Selasa, 30 Desember 2008

SN 6 " Sejarah yang ditulis sebelum terjadi "




Dunia kita ini sedang dilanda oleh ketakutan, kekacauan dan peperangan. Dari pernyataan bersama di kalangan pemimpin-pemimpin negara dunia, sampai kepada seruan-seruan rakyat biasa, menunjukkan bahwa pikiran manusia telah menjadi sangat cemas terhadap apa yang akan menimpa dunia. Sementara itu ilmu pengetahuan semakin bertambah. Walau demikian ternyata bahwa hasil-hasil penemuan di bidang ilmu pengetahuan ini di samping menjadi suatu kebanggaan peradaban modern, juga menjadi penambah kecemasan dalam jiwa dan rasa takut dalam hati tiap manusia. Dalam melancarkan cara-cara perang modern, pembuatan-pembuatan senjata maut yang tidak berperikemanusiaan, praktik perebutan kekuasaan di antara bangsa-bangsa, semuanya dapat menimbulkan pertanyaan, Apakah artinya semua peristiwa itu? Apakah yang akan terjadi dengan dunia ini dan dengan sejarah bangsa-bangsa? Sampai kapankah peperangan di dunia ini akan berlangsung? Ataukah peperangan akan berkobar terus di antara bangsa dan tidak akan berhenti?
Orang tidak akan mendapat jawaban yang menjamin dari seorang diktator, atau dari seorang jenderal yang termasyhur, atau dari pemimpin suatu negara besar yang berpengaruh. Tidak dari organisasi politik, atau organisasi perdamaian yang bersifat internasional. Orang boleh membaca buku sejarah yang besar, tetapi buku ini pun tidak dapat menjawab apa yang akan terjadi dengan dunia ini di masa mendatang. Ada orang yang muncul dengan berbagai ramalan, atau perhitungan-perhitungan yang dianggap mempunyai dasar ilmiah untuk mengetahui apa yang bakal terjadi seratus tahun kemudian. Namun demikian kesimpulan dari segala ramalan dan perhitungan itu tidak memberikan jawaban yang pasti terhadap situasi dan nasib dunia.
Akhirnya manusia yang percaya kepada Allah mencari dan mendapatkan jawabannya dari Kitab Suci. Berbeda dengan ramalan dan perhitungan manusia, maka nubuatan Kitab Suci adalah dari Allah sendiri, dan hanya Allah sendirilah yang mengetahui segala sesuatu, dapat memberitahukan apa yang akan terjadi kemudian. Allah sendiri menegaskan bahwa hanya satu saja yang dapat memberitahukan terlebih dulu apa yang akan terjadi.
"Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana" Yesaya 46:9, 10.

1. KITAB SUCI MEMBERITAHUKAN MASA DEPAN
Kita mengetahui bahwa dalam Kitab Suci, terdapat nubuatan-nubuatan yaitu firman dari Allah sendiri, yang menyatakan apa akan terjadi kemudian hari. Mereka yang tidak percaya kepada Allah dan Kitab Suci sebagai firman-Nya, berusaha keras mencari kesalahan-kesalahan dalam Kitab Suci itu agar mereka dapat membuktikan bahwa nubuatan Kitab Suci itu gagal dan tidak benar. Namun demikian ribuan buku yang sengaja ditulis untuk tujuan itu, hingga kini tidak ada satu buku yang dapat membuktikan bahwa nubuatan Kitab Suci itu salah adanya. Bagaimanapun juga mereka tidak akan menemukan satu kesalahan baik di waktu kini dan di waktu yang akan datang. Mengapa demikian? Karena bukti-bukti tentang kebenaran nubuatan Kitab Suci adalah jelas dan kuat dan tidak dapat dibantah. Dari dulu sampai sekarang dan akan berlangsung terus di masa yang akan datang, ada orang-orang yang menganggap remeh nubuatan Kitab Suci itu tetapi untuk itu Kitab Suci sendiri menasihatkan: "Janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.” 1 TesaIonika 5:20, 21.
Banyak daripada sarjana-sarjana modern berusaha mengungkapkan berbagai problem zaman ini, dan telah mengadakan pula berbagai penemuan yang mengejutkan yang tampaknya seolah-olah penemuan gaib, namun demikian sedikit pun mereka tidak dapat memberikan kepada kita pandangan yang dapat menembus masa depan.
Sementara itu Kitab Suci dengan jelas menyatakan bahwa apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang dapat dilihat melalui nubuatan, Kita bertanya, adakah satu bukti sebagai contoh tentang nubuatan Kitab Suci yang telah dinyatakan sebelum peristiwa itu terjadi? Satu dari begitu banyak nubuatan itu yang dapat dikemukakan ialah: Kira-kira pada tahun 578 S.M. Nabi Yehezkiel bernubuat tentang kota Sidon yang pada waktu itu adalah satu kota yang berada pada puncak kemakmuran dan kemegahannya. Yehezkiel berkata:
"Mereka akan memusnahkan tembok-tembok Tirus dan meruntuhkan menara-menaranya, debu tanahnya akan Kubuang sampai bersih dari padanya dan akan Kujadikan dia gunung batu yang gundul. la akan menjadi penjemuran pukat di tengah lautan, sebab Aku yang mengatakannya, demikianlah firman Tuhan Allah; ia akan menjadi jarahan bagi bangsa-bangsa.
"Mereka akan merampas kekayaanmu dan menjarah barang-barang perniagaanmu; mereka akan meruntuhkan tembok-tembokmu dan merobohkan rumah-rumahmu yang indah; batumu, kayumu dan tanahmu akan dibuang ke dalam air ." "Aku akan menjadikan engkau gunung batu yang gundul dan demikian engkau akan menjadi penjemuran pukat, sehingga engkau tidak akan dibangun kembali, sebab Aku, Tuhanlah yang mengatakannya, demikianlah firman Tuhan Allah." Yehezkiel 26:4,5; 12,14
Tidak lama setelah nubuat itu diucapkan, Nebukadnezar, Raja Babel, mengepung kota Sidon, pengepungan selama tiga belas tahun, dan mengalahkan kota itu pada tahun 568 S.M. Pada waktu itu tampaknya bahwa sebagian dari nubuatan itu masih belum digenapi, karena dua ratus tahun kemudian, yaitu pada tahun 332 S.M. Iskandar Agung, datang dan menyerang kota baru Sidon yang dibangun di atas pulau kecil di Laut Tengah, kira-kira setengah mil dari pesisir pantai. Ketika itu tembok-tembok, menara, kayu-kayu dari kota Sidon tua dibongkarnya dan dilemparkan ke dalam laut dibuat sebagai tanggul untuk mengalahkan kota Sidon yang baru, Dengan demikian reruntuhan dari kota Sidon yang lama semuanya sudah dibuang ke dalam laut, dan tidak mungkin dapat dibangun lagi. Maka genaplah nubuatan Kitab Suci mengenai kota Sidon itu, dan sejak waktu itu daerah bekas kota itu menjadi pusat usaha para nelayan hingga kini sebagaimana yang telah diberitahukan lebih dulu oleh nubuatan.
Hanya nubuatan Kita Suci dapat mengungkapkan peristiwa-peristiwa yang belum terjadi dan apa yang telah dikemukakannya, pasti akan terjadi.
"Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu." 2 Petrus 1:19.

2. KERAJAAN-KERAJAAN DUNIA NUBUATAN

Apakah ada satu nubuatan Kitab Suci yang memberitahukan tentang kerajaan-kerajaan dunia, termasuk apa yang akan terjadi dengan masa depannya dunia modern ini? Kita dapat mengikuti satu nubuatan yang tegas dan berani tentang beberapa kerajaan dunia yang saling berganti dan ke mana dunia kita ini akan pergi.
"Tetapi di surga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; la telah memberitahukan kepada Tuanku Raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang." Daniel 2:28.
Nubuatan ini telah ditulis oleh Nabi Daniel beberapa abad sebelum Kristus. Adapun khayal nubuatan itu telah diperlihatkan oleh Tuhan juga yang menjelaskannya melalui Nabi Daniel. Maka Daniel pun berkata kepada Nebukadnezar:
"Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya Tuanku Raja, timbul pada Tuanku pikiran -pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada Tuanku apa yang akan terjadi. Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu. bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada Tuanku raja, dan supaya tuanku mengenai pikiran-pikiran tuanku.
"Ya Tuanku Raja, melihat suatu penglihatan, yakni patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan tanah liat. Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi." Daniel 2:29,35.

3. ARTI NUBUATAN DIJELASKAN
Apakah arti patung itu, kepala emas, dada perak, perut tembaga, paha besi, dan seterusnya? Dengan rendah hati tapi tegas, Daniel membuka tabir nubuatan yang diberikan dalam mimpi Raja Nebukadnezar, sebagal berikut.
"Ya Tuanku Raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan, dan kemuliaan, dan yang ke dalam tangan-nya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di mana pun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu-Tuankulah kepala yang dari emas itu." Daniel 2:37,38.
"Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian, dan rapuh sebagian.
"Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
"Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang Tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah Yang Mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai." Daniel ,2:39-45.

4. NUBUATAN DIGENAPKAN DALAM SEJARAH
Dalam keterangannya kepada Nebukadnezar, Daniel mengatakan bahwa kepala emas pada patung yang dilihat oleh Raja Babel itu, melambangkan Kerajaan Babel, dalam kebesaran, kekuasaan dan kemuliaannya sebagai kerajaan yang menguasai dunia pada waktu itu.
Tetapi sejarah membuktikan bahwa Kerajaan Babel dengan segala kekuasaannya yang dianggap tidak dapat dikalahkan. temyata pada tahun 538 S.M. telah jatuh dan dikalahkan oleh Kerajaan Media-Persia. Kerajaan Media-Persia, oleh nubuatan dinyatakan sebagai satu kerajaan, "yang kurang mulia", dilambangkan dengan dada dan lengannya dari perak.
Kemudian Media-Persia, tidak dapat bertahan lama, karena pada tahun 331 S.M. ~ Kerajaan Yunani di bawah pimpinan Iskandar Agung telah menaklukkan Kerajaan Media-Persia, walaupun dikatakan bahwa pada waktu itu Media-Persia mempunyai kekuatan tentara dua puluh kali lebih banyak dari tentara Yunani. Ini disebabkan karena Allah telah menyatakan dalam nubuatan bahwa akan muncul kerajaan yang ketiga, yang dilambangkan dari tembaga.
Bagaimanapun juga kekuatan Kerajaan Yunani, juga tidak dapat mempertahankan kekuasaannya, karena nubuatan telah mengatakan akan datang pula kerajaan yang keempat, yang akan keras seperti besi. Menurut sejarah, Kerajaan Yunani telah dikalahkan oleh Kerajaan Roma pada tahun 168 S.M. Dan kerajaan ini terkenal dengan kekerasan dan kekejamannya. Di zaman pemerintahan Roma inilah Yesus Kristus lahir, dan di bawah perintah penguasa Roma pula, banyak bayi-bayi telah dibunuh, dengan maksud untuk membunuh Yesus ketika masih bayi. Di zaman pemerintahan Roma pula, akhirnya Yesus Kristus dibunuh dan mati di kayu salib.
Tetapi Kerajaan Roma juga tidak dapat menentang nubuatan, karena telah dikatakan bahwa kerajaan itu akan terbagi-bagi dan kerajaan yang terbagi-bagi itu, adalah dilambangkan dengan separuh dari tanah liat tukang periuk dan separuh dari besi. Separuh keras dan separuh rapuh, dan tiada dapat dipersatukan.
Sejarah membuktikan bahwa Kerajaan Roma yang berada di bawah kekuasaan kaisar terpecah-belah juga, maka muncullah negara-negara Eropa. Kekuatan kerajaan-kerajaan Eropa waktu itu, tidak sama, melainkan seperti yang dinubuatkan, ada yang kuat ada pula yang lemah. Lebih lanjut telah dinyatakan bahwa, kerajaan-kerajaan itu tidak dapat dipersatukan, seperti besi tidak dapat dipersatukan dengan tanah liat, tidak ada seorang pun yang dapat membantah kebenarannya gejala ini di antara bangsa-bangsa pada waktu itu.
Usaha-usaha untuk mempersatukan bangsa-bangsa sudah dicoba, dengan berbagai cara, misalnya perkawinan antar kerajaan, maupun dengan kekuasaan militer dan politik, tapi semuanya gagal.
Sejarah mencatat bahwa pada abad ke-9 Charlemagne berusaha mempersatukan Eropa, tapi tidak berhasil. Disusul oleh Charles V, pada abad ke-16 dan Louis XIV pada abad ke-18, dan Napoleon pada abad XIX, tetapi semuanya gagal.
Negara-negara Eropa bahkan negara-negara dunia semakin terpecah-belah, bukannya bersatu! Bahkan dalam abad XX, telah muncul pula beberapa diktator modern, berusaha. menguasai bagian dunia, di Eropa, Asia, Afrika, Amerika latin, tetapi dunia semakin kacau!
Setelah usaha memperdamaikan dunia dilakukan melalui meja perundingan, ternyata menemui banyak kegagalan, maka kini dapat dirasakan usaha "mempersatukan" dunia dengan berbagai ideologi! Ajaran-ajaran komunisme, dan liberalisme, sedang mempengaruhi dunia, tetapi ternyata ini pun semakin memecah-belah bangsa-bangsa karena timbulnya paham-paham yang baru pula.
Dapatkah dunia ini dipersatukan? Dapatkah kita mengharapkan satu dunia yang aman dan damai abadi? Bilakah perang akan berhenti? Negara besar manakah yang akan menguasai dunia? Amerika, Rusia, Inggris atau RRC?
Nubuatan Kitab Suci menegaskan bahwa tidak ada dari antara negara-negara besar itu yang akan menguasai dunia!
"Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya." Daniel 2:44.

