipudaya, dan pengajaran kekafiran modem yang palsu dan tersembunyi. Setan menyesuaikan pencobaannya kepada semua go­longan. la menyerang yang buta huruf dengan lelucon dan ejekan, semen­tara kaum terpelajar dihadapinya dengan argumentasi-argumentasi ilmiah dan falsafah, dengan tujuan untuk membangkitkan ketidakpercayaan atau menghinakan Alkitab. Bahkan orang muda yang kurang berpengalaman pun berani menyatakan keraguannya terhadap prinsip-prinsip fundamental Kekristenan. Dan ketidakpercayaan pemuda ini, walaupun sifatnya dang­kal, mempunyai pengaruh. Banyak yang dituntun untuk mentertawakan iman leluhur mereka, dan menghina Roh kasih - karunia. (Ibrani 10:29). Banyak kehidupan manusia yang sebenarnya bisa menjadi pujian bagi Allah dan berkat bagi dunia ini, telah dirusak oleh kebusukan kefasikan. Semua orang yang percaya kepada keputusan pertimbangan manusia, dan yang merasa mereka mampu untuk menerangkan misteri Ilahi, terperosok ke dalam jerat Setan.
Kita sedang hidup dalam masa paling genting sejarah dunia ini. Nasib orang banyak di dunia ini tidak lama lagi ditentukan. Keselamatan masa depan kita sendiri, dan juga keselamatan orang-orang lain, tergantung pada jalan yang kita tempuh sekarang. Kita perlu dituntun oleh Roh kebenaran. Setiap pengikut Kristus harus dengan sungguh-sungguh bertanya, "Tuhan, apa yang Engkau kehendaki kulakukan?" Kita perlu merendahkan diri kita di hadapan Tuhan, dengan berpuasa dan berdoa, dan merenungkan lebih banyak firman-Nya, terutama yang menyangkut penghakiman. Sekarang kita harus mencari pengalaman yang dalam dan hidup dalam perkara-per­kara Allah. Jangan ada sesaat pun waktu yang terbuang. Peristiwa-peristiwa penting yang vital sedang terjadi di sekitar kita. Kita berada dalam daerah Setan yang mempesonakan. Janganlah tertidur, hai pengawal-pengawal Allah; musuh sedang mengintai, siap sedia setiap saat untuk menerkam dan memangsamu, jikalau engkau jadi lalai dan mengantuk.
Banyak orang yang tertipu mengenai keadaan mereka yang sebenamya di hadirat Allah. Mereka memuji dirinya sendiri atas perbuatan-perbuatan salah yang mereka tidak lakukan, dan lupa untuk menghitung perbuatan-­perbuatan baik dan luhur yang dituntut oleh Allah dari mereka, tetapi yang mereka lalai melakukannya. Tidak cukup menjadi pohon saja di kebun Allah. Mereka harus memenuhi harapan-Nya oleh mengeluarkan buah-buah. Tuhan meminta pertanggungjawaban atas kegagalan mereka mengeluarkan yang baik, yang sebenarnya mereka dapat lakukan melalui anugerah-Nya yang menguatkan mereka. Dalam kitab-kitab surga mereka tercatat sebagai peng­halang di tanah kebun itu. Namun golongan ini tidak berarti tanpa harapan sama sekali. Kepada mereka yang telah meremehkan kemurahan Allah dan menyalahgunakan anugerah-Nya, Pengasih yang panjang sabar itu masih tetap mengimbau, "Itulah sebabnya dikatakan: Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. Karena itu perhatikanlah ... dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus. 5:14-16).
Bilamana waktu ujian tiba, mereka yang membuat firman Allah seba­gai pengatur hidup akan nyata. Pada musim panas tidak ada perbedaan nyata antara pohon yang daunnya hijau sepanjang tahun dengan pohon-­pohon lain, tetapi bilamana serangan musim dingin tiba, pohon yang daun­nya hijau sepanjang tahun itu tidak berubah, sementara, pohon-pohon lain­nya kehilangan daun-daunnya. Demikianlah halnya dengan orang-orang yang sekadar mengaku beragama sekarang tidak bisa dibedakan dengan orang Kristen yang sesungguhnya. Tetapi waktunya segera tiba bilamana perbedaan itu akan nyata. Biarlah terjadi perlawanan, biarlah kefanatikan dan sifat tidak toleransi merajalela, biarlah penganiayaan disulut, maka orang-orang yang setengah-setengah hati dan orang yang munafik akan goyah dan meninggalkan imannya, tetapi orang Kristen sejati akan berdiri teguh bagaikan batu karang, imannya semakin kuat, harapannya semakin cerah, lebih dari pada waktu hari-hari kemakmuran dan kesenangan.
