Sabtu, 25 Juli 2015

ARMAGEDDON

- ARMAGEDDON - APAKAH TERMASUK INJIL BERITA KESUKAAN BAGI KITA ?



1. Gembala Yang Baik Dan Orang-Orang Upahan

Kata-kata vested interest ( kepentingan pribadi yang tetap ) telah membudaya di masyarakat Indonesia. Kebenaran dapat dibelokkan karena vested interest. Keadilan dapat dikorbankan karena vested interest. Kejahatan dapat dibenarkan karena vested interest.

Walau secara tidak langsung, dalam injil Yohanes 10 : 11-15, Yesus membahas soal vested interest ini. Ia berkata :

“Akulah gembala yang baik, gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat srigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga srigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu, Akulah gembala yang baik….dan Aku memberikan nyawaku bagi domba-dombaKu.”

Orang upahan dalam perumpamaan Yesus yang di atas merupakan orang yang mempunyai vested interest. Ia tidak memperhatikan domba-domba dengan kesungguhan hati. Ia hanya menjaga domba-domba secara sepintas lalu oleh karena ia diupah. Apabila hanya datang, ia tidak memikirkan keselamatan domba-domba itu. Ia melarikan diri dan meninggalkan domba-domba itu diterkam dan dicerai-beraikan oleh serigala.
Apa motif kita mengejar orang? Sudahkah kita memperhatikan perumpamaan Yesus yang diatas? Sudahkan kita mengeti bahwa jika kegembalaan Yesus bagi domba-dombaNya itu dituntut dari masing-masing kita yang diberi tangtgung jawab? Sudahkah kita meresapi ucapan Yesus bahwa seorang gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya? Seorang gembala yang baik tidak mempunyai vested interest. Ia bukan orang upahan.

Bukanlah suatu perkara kecil untuk menjadi pendeta, ketua sidang, pemimpin diakon atau guru. Semua jabatan di dalam gereja merupakan jabatan yang besar tanggung jawabnya sebab jiwa kegembalaan Yesus dituntut dari tiap jabatan tersebut. Betapa seringnya kita berlomba untuk jabatan-jabatan di dalam gereja dengan tidak memikir panjang mengenai tanggung jawab kita terhadap keselamatan domba-domba Allah. Ya!! Seringkali kita bertindak seperti orang-orang upahan saja. Kita belum menyadari hal ini, mungkin, tetapi apabila kita berani menganalisa motif kita, kita akan melihat bahwa kita masih banyak melakukan perkara-perkara yang kita lakukan hanya karena kepentingan kita pribadi dan bukan karena perhatian kita yang sungguh-sungguh bagi keselamatan domba-domba yang ada di dalam gereja.

Zaman kita ini terkenal sebagai zaman silat lidah, zaman berpolitik tinggi. Banyak kata-kata diucapkan, tetapi kata-kata kita itu makin hari makin menjadi kurang nilai harganya. Murah janji, sedikit digenapi. Tetapi nilai-nilai sorga tetap tinggal sama. Tuhan tidak mengharapkan kata-kata yang muluk dari kita. Ia hanya menunggu untuk melihat siapa-siapa yang akan menjadi gembala-gembala yang baik dalam mengikuti jejak-jejakNya. Siapa yang bekerja tanpa vested interest.


2. Gembala Yang Baik Mengatakan Apa Yang Perlu Untuk Keselamatan Domba-Domba

Hampir 600 tahun sebelum kedatanganNya yang pertama, Yesus telah memperlihatkan malaikat Gibrail untuk memberitahu kepada Daniel bahwa setelah diurapi ( dibaptis dan dihinggapi Roh Kudus ), Ia akan menetapkan perjanjian dengan umatNya selama 3 ½ tahun setelah mana yang Ia akan “disingkirkan”. WaktuNya hanya singkat. Dalam waktu yang singkat itu, Yesus harus menyatakan Allah Bapa dan misiNya kepada umat pilihanNya. Ia juga harus memberitahu apa yang bakal terjadi pada umatNya khususnya dan pada dunia umumnya. Di samping itu Ia harus memberitahukan jalan keselamatan melalui kelahiran kembali, satu jalan yang sempit yang tidak ada komprominya dengan kebesaran hidup dunia ini, satu jalan yang bakal tidak popular di antara umatNya.

Yesus tahu bahwa pemberitaan kebenaran itu akan membuatNya dibenci bahkan dibunuh. Tetapi gembala yang baik telah memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Ia tidak mempunyai vested interest. Ia bukan orang upahan. Walaupun nyawaNya terancam, ia menyatakan kebenaran demi keselamatan domba-dombaNya. Yesus tidak datang di dunia ini untuk bersikap manis di mulut untuk menyenangkan manusia yang sedang tersekap dosa menuju kebinasaan. Ia menyatakan jalan keselamatan walaupun jalan itu tidak akan membuatNya disenangi orang. HatiNya tulus dalam kecintaanNya bagi manusia. Manusia adalah ciptaanNya sendiri dan milikNya sendiri. Itu sebabnya ia mengasihi mereka sampai pada kematian sekalipun. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih yang sudah dinyatakan. Walau begitu, kasih itu dibenci !!

Dalam pelajaran 5 halaman 2, kita sudah mengutip sebuah kutipan dari buku Pendeta Morris Venden. Supaya bacaan ini tidak terputus, kita akan mengutip lagi tulisan yang dimaksud.

“Sedini tahun 1850 umat Advent sudah dinyatakan sebagai suam-suam kuku, tidak dingin pun tidak panas. Allah mulai mengirimkan amaran-amaran kepada mereka untuk membelokkan mereka dari arah yang mereka tuju dan untuk menolong mereka melihat perbedaannya di antara sekedar beragama, yaitu menjadi pendukung-pendukung organisasi dan menjadi rohani yang mengenal Allah secara pribadi.”

Arah perjalanan kita perlu dibelokkan. Mayoritas kita pada dewasa ini hanya sekedar beragama. Yang membaca ini diharap supaya tidak marah. Yang sudah mulai mengenal Yesus secara pribadi mengkin hanya beberapa orang seperti Pendeta Morris Venden saja. Kita yang mengadakan penyelidikan Alkitab saat sekarang ini masih berada di dalam satu kapal yaitu, kita masih sekedar beragama saja. Apa definisi Pendeta Venden mengenai sebutan “sekedar beragama”? Menurut Pendeta kita kalau kita hanya menjadi pendukung-pendukung organisasi dan belum mengenal Yesus secara pribadi, kita masih hanya sekedar beragama.

Hidup Yesus merupakan suatu teladan yang perlu dipelajari. Yesus sudah menyatakan kepada kita bagaimana kita dapat mengenal Dia secara pribadi. Dengan jalan memikul kukNya, dan dengan jalan bersama dengan Dia di dalam mengikuti jejak-jejakNya, kita akan belajar untuk mengenal Dia secara pribadi. Dengan lain kata, selama ini kita berada di gereja atas dasar sekedar beragama saja, yaitu untuk hidup kesosialan kita, untuk menggabung di dalam organisasi saja, kita tidak mengenal Yesus secara perorangan. Kalau kita mencari kedudukan, kalau kita mencari ketenaran, ataupun kita tidak mencari semua itu tetapi hanya bergabung dengan gereja secara pasif, kita tidak akan mengenal Yesus sebagaimana yang diharapkan olehNya.

Apakah kita semua ingin mengenal Yesus? Inilah masalahnya! Belum semua ingin mengenal Yesus. Yang kita inginkan hanyalah bergabung di dalam organisasi tanpa kesukaan kita terlalu diusik-usik. Kita bersedia menyerahkan sebagian saja dari kesukaan-kesukaan kita, tetapi kita belum mau menyerahkan semua kepada Tuhan. Untuk menjadi orang Advent, kita harus bersedia untuk menyerahkan sebagian dari kesukaan hidup ini.

Kita sudah bersedia untuk memelihara hari Sabat Tuhan. Kita sudah bersedia untuk menyerahkan perpuluhan kita kepada Tuhan. Kita sudah bersedia untuk meninggalkan perhiasan-perhiasan, makanan-makanan yang haram dan minuman-minuman yang mengandung racun. Kita sudah bersedia menjauhkan diri dari hiburan-hiburan yang tidak menyehatkan kerohanian kita seperti bioskop di gedung-gedung di luar rumah. Tetapi, apakah kita bersedia melangkah lebih lanjut untuk belajar mengenal Yesus secara pribadi yang lebih sempurna? Dalam hal ini kita sering terantuk pada batu sandungan. Kita merasa kesukaan kita terlalu diusik. Agama mempunyai tempatnya untuk menjadikan kita “baik”. Tetapi jangan lebih dari itu. Kalau lebih, hal itu menjurus kepada kefanatikan. Itu berbahaya! Kita yang berpikiran sehat harus menjauhkan diri dari segala bentuk kefanatikan.

Alasan-alasan kita nampaknya sangat masuk akal. Tetapi apakah kita sudah betul-betul mengerti dimana terletak garis pemisah di antara kefanatikan dan penyerahan total kepada kehendak Allah? Yesus tidak fanatik. Mengapa tidak? Karena Yesus tahu apa yang Ia lakukan. Orang fanatik adalah orang yang tidak tahu apa yang ia kerjakan. Ia tidak dapat membedakan permulaan dari penghabisannya. Yang akhir ia tempatkan di depan dan yang di depan ia tempatkan di belakang. Tahukah kita, bahwa dalam hal menolak untuk menghidupkan kebenaran Allah kita justru menjadi orang-orang yang fanatik dalam kebutaan kita?

Pertimbangkan bangsa Yahudi yang menolak Kristus. Siapa yang fanatik? Orang-orang Yahudi itu atau Kristus? Orang-orang Yahudi diulurkan tangan untuk keselamatan, tetapi orang-orang Yahudi secara buta menolak. Siapa yang fanatik? Pada akhir zaman ini siapa kira-kira yang fanatik, yang buta tetapi tidak mau mengakui kebutaannya atau saksi yang Setiawan yang berbicara kepada sidang Laodikea supaya sidang itu boleh diselamatkan?

Marilah kita belajar untuk mengenal Yesus secara perorangan. Tetapi bagaimana hal itu dapat terlaksana? Kita harus terlebih dahulu mempelajari sifat-sifat dari gembala kita yang baik. Gembala kita itu tidak mempunyai vested interest. Gembala kita itu mengasihi domba-dombaNya dengan suatu kasih yang murni. Kalau kita berharap mau mengenal Dia, biarlah kita senantiasa berdoa agar kasih sorga itu dipertambahkan di dalam diri kita. Gembala kita itu menyatakan jalan yang benar walaupun kebenaran itu tidak membuatNya disukai orang. Kita harus belajar untuk menolong orang dengan menyatakan jalan kebenaran sekalipun kita akan dicurigai, dibenci dan tidak akan menjadi tenar karena kebenaran itu. Kita tidak akan menyinggung bahwa Gembala kita yang baik menyerahkan nyawaNya demi domba-dombaNya. Ini terlalu tinggi bagi kita. Ini merupakan puncak kesempurnaan orang yang beriman. Kita belum akan berdoa untuk ini, tetapi seyogianya kita akan berdoa untuk perkara-perkara yang ada di dalam jangkuan kita. Kita perlu berdoa untuk diberi kemauan untuk mempelajari kebenaran firmanNya. Ini ada di dalam jangkuan masing-masing kita. Sekiranya kita mulai mau menghargai kebenaran dan mau mempercayai kebenaran yang sudah dinyatakan melalui pimpinan Roh Kudus, kita akan membuat pilihan yang pertama ke arah pengenalan kepada Gembala kita yang baik.


3. Firman Tuhan Merupakan Satu Keutuhan

Seringkali kita membuat pilihan-pilihan di antara begitu banyak kebenaran yang dinyatakan kepada kita. Kita masih belum terlepas dari keadaan kemanusiaan kita sehingga tentu saja masih ada bagian-bagian tertentu dari firman Tuhan yang paling mencocoki kepribadian kita. Walaupun begitu, kata harus jujur hati untuk mengakui apa yang benar sebagai benar sekalipun kebenaran itu kita rasakan berat untuk diri kita. Bukanlah diri kita, dengan kemauan keras kita, yang membuat kita menggenapi tuntutan-tuntutan Sabda Allah. Penurutan kita kepada Sabda Allah ada buah-buah pekerjaan Roh Suci.

Kewajiban kita adalah mempercayai seutuh-utuhnya apa yang disaksikan oleh Roh.

Kita bukan saja cenderung untuk menghindari apa yang menemplak kita, kita juga cenderung untuk menghindari apa yang menakutkan kita. Ini sudah lumrah. Tetapi biarlah kita bersama-sama belajar untuk mengerti bahwa Tuhan tidak menciptakan perkara-perkara yang menakutkan. Tuhan tidak menciptakan pembunuhan dan kekerasan. Tuhan menciptakan segala sesuatu yang indah yang berisikan kasih. Tetapi manusia sudah menyerah kepada setan sehingga buah-buah perkerjaan jahat setan harus mambayangi dirinya. Tuhan tidak mau berceritera khayalan. Tuhan menghadapi kenyataan hidup ini. Manusia diancam kemusnahan melalui kejahatan dan kekerasan. Tuhan menyatakan semua itu dan memberi jalan pelepasan bagi setiap orang yang mempercayai firmanNya.


4. Seorang Hamba Tidaklah Lebih Tinggi Daripada Tuannya ( Yoh 15: 20)

Dalam Injil Yohanes pasal 15 ayat 20 dan seterusnya, Yesus menyatakan suatu kebenaran. Kebenaran ini bukannya mudah untuk ditelan, tetapi karena ini adalah kebenaran, inipun merupakan Injil keselamatan kita.

“Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu; seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga menganiaya kamu.”

Yesus mengulangi suatu kebenaran yang sudah pernah Ia ucapkan kepada murid-muridNya. Dalam Yohanes 13 : 16, Ia berkata bahwa seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Pada saat itu Yesus berkta-kata sehubungan dengan pelayanan yang harus dilakukan oleh murid-muridnya. Kalau Yesus sebagai tuan, melayani, maka murid-muridNya juga harus melayani. Tetapi bukan hanya dibidang pelayanan yang murid-muridNya harus mengalami apa yang telah dialami Yesus, aniayapun harus mereka alami. Ini merupakan ucapan yang sangat mengecewakan dan mungkin sekali dapat mematahkan harapan seseorang yang ingin mengikuti Yesus. Yesus rindu untuk menghibur orang, tetapi ia tidak dapat menghibur dengan cara menyembunyikan kenyataan. Dunia telah dikuasai Setan, dan setiap orang yang memilih untuk mengikuti Yesus akan dijadikan sasaran amarahnya. Ini diketahui Yesus oleh sebab itu Ia memberi tahu kepada kita supaya kita boleh berjaga-jaga.

Bagaimana cara kita berjaga-jaga? Yesus memberitahu caranya dan dalam hal inilah, Ia menyampaikan penghiburanNya. Roh tidak dapat diperangi oleh daging. Roh harus dihadapi dengan Roh, setan harus dihadapi dengan Roh Suci. Sebagaimana Yesus dalam keadaan kemanusiaanNya dapat memperoleh kemenangan dengan bantuan Roh Suci, kita harus menempuh jalan yang sama. Tidak bakal ada kemenangan di luar Roh Suci.

“Lihatlah, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu dicerai-beraikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku….Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”( Yoh 16 : 32,33 )

“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang,….Ia akan bersaksi tentang Aku…..Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran….dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”(Yoh 15 : 12; 16 : 13 )

Inilah cara Gembala kita yang baik meratakan jalan bagi kita selaku domba-dombaNya. Ia tidak membertiakan yang palsu. Ia menyatakan yang benar, termasuk segala kesulitan, ancaman-ancaman dan aniaya yang akan dihadapkan oleh setan kepada kita. Tetapi Ia menjamin kemenangan dengan cara dan jalan yang sudah Ia tempuh.


5. Penting Sekali Jalan Persatuan Dengan Roh Melalui Kebenaran

Caranya bagi kita untuk tidak sekedar beragama tetapi belajar untuk mengenal Yesus secara perorangan adalah untuk mendengarkan bisikan Roh yang akan bersaksi dari hal Dia. Roh Penghibur ini akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran dan akan memberitakan hal-hal yang akan datang. Roh Suci akan bernubuat itulah sebabnya Ia disebut ROH NUBUAT. Ia akan berbicara lagi melalui seorang hamba pilihannNya. Kaalu begitu, maukah kita mengatur kehidupan kita agar supaya kita dapat menyatu dengan Dia?

Yesus membujuk bangsaNya untuk berdamai dengan Dia, dan menyatu dengan Dia agar supaya boleh selamat. Yesus tidak beruntung kalau umatNya mau bersatu dengan Dia. Dengan atau tanpa umatNya, Yesus hanya menyediakan jalan keselamatan bagi mereka. Apakah mereka mau memanfaatkan jalan yang sudah dibuka itu merupakan pilihan bebas mereka.

Begitu juga dengan kita pada akhir zaman ini. Roh Suci sudah berkenan untuk membuka jalan perdamaian dengan diriNya. Ia sudah bersaksi dari hal Yesus, Ia sudah menyatakan kebenaran dan memberitakan kepada kita hal-hal yang akan terjadi. Apakah kita mau memanfaatkan kesempatan untuk berdamai dengan Dia merupakan pilihan kesukaan hati kita sendiri-sendiri. Roh Suci tidak ikut diuntungkan atau dirugikan oleh pilihan kita. Kita sendiri yang akan diuntungkan atau dirugikan. Kalau kita memilih jalan yang benar, yaitu jalan iman, ini akan membuka jalan bagi pencurahan Hujan Akhir yang akan menjamin kemenangan kita. Kalau jalan tidak percaya yang kita pilih, kita akan hilang atau risiko kita sendiri.

Oleh sebab itu, adalah penting sekali untuk menempuh jalan persatuan dengan Roh melalui kebenaran. Kita diminta untuk menggali kebenaran Alkitab.


6. Armageddon - Pemberitaan Roh Tentang Perkara-Perkara Yang Akan Datang

Dalam pelajaran yang lalu, kita sudah memperhatikan bahwa Roh Suci menghendaki kita meneliti kembali asas-asas doktrin Advent dan menganggap asas-asas doktrin yang sudah diletakkan sejak semula sebagai peninggalan –peninggalan yang suci.

Kebenaran merupakan satu lingkaran rantai yang berdiri atas banyak mata-mata rantainya. Kalau satu mata rantai terputus dan hilang, walaupun rantai itu dapat diusahakan untuk  disambung dengan cara-cara kita, rantai itu tidak kembali pada keadaan asal mulanya. Rantai itu mungkin menjadi terlalu pendek untuk dapat mengerakkan roda peginjilan menurut perputaran dan kecepatan yang sudah direncanakan Roh. Kita harus memberi mata rantai aslinya yang sudah hilang dan menempatkan mata rantai itu kembali ke dalam susunan rantainya. Dengan cara ini barulah kita akan melihat apa yang  dilihat nabi Yehezkhiel dalam bukunya pasal 1 ayat 15-21. Roda-roda berputar di dalam roda-roda, bergerak ke atas, ke bawah, ke depan dan ke belakang secara harmonis tanpa benturan karena semua digerakkan dengan irama-iramanya sendiri-sendiri yang ditentukan oleh Roh.

Yang dilihat Yehezkiel adalah gambar mesin organisasi Advent yang seharusnya. Gambar itulah yang perlu difoto-copy, diperbanyak dan dipelajari. Mengapa kita didorong untuk mencari hubungan secara pribadi dengan Yesus Kristus? Tiap roda harus dapat berputar sendiri oleh kuasa Roh. Tidak ada bahaya di sini. Sebab kalau penggerak roda-roda itu adalah Roh Kebenaran yang satu, semua roda akan bergerak dengan kecepatan dan arah yang ditentukan Roh. Maka, satu roda dapat bergerak di dalam roda yang lainnya tanpa benturan dab pekerjaan Yesus di dalam bilik yang mahasuci akan terselesaikan.

Tetapi kalau masing-masing anggota tidak mengenal Yesus secara perorangan, dan anggota-anggota itu tidak berada di bawah kendali Roh Suci oleh kebenaranNya, roda-roda itu akan sukar berputar. Roda-roda itu macet. Kalau sebagian roda macet atau jalan arahnya berbeda dengan arah roda-roda lainnya, akan terjadi benturan-benturan yang menimbulkan kesulitan-kesulitan. Yang sangat penting untuk diperhatikan dalam gambar yang dilihat Yehezkiel adalah unsure Roh yang menjadi pusat pengendali. Roh Suci tidak mungkin akan menjadi pusat pengendali apabila kebenaranNya diabaikan. Inilah kuncinya! Organisasi dapat mengeluarkan instruksi-instruksi, tetapi kalau yang menerima intruksi-instruksi masih hanya sekedar beragama saja, yaitu hanya sekedar menjadi pendukung-pendukung organisasi tanpa mempunyai hubungan yang hidup dengan Yesus, maka roda-roda itu tidak akan berputar dengan mulus. Sebaliknya, kalau yang mengeluarkan instruksi-instruksi itu sendiri indtruksi yang tidak seirama dengan kemauan Roh, artinya kalau yang mengeluarkan intruksi-instruksi itu sendiri masih sekedar beragama saja, atau hanya sebagai pendukung organisasi dan belum mempunyai pengalaman pribadi dengan Yesus, roda-roda juga tidak akan berputar sebagaimana yang dikehendaki Roh. Perhatikan bahwa ada roda-roda yang besar dan ada roda-roda yang kecilan. Roda berputar di dalam roda secara terpisah tetapi sangat harmonis. Roda-roda yang besar mengibaratkan pimimpin yang diatas ( atau organisasi pusat), roda-roda yang kecil mengibaratkan yang ada di bawah sampai kepada anggota-anggota awamnya. Roda-roda yang mana yang harus berputar atas kendali Roh? Dari yang terbesar sampai yang terkecil, tidak boleh ada satu roda yang berputar atas kemauan sendiri. Juga tidak boleh berputar atas kendali roda yang lain. Semua harus berputar seirama atas kendali Roh. Inilah organisasi Advent yang seharusnya. Boleh dibaca tulisan-tulisan atas ilham Roh Nubuat kalau tidak begitu. Pemimpin dilarang menguasai dan mengendalikan yang bawahan. Semua diminta untuk menaklukkan diri di bawah pengusaan Roh. ( baca T.M. 213-216; 208-209; 189-197; datanya )

Oleh sebab itu, apabila segala sesuatu dipertimbangkan dan diperhatikan, obat yang dapat menyembuhkan penyakit Laodikea adalah satu saja, yaitu supaya kebenaran firman Tuhan dipulihkan kembali dan kebenaran itu dipercaya oleh kita semua.

Kita masih ingat bahwa dari tahun 1848 sampai tahun 1850, diadakan konperensi-konperensi Sabat pada saat mana landasan-landasan kebenaran Advent telah diletakkan. Dalam penyelidikannya, Pendeta R. F. Cottrell yang menjabat Associate Editor SDA Bible Commentary kita, menulis bahwa pada tahun 1852 kita menerbitkan buku nyanyian kita, Adventist Hymna yang pertama. Dalam buku nyanyian itu terdapat sebuah nyanyian judul “Armageddon”.

Nyanyian menyatakan kepercayaan kita. Kalau pada tahun 1852 kita mencantumkan sebuah nyanyian yang berjudul Armageddon, itu berarti bahwa sebagai satu umat, pada saat itu kita menaruh harapan besar pada Armageddon sebagai “kabar baik” bagi kita. Armageddon merupakan salah satu landasan kepercayaan kita yang kita pegang teguh.

Mengapa nyanyian itu melenyap? Tentunya karena dianggap tidak cocok lagi. Tidak cocok dalam hal apa? Tentu macam-macam sebabnya. Salah satu sebab adalah bahwa sebagai satu umat, konsep kita tentang Armageddon sudah berubah dari konsep yang orisinal.

Apa yang diajarkan oleh nyanyian yang orisinal itu? Coba kita perhatikan dari tulisan Pendeta Cottrell :

“Nyanyian ‘Armageddon’perlu diperhatikan baik karena apa yang dikatakan maupun karena apa yang ditinggal tidak terkatakan. Tiga ayat yang pertama, menekankan bagian yang dimainkan oleh Kristus dan malaikat-malaikat dalam peperangan besar yang terakhir itu dengan kata-kata yang didasarkan Wahyu 14 : 14-20 dan 19 : 11-21. Ayat yang keempa,t menunjuk pada krisis yang akan dihadapi umat Allah dalam peperangan itu, dalam ayat kelima, kekalahan terakhir dari orang-orang jahat dilukiskan dengan bahasa kiasan yang dipinjam dari Wahyu 19 : 17, 18. Yang keenam, memuliakan Kristus sebagai pemenang di lembah Yosafat, sedangkan ayat yang terakhir menceriterakan puncak peperangan itu manakala orang-orang saleh bangkit dan naik ke langit untuk bertemu dengan Tuhan mereka.”( Pioneer Views on Daniel Eleven and Armageddon)


Tidak ada sepatahpun yang menghubungkan Armageddon dengan perang internasional di antara bangsa. Armageddon adalah ekor dari pekabaran tiga malaikat. Kalau kita semua bersatu dengan Roh Kudus, dan kita sudah dijiwai oleh kasih Kristus karena pengenalan kita secara pribadi dengan Dia, kita akan memanggil dunia untuk menyembah Allah yang benar yang menjadikan langit dan bumi dengan segala isinya dan yang sudah mengasingkan Sabat sebagai hari tanda ke-KhalikanNya itu. Pekabaran ini akan membangkitkan amarah setan, yang akan memaksa suatu tanda yang kontra dengan tanda ke-Khalikan Allah. Akan timbul krisis bagi umat Allah. Tetapi krisis itu tidak akan menghentikan jalannya pekabaran tiga malaikat. Dengan kuasa Roh Suci yang datang sebagai Hujan Akhir, panggilan kepada dunia malah terjadi dengan suara yang nyaring. Segenap bumi akan dipenuhi dengan kemuliaan Allah. Pekabaran malaikat yang ketiga akan sampai kepada ujung bumi dan pekerjaan Yesus akan terselesaikan. Aniaya sebagaimana yang dituturkan Yesus akan terjadi, tetapi Yesus sudah menjanjikan kemenangan, maka kemenangan akan terjadi.

Armageddon tidak terpisah dari pekabaran tiga malaikat. Armageddon adalah hasil dari pekabaran tiga malaikat. Armageddon adalah sebagian dari Injil yang akan dibawa ke seluruh muka bumi sebelum Yesus datang. Armageddon merupakan peperangan besar yang terakhir antara Yesus dan setan, di antara pengikut-pengikut Yesus dan pengikut-pengikut setan, di antara yang menyembah Allah dan yang menyembah binatang serta patungnya, yang memilihara hokum-hukum Allah dan yang tunduk kepada tanda binatang dan bilangan namanya.



Pertanyaan : Mungkinkah kita ikut serta dalam pemberitaan pekabaran Malaikat yang ketiga kalau kita tidak meyakini akan makna pekabaran itu termasuk resiko yang akan kita hadapi dalam perang besar Armageddon ??






Disadur ulang dari Seri Pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh Gito Siswojo Kadarman Alm. Anjasmoro-Surabaya, hari Sabat, 14 Januari 1984.


Diketik oleh Chris Suryanto – BSD, Oktober 2006

Kamis, 23 Juli 2015

TANDA-TANDA AKAN DIDIRIKANNYA KERAJAAN ALLAH

TANDA-TANDA AKAN DIDIRIKANNYA KERAJAAN ALLAH



  1. Kita Dapat Menang Sebagaimana Maria Telah Menang

Kita telah mempelajari tentang kehidupan Maria Magdalena dan bagaimana ia bergumul dengan sungguh-sungguh untuk selalu datang kepada Yesus apabila ia mengalami kegagalan dalam mengatasi kelemahan-kelemahannya, dan kita tahu akhirnya Maria dimenangkan oleh kuasa Yesus. IMAN dari Maria telah menyambut setiap kuasa yang keluar dari perkataan Yesus. Maria menang !  Bukan karena dari kekuatannya sendiri. Tetapi oleh kuasa KASIH AGAPE dari YESUS lah yang telah menembus masuk sampai jauh ke dalam hatinya yang terluka. Maria menang karena ia mau menyambut kuasa KASIH AGAPE dari Yesus Kristus. Hidupnya dimenangkan dan diselamatkan !

Kemenangan Maria adalah suatu perkara yang sangat membesarkan hati setiap orang yang percaya. Hal ini penting sekali karena berhubungan dengan hari depan yang sudah dinyatakan oleh Yesus tentang dunia ini.

Kita juga sudah melihat bahwa ‘BATU’ yang dilihat oleh raja Nebukadnezzar dalam mimpinya adalah YESUS. Kita juga sudah melihat bahwa pada bangunan Bait Suci, ‘BATU’ itu diletakkan di dalam bilik yang maha suci. Batu itu melambangkan Yesus Kristus yang sekarang berada di dalam bagian Bilik Maha Suci di Kaabah Sorga. Apabila Ia telah menyelesaikan pekerjaanNya, maka Ia akan keluar, lalu datang kembali ke dunia ini untuk menghancurkan segenap kerajaan dunia yang ada.    


  1. Arti Besi Campur Tanah Liat

Apa sebabnya pada tiap kesempatan, kita mengadakan seminar Alkitab kepada orang luar, kita selalu membahas mimpi raja Nebukadnezzar ?  Sampai di mana mimpi itu menggugah hati kita sendiri? Apakah kita hanya senang kalau orang yang belum pernah mendengar pekabaran Advent dikejutkan dan diyakinkan melalui mimpi raja Nebukadnezzar itu, lalu mau bergabung dengan gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ?  YA !  Seringkali harapan kita tidak melebihi dari itu. Kalau kerajaan Babilon menurut sejarah dunia benar-benar ada dan nyata, dan kerajaan-kerajaan Media-Parsi, Gerika-Yunani, dan Roma betul-betul ada; dan kerajaan yang terakhir ini kemudian terbagi-bagi lalu dihancur-luluhkan oleh kerajaan ‘BATU’ yang dihempaskan tanpa pertolongan tangan manusia itu; maka hati kita berdetak lebih cepat dengan harapan supaya tamu-tamu kita itu mau membuka mata, menjadi sadar, dan mau menjadi seorang Advent !

Mimpi raja Nebukadnezzar adalah untuk semua orang yang berdiam dan hidup di dunia ini, termasuk kita, Masehi Advent Hari Ketujuh !  Lebih kita mendekati akhir zaman, lebih lagi mimpi tersebut seharusnya menggetarkan hati kita sendiri. Kita harus bertanya apa yang harus menjadi persiapan kita untuk menghadapi dan menyambut kerajaan ‘BATU’ tersebut? Sudah lama kita menjadi anggota gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, tetapi sayangnya hati kita belum mau bersedia untuk menyambut kedatangan kerajaan Allah itu !  Tanpa disadari hati kita telah terpikat dengan kemewahan dunia ini. Kita terlalu sibuk dengan perkembangan karir kita, kita terlalu sibuk dengan rencana-rencana kerja di kantor bahkan di dalam gereja, kita terlau sibuk dengan dengan masalah-masalah kita, sehingga kita tidak punya waktu untuk duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan suara Yesus seperti Maria yang telah lakukan !

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan tentang patung Nebukadnezzar. Kita perlu bertanya apakah arti kaki patung yang terdiri atas bahan besi yang bercampur dengan tanah liat itu ?  Kita sudah mendapatkan artinya dari Kitab Suci dan pengertian kita itu sudah tepat. Tetapi arti yang sudah kita peroleh pada umumnya, penerapannya adalah untuk masa yang lalu dan sudah terjadi. Kita masih perlu memperhatikan maknanya untuk masa yang akan datang yang menyangkut masing-masing kita semua.

Alkitab berkata dalam Daniel 2 : 41-43 bahwa besi yang bercampur tanah liat ,

Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.

Semua yang dinubuatkan oleh Tuhan di atas telah terjadi dan digenapi. Sejarah dunia telah mencatatnya. Bukti-bukti sejarah adalah sangat penting untuk meneguhkan iman kita dalam hal peristiwa-peristiwa yang masih harus terjadi di depan kita nanti ini. Dengan kata lain bahwa kalau nubuatan yang lalu telah digenapi dengan tepat, maka kita boleh menyakini bahwa peristiwa-peristiwa yang masih harus terjadi di depan kita juga pasti akan digenapi dengan tepat.



Kita percaya bahwa Yesus akan datang lagi dan kerajaanNya pasti akan didirikan. Tetapi dari mimpi raja Nebukadnezzar itu kita ingin mengetahui kapan ‘BATU’ itu akan menimpa kaki patung tersebut. Waktu tepatnya kita tidak akan pernah mengetahui, tetapi tanda-tandanya ada !

Kerajaan ROMA sudah lama terbagi-bagi. Dan sejak kerajaan itu terbagi-bagi, kita juga telah melihat bahwa di antara kerajaan-kerajaan itu ada yang kuat dan ada yang lemah. Kita juga sudah menyaksikan bahwa di antara keluarga raja-raja itu terjadi pembauran oleh perkawinan dan memang mereka tidak dapat disatukan. Kita juga telah mempelajari sejarah bahwa kerajaan-kerajaan itu menjadi negara-negara di Eropa sekarang. Kita juga telah tahu bahwa beberapa orang di Eropa berusaha keras menyatukan seluruh Eropa, dari jaman Napoleon, Hitler, dan sekarang mencoba disatukan dengan penyatuan ekonomi melalui mata uang tunggal ‘Euro’. Tetapi semuanya itu gagal total, karena Tuhan telah menyatakan bahwa besi tidak akan dapat bercampur dengan tanah liat !  Semuanya itu telah terjadi di masa lalu, dan sampai hari ini ‘BATU’ itu belum juga datang menimpa dunia ini. Kita selalu mengkhotbahkan bahwa kedatangan Yesus sudah di ambang pintu, tetapi hingga sekarang Yesus belum nampak juga !  Banyak orang-orang muda kita sampai menjadi bimbang benarkah Alkitab mengatakan demikian ?  Apakah para pendeta kita telah tertipu semua ?

Pada tahun 1844, orang-orang yang menantikan kedatangan Yesus kedua kali telah mengalami kekecewaan yang pahit. Ramalan-ramalan gereja Advent berikutnya yang menghubung-hubungkan kedatangan Yesus dengan beberapa perang dunia yang sudah terjadi juga menghasilkan kekecewaan. Apakah kita akan mengalami kekecewaan terus ?

Itulah sebabnya kita harus mempelajari Alkitab dengan lebih baik dan lebih tekun supaya kita boleh lebih mengerti apa yang telah difirmankan oleh Allah. Hal ini akan menghindarkan kita dari semua ramalan-ramalan yang salah dan yang mendatangkan kekecewaan.

Terang kebenaran Allah akan dipertambahkan terus. Apa yang belum kita mengerti atau yang kita salah mengerti pada waktu-waktu yang lalu, sekarang telah kita mengerti dengan lebih baik. Alkitab tidak pernah salah. Adalah karena pengertian kita saja yang belum sempurna. Semakin dekat pada kedatangan Yesus yang kedua kali, Ia akan menambahkan kebenaran terangNya kepada kita. Ini sudah pasti !  Hanya kita harus mau ikut serta dalam perkembangan terangNya itu. Kalau kita tertinggal di belakang, niscaya kita akan salah menafsirkan Alkitab terus dan akan membuat ramalan-ramalan yang salah dan kita akan akan membuat  kecewa bagi semua yang berada di dalam gereja.

  1. Perkawinan Dalam Arti Rohaninya

“Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
(2 korintus 11:2)

Rasul Paulus mengharapkan agar supaya sidang Tuhan di Korintus berlaku sebagai seorang wanita yang setia kepada satu orang laki-laki saja, yaitu Kristus. Kebenaran ini menerangi arti dari pada kaki patung raja Nebukadnezzar yang terdiri dari atas besi yang bercampur tanah liat. Akan terjadi suatu perkawinan pada akhir zaman yang akan membuat ‘BATU’ dari sorga menimpa kerajaan-kerajaan dunia ini.

Ilham Roh Nubuat menyatakan dalam 4 SDA Bible Commentary 1168-9 :

“Persatuan di antara GEREJA dan PEMERINTAHAN dilambangkan sebagai BESI bercampur dengan TANAH LIAT.”

Gereja-gereja Kristen akan meninggalkan kesetiaan mereka kepada Kristus. Sewaktu Yesus berada di dunia ini, Ia telah menegaskan bahwa Gereja tidak boleh dicampurkan dengan Pemerintahan. Apabila hal ini terjadi, maka gereja dianggap telah berzinah, karena gereja telah meninggalkan kesetiaannya kepada Yesus Kristus.

Besi akan bercampur dengan tanah liat. Hal ini akan terjadi dalam skala besar dan akan berlaku ke seluruh dunia. Gereja-gereja akan berzinah dengan pemerintahan-pemerintahan. Apabila hal ini terlihat dan terjadi, maka kita mengetahui bahwa ‘BATU’ itu sudah dekat akan menimpa dunia ini !


  1. Tanda-Tanda Kegenapannya

Apa yang dilihat oleh raja Nebukadnezzar dan yang telah dijelaskan oleh Daniel dan kemudian diterangi oleh pernyataan Roh Nubuat, adalah suatu kondisi di dunia saat mana agama akan berzinah dengan kekuatan-kekuatan kuasa pemerintahan. Hal ini diperkuat oleh firman Tuhan dalam Wahyu 17 : 3-5, di mana perempuan jahat itu terlihat duduk di atas seekor binatang :



“Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

Tetapi sebelum hal itu terjadi secara keseluruhan, Wahyu 13 menjelaskan bahwa binatang yang keluar dari bumi, yaitu negara Amerika Serikat, akan terlebih dahulu mendirikan patung binatangnya. Amerika Serikat yang tersohor dengan pemerintahan demokrasinya dan yang mempunyai undang-undang negara yang mengharuskan pemerintahan berdiri terpisah dari agama, akan mempelopori dalam hal menyatukan pemerintahan dengan agama.

Peristiwa besar dan penting apakah yang telah terjadi pada hari :

SELASA, Tanggal  10 JANUARI 1984 ?????

Negara AMERIKA SERIKAT telah membuka hubungan diplomatik secara resmi dengan pemerintahan ROMA VATIKAN !!


  1. Peninjauan Sejarah Dibukanya Kembali Hubungan Diplomatik Antara Amerika dan Vatikan

Dikutip dari surat kabar ‘Los Angeles Times, hari Rabu tanggal 11 Januari 1984’ :
Tahun 1797-1848  -----  Amerika Serikat mempunyai hubungan konsuler dengan Vatikan.

Tahun 1848-1867  -----  Hubungan konsuler ditingkatkan menjadi hubungan diplomatik penuh.

Tahun 1867-1983 (116 tahun)  ----  Hubungan diplomatik dengan Vatikan diputus sebagai akibat protes oleh orang-orang Protestan di Amerika, disebabkan perlakuan yang tidak baik oleh gereja Roma Katolik terhadap gereja-gereja Protestan. Kongres Amerika menghapus semua dana untuk segala hubungan dengan Vatikan.

Tahun 1939  ----  Presiden Franklin D. Roosevelt menempatkan wakil pribadinya di Vatikan.

Tahun 1951  ----  Presiden Harry S. Truman berusaha untuk membuka kembali hubungan diplomatik dengan Vatikan. Namun protes yang begitu keras dari kaum Protestan membatalkan niat Presiden Truman itu.

Tahun 1977  ----  Usaha untuk membuka hubungan diplomatik diulangi lagi. Protes dari kaum Protestan di Amerika masih begitu kuat sehingga usaha itu gagal lagi. Lalu berturut-turut Presiden Richard M. Nixon, Presiden Gerald Ford, Presiden Jimmy Carter, dan Presiden Ronald Reagan, melanjutkan pengiriman wakil pribadinya ke Vatikan.

Bulan Nopember 1983  ----  Kongres Amerika menghapus larangan penggunaan uang negara untuk misi-misi diplomatik ke Vatikan.

Tanggal 10 Januari 1984  ----  Amerika berhasil membuka kembali hubungan diplomatik penuh secara resmi dengan Vatikan. Dan pada tanggal 7 Maret 1984, Amerika mengutus William A. Wilson, wakil pribadi dari Presiden Ronald Reagan, untuk menjadi Duta Besar yang pertama di Vatikan. Dan sebaliknya, Vatikan mengirimkan Uskup Besar Pio Laghi sebagai Duta Besar yang pertama untuk Amerika.

Kardinal Pio Laghi – Rome, Vatican
Yang perlu sekali diperhatikan adalah tindakan Kongres dalam menghapus larangan penggunaan uang negara untuk misi-misi diplomatik pada bulan Nopember 1983, Kongres tidak memberitahu niatnya terlebih dahulu kepada rakyat. Biasanya soal-soal yang penting selalu dikemukakan terlebih dahulu kepada rakyat untuk pendapat umum, tetapi kali ini Kongres langsung melaksanakan keputusannya. Ini merupakan suatu tanda bahwa Demokrasi di Amerika Serikat sudah mulai luntur, dan negara domba itu sudah menunjukkan tanda-tanda untuk berbicara dengan suara naga (Wahyu 13:11)  

“Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.”

Para pelajar Alkitab Advent yang mengamat-amati peristiwa tersebut, sangat dikejutkan pada waktu itu, dan masih menghibur hati dengan harapan agar supaya tindakan itu tidak akan disusul dengan tindakan pembukaan hubungan diplomatik penuh dengan Vatikan. Tetapi harapan itu menjadi sia-sia belaka. Dalam waktu kurang lebih 2 bulan apa yang dikuatirkan oleh mereka telah menjadi kenyataan.
Paus Yohanes Paulus II dan Presiden USA - Ronald Reagan

Dan hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam waktu 7 tahun saja suara-suara keras dari kaum Protestan yang semula menentang pembukaan kembali hubungan diplomatik dengan Vatikan itu, telah mulai menghilang. Betapa cepatnya suatu perubahan dapat terjadi !  Yang masih menentang dengan keras adalah Masehi Advent Hari Ketujuh dengan beberapa para tokoh agama yang berprinsip kuat. Tetapi pada umumnya rakyat Amerika telah mulai meminum ‘Air Anggur’ yang ditawarkan oleh Babel Rohani. Saat ini kita melihat bahwa dunia kita sedang menuju  kegenapan nubuatan yang telah difirmankan oleh Tuhan !!


  1. Masehi Advent Hari Ketujuh Harus Menjaga Diri Supaya Tidak Berlari Mendahului ROH TUHAN

Dunia senang pada berita-berita yang menggemparkan. Yang tidak menggemparkan tidak mendapatkan perhatian orang. Oleh karenanya, kita sering terbawa arus untuk menyajikan sesuatu yang menggemparkan, sehingga tidak jarang kebenaran Alkitab kita tambah-tambahi atau kita kurang-kurangi agar supaya yang kita katakan itu boleh menggemparkan orang lain. Kita harus menjaga diri dengan banyak berdoa supaya kita tidak tergoda dalam melakukan hal-hal seperti itu.

Kita tidak boleh berlari mendahului Roh Allah. Kita tidak boleh memberitakan bahwa Yesus akan datang ‘besok’. Marilah kita memperhatikan cara-cara penginjilan rasul Paulus. Ia tidak mengatakan apa yang tidak benar hanya supaya dapat menggemparkan para pendengarnya. Mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali, ia berkata :
“Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.” (2 Tesalonika 2:1-2)

Dan mengenai baptisan, rasul Paulus mengatakan :

“Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan.” (1 Korintus 1:17)

