Senin, 19 Juni 2017

13. BEKERJA BAGI TUHAN ATAU BEKERJA BAGI IBLIS ?

BEKERJA BAGI TUHAN ATAU BEKERJA BAGI IBLIS ?




  1. Mengenali Tipu Muslihat Iblis

“Tidak ada sesuatu yang paling ditakuti penipu besar itu lebih dari pada kita mengenali tipu muslihatnya”
(Kemenangan Akhir hal. 516)

Banyak di antara kita hanya mengenal setan dari namanya saja. Kita perlu mengenal dia dan sungguh-sungguh mempercayai adanya. Apabila kita hanya mengenal dia dengan setengah hati, maka setan sangat gembira oleh karena kemenangan kerajaannya atas kerajaan Allah yang diwakili umatNya itu, menjadi pasti !  Kita tidak boleh lengah. Kita harus mempelajari siasat-siasatnya karena tidak ada sesuatu yang ditakutinya lebih daripada kita mengenali tipu muslihatnya itu !

“We have far more to fear from within than from without. The hindrances to strength and succsess are far greater from the church itself than from the world……. The unbelief indulged, the doubts expressed, the darkness cherished, encourage the presence of evil angels, and open the way for the accomplishment of satan’s devices.”
(Selected Messages 122)

Sengaja bahasa Inggrisnya dikutip agar supaya tidak ada keragua-raguan tentang apa yang dimaksud oleh Roh Allah.

“Kita harus lebih takut dari dalam dari pada dari luar. Rintangan-rintangan untuk kekuatan dan keberhasilan datang lebih banyak datang dari dalam gereja sendiri dari pada dari dunia....... Ketidak percayaan yang dipupuk, kebimbangan yang dinyatakan, kegelapan yang disukai, mendorong kehadiran malaikat-malaikat jahat serta membuka jalan bagi tercapainya siasat-siasat setan.”

Di mana kita dapat melihat setan? Melalui film-film horor? Di kalangan para pemabuk? Di kalangan para pencuri, para penodong, atau para perampok? Atau di kalangan orang-orang yang menyebut dirinya Kristen, tetapi yang pergi ke gereja pada hari Minggu ??

Setan sudah berhasil apabila sangkaan kita adalah seperti yang di atas. Kita harus tahu dan kita harus menjadi sadar bahwa setan sudah menampakkan diriNya di kalangan Masehi advent Hari Ketujuh yang memelihara hari sabat Tuhan !!
Tetapi Advent yang mana?? Dia atau saya? Pimpinan atau anggota awam? Tuduh menuduh dan saling menuding? Belum ada satu orang pun pada saat sekarang ini yang sudah bebas penuh dari pengendalian setan; termasuk ANDA dan SAYA, termasuk para PENDETA, para KETUA di tingkatan mana saja dan para ANGGOTA gereja yang biasa. Semua dan tidak ada satu pun yang luput dari pengendalian setan. Kecuali hal ini disadari terlebih dahulu oleh kita semua, maka tidak  bakalan ada seruan yang sungguh-sungguh kepada YESUS untuk pertolongan kepada pertobatan. LAODIKEA tetap tinggal LAODIKEA !


  1. Pandangan Kita Harus Terus Terarah Pada Peperangan Antara Kristus Dan Setan

Kesaksian Yesus Kristus kepada Laodikea sudah sering diperdengarkan tetapi belum terlalu dimasukkan ke dalam hati. Mengapa begitu? Karena sejak dulu kesaksian itu hanya dihadapkan kepada anggota-anggota awam saja di gereja. Adalah para anggota awam saja yang selalu mendapat cambukan-cambukan dari ‘Saksi Yang Setiawan’. Apakah Yesus benar-benar hanya mencambuk para anggota awam saja? Rupanya bukan begitu! Laodikea adalah gereja secara menyeluruh!

Hal ini telah disadari oleh pimpinan gereja kita secara lebih terpadu. Kita harus berterima kasih kepada Tuhan sebab dengan kesadaran itu harapan untuk kebangunan rohani yang cerah dan besar akan terjadi di kalangan umat Advent.