Pemazmur berkata, "Sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan." "Aku beroleh pengertian dari titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta." (Mazmur 119:99,104). "Berbahagialah orang yang mendapat hikmat." (Amsal 3:13). "la akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak meng­alami datangnya panas terik, dan yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yeremia 17:8).

36. Pertentangan Yang Akan Segera Terjadi

Dari sejak awal pertentangan besar di surga, sudah menjadi tujuan Setan untuk membuangkan hukum Allah. Untuk mencapai tujuan inilah ia mengadakan pemberontakan melawan Pencipta. Dan walaupun ia sudah dibuang dari surga, ia meneruskan perjuangannya di dunia ini. Menipu manusia, dengan demikian menuntun mereka melanggar hukum Allah, adalah tujuan yang tetap diusahakannya. Apakah ini dicapai dengan mengesampingkan seluruh hukum itu sekaligus atau dengan menolak salah satu ajarannya, hasilnya sama saja. la yang "mengabaikan satu bagian" melanggar seluruh hukum itu; pengaruh dan teladannya ada pada pelang­garan, ia "bersalah terhadap seluruhnya." (Yakobus 2:10).
Dalam upayanya untuk menghinakan hukum Ilahi, Setan telah me­mutarbalikkan doktrin-doktrin Alkitab, dengan demikian kesalahan-kesa­lahan telah dimasukkan ke dalam iman ribuan orang yang mengaku per­caya pada Alkitab. Pertentangan terakhir antara kebenaran dan kepalsuan adalah perjuangan terakhir pertentangan yang sudah berlangsung lama mengenai hukum Allah. Peperangan yang sedang kita masuki ini ialah pepe­rangan antara hukum-hukum manusia dan ajaran-ajaran TUHAN, antara aga­ma Alkitab dengan agama dongeng dan tradisi.
Agen-agen yang akan bersatu melawan kebenaran dan keadilan dalam perjuangan ini sekarang sedang giat bekerja. Firman Allah yang kudus, yang telah diturunkan kepada kita melalui penderitaan dan darah, hampir tidak dihargai. Alkitab dapat dijangkau oleh semua orang, tetapi hanya se­dikit orang yang menerimanya sebagai penuntun hidup. Kefasikan mera­jalela sampai ke batas yang mengkhawatirkan, bukan saja di dunia, tetapi juga di dalam gereja. Banyak yang menyangkal doktrin-doktrin yang men­jadi tiang-tiang kepercayaan Kristen. Fakta-fakta besar mengenai penciptaan, sebagaimana yang dinyatakan oleh penulis-penulis yang diilhami, kejatuhan manusia, penyucian, dan keabadian hukum Allah, secara praktis ditolak, baik secara keseluruhan maupun sebagian, oleh sebagian besar yang meng­aku sebagai Kristen. Ribuan orang yang menyombongkan diri atas hikmat dan kebebasan mereka, menganggapnya sebagai kelemahan untuk mena­ruh keyakinan sepenuhnya kepada Alkitab. Mereka pikir itu sebagai bukti talenta dan pengetahuan yang tertinggi bilamana mereka mengecam Alkitab, dan menyangkal kebenarannya yang paling penting. Banyak pendeta-pen­deta yang mengajar orang-orangnya, dan banyak guru besar dan ' guru-guru mengajar mahasiswa-mahasiswa mereka, bahwa hukum Allah telah diubah atau dihapuskan, dan mereka yang menganggap tuntutannya masih berla­ku, dan harus dituruti sebagaimana yang tertulis, dianggap sebagai orang yang layak mendapat ejekan dan hinaan.
Dengan menolak kebenaran, manusia menolak Penciptanya. Dengan menginjak-injak hukum Allah, berarti mereka menyangkal otoritas Pemberi Hukum itu. Sama mudahnya membuat berhala dari doktrin-doktrin dan teori-teori palsu dengan membentuk suatu berhala dari kayu atau batu. De­ngan menyalahtafsitkan sifat-sifat Allah, Setan menuntun manusia untuk melihat Allah dalam suatu tabiat palsu. Bagi banyak orang, suatu berhala falsafah dijadikan menggantikan tempat TUHAN, sementara Allah yang hi­dup, sebagaimana la dinyatakan dalam firman-Nya di dalam Kristus dan di dalam pekerjaan penciptaan, hanya disembah sedikit orang. Ribuan orang mendewakan alam, sementara mereka menolak Allah alam itu. Meskipun dalam bentuk yang berbeda, penyembahan berhala terjadi dalam dunia Kristen dewasa ini sama seperti yang terjadi di antara bangsa Israel kuno pada zaman Nabi Elia. Ilah banyak orang yang mengaku orang bijaksana, para ahli filsafat, penyair, politikus, wartawan,—ilah para bangsawan, pergu­ruan tinggi dan universitas, bahkan beberapa institusi teologia—sedikit le­bih baik dari Baal, dewa matahari Fenisia.
Tidak ada kesalahan yang diterima oleh dunia Kristen yang menyerang otoritas Surga dengan lebih berani, tidak ada yang lebih langsung melawan akal pikiran, dan tidak ada yang lebih berakibat merusak, daripada doktrin modern, yang dengan pesatnya mendapat tempat berpijak, yang mengata­kan bahwa hukum Allah tidak lagi berlaku bagi manusia. Setiap bangsa mempunyai hukum-hukum yang menuntut penghormatan atau penurutan. Tidak ada pemerintahan tanpa hukum. Dan dapatkah dibayangkan bahwa Pencipta langit dan bumi tidak mempunyai hukum untuk mengatur makh­luk-makhluk yang telah diciptakan-Nya? Seandainya menteri-menteri yang terkemuka mengatakan secara terbuka bahwa undang-undang dan hukum yang mengatur negeri mereka dan yang melindungi hak-hak warga negara­nya tidak merupakan suatu yang wajib dipatuhi—karena undang-undang itu membatasi kebebasan rakyat, maka tidak perlu harus dituruti; berapa lamakah orang seperti itu dapat diterima berbicara di atas podium? Tetapi apakah lebih parah pelanggaran mengabaikan hukum-hukum negara dan bangsa daripada menginjak-injak perintah-perintah Ilahi yang menjadi da­sar semua pemerintahan?
Adalah jauh lebih sesuai bagi bangsa-bangsa untuk menghapuskan un­dang-undangnya, dan mengizinkan rakyatnya berbuat sesuka hatinya dari­pada Penguasa alam semesta menghapuskan hukum-Nya, dan membiar­kan dunia ini tanpa standar untuk mempersalahkan yang salah atau mem­benarkan yang menurut. Tahukah kita akibat dari meniadakan hukum Allah? Sudah dilakukan percobaan. Mengerikan kejadian yang berlaku di Perancis pada waktu ateisme berkuasa. Waktu itu ditunjukkan kepada dunia bahwa menghilangkan batasan-batasan yang telah diberikan Allah berarti meneri­ma pemerintahan yang paling kejam dan paling lalim. Bilamana standar atau ukuran kebenaran dikesampingkan, maka jalan terbuka bagi raja keja­hatan untuk mendirikan kekuasaannya di dunia ini.
Di mana saja perintah-perintah Ilahi ditolak, maka dosa tidak lagi tampak sebagai dosa dan kebenaran tidak lagi diinginkan. Mereka yang menolak untuk tunduk kepada pemerintahan Allah, sama sekali tidak pantas untuk memerintah diri mereka sendiri. Melalui ajaran-ajaran mereka yang berba­haya, roh tidak mau patuh telah ditanamkan dalam hati anak-anak dan orang muda yang secara alami tidak suka pengendalian. Dan akibatnya terjadilah suatu keadaan masyarakat yang tidak mematuhi hukum dan yang tidak bermoral. Sementara mencemoohkan keyakinan mereka yang menuruti tun­tutan Allah, orang banyak itu dengan penuh hasrat menerima penipuan Setan. Mereka menyerahkan kendali kepada hawa nafsu, dan melakukan dosa­-dosa yang menyebabkan diturunkannya hukuman ke atas orang-orang kafir.
