Jumat, 30 Oktober 2015

4. Kekristenan dan Keselamatan tidak didasarkan pada apa yang engkau lakukan, tetapi pada siapa yang engkau kenal.


4. Kekristenan dan Keselamatan tidak didasarkan pada apa yang engkau lakukan, tetapi pada    siapa yang engkau kenal.

Seorang wanita membeli sepasang lensa kontak yang baru. Tidak lama kemudian, dia dihentikan karena pelanggaran lalu lintas, dan petugas polisi, setelah melihat pembatasan pada surat izin mengemudinya bertanya dengan tegas, “Mana kaca matamu?”
Dia menjawab, “Saya mempunyai kontak (maksudnya lensa kontak, tetapi bahasa Inggris contacts, dapat juga berarti koneksi).” Petugas itu berkata, “Saya tidak peduli siapa koneksimu—anda seharusnya memakai kaca mata!”

Adalah fakta yang tidak dapat dibantah bahwa di dunia ini, siapa yang engkau kenal membuat suatu perbedaan. Jika engkau sedang melamar pekerjaan dan engkau mengenal sang boss, engkau tentu memiliki keuntungan. Jika engkau dibawa ke pengadilan dan engkau mengenal sang hakim, itu adalah kabar baik. Jika engkau berharap diperkenalkan kepada seseorang, dan engkau mengetahui bahwa engkau mengenal sahabatnya, engkau pasti berhasil.

Ketika Abraham Lincoln menjadi presiden, kadangkala dia akan menginstruksikan staffnya bahwa dia tidak bisa diganggu. Dia akan pergi ke dalam kantornya dan menutup pintu. Penjaga akan berdiri di luar, dan di sepanjang lorong, untuk mencegah siapa saja yang akan masuk.

Tetapi seseorang datang terburu-buru, berjalan di sepanjang lorong dan melewati para penjaga langsung ke pintu kantor presiden. Para penjaga tidak akan berusaha menghentikan dia. Mengapa? Karena dia adalah Tad Lincoln, dan dia adalah putra sang presiden. Hubungannya dengan sang presiden membuat segala sesuatunya berbeda.

Apakah engkau percaya bahwa hubunganmu dengan Kristus adalah sesuatu yang membuat segala perbedaan di dalam kehidupan kerohanianmu? Apakah engkau percaya bahwa Kekristenan didasarkan pada siapa yang engkau kenal? Atau apakah engkau percaya bahwa Kekristenan didasarkan pada apa yang engkau lakukan?

Pada sebuah perkemahan di Northwest beberapa tahun yang lalu, editor Adventist Review berdiri dan bertanya kepada para pendengar, “Berapa banyak dari anda yang percaya bahwa anda diselamatkan hanya oleh iman di dalam Yesus Kristus saja?” Beberapa tangan terangkat dan kemudian dengan cepat turun kembali.

Kemudian dia bertanya, “Berapa banyak dari anda yang percaya bahwa anda diselamatkan berdasarkan pada perbuatan-perbuatan anda?” Beberapa tangan lagi terangkat dan kemudian segera turun kembali.

Dan dia bertanya, “Berapa banyak dari anda yang percaya bahwa anda diselamatkan oleh iman di dalam Yesus, ditambah perbuatan-perbuatan baik anda?” Seluruh sisa hadirin mengangkat tangan dan tetap menahan tangannya di atas dan melambai-lambai di udara.

Dia berkata, “Saya berharap, ketika khotbah pagi ini berakhir, pemikiran anda akan berubah.” Dan dia melanjutkan pembuktian bahwa kita diselamatkan hanya oleh iman di dalam Yesus saja. Titik.

Yesus mengatakannya di dalam Yohanes 17:3: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” The Desire of Ages, hlm. 331 berkata, “Sebagaimana melalui Yesus kita memasuki perhentian, surga mulai dari sini. Kita menyambut undangan-Nya, Marilah, kenalilah Aku, dan dalam cara itu kita memulai kehidupan kekal. Surga adalah pendekatan yang tanpa henti kepada Bapa melalui Kristus.”

Apakah engkau mengenal Dia? Pengenalan akan Yesus adalah dasar dari seluruh kehidupan Kristen. Pengenalan akan Yesus adalah jalan menuju hidup kekal. Pengenalan akan Yesus akan mengubah gaya hidupmu, karena sebagaimana engkau belajar untuk mengenal Dia dan mengasihi Dia dan bersekutu dengan-Nya, engkau akan diubahkan ke dalam rupa-Nya.


Kebenaran adalah seorang Oknum. Keselamatan adalah seorang Oknum. Melalui Yesus hidup kekalmu dapat dimulai hari ini!




Kamis, 29 Oktober 2015

3. Satu-satunya cara mencari kebenaran adalah mencari Yesus.




3. Satu-satunya cara mencari kebenaran adalah mencari Yesus.

Pada suatu hari ada seorang pria yang ingin menjadi tukang roti. Dia selalu menyukai roti bakar yang baru keluar dari oven, dan dia merasa bahwa dia akan berbahagia bila bisa membuat roti untuk orang lain.

Maka dia segera berkeliling kota mencari tempat yang paling strategis untuk bisnis barunya. Dia mendapat tempat di sebuah sudut jalan, menyewa kontrator di kota itu, dan tidak lama kemudian dia telah memiliki toko roti yang siap untuk dibuka dengan bak anti karat dan berbagai peralatan membuat roti yang berkilau di bagian belakang toko, dan lemari pajangan dengan kaca yang bersinar di bagian depan untuk memajang barang-barangnya.

Tetapi keadaan tidak berjalan terlalu baik untuk sang tukang roti. Dia bekerja berjam-jam lamanya. Dia mempromosikan tokonya dengan segala cara yang dia bisa. Dia melakukan usaha yang terbaik untuk membuat usahanya berhasil. Namun kelihatannya dia tidak dapat menghasilkan jenis roti yang telah dirasakannya pada masa yang lalu. Ketika para pembeli mendatangi toko barunya, mereka jarang sekali membeli barang-barangnya. Dan mereka tidak pernah kembali.

Akhirnya, setelah bertahun-tahun berjuang, dia harus mengakui bahwa dia telah gagal. Dia berada pada titik kebangkrutan. Dia telah mencoba segalanya yang dia ketahui untuk membuat toko rotinya sukses, dan tidak satupun yang berhasil.

Sesaat sebelum dia memutuskan untuk menyerah, dia mendengar sesuatu yang akan mengubah seluruh bisnisnya. Dia akhirnya mempelajari bahwa untuk membuat roti dia membutuhkan tepung! Dia tidak pernah mencobanya sebelumnya, tetapi bagaimanapun hal itu kedengarannya baik baginya. Dan dia mulai menggunakan tepung, hal itu telah mengubah segalanya.

Apakah engkau telah menebak bahwa ini adalah sebuah perumpamaan? Kita pasti sangat sulit mempercayai bahwa seseorang dapat mengabaikan dasar kebenaran yang begitu sederhana, yaitu perlu tepung untuk membuat roti. Kita menyadari akan sangat tragis bila mencoba mengelola sebuah toko roti tanpa tepung.

Tidak peduli bisnis apapun yang sedang engkau lakukan, engkau harus mengerti syarat-syarat tertentu yang mendasar jika engkau berharap untuk sukses. Engkau tidak akan dapat membuat bank tetap berjalan tanpa uang. Engkau tidak akan dapat mengelola perusahaan kereta api hanya dengan gerbong saja. Tidak mungkin memintal wool jikalau engkau tidak memiliki domba.

Tetapi bagaimana dengan menghidupkan kehidupan Kristen? Berapa banyak dari kita yang mengabaikan hal yang mendasar selama bertahun-tahun? Mencari kebenaran, tetapi tidak mengetahui bagaimana mendapatkannya? Dan hal itu tidak berarti apa-apa, namun hanya menambah frustasi untuk mencoba menjadi Kristen tanpa mengerti bagaimana cara meraihnya.

Wartawan memiliki pertanyaan-pertanyaan penting yang mereka tanyakan untuk mencapai ke dasar sebuah berita. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditransfer kepada kehidupan Kristen. Yang pertama adalah Apa? Kadangkala sangat mudah untuk membicarakan tentang apa dari kehidupan Kristen. Beberapa dari kita bertumbuh pada apa. Apa yang harus dilakukan, dan apa yang tidak boleh dilakukan, untuk menjadi seorang Kristen dan untuk diselamatkan. Kita benar-benar dikenyangkan oleh hal itu. Hal itu juga banyak dibicarakan pada kelas-kelas Alkitab, pekan doa, bertanya apa yang salah dengan ini, apa yang salah dengan itu?


Apakah salah membicarakan tentang apa? Tidak, Alkitab berisi banyak informasi tentang apa. Tetapi apa tidak pernah dapat menjadi dasar Kekristenan.

Kemudian ada pertanyaan Mengapa? Ini adalah pertanyaan intelektual yang canggih. Disinilah engkau menganalisa, membedah dan membahas. Ini adalah pertanyaan terbaik untuk mengisi waktu di jam pelajaran Sekolah Sabat. Mengapa dapat menjadi penting. TUHAN berfirman, “Marilah, baiklah kita berperkara.” Yesaya 1:18. Itu bukan alasan yang salah. Kita dilahirkan dalam peta Allah, dengan kesanggupan untuk berpikir dan menimbang. Namun mengapa tidaklah cukup.

Pertanyaan lain yang telah banyak menghabiskan banyak waktu dalam pelajaran sejarah gereja kita adalah pertanyaan Kapan? Kapankah semua itu terjadi? Dan kitapun memiliki bagan di dinding yang menceritakan tentang kapan. Mungkin beberapa orang tertarik pada kapan karena mereka berharap bisa bertobat di saat-saat terakhir. Tetapi yang lain khawatir bahwa kapan akan muncul di hadapan mereka sebelum mereka mengetahui bagaimana melakukan apa?

Jika engkau bertumbuh pada apa dan mengapa dan kapan, pertanyaan logis berikutnya adalah Bagaimana? Ini adalah pertanyaan praktis, dan itu dapat menuntunmu kepada teori kebenaran oleh iman. Jika engkau tidak mengerti bagaimana, yang lain hanyalah menyebabkan engkau frustasi. Tetapi dengan mengetahui bagaimana-pun tidaklah cukup, karena pembenaran oleh iman lebih dari pada sekedar teori. Itu adalah sebuah pengalaman. Dan bagaimana menjadi pertanyaan yang sangat menarik ketika engkau mengerti bahwa jawaban bagaimana adalah siapa!


Yesus adalah dasar dari Kekristenan. Adalah benar bahwa Alkitab membicarakan tentang mencari kebenaran. Zefanya 2:3 berkata, “Carilah TUHAN.” Dan beberapa dari kita telah berpikir bahwa cara untuk mencari Yesus adalah mencari kebenaran. Tetapi kita tidak mendapatkan bagaimana. Karena Kebenaran = Yesus, cara untuk mencari kebenaran adalah mencari Yesus. “Kebenaran TUHAN diwujudkan di dalam Kristus. Kita menerima kebenaran oleh menerima Dia.”Mount of Blessings, hlm. 18.



Rabu, 28 Oktober 2015

2. Kebenaran = Yesus.





2. Kebenaran = Yesus. Kita tidak memiliki kebenaran bila terpisah dari-Nya.

Dosen mata kuliah pokok saya di perguruan tinggi membuka kelas diskusi selama semester satu dengan menanyakan kami apa arti kebenaran.

Kami memberikan banyak definisi. Kebenaran adalah perbuatan benar. Kebenaran adalah penurutan akan hukum TUHAN. Kebenaran adalah kesucian. Dan bahkan mungkin yang lebih baik, kebenaran adalah kasih. Bukan hanya anggota kelas yang memberikan definisi-defenisi ini, tetapi engkau dapat menemukan definisi seperti itu di dalam kata-kata orang bijak.

Namun setelah dosen itu membuat kami frustrasi memikirkan berbagai definisi yang memungkinkan, dia akhirnya memberikan kesimpulan yang terbaik, definisi yang paling lengkap untuk kebenaran adalah Yesus. Semua definisi yang lain tidak cukup.


Jika, misalkan, kebenaran diartikan melakukan perbuatan benar, maka satu-satunya hal yang engkau butuhkan untuk menjadi benar adalah—apa? Melakukan apa yang benar. Engkau tidak akan membutuhkan Juruselamat jika kebenaran didasarkan pada tingkah laku belaka.

Tetapi kebenaran bukanlah sesuatu yang ada dengan sendirinya. Itu bukanlah sesuatu yang dapat dihasilkan oleh manusia dalam cara apapun. Kita mengalami kebangkrutan akan kebenaran. Yesaya berkata, “Demikianlah kami sekalian seperti orang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor.” Yesaya 64:6. Kita bukan hanya tidak mampu menghasilkan kebenaran, tetapi kita juga tidak mampu menyimpan kebenaran. Itu bukanlah sesuatu yang dapat kita peroleh atau kita miliki bila terpisah dari Yesus. Oleh karena itu, kita dapat mengartikan bahwa kebenaran adalah Seorang Oknum. Maka selama kita memiliki Yesus, kita memiliki kebenaran, tetapi tanpa Dia, kita tidak memiliki pengharapan untuk kebenaran.

“Orang berdosa dapat menemukan pengharapan dan kebenaran hanya di dalam TUHAN, dan tidak ada manusia yang benar lebih lama dari pada selama dia memiliki iman di dalam TUHAN dan memelihara sebuah hubungan yang vital dengan-Nya.”—Testimonies to Ministers, hlm. 367.

Engkau bisa mencoba memasukkannya ke dalam sebuah persamaan. Jika Yesus = Kebenaran, dan Kebenaran = Yesus, maka satu-satunya jalan untuk memperoleh kebenaran hanya bersama Yesus, dan tetap di dalam Dia. Maka kita dapat berkata bahwa Manusia + Yesus = Kebenaran.

Pada suatu hari saya mendiskusikan hal ini dengan sekelompok mahasiswa ketika seorang pemuda di baris belakang menunjukkan perasaan aneh di wajahnya. Dia mengangkat tangannya dan berkata, “Tetapi jika Yesus sama dengan Kebenaran, dan Manusia tambah Yesus sama dengan Kebenaran, berarti Manusia sama dengan tidak ada!” Dan dia berbicara seakan-akan dia baru saja melakukan ketidakadilan yang sangat besar terhadap manusia.

Tetapi bukankah itu dilema dari seluruh umat manusia bahwa kita tidak memiliki kebenaran di dalam diri kita? Kita berharga di mata surga. Di kayu salib Yesus membuktikan harga jiwa manusia. Tetapi bila berbicara tentang menghasilkan kebenaran, kita sama sekali tidak berpengharapan. Kita tidak bisa menghasilkan kebenaran; kita tidak memiliki apa-apa.

Charles T. Everson menceritakan kisah seorang wanita yang pergi berbelanja kain untuk membuat sebuah baju baru. Dia menyentuh kain tersebut, meneliti tenunannya, mengagumi warna dan polanya, hingga akhirnya dia menemukan satu gulungan kain lain yang sepertinya dia inginkan. Sejenak dia ragu, ingin memastikan pilihannya, penjaga toko datang mendekat dan berkata, “Saya mengamati bagaimana anda melihat bahan ini, dan sebagian dari bahan ini telah dibuat menjadi baju yang dipajang di depan. Mungkin anda tidak memperhatikannya ketika masuk ke toko ini.”

Maka mereka pergi ke jendela pajangan di bagian depan toko untuk melihat baju tersebut, dan wanita tersebut berseru, “Indah sekali! Ini bahan yang benar-benar aku inginkan. Bahan ini cantik sekali—tetapi sekarang setelah aku melihatnya dalam bentuk baju, aku baru benar-benar yakin.” Dan dia membeli bahan tersebut.


Demikian juga dengan hukum TUHAN. Kita dapat mengagumi prinsip-prinsipnya; kita dapat menyetujui ajaran-ajarannya. Tetapi sebelum kita dapat benar-benar menghormati dan menerimanya, kita harus melihat hukum itu dibuat dalam bentuk kehidupan—kehidupan Yesus. Ketika kita memandang Dia, kita juga menerima kebenaran-Nya.

Selasa, 27 Oktober 2015

95 TESIS PEMBENARAN OLEH IMAN

95 TESIS
PEMBENARAN OLEH IMAN

(95 Theses on Righteousness by Faith)




Morris L. Venden





Penerjemah: Joriko Melvin Sihombing






Pacific Press Publishing Association,
Boise, Idaho - USA




Pembenaran oleh Iman



Bagaimanakah caranya supaya selamat? Apakah yang harus saya lakukan untuk masuk surga? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi pikiran begitu banyak orang di dunia. Banyak orang merasa susah karena memikirkan dosa-dosa yang mereka lakukan. Banyak orang menyiksa diri, mela-kukan upacara-upacara ritual yang memberatkan, demi mendapatkan pengampunan. Untuk itulah buku ini hadir. Anda akan mendapatkan 95 pelajaran mengenai Pembenaran oleh Iman. Tuhan member-kati anda sekalian.