5. KERAJAAN YANG KEKAL DIDIRIKAN
Kerajaan-kerajaan dunia yang berturut-turut telah digambarkan dalam patung itu,telah ditimpa oleh "sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang besi dan tanah liat itu, sehingga remuk....Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi." Daniel 2:34,35.
Kerajaan yang akan didirikan itu, bukanlah suatu kerajaan atau pemerintahan buatan manusia. Tetapi kerajaan dan pemerintahan itu dari Allah sendiri. Satu kerajaan yang didasarkan atas keadilan, kebenaran dan kasih! Alangkah hebatnya nubuatan itu!
"Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka." Daniel 7:27.
Kerajaan dan pemerintahan yang baru yaitu dari Allah akan menggantikan semua kerajaan dan pemerintahan dunia yang ada sekarang ini. Bilakah kerajaan itu akan didirikan?
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka la akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya." Matius, 25:31. "Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." Wahyu 19:16.
Inilah jawaban atas segala masalah yang dihadapi dunia dewasa ini! Dengan demikian apabila kita percaya firman Allah ini dan menerima perkataan nubuatan, kita tidak perlu khawatir, menghadapi keadaan dunia yang kacau, kesusahan, peperangan karena dengan keyakinan kita telah mengetahui ke mana tujuan dunia ini.
Nubuatan ini, mengundang saudara sebagai pelajar kursus ini, bahkan semua orang akan bersedia dan menjadi warga negara Kerajaan Yesus Kristus. yaitu satu kerajaan yang kekal abadi, penuh damai dan ketenangan selama-lamanya. Inilah kesempatan bagi saudara, maukah saudara menjadi warga negara kerajaan yang mulia itu?

Minggu, 28 Desember 2008

SN 5 " Janji Keselamatan "




Sejak dosa masuk ke dalam dunia dengan jalan menjatuhkan manusia yang pertama di Taman Eden, dunia terus mengalami berbagai kekacauan. Manusia baik secara fisik, mental dan spiritual menjadi gelap dan rusak. Pengalaman setiap hari seolah-olah tenggelam dalam segala penderitaan, penyakit dan akhirnya kematian. Manusia dengan hati yang lapar, pikiran yang haus, rohani yang hancur itu berdiri tidak berdaya mencari sesuatu yang dapat memberikan pengharapan.
Dari manusia yang primitif sampai kepada manusia dalam zaman peradaban modern, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, bilakah dunia ini akan menjadi lebih baik? Dapatkah manusia dibebaskan dari penderitaan, penyakit dan kematian? Apakah ada jalan keluar bagi manusia untuk menikmati kehidupan yang tenang, bahagia, tanpa rasa takut? Adakah suatu pengharapan bagi manusia untuk kehidupan yang lebih menjamin?
Dunia memerlukan suatu kuasa yang dapat menyelamatkannya daripada berbagai kekacauan dan malapetaka. Manusia memerlukan satu kuasa yang dapat mengalahkan kuasa Setan agar manusia tidak lagi menjadi pelanggar hukum Allah dan menderita karena segala akibat dosa, melainkan dapat berdiri sebagai manusia yang taat menurut perintah Allah.
Allah telah menyatakan diri-Nya sebagai Allah Yang Mahakasih. la telah berjanji akan membebaskan manusia dari kutuk dosa.