Sebagai satu sidang atau gereja, kita sebenarnya sudah terlalu berdosa terhadap Tuhan. Bukan semata-mata berdosa oleh karena perbuatan-perbuatan pelanggaran kita terhadap sepuluh hukum. Gereja tidak melanggar sepuluh hukum.  Yang melanggar sepuluh hukum adalah para anggota gereja secara pribadi-pribadi. Tetapi gereja atau sidang telah berdosa kepada Tuhan oleh karena menolak kesaksianNya. Gereja telah bertindak ‘mementingkan diri’. Gereja lebih mementingkan ‘organisasi’ dari pada Tuhan. Tanpa disadari Tuhan telah dikesampingkan selama ini. Bagaimana mungkin?

Apakah buktinya bahwa gereja telah mengesampingkan Tuhan? Apakah kita hanya menuduh saja tanpa ada bukti? Siapa yang kita tuduh? Para pendeta? Para pimpinan kita? Tidak ada yang harus kita tuduh! Karena gereja adalah kita sendiri semua. Anda dan saya! Apa bila kita berkata bahwa gereja telah mengesampingkan Tuhan , sebenarnya berkata bahwa kita semualah yang telah mengesampingkan Tuhan. Bukan soal tuduhan yang perlu dipikirkan. Yang perlu kita pikirkan dan pertimbangkan adalah bagaimana kita dapat kembali menurut dan taat kepada pimpinan Tuhan.

Kita tidak akan menyadari sepenuhnya bahwa kita tidak mentaati pimpinan Tuhan kalau kita tidak menyelidiki firman Tuhan. Jadi sebelum kita menyelidiki firman kebenaranNya kita hanya ‘mengaku dengan bibir saja’ bahwa kita telah meremehkan pimpinan Tuhan. Itulah sebabnya walau pun sudah seratus tahun lebih kesaksian  Tuhan kepada Laodikea itu dikumandangkan oleh Allah. Sebagai satu gereja atau sidang kita belum menanggapinya oleh karena kita belum sungguh-sungguh mengakui bahwa kita telah menyisihkan dan tidak taat kepada pimpinan Tuhan.  Kita tidak tahu kita menysihkan Dia dalam hal apa! Apakah gereja yang telah membuat target penarikan jiwa secara besar-besaran itu dapat menyisihkan pimpinan Tuhan? Apakah target jiwa-jiwa itu bukan dari Tuhan?? Siapakah yang berani menjawab pertanyaan ini??? Apakah ada Yeremia-Yeremia atau Elia-Elia di antara kita yang berani mengatakan hal yang sebenarnya saat ini, walau pun dengan resiko dikucilkan oleh gereja?? Ada?? Tidak ada?? Tuhan Maha Besar!!  Tuhan masih mempunyai banyak Yeremia-Yeremia  mau pun Elia-Elia yang tersebar di sidangNya. Kita masih mempunyai barisan pendeta-pendeta, para pengerja, para penjual buku, para administrator, tukang-tukang mesin, dan para anggota awam yang berjiwa Yeremia dan Elia. Di mana mereka sekarang ini? Mereka tersebar di benua Amerika, di Australia, di Eropa, di Asia, dan di Afrika. Apa yang sedang mereka kerjakan? Mengajak Laodikea untuk kembali mentaati pimpinan Tuhan !

Pertanyaan yang perlu sungguh kita renungkan : Kalau kita diberitahu bahwa kita telah menyingkirkan Tuhan dan tidak tat kepada pimpinan Tuhan, sebagaimana yang dinyatakan olek kesaksian Yesus kepada Laodikea, lalu pimpinan siapa yang kita ikuti sekarang ini??

Sudahkah kita memperhatikan ucapan Yesus? Dapatkah kita berada di bawah pimpinan dua tuan? Aataukah ada daerah netral di dunia ini? Kalau kita tidak mentaati pimpinan Tuhan, dapatkah kita sedang memimpin diri kita sendiri? Tidak! Di dunia ini hanya ada dua jalan dengan dua gembalanya. Satu gembala memimpin di atas satu jalan. Tidak ada jalan yang netral.

Itulah sebabnya kita harus selalu mengingat, memperhatikan dan memikirkan jalannya peperangan dahsyat yang terjadi antara Kristus dan setan. Kalau kita tidak berpihak kepada Kristus, pada saat itu juga kita berpihak kepada setan! Sungguh ngeri pikiran ini. Dapatkah Laodikea yang dicela Tuhan sedang berkompromi dengan setan??? Mengapa Laodikea disuruh bertobat?? Tentu Tuhan melihat bahwa kita sedang berkompromi dengan setan! Tetapi kita tidak menyadari akan hal itu. Itulah sebabnya Laodikea tidak dapat bergerak kemana-mana walau pun kita telah membuat program penginjilan sehebat apa pun !!

Tahukah kita apa siasat iblis sekarang ini? Ia membuat Laodikea merasa aman dan tentram. Iblis merembes merasuk ke dalam sidang Tuhan yang sedang menghadapi kedatanganNya. Sidang Laodikea dibuat oleh iblis tidak bersiap sedia bagi kedatangannya. Pada saatnya ia akan mematahkan pertahanan Laodikea yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan untuk mau ditobatkan.   


  1. Penggoncangan Yang Terjadi Di Dalam Gereja Advent

Siapakah yang berpikir bahwa keadaan gereja Advent tidak pernah akan berubah? Sudahkah kita membaca Kesaksian Yesus Kristus seperti di bawah ini :

“Kegoncangan dari Allah akan meniup jumlah yang banyak seperti daun-daun kering ..... Mereka akan pergi dari kita karena mereka bukan berasal dari kita.”
(4 Testimonies 89)

Kalimat ‘pergi dari kita’ menunjukkan bahwa tadinya mereka bersama-sama dengan kita. Kalimat ‘bukan berasal dari kita’ menunjukkan bahwa walau pun jumlah anggota Masehi Advent Hari ketujuh banyak pada saat ini, ada banyak pula yang bukan berasal dari kita. Kesaksian Yesus juga mengatakan bahwa ‘Keadaan makmur menambah jumlah banyak orang yang mengaku percaya’ (4 T.89).

Keadaan gereja Advent saat sekarang ini memang ‘makmur’. Jangan heran kalau kemakmuran ini akan menarik lebih banyak orang lagi yang mengaku percaya. Banyak orang yang senang bergabung menjadi anggota Advent, karena gereja Advent memiliki nama baik sementara ini. Tetapi, saudara-saudari yang kekasih, ingatlah dan mohon perhatikan amaran dan nasihat Tuhan kita di bawah ini :

“Setan akan memastikan kekuasaannya di atas segala sesuatu. Gereja nampaknya akan roboh, tetapi ia tidak akan roboh. Ia tetap tinggal, manakala orang-orang berdosa di sion disaring keluar – sekam dipisahkan dari gandum yang berharga. Ini merupakan suatu ujian yang berat, walau begitu hal ini harus terjadi.” (2 SM. 380)

Gereja Advent sangat makmur pada saat sekarang ini, oleh karena setan belum memastikan kekuasaannya di atas segala sesuatu. Tetapi Kesaksian Yesus telah memberitahukan kepada kita bahwa setan akan mengerahkan segenap kekuatan terakhirnya untuk menggabungkan seluruh kekuasaan di dunia ini dan akan menekan semua umat Advent. Dan pada waktu itu nanti, Advent tidak akan lagi menikmati nama baik dalam kemakmurannya yang jaya. Advent akan dimusuhi, ditindas dan dikejar-kejar; seperti Yesus pada jaman dulu. Yesus diikuti cukup banyak orang pada waktu diriNya jaya, tetapi pada waktu keselamatan Yesus terancam, para pengikutNya tidak nampak satu pun.

Demikian juga dengan kita, pada saat tidak ada bahaya dan dalam keadaan aman dan makmur, kita bersama dengan Petrus dapat berkata bahwa orang lain boleh menyangkal Yesus, tetapi kita tidak. Mungkin memang tidak, karena Kesaksian Yesus Kristus telah mengatakan bahwa walau pun gereja nampaknya seperti akan roboh, tetapi ia tidak akan roboh. Walau pun banyak yang akan tertiup seperti daun kering, ada yang akan tetap tinggal setia pada Kristus dan kebenaranNya. Tetapi orang-orang yang akan berhasil menang, bukanlah orang-orang yang menutup telinganya dari panggilan Saksi Yang Setiawan kepada Laodikea. Mereka adalah orang-orang yang menjadi sadar, lalu membeli kebenaran Yesus Kristus melalui firmanNya.

