Selasa, 15 Maret 2011

Selangkah demi selangkah menuju tanda binatang 666



15 maret 2011
Beberapa hari yang lalu , dunia baru saja dikejutkan bencana gempa bumi 8.9 sr disertai tsunami hebat yang melanda jepang, jepang, sebuah negara megapolitan porak poranda, bangunan hancur, ribuan korban meninggal dan kerugian material hingga milyaran dolar, belum lagi bencana tersebut membuat efek domino bencana lainnya yang mengancam, salah satunya adalah bocornya radiator pembangkit listrik tenaga nuklir akibat gempa, hal ini mengakibatkan evakuasi hingga radius 20 km, orang orang yang terpapar radiasi segera diisolatir supaya tidak menyebar dampak radiasinya, bahkan baru baru ini beredar berita bahwa efek radiasi nuklir bisa mencapai negara lain dan radiasi nuklir bisa menyebar lewat awan dan hujan. Bencana hebat itu juga mengakibatkan saham jepang anjlok dan terancam mengalami krisis ekonomi pasca gempa. Berita gempa di jepang ini menyebar cepat ke seluruh dunia, warning tsunami kiriman dikumandangkan ke negara negara tetangga hanya selang beberapa jam saja setelah gempa. Video live terjadinya tsunami dibroadcast di jaringan internet, blackberry dan media lainya sehingga setiap orang bisa dengan cepat membayangkan seperti apa situasi di sana, rasa ketakutan membanjiri seluruh bumi.
Ini hanya sepotong peristiwa yang menjadi salah satu puzzle dalam langkah dunia menuju akhir zaman, seperti yang ditulis dalam Alkitab, bahwa pada akhir zaman ditandai dengan banyaknya bencana di muka bumi ini baik bencana alam maupun deru deru perang. Bencana-bencana besar di muka bumi ini akan menimbulkan ketakutan yang luar biasa pada manusia, ditambah lagi dengan pemberitaan yang begitu dramatisir oleh media media massa, ketakutan dan trauma ditanamkan dalam pikiran masyarakat. Orang yang sedang ketakutan tidak bisa lagi menggunakan akal sehatnya untuk berpikir, orang yang sedang ketakutan cenderung ingin segera menghilangkan ketakutan dengan cara apapun, ingin secepatnya menemukan solusi apapun bayarannya.
Ini yang dimanfaatkan, ketika ketakutan sedang melanda seluruh bumi ini, akan muncul seruan untuk kembali kepada Tuhan, seruan bahwa segala bencana ini akibat kemerosotan moral manusia dan lupa akan Tuhan, manusia diserukan kembali bertekun kepada agama, karena Tuhan satu-satunya harapan akan seluruh bencana yang silih berganti itu, sebuah seruan yang baik bukan? Tentu saja baik, mereka selalu berlindung di balik topeng kebaikan dan niat yang sepertinya tulus, orang tidak akan menduga dan curiga bahwa di balik semua ini ada rencana besar yang menunggu
Orang orang mulai tertarik kepada agama, tempat-tempat peribadatan yang tadinya sepi semakin penuh sesak, perhatian dunia kepada agama semakin meningkat. Agama mulai menjadi topik penting dalam liputan liputan media massa, sepertinya dunia berubah 180 derajat, materi materi dalam media massa yang penuh dengan hiburan, lifestyle, politik , percabulan sepertinya hilang dan mulai mengunsung topik topik tentang keagamaan, sepertinya ini seperti revolusi besar dalam umat manusia menuju masa yang lebih baik. Dalam waktu yang singkat organisasi organisasi keagamaan menjadi sebuah kekuatan baru dalam politik yang bisa mempengaruhi pemerintahan. Beberapa kekuatan besar organisasi keagamaan bersatu membentuk satu suara yang absolute dan menguasai mayoritas suara dalam masyarakat. Para politisi berusaha mendekati pemimpin pemimpin keagamaan untuk memperoleh dukungan suara, dan kontrak politik pun dibuat. Ketika pemilu dimenangkan, maka tuntutan politik harus dipenuhi. Sebuah tuntuan politik yang sederhana yang dianggap bukan sesuatu yang penting, malahan dianggap sebuah hal yang baik bagi masyarakat, janji politik itu adalah
“ Undang-Undang Hari minggu atau Sunday Law ”
Undang-undang hari minggu adalah undang undang yang mewajibkan seluruh masyarakat kristen untuk beristirahat pada hari minggu dari seluruh pekerjaan bisnis dan mengkhususkan hari minggu untuk beribadah kepada tuhan, panggilan ini untuk menghimbau seluruh masyarakat untuk kembali kepada tuhan dan berdoa semoga bencana bencana berakhir dan manusia menuju zaman kedamaian seribu tahun dan tentunya dengan ancaman hukuman sipil bagi yang melanggarnya. Kedengarannya seperti sebuah hal yang bagus dan tulus !!! menyuruh masyarakat kembali pada tuhan, betul? ada apa di balik semua ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar