Minggu, 26 September 2010

AGEN ROH-ROH JAHAT

Hubungan antara dunia yang kelihatan dan dunia yang tidak kelihatan, pelayanan malaikat-malaikat Allah, dan agen roh-roh jahat, dengan jelas dinyatakan di dalam Alkitab, dan terjalin erat dalam sejarah manusia. Ada kecenderungan yang terus bertumbuh untuk meragukan eksistensi atau keberadaan roh-roh jahat, sementara malaikat-malaikat suci "yang diutus melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan" (Ibrani 1:14), dianggap oleh banyak orang sebagai roh-roh orang-orang yang sudah mati. Tetapi Alkitab bukan saja mengajarkan eksistensi malaikat-malaikat, yang baik maupun yang jahat, tetapi juga menyatakan bukti yang tidak bisa diragukan lagi bahwa malaikat-malaikat itu bukanlah roh-roh orang-orang yang sudah mati.
Sebelum manusia diciptakan, malaikat-malaikat sudah ada, karena pada waktu dasar dunia ini diletakkan, "bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak sorai. (Ayub 38:7). Setelah kejatuhan manusia, malaikat-malaikat dikirimkan untuk mengawal pohon kehidupan, dan ini terjadi sebelum ada manusia yang mati. Secara alamiah malaikat lebih tinggi derajatnya daripada manusia, karena pemazmur berkata bahwa manusia diciptakan "hampir sama seperti Allah" ("sedikit lebih rendah dari malaikat" -- terjemahan langsung). (Maz. 8:5).
Alkitab memberitahukan kepada kita tentang jumlah, kuasa dan kemuliaan makhluk-makhluk surgawi, dan juga tentang hubungan mereka kepada pekerjaan penyelamatan. "Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di Surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu." Dan nabi berkata, "Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta." Di ruang hadirat Raja segala raja mereka menunggu -- "malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa," "pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya" "mendengarkan suara firman-Nya." (Maz. 103:19-21; Wahyu 5:11). Seribu kali beribu-ribu dan selaksa kali berlaksa-laksa jumlah pesuruh surgawi itu sebagaimana dilihat oleh nabi Daniel. Rasul Paulus mengatakan "beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah." (Dan. 7:10; Ibrani 12:22). Sebagai pesuruh-pesuruh Allah mereka "terbang ke sana ke mari seperti kilat," (Yehez. 1:14), begitu menyilaukan kemuliaannya dan begitu cepat terbangnya.
Malaikat yang nampak di kubur Juru Selamat, "wajahnya bagaikan kilat, dan pakaiannya putih bagaikan salju," menyebabkan para penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati." (Mat. 28:3,4). Pada waktu Sanherib, raja Asyur yang sombong itu, mencela dan menghujat Allah, dan mengancam menghancurkan Israel, "maka pada malam itu keluarlah malaikat Tuhan, lalu dibunuhnyalah 185,000 orang di dalam perkemahan Asyur." Lalu Tuhan mengirim malaikat untuk "melenyapkan semua pahlawan yang gagah perkasa, pemuka dan panglima" dari pasukan tentara Sanherib, "sehingga ia kemalu-maluan kembali ke negerinya." (2 Raja. 19:35; 2 Tawarikh 32:21).
Malaikat-malaikat di utus dalam misi-misi kemurahan kepada anak-anak Allah. Kepada Abraham, dengan janji berkat; ke pintu gerbang kota Sodom, untuk menyelamatkan orang benar Lot dari kebinasaan; kepada Elia, pada waktu ia hampir binasa oleh karena kelelahan dan kelaparan di padang gurun; kepada Elisa, dengan kereta perang dengan kuda-kuda yang mengelilingi kota kecil di mana dikepung oleh musuh-musuhnya; kepada Daniel, pada waktu ia memerlukan hikmat ilahi di istana raja kafir, atau waktu dibiarkan menjadi mangsa singa; kepada Petrus, yang dijatuhi hukuman mati di dalam penjara bawah tanah Herodes; kepada tawanan-tawanan di Filipi; kepada Paulus dan teman-temannya pada malam waktu ditimpa badai di laut; membuka pikiran Kornelius untuk menerima Injil; mengutus Petrus dengan pekabaran keselamatan kepada orang-orang kafir -- demikianlah malaikat-malaikat kudus telah melayani umat-umat Allah sepanjang zaman.
Malaikat pengawal ditugaskan kepada setiap pengikut Kristus. Pengawal-pengawal surgawi ini melindungi orang-orang benar dari kuasa sijahat. Setan sendiri menyadari hal ini pada waktu ia berkata, "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya?" (Ayub 1:9,10). Agen, oleh mana Allah melindungi umat-Nya, dinyatakan dalam kata-kata pemazmur, "Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka." (Maz. 34:7). Juru Selamat berkata mengenai mereka yang percaya kepada-Nya, "Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di Surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di Surga." (Mat. 18:10). Malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk melayani anak-anak Allah setiap saat dapat berhubungan dengan hadirat Allah.
Jadi umat-umat Allah, yang terbuka kepada kuasa tipu daya dan kedengkian yang tidak pernah tidur dari raja kegelapan, dan yang bertikai dengan kekuatan-kekuatan kejahatan, diberi jaminan pengawalan yang tidak ada putus-putusnya dari malaikat-malaikat surgawi. Atau jaminan seperti itu tidak diberikan kalau tidak diperlukan. Jika Allah telah memberikan janji anugerah dan perlindungan kepada anak-anak-Nya, itu karena adanya agen-agen perkasa kejahatan yang harus dihadapi -- agen-agen yang begitu banyak, begitu bertekad dan tidak mengenal lelah, yang kebenciannya dan kuasanya tidak boleh diremehkan.
Roh-roh jahat, yang pada mulanya diciptakan tidak berdosa, sama alamiahnya, kuasanya, dan kemuliaannya dengan makhluk-makhluk kudus yang sekarang menjadi pelayan-pelayan atau pesuruh-pesuruh Allah. Tetapi setelah jatuh ke dalam dosa, mereka bersekutu bersama untuk menghina Allah dan untuk membinasakan manusia. Bergabung dengan Setan dalam pemberontakannya dan dibuang bersama dengan dia dari Surga, maka sepanjang zaman berikutnya mereka bekerjasama dengan Setan dalam peperangan melawan kekuasaan ilahi. Alkitab memberitahukan kepada kita mengenai perserikatan dan pemerintahan mereka, mengenai ordo-ordo mereka dan mengenai kecerdasan kelicikan mereka, dan mengenai segala rencana-rencana jahat mereka terhadap kedamaian dan kebahagiaan manusia.
Sejarah Perjanjian Lama menyebutkan keberadaan dan keagenan mereka. Tetapi adalah pada waktu Yesus berada di dunia ini roh-roh jahat menampakkan kuasa mereka dengan paling menonjol. Kristus datang menjalankan rencana yang dibuat untuk keselamatan manusia, dan Setan berketetapan mempertahankan haknya menguasai dunia ini. Ia telah berhasil mendirikan penyembahan berhala di setiap bagian dunia kecuali di tanah Palestina. Kepada negeri satu-satunya yang tidak sepenuhnya tunduk kepada kekuasaan si penggoda, Kristus datang untuk mencurahkan terang Surga. Di sini dua kekuasaan yang bertikai saling menyatakan keunggulan mereka. Yesus merentangkan tangan kasih-Nya mengundang semua untuk memperoleh pengampunan dan kedamaian dari pada-Nya. Bala tentara kegelapan melihat bahwa mereka tidak memiliki pengendalian yang tidak terbatas, dan mereka mengerti bahwa jika misi Kristus berhasil maka pemerintahan mereka akan berakhir. Setan mengamuk bagaikan singa yang dirantai, dan dengan sikap membangkang ia menunjukkan kuasanya atas tubuh dan jiwa manusia.
Kenyataan bahwa manusia telah dikuasai oleh Setan, disebutkan dengan jelas di dalam Perjanjian Baru. Orang-orang yang dirasuknya bukan saja menderita penyakit dari sebab-sebab yang biasa. Kristus mempunyai pengertian yang sempurna mengenai apa yang dihadapi-Nya, dan Ia menyadari kehadiran langsung roh-roh jahat dan agen-agennya.
Contoh yang paling mencolok mengenai jumlah, kuasa dan keganasan mereka, dan juga mengenai kuasa dan kemurahan Kristus, diberikan di dalam Alkitab pada waktu Yesus menyembuhkan yang dirasuk roh-roh jahat di Gadara. Orang-orang gila yang malang itu meronta-ronta dalam ikatannya, menggeliat-geliat, mulut berbusa, mengamuk dan meraung-raung berteriak-teriak, menyakiti diri sendiri dan membahayakan semua orang yang datang mendekat. Badan mereka yang berubah bentuk dan berdarah dan pikiran mereka yang terganggu menjadi pemandangan yang sangat menyenangkan bagi raja kegelapan. Salah satu dari roh-roh jahat yang merasuki penderita itu menyatakan, "Namaku Legion, karena kami banyak." (Mark. 5:9). Dalam tentara Roma, satu legion terdiri dari tiga sampai lima ribu orang. Pasukan Setan juga di susun dalam kelompok-kelompok, dan satuan kelompok roh jahat ini tidak kurang dari satu legion.
Atas perintah Yesus, roh-roh jahat itu meninggalkan korbannya, membiarkannya tenang duduk dekat kaki Yesus, lembut, cerdas dan ramah. Tetapi roh-roh jahat itu diizinkan memasuki babi-babi yang lalu terjun ke danau dan mati lemas. Dan bagi penduduk Gadara, hilangnya babi-babi yang kira-kira dua ribu ekor banyaknya ini lebih penting daripada berkat-berkat yang diberikan Kristus, sehingga Penyembuh ilahi itu didesak untuk meninggalkan tempat itu. Inilah hasil yang direncanakan Setan untuk dicapai. Oleh melemparkan kesalahan atas kerugian mereka itu kepada Yesus, Setan membangkitkan ketakutan yang mementingkan diri dari orang-orang, sehingga mencegah mereka untuk mendengarkan perkataan-perkataan Yesus. Setan selalu menuduh pengikut-pengikut Kristus penyebab kerugian, kesialan dan penderitaan, gantinya membiarkan tuduhan itu ditujukan kepada pemiliknya -- ke atas dirinya dan agen-agennya.
Tetapi maksud-maksud Kristus tidak terhalang. Ia mengizinkan roh-roh jahat membinasakan kawanan babi-babi itu sebagai teguran kepada orang Yahudi yang menternakkan binatang haram ini hanya demi memperoleh keuntungan. Seandainya Kristus tidak menghalangi roh-roh jahat itu, mereka juga sudah terjun ke dalam danau, bukan saja babi-babi itu, tetapi juga penjaga-penjaga dan pemiliknya. Pemeliharaan para penjaga dan pemilik adalah semata-mata atas kuasa Kristus, yang dilakukan dengan kemurahan hati untuk kelepasan mereka. Lebih jauh, peristiwa ini diizinkan berlaku agar murid-murid dapat menyaksikan kuasa jahat Setan baik kepada manusia maupun binatang. Juru Selamat menginginkan pengikut-pengikut-Nya mengetahui musuh yang akan mereka hadapi, agar mereka jangan tertipu dan dikalahkan oleh akal bulusnya. Adalah juga kehendak-Nya agar orang-orang di daerah itu memandang kuasa-Nya untuk mematahkan perhambaan Setan dan melepaskan tawanan-tawanannya. Dan walaupun Yesus sendiri harus meninggalkan tempat itu, orang-orang yang telah dilepaskan dengan luar biasa itu akan tetap tinggal di sana untuk menyatakan kemurahan Penolong mereka.

Selasa, 21 September 2010

PERMUSUHAN ANTARA MANUSIA DAN SETAN

"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunanmu akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kej. 3:15).

Keputusan hukuman ilahi yang diumumkan terhadap Setan sesudah kejatuhan manusia, adalah juga sebuah nubuatan, yang mencakup segala zaman sampai kepada kesudahan, dan yang membayangkan pertentangan besar yang melibatkan semua bangsa yang akan mendiami bumi.
Allah mengatakan, "Aku akan mengadakan permusuhan." Permusuhan ini bukanlah yang datang dengan sendirinya. Pada waktu manusia melanggar hukum ilahi, maka alamiahnya menjadi jahat, dan ia menjadi selaras, tidak berbeda dengan Setan. Secara alamiah, tidak ada lagi pertentangan antara manusia yang berdosa dengan yang memulai dosa itu. Keduanya menjadi jahat oleh kemurtadan. Orang yang murtad tidak pernah merasa senang kecuali ia mendapat simpati dan dukungan oleh mengajak orang lain mengikuti teladannya. Untuk ini, malaikat malaikat yang sudah jatuh dan orang orang jahat bersatu dalam persekongkolan nekad. Seandainya Allah tidak campur tangan, Setan dan manusia akan bersekutu melawan Surga, dan gantinya bermusuhan dengan Setan, segenap umat manusia akan bersatu menentang Allah. Setan menggoda manusia supaya berdosa, sebagaimana ia menyebabkan malaikat malaikat memberontak, agar dengan demikian ia mendapatkan kerjasama dalam peperangannya melawan Surga. Tidak ada perselisihan antara dirinya dengan malaikat malaikat yang sudah jatuh, dalam hubungannya dengan kebencian mereka kepada Kristus, sementara dalam hal lain ada pertentangan. Mereka teguh bersatu melawan kekuasaan Penguasa alam semesta. Tetapi pada waktu Setan mendengar deklarasi adanya permusuhan yang terjadi antara dirinya sendiri dengan "perempuan itu, dan antara keturunannya dengan keturunan perempuan itu," maka ia mengetahui bahwa usahanya untuk merusak sifat manusia akan terhalang; sehingga oleh sesuatu cara manusia akan sanggup melawan kuasa Setan itu.
Permusuhan Setan terhadap manusiapun dimulailah, sebab, melalui Kristus, manusia adalah tujuan kasih dan kemurahan Allah. Ia ingin mengagalkan rencana ilahi untuk menebus manusia, dan mendatangkan kehinaan kepada Allah oleh menodai dan mencemarkan perbuatan tangan Nya. Setan akan menyebabkan kedukaan di Surga, dan memenuhi dunia ini dengan kesukaran dan kesusahan. Dan mengatakan semua kejahatan itu sebagai akibat pekerjaan Allah dalam menciptakan manusia.
Adalah merupakan suatu anugerah bahwa Kristus menanamkan di dalam jiwa manusia permusuhan melawan Setan. Tanpa anugerah yang mengubah dan kuasa yang membaharui ini, manusia akan terus menjadi tawanan Setan, sebagai hamba yang selalu siap sedia melakukan perintahnya. Tetapi prinsip baru di dalam jiwa manusia menciptakan pertentangan yang sebelumnya dipenuhi damai. Kuasa yang dibagikan Kristus menyanggupkan manusia melawan oknum yang lalim dan perebut kekuasaan itu. Siapa saja yang terlihat membenci dosa gantinya mengasihinya, siapa saja yang melawan dan mengalahkan berbagai nafsu yang telah memerintah dalam dirinya, akan menunjukkan pelaksanaan suatu prinsip yang seluruhnya datang dari atas.
Pertentangan yang terjadi antara Roh Kristus dengan roh Setan diperagakan dengan cara mencolok dalam penerimaan dunia akan Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak begitu menarik perhatian, sebab Ia muncul tanpa kekayaan, kemegahan atau kebesaran duniawi, sehingga orang Yahudi cenderung menolak Dia. Mereka melihat bahwa Dia memiliki kuasa yang lebih dari sekedar mencukupkan kekurangan keuntungan keuntungan lahiriah, tetapi kemurnian dan kesucian Kristus mengundang kebencian kepada Nya dari orang orang fasik. Kehidupan Nya yang penuh dengan penyangkalan diri dan pengabdian Nya yang tiada berdosa merupakan teguran yang terus menerus kepada orang orang yang sombong dan yang penuh hawa nafsu. Hal inilah yang membangkitkan permusuhan melawan Anak Allah. Setan dan malaikat malaikat jahat bergabung dengan orang orang jahat. Segenap kekuatan kemurtadan berkomplot melawan Penghulu kebenaran.
Permusuhan yang sama juga ditunjukkan kepada pengikut pengikut Kristus sebagaimana yang ditunjukkan kepada Guru mereka. Siapa saja yang melihat sifat dosa itu menjijikkan, dan dengan kekuatan dari atas melawan penggodaan, maka dengan pasti akan menimbulkan kemarahan Setan dan pengikut pengikutnya. Kebencian kepada prinsip prinsip murni kebenaran, dan celaan serta penganiayaan terhadap pendukung pendukungnya, akan selalu ada selama dosa dan orang orang berdosa masih ada. Pengikut pengikut Kristus dan budak budak Setan tidak bisa hidup bersama secara harmonis. Perlawanan terhadap Salib belum berakhir. "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya." (2 Tim. 3:12).
Agen agen Setan terus bekerja di bawah petunjuknya untuk mendirikan kekuasaannya dan mendirikan kerajaannya menentang pemerintahan Allah. Sejauh ini mereka berusaha untuk menipu pengikut pengikut Kristus, dan menggoda mereka supaya meninggalkan kesetiaannya. Seperti pemimpin mereka, mereka menanggapi salah dan memutarbalikkan Alkitab untuk mencapai tujuannya. Sebagaimana Setan berupaya melemparkan celaan kepada Allah, demikianlah juga agen agennya berusaha memfitnah dan mengumpat umat Allah. Roh yang menyebabkan kematian Kristus menggerakkan orang orang jahat untuk membinasakan pengikut pengikut Nya. Semua ini dibayangkan sebelumnya dalam nubuatan yang pertama, "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dengan keturunannya."(Kej. 3:15).
Setan mengumpulkan segenap kekuatannya dan mengerahkan seluruh tenaganya ke medan pertempuran. Mengapa ia tidak menemui perlawanan yang besar? Mengapa bala tentera Kristus begitu mengantuk dan acuh tak acuh? Oleh karena mereka mempunyai sedikit hubungan yang sesungguhnya dengan Kristus; oleh karena mereka kekurangan Roh Nya. Dosa bagi mereka tidaklah dirasa menjijikkan dan dibenci, seperti yang terdapat pada Guru mereka. Mereka tidak menghadapinya, seperti Kristus menghadapinya, dengan perlawanan tegas dan menentukan. Mereka tidak menyadari kejahatan yang begitu luar biasa serta keganasan dosa, dan mereka dibutakan terhadap tabiat dan kuasa raja kegelapan itu. Hanya sedikit permusuhan melawan Setan dan pekerjaannya, karena adanya sikap tidak perduli dan masa bodoh mengenai kuasa dan kebencian Setan, dan hebatnya serta luasnya peperangannya melawan Kristus dan jemaat Nya. Orang orang banyak tertipu di sini. Mereka tidak tahu bahwa musuh mereka adalah jenderal perkasa, yang mengendalikan pikiran malaikat malaikat jahat, dan bahwa dengan rencana matang dan gerakan yang trampil ia berperang melawan Kristus untuk mencegah penyelamatan jiwa jiwa manusia itu. Di antara orang orang yang mengaku Kristen, bahkan di antara pelayan pelayan Injil, jarang disebutkan mengenai Setan, kecuali barangkali secara kebetulan disebutkan dari mimbar. Mereka lalai melihat tanda tanda kegiatannya yang terus menerus dan keberhasilannya; mereka melalaikan amaran amaran mengenai kelicikannya; tampaknya mereka mengabaikan keberadaan Setan itu sendiri.
Sementara orang orang mengabaikan usaha usaha Setan, musuh yang waspada ini maju terus setiap saat. Ia memaksakan kehadirannya di setiap bagian rumahtangga, di jalan jalan kota, di dalam jemaat jemaat, di majelis majelis nasional, di pengadilan pengadilan, untuk membingungkan, menipu, menggoda, untuk menghancurkan tubuh dan jiwa para pria dan wanita dan anak anak, menghancurkan keutuhan rumahtangga, untuk menaburkan bibit kedengkian, persaingan, perselisihan, hasutan dan pembunuhan. Dan dunia Kristen menganggap hal hal ini seolah olah telah ditetapkan oleh Allah dan harus ada.
Setan terus menerus berusaha mengalahkan umat Allah dengan menghancurkan tembok tembok pemisah yang memisahkan mereka dari dunia ini. Israel kuno terbujuk melakukan dosa pada waktu mereka memberanikan diri mengadakan hubungan yang terlarang dengan bangsa bangsa kafir. Dengan cara yang sama juga orang orang Israel modern disesatkan. " . . . orang orang yang tidak percaya yang pikirannya dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat adanya cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah." (2 Kor. 4:4). Semua yang bukan pengikut pengikut Kristus yang sejati adalah hamba hamba Setan. Dalam hati yang tidak dibaharui terdapat kasih terhadap dosa, dan kecenderungan untuk membelai dosa itu dan memaafkannya. Dalam hati yang sudah dibaharui ada kebencian terhadap dosa dan tekad untuk melawan dosa itu. Bilamana orang Kristen memilih bergaul dengan orang orang fasik dan orang orang yang tidak percaya, mereka membukakan dirinya kepada pencobaan. Setan menyembunyikan dirinya dari pandangan mereka, dan dengan diam diam menutupi mata mereka dengan tipuan. Mereka tidak bisa melihat bahwa pergaulan seperti itu bisa mendatangkan bahaya. Dan sementara semua waktu digunakan untuk berbaur dengan dunia ini di dalam tabiat, perkataan dan tindakan atau perbuatan, maka mereka menjadi semakin dibutakan.

Persesuaian kepada kebiasaan kebiasaan dunia membuat gereja bertobat kepada dunia, dan tidak akan pernah mempertobatkan dunia kepada Kristus. Keakraban dengan dosa pasti menyebabkan dosa itu tampak kurang menjijikkan. Ia yang memilih bergaul dengan hamba hamba Setan, akan segera kehilangan rasa takut kepada tuannya. Bilamana dalam tugas kita menghadapi pencobaan, sebagaimana Daniel di istana raja, kita boleh merasa pasti bahwa Allah melindungi kita. Tetapi jikalau kita menempatkan diri di bawah penggodaan, lambat atau cepat kita akan jatuh.
Pencoba itu sering bekerja dengan sangat berhasil melalui orang yang paling sedikit kita curigai, yang berada di bawah pengendalian Setan. Pemilik talenta dan pendidikan dikagumi dan dihormati seolah olah kemampuan ini dapat menggantikan ketidaktakutan kepada Allah, atau untuk menyanggupkan manusia berkenan kepada Allah. Bakat atau talenta dan pendidikan memang dianggap sebagai karunia Allah. Tetapi kalau karunia ini dibuat menggantikan kesalehan, bilamana kemampuan ini membuat orang jauh dari Allah yang seharusnya membawa orang lebih dekat kepada Nya, maka bakat, talenta dan pendidikan itu akan menjadi kutuk dan jerat. Pendapat yang tersebar luas mengatakan bahwa semua yang tampak sopan atau kehalusan budi bahasa dan tingkah laku dalam berbagai hal, adalah berhubungan dengan Kristus. Ini adalah suatu kekeliruan besar. Sifat sifat ini memang haruslah menjadi tabiat orang Kristen, karena akan mendatangkan pengaruh yang kuat bagi agama yang besar. Tetapi sifat sifat itu haruslah diabdikan kepada Allah, atau kalau tidak, itu juga dapat menjadi alat ampuh bagi kejahatan. Banyak orang yang terdidik dan yang bertingkah laku yang menyenangkan, yang tidak tunduk kepada apa yang biasanya dianggap sebagai tindakan tak bermoral, sebenarnya hanyalah alat yang sudah digosok mengkilap di tangan Setan. Tabiat tersembunyi dan menipu dari pengaruhnya dan teladannya menjadikannya seorang musuh yang lebih berbahaya kepada kepentingan Kristus daripada mereka yang acuh tak acuh dan yang tidak beradab dan tidak berpendidikan.
Dengan doa yang sungguh sungguh dan ketergantungan kepada Allah, Salomo memperoleh hikmat yang membangkitkan keheranan dan kekaguman dunia. Tetapi pada waktu ia berpaling dari Sumber kekuatannya dan bergantung kepada dirinya sendiri, ia menjadi mangsa pencobaan. Kemudian kemampuan kemampuan luar biasa yang dikaruniakan kepada raja yang paling bijaksana ini, hanya membuatnya menjadi alat yang lebih efektif dari musuh jiwa jiwa itu.
Sementara Setan terus berupaya membutakan pikiran mereka kepada fakta, biarlah orang orang Kristen jangan lupa bahwa "perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah pemerintah, melawan penguasa penguasa, melawan penghulu penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh roh jahat di udara." (Ef 6:12). Amaran yang diilhami ini diserukan selama berabad abad sampai ke zaman kita: "Sadarlah dan berjaga jagalah! Lawanmu, si Iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Pet. 5:8). "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis." (Ef 6:11).
Sejak zaman Adam sampai kepada zaman kita, musuh besar kita telah menggunakan kuasanya untuk menindas dan membinasakan. Sekarang ia sedang bersiap siap untuk kampanyenya yang terakhir melawan jemaat. Semua yang mau mengikut Yesus akan menghadapi pertentangan dengan musuh kejam ini. Semakin mirip orang Kristen meniru Pola ilahi semakin pasti ia jadikan dirinya menjadi sasaran serangan serangan Setan. Semua yang giat dalam pekerjaan Allah, yang berusaha menelanjangi penipuan si jahat dan menyatakan Kristus di hadapan orang orang, akan dapat bergabung dengan Rasul Paulus, di mana ia berbicara dari hal melayani Tuhan dengan segala kesederhanaan pikiran serta dengan air mata dan pencobaan.
Setan menyerang Kristus dengan pencobaan pencobaannya yang paling ganas dan yang paling halus. Tetapi ia telah dipukul mundur pada setiap pertentangan. Pertempuran itu dilakukan demi kita; kemenangan kemenangan itu memungkinkan kita untuk mengalahkannya. Kristus akan memberikan kekuatan kepada semua orang yang mencarinya. Tak seorangpun dapat dikalahkan oleh Setan tanpa seizinnya. Penggoda itu tidak berkuasa untuk mengendalikan kemauan atau memaksa jiwa untuk berdosa. Ia dapat saja mendatangkan kesusahan, tetapi tidak dapat mencemari. Ia dapat mendatangkan kesengsaraan, tetapi tidak dapat menajiskan. Fakta bahwa Kristus telah mengalahkan Setan harus mengilhami setiap pengikut Nya untuk bertempur dengan gagah berani dalam peperangan melawan dosa dan Setan.