Setiap penginjil yang setia akan berpegang teguh pada prinsip-prinsip Paulus di atas. Kita tidak dibenarkan bersilat lidah dengan kebenaran firman Tuhan. Kita tidak dibenarkan untuk mencari ‘jumlah angka baptisan’. Hal ini sukar sekali untuk diterapkan dalam sidang-sidang jemaat kita. Kita sudah terbiasa dengan jalannya pekerjaan gereja kita, sehingga kita justru merasa janggal atau aneh apabila kita mendengarkan apa yang sebenarnya ditulis oleh Alkitab dan Roh Nubuat.
Memang sukar, karena di dalam organisasi jemaat kita, sudah terbentuk pola dalam pikiran kita bahwa seorang pendeta yang berhasil  membaptis banyak jiwa-jiwa adalah seorang pendeta yang akan naik pangkatnya. Dia akan dikagumi karena keberhasilannya dalam banyak menarik jiwa-jiwa. Ini adalah benar. Tetapi apakah kita pernah bertanya kalau hal itu benar-benar telah berkenan di hadapan Tuhan ? Kapan kita mau disadarkan ?  Pekerjaan utama yang diberikan oleh Yesus kepada kita adalah bukan untuk membaptis, tetapi membawa orang-orang kepadaNya. Seringkali tanpa sadar, kita terdorong untuk mengejar terus jumlah angka baptisan yang telah ditargetkan dalam setahun, sehingga kita sering terlupa akan perkataan firman Tuhan yang telah disebutkan di atas itu. Kita tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa banyak di dalam sidang-sidang bahwa orang-orang banyak cepat dibaptiskan tanpa terlebih dahulu ia menyadari apa itu kebenaran yang sesungguhnya dan orang itu belum siap benar untuk dibaptiskan karena ia mau dengan terpaksa dibaptiskan karena merasa ‘tidak enak’ dengan pendeta atau sahabatnya, sehingga banyak yang dibaptiskan banyak pula yang akhirnya ‘keluar’. Sungguh sangat disayangkan. Yesus Kristus tidak bekerja dengan cara seperti itu. Marilah kita mempelajari dengan sungguh-sungguh bagaimana Ia membawa orang-orang kepadaNya. Biarkan Roh Suci yang bekerja dalam hati setiap orang, karena hanya Tuhan yang mengetahui persis keadaan hati seseorang. Baiklah kita selalu menjaga diri dan janganlah kita mendahului Roh Suci dalam segala hal. Tugas utama kita adalah untuk menabur !    

Baiklah, mari kita kembali pada pelajaran kita. Apakah artinya keputusan pemerintahan Amerika untuk membuka kembali hubungan diplomatik dengan Vatikan itu akan membuat Yesus akan datang kembali besok ?  Bagian nubuatan yang mana yang telah mulai digenapi oleh keputusan itu ?

Marilah kita meneliti dan menyelidiki kembali Alkitab dengan rendah hati agar supaya kita tidak berlari mendahului Roh Tuhan dalam mengabarkan berita-berita kita.


  1. Peperangan Sepanjang Zaman

Sebelum kita meneliti bagian apa dalam nubuatan Alkitab yang telah digenapi oleh pengakuan pemerintah Amerika terhadap Vatikan, kita harus meneliti terlebih dahulu peperangan sepanjang jaman yang telah dilancarkan oleh setan terhadap Yesus dan umatNya.

Dalam Wahyu 12, kita melihat ada seorang perempuan yang mengibaratkan umat Allah sepanjang jaman. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. (Ayat 3).


Mari kita arahkan perhatian kita kepada ‘7 kepala’ dari binatang itu.

Binatang ini agak sedikit berbeda dengan binatang yang kita lihat dalam Wahyu 13. Di situ digambarkan bahwa seekor binatang yang juga mempunyai 7 kepala dan 10 tanduk. Tetapi mahkota-mahkotanya terdapat juga pada 10 tanduknya.

Apakah arti dari perbedaan-perbedaan mahkota-mahkota itu ?

- Mahkota-mahkota di atas 7 kepala = khayal yang dilihat oleh Yohanes dalam Wahyu 12, yang menyangkut tentang peristiwa-peristiwa peperangan sepanjang jaman.

- Mahkota-mahkota di atas 10 tanduk = khayal yang dilihat oleh Yohanes dalam Wahyu 13, yang menyangkut tentang peristiwa-peristiwa peperangan pada tahap akhir di akhir jaman.

Oleh sebab itu di dalam Wahyu 12 diberikan penjelasan bahwa telah terjadi peperangan di sorga antara Mikhael (= gelar Yesus Kristus apabila Ia melakukan peperangan) dengan naga yang disebut iblis. Di bumi, setan menghadapi ‘perempuan’ Hawa. Dan Hawa dikalahkan oleh setan. Lalu setan merebut pemerintahan di bumi. Dengan haknya di atas bumi ini yang telah ia peroleh melalui kemenangannya dalam menggoda manusia, setan menghadiri rapat-rapat di sorga sebagai wakil dari bumi yang telah direbutnya. Baca Ayub 1:6-7. Kemudian kita mengetahui bahwa ‘perempuan’ itu melahirkan seorang anak laki-laki, yaitu Yesus Kristus. Yesus datang ke bumi ini. Setan berusaha keras untuk membunuh Yesus begitu Ia dilahirkan di dunia ini melalui perintah kaki tangannya, raja Herodes. Tetapi usahanya gagal. Yesus mencapai kedewasaan dan Ia dibaptiskan. Lalu Yesus melakukan peperangan terhadap setan di tempat di mana Adam dan Hawa telah dikalahkan oleh setan. Yesus akhirnya menang mutlak melalui iman penurutanNya sampai pada kematianNya di atas kayu salib Golgota. Melalui kebangkitan Yesus dari kematianNya, Ia telah mematahkan kuasa maut, dosa, dan setan. Yesus telah berhasil merebut kembali perwakilan bumi di sorga dari tangan setan. Oleh karena itu segenap surga bersorak-sorai dan menyanyi, karena iblis tidak lagi mempunyai tempat di sorga (Wahyu 12:10-12). Karena setan telah dikalahkan dan tidak dapat keluar dari bumi, setan mengarahkan kemarahannya di bumi ini dan ia makin marah besar karena ia tahu bahwa waktunya sudah sangat singkat.

Setan mengejar perempuan yang tertinggal di bumi. Dari tahun 538 sampai dengan tahun 1798, yaitu selama 1260 tahun, setan berusaha keras membinasakan umat-umat Allah yang sejati. Tetapi Allah dalam kasihNya yang begitu besar campur tangan dan melindungi umatNya di tempat-tempat persembunyian yang sunyi di goa-goa di atas gunung-gunung, sampai masa penganiayaan itu mereda. Lalu umat Allah melakukan protes terhadap gereja Roma Katolik yang telah melakukan penganiayaan itu. Bangkitlah kaum Protestan, yang dipelopori oleh Martin Luther. Tetapi kaum Protestan terdesak kehadirannya di benua Eropa, sehingga Allah menyediakan tempat bagi mereka di benua Amerika (= symbol ‘bumi’ dalam Wahyu 12:16). Di benua Amerika lahirlah ‘benih perempuan yang sisa’ yang menuruti ‘Hukum-hukum Allah’ dan yang berpegang pada kesaksian Yesus yaitu ‘Roh Nubuat’ (Wahyu 12:17).


Setan menjadi sangat marah terhadap ‘benih perempuan’ yang terakhir ini dan menyatakan perang terhadap mereka. Jalannya peperangan dalam tahap terakhir ini diceritakan dengan lebih terperinci dalam Wahyu 13. Oleh sebab itu kita melihat mahkota-mahkota itu berada di atas 10 tanduk.
Pada akhir jaman ini, kita sedang melihat jalannya kegenapan nubuatan Alkitab bahwa ‘binatang’ (=Roma Katolik) yang telah mendapatkan luka-luka parah yang mematikan itu, akan sembuh dari luka parahnya dan seluruh dunia akan heran dan akan mengikuti binatang itu. Mereka akan menyembah binatang itu sambil berkata:

“Siapakah yang sama seperti binatang ini ?  Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia ?”
(Wahyu 13:3-4)

Binatang itu akan menghujat Allah dan ia akan berperang melawan orang-orang kudus. Setan akan marah terhadap benih perempuan ini. Sebagaimana ia telah berusaha untuk memusnahkan umat Allah pada masa 1260 tahun sebelum ia mendapatkan luka parahnya, dan apabila ia telah sembuh sepenuhnya dari luka parahnya itu, ia akan melakukan hal yang sama, tetapi dengan kebengisan dan kekejaman yang sangat meningkat. Kita sekarang telah melihat kenyataan bahwa peranan dan kekuasaan gereja Roma Katolik telah diakui oleh seluruh dunia sebagai suatu kekuatan yang penting dan tidak dapat dianggap remeh. Luka parahnya telah mulai sembuh pada tanggal 10 Januari 1984 dan akan sembuh secara total dan akan berkuasa penuh di seluruh dunia !


