Kamis, 20 Agustus 2015

KRISIS DUNIA YANG TERAKHIR

KRISIS DUNIA YANG TERAKHIR




Kekhawatiran Yang Meluas Tentang Masa Depan
M

asa sekarang adalah saat yang paling menarik bagi semua yang hidup. Para penguasa dan negarawan, orang-orang yang menduduki jabatan kepercayaan dan wewenang, cendekiawan dan cendekiawati dan segala lapisan, semuanya memusatkan perhatian kepada peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung di sekitar kita. Mereka sedang mengamati hubungan antar bangsa. Mereka memperhatikan intensitas yang mempengaruhi setiap unsur alami, dan mereka menyadari bahwa sesuatu yang besar dan menentukan segera terjadi - yaitu dunia sedang berada di tepi suatu kemelut yang menakjubkan. –PK 537(c.1914).
bencana di darat dan laut, keadaan masyarakat yang tidak stabil, tanda bahaya peperangan, semuanya memberi isyarat. Malapetaka-malapetaka ini meramalkan peristiwa luar biasa yang segera terjadi. Kaki tangan Setan sedang bersatu mengerahkan kekuatan. Semuanya memastikan krisis dahsyat yang terakhir itu. Perubahan besar segera terjadi di bumi kita ini, dan gerakan-gerakan terakhir akan sangat cepat berlangsung. -9T 11(1909).

Masa Kesukaran Segera Tiba

Masa kesusahan, yang semakin menghebat sampai kesudahan, sudah sangat dekat. Tidak ada waktu yang boleh disia-siakan. Dunia digerakkan oleh roh peperangan. Nubuatan Daniel pasal sebelas hampir mencapai kegenapannya. –RH, 24 Nov. 1904.
Masa kesusahan – kesusahan mana tidak pernah terjadi sejak terbentuk suatu bangsa (Dan. 12:1) – sedang menimpa kita, dan kita sama seperti anak-anak dara yang tertidur. Kita harus bangun dan memohon kepada Tuhan Yesus agar dilindung-Nya kita di bawah kepak-Nya yang abadi, dan membawa kita melewati masa pencobaan yang ada di depan kita. -3MR 305 (1906).
Dunia semakin ingkar akan hukum. Tidak lama lagi kesusahan besar akan timbul di antara bangsa-bangsa, yakni kesusahan yang tidak akan berhenti sampai Yesus datang. –RH, 11 Febr. 1904.
Kita berada di tepi masa kesusahan itu, dan kekacauan yang jarang diimpikan sedang berada di hadapan kita. -9T 43 (1909).
Kita sedang berada di pelataran krisis segala zaman. Dengan cepat penghakiman Allah akan berlangsung secara satu demi satu, yaitu api, banjir, dan gempa bumi, dengan peperangan dan pertumpahan darah. –PK 278 (c. 1914).
Ada masa keributan di hadapan kita, tetapi janganlah kita mencetuskan satu kata ketidakpercayaan atau kekecewaan. –ChS 136 (1905).

Allah selalu Memberi Amaran tentang Pehukuman yang akan Datang

Allah selalu memberi amaran kepada manusia tentang pehukuman yang akan datang. Mereka yang menaruh iman dalam pekabaran pada zaman mereka, yang mengamalkan imannya dengan penurutan akan hukum-Nya, akan luput dari hukuman yang menimpa orang-orang yang tidak menurut dan tidak percaya.
Firman itu datang kepada Nuh, “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.” Nuh menurut dan diselamatkan. Pekabaran datang kepada Lot, “Bangunlah dan keluarlah dari tempat ini, sebab Tuhan akan memusnahkan kota ini” (Kejadian 7:1; 19:14). Lot menempatkan diri di bawah pengawalan utusan surgai itu lalu dia diselamatkan. Demikian juga murid-murid Kristus diberi amaran tentang kemusnahan kota Yerusalem. Mereka yang memperhatikan tanda-tanda kehancuran yang akan datang lalu melarikan diri dari kota, supaya luput dari kemusnahan itu. Demikianlah kita sekarang sudah diberi amaran akan kedatangan Kristus kedua kali dan tentang kebinasaan yang akan menimpa dunia ini. Mereka yang menanggapi amaran itu akan diselamatkan. –DA 634 (1898).

Allah telah Memberitahukan kepada Kita Apa yang Bakal Terjadi pada Zaman Kita

Sebelum penyaliban-Nya, Juruselamat telah menerangkan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan dibunuh kemudian bangkit lagi dari kuburan, dan malaikat hadir untuk menanamkan kata-kata-Nya itu ke dalam pikiran dan hati mereka. Tetapi murid-murid itu mencari kelepasan sementara dari kuk orang Roma, dan mereka tidak bisa menerima pemikiran bahwa Dia yang merupakan satu-satunya tumpuan harapan mereka harus menderita kematian yang memalukan. Kata-kata yang mestinya mereka camkan itu terhapus dari pikiran mereka, dan pada waktu pencobaan datang mereka tidak siap untuk menghadapinya. Kematian Yesus sama sekali telah memusnahkan pengharapan mereka, seakan-akan Ia tidak pernah memberi amaran itu kepada mereka.
Begitulah dalam nubuatan, masa depan itu terbuka di hadapan kita dengan jelas sebagaimana itu telah dibukakan kepada murid-murid itu oleh kata-kata Kristus sendiri. Peristiwa yang berhubungan dengan penutupan pintu kasihan dan upaya persiapan menghadapi masa kesusahan, sangat jelas dinyatakan. Tetapi sejumlah besar manusia tidak memahami kebenaran penting ini seolah-olah belum pernah dinyatakan. –GC 594 (1911).

Nubuatan-nubuatan Akhir zaman Menuntut Perhatian Kita

Kemudian saya melihat malaikat yang ketiga (Wahyu 14:9-11). Malaikat pengawal saya itu berkata, “Pekerjaannya menakutkan. Misinya mengerikan. Dialah malaikat yang memisahkan gandum dari lalang dan sekam, atau mengikat berkas gandum itu untuk lumbung surgawi. Perkara-perkara ini harus memenuhi segenap pikiran, dan seluruh perhatian.” –EW 118(1854).
Kita harus berdiri di hadapan majelis hakim untuk menjawab penurutan kita terhadap hukum Allah, untuk memperkenalkan alasan dari iman kita. Orang-orang muda harus memahami hal ini.
Mereka harus mengetahui perkara-perkara yang akan terjadi sebelum penutupan sejarah dunia. Hal ini menyangkut kesejahteraan kita yang abadi, dan para guru serta murid-murid harus memberi perhatian lebih besar terhadap hal ini. -6T 128, 129 (1900).
Kita harus mempelajari rambu-rambu jalan yang menunjukkan tentang waktu di mana kita hidup ini. -4MR 163 (1895).
Mereka yang menempatkan diri di bawah pengendalian Allah, yang mau dipimpin dan dituntun-Nya, akan mengikuti rentetan peristiwa yang berlangsung atas ketentuan Allah. -7T 14 (1902).
Kita akan melihat di dalam sejarah tentang kegenapan nubuatan, mempelajari cara bekerja Allah dalam gerakan pembaruan yang besar itu, dan memahami jalannya peristiwa dalam persiapan bangsa-bangsa bagi kemelut terakhir pertarungan yang besar itu. -8T 307 (1904).

Pelajarilah Kitab Daniel dan Wahyu Secara Khusus

Firman Allah perlu dipelajari lebih mendalam; terutama kitab Daniel dan Wahyu harus mendapat perhatian lebih dari yang sudah-sudah. . . . Terang yang diterima Daniel dari Allah telah diberikan khususnya untuk akhir zaman. –TM 112, 113 (1896).
Marilah kita membaca dan mempelajari kitab Daniel pasal dua belas. Itu adalah suatu amaran yang semua kita perlu memahaminya sebelum masa kesudahan. -15MR 228 (1903).
Kitab terakhir dari Perjanjian Baru penuh dengan kebenaran yang perlu kita pahami. –COL 133 (1900).
Ramalan-ramalan dalam kitab Wahyu yang belum digenapi akan segera digenapi. Nubuatan ini sekarang harus dipelajari dengan rajin oleh umat Allah dan harus dipahami dengan jelas. Kitab ini tidak menyembunyikan kebenaran; dengan jelas diberikannya amaran-amaran kepada kita tentang apa yang bakal terjadi. –INL 96 (1903).
Pekabaran serius yang telah diberikan sesuai dengan urutannya dalam kitab Wahyu seharusnya menempati tempat utama dalam pikiran umat Allah. -8T 302 (1904).

Masalah ini Harus Dihadapkan kepada Orang Banyak

Banyak orang yang tidak memahami nubuatan yang berkaitan dengan akhir zaman, dan nubuatan itu harus diterangkan. Adalah menjadi tugas dari pengawal dan kaum awam untuk meniup terompet dengan bunyi tertentu. –Ev 194, 195 (1875).
Hendaklah para pengawal sekarang mengangkat suara mereka dan menyampaikan pekabaran yang menjadi kebenaran zaman ini. Marilah kita menunjukkan kepada orang banyak di mana kita berada dalam sejarah nubuatan. -5T 716 (1889).
Akan tiba satu hari yang ditentukan Allah untuk penutupan sejarah dunia. “Dan Injil kerajaan itu akan diberitakan di seluruh dunia menjadi suatu kesaksian bagi segala bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Nubuatan digenapi dengan cepat. Banyak, dan harus lebih banyak lagi yang dibicarakan tentang pokok pelajaran yang penting dan hebat ini. Akan tiba harinya bilamana nasib jiwa-jiwa akan ditentukan untuk selamanya. . . .
Kepedihan besar harus dialami untuk menghadapkan masalah ini kepada orang banyak. Fakta yang nyata ini tidak hanya dihadapkan kepada orang-orang dunia, tetapi juga kepada jemaat kita, karena hari Tuhan akan datang dengan tiba-tiba dan pada saat yang tidak disangka-sangka. Amaran nubuatan yang menakutkan ini ditujukan kepada setiap jiwa. Janganlah seorang merasa bahwa dirinya aman dari bahaya yang mengejutkan. Janganlah penafsiran seseorang akan nubuatan merampas keyakinanmu tentang pengetahuan mengenai peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa peristiwa besar itu sudah di ambang pintu. –FE 335, 336 (1895).

Menaruh Peristiwa-peristiwa Masa Mendatang Tetap dalam Pandangan yang Benar

Kita sekarang tidak sanggup menerangkan dengan tepat  pemandangan yang akan berlangsung di dunia kita ini pada masa yang akan datang, tetapi hal ini kita ketahui, bahwa inilah saatnya kita berjaga dan berdoa, karena hari Tuhan yang besar itu sudah dekat. -2SM 35 (1901).
Tanda binatang itu persis seperti yang sudah dinyatakan. Tidak semua hal yang menyangkut masalah ini dipahami ataupun akan dipahami, sampai gulungan itu dibukakan. -6T 17 (1900).
Banyak orang yang akan berpaling dari tugas yang ada, dari penghiburan dan berkat yang sekarang, lalu meminjam kesusahan yang berkaitan dengan krisis yang akan datang. Ini berarti menciptakan masa kesusahan sebelum waktunya, dan kita tidak akan menerima rahmat atas sesuatu kesusahan yang didahulukan seperti itu. –3SM 383, 384 (1884).
Ada suatu masa kesusahan yang akan menimpa umat Allah, tetapi janganlah kita selalu menghadapkannya kepada orang banyak dan mengekang mereka supaya mengalami masa kesusahan sebelum waktunya. Akan ada masa penampian di antara umat Allah, tetapi ini bukanlah kebenaran masa kini yang harus disampaikan kepada jemaat-jemaat. –1SM 180 (1890).

Rujukan:

1 Lihat Markus 8:31, 32; 9:31; 10:32-34.

Senin, 17 Agustus 2015

DARI EDEN KE EDEN, TIGA PANGGILAN KELUAR DARI BABEL, KEDATANGAN TUHAN (Bagian 5 - Terakhir)

DARI EDEN KE EDEN,
TIGA PANGGILAN KELUAR DARI BABEL,
KEDATANGAN TUHAN
(Bagian 5 - Terakhir)


    

          
          Ulangan Pelajaran-pelajaran Dalam Seri Ini
  1. Bagian I Panggilan pertama keluar dari Babel. Pembentukan negeri Kanaan       lambang Eden. Ramalan kedatangan Kristus.
  2. Bagian II Pembentukan bangsa Israel yang akan mendiami tanah Kanaan. Karena kedurhakaan, pembuangan mereka ke Babel.
  3.  Bagian III         Selama tawanan dan menghadapi pelepasan, bangsa Israel dipimpin melalui nubuatan-nubuatan.
  4.  Bagian IV         Juru-juru kabar Allah setia memberitakan nubuatan-nubuatan mengamarkan bangsa mereka walaupun diancam dengan pembuangan dan pembunuhan oleh bangsa mereka sendiri.
  5. Bagian V         Nubuatan-nubuatan penting yang diberikan pada masa tawanan:
Panggilan keluar dari Babel kedua kali
Pembangunan Yerusalem
Kedatangan Mesias pertama kali
Panggilan keluar dari Babel ketiga kali
Pembangunan Yerusalem (Pembentukan 144000)
Kedatangan Mesias kedua kali


Dalam pelajaran ini kita akan melihat bahwa kedatangan Kristus tidak dapat dilepas dari panggilan umatNya keluar dari Babel dan pembangunan kotaNya, Yerusalem. Barangsiapa yang memberitakan kedatangan Tuhan tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu satu boyongan keluar dari Babel dan pembangunan kotaNya Yerusalem, belum memahami Injil. Ini merupakan satu hal yang perlu dipertimbangkan oleh kita semua, sebab banyak terjadi kesimpangsiuran doktrin di antara kita mengenai kedatangan Tuhan yang kedua kali. Banyak yang tidak mau percaya bahwa ‘kerajaan Babel modern’ harus terbentuk terlebih dahulu sebelum Yesus dapat datang. Hal ini merupakan satu prinsip kebenaran yang tidak dapat dikesampingkan oleh Tuhan. Ia sudah berjanji kepada umatNya bahwa Ia akan menyatakan segalanya melalui nabi-nabiNya sebelum Ia akan melakukan sesuatu (Amos 3:7). Tuhan telah menggunakan cara ‘bayangan’ dan ‘kegenapan’ untuk menjelaskan kebenaranNya, dan melalui prinsip itu, Ia telah memberitahukan bahwa tiap kali Kristus datang, peristiwa itu didahului dengan umatNya dipanggil keluar dari Babel dan membangun Yerusalem. Jika kali ini Tuhan mengkesampingkan apa yang telah Ia nyatakan dalam firmanNya, Ia akan menggagalkan kebenaran firmanNya sendiri. Hal itu tidak mungkin akan terjadi, sebab firman Allah telah menyatakan bahwa bumi atau langit boleh lenyap tetapi tidak ada satu tulisan dalam firmanNya yang akan berubah sebelum semuanya digenapi.

Apa sebabnya Tuhan begitu berhati-hati dengan firmanNya? Kalau firmanNya gagal, maka segala sesuatu yang bersangkutan dengan penebusan manusia kekal. Oleh sebab itu, firman itu dibela dengan kematian Kristus sendiri sebab semuanya harus digenapi.  Yesus telah ditawari kemenangan oleh Setan melalui satu jalan yang sangat mudah. Yesus telah menolak penawaran itu berdasarkan firmanNya. Firman Allah itu mahapenting! Alangkah mudahnya kita bermain dengan firman itu! Seringkali kita menggunakan firman itu semata-mata untuk membela diri kita sendiri. Perdebatan sengit berlangsung tanpa pertimbangan seksama apakah hal itu tidak menghina firman itu sendiri dan meremehkan penebusan Kristus. Jangan, Saudara-saudara! Jangan kita memperlakukan firman seperti itu. Di masa yang lampau kita semua sudah bersalah. Kita semua sudah menggunakan firman Tuhan dengan sewenang-wenangnya. Marilah kita sekarang bersama-sama menyadari bahwa firman itu tidak boleh diperlakukan semau kita. Adalah jauh lebih baik bila kita menutup mulut kita daripada kita memperdebatkan firman Tuhan. Firman Tuhan adalah untuk diterima dan diserap ke dalam hati, agar sifat jahat kita dapat dibentuk menurut rupaNya. Marilah kita berjaga-jaga dengan baik-baik selalu. Tiap saat Setan akan memancing kita untuk meremehkan firman Tuhan. Semoga kita semua meneliti kembali bagaimana Kristus menggunakan firman itu. Sebenarnya, pernahkah firman itu dipakai oleh Yesus selain untuk menjelaskan kebenaranNya demi keselamatan orang? Perhatikan juga bagaimana nabi-nabiNya menggunakan firman Allah! Telitilah bagaimana Nyonya White memperlakukan firman itu! Apakah firman itu didramakan dan sebagainya? Ya. Kita belum cukup serius dalam menghadapi firman Tuhan. Tuhan masih memaafkan kita. Kita belum terlatih! Kita belum sadar! Tetapi apakah kita harus terus berjalan dalam ketidaksadaran?


  2.    Panggilan Keluar Dari Babel Kedua Kali, Pembangunan Yerusalem, Dan Kedatangan Kristus Pertama Kali

Sebagai nabi yang bertugas di dalam istana raja, Daniel diberi beberapa penglihatan oleh Tuhan untuk menjelaskan nasib rumah Allah, nasib raja-raja yang menginjak-injak dan merusak rumah Allah, nasib umatNya, dan kerajaan Allah dengan kotaNya.

Pertama-tama, penglihatan dari Tuhan itu datang kepadanya pada waktu ia harus memberitahukan mimpi raja yang sudah lenyap dari ingatannya. Melalui penglihatan itu, Daniel diberi tahu bahwa raja yang telah menghancurkan rumah Allah dan membakarnya akan diganti oleh raja-raja yang lain yang akhirnya akan dihancurkan semua oleh Tuhan untuk mendirikan kerajaanNya yang kekal.

Penglihatan yang pertama itu dijelaskan lebih lanjut melalui penglihatan yang berikutnya. Dalam penglihatan ini Daniel melihat bahwa sebelum kerajaan Allah yang kekal itu didirikan, akan bangkit seorang raja yang lain daripada yang lainnya. Raja yang lain sifatnya ini akan mengatakan kata-kata yang sombong. Ia akan mengubah hukum-hukum Allah dan akan memerangi umat Allah. Ia akan duduk di dalam rumah Allah dan mengaku bahwa ialah Allah.

Penglihatan yang menyusul penglihatan yang kedua menjelaskan bahwa kuasa itu akan melawan Panglima bala tentara surga dan akan memerangi umat suci. Ia akan mengambil kedudukan Kristus dan seolah-olah merubuhkan tempat yang kudus. Korban persembahan sehari-hari diganti dengan suatu kebaktian yang fasik. Kebenaran dihempaskan ke bumi dan diinjak-injak. Dengan lain kata, Daniel melihat Bait Allah dirusak seperti yang terjadi pada rumah Allah di Yerusalem.

Karena pelakunya ganas, bertanyalah seorang malaikat kepada Kristus: “Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?”—Daniel 8:13.

Jawab Kristus: “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar.”—Daniel 8:14.

Daniel tidak mengerti bahwa penglihatan yang diberikan kepadanya itu tidak hanya berlaku kepada rumah Allah yang di Yerusalem yang telah dibakar rusak oleh Nebukadnezar raja Babel. Ia tidak mengerti bahwa penglihatan itu mempunyai jangkauan yang lebih jauh. Bukan hanya Nebukadnezar yang telah merusak dan merubuhkan Bait Suci dan memerangi umat Allah, tetapi akan ada raja Babel di akhir zaman yang akan melakukan hal yang sama dalam skala yang lebih besar.

Karena Daniel tidak mengetahui bahwa masih ada Bait Allah yang lainnya di samping yang ada di Yerusalem yang sedang berada dalam keadaan rusak, ia menjadi pucat dan bingung karena ada keterangan dalam penglihatan itu bahwa baru setelah 2300 tahun, tempat kudus itu akan dipulihkan. Daniel tidak dapat membayangkan kemungkinan tawanan bangsa Israel diperpanjang sampai 2300 tahun. Itulah sebabnya Daniel menyelidiki tulisan Yeremia lagi. (Dan. 9:2). Pada waktu ia telah meyakinkan dirinya bahwa Yeremia hanya menyebut tawanan untuk jangka waktu 70 tahun, ia berdoa dan memohon dengan sangat kepada Tuhan demi kota suciNya dan rumah kudusNya, agar masa tawanan itu jangan diperpanjang supaya umatNya boleh keluar dari Babel dan membangun kembali rumah Allah di Yerusalem (Dan. 9:16-19).

Begitu besar cinta Daniel bagi umatnya, bagi Allahnya, bagi rumah Allahnya, dan bagi kota sucinya, sehingga Tuhan tidak dapat berdiam diri. Tuhan menjelaskan kepada Daniel apa yang perlu ia ketahui dan dapat ia mengerti. Yang belum dapat dimengertinya, Tuhan meminta supaya dimeteraikan untuk akhir zaman. Pada akhir zaman, akan ada banyak orang yang menyelidiki bagian kitab Daniel yang dimeteraikan itu. Tetapi hanya menyelidiki saja tidak akan cukup membuat kita mengerti. Di dalam hati kita harus terdapat satu kerinduan seperti kerinduan Daniel untuk keselamatan umatnya, kesejahteraan rumahNya, dan kedatangan kerajaaNya. Hanya melalui kita belajar karena terdorong oleh kasih bagi Juru Selamat kita, rahasia firman Allah yang dimeteraikan akan disingkapkan kepada kita. Tetapi selama kita belajar untuk membesarkan diri kita, firman itu akan tetap menjadi rahasia. Pengetahuan yang di dalam otak dapat saja bertambah, tetapi kuasa ROH yang mengubah sifat tidak akan bekerja. Tanpa hadirat ROH, akhirnya, walaupun secara lambat laun, kita toh akan bercerai dari Tuhan. Tekanan Setan kepada kita pada akhir zaman hebat sekali. Kecuali ROH SUCI menguasai diri kita dengan segala persiapan yang kita lakukan sekarang, kita akan dikalahkan oleh Setan! Tidak ada satu orang yang dapat berdiri dengan kebenarannya sendiri. Semua yang berbuat begitu akan dikuasai Setan. Hanya kebenaran firman Allah yang diilhamkan oleh ROH yang akan membuat kita bertahan. Itu terjadi semata-mata karena ROH SUCI berkenan untuk menutupi kita dengan kuasaNya. BUKAN OLEH KUAT, BUKAN OLEH KUASA, BUKAN OLEH KEBIJAKSANAAN DAN KEPINTARAN KITA, BUKAN OLEH HARTA KEKAYAAN KITA, MELAINKAH OLEH ROH SUCI!

Kebenaran yang dinyatakan kepada Daniel secara skematis adalah sebagai berikut:
                                                                              31TM
            457 sTM            408 sTM            27TM              ┼                        34TM          1844                       ?







70 tahun tawanan Babel
49 tahun Yerusalem selesai

483 tahun Mesias datang





490 tahun masa percobaan Israel



2300 tahun BAIT ALLAH dipulihkan kembali


... tahun kedatangan Mesias yang kedua kali




Babel rubuh.                        Kedatangan                                Babel rubuh        Kedatangan
    Keluar dari Babel,                            Mesias                             Keluar dari Babel            MESIAS
 Membangun Bait Allah                Pertama Kali                          membangun Bait           kedua
    dan Yerusalem.                                                                   Allah & Yerusalem                kali

Daniel yang amat dikasihi Tuhan diberitahu bahwa tawanan Babel tetap berlaku 70 tahun seperti yang dinubuatkan Yeremia. Bangsa Israel akan kembali ke Yerusalem pada akhir 70 tahun itu. Kerajaan Babel akan dirubuhkan. Bangsanya akan dikeluarkan dari tawanan untuk membangun kembali BAIT ALLAH dan tembok-tembok Yerusalem yang dihancurkan. Yerusalem akan selesai dibangun dalam 49 tahun. Mesias akan datang dalam waktu 483 tahun. Bangsa Israel diberi waktu tujuh tahun lagi untuk menghapus dosa dan mengurapi yang MAHAKUDUS (menerima Kristus). Selanjutnya nubuatan itu tidak menyangkut bangsa Israel secara khusus.

Daniel diberi penglihatan (yang tidak dapt ia mengerti) bahwa akan ada Raja Babel lagi pada akhir zaman yang akan menginjak-injak rumah Alah, dan memerangi Kristus dan umat suciNya. Hukum Allah akan diubah dan diremehken. Pekerjaan Kristus sebagai IMAM BESAR akan diambil alih dan diganti dengan satu sistem kebaktian yang fasik. Kebenaran akan dihempaskan ke bumi dan diinjak-injak. Semua ini akan berlaku sampai 2300 tahun.

Pada tahun 1844—akhir masa 2300 itu—Babel dinyatakan rubuh. Umat Allah dihantarkan keluar dari Babel untuk mendirikan BAIT SUCI dan membangun Yerusalem. Hukum Allah dipulihkan kembali dan Yesus dilihat sebagai IMAM BESAR sejati yang bekerja di dalam bilik yang MAHASUCI. Tetapi itu belum seluruhnya. Pekabaran pada tahun 1844 akan diulangi. Babel, ibu segala perempuan yang sesat, akan memabukkan seluruh dunia dengan hawa nafsu perbuatan jahatnya. Di bawah pimpinan Setan, segala kekuatan gelap akan dikerahkan. Dunia akan dipersatukan untuk melawan pemerintahan Allah. Pada puncak kejayaan Babel itu, di mana ia akan berkata bahwa ia duduk bagaikan permaisuri dan tidak kekurangan apa-apa, tulisan di tembok akan terlihat. MENE, MENE, TEKEL, UPARSIN. Babel ditimbang dan didapati ringan. Kerajaannya akan diakhiri. ROH SUCI akan memanggil semua untuk keluar dari Babel. Yerusalem sudah selesai dibangun. Jumlah umatNya sudah lengkap. Yang mau sudah terpanggil semua. YESUS DATANG!!!

Saudara-saudara! Kebenaran firman Allah adalah terang bagaikan cahaya matahari. Sebagaimana kedatangan Kristus yang pertama kali itu didahului dengan dirubuhkannya Babel, dan dihantarkannya umat Allah kembali ke Yerusalem untuk membangun tembok-temboknya dan rumah Allah yang sudah hancur terinjak-injak, kedatangan Yesus yang kedua kali juga akan didahului dengan dirubuhkannya Babel modern dan dihantarkannya umat Tuhan keluar dari negeri itu untuk membangun Yerusalem dan rumah Allah. YESUS hanya akan datang apabila umatNya sudah mengerti semua ini dan dibenarkan oleh iman untuk dijadikan rumah Allah. Pekerjaan kita dewasa ini adalah membangun rumah Allah dan Yerusalem!!


     3.    Peranan Nebukadnezar Raja Babel

Nebukadnezar sesungguhnya merupakan alat Iblis. Ia adalah kepala yang ketiga dari tujuh kepala yang dimiliki naga, si ular tua itu. Sekiranya Israel tidak mendurhaka terhadap Tuhan, maka Nebukadnezar juga tidak akan dibiarkan untuk menjadi saluran yang mendatangkan hukuman bagi Israel. Sama halnya dengan kita sebagai Israel rohani yang hidup pada akhir zaman ini. Karena pada umumnya kita tidak mau bertobat dan kembali ke jalan-jalan Tuhan, maka Tuhan akan membiarkan Babel untuk menjadi malapetaka bagi kita yang tidak mau memberi telinga kepada firman Tuhan.

