DARI EDEN KE EDEN,
TIGA PANGGILAN KELUAR DARI BABEL,
KEDATANGAN TUHAN
(Bagian 5
- Terakhir)
Ulangan Pelajaran-pelajaran Dalam Seri Ini
- Bagian I Panggilan pertama keluar dari Babel.
Pembentukan negeri Kanaan lambang
Eden. Ramalan kedatangan Kristus.
- Bagian II Pembentukan bangsa Israel yang akan
mendiami tanah Kanaan. Karena kedurhakaan, pembuangan mereka ke Babel.
- Bagian III Selama tawanan dan menghadapi
pelepasan, bangsa Israel dipimpin melalui nubuatan-nubuatan.
- Bagian IV Juru-juru kabar Allah setia
memberitakan nubuatan-nubuatan mengamarkan bangsa mereka walaupun diancam
dengan pembuangan dan pembunuhan oleh bangsa mereka sendiri.
- Bagian V Nubuatan-nubuatan penting yang
diberikan pada masa tawanan:
Panggilan
keluar dari Babel kedua kali
Pembangunan
Yerusalem
Kedatangan
Mesias pertama kali
Panggilan
keluar dari Babel ketiga kali
Pembangunan
Yerusalem (Pembentukan 144000)
Kedatangan
Mesias kedua kali
Dalam pelajaran ini kita akan melihat bahwa kedatangan Kristus tidak dapat
dilepas dari panggilan umatNya keluar dari Babel dan pembangunan kotaNya,
Yerusalem. Barangsiapa yang memberitakan kedatangan Tuhan tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu satu boyongan keluar dari Babel dan
pembangunan kotaNya Yerusalem, belum memahami Injil. Ini merupakan satu hal
yang perlu dipertimbangkan oleh kita semua, sebab banyak terjadi
kesimpangsiuran doktrin di antara kita mengenai kedatangan Tuhan yang kedua
kali. Banyak yang tidak mau percaya bahwa ‘kerajaan Babel modern’ harus
terbentuk terlebih dahulu sebelum Yesus dapat datang. Hal ini merupakan satu
prinsip kebenaran yang tidak dapat dikesampingkan oleh Tuhan. Ia sudah berjanji
kepada umatNya bahwa Ia akan menyatakan segalanya melalui nabi-nabiNya sebelum
Ia akan melakukan sesuatu (Amos 3:7). Tuhan telah menggunakan cara ‘bayangan’
dan ‘kegenapan’ untuk menjelaskan kebenaranNya, dan melalui prinsip itu, Ia
telah memberitahukan bahwa tiap kali Kristus datang, peristiwa itu didahului
dengan umatNya dipanggil keluar dari Babel dan membangun Yerusalem. Jika kali
ini Tuhan mengkesampingkan apa yang telah Ia nyatakan dalam firmanNya, Ia akan
menggagalkan kebenaran firmanNya sendiri. Hal itu tidak mungkin akan terjadi, sebab
firman Allah telah menyatakan bahwa bumi atau langit boleh lenyap tetapi tidak
ada satu tulisan dalam firmanNya yang akan berubah sebelum semuanya digenapi.
Apa sebabnya Tuhan begitu berhati-hati dengan firmanNya? Kalau firmanNya
gagal, maka segala sesuatu yang bersangkutan dengan penebusan manusia kekal.
Oleh sebab itu, firman itu dibela dengan kematian Kristus sendiri sebab
semuanya harus digenapi. Yesus telah
ditawari kemenangan oleh Setan melalui satu jalan yang sangat mudah. Yesus
telah menolak penawaran itu berdasarkan firmanNya. Firman Allah itu mahapenting!
Alangkah mudahnya kita bermain dengan firman itu! Seringkali kita menggunakan
firman itu semata-mata untuk membela diri kita sendiri. Perdebatan sengit
berlangsung tanpa pertimbangan seksama apakah hal itu tidak menghina firman itu
sendiri dan meremehkan penebusan Kristus. Jangan, Saudara-saudara! Jangan kita
memperlakukan firman seperti itu. Di masa yang lampau kita semua sudah
bersalah. Kita semua sudah menggunakan firman Tuhan dengan sewenang-wenangnya.
Marilah kita sekarang bersama-sama menyadari bahwa firman itu tidak boleh diperlakukan
semau kita. Adalah jauh lebih baik bila kita menutup mulut kita daripada kita
memperdebatkan firman Tuhan. Firman Tuhan adalah untuk diterima dan diserap ke
dalam hati, agar sifat jahat kita dapat dibentuk menurut rupaNya. Marilah kita
berjaga-jaga dengan baik-baik selalu. Tiap saat Setan akan memancing kita untuk
meremehkan firman Tuhan. Semoga kita semua meneliti kembali bagaimana Kristus
menggunakan firman itu. Sebenarnya, pernahkah firman itu dipakai oleh Yesus
selain untuk menjelaskan kebenaranNya demi keselamatan orang? Perhatikan juga
bagaimana nabi-nabiNya menggunakan firman Allah! Telitilah bagaimana Nyonya
White memperlakukan firman itu! Apakah firman itu didramakan dan sebagainya?
Ya. Kita belum cukup serius dalam menghadapi firman Tuhan. Tuhan masih
memaafkan kita. Kita belum terlatih! Kita belum sadar! Tetapi apakah kita harus
terus berjalan dalam ketidaksadaran?
2. Panggilan Keluar Dari Babel Kedua Kali,
Pembangunan Yerusalem, Dan Kedatangan Kristus Pertama Kali
Sebagai nabi yang bertugas di dalam istana raja, Daniel diberi beberapa
penglihatan oleh Tuhan untuk menjelaskan nasib rumah Allah, nasib raja-raja
yang menginjak-injak dan merusak rumah Allah, nasib umatNya, dan kerajaan Allah
dengan kotaNya.
Pertama-tama, penglihatan dari Tuhan itu datang kepadanya pada waktu ia
harus memberitahukan mimpi raja yang sudah lenyap dari ingatannya. Melalui
penglihatan itu, Daniel diberi tahu bahwa raja yang telah menghancurkan rumah
Allah dan membakarnya akan diganti oleh raja-raja yang lain yang akhirnya akan
dihancurkan semua oleh Tuhan untuk mendirikan kerajaanNya yang kekal.
Penglihatan yang pertama itu dijelaskan lebih lanjut melalui penglihatan
yang berikutnya. Dalam penglihatan ini Daniel melihat bahwa sebelum kerajaan
Allah yang kekal itu didirikan, akan bangkit seorang raja yang lain daripada
yang lainnya. Raja yang lain sifatnya ini akan mengatakan kata-kata yang
sombong. Ia akan mengubah hukum-hukum Allah dan akan memerangi umat Allah. Ia
akan duduk di dalam rumah Allah dan mengaku bahwa ialah Allah.
Penglihatan yang menyusul penglihatan yang kedua menjelaskan bahwa kuasa
itu akan melawan Panglima bala tentara surga dan akan memerangi umat suci. Ia
akan mengambil kedudukan Kristus dan seolah-olah merubuhkan tempat yang kudus.
Korban persembahan sehari-hari diganti dengan suatu kebaktian yang fasik.
Kebenaran dihempaskan ke bumi dan diinjak-injak. Dengan lain kata, Daniel
melihat Bait Allah dirusak seperti yang terjadi pada rumah Allah di Yerusalem.
Karena pelakunya ganas, bertanyalah seorang malaikat kepada Kristus:
“Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan
kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang
diinjak-injak?”—Daniel 8:13.
Jawab Kristus: “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu
tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar.”—Daniel 8:14.
Daniel tidak mengerti bahwa penglihatan yang diberikan kepadanya itu tidak
hanya berlaku kepada rumah Allah yang di Yerusalem yang telah dibakar rusak oleh
Nebukadnezar raja Babel. Ia tidak mengerti bahwa penglihatan itu mempunyai
jangkauan yang lebih jauh. Bukan hanya Nebukadnezar yang telah merusak dan
merubuhkan Bait Suci dan memerangi umat Allah, tetapi akan ada raja Babel di
akhir zaman yang akan melakukan hal yang sama dalam skala yang lebih besar.
Karena Daniel tidak mengetahui bahwa masih ada Bait Allah yang lainnya di
samping yang ada di Yerusalem yang sedang berada dalam keadaan rusak, ia
menjadi pucat dan bingung karena ada keterangan dalam penglihatan itu bahwa
baru setelah 2300 tahun, tempat kudus itu akan dipulihkan. Daniel tidak dapat
membayangkan kemungkinan tawanan bangsa Israel diperpanjang sampai 2300 tahun.
Itulah sebabnya Daniel menyelidiki tulisan Yeremia lagi. (Dan. 9:2). Pada waktu
ia telah meyakinkan dirinya bahwa Yeremia hanya menyebut tawanan untuk jangka
waktu 70 tahun, ia berdoa dan memohon dengan sangat kepada Tuhan demi kota
suciNya dan rumah kudusNya, agar masa tawanan itu jangan diperpanjang supaya
umatNya boleh keluar dari Babel dan membangun kembali rumah Allah di Yerusalem
(Dan. 9:16-19).
Begitu besar cinta Daniel bagi umatnya, bagi Allahnya, bagi rumah Allahnya,
dan bagi kota sucinya, sehingga Tuhan tidak dapat berdiam diri. Tuhan
menjelaskan kepada Daniel apa yang perlu ia ketahui dan dapat ia mengerti. Yang
belum dapat dimengertinya, Tuhan meminta supaya dimeteraikan untuk akhir zaman.
Pada akhir zaman, akan ada banyak orang yang menyelidiki bagian kitab Daniel
yang dimeteraikan itu. Tetapi hanya menyelidiki saja tidak akan cukup membuat
kita mengerti. Di dalam hati kita harus terdapat satu kerinduan seperti
kerinduan Daniel untuk keselamatan umatnya, kesejahteraan rumahNya, dan
kedatangan kerajaaNya. Hanya melalui kita belajar karena terdorong oleh kasih
bagi Juru Selamat kita, rahasia firman Allah yang dimeteraikan akan
disingkapkan kepada kita. Tetapi selama kita belajar untuk membesarkan diri
kita, firman itu akan tetap menjadi rahasia. Pengetahuan yang di dalam otak
dapat saja bertambah, tetapi kuasa ROH yang mengubah sifat tidak akan bekerja.
Tanpa hadirat ROH, akhirnya, walaupun secara lambat laun, kita toh akan
bercerai dari Tuhan. Tekanan Setan kepada kita pada akhir zaman hebat sekali.
Kecuali ROH SUCI menguasai diri kita dengan segala persiapan yang kita lakukan sekarang,
kita akan dikalahkan oleh Setan! Tidak ada satu orang yang dapat berdiri dengan
kebenarannya sendiri. Semua yang berbuat begitu akan dikuasai Setan. Hanya
kebenaran firman Allah yang diilhamkan oleh ROH yang akan membuat kita
bertahan. Itu terjadi semata-mata karena ROH SUCI berkenan untuk menutupi kita
dengan kuasaNya. BUKAN OLEH KUAT, BUKAN OLEH KUASA, BUKAN OLEH KEBIJAKSANAAN
DAN KEPINTARAN KITA, BUKAN OLEH HARTA KEKAYAAN KITA, MELAINKAH OLEH ROH SUCI!
Kebenaran yang dinyatakan kepada Daniel secara skematis adalah sebagai
berikut:
31TM
457 sTM 408 sTM 27TM ┼ 34TM 1844 ?
|
|
|
|
|
|
|
70 tahun tawanan Babel
|
49 tahun Yerusalem selesai
|
|
483 tahun Mesias datang
|
|
|
|
|
|
490 tahun masa percobaan Israel
|
|
|
|
2300 tahun BAIT ALLAH dipulihkan kembali
|
|
|
... tahun kedatangan Mesias yang kedua kali
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Babel rubuh. Kedatangan Babel rubuh Kedatangan
Keluar dari Babel, Mesias Keluar dari Babel MESIAS
Membangun Bait Allah
Pertama Kali membangun Bait kedua
dan Yerusalem. Allah
& Yerusalem kali
Daniel yang amat dikasihi Tuhan diberitahu bahwa tawanan Babel tetap
berlaku 70 tahun seperti yang dinubuatkan Yeremia. Bangsa Israel akan kembali
ke Yerusalem pada akhir 70 tahun itu. Kerajaan Babel akan dirubuhkan. Bangsanya
akan dikeluarkan dari tawanan untuk membangun kembali BAIT ALLAH dan
tembok-tembok Yerusalem yang dihancurkan. Yerusalem akan selesai dibangun dalam
49 tahun. Mesias akan datang dalam waktu 483 tahun. Bangsa Israel diberi waktu
tujuh tahun lagi untuk menghapus dosa dan mengurapi yang MAHAKUDUS (menerima
Kristus). Selanjutnya nubuatan itu tidak menyangkut bangsa Israel secara
khusus.
Daniel diberi penglihatan (yang tidak dapt ia mengerti) bahwa akan ada Raja
Babel lagi pada akhir zaman yang akan menginjak-injak rumah Alah, dan memerangi
Kristus dan umat suciNya. Hukum Allah akan diubah dan diremehken. Pekerjaan
Kristus sebagai IMAM BESAR akan diambil alih dan diganti dengan satu sistem
kebaktian yang fasik. Kebenaran akan dihempaskan ke bumi dan diinjak-injak.
Semua ini akan berlaku sampai 2300 tahun.
Pada tahun 1844—akhir masa 2300 itu—Babel dinyatakan rubuh. Umat Allah
dihantarkan keluar dari Babel untuk mendirikan BAIT SUCI dan membangun Yerusalem.
Hukum Allah dipulihkan kembali dan Yesus dilihat sebagai IMAM BESAR sejati yang
bekerja di dalam bilik yang MAHASUCI. Tetapi itu belum seluruhnya. Pekabaran
pada tahun 1844 akan diulangi. Babel, ibu segala perempuan yang sesat, akan
memabukkan seluruh dunia dengan hawa nafsu perbuatan jahatnya. Di bawah
pimpinan Setan, segala kekuatan gelap akan dikerahkan. Dunia akan dipersatukan
untuk melawan pemerintahan Allah. Pada puncak kejayaan Babel itu, di mana ia
akan berkata bahwa ia duduk bagaikan permaisuri dan tidak kekurangan apa-apa,
tulisan di tembok akan terlihat. MENE, MENE, TEKEL, UPARSIN. Babel ditimbang
dan didapati ringan. Kerajaannya akan diakhiri. ROH SUCI akan memanggil semua
untuk keluar dari Babel. Yerusalem sudah selesai dibangun. Jumlah umatNya sudah
lengkap. Yang mau sudah terpanggil semua. YESUS DATANG!!!
Saudara-saudara! Kebenaran firman Allah adalah terang bagaikan cahaya
matahari. Sebagaimana kedatangan Kristus yang pertama kali itu didahului dengan
dirubuhkannya Babel, dan dihantarkannya umat Allah kembali ke Yerusalem untuk
membangun tembok-temboknya dan rumah Allah yang sudah hancur terinjak-injak,
kedatangan Yesus yang kedua kali juga akan didahului dengan dirubuhkannya Babel
modern dan dihantarkannya umat Tuhan keluar dari negeri itu untuk membangun
Yerusalem dan rumah Allah. YESUS hanya akan datang apabila umatNya sudah
mengerti semua ini dan dibenarkan oleh iman untuk dijadikan rumah Allah.
Pekerjaan kita dewasa ini adalah membangun rumah Allah dan Yerusalem!!
3. Peranan Nebukadnezar Raja Babel
Nebukadnezar sesungguhnya merupakan alat Iblis. Ia adalah kepala yang
ketiga dari tujuh kepala yang dimiliki naga, si ular tua itu. Sekiranya Israel
tidak mendurhaka terhadap Tuhan, maka Nebukadnezar juga tidak akan dibiarkan
untuk menjadi saluran yang mendatangkan hukuman bagi Israel. Sama halnya
dengan kita sebagai Israel rohani yang hidup pada akhir zaman ini. Karena pada
umumnya kita tidak mau bertobat dan kembali ke jalan-jalan Tuhan, maka Tuhan
akan membiarkan Babel untuk menjadi malapetaka bagi kita yang tidak mau memberi
telinga kepada firman Tuhan.
Babel rohani, gereja-gereja yang salah, merupakan kepala yang ketujuh dan
yang terakhir. Tidak ada kuasa penganiaya bagi umat Allah sesudah kuasa yang
terakhir ini. Kita menghadapi penutupan sejarah dunia dengan nyata-nyata.
Gereja-gereja akan bersatu untuk menganiaya umat Allah. Tuhan sudah
mengamarkan kita sebelum badai itu menimpa. Kita harus mencari
perlindungan! Akan ada perlindungan! Tuhan telah menyatakan hal itu. Tetapi
sayangnya mayoritas di antara kita tidak mau dilindungi. Ya! MAYORITAS
di antara kita akan memilih untuk menentang dan melawan hamba-hambaNya yang
setia memberikan amaran. Sebagaimana Yeremia tidak dipercaya dan telah
dimusuhi serta dibuang ke dalam lubang sumur untuk dibiarkan mati, begitu juga
hamba-hamba Allah yang berusaha untuk menghindarkan sidangNya dari bahaya akan
dimusuhi. Sebagaimana banyak yang mendengarkan “nabi-nabi palsu” dan bertahan
dalam perlawanan terhadap amaran-amaran Yeremia yang sungguh-sungguh, banyak
yang akan meremehkan amaran-amaran Tuhan dan akan terus melawan firmanNya yang
benar. Hal ini kita pelajari bersama-sama agar jangan sampai kita terlanjur
mengeraskan hati seperti bangsa Israel dahulu kala. Tidak ada perlunya kita
binasa! Tuhan tidak menghendaki kita binasa!
Saudara-saudara! Apa sebabnya kita menegarkan tengkuk dan tidak mau
merubah haluan kita manakala Tuhan telah dengan nyata-nyata menyatakan kepada
kita bahwa kita suam, miskin, telanjang, dan buta? Apa sebabnya kita
berjalan terus dengan program-program kita sepertinya kita sudah berada di
tempat yang aman dan tiap anggota sidang sudah terjamin keselamatannya?
Tidakkah kita mau memperhatikan seruan Tuhan bahwa mayoritas di antara kita
berada dalam keadaan yang sangat berbahaya? Tidakkah kita sebagai
gembala-gembala, tua-tua, dan pegawai-pegawai sidang mau menyadari bahwa
apabila topan nanti berkecamuk, banyak di antara anggota-anggota Advent akan
berpihak pada Setan? Apakah kita mengira bahwa ramalan-ramalan seperti yang
telah dinyatakan oleh hamba Allah adalah ramalan-ramalan tulisan saja?
Janganlah kita tertidur nyenyak dalam keadaan kita sekarang ini. Mari kita
sadar diri. Mari kita menggulung lengan baju kita dan menolong seberapa dapat yang
mau ditolong! Kita harus bekerja! Sekaranglah waktunya untuk bekerja menggali
kebenaranNya. Waktunya akan tiba di mana akan ada bahaya kelaparan akan firman
Allah. Banyak yang akan meremehkan firman Tuhan sampai bahaya kelaparan itu
betul-betul tiba. Pada saat itu mereka akan dengan hati gelisah meminta minyak
supaya lampu mereka boleh menyala. Tetapi minyak tidak lagi dapat dibagikan.
Terlambat! Bukankah hal itu sangat menyedihkan? Yeremia tidak senang melihat
Raja Zedekia ditawan dan dibunuh. Ia sama sekali tidak senang. Itulah sebabnya Yeremia
mengamarkan raja dan meminta kepada raja supaya menurut agar boleh hidup!
Sayangnya raja tidak mau menurut.
Nebukadnezar telah datang dari utara untuk mengepung Yerusalem. Menurut
kitab Daniel pasal 11, raja Babel dari utara akan bangkit pada akhir zaman
untuk memasuki tanah permai (Yerusalem). Ya! Babel akan mengepung kita! Ini
akan terjadi! Berulang-ulang Raja Zedekia bertanya kepada Yeremia apakah ada
firman dari Tuhan. Zedekia masih terus bertahan dalam pendapatnya bahwa
harapannya masih dapat dikabulkan. Ia tidak mau tunduk kepada Babel, dengan
kata lain, ia berkeras kepala menganggap bahwa bahaya dari Babel tidak ada. Ia
menunggu firman Allah mengkukuhkan pendapatnya itu. Tetapi firman Allah tidak
berkata-kata menurut kehendak manusia. Yeremia tetap berkata bahwa Nebukadnezar
akan datang dan akan menawan Raja Zedekia apabila Zedekia tidak mau menurut
firman Tuhan.
4. Banyak Di Antara Kita Yang Bertindak Seperti
Zedekia!
Pernyataan Yeremia kepada Raja Zedekia adalah sangat menyakitkan hati raja itu sendiri apabila ditanggapi secara negatif.
Namun pernyataan Yeremia adalah benar dan akan membawa kepada kehidupan apabila
dihiraukan!
Begitu juga banyak amaran Nyonya White sangat menyakitkan hati apabila
ditanggapi secara negatif, tetapi amaran-amarannya itu akan membawa kepada
kehidupan apabila diterima dengan baik dan diperhatikan. Sidang Laodikea harus
berani menerima amaran dan teguran secara jujur apabila ia tidak mau diludahkan
oleh Tuhan. Apapun kedudukan kita di dalam sidang, kita harus menerima
tefuran-teguran dari Allah, karena teguran-teguran itu pada hakekatnya
merupakan cambukan kasihNya.
Kita mengerti bahwa dengan sifat kemanusiaan kita yang angkuh itu, kita
tidak mau menerima teguran-teguran atau peringatan-peringatan yang datang dari ‘bawahan.’ Kita semua memiliki sifat itu. Tetapi justru sifat
itulah yang akan menjadi penghalang kita yang terutama untuk masuk ke dalam
kerajaan surga. Justru karena itu, Tuhan seringkali menggunakan juru-juru kabar
yang dianggap hina, jelek, tidak patut, tidak terpelajar (tidak datang dari
sekolah nabi-nabi), dan sebagainya. Contoh-contoh di dalam Alkitab banyak
sekali, dan dipanggilNya Nyonya White sebagai juru kabar dengan pendidikan yang
minim mengungkapkan prinsip kebenaran yang sangat penting ini. Yesus sendiri
datang sebagai orang yang terhina dan tidak pernah mengecap pendidikan yang
formal dalam sekolah-sekolah ahli Taurat. Itulah sebabnya Ia ditolak oleh
umatNya.
Kita mudah sekali menangkap kebenaran yang di atas secara teori. Kita mahir
menyampaikan khotbah-khotbah yang berisikan tema yang di atas. Tetapi apabila
datang ujian di saat mana Tuhan menyampaikan firmanNya melalui orang lain dan
mengabaikan kita, kita baru tahu bahwa kitapun dapat bertindak seperti Zedekia
dan melawan firman Tuhan. Marilah kita semua mulai belajar dari bawah dalam
pelajaran-pelajaran kerendahan hati. Biarlah kita merelakan diri dikesampingkan
oleh Tuhan asalkan bagi umatNya ada firman Tuhan! Jiwa luhur seperti itulah
yang diharapkan oleh Tuhan dari masing-masing kita! Kita tidak dipanggil ke
dalam sidang Masehi Advent Hari Ketujuh untuk membesarkan diri kita. Kita
dipanggil keluar dari Babel untuk membangun Yerusalem dan kaabah ROH SUCI dalam
diri kita sendiri dan segenap umatNya. Keselamatan kita dan keselamatan
umatNya secara menyeluruh adalah pertimbangan yang terpenting. Bukan kebesaran
diri kita yang akhirnya membawa kepada hina dan kematian!
Hamba Tuhan menulis, “Tidak semua pendeta-pendeta kita yang memberitakan
pekabaran tiga malaikat sungguh-sungguh mengerti apa yang merupakan pekabaran
itu... Umat Allah harus dibangunkan sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada
pada zaman ini. ... Bilamana pemimpin-pemimpin di daerah-daerah tidak menerima
pekabaran yang disampaikan kepada mereka oleh Allah saat ini juga, ... sidang-sidang
akan menderita rugi yang sangat besar.”—5T 715.
Tulisan di atas sangat menusuk hati apabila diterima secara negatif. Mungkinkah
pendeta-pendeta yang memberitakan pekabaran tiga malaikat itu tidak
sungguh-sungguh mengerti apa yang merupakan pekabaran itu? Mungkinkah bila
kebenaran firman Tuhan itu diberitakan, maka kebenaran itu akan dilawan oleh
banyak pendeta-pendeta kita? Tuhan memimpin sidang ini dengan satu
kebijaksanaan yang sangat tinggi. Ia tidak memperbolehkan kita berkata
sembarangan tanpa bukti-bukti. Pada tahun 1888, umat ini diuji oleh Tuhan.
Apakah umat yang mengaku diri mereka mengharapkan kedatangan Tuhan
sungguh-sungguh hidup sesuai dengan pengakuan mereka itu? Hujan akhir dalam
bentuk kebenaran firmanNya didatangkan pada tahun 1888. Apa yang telah
terjadi??? Saudara-saudara! Marilah kita membuka mata dan melihat kenyataan!
Tidak semua yang mengaku mengharapkan kedatangan Tuhan sungguh-sungguh sudah
siap untuk menghadapi peristiwa besar itu! Pemimpin-pemimpin, pendeta-pendeta,
dan pekerja-pekerja dapat saja menolak kebenaran firman Allah! Berhati-hatilah!
Karena mayoritas umat Allah belum mau sungguh-sungguh meninggalkan Babel dan
membangun kaabah Allah dalam diri mereka masing-masing, maka hujan akhir itu
diangkat lagi dan Yesus belum dapat datang. Bagaimana dengan keadaan kita
sekarang? Marilah kita semua membaca apa yang ditulis oleh hamba Tuhan di atas.
Banyak pemimpin kita yang belum mau menerima pekabaran yang disampaikan kepada
mereka, sedangkan bahaya-bahaya yang ada pada zaman ini sudah nampak dan sidang
Allah perlu digugah dan dibangunkan. Bukankah umat Allah akan menderita
kerugian yang sangat besar karena belum adanya satu kesadaran di antara kita
sendiri? Betapa sulitnya Tuhan memimpin bangsa Israel! Apakah harus sulit juga
bagiNya untuk memimpin kita? Di masa lampau sudah terbukti sulit!
Ramalan-ramalan mengatakan bahwa akan ada banyak di antara kita yang akan kalah
dan memihak kepada lawan! Apakah semua itu tidak menunjukkan kesulitan?
Bagaimana dengan para pendidik kita? Dalam satu penglihatan pada malam
hari, Nyonya White melihat satu kelompok besar sedang memperbincangkan masalah
pendidikan. Seorang yang tampil sebagai PENDIDIK (dari surga) meletakkan
Alkitab di dalam tangan orang-orang yang sedang berkumpul itu dan berkata:
“Engkau memiliki pengetahuan yang sedikit perihal buku ini. Engkau tidak
mengenal Kitab Suci dan kuasa Allah; engkaupun tidak mengerti mahapentingnya
pekabaran yang harus dibawa kepada dunia yang akan binasa. Waktu-waktu yang
lalu telah menunjukkan bahwa guru-guru maupun murid-murid mengetahui sedikit
saja tentang kebenaran-kebenaran yang menjadi masalah hidup pada zaman ini.
Apabila pekabaran malaikat ketiga diberitakan dalam segenap seginya kepada
banyak yang berdiri sebagai para pendidik, pekabaran itu tidak akan dimengerti
oleh mereka. ...
“Allah satu-satunya yang benar yang seharusnya ditinggikan oleh semua guru
dalam sekolah-sekolah kita, tetapi banyak penjaga yang tertidur. Mereka seperti
orang buta yang memimpin orang buta. Padahal hari Tuhan ada di depan kita. ...
Siapa di antara guru-guru kita yang sedang berjaga-jaga dan sebagai
penatalayan-penatalayan yang setia di bawah anugerah Allah meniup nafiri dengan
nada yang pasti? Siapa yang memberitakan pekabaran malaikat yang ketiga,
memanggil dunia untuk menyediakan diri bagi hari Allah yang besar? Pekabaran
yang kita bawakan memegang meterai Allah yang hidup.”—6 Testimonies 165-166.
Kalau kutipan dalam buku 5 Testimonies 715 sudah menyakiti hati kita, maka
kutipan di atas dari buku 6 Testimonies 165-166 melengkapi rasa sakit hati itu.
Yang dinyatakan oleh Tuhan sebagai “kita-kita yang tidak mengerti pekabaran
malaikat yang ketiga dalam segi-segi yang selengkapnya” adalah kita sebagai
tokoh-tokoh dan pendidik-pendidik dalam sidang ini. Jika tokoh-tokoh dan
pendidik-pendidiknya tidak mengerti, apa yang dapat diharapkan dari
anggota-anggota awamnya?
Untuk apa kita membangun gereja dan sekolah pada saat sekarang ini? Kita tidak diminta hanya untuk membangun Yerusalem
dan kaabahNya secara fisik. Kita membangun gereja dan sekolah agar di
dalamnya pekabaran malaikat ketiga benar-benar dijunjung tinggi, dimengerti,
diyakini, dicinta untuk dijadikan landasan bagi pembentukan gereja dan kaabah
ROH SUCI dalam arti rohani.
Kita tidak membangun gereja hanya untuk menambah angka statistik yang kita
jadikan kebanggaan kita. Kita tidak mendirikan sekolah hanya untuk mengajar
ilmu-ilmu dunia! Kita melakukan segala hanya supaya tempat-tempat itu boleh
dijadikan suatu pusat di mana pekabaran tiga malaikat dapat menjadi tulang
punggung segala motivasi hidup kita! Hal ini tidak akan dicapai tanpa satu
pengabdian yang sungguh-sungguh. Hal ini tidak akan dicapai tanpa ROH SUCI
terlebih dahulu mencurahkan anugerahNya ke dalam diri kita masing-masing dan
mengubah penglihatan dan aspirasi hidup kita secara total!
Saudara-saudara! Marilah kita menyadari bahwa kita sudah berjalan salah.
Yang kita besar-besarkan sekarang ini adalah kesuksesan yang kita ukur melalui
standar dunia. Tuhan tidak menghendaki hal itu. Itulah sebabnya PENDIDIK dalam
penglihatan Nyonya White berkata bahwa kita tidak mengenal Kitab Suci dan kuasa
Allah. Sungguh! Kita tidak mengenal Kitab Suci dan kuasa Allah. Yang kita
kenal adalah teori Kitab Suci dan kebesaran keduniawian! Kuasa Allah
tidak berada dalam kita. Kalau tidak, kita tidak akan diberi sebutan sidang
Laodikea yang suam, yang tidak memiliki pakaian! Kalau tidak, kita tidak akan
diamarkan untuk diludahkan! Berat sekali amaran itu!
5. Membangun Tembok-tembok Yerusalem Dan Kaabah
Allah Kewajiban Kita
Kita semua tahu bahwa Yesus adalah BATU Penjuru hidup yang telah dibuang
oleh pembangun-pembangun kaabah bangsa Israel. Akibat pembuangan itu, maka
kaabah fisik yang di Yerusalem telah dihancurkan dan bangsa Israel telah
ditolak (secara satu bangsa) oleh Tuhan.
Kita diumpamakan dengan batu-batu hidup yang dibangun dan disusun sekitar
Batu Penjuru itu untuk dijadikan rumah Allah. Kalau kita menolak Batu Penjuru
itu (yaitu kebenaran firmanNya), akibatnya akan sama dengan apa yang telah
diderita oleh bangsa Israel. Gereja-gereja fisik kitapun tak akan ada gunanya
dan kitapun dapat diludahkan dari mulutNya! Kenalilah kebenaran Kitab Suci dan
kenalilah kuasa Allah! Kuasa Allah tidak ada persamaanNya dengan kuasa materi
dan kuasa kebesaran dunia yang menjadi ukuran kita dewasa ini! Kuasa Allah
terdapat di dalam kerendahan diri kita!!
Itulah arti membangun Yerusalem dan rumah Allah! Kita harus tekun
mempelajari firman Tuhan dan kebenaran yang terdapat di dalamnya, karena
melalui firman itu saja boleh diharapkan terjadinya pembentukan tabiat kita
yang baru, sesuai dengan petaNya.
6. Yesus Datang Apabila Yerusalem Dan Rumah Allah
Sudah Selesai Dibangun
Selesainya pembangunan Yerusalem dan Rumah Allah adalah sama dengan menjadi
masaknya gandum-gandum yang telah ditanam oleh Tuhan. Dua peristiwa itu adalah
identik. Kita tahu dari perumpamaan-perumpamaan Yesus bahwa penuaian
gandum-gandum itu baru akan dilakukan apabila gandum-gandum itu sudah masak.
Dengan lain kata, kesudahan dunia atau kedatangan Tuhan baru akan terjadi
apabila umatNya sudah memantulkan tabiatNya. Itu berarti bahwa kaabah ROH SUCI,
yaitu kita, sudah selesai dibangun secara seluruhnya.
Apabila hal di atas itu kita mengerti, kita akan tahu mengapa Yesus hingga
sekarang ini belum datang. UmatNya tidak bersedia; malahan umatNya masih
bertahan dalam penolakan firmanNya. Dapatkah Yesus datang dan melaksanakan
penuaian sedangkan gandum-gandum yang Ia tanam belum masak? Dilihat dari sudut
pengertian ini maka kita akan menyadari bahwa kita yang selalu menyerukan untuk
bekerja bagi Tuhan agar pekerjaanNya selesai dan Yesus boleh datang, sebenarnya
bekerja bertentangan dengan kemauanNya! Kita justru menghambat kedatanganNya!
Bukankah hal itu menyedihkan sekali?
Disadur ulang dari seri pelajaran Alkitab
& Roh Nubuat oleh Gito Siswoyo Kadarman (Sie Tiong Gie) alm. – Arief
Margono, 1 Mei 1982
(Monik Amelia, Oktober 2007 – Florida, USA)
dipublish di blog oleh klavierlenk agustus 2015