1. JANJI PENGHARAPAN
Ketika Allah datang kepada Adam di Taman Eden setelah mereka berdosa, maka kepada mereka dan kepada ular itu Allah berfirman: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Kejadian 3:15.
Bagi kebanyakan orang bunyi firman ini agak sulit dimengerti, tetapi kesimpulannya, ialah bahwa satu perjanjian langsung diberikan oleh Allah, yaitu keturunan Adam dan Hawa akan meremukkan kepala Setan itu walaupun dikatakan bahwa Setan akan meremukkan tumitnya. Ini adalah satu perjanjian kemenangan di pihak keturunan Adam dan Hawa, satu janji pengharapan.
Lebih jauh lagi, dalam firman Allah itu mengandung pula suatu ketentuan bahwa akan terjadi "permusuhan", peperangan atau perseteruan antara anak-anak Adam dan Hawa di satu pihak dengan anak-anak Setan di lain pihak. Dengan lain perkataan permusuhan itu terjadi di antara pengikut yang setia kepada Allah, dengan mereka yang memilih menjadi pengikut Setan. Apa yang dikatakan oleh Allah kepada Setan pada waktu itu, ialah "bahwa ia akan meremukkan kepalamu" berarti bahwa pada suatu hari kelak keturunan Hawa akan membinasakan pengaruh kekuasaan Setan. Sementara itu perjanjian Allah bagi umat yang berdiri di pihak Allah, ialah bahwa Allah akan memenangkan perseteruan keturunan Adam dan Hawa dengan Setan itu.
Di sinilah untuk yang pertama kali, Adam dan Hawa melihat satu sinar cahaya pengharapan. Sebenarnya mereka telah memilih mengikuti Setan, dan melawan Allah. Hukuman mereka sudah pasti, karena telah memusuhi Allah, tetapi justru pada waktu itulah Allah datang kepada mereka dan memberikan perjanjian itu! Adam dan Hawa sangat merindukan terwujudnya perjanjian itu, yaitu bahwa keturunan mereka akan meremukkan kepala Setan, dan kemenangan atas dosa akan dimiliki. Mereka menantikan dengan cemas tibanya perjanjian itu.

2. JANJI PENGHARAPAN DIGENAPI
Kita dapat mengerti bagaimana kerinduan Adam dan Hawa menantikan kelahiran anak mereka yang pertama. Mungkin sekali mereka mengira bahwa anak itulah yang akan menggenapi perjanjian bahwa "benih perempuan" akan meremukkan kepala Setan. Mungkin sekali apabila anak itu menjadi besar ia akan membinasakan pengaruh Setan itu, sehingga manusia boleh mendapatkan kembali kebahagiaan dan kesempurnaan sejati.
Tetapi anak mereka yang pertama itu ternyata bukan Anak Perjanjian, demikian pula dengan anak-anak yang dilahirkan kemudian. Waktu untuk menunggu ternyata lama sekali. Dari satu generasi ke generasi yang berikut, umat Allah terus memandang dan menantikan perjanjian itu. Mereka berdoa untuk itu dan setiap ibu dalam keluarga umat Allah di zaman nabi-nabi sudah tentu memiliki kerinduan dan harapan bahwa kemungkinan anak yang akan dilahirkannya adalah Anak Perjanjian itu!
Namun perjanjian itu belum juga kunjung datang. Bukan mustahil jika banyak dari antara umat Allah pada waktu itu yang menjadi goncang imannya dan hilang pengharapannya. Sementara itu lebih banyak lagi yang tetap percaya akan perjanjian itu, walaupun mereka harus mati tanpa melihat sendiri perjanjian itu.
Empat ribu tahun lamanya umat Allah menunggu dengan setia dan tetap yakin akan datang perjanjian itu yang akan meremukkan kepala Setan, yaitu seorang Juruselamat.
Pada suatu malam di atas bukit-bukit tanah Yudea di Palestina, terjadilah peristiwa yang bersejarah dan yang bersifat menentukan bagi keselamatan seluruh umat manusia. Di atas bukit-bukit inilah, ketika gembala-gembala yang berbakti kepada Allah sedang menjaga kawanan domba mereka, tiba-tiba keadaan menjadi terang-benderang seperti siang hari. Mereka memandang peristiwa itu dengan tercengang serta menantikan apa yang terjadi.
"Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang Bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Lukas 2:9-14.
Inilah pekabaran yang maha indah yang pernah disampaikan kepada manusia dan untuk manusia. Juruselamat dunia sudah lahir! Perjanjian bahwa manusia yang sudah berdosa yang melawan Allah, yang harus mati akan diampuni dan memperoleh kehidupan, kini sudah digenapkan oleh kelahiran-Nya Kristus Juruselamat!
Sebenarnya, jauh sebelum kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia, banyak nabi-nabi oleh ilham Roh Kudus telah menubuatkan tentang Dia, tentang tugas-Nya dan kebesaran-Ny a.
"la akan melahirkan Anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. "Matius 1:21.
Melalui Nabi Yesaya, Allah mengatakan: "Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang Anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel." Yesaya 7:14.
"Sesungguhnya seorang dara akan mela hirkan seorang Anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel." Matius 1:23.
Jadi keterangan di atas jelaslah bahwa kelahiran Yesus itu bukanlah suatu kelahiran yang biasa melainkan suatu penjelasan suci dengan tujuan yang suci pula. Bayi Yesus adalah Bayi yang datang-Nya dari surga!
Oleh karena dosa maka manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. Manusia secara fisik, mental spiritual menjadi rusak dan kematian adalah akibat dari perbuatan dosa karena semua manusia harus mati, tetapi dengan datangnya Yesus Kristus, Juruselamat, maka manusia yang percaya kepada- Nya akan memperoleh selamat.

3. KASIH ALLAH DINYATAKAN DALAM YESUS KRISTUS
Sebenarnya sejak zaman Yesus Kristus hingga zaman modern ini banyak orang yang walaupun mengakui dia telah dilahirkan ke dunia ini dengan kuasa Roh Suci, ada yang hanya menganggap bahwa Yesus Kristus sebagai seorang yang terbesar, dan terbaik, di antara manusia yang pernah hidup di dunia ini. Ada orang yang tetap memuji Yesus Kristus tetapi mempunyai keyakinan bahwa Dia hanyalah manusia biasa saja, sementara orang lain, seperti murid-murid-Nya dahulu, menyatakan bahwa Yesus Kristus, adalah Anak Allah, Tuhan dan Juruselamat. Kehidupan Kristus di atas dunia ini bukanlah suatu permulaan dari kehidupan-Nya, karena Yesus sendiri berkata: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku." "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” Yohanes 8:42,58.
Untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia dan tentang asal-usul-Nya sendiri, maka la di dalam mengucapkan doa-Nya kepada Allah, menyatakan:"Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu Sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada" Yohanes 17:5.
Jelaslah disini bahwa kehidupan Kristus bukanlah dimulai pada kelahiran-Nya di dunia ini: Kelahiran-Nya di dunia itu adalah suatu penjelmaan, karena Kristus sudah ada sejak masa yang kekal. Adapun kelahiran Kristus ke dunia ini adalah suatu kenyataan daripada kasih Allah kepada manusia dalam dunia yang telah berdosa ini agar mereka beroleh selamat.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya pada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" Yohanes 3:16.
Di dalam Yesus Kristus, Allah menyatakan kasih-Nya kepada manusia, agar barang siapa yang percaya akan Dia beroleh selamat. Di dalam Yesus Kristus pula, manusia yang telah jatuh ke dalam dosa dan permusuhan dengan Allah, mendapatkan jalan perdamaian.
"Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka la telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami" II Korintus 5:18, 19.

4. KRISTUS PENGHARAPAN DUNIA
Tidak ada jalan lain bagi manusia yang telah jatuh ke dalam dosa untuk kembali kepada Allah, melainkan melalui seorang Juruselamat! Pikirkanlah, nasib apa yang menimpa manusia yang sudah ditentukan harus dihukum mati karena perbuatan dosa, jika tidak ada Juruselamat? Manusia berdosa tanpa Juruselamat, berarti tidak mempunyai suatu pengharapan!
Mustahil bagi manusia yang berdosa itu mencari jalan sendiri untuk keampunan dosanya dan keselamatan bagi dirinya sendiri! Firman Tuhan berkata: "Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?" Yeremia 13:23.
"Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan Tuhan, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia." "Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan tidak ditaruh minyak" Yesaya 1:4,6. Dr. Kier Gerard, seorang ahli filsafat, dalam bukunya, Sickness unto Death, menyatakan, "manusia telah dilahirkan dan mati dalam dosa. la tidak dapat berbuat sesuatu terhadap dirinya kecuali hanya untuk membinasakan dirinya sendiri."
Oleh karena manusia tidak berdaya untuk menyelamatkan diri sendiri dari dosa maka manusia memerlukan seorang yang dapat menyelamatkan mereka dari dosa, yaitu seorang yang mempunyai kuasa terhadap setan dan seorang yang kehidupannya tidak berdosa! Mustahil seorang yang hidupnya penuh dosa menjadi Juruselamat bagi sesama manusia yang berdosa pula! Tidak ada seorang pun yang dapat, nabi-nabi pun tidak!
Jika demikian siapakah yang sanggup menjadi juruselamat bagi manusia berdosa? Kata Yesus kcpadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" Yohanes 14:6.
Tidak ada jalan lain yang telah disediakan Allah bagi umat manusia untuk mendapat keselamatan melainkan melalui Yesus Kristus:
"Kepada mereka Allah mau memberita-hukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan” Kolose 1:27.

5. RENCANA KESELAMATAN MANUSIA DIGENAPKAN
Kenyataan dari ayat-ayat Kitab Suci bahwa Yesus Kristus itu adalah suatu hal yang fundamental. Pengertian ini tidak dapat dipisahkan dari pada kelahiran-Nya, tugas-Nya dan arti daripada kematian-Nya di Golgota.
"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan la melihat Roh Allah seperti burung merpati turun keatas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" Matius 3:16, 17. Inilah pernyataan langsung dari Allah Sendiri!
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:"Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" Yohanes 1:29.
Penghulu laskar tentara Roma pun dengan segala anak buahnya ketika menyaksikan peristiwa gempa bumi yang terjadi pada hari kematian Yesus, mangakui "Sungguh, la ini adalah Anak Allah." Matius 27:54.
Ada orang yang masih meragukan Yesus kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat Ada yang masih menuntut bukti-bukti tulisan sejarah tentang Yesus Kristus. Sejarah membuktikan bahwa Pliny yang pada waktu itu menjadi kepala daerah Bitinia jajahan Roma, menulis kepada Kaisar Roma Trayan, pada tahun 110 STM melaporkan tentang satu golongan yang menarik perhatian, yaitu golongan Kristen. la menjelaskan tentang perkembangan cepat dari golongan ini dan bagaimana mereka berkumpul, dan menyanyi lagu-lagu yang disusun oleh pemimpin mereka yaitu Kristus!
Tacitus seorang penulis sejarah yang lain lagi, menceritakan bagaimana kebencian Kaisar Nero terhadap orang Kristen, dan menganiaya mereka ketika kota Roma terbakar. la menjelaskan bahwa istilah Kristen berasal dari "Kristus", yaitu orang yang telah dihukum mati oleh Pilatus, penguasa Daerah Yudea, di bawah pemerintahan Tiberius.
Sultonius, seorang alhi sejarah Roma dalam bukunya yang menceritakan tentang Nero dan Claudius, telah menjelaskan pula bahwa Claudius membenci orang Kristen dan mengusir mereka dari kota Roma. Dalam tulisannya ia mencantumkan pula nama Kristus.
Lebih lanjut Kitab Suci menjelaskan bahwa untuk menyelamatkan manusia dari dosa, "Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakkan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh."
"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita sekalian." Yesaya53:5,6.
Perhatikanlah, bahwa Yesus harus menanggung sengsara, menanggung dosa manusia, agar kita diselamatkan! "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." II Korintus 5:21.
Apakah yang dapat kita simpulkan dari penjelasan-penjelasan di atas ini? Kesimpulannya ialah bahwa Yesus Kristus, adalah Tuhan dan Juruselamat, bahwa la mempunyai kuasa untuk menyelamatkan manusia dari dosa, dan la rela mengorbankan diri-Nya untuk menebus manusia.
Di Golgota Yesus telah disalibkan, dan mati, walaupun Pilatus menyatakan, "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun dari pada-Nya." Yohanes 18:38b. "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." Matius 26:28."... dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan." Ibrani 9:22. Bagi mereka yang mau mempelajari pengorbanan Yesus Kristus, dengan hati yang jujur dan pikiran yang sehat, tidak akan sulit mengerti maksud dan tujuan Allah untuk keselamatan manusia, oleh kematian Yesus. Jika Kristus hanya manusia biasa atau seandainya Kristus hanya malaikat saja, maka kematian-Nya tidak akan dapat mengampuni dosa manusia atau memberikan jalan keselamatan bagi jiwa! Yesus Kristus adalah pengharapan dan keselamatan kita!
Karena itu Nabi Yesaya mengutip ucapan Yesus, "Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi!" Yesaya 45:22.