  1. Peran Amerika Serikat Dalam Menyembuhkan Kembali Luka-Luka Parah Binatang Yang Pertama

Di bawah ini kita akan mempelajari ayat demi ayat, nubuatan manakah yang telah digenapi dan yang belum digenapi.

“Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga”.
(Wahyu 13:11)

Siapakah binatang lain itu yang keluar dari dalam bumi ?  Inilah negara Amerika Serikat !


Amerika Serikat yang semula seperti ‘anak domba’ yang telah menolong umat-umat Allah pada masa penganiayaan oleh gereja Roma dan yang telah menjadi negara yang mengutamakan kebebasan beragama dan demokrasi, pada akhirnya akan berbicara seperti seekor ‘naga’, yang akan berbalik mendukung gereja Roma dalam membinasakan umat-umat Allah yang sejati.

“Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh”.
(Ayat 12)

Ini belum digenapi nubuatannya, tetapi prosesnya sedang berjalan ke arah itu. Binatang yang pertama masih belum sembuh secara sempurna dan Amerika belum membuat seluruh penghuni menyembah binatang yang pertama itu.

“Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu”. (Ayat 13-14)

Ini belum digenapkan juga. Namun kita telah diberitahu bahwa pada saatnya nanti, binatang itu (Amerika Serikat) akan menggunakan kuasa-kuasa mujizat serta tanda-tanda ajaib yang menyesatkan, untuk membuat seluruh penghuni bumi menyembah binatang yang pertama itu (gereja Roma Katolik).
“Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu”.
(Ayat 14b)
Ini penting sekali untuk kita perhatikan. Inilah yang sedang dalam proses kegenapan. Apakah arti sebutan “mendirikan patung binatang”?
Dalam buku ‘Kemenangan Akhir’ (Alfa & Omega jilid 8) dikatakan bahwa untuk memahami apakah ‘patung binatang’ itu kita harus terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri binatangnya itu sendiri. Dijelaskan bahwa binatang yang pertama itu adalah ‘Gereja Roma Katolik  Kepausan’ . Ciri-ciri utama Kepausan adalah ‘Gereja yang mengendalikan kuasa Pemerintahan’. Dengan kata lain ‘Gereja’ dan ‘Pemerintahan’ itu sudah bercampur dalam pernikahan. Inilah lambang dari “Besi yang bercampur dengan Tanah Liat”.


Mengapa Amerika mau mendirikan “Patung Binatang” itu?  Dijelaskan bahwa karena Amerika akan melakukan hal itu untuk menghormati binatang yang pertama ‘Kepausan’. Alasan mengapa Amerika Serikat telah membuka hubungan diplomatik dengan Vatikan secara resmi adalah oleh karena peranan dan pengaruh kuasa Vatikan sangat besar dalam dunia ini. Negara Vatikan sangat perlu dihormati dan dihargai sebagai kuasa terbesar bagi perdamaian di dunia. Untuk menghormati Vatikan sebagai suatu kekuatan besar bagi perdamaian dunia, Amerika Serikat telah bersedia untuk mengorbankan prinsip landasan pemerintahannya yang mengharuskan pemerintahan terpisah dari agama.

Dan langkah pertama untuk menghormati kepausan dalam mendirikan ‘patung binatang’ itu (Undang-undang Hari Minggu), telah dilakukan oleh Amerika Serikat pada tanggal 10 Januari 1984.

Kitab Wahyu ditulis pada tahun 96 Masehi sesudah Kristus. Dengan begitu telah lebih kurang 1888 tahun nubuatan tentang Amerika Serikat yang akan mengawinkan pemerintahan dengan agama, telah diberitahukan. Tidaklah mungkin bagi manusia mana pun untuk membuat nubuatan 1888 tahun sebelumnya untuk menemui kegenapannya, kecuali orang itu digerakkan oleh Roh Suci untuk mengetahui dari awal sampai yang terakhir. Dalam hal inilah terletak keajaiban firman Allah !
Pada tanggal 31 Mei 1998, dalam ‘DIES DOMINI’ surat kerasulannya kepada para uskup, pastor dan seluruh umat Katolik di dunia, bapa suci Paus Yohanes Paulus II telah memberikan perintah untuk tetap mempertahankan kesucian ‘hari Tuhan’ yaitu hari ‘Minggu’. Kita melihat dari kejadian ini yang membuktikan bahwa luka-lukanya sedang dalam proses penyembuhan yang sempurna.


Demikian juga di Amerika Serikat telah terjadi perubahan-perubahan yang perlahan tetapi pasti. Sejak tahun 1888, telah banyak desakan-desakan untuk menjadikan hari Minggu sebagai hari peristirahatan resmi. Terlebih pada tahun 1961, Mahkamah Agung pengadilan tertinggi di Amerika Serikat  menegakkan hukum hari Minggu sebagai undang-undang dasar. Dan sejak tanggal 15 September 2004, dikeluarkan suatu peraturan bahawa seluruh pertokoan diharuskan menutup usahanya pada hari Minggu, kecuali rumah sakit, hotel, tempat pengisian bensin, stasiun kereta api, stasiun bis, bandara udara dan toko-toko yang menjual makanan utama.

Peristiwa-peristiwa yang besar akan segera terjadi di depan kita dan sedang menunggu kegenapannya. Amerika Serikat akan merayu seluruh dunia untuk membentuk ‘patung binatang’ itu. Amerika tidak akan memaksa semua negara untuk menganut agama Kristen atau Katolik. Tidak!  Setan tidak akan bertindak sekasar itu !  Tetapi dengan teladan yang telah dibuatnya sendiri, ia akan merayu semua negara-negara di dunia ini untuk mencampurkan agama dengan pemerintahan. Setan akan bekerja dengan kuasa-kuasa mujizat dan tanda-tanda yang sangat mengherankan untuk menyesatkan segenap penduduk bumi. Setan akan membetuk suatu persekutuan antar pemerintahan di dunia di bawah lambang “besi campur tanah liat”. Seluruh bumi beserta isinya akan menyembah binatang yang luka parahnya telah sembuh itu, dan dengan satu suara  mereka akan berkata :

“Siapakah yang sama seperti binatang ini ?  Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia ?”
(Wahyu 13:4)

Tidak ada yang dapat berperang melawan dia kecuali Panglima Besar Surga, yaitu YESUS KRISTUS. Beserta dengan Dia adalah orang-orang saleh yang telah menuruti hukum-hukum Allah dan berpegang setia kepada kesaksian Yesus, yaitu Roh Nubuat.
Dan kelompok kecil inilah yang akan menyerukan pekabaran amaran terakhir dengan seruan yang sangat nyaring kepada seluruh penduduk bumi ini :

"Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
INILAH PEKABARAN MALAIKAT YANG KETIGA YANG DISERTAI DENGAN KUASA HUJAN AKHIR YANG BESAR !!!

    

Disadur ulang dari Seri Pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh  Gito Siswojo Kadarman (Alm.)

Jember, Hari Sabat, 25 Pebruari 1984