TESIS 1 KEBENARAN



1. Seorang Kristen Melakukan Apa yang Benar karena Dia adalah Seorang Kristen, bukan supaya Menjadi Orang Kristen.


Peristiwa ini terjadi dalam beberapa minggu pertama saya bertugas di sebuah jemaat baru. Di gereja ini, tujuan saya adalah untuk melawat setiap keluarga agar dapat dikenal. Namun percakapan mudah sekali usai hanya dengan hal-hal yang ringan.
“Apakah itu gambar Tante Minnie?”
“Ya.”
Maka saya mulai muncul dengan percakapan yang menjebak: satu pertanyaan, pertanyaan yang sama, ditanyakan pada setiap rumah. “Menurut saudara apakah arti seorang Kristen?” Dan saya secara teliti tetap mencatat setiap jawaban.
“Seorang Kristen adalah orang yang hidup menurut hukum emas.”
“Seorang Kristen adalah orang yang jujur.”
“Seorang Kristen adalah orang yang baik hati dan pengasih.”
“Seorang Kristen adalah seorang tetangga yang baik.”

Saya mendengar banyak jawaban yang berbeda-beda, namun memiliki persamaan. Setiap jawaban adalah jawaban yang berhubungan dengan tingkah laku. Nama Kristus secara mencolok dilalaikan.

Anda dapat membaca laporan reporter yang mewawancarai orang-orang di jalanan, menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang serupa. Pola jawabannya selalu sama.

“Orang Kristen melakukan ini dan itu. Orang Kristen tidak melakukan ini dan itu.” Berapa seringkah anda mendengar jawaban, “Seorang Kristen adalah orang yang mengenal dan mengasihi Kristus?”

Apakah Kekristenan itu? Apakah itu sesuatu yang berdasarkan kepada tingkah laku? Atau apakah itu sesuatu yang berdasarkan kepada hubungan? Di sinilah dasar pengertian dan pengalaman keselamatan oleh iman di dalam Kristus. Kekristenan adalah masalah mengenal Kristus. Dan tingkah laku yang membedakan orang Kristen dan bukan Kristen muncul sebagai hasil iman di dalam hubungan dengan Kristus—tidak pernah menjadi penyebab.

Marilah kita mengatakan tesis ini dalam bentuk lain. Sebuah pohon apel berbuah apel karena dia adalah pohon apel, tidak pernah agar menjadi pohon apel. Yesus membuat perumpamaan yang sama: “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.” Matius 7:17, 18.

Jika anda tertarik pada buah yang baik, tempat memulainya adalah pada pohon yang baik. Tugasmu adalah menyirami pohon tersebut, memberi pupuk, mengizinkan matahari, hujan dan angin melakukan tugasnya. Tidak perlu usaha yang keras untuk menghasilkan buah. Jika anda memiliki pohon yang sehat, tentu buah akan datang sebagai hasilnya.

Demikian juga dengan kehidupan orang Kristen. Orang yang berusaha untuk menghidupkan kehidupan Kristen dengan berpusat pada perubahan tingkah lakunya akan menghadapi jalan buntu. Dalam Christ’s Object Lessons dikatakan seperti ini: “Adalah dengan memperbaharui hati kasih karunia TUHAN bekerja mengubah kehidupan. Sekedar perubahan luar tidak cukup untuk membawa kita selaras dengan TUHAN. Banyak orang yang berusaha berubah dengan memperbaiki tingkah laku yang buruk ini dan itu, dan mereka berharap dalam cara ini menjadi orang-orang Kristen, namun mereka memulai pada tempat yang salah. Pekerjaan pertama kita adalah dengan hati.”—hlm. 97.


Tidak masalah betapa lurus hidupmu, tidak masalah berapa banyak kebaikan yang engkau lakukan, tidak masalah betapa salehnyapun penampilanmu, engkau bukanlah orang Kristen sejati hingga engkau mengenal Yesus secara pribadi. Melakukan apa yang benar tidak akan membuatmu menjadi orang Kristen. Hal itu hanya membuatmu menjadi orang yang bermoral. Gereja yang mula-mula berfokus pada TUHAN Yesus Kristus sehingga Dia adalah tema pemikiran dan pembicaraan mereka. “Kristus melakukan ini, Kristus melakukan itu, dan Kristus berkata begitu.” Akhirnya seseorang berkata, “Mari kita sebut mereka ini Kristen (Christ-ians).”

Akan disebut apakah anda jika anda dinamai berdasarkan hal-hal yang paling sering anda bicarakan dan pikirkan? Apakah anda orang baik? Atau apakah anda benar-benar seorang Kristen? Pikirkanlah hal ini!




Minggu, 25 Oktober 2015

ELIA KE-3

ELIA KE-3



Mari kita melihat dari buku yang terakhir, pasal yang terakhir, dan ayat yang terakhir dari Perjanjian Lama yang mengandung satu nubuatan yang dasyat untuk zaman ini.
Maleakhi 4:5,6 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Kapan datangnya hari TUHAN yang besar dan dasyat itu..?

Wahyu 6:15,16,17 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan
Apa hubungannya Elia dengan kedatangan hari Tuhan yang besar dan dasyat ini, dimanakah Elia-elia modern saat ini, dan dimanakah Elia-Elia modern saat ini..siapakah Elia-Elia modern itu..?

Nabi Elia sudah lama diangkat oleh Tuhan ke surga, apakah elia ini akan turun kembali..? yang jelas TIDAK.

Lukas 1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Yohanes pembaptis sebagai Elia yang ke-2, nubuatan maleakhi 4 bermakna ganda, yakni penggenapan pada waktu kedatangan Yesus yang pertama, dan yang ke-2 menjelang kedatangan Yesus yang ke-2 kali, akan ada Elia yang ke-3 sebelum kedatangan Yesus ke-2. Apakah ini hanya berbicara untuk satu orang saja, ataukah ini berbicara untuk banyak orang orang..?

1 Raja-raja 19:18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."

Jadi Elia yang ke-3 adalah yang memiliki ciri-ciri dari karakter Elia yang pertama dan Elia yang kedua. Siapa saja yang memiliki roh dan kuasa elia merekalah yang akan tergabung dalam gerakan Elia ke-3. Marilah kita melihat kembali dalam sejarah mereka masing-masing..?

Elia 1 :
Siapakah yang datang setelah Elia..? Elisa.
Yohanes pembaptis disebut sebagai Elia yang ke-2, kemudian datanglah Yesus Kristus seperti Elisa didalam Perjanjian Lama. Elia dalam pekabarannya lebih bersifat menegur, tetapi Elisa lebih banyak menyembuhkan dan melayani sebagai nabi pendamai. Elia menyiapkan jalan untuk Elisa, demikianlah Yohanes pembaptis menyiapkan jalan untuk Tuhan Yesus, begitu jugalah Elia yang ke-3 haruslah menyiapkan jalan untuk kedatangan Yesus yang ke-2 kali.

Elia yang pertama ini hidup di zaman kemurtadan besar di tanah Israel, ketika Raja Ahab menikah dengan wanita yang salah yakni Izebel, yang merupakan nabiah bagi orang-orang kafir. Izebel menyebabkan orang-orang Israel menyembah baal/dewa matahari. Karena kemurtadan yang besar ini maka Tuhan mengirimkan pekabaran teguran dan pertobatan melalui nabi Elia. Dan Tuhan membuat terjadinya perubahan iklim dengan tidak turun hujan 3,5 tahun (Yak5:17). Dan ketika mendekati akhir dari 3,5 tahun sekali lagi ada pertemuan antara yang murtad(Raja Ahab dan nabi-nabi palsunya) dan nabi Elia, dan pekabaran inilah yang Elia sampaikan ketika ia bertemu dengan raja Ahab :

1 Raja-raja 18:17,18 Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
Pekabaran Elia ini yang menunjukkan misi dari Elia ini akan diulangi kembali di akhir zaman, yakni pekabaran 3 malaikat – peliharalah hukum-hukum-Nya, tidak meyembah baal artinya sembahlah Pencipta yang benar, 2 pekabaran inilah yang akan diberikan pada masa kemurtadan besar di akhir zaman.