Mereka yang mengajar orang untuk menganggap, enteng perintah-pe­rintah Allah, menabur ketidaktaatan, menuai ketidaktaatan. Sekiranya pem­batasan-pembatasan yang dilakukan oleh hukum Ilahi dikesampingkan sama sekali, maka hukum-hukum manusia pun akan segera diabaikan. Oleh ka­rena Allah melarang perbuatan-perbuatan yang tidak jujur, ketamakan, dusta dan penipuan, manusia bersedia menginjak-injak hukum-hukum-Nya itu yang menjadi penghalang kepada kemakmuran duniawi mereka; tetapi aki­bat dari menghilangkan larangan-larangan itu adalah sesuatu yang tidak mereka perhitungkan. Jikalau hukum itu tidak berlaku lagi atau tidak lagi mengikat, mengapa harus takut melanggarnya? Harta tidak lagi aman. Orang-orang akan mengambil milik tetangga dengan kekerasan; dan orang paling kuat akan menjadi orang yang paling kaya. Kehidupan itu sendiri ti­dak lagi dihormati. Sumpah perkawinan tidak lagi berdiri sebagai benteng yang melindungi keluarga. la yang kuat, kalau ia mau, akan mengambil istri tetangga dengan kekerasan. Hukum yang kelima akan dikesamping­kan bersama-sama dengan hukum yang keenam. Anak-anak tidak lagi takut membunuh orang tua mereka, kalau dengan berbuat demikian mereka bo­leh mencapai keinginan hatinya yang bejat. Dunia yang beradab akan men­jadi kelompok-kelompok para perampok dan pembunuh. Dan damai, kete­nangan dan kebahagiaan akan lenyap dari dunia ini.
Doktrin yang mengatakan bahwa manusia dibebaskan dari penurutan kepada tuntutan Allah telah melemahkan kuasa tanggung jawab moral, dan membuka pintu banjir kejahatan di dunia ini. Pelanggaran hukum, pemborosan dan korupsi sedang melanda kita bagaikan gelombang pasang yang menyapu. Setan juga bekerja di dalam keluarga. Benderanya dikibarkan, bahkan di rumah tangga yang mengaku rumah tangga Kristen. Di sana ter­dapat iri hati, prasangka buruk, kemunafikan, kerenggangan hubungan, persaingan, perselisihan, pengkhianatan terhadap tugas-tugas suci, peman­jaan hawa nafsu. Seluruh sistem prinsip dan doktrin keagamaan, yang ha­rus membentuk dasar dan kerangka kehidupan sosial, tampak goyah dan siap untuk jatuh dan hancur berantakan. Para penjahat yang paling menjijik­kan, bilamana dijebloskan ke dalam penjara oleh karena pelanggaran-pe­langgaran mereka, sering dijadikan penerima hadiah dan perhatian, seolah­-olah mereka telah mencapai sesuatu prestasi istimewa. Sifat dan kejahatan mereka dipublikasikan secara luas. Pers menyiarkan secara rinci kejahatan itu, sehingga memberikan pengetahuan baru bagi orang lain untuk melaku­kan penipuan, perampokan dan pembunuhan. Dan Setan bersukaria atas keberhasilan rencana jahatnya itu. Kesenangan berbuat jahat, pembunuhan kejam, semakin meningkatnya sifat tidak bertarak dan kejahatan dari setiap bagian dan tingkatan, harus membangunkan semua orang yang takut kepa­da Allah, dan menanyakan apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan gelombang pasang kejahatan itu.
Para hakim pengadilan tidak jujur lagi. Para penguasa digerakkan oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan dan cinta akan kesenangan hawa nafsu. Sifat tidak mengendalikan diri telah menggelapkan keadaan banyak orang, sehingga Setan telah hampir mengendalikan mereka seluruhnya. Para juri digoda, disogok dan ditipu. Kemabukan, pesta-pora, kedengkian, sega­la jenis ketidakjujuran, dinyatakan diantara mereka yang menjalankan un­dang-undang "Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh­-jauh, sebab kebenaran terserandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang." (Yesaya 59:14).
Kejahatan dan kegelapan rohani yang merajalela di bawah kebesaran Roma adalah akibat yang tidak dapat dihindarkan dari penindasannya atas Alkitab, tetapi di manakah ditemukan penyebab dari kefasikan yang mera­jalela, penolakan hukum Allah, dan kebejatan serta korup, di bawah sinar terang Injil dalam suatu zaman kebebasan beragama? Sekarang Setan tidak lagi bisa menguasai dunia ini di bawah pengendaliannya oleh menahan Alkitab, sehingga mengupayakan cara lain untuk mencapai tujuannya yang sama. Merusakkan kepercayaan kepada Alkitab adalah sama dengan merusakkan Alkitab itu sendiri untuk mencapai tujuannya. Dengan memper­kenalkan ajaran bahwa hukum Allah tidak lagi mengikat atau berlaku, ia dengan berhasil menuntun manusia melanggar seolah-olah mereka sama sekali tidak mengetahui hukum-hukum atau perintah-perintah itu. Dan se­karang, sebagaimana pada zaman-zaman sebelumnya, ia bekerja melalui gereja untuk melanjutkan rencananya. Organisasi agama sekarang ini telah menolak mendengarkan kebenaran yang tidak populer, yang dengan jelas dinyatakan di dalam Alkitab, dan dalam memerangi kebenaran itu mereka telah mengikuti penafsiran-penafsirannya sendiri dan mengambil pendirian yang menyebarkan bibit-bibit keragu-raguan. Dengan bergantung kepa­da kesalahan kepausan mengenai kekekalan alamiah dan kesadaran manusia di dalam kematian, mereka telah menolak satu-satunya pertahanan melawan penipuan Spiritualisme. Doktrin penyiksaan kekal telah menyebabkan orang banyak tidak mempercayai Alkitab. Dan sementara tuntutan hukum keem­pat diminta dengan sangat dari manusia, didapati bahwa pemeliharaan Sabat hari ketujuh itu disukai; dan sebagai satu-satunya jalan untuk membebas­kan mereka dari kewajiban yang mereka tidak mau melakukannya, banyak guru populer menyatakan bahwa hukum Allah tidak lagi mengikat. De­ngan demikian mereka membuangkan hukum dan Sabat sekaligus. Semen­tara reformasi hari Sabat meluas, penolakan hukum Ilahi ini untuk meng­hindarkan tuntutan hukum keempat itu akan melanda hampir seluruh du­nia. Pengajaran para pemimpin agama telah membuka pintu kepada kefa­sikan, kepada spiritsme, dan kepada penghinaan kepada hukum Allah. Dan kepada para pemimpin ini terletak tanggung jawab yang menakutkan atas kejahatan yang terjadi di dunia Kristen.
Namun golongan ini mengemukakan pernyataan bahwa korup yang cepat meluas sebagian besar disebabkan oleh pencemaran apa yang dinamakan "Sabat Kristen," dan bahwa pemaksaan pemeliharaan hari Minggu akan sangat memperbaiki moral masyarakat. Pernyataan ini terutama ditekan­kan di Amerika, di mana doktrin Sabat yang benar telah dikhotbahkan se­cara luas. Di sini pekerjaan pengendalian diri, salah satu pembaruan moral yang paling menonjol dan paling penting, sering digabungkan dengan gerakan hari Minggu, dan para pendukung gerakan itu sering menyatakan diri mereka sebagai yang bekerja memajukan kepentingan utama masyara­kat. Dan yang menolak bergabung dengan mereka dinyatakan sebagai musuh pengendalian diri atau pertarakan dan pembaruan. Tetapi kenyataan bahwa suatu gerakan untuk menetapkan kesalahan dihubungkan dengan suatu pe­kerjaan yang sifatnya baik, bukan suatu argumentasi demi kepentingan kesalahan itu. Kita boleh menyembunyikan racun oleh mencampurkannya ke dalam makanan yang lezat, tetapi tidak mengubah racun itu. Sebalik­nya, itu akan lebih berbahaya, karena cenderung dimakan tanpa disadari. Salah satu cara Setan ialah menggabungkan sedikit kebenaran ke dalam kepalsuan supaya lebih dapat diterima. Para pemimpin gerakan hari Ming­gu itu dapat melakukan pembaruan yang diperlukan oleh orang, prinsip­-prinsip yang selaras dengan Alkitab. Namun oleh karena ada dalamnya tuntutan yang bertentangan dengan hukum Allah, hamba-hamba-Nya ti­dak bisa bersatu dengan mereka. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat membenarkan mereka dalam mengesampingkan perintah-perintah Allah hanya demi perintah-perintah manusia. Melalui dua kesalahan besar, — keke­kalan jiwa dan kekudusan hari Minggu, — Setan membuat orang-orang tak­luk di bawah penipuannya. Sementara yang pertama meletakkan dasar Spi­ritisme, yang terakhir menciptakan ikatan simpati dengan, Roma, Protestan Amerika Serikat akan menjadi yang terkemuka mengulurkan tangan me­lintasi jurang pemisah untuk menggenggam tangan Spiritisme. Mereka akan menjangkau melintasi lobang yang tak terhingga dalamnya untuk berjabat tangan dengan penguasa Roma; dan di bawah persekutuan tiga serangkai ini, negara ini akan mengikuti jejak Roma menginjak-injak hak-hak hati nurani.