Kita boleh saja menganggap bahwa tidak akan terjadi sesuatu di dalam gereja Advent. Telah lama kita mendengarkan pekabaran yang diulang-ulang tentang masa kesukaran, penghakiman terakhir, dan sebagainya, yang mungkin menakutkan hati kita. Pekabaran dari Tuhan sangat keras tapi penuh kasih pada sidangNya yang terakhir, Laodikea. Tetapi sampai sekarang juga tidak terjadi sesuatu apa pun! Mungkin kita berpikir dalam benak kita, mungkinkah pekabaran itu akan terjadi pada sidang Laodikea. Saudaraku yang terkasih, ingatlah bahwa tanpa kita sadari sekarang ini bahwa pekabaran itu sudah mulai berlaku. Penggoncangan sedang terjadi di dalam sidang kita!! Tidak nyata kelihatannya. Perkembangannya tidak disertai dengan sorak-sorai dan banyak keramaian. Tetapi penggoncangan itu benar-benar terjadi dan sedang berlangsung terus, dengan membawa akibat kepada kemenangan bagi sebagian dan kegagalan yang disertai hancur hati bagi yang lain.

Sepanjang catatan sejarah, peringatan-peringatan kasih Tuhan selalu mendapat dua macam tanggapan dari pihak manusia. Pada jaman Nuh, ada yang percaya dan ada yang tidak. Pada jaman Sodom dan Gomora, ada yang percaya dan ada yang tidak. Pada waktu Tuhan memimpin bangsa Israel keluar dari perhambaan Mesir untuk dituntunNya memasuki tanah Kanaan, ada yang percaya dan ada yang tidak. Pada waktu Yesus datang untuk pertama kalinya, ada yang mempercayai Dia dan ada yang tidak.  Pada waktu kota Yerusalem menghadapi kebinasaan total, Tuhan telah memberikan amaran sebelumnya, tetapi ada juga yang percaya dan ada yang tidak. Beberapa contoh pengalaman di atas memberitahukan kepada kita bahwa jumlah golongan yang “tidak percaya” selalu jauh lebih banyak daripada yang percaya. Mohon renungkan dalam-dalam, saudara-saudara yang kekasih. Sedih rasanya tapi itu kenyataan yang telah terjadi dan akan terjadi lagi di depan kita ini.

Tetapi mungkin di antara kita ada yang berkata bahwa contoh-contoh di atas itu terjadi pada jaman yang sudah lama, jaman jahiliyah, jaman purba, jaman kebodohan, dan contoh-contoh itu tidak dapat dikenakan kepada umat Advent sekarang ini. Kita mungkin berkata lihat kita banyak mempunyai para pendeta, para pemimpin sidang, dan lainnya, yang bergelar master, doktor, profesor, dan sebagainya. Dulu tidak dikenal gelar-gelar master, doktor, dan lainnya di antara pimpinan Advent. Sekarang sudah banyak. Memang, seharusnya Advent sudah harus keluar dari jaman jahiliyah. Seharusnya Advent sudah belajar bagaimana menaruh iman pada pimpinan Tuhan. Seharusnya Kesaksian Kristus kepada Laodikea sudah dapat dicabut karena adanya banyak orang yang sudah mengerti. Tetapi heran sekali bahwa Kesaksian itu mendengung dan bergema semakin keras semakin kita mendekati akhir pekerjaan ini. Saksi Kristus menyatakan bahwa :

“Harinya mendekat dengan cepat sekali manakala akan ada kebingungan dan kekacauan besar. ..... Mereka yang telah menyandarkan diri dan bergantung kepada kecerdasan, kepandaian, dan talenta, tidak akan berada di pucuk pimpinan pada waktu itu. Mereka tidak mengikuti terang...... Dalam masa pekerjaan terakhir, hanya akan ada sedikit orang-orang besar yang akan digunakan. Mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka tidak bergantung kepada Allah, dan Tuhan tidak dapat memakai mereka.” (5 T 80)

Gelar apa pun yang kita raih sekarang ini, tidak akan dapat menjamin keselamatan kita. Hanya kerendahan hati kita, kesediaan kita untuk menerima amaran-amaran Tuhan, dari mana pun datangnya, akan membuat kita berkenan di hadapan Tuhan untuk meneruskan pekerjaan mengamarkan dunia pada tahap yang terakhir. Hanya dalam sekolah Kristuslah, dalam kehidupan sehari-hari kita dapat belajar arti kerendahan hati yang sebenarnya.

LAODIKEA AKAN DIGONCANGKAN !! Hal ini sudah pasti. Sebagian akan berpihak ke sebelah kanan dan akan tergolong dalam bilangan anak-anak dara yang bijaksana, yang akhirnya akan masuk dalam golongan 144 ribu; sedangkan yang lain akan berpihak ke sebelah kiri dan akan tergolong dalam bilangan anak-anak data yang bodoh, yang akhirnya akan terludahkan keluar dari mulut Tuhan. PENGGONCANGAN INI SEDANG TERJADI !!