Aplikasi nubuatan :
Raja Ahab menggambarkan kekuasaan politik dan pemimpin umat pilihan Tuhan, Ratu Izebel menggambarkan kuasa agama kafir, persatuan antara kuasa dunia dan agama ini akan menyebabkan pemaksaan kepada penyembahan berhala, ini sangat paralel dengan nubuatan kitab wahyu. Akan ada pertentangan dalam hal perbaktian, ini terjadi ketika mereka(Elia & nabi-nabi baal) bertemu untuk saling mendirikan mezbah, berbakti kepada pencipta yang benar atau berbakti pada berhala (Wahyu14). Ketika mereka berteriak-teriak memanggil dewanya – ini sama dengan saat ini menggambarkan dengan kebaktian-kebaktian gaya celebration/karismatik. Berbeda dengan gaya nabi Elia yang datang dengan penuh ketenangan dan kerendahan hati dia berdoa, dan sebelum dia mengakhiri doanya api sudah turun dari langit, dan semua orang melihat Allah yang benar, sejarah yang sama akan terulang di zaman akhir.

Aplikasi 3,5 tahun tidak turun hujan – api turun dari langit membakar mezbah ketika Elia sedang berdoa – 7 kali Elia berdoa untuk meminta turunnya hujan.

Elia 2  :

Pekabarannya  dan kehidupannya  :
Apakah pekabaran dari Yohanes pembaptis..? bertobatlah sebab kerajaan surga sudah dekat. Tapi ada pekabarannya yang unik dari Yohanes pembaptis ini yang akan diulangi kembali pada akhir zaman. Semua orang berkhotbah tentang pertobatan, tetapi ada yang unik dari pekabaran Yohanes pembaptis ini, apakah itu..?

Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Mengapa Yohanes memanggil Yesus dihadapan orang-orang Yahudi dengan sebutan Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia ini ? bagaimanakah reaksi orang-orang Yahudi tersebut, apa yang tersirat dalam pikiran orang-orang Yahudi ketika disebutkan Anak Domba Allah ialah tentang PENGORBANAN yang dilakukan di KAABAH, inilah pekabaran tentang “Kemah Suci” yang mengingatkan tentang segala macam tata cara upacara-upacara dan persembahan-persembahan yang mereka lakukan di bait suci itu telah menunjuk kepada Yesus itu yang sedang berdiri dihadapan mereka sebagai pengenapan semuanya itu, tetapi sayang...sudah sangat jelas sebenarnya pekabaran itu pada mereka tetapi mereka tetap buta dalam kerohanian mereka karena iman mereka telah tertutup dengan filsafat-filsafat kosong mereka sendiri. (Roma 10:2-4:mereka mendirikan kebenaran mereka sendiri)

Pekabaran apa lagi selanjutnya...?

Matius 3:1,2 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"

Pekabaran apakah yang kita lihat disini..? sudah dekat disini mengindikasikan adanya tentang nubuatan tentang waktu, khususnya nubuatan kitab Daniel 9 saat itu, yang Yohanes telah pelajari. Demikian juga dengan Elia yang ke-3 pun akan mengetahui tentang dekatnya waktu kedatangan-Nya.

Pekabaran itu tidak selalu dari apa yang diucapkan, tetapi juga dari apa yang telah dilakukan. Apa yang telah Yohanes lakukan..?

Matius 3:3,4 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
Mengapa di dalam kitab matius ini menceritakan tentang pakaian dan makanannya padahal siapa yang peduli tentang apa yang dia pakai dan apa yang dia makan..tentu ada sesuatu tentang semuanya ini ? inilah satu kehidupan yang unik yang juga menjadi satu pekabaran yang unik. Jubah bulu unta pada saat itu merupakan pakaian yang di pakai oleh para nabi Tuhan, pakaian yang di khususkan/simbol untuk orang yang dipanggil khusus dalam pekerjaan Tuhan. Pelajaran yang penting disini adalah apa yang kita pakai haruslah menggambarkan karakter Kristus, pakaian kita adalah tabiat kita, cara berpakaian kita bukanlah hal yang prinsipil untuk menentukan keselamatan kita, tetapi cara kita berpakaian itu dapat menunjukkan/menilai siapa diri kita, apakah mencerminkan karakter Kristus atau duniawi. Pakaian orang-orang farisi dan saduki juga memakai jubah-jubah keagamaan tetapi tidak dalam kesederhanaan seperti yang dipakai oleh Yohanes Pembaptis.

Yohanes pembaptis juga melakukan diet, ini menunjuk kepada reformasi kesehatan. Ketika injil Matius mengatakan bahwa makanannya adalah belalang dan madu hutan ini tidak berarti hanya belalang dan madu hutan saja, tetapi mengapa yang ditonjolkan adalah belalang dan madu hutan ini menunjukkan tentang betapa sederhananya pola makanannya tetapi menyehatkan. Seandainya Yohanes tidak bertarak kemudian dia mengabarkan tentang pertobatan, maka pekabarannya tidak akan pernah berkuasa, justru kitalah yang akan dikatakan bertobatlah...

Praktek pola hidup sederhana ini (pakaian dan makanan) sangat berkaitan dengan selera dan nafsu, dan ini merupakan satu pola hidup yang khusus, khususnya bagi setiap orang yang mau hidup bukan untuk menuruti selera dan nafsunya, tetapi hidup untuk disucikan oleh Roh-Nya, yang mempunyai misi untuk Tuhan dan suci bagi Tuhan, dengan demikian pekabaran akan memiliki kuasa untuk membawa jiwa-jiwa datang dan bertobat kepada Tuhan.

memakai jubah bulu unta (tabiat – 10 hukum - penghakiman) dan ikat pinggang kulit (kebenaran – tongkat Harun yang berbunga), dan makanannya belalang dan madu hutan (reformasi kesehatan – roti manna).
Diakhir hidupnya  :
Yohanes pembaptis mati pada waktu pesta ulang tahun raja Herodes, sebagai pemimpin politik saat itu sedang mengundang para pemimpin politik lainnya untuk ikut berpesta dan mabuk bersama, dan pada saat mereka sedang mabuk oleh anggur, pikiran mereka sudah tidak terkontrol lagi. Dan pada waktu itu ada Salome yang sedang menari datang kepada raja herodes, dan raja herodes memberikan tawaran hadiah kepada salome, salome datang kepada ibunya, dan ibunya meminta kepala Yohanes pembaptis.

Aplikasi nubuatannya  :
Raja herodes = pemimpim para pemimpin politik, minum anggur bersama = minum doktrin/ajaran-ajaran yang salah, salome datang = anak perempuan dari wanita/ibu = gereja yang berdansa/ gerakan celebration/perayaan/karismatik, kemudian raja terhipnotis dengan semuanya ini sampai setengah dari kerajaanpun akan diberikan hanya karena seorang wanita saja, inilah gabungan antara kuasa politik dan agama. Lalu salome pergi kepada ibunya, yaitu ibu dari pelacur besar itu yaitu Babilon, dan ibu itu mengatakan saya mau “kepala” dari semua umat Tuhan, ini sangat paralel dengan kegenapan kitab wahyu, sejarah akan terulang.

Jadi siapakah Elia yang ke-3 ini...? mari gabungkan apa yang ada di Elia 1 dan Elia 2

Elia 3 :

Pekabaran dan Kehidupannya  :
Memiliki pekabaran khusus, yakni : pekabaran tentang pelihara perintah-perintah Tuhan dan sembahlah Allah yang benar, Tuhan ada di kaabah, nubuatan dan pola hidup yang benar – pertarakan/ reformasi kesehatan. Semua pekabaran ini tergabung dalam pekabaran 3 malaikat – Wahyu 14:6,7

Wahyu 14:6,7 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Apakah itu takut akan Allah ? memelihara segala perintah-Nya

Pengkhotbah 12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

Apa yang dimaksud dengan muliakan Dia ? melalui pola hidup yang mencerminkan tabiat Kristus – reformasi kesehatan.

1 Korintus 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
telah tiba saat penghakiman-Nya, pekabaran apakah itu ? inilah pekabaran tentang nubuatan yang berdasarkan nubuatan kitab Daniel yang masuk di ruang bilik yang Maha suci di Sorga.

Jadi siapakah Elia yang ke-3 ini, yaitu mereka yang percaya, menghidupkan dan mengabarkan pekabaran 3 malaikat khususnya yang mengabarkan tentang sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air, yaitu PERGERAKAN MASEHI ADVENT HARI KETUJUH

Pergerakan masehi advent hari ketujuh dipanggil untuk menjadi Elia yang 3, Yesus akan datang kembali, tetapi Dia tidak bisa datang kalau tidak ada Elia yang ke-3 yang menyiapkan jalan bagi-Nya. Pekabaran 3 Malaikat/injil yang kekal ini akan berkuasa kalau kita mengijinkan Yesus tinggal dalam kehidupan kita. Yesus sedang mencari siapa-siapa yang rindu untuk menjadi Elia-Elia modern saat ini.

Sabtu, 24 Oktober 2015

Memperhatikan Tanda-tanda Zaman

Memperhatikan Tanda-tanda Zaman



Di dalam Matius 24:33 Yesus berkata: “Demikian juga kita kamu melihat semuanya itu, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.”  Apa yang dimaksud oleh Yesus dengan ‘semuanya’ itu?  Apakah hanya masalah bencana alam?  Tentu saja lebih dari itu.  Kita sudah banyak mendengar dan tahu tentang berbagai tanda dan kegenapannya.  Barangkali yang perlu kita diingatkan adalah bahwa semua tanda-tanda itu tidak terjadi secara sporadis atau terpisah-pisah.  Semua kejadian itu saling terkait dan akan terjadi secara serentak dan semakin meningkat dalam frekuensi dan intensitasnya.  Tanda-tanda itu dibagi atas 1) kejadian dan bencana alam, 2) tindakan dan perilaku manusia.

Kejadian dan bencana alam

Sejak 20 tahun terakhir ada banyak kejadian alam yang mempunyai dampak negatif yang besar.  Hal ini semakin menunjukkan kepada kita bagaimana semua peristiwa itu saling melengkapi dalam menciptakan satu dunia yang penuh dengan kesesakan seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa (Daniel 12:1).


Bencana Tanah 

Gempa bumi.  Gempa berkekuatan 9.1 SR di Aceh pada bulan Desember 2004 yang akhirnya menimbulkan bencana tsunami terbesar di abad 21 sampai saat ini dan menelan korban sampai 225.000 jiwa.  Gempa 7.6 SR di Pakistan pada tahun 2005 yang memakan hampir 80.000 korban jiwa.  Gempa 7.9 SR di provinsi Sichuan, Cina pada 12 Mei 2008 di  mana pemerintah Cina memperkirakan jumlah korban dapat mencapai 50.000 jiwa.



Bencana Air 

Banjir.  Banjir besar di AS yang dikenal dengan sebutan the Great Flood of 1993 meliputi wilayah yang terbentang sepanjang 1.200 km dengan lebar 700 km akibat meluapnya Sungai Mississippi sehingga daerah seluas 80.000 km2 terendam banjir selama hampir 200 hari dan menimbulkan kerugian sampai USD15 miliar.  Yangtze River Flood tahun 1998 di Cina mengakibatkan 14 juta penduduk kehilangan tempat tinggalnya.  Mozambique Flood tahun 2000 mengakibatkan sebagian besar dari negara Afrika tersebut terendam air selama 3 minggu.  Kalau selama ini kita sering mendengar banjir melanda Amerika dan Asia, maka benua Eropa yang selama ini relatif kurang terkena bencana sekarang mengalami banjir besar.  Kompas 19 Agustus 2002. Eropa Banjir, Diadakan KTT Banjir.  Di sini dikatakan: air yang menyembur dari sebuah bendungan mengarah menuju Wittenberg, kota yang pernah menjadi salah satu pusat budaya Eropa dan tempat asal teolog Martin Luther.
Badai.  Tropical Storm Allison yang menyerang Houston, Texas pada tahun 2001.  Hurricane Katrina yang menyerang pantai selatan AS dan ‘menenggelamkan’ kota New Orleans pada tahun 2005 setelah badai dengan kekuatan penuh (skala 5) menjebol tanggul yang membentengi New Orleans dari kepungan air.  Myanmar Cyclone pada 6 Mei 2008 yang menyerbu Myanmar dan memakan korban sampai 100.000 jiwa.  Tsunami.  Bencana tsunami Aceh tahun 2004 dianggap sebagai bencana tsunami terbesar kedua dalam sejarah yang menghantam puluhan negara yang berada di sekitar Samudra Hindia.

Bencana Cuaca 

Kekeringan.  Sejarah dunia mencatat puluhan jutaan penduduk meninggal karena kekeringan.  Manusia tidak mampu mengatasinya sebagaimana kekeringan yang melanda Australia.  Hampir 5 tahun terakhir ini benua Australia dilanda kekeringan dan pengaruh kekeringan kini mulai dirasakan oleh daerah perkotaan.  Provinsi Sichuan, Cina yang dua minggu lalu mengalami gempa bumi besar pada tahun 2006 telah mengalami musim kemarau terburuk dalam zaman modern ini di mana 8 juta penduduk dan 7 juta hewan kekurangan air.

Udara Panas.

 
Benua Eropa yang selama ini dianggap relatif dingin tiba-tiba ditimpa udara panas pada tahun 2003 yang memakan korban 35.000 jiwa meninggal.  Suhu udara rata-rata bertambah 10C dan yang tertinggi mencapai 48C, seperti: Portugal 48C, Spanyol 41-47C, Swiss yang terkenal dingin dengan daerah pengunungannya saja mencapai 42C.  Tidak heran kalau sekarang pergi ke Eropa maka hotel-hotel yang tadinya hanya dilengkapi dengan heater sekarang sudah memasang alat pendingin udara.

Kebakaran Hutan.  

Kebakaran hutan bukan hanya milik bangsa Indonesia.  Kekeringan menyebabkan hutan gampang terbakar dan sulit untuk dipadamkan.  Kebakaran hutan yang sangat besar terjadi di Yunani pada pertengahan tahun 2007 sementara pada saat itu Inggris dilanda banjir.  Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran merupakan salah satu penyumbang terbesar dari pemanasan global.  Ibarat lingkaran setan.  Suhu bumi yang meningkat menyebabkan kebakaran mudah terjadi dan asap kebakaran akan menambah karbon dioksida di atmosfir.  Hal ini menyebabkan naiknya suhu bumi karena panas matahari tidak dapat dipantulkan ke luar dari atmosfir karena terhalang oleh karbon dioksida.

Bencana Kesehatan dan Penyakit

Epidemik dan pandemik flu.  Epidemik adalah penyakit yang menyebar dengan cepat antar manusia.  Pandemik adalah epidemik yang menyebar secara global.  Pandemik flu Spanyol pada akhir PD I memakan korban 50 juta jiwa, lebih banyak dari yang tewas akibat PD I.  Kita bisa saja berdebat bahwa flu Spanyol itu sudah lama.  Tetapi pandemik flu Asia dan flu Hongkong masing-masing terjadi pada tahun 1957-1958 dan 1968-1969 meminta korban sampai jutaan orang.   Pada pergantian milenium muncul penyakit baru SARS (severe acute respiratory syndrome) penyakit sulit bernafas.  SARS dianggap berkategori pandemik tetapi masih pada tahap awal.  
Penyakit Dari Serangga.  Masih sulit untuk membayangkan jenis penyakitnya.  Tetapi kita bisa membayangkan bahwa akan muncul jenis penyakit yang berkaitan dengan serangga.  Dalam bukunya An Inconvenient Truth, Al Gore menjelaskan bahwa naiknya suhu bumi sampai temperatur tertentu dapat
menyebabkan jenis serangga tertentu yang  berbahaya bagi manusia berkembang lebih cepat.  Di samping munculnya serangga tertentu, menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) jika suhu bumi meningkat antara 1.5-2.5C dapat menyebabkan 30% hewan mati.  IPCC lebih lanjut memprediksi bahwa suhu bumi akan meningkat sampai 4C pada akhir abad ini.  Barangkali perkiraan waktu itu terlalu optimis.  Wajar karena mereka tidak mengerti nubuatan bahwa dunia akan segera berakhir.
Dalam banyak peristiwa kita harus dapat melihat bahwa bencana-bencana yang terjadi tidak ada yang luput dari pandangan Tuhan.  Bahkan  dalam banyak hal boleh jadi bencana itu justru merupakan peringatan dari Tuhan bahwa ada yang perlu diperbaiki di daerah yang tertimpa bencana.  Pekabaran injil dan rencana keselamatan harus disampaikan ke seluruh dunia sebelum Yesus datang.  Tetapi ada banyak bagian dunia yang tidak peduli, menutup diri bahkan melarang disebarkannya pekabaran injil, sehingga diperlukan satu peristiwa alam yang dahsyat untuk menyadarkannya.


Tuhan mungkin saja sedang berbicara kepada para pemimpin Myanmar yang represif melalui badai Nargif.  Sekalipun dikucilkan dunia junta militer Myanmar masih tetap bertahan karena dukungan Cina yang membela Myanmar demi kepentingannya untuk mendapatkan akses ke Samudra Hindia.  Tetapi Tuhan juga berbicara kepada pemerintah Cina yang represif terhadap kebebasan beragama melalui gempa bumi di provinsi Sichuan.  Sebelum badai Katrina datang pada Agustus 2005, sebenarnya akan dilangsungkan perayaan besar-besaran perkumpulan gay di New Orleans tetapi terhalang karena datangnya badai.  Udara panas yang melanda Eropa tahun 2003 mengingatkan penduduk Eropa yang kurang mempedulikan agama untuk menyadari bahwa keadaan tidak selamanya baik dan bisa berubah dari yang diperkirakan.  Tsunami tahun 2004 melanda negara-negara di sekitar Samudra Hindia di mana kebebasan beragama masih belum sepenuhnya dilaksanakan.