Sementara Spiritisme semakin mirip meniru Kekristenan yang sekadar nama saja pads zaman ini, ia memiliki kuasa yang lebih besar untuk menye­satkan. Setan sendiri diubah menurut cara-cara modern. la akan tampak de­ngan tabiat seorang malaikat terang. Melalui agen-agen Spiritisme, diada­kanlah mukjizat-mukjizat, orang sakit disembuhkan, dan banyak keajaiban yang tidak bisa disangkal akan diadakan. Dan sementara roh-roh itu mengaku percaya kepada Alkitab, dan menunjukkan penghormatan kepada institusi gereja, pekerjaan mereka akan diterima sebagai penyataan kuasa Ilahi.
Garis perbedaan antara orang yang mengaku Kristen dan orang fasik sekarang sukar ditentukan. Anggota-anggota jemaat mengasihi apa yang dikasihi dunia ini, dan siap sedia bergabung dengan mereka. Dan Setan berketetapan untuk mempersatukan mereka di dalam satu badan, dan de­ngan demikian memperkuat kepentingannya oleh memasukkan semua ke dalam barisan Spiritisme. Para pengikut paus, yang menyombongkan mukjizat sebagai suatu tanda tertentu dari gereja yang benar, akan mudah tertipu oleh kuasa yang mengadakan keajaiban ini, dan Protestan, yang sudah membuangkan perisai kebenaran, juga akan tertipu. Para pengikut Paus, Protestan dan para pencinta keduniawian akan sama-sama meneri­ma bentuk kesalehan dan peribadatan tanpa kuasa, dan mereka akan melihat di dalam persatuan ini suatu gerakan besar bagi pertobatan dunia, dan menyambut millenium yang sudah lama diharapkan itu.
Melalui Spiritisme, Setan tampak seperti pemberi berkat kepada umat manusia, menyembuhkan penyakit manusia itu, dan mengaku akan mem­berikan suatu sistem kepercayaan agama yang baru dan yang lebih tinggi, tetapi pada waktu yang sama ia bertindak sebagai perusak. Pencobaannya menuntun orang banyak kepada, kehancuran. Sifat tidak bisa mengendali­kan diri merendahkan pertimbangan, pemanjaan hawa nafsu, menimbul­kan perselisihan dan pertumpahan darah. Setan menyenangi peperangan, karena peperangan menimbulkan perasaan-perasaan paling buruk dalam jiwa, dan kemudian menggiring kepada kebinasaan korban-korbannya yang telah berlumuran kejahatan dan darah. Tujuannya adalah menghasut bang­sa-bangsa untuk berperang satu sama lain, karena dengan demikian ia da­pat mengalihkan pikiran manusia untuk persiapan berdiri pada hari Allah. Setan bekerja melalui unsur-unsur alam untuk mengumpulkan tuaiannya, yaitu jiwa jiwa yang tidak bersedia.la telah mempelari rahasia laboratorium-laboratorium alam, dan ia menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengendalikan unsur-unsur alam itu sejauh yang diizinkan Allah. Waktu ia diizinkan menyiksa Ayub, betapa cepatnya kawanan kambing domba dan ternaknya, hamba-hambanya, rumah-rumahnya, anak-anaknya disapu bersih, suatu musibah menyusul musibah yang lainnya dalam sekejap saja. Allahlah yang melindungi makhluk ciptaan-Nya, dan memagarinya dari kuasa perusak itu. Tetapi dunia Kristen telah menunjukkan penghinaan kepada hukum Tuhan, dan Tuhan akan melakukan apa yang telah dinyata­kan-Nya untuk dilakukan,—Ia akan menarik berkat-berkat-Nya dari dunia ini, dan mengangkat perlindungan-Nya dari mereka yang memberontak terhadap hukum-Nya, dan yang mengajar dan memaksa orang-orang lain untuk berbuat yang sama. Setan mengendalikan semua orang yang tidak dilindungi Allah secara khusus. Sebagian dibuatnya senang dan diberinya kemakmuran agar dapat melanjutkan rencana-rencananya, dan ia akan mendatangkan kesusahan kepada yang lain-lain, dan menuntun orang un­tuk mempercayai bahwa Allahlah yang membuat mereka menderita.
Sementara ia tampak kepada anak-anak manusia sebagai seorang tabib besar yang dapat menyembuhkan semua penyakit mereka, ia akan menda­tangkan penyakit dan bencana, hingga kota-kota yang padat penduduknya menjadi hancur dan sepi. Bahkan sekarang pun ia bekerja. Dalam kecelakaan dan bencana baik di darat maupun di laut, dalam musibah kebakaran besar, dalam topan yang dahsyat dan badai yang ganas, angin ribut, banjir, angin puyuh, gelombang pasang, gempa bumi, di berbagai tempat dan dalam ribuan bentuk, Setan menjalankan kuasanya. Ia menyapu bersih tuaian yang sudah masak, sehingga kelaparan dan kesusahan pun menyusul. Ia mencemari udara sehingga ribuan orang binasa karena wabah. Bencana­-bencana ini akan semakin sering terjadi dan semakin berat. Kehancuran akan terjadi baik bagi manusia maupun binatang. "Bumi berkabung dan layu, ya, dunia merana, dan layu, langit dan bumi merana bersama. Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi." (Yesaya 24:4, 5).
Kemudian penipu besar itu akan meyakinkan manusia bahwa mereka yang melayani Allahlah yang menjadi penyebab semua bencana itu. Go­longan yang telah membangkitkan murka Surga akan menuduhkan semua kesusahan mereka itu kepada mereka yang penurutannya kepada perintah­-perintah Allah merupakan teguran abadi kepada para pelanggar. Akan di­nyatakan bahwa manusia sedang menentang Allah oleh pelanggaran sabat hari Minggu, di mana dosa ini telah mendatangkan bencana yang tidak akan berhenti sampai pemeliharaan hari Minggu telah dipaksakan dengan tegas; dan bahwa mereka yang menyatakan tuntutan hukum yang keempat itu, dengan demikian merusakkan penghormatan kepada hari Minggu, adalah perusuh-perusuh manusia yang mencegah pemulihan perkenanan Ilahi dan kemakmuran duniawi. Dengan demikian tuduhan yang dilancarkan dahulu kala kepada umat Allah akan berulang kembali, dan atas dasar yang sama ditetapkan dengan baik: "Segera sesudah Ahab. melihat Elia, ia berkata ke­padanya, 'Engkaukah itu yang mencelakakan Israel?' Jawab Elia kepada­nya, 'Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah Tuhan dan engkau ini telah mengikuti para Baal."' (1 Raja 18:17, 18). Sementara ke­marahan orang-orang dibangkitkan oleh tuduhan-tuduhan palsu, mereka akan terus memperlakukan duta-duta Allah sangat mirip dengan apa yang dilakukan oleh Israel murtad terhadap Elia.
Kuasa yang mengadakan mukjizat yang dinyatakan melalui Spiritisme akan menggunakan pengaruhnya untuk melawan mereka yang memilih menurut kepada Allah daripada kepada manusia. Komunikasi dengan roh­-roh akan menyatakan bahwa Allah telah mengirim mereka untuk meyakin­kan para penolak hari Minggu mengenai kesalahan mereka, memastikan bahwa hukum-hukum negeri itu harus dipatuhi sebagai hukum Allah. Me­reka akan meratapi kejahatan besar di dunia ini, dan mendukung kesaksian guru-guru agama, bahwa kemerosotan moral adalah disebabkan oleh penajisan hari Minggu. Besarlah kemarahan yang dibangkitkan terhadap semua yang menolak menerima kesaksian mereka.
Kebijakan Setan dalam pertentangan terakhir dengan umat Allah ada­lah sama dengan yang digunakannya dalam permulaan pertentangan besar itu di surga. Ia mengaku berusaha untuk meningkatkan kestabilan pemerin­tahan Ilahi, sementara secara diam-diam mengerahkan seluruh usaha un­tuk menggulingkannya. Dan pekerjaan yang dikerjakannya itu dituduhkan­nya kepada malaikat-malaikat yang setia. Kebijakan penipuan yang sama telah nyata dalam sejarah Gereja Roma. la telah mengaku bertindak selaku wakil Surga, sementara berusaha meninggikan dirinya mengatasi Allah dan mengubah hukum-Nya. Di bawah pemerintahan Roma mereka yang men­derita kematian demi kesetiaan mereka kepada Injil telah dinyatakan seba­gai pejaku-pelaku kejahatan; mereka telah dinyatakan sebagai yang ber­sekutu dengan Setan. Dan setiap sarana yang mungkin telah diigunakan untuk menutupi mereka dengan celaan, untuk membuat mereka kelihatan sebagai penjahat-penjahat yang paling keji di mata orang banyak, bahkan bagi mereka sendiri. Demikianlah juga halnya sekarang ini. Sementara Setan berusaha membinasakan mereka yang menghormati hukum Allah, ia akan membuat mereka dituduh sebagai pelanggar-pelanggar hukum, sebagai orang-orang yang menghina Allah, dan yang mendatangkan pehukuman ke atas dunia ini.
Allah tidak pernah memaksa kemauan atau hati nurani, tetapi usaha Setan yang tetap untuk mengendalikan mereka yang tidak dapat dibujuk­nya—adalah pemaksaan melalui kekejaman. Melalui ketakutan atau pe­maksaan ia berusaha untuk memerintah hati nurani, dan memperoleh peng­hormatan bagi dirinya sendiri. Untuk mencapai ini, ia bekerja melalui otoritas, keagamaan dan pemerintahan, menggerakkan mereka untuk memaksakan hukum-hukum manusia menentang hukum Allah.
Mereka yang menghormati Sabat Alkitab akan dinyatakan sebagai musuh-musuh hukum dan ketertiban, sebagai yang merusakkan batasan-­batasan moral masyarakat, yang menyebabkan anarki dan korup, dan yang mendatangkan hukuman atas dunia ini. Penurutan mereka yang rela akan dinyatakan sebagai sifat keras kepala, kedegilan dan penghinaan kepada penguasa. Mereka akan dituduh tidak suka kepada pemerintah. Para pen­deta yang menolak kewajiban hukum Ilahi akan menyampaikan dari mimbar tanggung jawab untuk mentaati kekuasaan sipil sebagai yang ditetapkan oleh Allah. Di gedung-gedung legislatif dan ruang-ruang pengadilan, para pemelihara hukum akan disalahgambarkan dan dihukum. Kata-kata mere­ka akan diberi warna corak kepalsuan, dan motif-motif mereka akan diartikan sebagai yang paling buruk.
Sementara gereja-gereja Protestan menolak argumen-argumen yang jelas dan yang berdasarkan Alkitab dalam mempertahankan hukum Allah, me­reka akan rindu untuk mendiamkan mereka yang imannya tidak bisa mere­ka jatuhkan dengan Alkitab. Meskipun mereka membutakan mata mereka terhadap kenyataan, mereka sekarang mengambil suatu pendirian yang menuntun kepada penganiayaan mereka, yang dengan sadar menolak me­lakukan apa yang dilakukan oleh dunia Kristen yang lain, dan mengakui tuntutan sabat kepausan.
Para pejabat tinggi gereja dan negara akan bersatu untuk menyogok, membujuk, atau memaksa semua golongan untuk menghormati hari Ming­gu. Kekurangan otoritas Ilahi akan dipenuhi oleh undang-undang penindas­an. Kejahatan politik menghancurkan cinta kepada keadilan dan penghor­matan kepada kebenaran. Bahkan di Amerika yang bebas, para penguasa dan para pembuat undang-undang, untuk mendapatkan perkenanan umum, akan tunduk kepada kebutuhan populer akan suatu undang-undang yang memaksakan pemeliharaan hari Minggu. Kebebasan hati nurani, yang te­lah menelan begitu banyak korban, tidak lagi akan dihargai. Dalam pertentangan yang akan terjadi itu kita akan melihat apa yang dilukiskan dalam kata-kata nabi, "Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus." (Wahyu 12:17).