Sabtu, 07 Maret 2009

SN 9 " Benarkah Ada Surga "




Banyak orang berbicara tentang surga. Hampir pada setiap kesempatan, terutama bila keadaan hidup kita di dunia ini terasa semakin tertekan, maka kita terkenang tentang cerita surga dengan segala hal yang menyenangkan.
Para rohaniwan berkhotbah tentang surga. Bahkan tujuan umat beragama ialah mencapai surga. Tetapi benarkah ada surga? Ataukah surga itu hanyalah suatu khayalan belaka? Di manakah surga itu dan bagaimanakah seseorang dapat sampai ke sana? Apakah semua orang mempunyai kesempatan untuk menjadi warga surga? Bagaimanakah surga itu sebenarnya? Apakah surga itu?
Seorang ibu menangis tersedu-sedu ketika peti jenazah anak yang dicintainya diturunkan ke dalam kubur. Hatinya hancur dan matanya menjadi bengkak karena menangis tak henti-hentinya. Seorang sahabat akrab berusaha menghiburnya dengan berbicara pelan dekat telinganya: "Pada hari kebangkitan, kelak engkau akan bertemu dengan anak yang kita cintai ini. Kemudian kita akan pergi ke surga, di mana tidak ada penyakit dan kematian.” Ada pula satu keluarga yang sudah lama menderita karena tekanan hidup sehari-hari terutama untuk mempunyai cukup penghasilan untuk biaya hidup keluarga. Penyakit dan kekurangan makanan telah menambah lagi penderitaan mereka sebagai keluarga miskin. Akhirnya mereka harus menjual tanah dan rumah untuk mendapat kelebihan uang sedikit setelah mereka pindah ke desa dan tinggal dalam sebuah gubuk. Namun demikian, keluarga ini menghadapi masalah hidup ini dengan berani, tabah, dan percaya, serta berharap akan satu tempat yang lebih baik, dunia baru dan surga!
Apakah dan di manakah surga itu? Kitab Suci menjelaskan bahwa surga itu ada dan itulah satu tempat tinggal atau rumah yang kekal. Bahwa surga itu ada, telah dijelaskan oleh Yesus Kristus, ketika la berada dalam dunia ini, katanya: Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." Yohanes 14:2.
Di sini Yesus mengatakan bahwa surga yang dijanjikan bagi umat yang percaya kepada-Nya adalah tempat yang sebenarnya. Malahan menurut Kitab Suci bahwa, surga dan dunia baru itu adalah lebih pasti dan nyata daripada kota-kota dalam dunia yang sekarang ini. "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” II Korintus 4: 18.
Pertanyaan yang berikut yang dihadapkan kepada kita ialah, Bagaimana keadaan di surga itu? Kepada Rasul Yohanes telah ditunjukkan keadaan surga itu yang sebenarnya.
"Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu."
"Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa." Wahyu 22:1, 2.
Firman Allah bukan hanya meneguhkan kepastian bahwa surga itu akan menjadi tempat kediaman umat yang percaya kepada Allah tetapi juga menyatakan di mana tempat itu nanti dan bagaimana kehidupan manusia di sana!
Tidak ada perkataan yang tepat dan memadai yang sanggup menggambarkan tentang kemuliaan dan keindahan rumah yang abadi itu bagi umat Allah.
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9.

1. DUNIA BARU
Kitab Suci menjelaskan bahwa Allah akan menjadikan dunia ini menjadi dunia baru. Kebenaran dari rencana Allah itu telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya:
"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.
"Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan." Yesaya 65:17, 18.
Jelaslah bahwa rencana Allah bagi umat-Nya itu ialah hidup kekal dalam dunia baru. Di manakah dunia baru itu akan diciptakan? Dunia kita yang sudah tua ini, penuh dengan dosa dan kejahatan, peperangan, dan penderitaan, akan diubahkan menjadi dunia baru.
Pada waktu Yesus Kristus datang kembali ke dunia ini maka dunia ini akan dibakar habis. "Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api , dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Tetapi sesuai dengan Janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran." II Petrus 3:10, 11,13.
Dengan kenyataan dalam ayat di atas ini kita sudah dapat melihat apa yang akan terjadi dengan dunia kita ini, dan ke mana tujuan perjalanan dunia ini.
"Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru! Dan firman-Nya: Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar." Wahyu 21: 5.
Dunia baru yang akan dijadikan Allah setelah membinasakan dunia yang lama ini, adalah pasti dan benar adanya. Yesus Kristus ketika berada di dunia ini telah pula memberikan perjanjian bagi mereka yang percaya kepadanya untuk diselamatkan dalam dunia baru itu. Perjanjian itu berlaku bagi semua manusia sepanjang zaman.
"Berbahagialah orang yang lemah-lembut, karena mereka akan memiliki bumi." Matius 5: 5.