Keterkaitan Bencana Satu Sama Lain

Jika diperhatikan maka umumnya bencana yang datang semuanya saling terkait dan saling mempengaruhi. Di dalam 2 Timotius 3:1, 2 dikatakan, bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar, di mana manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.  Mari kita coba dari pemanasan global, isu yang sedang dan akan semakin menjadi perhatian penduduk dunia.
Pemanasan global terjadi karena ulah manusia.  Pembakaran di bumi menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang naik ke udara ke lapisan yang berada di antara bumi dan atmosfir.  Lapisan ini disebut juga greenhouse gases dan menimbulkan greenhouse effect (efek rumah kaca).  CO2 tadi timbul dari pembakaran bahan bakar baik dari batubara, minyak bumi maupun gas bumi yang berasal dari pabrik dan kendaraan serta pemakaian pendingin udara di gedung-gedung dan perumahan.  CO2 juga timbul akibat kebakaran hutan yang sebagian oleh karena disengaja manusia sebagai  jalan pintas pembebasan hutan.   Semakin menebalnya greenhouse gases mempunyai dua efek yaitu semakin menipisnya lapisan ozon (yang sebenarnya berguna untuk menyaring sinar ultraviolet yang dipantulkan matahari) di atmosfir menyebabkan panas matahari semakin banyak memasuki bumi tetapi pada saat akan dipantulkan kembali ke atmosfir (pada malam hari) tertahan oleh greenhouse gases sehingga panasnya tetap tinggal di bumi dan menyebabkan pemanasan global.
Pemanasan global selanjutnya berdampak pada mulai mencairnya sebagian es di kutub yang sebenarnya berfungsi untuk menjaga kestabilan cuaca di dunia.  Es yang mencair menyebabkan permukaan air laut naik.  Eko sistem yang terganggu berdampak pada terganggunya pergerakan angin, timbulnya udara panas dan dingin serta tekanan udara yang tidak merata.  Pada  gilirannya hal ini menimbulkan typhoon, cyclone, hurricane atau badai dan sejenisnya yang intensitasnya semakin hari semakin besar.
Pemanasan global juga telah menimbulkan kekeringan yang semakin parah di berbagai  belahan bumi yang pada gilirannya membuat kebakaran hutan semakin gampang terjadi.  Kebakaran hutan ini hanya akan semakin memperparah keadaan dengan semakin banyaknya CO2 tertahan di greenhouse gases dan suhu bumi akan semakin panas.  Hal yang saling terkait ini lama kelamaan semakin besar dampaknya (terakumulasi dan menimbulkan efek bola salju).  Dalam buku An Inconvenient Truth, Al Gore menjelaskan bahwa suhu bumi meningkat drastis sejak tahun 2005 dibanding puluhan bahkan ratusan tahun sebelumnya.  Kita bahkan bisa melihatnya 20 tahun belakangan ini.  Bandung dan Cisarua yang tadinya dingin pada siang hari sekarang panas.  Danau Toba yang tadinya dingin pada malam hari sekarang terasa biasa.
Pemanasan global akibat terganggunya ekosistem menimbulkan berbagai penyakit yang selama ini belum pernah ada.  Pada suhu yang lebih tinggi nyamuk malaria tertentu berkembang sangat pesat.  Fakta menunjukkan bahwa ternyata bukan hanya ilmu pengetahuan yang berkembang tetapi juga jenis penyakit.  Bisa dibayangkan dengan keadaan ekonomi yang semakin memburuk akan semakin banyak orang yang tidak mampu menjaga kebersihan lingkungan.  Tempat-tempat kumuh yang semakin banyak akan menjadi sasaran dan tempat berkembang biaknya berbagai jenis penyakit dan penduduknya dapat menjadi carrier (yang membawa atau menyebarkan penyakit).
Pemanasan global juga telah membuat manusia mencoba mengembangkan bahan bakar biofuel yang katanya bebas karbon dioksida.  Tetapi hal ini ternyata membuat lahan yang tadinya dipakai untuk mengembangkan bahan makanan telah dipakai untuk mengembangkan biofuel.  Hal ini membuat suplai bahan makanan berkurang dan akhirnya harga-harga bahan makanan melambung.
Pemanasan global akan menimbulkan dampak kerusakan yang lebih besar ketika terjadi tsunami karena permukaan air laut yang telah naik.  Sejauh ini kita melihat tsunami terutama terjadi ketika terjadi gempa bumi tektonik akibat pergerakan lempengan di dasar lautan.  Air yang turun di dasar laut dan kemudian naik akan menimbulkan gelombang tsunami.  Tetapi pernahkan kita memikirkan dampak yang akan terjadi jika sebuah benda angkasa, katakanlah sebuah asteroid yang berdiameter 1 km jatuh di tengah laut?  Ini bukan sesuatu yang tidak mungkin, tetapi sangat mungkin.  Bukankah Yesus sudah mengamarkannya di dalam Lukas 21:26.  Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.  Jangan kita lupa bahwa ada ribuan meteor dan asteroid yang beredar di sekitar planet bumi kita ini yang sewaktu-waktu dapat menuju ke bumi dan terjadi tabrakan dahsyat.  Gelombang sedahsyat apa yang akan ditimbulkannya?  Itu kalau jatuh di laut, bagaimana kalau di darat?  
Menarik untuk memperhatikan tulisan di Kompas, 19 Nopember 1999.  Hujan Meteor.  Dalam tulisan itu dikatakan bahwa meteor Leonid akan muncul sekali dalam 33 tahun,  tetapi tepat 2 tahun kemudian meteor Leonid sudah muncul sebagaimana diberitakan dalam Jakarta Post, 20 Nopember 2001.  Asia gazes at  Leonid meteor showers.   Apakah para ilmuwan salah?  Apakah alat yang mereka pakai tidak bisa diandalkan?  Para ilmuwan telah berhasil menjelajahi angkasa dan mendaratkan manusia di bulan.  Mereka tidak bodoh tetapi manusia perlu tahu bahwa di luar kemampuan berpikir manusia ada satu kuasa yang lebih besar yang mengontrol semesta alam.   Perhitungan manusia bisa meleset walaupun dalam hal tertentu mereka bisa akurat.  Jika perhitungan manusia bertentangan dengan rencana Allah, maka semua perhitungan manusia menjadi tidak kena sasaran.  Pada saat yang sama kita harus ingat bahwa sekalipun manusia mengatakan bahwa semuanya aman, tetapi jika Tuhan mengatakan bahwa  waktunya telah tiba, maka meteor atau asteroid atau benda langit lainnya dapat digunakan Tuhan untuk menjadi pemicu kehancuran dunia.  1Tesalonika 5:3 berkata: “Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman – maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin – mereka pasti tidak akan luput.”


Tindakan manusia 

Sejarah dunia menunjukkan bahwa dari zaman Adam manusia cenderung membela dan menyatakan dirinya yang benar.  Padahal salah satu sifat orang berdosa adalah ingin menguasai serta memiliki apa yang dimiliki orang lain.  Konflik kepentingan tidak bisa dihindarkan dan terjadilah perang.  Sebagian karena merasa tidak mampu berhadapan secara langsung mereka kemudian melakukan tindakan terorisme.  Manusia sering tidak puas dengan keadaan yang normal dan ingin melakukan hal-hal aneh yang bertentangan dengan etika dan moral.  

Perang

Alkitab mencatat begitu banyak peperangan di zaman Perjanjian Lama yang berlanjut sampai saat ini.  Terpaksa memasuki perang karena membela diri mungkin lebih dapat diterima, tetapi jika dilakukan karena ingin mengambil milik pihak lain tentu saja sangat disesalkan.  Dalam konteks negara sering disebut agresi atau invasi.  Sebuah  negara ingin menambah luas wilayahnya atau mengeksploitasi sumber alam negara lain kemudian mencari gara-gara.  Jika perang berakhir maka negara yang kalah diduduki dan dieksploitir.  Sejarah dunia mencatat dua Perang Dunia yang meminta korban puluhan juta jiwa.  Semua itu tidak lepas dari sifat egois dan kerakusan manusia.  PD I yang terjadi di Eropa (1914-1918) menyebabkan hampir 40 juta tentara yang menjadi korban (16 juta di antaranya tewas atau hilang) belum termasuk penduduk sipil.  Biaya perang mencapai USD340 miliar menurut perhitungan saat itu.  Jika memperhitungkan inflasi dan dibandingkan dengan biaya saat ini dapat mencapai di atas USD10 triliun.  PD II yang lebih panjang (1939 – 1945) dan terjadi di 5 benua diperkirakan menewaskan lebih 70 juta jiwa (termasuk 50 juta korban sipil).  Belum pernah data biaya dikeluarkan kecuali hanya disebutkan bahwa biayanya sungguh luar biasa besarnya.
Perang tidak akan pernah berhenti bahkan akan semakin meningkat.  Kita mengenal berbagai jenis perang seperti Perang Dunia, Perang Dingin, Perang Teluk, perang regional, perang antar negara, perang saudara bahkan perang antar suku.  Perang dan konflik terjadi merata hampir di setiap wilayah di dunia.  Perang saudara di Srilanka telah berlangsung hampir 25 tahun; perang di Darfur, Sudan sejak 2003 telah menelan korban sampai 400 ribu jiwa; konflik Israel-Palestina sejak 1948 tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti karena banyaknya kepentingan yang terlibat; konflik di Peru sejak 1980; perang saudara di Uganda sejak 1987; perang saudara di Somalia sejak tahun 1988; konflik di Kashmir sejak 1989; perang Chechnya di selatan Rusia sejak 1999.  Belum termasuk pergolakan di Tibet-Cina, Moro-Pilipina, Myanmar, Kurdi-Afghanistan, IRA-Inggris yang tak kunjung selesai, demikian pula ketegangan di semenanjung Korea. Sementara perang yang bermula dari abad lalu belum selesai, pada pergantian milenium muncul perang dan konflik baru seperti di Thailand selatan, perang di Chad, Afrika, pemberontakan Maois di India, konflik Kivu di Kongo, bahkan konflik antara Hamas dan Fatah di jalur Gaza, yang mestinya bersatu melawan Israel tetapi tidak bisa menyatukan visinya.  Dan tentu saja Perang Irak sejak 2003 yang menjadi berita besar dan belum tahu kapan berakhir.
Perang Irak yang dimulai tahun 2003 sampai sekarang belum berakhir.  Mereka yang menentang mengatakan bahwa AS telah menanggung biaya sampai USD3 triliun karena perang tersebut.  Apakah hal itu merupakan kerugian atau keuntungan?  Tergantung siapa yang mengatakannya dan apa kepentingannya.  Ada pihak yang melihat hal itu sebagai keuntungan strategis yang bersifat jangka panjang.  Melihat letak geografisnya, kawasan Asia Kecil (di mana Irak & Afghansistan terletak) merupakan ‘pusat dunia’ – berada di antara kekuatan lama (Eropa) dan kekuatan baru (Asia), diapit oleh Laut Tengah dan Samudra Hindia dan menyimpan sesuatu yang dibutuhkan oleh seluruh dunia yaitu minyak.  Pantas jika yang memimpin dan berkuasa di pusat dunia tersebut adalah ‘polisi dunia’ yang akan bekerja sama dengan ‘penasehat dunia’ sebagaimana telah dinubuatkan di dalam Wahyu 13.
Bahwa perang tidak akan terus berlanjut, sekalipun PBB dan negara-negara besar giat membicarakan upaya perdamaian, terlihat dari peningkatan yang besar dari anggaran pertahanan tiap negara, termasuk untuk pengembangan senjata-senjata mutakhir.   Menarik untuk melihat bahwa pada tahun 2006 dunia mengeluarkan biaya sampai USD1.2 triliun untuk keperluan militer (belum termasuk biaya yang dikeluarkan kalau terlibat dalam perang).  Perlu dicatat bahwa dari jumlah di atas, AS menyedot setengahnya sebesar USD620 miliar.
Yang perlu dipahami adalah bahwa sejarah telah membuat manusia tidak saling percaya.  Ketika kekayaan negara bertambah, ancaman untuk diinvasipun terasa semakin besar.  Mau tak mau masing-masing negara harus memperkuat pertahanannya.  Lihat saja, Arab Saudi yang tidak punya banyak penduduk tetapi sangat kaya mengeluarkan biaya pertahanan sampai USD21 miliar (bandingkan dengan Indonesia yang hanya USD4.7 miliar).  Tentu Arab Saudi tidak ingin mengalami nasib yang sama dengan Kuwait ketika diinvasi oleh Irak pada tahun 1991.  Bisa dimengerti jika kemudian anggaran pertahananpun bertambah dari waktu ke waktu.  Kalau saja digunakan untuk mensejahterakan rakyat dengan meningkatkan kesehatan dan memberantas kemiskinan, mungkin dapat mengurangi kejahatan, keserakahan, kerakusan dan saling tidak percaya.  Tetapi Alkitab telah menubuatkan bahwa hal itu hanya akan tinggal harapan.

Terorisme 

Tindakan manusia yang sangat menakutkan adalah teror.  Manusia menggunakan kekuatan atau kekerasan terhadap sesamanya atau kepentingan lainnya dengan melanggar peraturan.  Mereka bertujuan untuk mengintimidasi, menimbulkan rasa takut di masyarakat agar mereka diperhatikan dan keinginannya dipenuhi, memaksa atau meminta uang tebusan
Sepuluh tahun terakhir media banyak memberitakan aksi teror yang diwujudkan dalam bentuk penculikan, pembajakan, pembunuhan, ancaman bom, bom bunuh diri, ancaman penggunakan senjata pemusnah massal (weapon of mass destruction-WMD) seperti senjata biologi, senjata kimia, senjata radioaktif bahkan senjata nuklir.  Yang sering menjadi sasaran adalah selain kepentingan militer, juga fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, gedung-gedung perkantoran termasuk lapangan udara.
Semua tindakan teror yang merupakan tindakan karena tidak terpenuhinya keinginan pihak-pihak tertentu akan semakin meningkat jika kehidupan bertambah sulit.  Tidak heran kalau Tuhan menganjurkan agar umat-Nya meninggalkan kota-kota besar jika keruntuhan nasional (kesulitan luar biasa dalam sendi-sendi kehidupan) terjadi tidak lama setelah National Sunday Law diberlakukan.
Ledakan bom (termasuk bom bunuh diri).  Dunia ini sungguh menjadi tidak aman ketika seseorang yang nekat melakukan bunuh diri.  Saat PD II, AS sangat khawatir menghadapi tentara Jepang yang melakukan aksi kamikaze, di mana sang pilot bersedia menabrakkan pesawatnya ke kapal perang AS. Orang lalu bertanya mengapa ada orang yang mau mengorbankan dirinya secara konyol.  Jangan lupa, yang mengatakan konyol bukan si pelaku.  Jika si pelaku melakukan hal itu karena asal kepercayaan, sulit untuk mencegahnya.  Bukankah banyak orang yang juga heran mengapa umat Advent mau mengorbankan dirinya tidak mengikuti hal-hal yang menyenangkan bagi dunia, seperti makanan, perhiasan, entertainment pada hari Sabtu, sementara kita merasa hal itu wajar?  Bukankah kita juga mempunyai pemahaman bahwa demi Yesus kita rela mengorbankan nyawa kita?  Lalu jika tiba saatnya kita harus memilih hari perbaktian (yang bagi sebagian orang tidak ada bedanya) bukankah kitapun bersedia untuk berkorban demi mempertahankan kepercayaan kita?  Nah, sekarang kita sudah bisa bayangkan jika Sunday Law akan diberlakukan.  Ada banyak orang yang bukan Kristen yang tidak dapat menerimanya dan mungkin saja melakukan aksi teror di atas yang tentu akan membuat keadaan di akhir zaman ini semakin berbahaya.
Senjata biologi.  Ini sesuatu yang sangat berbahaya dan telah terdengar ancaman akan penggunaannya.  Para pelaku mungkin akan menggunakan bakteri, virus atau toxin atau bahkan antrax.  Barang berbahaya ini jika disebar di udara dapat merusak bahkan membunuh manusia, hewan dan tetumbuhan.  Barangkali kita berpikir bahwa kita akan berhati-hati menjaga diri.  Tetapi bagaimana dengan hewan dan tetumbuhan?  Jika mereka terkena dan mati, manusia akan kehilangan bahan makanan.  Atau mungkin mereka tidak mati tetapi membawa penyakit, lalu manusia memakannya.  Bahan berbahaya tersebut dapat juga mengena ke air yang diperlukan untuk kehidupan.  Dalam kasus ekstrim, si pelaku bahkan dapat menyalurkan bahan berbahaya tersebut ke dalam saluran pipa air minum (PAM).  Sungguh mengerikan. Bencana kelaparan ternyata bukan hanya akibat kekeringan, tetapi karena perbuatan teror oleh manusia.
Senjata kimia.  Sebagaimana senjata biologi, senjata kimia dapat menimbulkan korban massal ketika disebar di udara.  Sebagian bahan kimia itu tidak menimbulkan bau atau rasa.  Namun ketika dihirup atau terkena dengan manusia dapat menimbulkan iritasi atau sukar bernafas.

Perilaku manusia

Manusia adalah makhluk sosial dan sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.  Di dalam interaksi ini sering timbul salah pengertian.  Dosa telah membuat manusia lebih mementingkan dirinya terutama di akhir zaman ini.  Manusia berdosa memiliki sifat tidak pernah puas.  Ingin memiliki apa yang bukan miliknya.  Tidak perlu heran karena sifat itu terlebih dahulu telah dimiliki oleh Lucifer ketika masih di surga.  Lucifer menginginkan takhta Allah.  Itu sebabnya dia dicampakkan ke dunia.  Keenam bagian kedua dari hukum Taurat sebenarnya dimaksudkan Tuhan agar manusia menghormati hak dan milik sesamanya dan jangan menginginkannya.  Tetapi perilaku manusia berdosa telah sedemikian rupa mengikuti sifat Setan.  Manusia bukan hanya menginginkan milik orang lain, tetapi menginginkan sesuatu yang tidak wajar, sebagaimana Lucifer secara tidak wajar menginginkan takhta Allah.  

Hubungan seksual

Ketika menciptakan dunia ini, Tuhan menetapkan dua lembaga suci yang melambangkan hubungan-Nya dengan manusia.  Lembaga rumah tangga dan lembaga hari Sabat.  Setan ingin agar manusia tidak menghargai lambang itu agar manusia melupakan Pencipta-nya.  Sejauh ini usaha Setan kelihatannya berhasil.  Moral manusia sudah begitu rusak dan sebagian manusia telah melupakan hari yang merupakan lambang hubungan Allah dan manusia.  Bagaimana bejatnya moral manusia sebenarnya sudah terlihat ketika penduduk Sodom meminta Lut untuk memberikan kedua tamunya kepada mereka (Kejadian 19:5).  Peristiwa yang terjadi kira-kira 4000 tahun (sepertiga dari usia dunia saat ini) yang lalu itu diakhiri dengan kebinasaan kota Sodom.
Ketika hurricane Katrina melanda kota New Orleans pada 29 Agustus 2005, sebenarnya dua hari lagi akan dilaksanakan perayaan dari satu tradisi yang telah berlangsung 35 tahun yaitu Southern Decadence Day oleh para gay di AS.  Decadence artinya kemunduran.  Adakah maksud mereka bahwa mereka bergembira melihat dan sedang merayakan kemunduran moral manusia?  Ketika perayaan itu batal karena adanya bencana Katrina, dan orang mengatakan bahwa hal itu merupakan hukuman dari Tuhan, ada pihak-pihak yang mencoba memberi bantahan dengan alasan sebagai berikut: 1) hurricane datang tidak pada saat berlangsungnya perayaan dan banyak peserta yang belum datang, 2) ini perayaan yang ke-35, mengapa baru sekarang Tuhan marah? 3) mengapa bagian kota di mana akan dilaksanakannya perayaan itu justru merupakan bagian yang paling tidak rusak? 4) jika ini merupakan amarah dari Tuhan mengapa negara bagian lain seperti Mississippi dan Alabama harus juga terkena?  Pihak yang membela perayaan tersebut mempertanyakan hak orang untuk menghakimi karena bencana toh datang di mana-mana.  
Mereka kemudian membuat pooling untuk mengetahui bagaimana pendapat masyarakat setelah mendengar argumentasi mereka dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: Apakah menurut anda bahwa hurricane Katrina merupakan hukuman Tuhan pada kota New Orleans?  Jawabannya bisa Ya, Tidak atau Tidak Yakin. Jika seseorang menjawab pooling dari internet maka orang tersebut tidak dapat mengetahui jawaban dari peserta sebelumnya.  Menarik untuk mengetahui bahwa dari 120,000 lebih orang yang mengikuti pooling tersebut ternyata 93% memberikan jawaban Ya, bahwa badai Katrina merupakan hukuman dari Tuhan.  Hanya 7% mengatakan Tidak, dan tidak satupun jawaban yang mengatakan Tidak Yakin.  Kehancuran dahsyat akibat hurricane Katrina boleh jadi telah menyadarkan banyak pihak yang melihat hal itu sebagai kejahatan.  
Tetapi tidak bagi para peserta dan pecandu.  Karena pada Agustus 2007, para gay ini menyelenggarakan perayaan ke-36 secara besar-besaran.  Begitulah kalau sudah akhir zaman, amaran yang sudah jelas dari Tuhanpun sudah sulit untuk diterima.  Kita beruntung karena Tuhan panjang sabar.

Pedofil


Para gay salah, itu jelas.  Tetapi mungkin kita bisa lebih memahaminya ketika membandingkannya dengan kasus pedofil. Pelecehan seksual terhadap murid remaja oleh pastor di AS.  Kasus pedofil ini melibatkan ribuan pastor yang berlangsung selama lebih 50 tahun.  Bagaimana mau mengharapkan umat mempertahankan kebenaran Alkitab, kalau para pemimpin sendiri selain telah memutarbalikan kebenaran Sabat juga terlibat dalam pelanggaran yang bahkan oleh hukum dunia dianggap salah.


Gay marriage 


Dunia memang sudah semakin tua.  Negara bagian Massachussetts di AS telah mengeluarkan undang-undang yang mensahkan perkawinan sejenis. Wow Bagaimana mungkin ada seseorang yang mengaku sebagai seorang pendeta dapat mengesahkan satu perkawinan yang menurut Alkitab adalah haruslah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan?  Banyak hal-hal yang sudah sangat jelas di Alkitab tetapi manusia berani merubahnya.  Mengapa tidak?  Apakah kurang jelas pengakuan Gereja Katolik yang mengatakan bahwa mereka mempunyai kuasa untuk memindahkan kesucian hari Sabat ke hari Minggu?  (Katakismus Gereja Katolik).  Dan pada saat ini negara bagian California sedang menunggu pengesahan undang-undang yang mengizinkan perkawinan sejenis.
 AS sesungguhnya sedang menghimpun berbagai keadaan yang mempersiapkan negara ini menuju kepada keruntuhan nasional.  Sebenarnya perkawinan sejenis sudah diizinkan di Belanda, Belgia dan Spanyol.  Tetapi kita memang perlu banyak memperhatikan apa yang terjadi di AS karena negara ini memegang peranan yang penting di akhir sejarah dunia.

Incest marriage   

Dunia gempar ketika pada bulan April 2008 yang lalu, terbongkar kasus incest marriage di Austria.  Seorang pria bernama Josef Friztl menyandera dan ‘menikahi’ anak kandungnya selama 24 tahun di ruang bawah tanah yang melahirkan 7 anak baginya.  Sebagian orang mengatakan ini adalah kasus pelecehan terbesar sepanjang sejarah.  Sungguh tidak pernah terpikirkan bagaimana Josef Friztl dapat melakukan tindakan kriminal dan amoral itu selama kurun waktu itu tanpa seorangpun mengetahuinya.  

Selama kurun waktu itu tidak seorangpun yang mencurigai Fritzl yang terlihat biasa saja termasuk istrinya yang hidup bersamanya di rumah yang sama.  Peristiwa ini mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap tipu daya iblis.  Ada banyak kegiatan dan perbuatan yang oleh dunia diterima sebagai sesuatu hal yang biasa, tetapi sesungguhnya hal itu merupakan perbuatan salah di mata Tuhan.  Kita hanya dapat membedakan yang salah dari yang benar, jika kita mengetahui kebenaran Alkitab.  Kita perlu lebih banyak menyediakan diri untuk mempelajari firman Tuhan untuk mengetahui kebenaran sesungguhnya, karena guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul di akhir zaman ini.  Hanya mereka yang mengetahui yang benarlah yang dapat mengetahui kalau sesuatu itu salah.  Ibarat kalau kepada kita diberikan satu lembar mata uang rupiah dengan nilai 25.000.  Kita segera mengetahui bahwa uang itu palsu karena kita tahu bahwa tidak ada uang rupiah bernilai 25.000.  Tetapi jika kita memberikannya kepada seorang turis dari Afrika, belum tentu turis itu tahu bahwa itu palsu.  Karena itu kita harus tetap waspada karena Setan berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1Petrus 5:8).  Lalu apakah kira-kira perilaku manusia yang sungguh sangat berbahaya dan merugikan manusia dan pekerjaan Tuhan?