Ada dua tahap pemisahan yang sedang dan yang akan terjadi :

a)     Pemisahan Secara Rohani Dalam Gereja Advent

Walau pun anak-anak dara yang bijaksana dan anak-anak dara yang bodoh masih didapati di dalam gereja, hanya yang bijaksana yang memiliki persediaan minyak yang akan dibaptis dengan “HUJAN AKHIR” untuk menjamin menyalanya lampu-lampu mereka guna menghadapi peperangan dahsyat pada tahap yang terakhir. Yang bodoh tidak kebagian berkat Hujan Akhir. Lampu mereka akan padam. Mereka tidak dapat ikut serta dalam pekerjaan tahap yang terakhir.

Perhatikan betapa besarnya perbedaan kebenaran firman Tuhan dengan rencana-rencana kita dalam ‘menyelesaikan pekerjaan Tuhan’!! Dalam tahap akhir penyelesaian pekerjaan Masehi Advent Hari Ketujuh tidak semua dapat ikut serta. Program-program dan target-taget penginjilan kita yang terhebat sekali pun tidak akan pernah dapat menyelesaikan pekerjaan Tuhan! Ini bukan berarti bahwa kita tidak perlu ikut serta dalam pengabaran Injil. Kita akan ikut serta, tetapi yang mengetahui kebenaran firman Tuhan akan mengetahui juga bahwa target-target mau pun program-program yang telah dibuat selama ini, bukanlah cara Tuhan untuk menyelesaikan pekerjaanNya. Cara Tuhan bekerja berbeda dengan cara manusia! Sama sekali berbeda! Tuhan bekerja melalui Roh Kudus, dan apabila Roh Kudus dicurahkan, tidak semua kita akan menerima berkat besar itu! Justru banyak di antara kita yang akan tersaring keluar!

Pekerjaan malaikat yang ketiga tahap yang terakhir merupakan suatu pekerjaan yang teramat seram dan menakutkan apabila kita tidak ditopang oleh kuasa Roh kudus selengkapnya. Tanpa Roh Kudus, kita akan undur dari Tuhan dan akan undur dari pekerjaan malaikat yang ketiga. Tidak ada yang seperti sekarang ini disebut “Kita akan menyelesaikan pekerjaan Tuhan”, menurut kemauan kita sendiri! Tidak ada! Betul! Tidak ada!! Yang menentukan pada waktu itu adalah sikap kita sekarang terhadap kebenaran firman Tuhan – terhadap Kesaksian Yesus Kristus!! Yang memperhatikan dan menerima Kesaksian Saksi Yang Setiawan itu, akan memperoleh perlindungan Roh Kudus dan tidak akan tertarik keluar.


b)     Pemisahan Secara Badani Di Antara Yang Mengikut Tuhan Dan Yang Mengikut Setan

Pada tahap pencurahan Hujan Akhir, anak-anak dara yang bijaksana akan menyerukan panggilan untuk keluar dari Babel dengan suara yang nyaring (Wahyu 18). Untuk hal ini, anak-anak dara yang bodoh, yang pada saat sekarang ini meremehkan dan mentertawai di dalam hati kecil mereka akan amaran-amaran yang disampaikan Saksi Yang Setiawan kepada Laodikea, tidak dapat ikut serta mengambil bagian. Mereka bahkan ikut serta dalam menyembah binatang serta patungnya, dan ikut mengambil bagian di dalam namanya dan bilangan angkanya. Mereka akan terludahkan keluar. Tetapi tempat mereka akan diganti oleh domba-domba Kristus lainnya yang sekarang masih berada di kandang yang lain (Yohanes 10).

Pekabaran tiga malaikat sebagai amaran terakhir kepada dunia akan diselesaikan di bawah kuasa Roh Kudus yang besar. Umat Israel yang sejati, umat Allah, akan terbentuk. Golongan 144 ribu akan berdiri di hadapan Tuhan tanpa cacat dan tanpa kerut. Sempurna! Mereka siap untuk memasuki perang yang terakhir dan pintu kasihan ditutup!





    
  1. Berperang Melawan Tuhan Atau Berperang Melawan Setan?

Siapa yang suka dikatakan oleh orang bahwa kita berpihak kepada setan dan berperang melawan Tuhan? Kecuali orang-orang atheis, semua orang mempunyai pandangannya masing-masing tentang Tuhan dan setan. Apa pun paham yang dipercayainya, setan adalah kuasa kegelapan dan jahat, dan tidak ada seorangpun yang suka apabila disebut berpihak kepada setan; dan Tuhan adalah kuasa terang dan baik, dan semuanya ingin disebut berpihak kepadaNya. Jadi orang Katolik ingin dikatakan bahwa dirinya adalah anak Allah. Begitu juga orang-orang Protestan, Metodis, Pentakosta, Saksi Yehovah, Baptis, Islam, Budha, Hindu, Kebatinan, Spiritualis, peramal, dukun, mau pun orang-orang Advent dan Davidian Adventist. Semuanya ingin disebut berpihak kepada Allah.

Tetapi pada pandangan Allah, yang manakah di antara mereka yang menyebut dirinya umat Allah adalah umat Allah yang sebenarnya? Umat Advent-kah? Kalau ya ....  tetapi mengapa Tuhan menegur umat Advent dengan begitu keras dengan disertai ancaman untuk diludahkan keluar dari mulut Tuhan? Atau Davidian Adventis-kah umat Allah yang sejati? Ataukah Pentakosta, Islam, Budha, atau lainnya? Atau masih tetap bangsa Yahudi yang sekarang bermukim di tanah Palestina?

Yang dapat menjawab pertanyaan ini sesungguhnya hanyalah adalah Tuhan saja sendiri. Sebenarnya Tuhan telah memberikan jawabanNya kepada kita. Ia berkata bahwa Ia masih mempunyai banyak ‘domba-domba di kandang yang lain’. Dengan kalimat ‘yang lain’ artinya bahwa Tuhan sebenarnya sudah menyatakan bahwa ada ‘kandang induknya’. Kandang induknya itulah yang diserahi kebenaran firman kebenaranNya. Kandang induk itulah yang harus menggenapi firmanNya! Kepada kandang induk itulah akhirnya semua domba-domba yang berada di kandang lain akan dibawa berkumpul. Siapakah gembala di kandang induk itu? Bukan Petrus, sang manusia. Tetapi Gembalanya adalah YESUS KRISTUS sendiri!


Kandang itu merupakan kaabah kesucianNya! Di situlah Yesus bertahta melalui kebenaranNya yang dilindungi Roh Kudus senantiasa! Bukan manusia atau pun sekelompok manusia yang bertahta di kaabah Allah! Ini kebenaran! Itulah sebabnya Kesaksian Yesus Kristus menegur setiap lapisan umatNya – dari yang paling bawah sampai kepada yang paling atas. Semuanya patut bertobat setiap hari dan mengasihi kebenaranNya. Kebenaran ini hanya SATU saja. Tidak ada dua atau pun setengah-setengah. Kebenaran inilah yang paling sukar ditemukan oleh manusia. Tetapi walau pun sukar, kalau si manusianya mau merendahkan hatinya secara total kepada pimpinan Roh Kudus, dia akan dapat menemukannya.

Banyak saudara-saudara lainnya bahkan kita, umat Advent sendiri,  mengaku mempunyai kebenaran. Masing-masing mengaku mempunyai kebenaran. Kemungkinannya selalu ada. Tetapi semuanya itu harus diperiksa dengan kerendahan dan ketulusan hati. Dalam mempersoalkan Injil keselamatan, berdebat tidak akan ada gunanya. Kalau itu benar .. ya.. pasti benar, dan kalau itu salah, bagaimana pun tidak dapat dijadikan benar. Manusia harus tunduk kepada kebenaran Allah yang SATU demi keselamatannya. Bagaimana pun beratnya untuk mengakui KEBENARAN dikarenakan rasa tinggi hati dan rasa besar diri kita, kita harus berani memilih untuk merendahkan hati demi keselamatan kita. Yang diangkat tinggi oleh Yesus bukannya orang-orang yang merasa dirinya benar, melainkan orang-orang yang rela menrendahkan dirinya demi meninggikan nama Tuhan. Itulah jalan yang dipilih Allah untuk pembenaran manusia. Semua yang ingin diselamatkan haruslah melalui proses pengecilan dan penghilangan diri sendiri. Jalan mengecilkan diri kita itu bermacam-macam. Hanya Tuhan saja yang mengetahui jalan yang paling cocok bagi diri kita masing-masing. Saksi Kristus menyatakan :

“Apakah yang diartikan dengan dibenarkan oleh iman? Itu adalah pekerjaan Allah dalam menaruh kemuliaan manusia di dalam debu, dan melakukan bagi manusia apa yang tidak dapat dilakukannya dengan kuasanya sendiri”. (Review & Herald, September 16, 1902)

Yang mau diselamatkan, pasti mau dicuci bersih oleh Tuhan! Kemuliaan manusia harus sama sekali dikuburkan dalam debu. Itulah arti baptisan yang sesungguhnya! Tetapi berapa banyakkah di antara kita yang sudah dibaptis dengan air, tetapi belum mau dibaptis dengan Roh Kudus? Apakah ada jalan keselamatan di situ? Tidak ada! Roh Kudus akan mematikan segenap rasa besar diri kita. Apabila Roh Kudus telah bekerja di dalam diri kita sepenuhnya, maka hilanglah itu yang namanya mudah tersinggung, mudah marah, yang suka mengata-ngatai orang lain, yang suka membicarakan kelemahan orang lain, dan sebagainya. Semuanya itu akan hilang dan itu akan digantikan secara otomatis dengan buah-buah Roh (Galatia 5:22-23).  Apabila hal ini kita cegah dan kita tidak mau, maka kita tidak akan mempunyai bagian di dalamnya!

Roh Kudus tidak pernah memandang manusia secara lahiriah. Semuanya, kecil-besar, tinggi kedudukannya atau anggota awam, akan direndahkan kemuliaannya di dalam debu agar supaya Roh Allah dapat bekerja. Ada kebenaran, dan kebenaran firman Allah tidak dapat diremehkan tanpa konsekuensi. Kita tidak berkata bahwa kitalah yang memiliki kebenaran, tetapi hendaklah kita menyelidiki kebenaran firman Allah. Kita tidak ingin berdebat. Kita hanya ingin menunjuk kepada jalan yang ada harapan.

KRISTUS HARUS DITINGGIKAN! Ini bukan sekedar teori. Kalah-menang tidak ada harganya. Yang berharga adalah menemukan Yesus dan kebenaranNya. Dapatkah kebenaranNya ditemukan? Sesungguhnya dapat. Syarat mutlaknya adalah kita harus berhenti untuk berkata bahwa aku adalah Advent dari gereja yang memiliki karunia nubuatan, aku Davidian, aku Israel asli, aku Katolik dari gereja yang pertama-tama, aku Protestan dari gereja yang pertama-tama protes, dan aku dari gereja Pentakosta yang memiliki karunia lidah asing yang pertama-tama.

Dimana ada kebenaran? Kebenaran hanya ada di dalam Yesus Kristus. Kita semua belum cukup bersungguh-sungguh untuk mecari kebenaran itu. Yang selalu kita debatkan adalah paham kita masing-masing. Itu tidak akan menyelamatkan kita. Yang hanya dapat menyelamatkan kita adalah Injil Kristus kalau kita mencarinya dengan segenap hati kita. Kita masih banyak membohongi diri kita sendiri. Kita masih cinta pada diri sendiri. Gengsi dan harga diri masih selalu kita tutupi dengan dalih “demi Tuhan”. Saudara-saudara, dapatkah Tuhan ditipu? Tidak, saudara. Kalau begitu, mengapa sekarang ini ... kita tidak datang kepada Dia dengan penyesalan bahwa selama ini sebenarnya kita masih belum mengasihi Dia dengan cukup? Waktu sudah menunjukkan jauh larut malam. Mari kita masing-masing menggugah diri kita supaya Roh Suci masih dapat menyentuh hati kita yang jahat ini. Jangan biarkan kesombongan hati kita merajalela terus. Biarlah hati kita yang keras ini, mau dilunakkan oleh sentuhan Roh Suci. Biarlah setiap hari kita mau merendahkan hati dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada bimbinganNya. Biarlah Dia saja yang boleh menuntun kita di jalan kebenaran dan hidup sampai pada akhir pintu gerbang sorga dan bertemu dengan Tuhan kita yang kekasih, YESUS KRISTUS! Dialah tujuan utama kita dalam kehidupan sementara kita di dunia ini! 





Disadur ulang dari Seri Pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh  Gito Siswojo Kadarman (Alm.)

Anjasmoro-Surabaya, Hari Sabat, 06 Agustus 1983

Tidak ada komentar:

Posting Komentar