2. SUASANA DALAM DUNIA BARU
Adapun dunia baru yang akan dijadikan Allah, adalah dunia yang sesungguhnya. Satu dunia yang dipenuhi keindahan alam, ketenangan dan damai, sukacita yang abadi! Di sana tidak ada dosa, penderitaan atau kematian melainkan dipenuhi dengan suasana yang kekal! Manusia yang hidup di sana adalah manusia yang sebenarnya, yaitu mereka yang telah hidup di dunia yang fana ini tetapi telah menjadi umat Allah yang setia yaitu orang-orang yang menjadi pemenang dalam dunia ini dan yang mentaati firman, dan hukum-hukum Allah. Inilah satu dunia di mana Allah sendiri akan tinggal bersama-sama dengan umat-Nya.
"Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: 'Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Dia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.' Wahyu 21: 3.
Suasana damai dan sukacita akan dinikmati oleh umat Allah selama-lamanya, secara fisik, mental, sosial, spiritual, dalam dunia baru itu.
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9.
Namun demikian melalui hamba-hamba-Nya, Allah telah menyatakan pula bagaimana kehidupan umat Allah di dalam dunia baru itu nanti.
"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati." Yesaya 65:17.
Suasana kehidupan dalam dunia baru itu penuh dengan kesenangan, tidak ada sakit hati, ketakutan dan kematian!
"Dan la akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu sudah berlalu." Wahyu 21:4.
"Tidak seorang pun yang tinggal di situ akan berkata, "Aku sakit," dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya." Yesaya 33: 24.
Kehidupan di dunia baru bukan kehidupan yang bermalas-malasan, karena telah dinyatakan bahwa: "Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Yesaya 65: 21.
Dalam dunia hewan pun di dunia baru telah dilukiskan dalam Alkitab adalah diliputi suasana damai dan menarik hati.
"Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus," firman Tuhan. Yesaya 65: 25.
"Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya." Yesaya 11:7, 9.
Lebih dari semuanya, manusia yang akan diselamatkan dalam dunia baru, akan memandang Allah. Karena dosa, maka manusia tidak dapat melihat Allah, tetapi dalam dunia baru nanti di mana tidak ada dosa, umat Allah akan melihat Allah muka dengan muka.
"Karena sekarang kita melihat dalam cermin gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna seperti aku sendiri dikenal." I Korintus 13:12.
Surga itu adalah satu tempat yang disediakan bagi manusia yang sesungguhnya yaitu mereka yang percaya kepada Yesus Kristus dan mentaati firman Allah.

3. IBU KOTA DUNIA BARU
Ibu kota dunia baru dinamai Kota Suci, atau Yerusalem Baru. Kini kota itu berada di Firdaus Allah dan akan dipindahkan ke dunia ini apabila Allah menjadikan dunia ini baru. Satu kota yang indah mulia! Ketika Rasul Yohanes di dalam khayal melihat kota itu ia sangat kagum karena kemuliaannya.
“Dan aku melihat kota yang kudus Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, yang berhias bagai pengantin perempuan yang berdandan untuk suami-nya....Kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening." Wahyu 21:2, 21.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa bentuk kota itu empat persegi, dikelilingi oleh pagar tembok yang dibuat dari permata jasib, dan didirikan di atas dua belas fondasi.”
"Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Wahyu 21:19. Ada dua belas pintu gerbang, tiga gerbang pada tiap tembok sisi dan pada tiap pintu gerbang terdapat sebutir mutiara.
Keistimewaan lainnya lagi yang menarik perhatian dalam kota suci itu ialah, "Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan..." Wahyu 22:1, 2.
Di sinilah pula terdapat takhta Allah! Dalam kemuliaan yang hebat itu maka Kota Suci itu, "penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal." Wahyu 21:11.

4. SURGA ADALAH TUJUAN DAN HARAPAN KITA
Umat Allah sepanjang zaman memandang ke surga dan menantikannya, karena surga dan kehidupan di dunia baru telah menjadi tujuan dan harapan mereka.
Orang-orang yang beriman, nabi-nabi, hamba-hamba Tuhan, Nuh, Ibrahim, Isak, Yakub, semuanya telah mati dalam satu pengharapan yaitu untuk bangkit lagi dan hidup nanti dalam dunia baru.
"Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah." Ibrani 1:10.
Rasul Petrus merindukan kehidupan di dunia baru itu, ketika ia berkata: "Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran." 2 Petrus 3:13.
Surga, dunia baru, disediakan bagi semua manusia. Tiap manusia dalam dunia ini Mempunyai kesempatan menjadi warga surga!
Syarat yang dikemukakan dalam Kitab Suci bagi mereka yang mau diselamatkan dalam surga itu ialah: "Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu ger-bang ke dalam kota itu." Wahyu 22:14.
Kesempatan untuk hidup dalam surga dan dunia baru itu, diberikan pula kepada saudara secara pribadi, dan bagi "setiap orang yang percaya kepada-Nya, ia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yohanes 3:16.
Undangan yang Allah sampaikan kepada saudara sekarang ini adalah bersifat menentukan bagi keselamatan saudara. "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: 'Marilah!' Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma." Wahyu 22:17.
Terimalah undangan Allah bagi saudara dan sediakanlah diri saudara untuk diselamatkan dalam dunia baru!

1 komentar: