Sabtu, 24 April 2010

Pasal 1 ANDA HARUS BELAJAR MEMPERCAYAI KABAR BAIK

Obat Abadi : HATI YANG DAMAI
Robert J. Wieland


Pasal 1
ANDA HARUS BELAJAR MEMPERCAYAI KABAR BAIK

Pada tahun 1984 penerbit Simon dan Schuster di New York, menerbitkan The Good News is the The Bad News Is Wrong, karangan ben J. Wattenberg. Buku ini sangat menyentuh dan menghibur, karena menyatakan kepada jutaan orang bahwa rasa pesimis mereka mengenai keadaan ekonomi, politik dan moral Amerika adalah salah. Menurut buku ini “ Kabar baik “ mengenai Amerika jauh lebih baik dari yang mereka sangka.
Ada suatu pekabaran mengenai Tuhan dan masa depan Anda, yang lebih penting dari semua keuntungan politik dan ekonomi. Semua uang dan kekuasaan politik yang ada di dunia ini tidak dapat membeli kebahagiaan sejati, dan kebahagiaan itulah yang terpenting. “ Kabar baik “ yang saya bicarakan menyangkut kebahagiaan Anda secara pribadi, sekarang ini dan selama-lamanya, suatu kebahagiaan yang melampaui materi dan standart kehidupan yang memuaskan. Kebahagiaan yang akan memenuhi hati walaupun seseorang harus hidup dalam kemiskinan, kesakitan, ataupun kesepian. Sesuatu yang dirindukan oleh para jutawan, tetapi yang jarang sekali mereka peroleh.
Bila kita mau melihat kenyataan, harus kita akui bahwa sebagian besar di antara kita tidak percaya bahwa kebahagiaan seperti ini dapat diperoleh di dunia ini. Kita menghadapi kehidupan yang penuh frustasi dan kekecewaan, walaupun kadang-kadang mengalami saat-saat gembira. Tetapi lebih sering dari yang kita harapkan, kesedihan yang terpendam dan tidak dapat dimengerti merupakan gelombang pasang yang menhempaskan kita dalam keputusasaan. Angka bunuh diri telah menanjak sebanyak 22 persen selama dekade yang terakhir, sedang angka bunuh diri remaja telah meningkat 300 persen sejak tahun 1955. Kita membutuhkan suatu kabar baik yang lebih mengembirakan dari yang telah kita dengar!
Kata injil mempunyai arti “ kabar baik”. Kita membaca bahwa “ Yesus datang..memberitakan kabar baik dari Tuhan.” Markus 1:15. PekabaranNya berpusat pada langkah langkah menuju kebahagiaan. Ia memulai “ khotbah di bukit” yang termasyur itu dengan 9 resep kesembuhan, masing masing mulai dengan “ berbahagialah mereka yang...” lihat matius 5:3-12. Anda mungkin terkejut mendapati bahwa tidak ada satupun dari 9 ucapan bahagia, sebagaimana diharapkan bila Yesus adalah “ guru” yang sedang mengemukakan program kerja. Inti kabar baik yang disampaikan Yesus bukanlah melakukan pekerjaan baik agar bahagia, tetapi mempercayai “kabar baik”
Bila kebahagian tergantung pada kemampuan saya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan benar, maka segera saya menghadapi kenyataan bahwa saya tidak mampu melakukan pekerjaan itu dengan benar. Tidak perduli bagaimanapun kuatnya saya berusaha, selalu ada ketidakberhasilan atau kegagalan. Bila Tuhan menjanjikan sesuatu yang baik, dengan ketentuan bahwa saya sendiri terlebih dahulu harus dapat memenuhi beberapa persyaratan, maka janji itu akan gagal total karena saya tidak mampu melakukan pekerjaan itu. Tuhan boleh saja menjanjikan Sorga, tetapi janji itu merupakan tipuan yang kejam bila janji itu tidak mungkin terwujud karena suatu syarat yang tidak mungkin dicapai
Pernahkah anda menerima sebuah surat pemberitahuan bahwa Anda telah memperoleh hadiah jutaan rupiah, tetapi setelah Anda meneruskan membaca berita itu dalam huruf-huruf kecil, ternyata anda harus membeli sesuatu atau Anda harus mengikuti suatu undian, atau Anda harus melakukan suatu hal yang “mustahil” sebelum anda dapat memperoleh hadiah itu? Apakah “ Kabar Baik” dari Tuhan juga demikian?
Jika demikian, Tuhan adalah penipu yang pandai, sama dengan para ahli promosi undian di Madison Avenue yang menipu kita, karena keinginan kita untuk mendapat hadiah. Dalam hal ini lebih sedikit kesempatan saya untuk memperoleh kebahagian yang Tuhan janjikan, dibanding kesempatan saya memperoleh hadiah ratusan juta dalam satu undian. Saya tidak percaya kenaikkan angka bunuh diri akan mencapai 300 persen, bila anak-anak tidak berpendapat bahwa Tuhan bekerja sepeti penipu penipu itu. Keputusasaan adalah sesuatu yang mustahil bila kita mempercayai kabar baik yang sesungguhnya.
Kabar baik yang palsu tidak membawa pengharapan kepada manusia yang berpikiran sehat. Apa yang kita butuhkan adalah kabar baik yang masuk di akal, yang menyentuh keyakinan kita tentang salah dan benar , yang memperhitungkan kelemahan-kelemahan kita , yang menjumpai kita di mana kita berada dan menyelesaikan masalah-masalah yang mengelisahkan kita.
Sulitkah mempercayai kabar baik?
Nampaknya demikian. Menurut Alkitab masalah utama manusia ialah kita sudah begitu biasa mempercayai kabar buruk sehingga wajar bagi kita untuk tidak mempercayai kabar baik. Karena Tuhan hanya mempunyai kabar baik bagi kita, maka kecenderungan kita pada kabar buruk ( menurut Paulus ) merupakan akibat dari keadaan kita yang “ jauh dari Allah dan ..memusuhiNya,” sehingga “ keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah.” Kol 1:21; Roma 8:7. Dan tidak seorangpun terkecuali, karena rasul itu menambahkan” kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging” Efesus 2:3. Kecuali kita berjumpa dengan Yesus dan bergaul dengan Dia, perpisahan ini mendatangkan “pengertian yang gelap...karena kebodohan..karena kedegilan..” Efesus 4:18
Secara umum perpisahan ini disebabkan pengertian yang salah tentang tabiat Tuhan. Sejarah kekafiran menunjukan bagaimana manusia menganggap Tuhan sebagai musuh yang patut ditakuti dan disenangkan agar dapat memperoleh belas kasihanNya bahkan beberapa golongan Kristen mempunyai anggapan yang serupa. Seorang pengantara di antara manusia sendiri dibutuhkan untuk melindungi manusia dari “murka” Allah. Jelaslah bahwa mempunyai Tuhan semacam itu berdiri di atas Anda dan menghembuskan murkaNya yang panas di tengkuk Anda merupakan suatu kabar yang paling buruk
Saat ini kita beranggapan telah bebas dari perasaan dan pengertian serupa itu. Bahkan dibeberapa bagian dunia, pemikiran untuk menyingkirkan Tuhan yang berpribadi, telah menjadi sesuatu yang populer. Tetapi suatu ketakutan yang terpendam selalu muncul dan semua kenikmatan serta penemuan-penemuan modern tak berdaya menyingkirkannya. Penyajian beberapa komik lelucon adalah salah satu usaha untuk menyadarkan manusia akan adanya ketakutan yang terpendam ini. Kita boleh menertawakan diri sendiri karena berperan sebagai salah satu tokoh komik tersebut, tetapi kenyataannya ialah bahwa berita buruk telah mencengkeram kita semua. Ilmu pengetahuan modern tidak dapat menyingkirkan ketakutan kita akan penyakit kanker, kematian, kecelakaan, atau dari kegagalan-kegagalan pribadi yang memalukan. Penelitian menunjukan bahwa kebanyakan remaja Amerika mempercayai berita buruk bahwa suatu saat kelak mereka akan binasa dalam perang nuklir, sama seperti remaja tahun tiga puluhan takut akan kematian dalam perang dengan nazi ( dan banyak yang benar-benar mengalami nasib itu).
Iblislah sumber dari semua kabar buruk. Agar manusia terhindar dari keselamatan, kabar buruk, sebagai kebohongan, diulang-ulangnya. Kita diberitahu bahwa “ ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” Yoh 8:14. Ia ingin kita mempercayai kabar buruk itu, seperti seekor ular kobra membuat korbannya tidak berkutik dengan ketakutan sampai ia dapat benar-benar menggigit si korban. Kabar buruk melumpuhkan jiwa manusia, dan membuatnya tidak mampu berbuat sesuatu untuk memecahkan masalahnya, yang nampaknya tidak mungkin dipecahkan. Inilah sebabnya mengapa seorang dukun di afrika dapat melumpuhkan korbannya dengan ketakutan, sehingga suatu pemberitahuan penghukuman dapat menyebabkan orang yang mempercayainya meninggal walaupun tanpa sebab-sebab secara ilmiah dan jasmaniah.
Kebenaran selalu merupakan kabar baik, karena tidak ada kebenaran kecuali “ di dalam kasih “ ( efesus 4:15), dan kasih selalu merupakan kabar baik. Kebenaran datang dari Tuhan. Ia tidak pernah memberi seseorang suatu kabar keputusasaan dan kekecewaan.
Bagaimana kabar buruk menyebabkan seseorang bunuh diri?
Sebuah contoh bagaimana iblis dapat melumpuhkan seorang laki-laki kuat dengan kabar buruk ialah raja saul dari israel. Harus diakui bahwa saul telah memberontak terhadap Tuhan dan melakukan banyak kesalahan. Kerajaannya ada di dalam bahaya, sedang angkatan perangnya ketakutan ketika menghadapi angkatan perang filistin yang jumlahnya jauh lebih besar. Ia telah menutup semua jalan melalui mana Tuhan ingin menolong dia dalam kesulitannya; tetapi Tuhan tidak mengirim kabar penghukuman kepadanya. Kesempatan untuk bertobat tetap masih terbuka di hadapan saul.
Sayang ia tidak mau menggunakan kesempatan itu, malahan ia pergi ke seorang peramal untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menghadapi kesulitannya. Sang peramal dikuasai setan dan memberitahu raja yang sedang ketakutan itu bencana-bencana menakutkan yang akan dicurahkan “ Tuhan “ kepadanya , yang pada akhirnya akan membawa dia dan bangsanya ke dalam kehancuran. Sebenarnya Tuhan tidak mengirim perkabaran semacam itu, tetapi saul mempercayai peramal itu dan dengan demikian menyingkirkan secercah harapan terakhir dari jiwanya. Ia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Lihat Samuel 28,31
Tuhan tidak pernah membuat seseorang bunuh diri , bagaimanapun banyaknya kesalahan yang ia buat. Saul dapat bertobat serta mengakui dosa-dosanya dan memanggil bangsa itu untuk berdoa memohon kelepasan , maka Tuhan yang penuh rahmat akan menjawab, sebagaimana selalu dilakukanNya pada masa yang lalu dan juga akan selalu dilakukanNya pada masa yang akan datang . bagi saul merendahkan diri semacam itu jauh lebih baik daripada bunuh diri.
Bagaimanapun tidak berpengharapan dan kecewanya perasaan Anda, Tuhan mempunyai kabar baik bagi Anda: “ janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah , percayalah juga kepadaKu”.” Apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya...jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.” “ Damai sejahtera Kutinggalkan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”Yoh 14:1,13,14,27
Di sini Yesus mengemukakan suatu prinsip ilmu jiwa yang tepat yaitu anda tidak dapat dilumpuhkan oleh kabar buruk kecuali anda memilih untuk tidak mempercayai kabar baik. Kabar buruk akan datang begitu sering kepada anda, tetapi ia tidak dapat menguasai Anda sampai anda mengatakan :” silahkan masuk”. Sebab itu, Ia mengimbau” janganlah membiarkan hatimu gelisah dan juga jangan membiarkan hatimu takut” .membiarkan berarti menyetujui. Jadi “ membiarkan hatimu gelisah” berarti menyetujui untuk percaya kepada setan dan kabar buruk kebohongannya.
Setan telah membuat kita begitu kebingungan sehingga kita takut menghadapi kebenaran. Tetapi kebenaran selalu penuh dengan pengharapan. Contohnya, kita takut bila dokter memberitahu berita yang sangat menakutkan bahwa kita menderita penyakit kanker yang tidak dapat disembuhkan, sehingga kita ingin menghindari kenyataan. Tetapi kita begitu mudah lupa bahwa kematian “ di dalam Kristus” jauh lebih baik daripada hidup selama-lamanya tanpa Dia. Kehilangan keselamatan jauh lebih buruk daripada kematian yang bersifat sementara. Bila Tuhan mengijinkan kita tidur di dalam kematian, kenyataannya tetap bahwa Ia selalu merupakan” Allah yang pengasih” ( 1 Yoh 4:8). Bagi orang-orang yang terbaring di atas ranjang kematian. Tuhan tidak mempunyai yang lain kecuali kabar baik. Apa yang Allah ingin dimengerti ialah penebusan melalui seorang Juruselamat yang rela mati untuk melepaskan kita dari kematian kekal, dan kebangkitanNya setelah hari ketiga merupakan jaminan bahwa kita pun akan dibangkitakan ke dalam kebahagiaan kekal di dalam dia. Tidak ada keadaaan, di mana Tuhan tidak mempunyai kabar baik bagi manusia, bila dia ingin mendengar kabar baik dan ia mau mendengar . ( bahkan dosa yang tidak dapat diampuni melawan Roh Suci hanya akan berlaku apabila pilihan terakhir dan tidak dapat diubah telah dibuat untuk tidak mau mempercayai kabar baik Tuhan. Itu adalah keputusan penolakan yang tidak terubahkan terhadap Roh Suci. Lihat matius 12:24-35 ; Ibrani 6:4-10 )
Diperingatkan berarti dipersiapkan. Berjaga-jagalah terhadap akal licik setan yang akan menyingkirkan Anda dari kabar baik dan membawa Anda kepada ketidakpercayaan. Hal ini tidak perlu terjadi bila anda mau memilih dengan sadar untuk mempecayai setiap bagian kabar baik yang Tuhan kirimkan kepada Anda.
Dosa yang paling umum pada manusia
Apa yang disebut oleh Alkitab ketidaktaatan ialah tidak mau percaya, dan itu merupakan dosa utama sepanjang zaman. Israel tidak dapat masuk ke tanah perjanjian” karena ketidaktaatan” ( ibr 4:6). Ketika Yesus, penyembuh ajaib itu mengujungi kota Dia dibesarkan, yaitu nasaret, “ karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakanNya di situ”( mat 13:58 ). Yesus memberitahu murid-muridNya yang telah gagal menyembuhkan seorang anak yang sedang sakit, bahwa “ ketidakpercayaan” merekalah yang menjadi penghalang ( mat 17:20 ). bagaimana orang banyak yang berdiri di hadapan Anak Allah, tetapi memilih untuk tetap mempercayai kabar buruk mereka sendiri adalah sangat mengherankan . Alkitab menyatakan. “ Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.” ( Mar 6:6)
Bahkan setelah kebangkitanNya, murid-muridNya untuk suatu waktu tetap menganggap kabar buruk sebagai kabar baik, dan menolak kesaksian para saksi mata yang menyaksikan bahwa Ia telah bangkit dari kematian. Ketika Ia bertemu dengan mereka, Ia “ mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitanNya.” Mar 16:14. Saya pikir kesebelas murid itu menghadapi suatu ujian percaya yang terberat yang pernah dihadapi manusia – kabar baik itu begitu tidak mungkin sehingga sangat sulit bagi mereka untuk mempercayai hal itu.
Cobalah tempatkan diri Anda pada tempat mereka. Saat itu Anda mengalami kekecewaan yang terbesar dalam hidup anda, karena juruselamat Anda mati dan dikuburkan dalam kubur; seluruh harapan anda telah dihancurkan oleh buldoser raksasa, yaitu penyaliban. Sedikit pun tidak ada harapan di hadapan Anda. Dalam keadaan demikian, dapatkah anda mempercayai laporan seorang wanita beremosi seperti maria magdalena yang menyatakan telah melihat Dia bangkit dari kubur? Renungkanlah hal itu baik baik. Mungkin anda rela tertelut bersama-sama dengan murid-murid yang “ tercela “ itu , dan besama menerima teguran Ilahi karena tidak mempercayai kabar baik!
Pada akhirnya bangsa israel “ dipatahkan” dari pokok anggur itu “ karena ketidakpercayaan” dan kehilangan hak istimewa sebagai bangsa pilihan Allah. Roma 11:20. Tidak heran penulis ibrani memohon dengan sangat kepada kita,”waspadalah, hai saudara-saudara , supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasehatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “ hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa” ibrani 3:12,13
Mungkin anda akan berpikir dari saat ke saat “ hal itu terlalu baik untuk dapat diterima sebagai hal yang benar “ karena itu saya katakan, berhati-hatilah; jangan biarkan setan menipu anda. Hal termudah yang dapat dilakukannya untuk menipu kita ialah dengan memberitahu kita hal hal yang harus dilakukan agar kita selamat. Ia telah melakukan hal ini selama ribuan tahun dan kita melihat akibatnya pada banyaknya agama dan sekte yang menekan program kerja ini.
Tetapi tidak perduli betapa baiknya pekerjaan itu, masalahnya ialah kita sendiri tidak dapat mengerjakannya. Penipuannya yang licik adalah membuat kita berpikir bahwa ketidakmampuan kita mengerjakan yang baik merupakan bukti tidak adanya kabar baik yang sejati bagi kita.
Kabar baik yang terindah bagi manusia yang kebingungan dan kecewa ialah bahwa kelumpuhan moral dan rohani ini adalah penyakit yang telah disembuhkan bagi kita di dalam diri Anak Allah. Ia telah menjadi satu di antara kita,mengambil keadaan alamiah kita, dengan sesungguhnya mengambil bagian dalam keterpisahan itu. Dengan demikian Ia telah membangun bagi semua manusia suatu identitas baru di dalam DiriNya, tidak perduli bagaimanapun buruknya dosa kita. Ia telah membuat perpisahan, dosa dan ketakutan lebih ketinggalan jaman dari kehidupan manusia purba. Kegelapan pikiran telah berlalu, menjadi sesuatu yang tidak perlu terjadi.
Di dalam apa yang Kristus telah lakukan, ketakutan manusia adalah sesuatu yang tidak perlu terjadi. Allah dan segenap alam semesta pemerintahNya menyambut kita “ di dalam Dia yang dikasihiNya” Efesus 1:6. Menyadari apa yang Ia telah lakukan akan mengisi pikiran kita dengan ketakjuban dan kekaguman.
Paulus mengatakan,” juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhiNya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikanNya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapanNya. “ Kolose 1:21,22
Anda mungkin berkata,” tetapi saya bukannya tanpa cela dan saya merasa di dalam jiwa saya yang terdalam segala macam alasan yang membuat saya menjadi seorang tertuduh” ya , cacat dan cela itu masih tetap ada ( sebagaimana hal itu ada di dalam jutaan manusia di mana-mana); meskipun demikian, pengorbanan Kristus bagi kita, memberi Dia hak untuk menempatkan kita di hadapan Bapa dan seluruh pemerintahanNya, dalam keadaan “ kudus dan tak bercela dan tak bercacat.” Secara sederhana inti kabar baik yang ajaib ini ialah: segala dosa dan kegelapan dan polusi yang menekan kita masih tetap terjadi, karena kita masih tidak mempercayai kabar baik itu. Bila kita mulai mempunyai iman yang sejati, kelepasanNya pun mulai terjadi di dalam hati dan kehidupan kita, dan akan menghasilkan perubahan yang kita pikir tidak mungkin terjadi. Paulus melanjutkan di dalam kolose 1:23 “ kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh, dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan injil “
Thomas Howard mencoba mengungkapkan apa yang Kristus lakukan dalam bahasa yang sederhana, “ Aku mengabarkan kepadamu kelepasanmu. Lihatlah, Aku menjadikan semuanya baru. Lihatlah, Aku telah melakukan apa yang tidak dapat dilakukan. Aku memulihkan apa yang telah dimakan oleh belalang dan ulat. Aku memulihkan simfoni dan opera yang tidak pernah didengar oleh telingamu yang tuli, dan gumpalan salju yang tidak pernah dilihat oleh matamu yang buta, dan kebebasanmu yang telah hilang karena dirampas, dan identitasmu yang hilang karena fitnah dan kegagalan keadilan. Dan Aku memulihkan kebaikan yang karena kebodohanmu telah hilang dari padamu. Dan Aku membawa kepadamu Kasih yang dibicarakan oleh kasih-kasih yang lain, Kasih yang indah dan penuh kebahagiaan, yang telah kamu cari di mana-mana, dan untuknya kamu telah menangis dan meremas-remas bantalmu.” Christ the Tiger ( Philadelphia: Lippincott Pub. CO.1967 ) hlm . 159
Gemerincing lonceng yang Anda rindukan, realitas setiap mimpi yang indah, telah menjadi milik Anda di dalam Kristus, Adam kita yang kedua. “ Hal itu tidak mungkin menjadi kenyataan!” demikian bisikan musuh kita; inilah saat yang menentukan untuk mengambil keputusan: apakah kita akan memilihuntuk mempercayai kabar baik?
Pilihan yang menyatakan “ Tidak “ kepada kebiasaan alamiah kita mempercayai kabar buruk, dan mengatakan “Ya “ kepada jaminan kabar baik yang Roh Allah bisikan kepada kita, akan membuat membaca buku ini menjadi suatu pengalaman yang berbahagia dan penuh dinamika bagi kita.