Babel rohani, gereja-gereja yang salah, merupakan kepala yang ketujuh dan yang terakhir. Tidak ada kuasa penganiaya bagi umat Allah sesudah kuasa yang terakhir ini. Kita menghadapi penutupan sejarah dunia dengan nyata-nyata. Gereja-gereja akan bersatu untuk menganiaya umat Allah. Tuhan sudah mengamarkan kita sebelum badai itu menimpa. Kita harus mencari perlindungan! Akan ada perlindungan! Tuhan telah menyatakan hal itu. Tetapi sayangnya mayoritas di antara kita tidak mau dilindungi. Ya! MAYORITAS di antara kita akan memilih untuk menentang dan melawan hamba-hambaNya yang setia memberikan amaran. Sebagaimana Yeremia tidak dipercaya dan telah dimusuhi serta dibuang ke dalam lubang sumur untuk dibiarkan mati, begitu juga hamba-hamba Allah yang berusaha untuk menghindarkan sidangNya dari bahaya akan dimusuhi. Sebagaimana banyak yang mendengarkan “nabi-nabi palsu” dan bertahan dalam perlawanan terhadap amaran-amaran Yeremia yang sungguh-sungguh, banyak yang akan meremehkan amaran-amaran Tuhan dan akan terus melawan firmanNya yang benar. Hal ini kita pelajari bersama-sama agar jangan sampai kita terlanjur mengeraskan hati seperti bangsa Israel dahulu kala. Tidak ada perlunya kita binasa! Tuhan tidak menghendaki kita binasa!

Saudara-saudara! Apa sebabnya kita menegarkan tengkuk dan tidak mau merubah haluan kita manakala Tuhan telah dengan nyata-nyata menyatakan kepada kita bahwa kita suam, miskin, telanjang, dan buta? Apa sebabnya kita berjalan terus dengan program-program kita sepertinya kita sudah berada di tempat yang aman dan tiap anggota sidang sudah terjamin keselamatannya? Tidakkah kita mau memperhatikan seruan Tuhan bahwa mayoritas di antara kita berada dalam keadaan yang sangat berbahaya? Tidakkah kita sebagai gembala-gembala, tua-tua, dan pegawai-pegawai sidang mau menyadari bahwa apabila topan nanti berkecamuk, banyak di antara anggota-anggota Advent akan berpihak pada Setan? Apakah kita mengira bahwa ramalan-ramalan seperti yang telah dinyatakan oleh hamba Allah adalah ramalan-ramalan tulisan saja? Janganlah kita tertidur nyenyak dalam keadaan kita sekarang ini. Mari kita sadar diri. Mari kita menggulung lengan baju kita dan menolong seberapa dapat yang mau ditolong! Kita harus bekerja! Sekaranglah waktunya untuk bekerja menggali kebenaranNya. Waktunya akan tiba di mana akan ada bahaya kelaparan akan firman Allah. Banyak yang akan meremehkan firman Tuhan sampai bahaya kelaparan itu betul-betul tiba. Pada saat itu mereka akan dengan hati gelisah meminta minyak supaya lampu mereka boleh menyala. Tetapi minyak tidak lagi dapat dibagikan. Terlambat! Bukankah hal itu sangat menyedihkan? Yeremia tidak senang melihat Raja Zedekia ditawan dan dibunuh. Ia sama sekali tidak senang. Itulah sebabnya Yeremia mengamarkan raja dan meminta kepada raja supaya menurut agar boleh hidup! Sayangnya raja tidak mau menurut.

Nebukadnezar telah datang dari utara untuk mengepung Yerusalem. Menurut kitab Daniel pasal 11, raja Babel dari utara akan bangkit pada akhir zaman untuk memasuki tanah permai (Yerusalem). Ya! Babel akan mengepung kita! Ini akan terjadi! Berulang-ulang Raja Zedekia bertanya kepada Yeremia apakah ada firman dari Tuhan. Zedekia masih terus bertahan dalam pendapatnya bahwa harapannya masih dapat dikabulkan. Ia tidak mau tunduk kepada Babel, dengan kata lain, ia berkeras kepala menganggap bahwa bahaya dari Babel tidak ada. Ia menunggu firman Allah mengkukuhkan pendapatnya itu. Tetapi firman Allah tidak berkata-kata menurut kehendak manusia. Yeremia tetap berkata bahwa Nebukadnezar akan datang dan akan menawan Raja Zedekia apabila Zedekia tidak mau menurut firman Tuhan.


4.    Banyak Di Antara Kita Yang Bertindak Seperti Zedekia!

Pernyataan Yeremia kepada Raja Zedekia adalah sangat menyakitkan hati raja itu sendiri apabila ditanggapi secara negatif. Namun pernyataan Yeremia adalah benar dan akan membawa kepada kehidupan apabila dihiraukan!

Begitu juga banyak amaran Nyonya White sangat menyakitkan hati apabila ditanggapi secara negatif, tetapi amaran-amarannya itu akan membawa kepada kehidupan apabila diterima dengan baik dan diperhatikan. Sidang Laodikea harus berani menerima amaran dan teguran secara jujur apabila ia tidak mau diludahkan oleh Tuhan. Apapun kedudukan kita di dalam sidang, kita harus menerima tefuran-teguran dari Allah, karena teguran-teguran itu pada hakekatnya merupakan cambukan kasihNya.

Kita mengerti bahwa dengan sifat kemanusiaan kita yang angkuh itu, kita tidak mau menerima teguran-teguran atau peringatan-peringatan yang datang dari ‘bawahan.’ Kita semua memiliki sifat itu. Tetapi justru sifat itulah yang akan menjadi penghalang kita yang terutama untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Justru karena itu, Tuhan seringkali menggunakan juru-juru kabar yang dianggap hina, jelek, tidak patut, tidak terpelajar (tidak datang dari sekolah nabi-nabi), dan sebagainya. Contoh-contoh di dalam Alkitab banyak sekali, dan dipanggilNya Nyonya White sebagai juru kabar dengan pendidikan yang minim mengungkapkan prinsip kebenaran yang sangat penting ini. Yesus sendiri datang sebagai orang yang terhina dan tidak pernah mengecap pendidikan yang formal dalam sekolah-sekolah ahli Taurat. Itulah sebabnya Ia ditolak oleh umatNya.

Kita mudah sekali menangkap kebenaran yang di atas secara teori. Kita mahir menyampaikan khotbah-khotbah yang berisikan tema yang di atas. Tetapi apabila datang ujian di saat mana Tuhan menyampaikan firmanNya melalui orang lain dan mengabaikan kita, kita baru tahu bahwa kitapun dapat bertindak seperti Zedekia dan melawan firman Tuhan. Marilah kita semua mulai belajar dari bawah dalam pelajaran-pelajaran kerendahan hati. Biarlah kita merelakan diri dikesampingkan oleh Tuhan asalkan bagi umatNya ada firman Tuhan! Jiwa luhur seperti itulah yang diharapkan oleh Tuhan dari masing-masing kita! Kita tidak dipanggil ke dalam sidang Masehi Advent Hari Ketujuh untuk membesarkan diri kita. Kita dipanggil keluar dari Babel untuk membangun Yerusalem dan kaabah ROH SUCI dalam diri kita sendiri dan segenap umatNya. Keselamatan kita dan keselamatan umatNya secara menyeluruh adalah pertimbangan yang terpenting. Bukan kebesaran diri kita yang akhirnya membawa kepada hina dan kematian!

Hamba Tuhan menulis, “Tidak semua pendeta-pendeta kita yang memberitakan pekabaran tiga malaikat sungguh-sungguh mengerti apa yang merupakan pekabaran itu... Umat Allah harus dibangunkan sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada pada zaman ini. ... Bilamana pemimpin-pemimpin di daerah-daerah tidak menerima pekabaran yang disampaikan kepada mereka oleh Allah saat ini juga, ... sidang-sidang akan menderita rugi yang sangat besar.”—5T 715.

Tulisan di atas sangat menusuk hati apabila diterima secara negatif. Mungkinkah pendeta-pendeta yang memberitakan pekabaran tiga malaikat itu tidak sungguh-sungguh mengerti apa yang merupakan pekabaran itu? Mungkinkah bila kebenaran firman Tuhan itu diberitakan, maka kebenaran itu akan dilawan oleh banyak pendeta-pendeta kita? Tuhan memimpin sidang ini dengan satu kebijaksanaan yang sangat tinggi. Ia tidak memperbolehkan kita berkata sembarangan tanpa bukti-bukti. Pada tahun 1888, umat ini diuji oleh Tuhan. Apakah umat yang mengaku diri mereka mengharapkan kedatangan Tuhan sungguh-sungguh hidup sesuai dengan pengakuan mereka itu? Hujan akhir dalam bentuk kebenaran firmanNya didatangkan pada tahun 1888. Apa yang telah terjadi??? Saudara-saudara! Marilah kita membuka mata dan melihat kenyataan! Tidak semua yang mengaku mengharapkan kedatangan Tuhan sungguh-sungguh sudah siap untuk menghadapi peristiwa besar itu! Pemimpin-pemimpin, pendeta-pendeta, dan pekerja-pekerja dapat saja menolak kebenaran firman Allah! Berhati-hatilah! Karena mayoritas umat Allah belum mau sungguh-sungguh meninggalkan Babel dan membangun kaabah Allah dalam diri mereka masing-masing, maka hujan akhir itu diangkat lagi dan Yesus belum dapat datang. Bagaimana dengan keadaan kita sekarang? Marilah kita semua membaca apa yang ditulis oleh hamba Tuhan di atas. Banyak pemimpin kita yang belum mau menerima pekabaran yang disampaikan kepada mereka, sedangkan bahaya-bahaya yang ada pada zaman ini sudah nampak dan sidang Allah perlu digugah dan dibangunkan. Bukankah umat Allah akan menderita kerugian yang sangat besar karena belum adanya satu kesadaran di antara kita sendiri? Betapa sulitnya Tuhan memimpin bangsa Israel! Apakah harus sulit juga bagiNya untuk memimpin kita? Di masa lampau sudah terbukti sulit! Ramalan-ramalan mengatakan bahwa akan ada banyak di antara kita yang akan kalah dan memihak kepada lawan! Apakah semua itu tidak menunjukkan kesulitan?

Bagaimana dengan para pendidik kita? Dalam satu penglihatan pada malam hari, Nyonya White melihat satu kelompok besar sedang memperbincangkan masalah pendidikan. Seorang yang tampil sebagai PENDIDIK (dari surga) meletakkan Alkitab di dalam tangan orang-orang yang sedang berkumpul itu dan berkata:

“Engkau memiliki pengetahuan yang sedikit perihal buku ini. Engkau tidak mengenal Kitab Suci dan kuasa Allah; engkaupun tidak mengerti mahapentingnya pekabaran yang harus dibawa kepada dunia yang akan binasa. Waktu-waktu yang lalu telah menunjukkan bahwa guru-guru maupun murid-murid mengetahui sedikit saja tentang kebenaran-kebenaran yang menjadi masalah hidup pada zaman ini. Apabila pekabaran malaikat ketiga diberitakan dalam segenap seginya kepada banyak yang berdiri sebagai para pendidik, pekabaran itu tidak akan dimengerti oleh mereka. ...
“Allah satu-satunya yang benar yang seharusnya ditinggikan oleh semua guru dalam sekolah-sekolah kita, tetapi banyak penjaga yang tertidur. Mereka seperti orang buta yang memimpin orang buta. Padahal hari Tuhan ada di depan kita. ... Siapa di antara guru-guru kita yang sedang berjaga-jaga dan sebagai penatalayan-penatalayan yang setia di bawah anugerah Allah meniup nafiri dengan nada yang pasti? Siapa yang memberitakan pekabaran malaikat yang ketiga, memanggil dunia untuk menyediakan diri bagi hari Allah yang besar? Pekabaran yang kita bawakan memegang meterai Allah yang hidup.”—6 Testimonies 165-166.

Kalau kutipan dalam buku 5 Testimonies 715 sudah menyakiti hati kita, maka kutipan di atas dari buku 6 Testimonies 165-166 melengkapi rasa sakit hati itu. Yang dinyatakan oleh Tuhan sebagai “kita-kita yang tidak mengerti pekabaran malaikat yang ketiga dalam segi-segi yang selengkapnya” adalah kita sebagai tokoh-tokoh dan pendidik-pendidik dalam sidang ini. Jika tokoh-tokoh dan pendidik-pendidiknya tidak mengerti, apa yang dapat diharapkan dari anggota-anggota awamnya?

Untuk apa kita membangun gereja dan sekolah pada saat sekarang ini? Kita tidak diminta hanya untuk membangun Yerusalem dan kaabahNya secara fisik. Kita membangun gereja dan sekolah agar di dalamnya pekabaran malaikat ketiga benar-benar dijunjung tinggi, dimengerti, diyakini, dicinta untuk dijadikan landasan bagi pembentukan gereja dan kaabah ROH SUCI dalam arti rohani.

Kita tidak membangun gereja hanya untuk menambah angka statistik yang kita jadikan kebanggaan kita. Kita tidak mendirikan sekolah hanya untuk mengajar ilmu-ilmu dunia! Kita melakukan segala hanya supaya tempat-tempat itu boleh dijadikan suatu pusat di mana pekabaran tiga malaikat dapat menjadi tulang punggung segala motivasi hidup kita! Hal ini tidak akan dicapai tanpa satu pengabdian yang sungguh-sungguh. Hal ini tidak akan dicapai tanpa ROH SUCI terlebih dahulu mencurahkan anugerahNya ke dalam diri kita masing-masing dan mengubah penglihatan dan aspirasi hidup kita secara total!

Saudara-saudara! Marilah kita menyadari bahwa kita sudah berjalan salah. Yang kita besar-besarkan sekarang ini adalah kesuksesan yang kita ukur melalui standar dunia. Tuhan tidak menghendaki hal itu. Itulah sebabnya PENDIDIK dalam penglihatan Nyonya White berkata bahwa kita tidak mengenal Kitab Suci dan kuasa Allah. Sungguh! Kita tidak mengenal Kitab Suci dan kuasa Allah. Yang kita kenal adalah teori Kitab Suci dan kebesaran keduniawian! Kuasa Allah tidak berada dalam kita. Kalau tidak, kita tidak akan diberi sebutan sidang Laodikea yang suam, yang tidak memiliki pakaian! Kalau tidak, kita tidak akan diamarkan untuk diludahkan! Berat sekali amaran itu!




5.    Membangun Tembok-tembok Yerusalem Dan Kaabah Allah Kewajiban Kita

Kita semua tahu bahwa Yesus adalah BATU Penjuru hidup yang telah dibuang oleh pembangun-pembangun kaabah bangsa Israel. Akibat pembuangan itu, maka kaabah fisik yang di Yerusalem telah dihancurkan dan bangsa Israel telah ditolak (secara satu bangsa) oleh Tuhan.

Kita diumpamakan dengan batu-batu hidup yang dibangun dan disusun sekitar Batu Penjuru itu untuk dijadikan rumah Allah. Kalau kita menolak Batu Penjuru itu (yaitu kebenaran firmanNya), akibatnya akan sama dengan apa yang telah diderita oleh bangsa Israel. Gereja-gereja fisik kitapun tak akan ada gunanya dan kitapun dapat diludahkan dari mulutNya! Kenalilah kebenaran Kitab Suci dan kenalilah kuasa Allah! Kuasa Allah tidak ada persamaanNya dengan kuasa materi dan kuasa kebesaran dunia yang menjadi ukuran kita dewasa ini! Kuasa Allah terdapat di dalam kerendahan diri kita!!

Itulah arti membangun Yerusalem dan rumah Allah! Kita harus tekun mempelajari firman Tuhan dan kebenaran yang terdapat di dalamnya, karena melalui firman itu saja boleh diharapkan terjadinya pembentukan tabiat kita yang baru, sesuai dengan petaNya.


6.    Yesus Datang Apabila Yerusalem Dan Rumah Allah Sudah Selesai Dibangun

Selesainya pembangunan Yerusalem dan Rumah Allah adalah sama dengan menjadi masaknya gandum-gandum yang telah ditanam oleh Tuhan. Dua peristiwa itu adalah identik. Kita tahu dari perumpamaan-perumpamaan Yesus bahwa penuaian gandum-gandum itu baru akan dilakukan apabila gandum-gandum itu sudah masak. Dengan lain kata, kesudahan dunia atau kedatangan Tuhan baru akan terjadi apabila umatNya sudah memantulkan tabiatNya. Itu berarti bahwa kaabah ROH SUCI, yaitu kita, sudah selesai dibangun secara seluruhnya.

Apabila hal di atas itu kita mengerti, kita akan tahu mengapa Yesus hingga sekarang ini belum datang. UmatNya tidak bersedia; malahan umatNya masih bertahan dalam penolakan firmanNya. Dapatkah Yesus datang dan melaksanakan penuaian sedangkan gandum-gandum yang Ia tanam belum masak? Dilihat dari sudut pengertian ini maka kita akan menyadari bahwa kita yang selalu menyerukan untuk bekerja bagi Tuhan agar pekerjaanNya selesai dan Yesus boleh datang, sebenarnya bekerja bertentangan dengan kemauanNya! Kita justru menghambat kedatanganNya! Bukankah hal itu menyedihkan sekali?



Disadur ulang dari seri pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh Gito Siswoyo Kadarman (Sie Tiong Gie) alm. – Arief Margono, 1 Mei 1982
(Monik Amelia, Oktober 2007 – Florida, USA)
dipublish di blog oleh klavierlenk agustus 2015