Sabtu, 10 April 2010

AYAT-AYAT YANG SERING DIPERDEBATKAN

31:12 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.

31:16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal.
31:17 Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat."


Pertanyaan :
a) Benarkah Hari Sabat diberikan hanya kepada orang Israel ?

Mari kita selidiki, tetapi hanya dengan pertolongan Tuhan supaya hati kita tidak berkeras terhadap Firman-Nya. Disini ada dua jawab yang dapat kita berikan yaitu:

1.Pada zaman itu kita tahu dari Alkitab bahwa orang yang menyembah Allah yang benar
hanyalah orang Israel, diluar dari itu tidak ! kecuali mereka yang mau
menggabungkan diri menjadi orang Israel seperti Rut, dll. Secara singkat saya mau
katakan bahwa orang Israel dalam konteks kalimat ini artinya adalah Umat Allah atau
orang yang percaya kepada Tuhan Allah.

2.Paulus dalam Ilham Tuhan menulis dalam : (orang Israel = yahudi)
Roma 2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang
disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat
ialah sunat di dalam hati,
secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari
manusia, melainkan dari Allah.

Dengan ayat-ayat ini kita semakin mengerti bahwa sebutan “orang Israel” itu artinya adalah “umat Allah” atau orang-orang yang percaya kepada Tuhan Allah.

b) Sejak kapan Hari Ketujuh / Sabat itu diberikan ?

Kej 2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
Kej 2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.


Ayat ini memiliki kesamaan alasan dengan :

Kel 20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Jadi . . . .Hari Sabat itu adalah satu dari 2 lembaga Kudus yang Allah tetapkan di taman eden disamping pernikahan Kudus. Diberikan sebelum ada satu orangpun yang menamakan dirinya orang Israel.

Mrk 2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,

Mrk 2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."


Tidak dikatakan Yesus, Hari Sabat diadakan untuk orang Israel dan bukan orang Israel untuk hari Sabat,.

pembahasan 1.
Satu metode pengajaran yang benar dari Alkitab adalah mengikuti teladan / contoh dari Yesus, Kita harus ingat dengan rendah hati senantiasa bukan apa kita kehendaki, melainkan apa yang Allah kehendaki saya akan lakukan.

Luk 4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Artikanlah ayat ini dengan doa yang rendah hati jikalau kita ingin ikut Tuhan dengan segenap hati. Kalau kita mau menyangkal ayat ini dengan dalih kita, itu pasti bisa, tetapi apakah gunanya itu nanti bila Yesus datang dan berkata Enyalah kamu sekalian, Aku tidak mengenal kamu. Mat 7:23

Pembahasan II : Kolose 2:14-17

Kolose 2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Kol 2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
Kol 2:17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.


Mudah-mudah Roh Kudus menyertai dan membukakan hati Saudara, supaya mengerti apa makna ayat ini.
Dari ayat diatas ini biasanya orang mengartikannya sebagai berikut :
1. Bahwa “surat hutang” itu maksudnya ialah Sepuluh Hukum Allah.
2. Bahwa “hari-hari Sabat” yang disebut dalam ayat ini ialah hari Sabat mingguan
dalam hukum ke-4
3. Bahwa Sepuluh Hukum dan Sabat mingguan itu sudah “ditiadakan” dan “dipakukan di
kayu salib”.

Tujuan kita mempelajari ini supaya kita bertanya “Apakah ini sudah dibakukan menjadi hukum? Apakah arti yang sebenarnya dari ayat ini?

Pada intinya sangat jelas bahwa kematian Yesus menandai suatu perubahan yang sangat penting, dan bahwa beberapa lembaga Perjanjian Lama yang sudah lama ditegakkan pemeliharaannya sesungguhnya sudah dipakukan di kayu salib.
Pertanyaannya ialah pemeliharaan mana yang dimaksud dan dipakukan itu ?
Puji kepada Tuhan sehingga kita tidak dibiarkan meraba dan menerka-nerka.
Petunjuk yang harus diperhatikan dari arti Kol 2:14-17 terdapat dalam kalimat terakhir yaitu “semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang”
Pertanyaannya ialah apa yang menjadi bayangan ? mari kita lihat perbandingan dibawah ini

Apa yang menjadi “Bayangan”

Pertama-tama Bacalah dengan cermat Imamat pasal 23.
Bayangan atau lambang yang harus dituruti ialah:
1. mengorbankan hewan
2. Hari-hari besar tahunan
3. Persembahan daging/minuman dll.

Yang ditetapkan setelah kejatuhan manusia yang kemudian dikaitkan dengan hari-hari raya bangsa Yahudi dan Keimamatan, dan yang menunjuk pada pekerjaan penebusan Kristus.

Tujuh hari raya dan tambahan perayaan sabat hari raya ada termasuk didalamnya belum termasuk hari Sabat Tuhan. Im 23:38

“sabat” musiman ini adalah tahunan, bukan hari raya mingguan. Hari-hari raya ini terikat pada tanggal-tanggal tertentu dari suatu bulan dan bukan terikat pada hari tertentu dari minggu itu.
Semua hal ini ditiadakan di kayu salib / sudah digenapi

Apa yang bukan “Bayangan”

Prinsip-prinsip moril dalam Sepuluh Hukum itu “bukanlah bayangan.”
Sepuluh Hukum itu mengatur Moral manusia sepanjang Zaman.
Diantara persepsi Moril, Sabat mingguan itu dimulai dari minggu penciptaan dan tidak menunjukan pada suatu bayangan. Karena :
1. Ditetapkan di Eden sebelum manusia berdosa. Kej 2:1-3
2. Diberikan menjadi suatu tanda untuk memperingati dan mengakui kedaulatan Allah bahwa DIA lah Pencipta. Kel 20:11
3. Ini bukanlah lambing atau sesuatu yang menunjukan penebusan, karena sebelum kejatuhan, Adam tidak memerlukan penebusan, suatu lambang atau bayangan pada masa mendatang tidak berarti apa-apa baginya dalam keadaan tidak berdosa di taman Eden.
Semua hal ini ditiadakan di kayu salib / sudah digenapi Semua hal ini ditegakkan di kayu salib. Mat 5:17-18


Kesimpulan

Suatu pengamatan akhir dan suatu pertanyaan akhir yang wajar dalam hal ini ialah:
Mempertahankan dengan menyatakan ayat ini meniadakan Sepuluh Hukum berarti membuat Paulus bertentangan dengan dirinya sendiri (Rm 7:12; 3:31) dan membuat dia juga bertentangan dengan Yesus (Mat 5:17-19)

Pertanyaan

Apa yang terdapat pada salib Kristus yang bisa membatalkan Hari Sabat yang di berikan pada Manusia di taman Eden?

Jawabannya ialah Tidak ada. Tidak ada apapun. Bahkan salib itu menegaskan dan menetapkan hukum Moril yang disimpulkan dalam Sepuluh Hukum.

Senin, 05 April 2010

KATAKANLAH KEPADA KAMI : APAKAH TANDA KEDATANGANMU DAN TANDA KESUDAHAN DUNIA ?



1. Suatu Pernyataan Yang Sangat Mengejutkan Dan Mengherankan

Allah mempunyai seorang sahabat. Nama sahabat Allah itu adalah Abraham. Abraham ditemukan oleh Allah sesudah dunia ini dibinasakan dengan Air Bah karena segala kejahatannya yang telah melewati batas. Melalui Abraham, Allah memberitahukan rencanaNya bahwa Ia akan memberikan dia keturunan yang akan memerintah dunia ini untuk selama-lamanya.

Bangsa Israel telah lahir dari keturunan Abraham. Begitu besar rasa kebanggaan mereka dengan kedudukan mereka yang tinggi sebagai keturunan bapa Abraham serta ahli waris kerajaan Allah, Yerusalem, dan Ka’abah kesucianNya, sehingga murid-murid Yesus pun merasa terkejut manakala Tuhan mereka mengatakan suatu pernyataan bahwa :

“Rumahmu kelak tertinggal sunyi senyap.” (Matius 23:38)

Murid-murid Yesus tidak dapat mempercayai apa yang telah mereka dengar dengan telinga mereka sendiri. Apakah mereka telah salah menangkap perkataan Yesus? Ataukah Yesus sendiri yang telah salah dalam mengucapkannya itu ? Maka mereka hendak menyakinkan kebenaran mengenai hal itu, dan mana kala Yesus meninggalkan pekarangan Bait allah, datanglah mereka hendak mengajak Yesus berkeliling melihat bangunan-bangunan yang ada. Tetapi Yesus berkata kepada mereka :

“Semua bangunan-bangunan ini akan dihancurkan dan tidak ada satu batu pun yang akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” (Matius 24:2)

Nampaknya mereka tidak salah dalam menangkap arti perkataan Yesus itu. Dengan tegas Yesus menyatakan bahwa bangunan-bangunan yang ada yaitu Bait Suci tersebut akan dihancurkan tanpa tersisa sedikit pun.

Murid-muridNya kagum dan heran mendengar nubuatan Kristus mengenai keruntuhan Bait Suci, dan mereka rindu untuk lebih mengerti lebih jauh arti perkataanNya itu. Kekayaan, usaha, dan keahlian arsitektur yang paling tinggi, telah dikerahkan selama 40 tahun untuk meningkatkan keindahan dan kemegahan Bait Suci itu. Raja Herodes telah menghabiskan kekayaan Romawi dan harta kekayaan Yahudi untuk bangunan itu. Bahkan kaisar-kaisar dunia ikut membantu sumbangan-sumbangan berupa balok-balok dan batu-batu pualam putih dengan ukuran yang luar biasa untuk pembangunan Bait Suci tersebut. Murid-murid Yesus merasa hal itu tidak mungkin terjadi dengan melihat kemegahan dan keagungan dari bangunan Bait Suci itu.


2.Melihat Dengan Mata Badani Dan Berpikir Dengan Pikiran Duniawi

Apakah sebabnya kita seringkali tidak dapat menangkap kebenaran firman Tuhan ? Sebab kita masih menilai dengan pandangan duniawi kita. Kita yang tidak dapat melihat lebih jauh dari jangkauan pandangan mata badani kita, seringkali mau menilai kebenaran firman Tuhan tanpa iman kepada Tuhan. Di luar iman, segala sesuatu yang tidak sesuai dengan pikiran kita, akan kita tolak sebagai hal yang tidak benar !

Bait Allah telah dibangun oleh bangsa Allah menurut petunjuk-petunjuk dari Allah ! Akankah bangunan yang didirikan untuk Allah itu akan menderita kehancuran ?? Mungkinkah hal itu akan terjadi ?

Menurut logika dan pikiran manusia hal itu tidaklah mungkin. Tetapi Yesus telah berkata bahwa hal itu akan terjadi ! Dan hal ini sangat mengejutkan murid-muridNya!

Nubuatan Yesus dikatakan kepada murid-muridNya sekitar tahun 31 AD dan 39 tahun kemudian telah digenapi sebanyak dua kali pada tahun 70 AD dan tahun 135 AD, di mana Yerusalem dan Bait Suci dihancurkan tanpa sisa sedikit pun dan sekitar 1,5 juta orang-orang Yahudi telah dibinasakan oleh tentara Roma di bawah pimpinan Jenderal Titus. Dan orang-orang Yahudi tercerai-berai dan tersebar ke seluruh dunia. Sejarah tentang kehancuran kota Yerusalem dan bangunan Bait Suci bisa dibaca di dalam buku ‘History of Jews’ dan buku ‘Kemenangan Akhir Pasal 1’.



3.Wanita Samaria

Pada suatu saat, ketika Yesus melintasi daerah Samaria, tibalah Ia di sumur Yakub. Lalu Ia beristirahat sejenak untuk melepaskan rasa penat setelah merasa letih sepanjang perjalanan. Para muridNya sedang pergi ke kota untuk mencari dan membeli makanan.

Kemudian datanglah seorang wanita Samaria hendak menimba air dari sumur Yakub tersebut. Dan Yesus berkata kepada wanita Samaria itu :

“Berilah Aku minum.” (Yohanes 4:7)

Wanita itu terkejut dan merasa heran mengapa ada seorang Yahudi yang mau meminta sesuatu dari seorang Samaria yang dianggap hina oleh bangsa Yahudi. Bahkan biasanya untuk berbicara saja kepada orang-orang Samaria, orang Yahudi pun tidak mau ! Hal ini diutarakannya kepada Yesus dan Yesus menjawabnya :

“Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." (Ayat 10)

Wanita itu tidak mengerti perkataan yang dimaksud oleh Yesus, karena ia melihat dengan mata badaniahnya dan ia berpikir sebagaimana manusia dunia berpikir. Wanita itu hanya mengenal sumur Yakub sebagai tempat di mana air dapat diperoleh. Ia memperhatikan bahwa Yesus tidak membawa ember mau pun tali untuk menimba air dari sumur itu; sedangkan sumurnya sangat dalam. Oleh sebab itu ia berkata :

"Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia beserta anak-anaknya dan ternaknya?" (Ayat 11-12)



Kebenaran-kebenaran sorga akan selalu jauh dari jangkauan pengertian kita selama hati kita tidak diperbaharui dan cara berpikir kita belum sesuai dengan cara berpikir Allah !

Apakah sebabnya ada begitu banyak selisih paham di antara kita ? Sebab kita semua masih belum ‘lahir kembali’ dan mulai belajar berpikir dengan cara berpikir Allah !

Lebih kita bertahan dalam melawan pekerjaan penyucian oleh Roh Suci bagi hati kita melalui kebenaranNya, lebih banyak akan ada pertikaian dan perselisihan paham di antara kita !
Lebih sering kita memasukkan jiwa-jiwa yang belum masak dikerjakan oleh Roh dalam pertobatan ke dalam gereja, lebih sering kita akan menghadapi kesulitan-kesulitan di dalam gereja. Mungkin hal ini belum nampak pada saat sekarang ini. Tetapi mana kala kita mendekati hari kesudahan, dan kebenaran firman Allah mulai bertindak sebagai pedang pemisah, maka kita kan menyaksikan semuanya ini ! Biarlah kita boleh merenungkan arti pelajaran ini bahwa kita tidak diperkenankan oleh Tuhan untuk ‘mendorong’ orang untuk masuk ke dalam gereja demi alasan ‘penambahan anggota gereja’ atau pun demi ‘pencapaian target jiwa’. Sungguh hal ini sangat disesalkan. Tuhan melihat kualitas keadaan hati seseorang, bukan melihat jumlah banyaknya yang masuk ke dalam gereja.

Mari kita lanjutkan untuk memperhatikan percakapan di antara Yesus dan wanita Samaria itu, sebab percakapan ini besar sangkut pautnya dengan apa yang telah ditanyakan oleh para murid Yesus mengenai tanda-tanda kedatanganNya dan kesudahan dunia.
“Tetapi, katakanlah kepadaku, apakah sebabnya orang-orang Yahudi bersikeras dalam pendirian bahwa Yerusalem adalah satu-satunya tempat untuk beribadah, sedangkan kami orang-orang Samaria berpendapat bahwa adalah di sini (di gunung Gerazim), di mana nenek moyang kami telah beribadah ?”
(Ayat 20 – terjemahan The Living Bible)

Lalu Yesus menjawab :

“Saatnya akan tiba, mana kala kita tidak akan lagi mempermasalahkan apakah kita akan menyembah Allah di sini atau di Yerusalem. Bukanlah tempat di mana kita beribadah yang berarti, melainkan bagaimana kita beribadah, apakah ibadah kita itu sungguh-sungguh dan rohani ? Apakah kita memiliki pimpinan Roh Suci ?
(Ayat 21-24, The Living Bible)

Yesus melihat jauh ke depan dan pertimbanganNya adalah semata-mata KEBENARAN. Yesus tidak mengikat diri kepada tradisi, atau suatu paham yang secara lumrah telah dianggap benar. Yerusalem dan Bait Allah adalah tempat-tempat peribadatan yang telah didirikan menurut kehendak dan petunjuk Allah. Tetapi apabila manusia mengingkari Allah, lalu berbakti kepadaNya tanpa Roh dan Kebenaran, Allah dapat meninggalkan tempat-tempat yang telah Ia tunjuk sebagai tempat-tempat pertemuan dengan Dia !

Hal ini telah dinyatakan dalam Alkitab pada waktu Bait allah yang dibangun oleh raja Salomo ditahbiskan. Setelah Salomo selesai berdoa, Allah berfirman :

"Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan…Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini. Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa. Tetapi jika kamu ini berbalik dan meninggalkan segala ketetapan dan perintah-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, maka Aku akan mencabut kamu dari tanah-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan rumah ini yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku, akan Kubuang dari hadapan-Ku, dan akan Kujadikan kiasan dan sindiran di antara segala bangsa.”
(2 Tawarikh 7:12, 15-16, 19-20)




Bait Allah itu merupakan tempat di mana hadirat Allah akan dinyatakan. Bait Allah seharusnya menjadi tempat di mana Allah dihormati dan kehendakNya dituruti. Bait Allah merupakan tempat di mana umatNya menghormati Dia dan di mana umatNya merendahkan dirinya untuk menerima pengampunan dosa-dosa. Tidak ada satu pun pekerjaan lain yang boleh dilakukan di dalam Bait Allah, kecuali yang ada sangkut pautnya dengan Yesus dan pekerjaan penyelamatanNya. Itulah fungsi dan kegunaan sesungguhnya Bait Allah di padang belantara saat mana bangsa Israel berjalan menuju ke tanah perjanjian ! Itulah seharusnya fungsi kegunaan Bait Allah pada waktu Yesus datang pertama kalinya ke dunia ini. Tetapi apakah fungsi itu telah dipertahankan ? Apakah bangsa Israel mengetahui untuk apa rumah Allah itu didirikan ? Mereka telah melupakan segala pesan Allah, dan seharusnya Allah yang disembah di tempat yang suci itu dan Yesus harus ditinggikan dalam pekerjaan penyucianNya, malahan sebagai gantinya rumah Allah telah digunakan sebagai tempat untuk berdagang dan menyembah mammon !


4.Gereja Allah Pada Akhir Jaman. Tanda Kedatangan Yesus Kedua Kali

Yesus telah mengejutkan hati murid-muridNya dengan pernyataanNya bahwa rumah kebaktian mereka akan ditinggalkan sunyi senyap dan bangunan Bait Allah yang megah itu akan dihancurkan tanpa sisa.

Apakah pernyataan Yesus itu hanya berlaku bagi kehancuran Bait Allah pada waktu itu saja ? Kita mengetahui bahwa tentara Romawi telah mengepung dan menghancurkan Bait Allah itu, tetapi apakah kejadian itu merupakan keseluruhan maksud dari pernyataan Yesus itu ?

Ada 2 hal yang ditanyakan oleh murid-murid itu kepada Yesus (Matius 24:3) :

1. Kapan kehancuran Bait Allah itu akan terjadi ?

2. Apakah yang menjadi tanda-tanda kedatanganNya dan kesudahan dunia ?

Dalam memberikan jawabNya, Yesus tidak memisah-misahkan kedua kejadian itu. Dalam Matius 24:5-51, Yesus memberitahukan tanda-tanda ini :

a. Banyak orang akan mengaku diri mereka sebagai Mesias

b. Akan terjadi perang

c. Akan ada bahaya kelaparan

d. Akan terjadi gempa bumi

e. Akan datang aniaya, dan banyak di antara umat Allah akan dibunuh demi nama Kristus

f. Banyak orang percaya akan murtad

g. Akan datang nabi-nabi palsu

h. Kasih akan meninggalkan manusia

i. Injil akan diberitakan ke seluruh dunia. (Ini tanda-tanda kesudahan alam)

j. Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, orang-orang yang di Yudea haruslah
melarikan diri ke pegunungan. Jangan lagi mengambil barang-barang dari rumahnya,
yang sedang di ladang janganlah pulang mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu
yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu
kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
(Ini tanda-tanda kehancuran tempat suci)

k. Akan ada masa aniaya seperti yang belum terjadi sejak awal dunia ini dan tidak
akan terjadi lagi

l. Masa aniaya akan dipersingkat, sebab kalau tidak semua umat Allah yang hidup akan
terbunuh

m. Mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul

n. Kedatangan Yesus kedua kali akan seprti cahaya yang memancar dari timur sampai ke
barat.

Tanda-tanda kehancuran Bait Allah terdapat di ayat-ayat 15-20. Ayat-ayat ini terjepit di antara tanda-tanda yang menyatakan kedatangan Yesus yang kedua kali. Jadi, rupanya tanda-tanda kehancuran Bait Suci tidak dipisah-pisahkan dari tanda-tanda mengenai kedatangan Yesus dan kesudahan dunia. Sambil menjadi tanda-tanda bagi kehancuran Bait Allah, ayat-ayat 15-20 sekaligus menjadi tanda-tanda bagi kedatangan Yesus yang kedua kali dan kesudahan dunia ini.

Sampai saat sekarang ini, apabila kita membahas tanda-tanda kedatangan Yesus yang kedua kali, pada umumnya kita memperhatikan peristiwa-peristiwa di dunia yang menyangkut perang, bahaya kelaparan, gempa bumi, munculnya nabi-nabi palsu, dan lain sebagainya. Dan apabila kita membahas tentang keadaan gereja Allah, kita pada umumnya membicarakan bahwa gereja ini akan memberitakan Injil ke seluruh dunia. Itulah sebabnya sebagai suatu sidang, kita telah mengadakan segala usaha untuk memberitakan Injil dan membaptiskan jiwa-jiwa.

Tetapi sebaliknya, sebagai suatu sidang Allah yang terakhir, kita telah lalai memberitakan bahwa “Rumah gereja kita akan ditinggal sunyi senyap” sebelum Yesus datang kedua kalinya. Pembinasa keji akan berdiri di tempat yang kudus, dan orang-orang yang ada di ‘Yudea’ harus melarikan diri ke gunung-gunung. Jangan lagi mengambil barang-barang dari rumah pada waktu itu, atau pulang dari ladang untuk mengambil pakaian. Berdoalah agar supaya pada waktu itu jangan jatuh pada hari Sabat !

Yesus tidak akan datang sebelum tanda-tanda ‘kehancuran’ bagi gereja-gerejaNya pada akhir jaman akan terjadi !! kita tidak perlu menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali sebelum kita semua akan diusir dari gereja-gereja kita ! Kalau begitu, mengapa kita tidak bersiap-siap diri untuk masa yang sangat ‘sukar’ itu ? Mengapa kita tidak bergumul dengan Roh suci supaya kita diberikan perubahan hati agar kita dapat mendekat kepada Juruselamat kita, Yesus ? Mengapa kita tidak rajin menyediki Kebenaran Alkitab dan memohon agar supaya kebenaran itu dapat menciptakan suatu hati yang baru di dalam diri kita ?
Yesus telah berkata kepada wanita Samaria itu bahwa akan tiba waktunya nanti bahwa barang siapa yang ingin mencari Tuhan, ia tidak perlu mencariNya di gunung Gerazim atau di Yerusalem dan barang siapa yang hendak menyembah Allah harus menyembahNya dalam Roh dan Kebenaran !

Gereja Masehi Advent hari Ketujuh merupakan Bait Allah pada akhir jaman. Apakah kita ingat akan pesan Allah tentang Bait SuciNya ? Bait Suci adalah tempat di mana orang-orang berdosa akan mendapatkan pengampunan bagi dosa-dosa mereka melalui darah Kristus. Tetapi apakah kita telah merubah fungsi Bait Allah itu ? Apakah kita tidak bertindak seperti tua-tua bangsa Israel pada jaman Yesus ? Biarlah kita semua berhati-hati dengan Bait Allah, agar supaya kita jangan mencari rejeki dari orang-orang yang telah datang untuk mencari keampunan dari Yesus Kristus ! Janganlah kita memanfaatkan setiap orang yang mau datang ke gereja kita karena demi peningkatan jumlah anggota gereja atau pun karena perpuluhan !! Biarlah masing-masing dari kita boleh mengingat bahwa diri kita semua adalah orang-orang yang berdosa yang memerlukan pengampunan dari Yesus ! Janganlah fungsi gereja diputar-balikkan ! Jangan saudara-saudara ! Kita pasti akan tercerai-berai dari Kristus apabila kita berani melakukan hal tersebut !

Marilah kita membaca bersama-sama doa Salomo dalam kitab 2 Tawarikh pasal 6 pada saat Bait Allah ditahbiskan. Marilah kita berdoa agar supaya ada kesukaan di antara umat Allah seperti pada saat itu ! Bagaimana Allah dimuliakan ! Bagaimana Allah dirindukan ! Umat Israel menyadari keadaan mereka yang berdosa sesungguhnya dan mereka ingin sekali Allah datang mendekat. Dan betapa indahnya jawaban Allah bagi umatNya yang merindukan hadiratNya. Ia merangkul mereka dan memberi jaminan-jaminan bahwa mataNya akan selalu mengawasi keadaan mereka dan telingaNya akan selalu mendengar jeritan-jeritan jiwa mereka.

Allah merindukan dan menginginkan suatu umat yang merendah di hadapanNya. Suatu umat yang menyadari keadaan mereka yang sesungguhnya dan yang mau datang untuk menangis di hadapanNya di dalam BaitNya! Allah tidak memerlukan suatu umat yang merasa dirinya cukup mampu untuk mengerjakan pekerjaan Allah. Allah tidak menunggu suatu umat yang telah merasa diri mereka benar sehingga tidak perlu dibenarkan lagi !

Yesus telah memberitahukan kepada kita bahwa sebelum kedatanganNya yang kedua kali, kita harus meninggalkan sidang-sidang gereja di mana kita sekarang berada ! Masa yang sangat sukar sedang menanti di depan kita ! Sudahlah kita di masa yang damai saat ini, telah semaksimal mungkin untuk menggali kebenaran-kebenaran firman Allah bagi pembaharuan hati kita masing-masing ? Seharusnya yang sudah ‘dingin’ dan ‘tanpa kasih’ dapat diisi kembali dengan kasihNya ! Yang telah diikat oleh dunia dengan segala penarikannya dapat dimerdekakan kembali dalam alam kebesaranNya ! Yang telah diperhamba oleh rasa iri hati, prasangka buruk, curiga, dan benci dapat diisi dengan keagungan sifatNya yang hanya merindukan semua orang boleh memperoleh keselamatan daripadaNya !

Kita tidak dapat mengubah diri kita sendiri. Kita tidak dapat memperbaiki sifat-sifat kita yang buruk. Hanya ada satu jalan saja yang dapat menghasilkan pembaharuan dalam diri kita masing-masing, yaitu melalui Kebenaran Firman Allah.

“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” (Yohanes 17:17)

Janganlah kita membutakan diri kita sendiri dengan penipuan bahwa kita akan selamanya menikmati kebebasan beribadah dan untuk menyelidiki firman Allah, karena :

"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.”
(Amos 8:11-12)


Kota Yerusalem di masa lalu telah dikepung dan Bait Allah telah dihancurkan. Orang-orang percaya telah dicerai-beraikan. Yohanes kekasih dibuang ke pulau Patmos ! Tidak ada lagi kota Yerusalem beserta Bait Sucinya yang akan dikunjunginya untuk berbakti kepada Allah. Namun Yohanes berbakti kepada Allah dalam Roh dan Kebenaran ! Di pulau Patmos, Yohanes sendirian bersama dengan Juruselamatnya, melalui khayal Roh Nubuat, ia telah menerima penglihatan tentang peristiwa-peristiwa di akhir jaman dan ia melihat segolongan kecil yang setia yaitu umat Allah yang sejati : MENANG ! Semoga kita semua ikut dalam kemenangan Kristus !!

MARANATHA !