ALLAH MENGHENDAKI SATU SUARA DIDENGAR MEMBANGKITKAN UMAT-NYA
UNTUK BERGERAK
- Pengalaman
Masa Lampau Guru yang Terbaik
Ada satu kutipan yang sering dikutip. Maknanya adalah
sebagai berikut: Kita tidak perlu khawatir akan hari depan kecuali kita
melupakan pimpinan Tuhan pada masa yang lalu. Dengan kata lain, apabila kita
melupakan pimpinan Tuhan pada masa yang lalu, kita berada di dalam keadaan
berbahaya yang amat mengkhawatirkan.
Pada tahun 1844 kita kecewa.
Yesus yang dinantikan tidak datang. Umat percaya terpecah belah. Hampir tidak
ada dua orang yang mempunyai pendapat yang sama tentang Alkitab. Allah
mengirimkan Kesaksian Yesus Kristus untuk menyatukan umatNya. Organisasi Gereja
Advent berhasil didirikan!
Dari permulaan yang kecil,
gereja Advent menjadi besar. Mana yang lebih baik? Keadaan kita yang kecil pada
saat permulaan atau keadaan kita yang besar sekarang? Apa yang kita pakai
sebagai ukuran? Atas ukuran yang kita pilih tergantung jawabnya!
Apa ada pengalaman-pengalaman
kita di masa yang lampau yang dapat kita pakai sebagai guru kita agar supaya
kita boleh terhindar dari melakukan kesalahan-kesalahan pada dewasa ini?
Pengalaman-pengalaman kita banyak sekali, tetapi diantara pengalaman-pengalaman
yang banyak itu, kita perlu memperhatikan satu yang dipakai oleh bekas Presiden
General Conference kita, Pendeta Pierson, pada waktu khotbah perpisahannya
selaku Presiden General Conference.
Pendeta Pierson memperhatikan
bahwa setiap gerakan dalam dunia agama dimulai dengan keadaan kecil yang tidak
banyak dikenal. Hanya beberapa orang yang didorong oleh suatu keyakinan
memulaikan pekerjaan reformasi. Orang-orang ini mempunyai pandangan lurus yang
ditujukan kepada perkara-perkara yang diminta oleh Allah. Orang-orang ini tidak
menyayangi diri sendiri dan hidup mereka diabdikan sepenuhnya kepada keyakinan
mereka itu.
Manakala pekerjaan itu
mengembang, jumlah orang yang ikut dalam pergerakan reformasi itu bertambah.
Pekerjaan itu makin membesar dan
dikenal. Tetapi lebih besar pergerakan itu menjadi, lebih banyak orang yang
tidak memiliki keyakinan yang pertama-tama menggabung. Lama-kelamaan tujuan
utama dari pergerakan itu terlupakan. Pengaruh-pengaruh dari luar masuk, dan
pergerakan itu akhirnya menjadi sesuatu yang sama dengan apa yang ada
sebelumnya.
Apakah akan begitu juga dengan
Masehi Advent Hari Ketujuh? Doa hati kita dan harapan kita masing-masing adalah
agar supaya tidak. Tetapi apakah benar-benar tidak? Lalu apa jawab kita: Mana
yang lebih baik, keadaan kita pada waktu permulaan atau keadaan kita sekarang?
Kalau kita mengukur dengan jumlah banyaknya anggota, dengan banyaknya
gedung-gedung, dengan meluasnya bidang pekerjaan yang kita kerjakan, kita akan
menjawab bahwa kita sekarang jauh lebih baik dari dulu. Tetapi kalau kita
mengukur dengan keadaan kerohanian anggota-anggota Masehi Advent Hari Ketujuh,
jawab kita mungkin lain.
- Penilaian
Allah
Berapa banyak diantara kita
suka mendengar kesaksian Allah yang sesungguhnya dari hal kita? Kalau kesaksian
itu memuji kita, kita senang mendengarnya; tetapi kalau kesaksian itu menegur
kita, kita kurang senang hati. Itulah ukuran kerohanian kita yang sesungguhnya!
Atas dasar kerohanian kita ini tergantung cepatnya atau tertundanya
penyelesaian pekerjaan Tuhan.
“Sikap gereja pada dewasa ini
tidak menyenangkan Allah. Telah datang satu perasaan percaya pada diri snediri
yang telah membuat mereka merasa tidak perlu adanya kebenaran tambahan dan
terang yang lebih besar. Kita hidup pada saat dimana setan bekerja di sebelah
kanan dan di sebelah kiri, di depan dan di belakang kita; tetapi sebagai satu
umat kita tidur. Allah menghendaki satu suara didengar membangkitkan
umatNya untuk bergerak.” (Gospel Workers 300)
Kesaksian Yesus telah
menegaskan bahwa Allah tidak senang melihat sikap kita pada dewasa ini.
Walaupun gereja sudah menjadi besar dan kekayaan dunianya sudah sangat
bertambah, Tuhan tidak senang dengan sikap kita. Kita tidak merindukan terang
dari pada Tuhan. Kita tidak mendambakan kemajuan dalam kerohanian. Kita telah
melupakan tujuan panggilan kita yang mula-mula. Kita telah hidup seolah-olah
tujuan hidup ini adalah untuk mencari kesenangan yang sekarang saja. Setan
bekerja keras dari segala jurusan. Kita dikepung dengan jerat-jeratnya.
Jerat-jeratnya itu sangat menawan hati kita sebab ditujukan untuk memanjakan
kita. Tetapi sebagai satu umat, kita tidak menyadari hal ini. Kita terbius
tidur. Kita mengkhayalkan yang indah-indah, sampai kita dikejutkan oleh
kenyataan hidup yang berbeda sekali dengan apa yang sedang kita impikan. Apa
kita baru mau menjadi sadar kalau sudah terlambat? Allah menghendaki satu suara
didengar membangkitkan umatNya untuk bergerak.
Apakah suara-suara yang sudah
kita dengar masih kurang banyak? Apakah kurang penataran-penataran? Mengapa
penataran demi penataran masih menemukan umatNya tertidur seperti biasa saja?
Apa yang salah? Siapa yang lalai dalam tugasnya?
Kesaksian Yesus yang sudah kita
kutip di atas menunjuk pada penyelesaian
persoalannya. Sebagai satu umat, manakala kita sudah menjadi besar, kita merasa
percaya pada diri sendiri. Kita menggenapi apa yang dikatakan oleh pendeta
Pierson. Mayoritas anggota gereja kita mempunyai pandangan hidup yang tidak
jauh berbeda dengan orang-orang di luar gereja. Benar sekalu bahwa kita
bergereja pada hari Sabat. Kita mengira bahwa hal itu sudah membuat kita
mengerti akan panggilan Kristus dan sudah membuat kita terasing dari
orang-orang dunia. Tetapi hati kita masih terjalin pada dunia ini. Dalam hal
ini, kita sama saja dengan orang dunia!! Ini membuat kita tidak merindukan
kebenaran tambahan dan terang yang lebih besar dari Tuhan! Oleh sebab itu iman
kita tidak bertumbuh, sebab iman datang dari mendengar dan mendengar dari
firman Tuhan! Firman itu harus menjadi bahan penyelidikan kita yang
sungguh-sungguh. Tidak ada gunanya memasukkan laporan bahwa kita mempelajari
pelajaran Sekolah Sabat setiap hari. Hati kita haruus merasa dihangatkan oleh
firman Tuhan. Sama halnya dengan orang-orang yang mendengar Tuhan Yesus
berkata-kata dalam perjalanan ke Emaus:
“Bukankah hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia
menerangkan Kitab Suci kepada kita?” (Lukas 24:32)
Apa semua orang yang mendengar
kata-kata Yesus hatinya dihangatkan? Ada yang mendengar perkataanNya yang malah
mengirim Dia ke kayu salib. Pembicara dan pendengar harus sama-sama tersentuh
oleh Roh Kudus yang membentangkan firman Allah. Firman Tuhan tidak akan
dihargai oleh orang yang hatinya terkait pada dunia ini, tetapi yang memiliki
niat yang jujur untuk mengenal kehendak Allah, tidak akan terlepas dari dunia
ini tanpa adanya firman Allah yang dibawakan dengan dorongan Roh. Jadi harus
ada terang besar dan kebenaran tambahan dari firman Allah. Satu suara perlu
didengar untuk membangkitkan umat Allah bergerak! Tidak cukup hal ini dilakukan
dalam satu penataran. Harus dikerjakan secara terus menerus sampai penggalian
kebenaran firman Tuhan menjadi kesukaan hati kita secara alamiah.
- Diminta
Menjadi Pelajar-Pelajar Nubuatan
Ciri umat Allah yang terakhir adalah mengenali nubuatan.
Kalau hukum-hukum Allah itu menandai kasih dan Injil secara keseluruhan adalah
kasih, maka nubuatan merupakan tulang punggung yang membuat kasih Allah
berbentuk dan mempunyai corak. Orang percaya yang tidak mengenal nubuatan,
tidak akan mengetahui panjang lebarnya kasih Allah sebab ia tidak tahu apa yang
bakal terjadi dan bagaimana telitinya Tuhan membuat segala persiapan untuk
melindungi dan menyelamatkan umat-Nya. Di dalam nubuatan kasih Allah menjadi
nyata. Oleh sebab itu Roh Tuhan berkata
“Sebagai satu umat kita diminta
secara perorangan / pribadi untuk menjadi pelajar-pelajar nubuatan. Kita
harus berjaga-jaga dengan sungguh-sungguh agar supaya kita dapat menangkap
setiap sinar terang yang Allah kirimkan kepada kita.” (G.W.
300.)
Pengertian kita akan nubuatan
Alkitab masih belum lengkap. Allah berfirman melalui ilham Roh bahwa akan ada
sinar terang mengenai nubuatan yang akan Ia kirim kepada kita. Kita diminta
agar supaya secara perorangan kita berjaga-jaga dengan sungguh-sungguh—tidak
secara sepintas lalu dengan sikap bermain-main—agar supaya kita dapat menangkap
setiap sinar terang yang akan Ia kirim kepada kita. Setan mengepung kita dari
kiri, dari kanan, dari depan dan dari belakang, dan Tuhan akan mengirim sinar
terang nubuatan untuk menolong kita. Dengan anugerah-Nya kita harus menembus
jerat-jerat kepungan si Naga ular tua itu. Kita harus belajar dengan
sungguh-sungguh bukan sekedar menambah pengetahuan Alkitab kita, tetapi untuk
mempercayai dan menghidupkan apa yang kita pelajari. Sebagai umat Allah kita
harus dapat bergerak maju bersama-sama dengan Pimpinan kita di Surga dan hanya
paham yang benar tentang nubuatan yang akan memungkinkan kita melakukan hal
itu!
- Apa
Kita Sudah Betul-Betul Tahu Apa yang Kita Percayai?
“Ada banyak di dalam gereja
yang menganggap diri mereka sudah mengerti apa yang mereka percaya, tetapi
kalau suatu pertentangan timbul, barulah mereka menyadari kelemahan mereka.
Kalau dipisah dari orang-orang se-iman, dan dipaksa berdiri sendiri untuk
menjelaskan kepercayaan mereka, mereka akan terkejut melihat bagaimana kacaunya pengertian mereka dari apa yang
telah mereka terima sebagai kebenaran. Sudah pasti ada suatu pengunduran di
antara kita dari Allah yang hidup, dan suatu ketergantungan kepada manusia, menempatkan
hikmat manusia gantinya hikmat Ilahi.” (5 T 707.)
Mungkin sekali kita mengira
bahwa kita hidup dekat dengan Tuhan dan dengan firman-Nya. Dalam hal ini kita
tidak berbicara mengenai perorangan, kita berbicara dari hal sidang Allah yang
terorganisir. Betul! Organisasi adalah ciptaan Tuhan. Ini tidak dapat
disangkal. Tetapi apakah sebagai sidang yang terorganisir kita selalu
melaksanakan kehendak Allah kita?
Kesaksian Yesus berkata bahwa: “Sudah
pasti ada suatu pengunduran di antara kita dari Allah yang hidup, dan suatu
ketergantungan kepada manusia, menempatkan hikmat manusia gantinya hikmat
Ilahi.”
Godaan yang selalu menghantui
organisasi adalah bahwa manusia memisahkan diri dari Allah dan berpaling kepada
manusia dan kebijaksanaan Ilahi cenderung untuk diganti dengan kebijaksanaan
manusia. Kesaksian Yesus yang di atas di tulis kepada sidang sehubungan dengan
peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun 1888. Pada waktu itu Allah
mengirim terang kebenaran-Nya melalui dua pendeta muda kita, yaitu A.T. Jones
dan E.J. Waggoner. Apa yang telah terjadi? Apa sidang Tuhan mengikuti pimpinan
Tuhan dan menyambut baik pekerjaan Roh Suci? Heran! Sidang Allah yang terakhir
dapat juga disesatkan oleh iblis dalam memerangi rencana Allah! Oleh sebab itu
janganlah tergesa-gesa menepuk dada kita dan mengira bahwa kita selalu
bertindak dalam rangka pekerjaan Tuhan. Israel badani telah dipilih Allah untuk
mewakili Kerajaan Allah. Apakah Israel badani selalu patuh kepada pimpinan
Allah? Israel rohani kemudian dipilih Allah untuk mewakili kerajaan-Nya. Apakah
Israel rohani selalu mematuhi pimpinan Allah? Kotbah Pendeta Pierson telah
mengungkapkan kebenarannya. Bagaimana dengan Israel rohani yang sisa—benih
perempuan yang terakhir? Apakah Masehi Advent Hari Ketujuh selalu mengikuti
gerak maju Roh Suci? Telah terbukti tidak. Biarlah kita menjadi
sadar—sungguh-sungguh sadar—bahwa setan mempunyai kuasa yang besar untuk
menyesatkan kita. Kadangkala kita dibuatnya merasa bahwa kita sudah mengerti
apa yang kita percaya. Dengan begitu kita menjadi lengah dan tidak lagi
merendah di hadapan Tuhan untuk meminta terang dan hikmat dari-Nya. Pada waktu
terang didatangkan oleh Tuhan, kita justru menjadi orang-orang yang merintangi
kemajuan terang itu. Kita tidak tahu apa yang benar dan apa yang salah. Yang
seharusnya memihak kepada terang dan mendukungnya, justru menempatkan dirinya
di pihak yang salah. Memang sungguh sulit perjalanan KEBENARAN di dunia ini!
Walaupun begitu, kebenaran pada akhirnya akan menang! Mungkin tidak banyak yang
akan ikut serta dalam kemenangan, tetapi kebenaran pasti akan menang! Allah
menghendaki satu suara didengar membangkitkan umat-Nya untuk bergerak!
- Setan Sedang Membangun Kekuatannya Pada Saat
Sekarang Ini. Apa Kita Tinggal Tertidur?
Sebab-sebab mengapa kita
tinggal tertidur adalah karena kita tidak sepenuhnya memegang kebenaran
nubuatan firman Allah. Nubuatan-nubuatan yang penting tidak dibicarakan di
antara kita. Mengapa tidak? Sebab tidak ada keyakinan di antara kita. Mengapa
tidak ada keyakinan? Sebab belum ada keseragaman paham di antara
pemimpin-pemimpin kita. Seta cerdik sekali! Ia tahu persis caranya untuk
menghambat kemajuan kebenaran firman Tuhan. Ia membuat pemimpin-pemimpin kita
berselisih paham. Apa akibatnya? Segenap barisan umat Tuhan ikut terseret.
Tidak ada yang bersedia membicarakan kebenaran. Dengan sendirinya umat pilihan
Tuhan tinggal tertidur. Tetapi,
“Allah akan membangunkan
umat-Nya, kalau cara-cara lain tidak akan membawa hasil, pelajaran-pelajaran
menyesatkan akan datang di antara mereka yang akan menggoncangkan mereka,
memisahkan sekam dari gandum. Tuhan memanggil semua yang mempercayai firman
Allah untuk bangun dari tidur. Terang yang berharga sudah datang, cocok untuk
masa ini. Terang ini seharusnya mengajak kita untuk menyelidiki Alkitab dengan
rajin dan memeriksa dengan teliti pendirian-pendirian yang kita pegang.” (G.W.
299.)
Tuhan ingin kita bangun dari
tidur. Keadaan suam-suam kuku di sidang Laodikea tidak disukai-Nya. Tuhan
serius, sebab setan sedang dengan sungguh-sungguh membangun kekuatannya. Naga
akan membentuk tiga serangkainya. Prosesnya sedang berjalan dan kita dapat
melihat semua itu dengan mata kepala kita sendiri. Tetapi umat Allah belum mau
bangun dari tidur mereka. Itu sebabnya Tuhan membiarkan bekas pendeta kita
Walter Rea bertindak untuk menggoncangkan iman umat Allah. Juga Desmond Ford
dibiarkan-Nya untuk melakukan pekerjaan penyesatannya. Akankah ada lain lagi
yang menyusul? Pasti akan ada. Kalau sidang tidak mau bangun dengan cara Tuhan
menyampaikan kebenaran-Nya, Tuhan akan membiarkan setan untuk melakukan
pekerjaannya di dalam sidang. Pokoknya Tuhan minta umat-Nya bangun!
Bagaimana kita dapat menjamin
keselamatan kita? Apa dengan jalan acuh saja? Biar kita tidak mendengarkan
Walter Rea atau Desmond Ford atau siapa saja yang lain. Biar kita ikut saja
dengan tua-tua kita yang ada di General Conference. Kita tidak perlu
pikir-pikir dengan sulit. Asalkan kita tidak terseret keluar dari organisasi,
kita pasti akan selamat. Benar begitu? Berani menjamin akan begitu? Oh! Betapa
sempitnya pandangan kita perihal nubuatan firman Allah!
Saatnya akan tiba di mana kita
akan dipisah dari orang-orang se-iman dan akan dipaksa berdiri sendiri untuk
mempertanggung jawabkan kepercayaan kita. Dapatkah kita bergantung pada orang
pada saat seperti itu? Bagaimana dengan murid-murid Yesus pada waktu Yesus
diadili oleh dunia? Mereka sudah berjalan bersama-sama dengan Yesus dan sudah
menyaksikan perbuatan besar Yesus. Tetapi mereka belum meyerapi kebenaran Yesus
secara perorangan pada waktu itu. Mereka masih menggantungkan diri mereka pada
“hadirat Yesus” saja. Oleh sebab itu pada waktu Yesus berada dalam bahaya, iman
murid-murid-Nya yang masih belum berakar, telah membuat mereka menyangkal dan
meninggalkan Yesus. Tiap murid dan pengikut Yesus harus melatih diri untuk bersandar
kepada pimpinan Roh Suci melalui kebenaran firman Allah. Itulah yang telah
dilakukan Yesus untuk mencapai kemenangan-Nya! Tiada jalan yang lain bagi kita
untuk memperoleh hasil yang sama!
“Tidak seorangpun kecuali
mereka yang telah memperkuat pikiran mereka dengan kebenaran-kebenaran Kitab
Suci akan bertahan melalui pertentangan besar yang terakhir.” (G.C.
593.)
Ini kebenaran. Boleh saja kita
meremehkan apa yang dikemukakan oleh kesaksian Yesus atau Roh Nubuat. Hari ini
kita mungkin dapat menang dengan mengecilkan ilham Roh. Tetapi harinya akan
tiba pada saat mana keadaannya tidak akan begitu!
“Segala sesuatu yang dapat
digoncangkan akan digoncangkan supaya yang tidak dapat digoncangkanboleh
tinggal.” (2 S.M. 218.)
Saudara-saudara! Kita tidak
akan dapat memilih untuk “tinggal di dalam gereja” terus untuk menjamin
keselamatan kita. Gereja tidak menjamin keselamatan. General Conference tidak
menjamin keselamatan kita. Yang menjamin keselamatan kita hanyalah darah
Kristus dan kebenaran firman-Nya apabila kita terima kedua-duanya dengan iman
sampai pada akhirnya. Ini membutuhkan perjuangan. “Tuhan memanggil semua yang
mempercayai firman Allah untuk bangun dari tidur. Terang yang berharga sudah datang,
cocok untuk masa ini. Terang ini seharusnya mengajak kita untuk menyelidiki
Alkitab dengan rajin dan memeriksa dengan teliti pendirian-pendirian yang kita
pegang.” Inilah yang sedang kita usahakan bersama-sama dalam seri
pelajaran-pelajaran ini. Semoga, dengan anugerah Tuhan melalui kebenaran
firman-Nya, kita tidak akan tergoncangkan keluar pada saat kegoncangan besar
itu akan terjadi!
- Kebenaran Firman Allah Mengembang Terus
Ada sesuatu yang tidak betul
apabila pertumbuhan kerohanian umat Allah didapati macet. Perlu diperiksa di
mana terletak kemacetannya. Domba dipimpin oleh gembala-gembala, dan
gembala-gembala memimpin atas petunjuk-petunjuk firman Tuhan. Firman Tuhan
dinyatakan oleh ilham Roh, dan Roh bersaksi dari hal Kristus. Di mana, kalau
begitu terdapat permulaan dari kemacetan yang kita alami yang membuat Roh Tuhan
berkata bahwa “sikap gereja pada dewasa ini tidak menyenangkan Allah?”
Tentu saja tidak dimulai dari
Kristus. Ia sedang berada di dalam Kaabah Surga menunggu penyelesaian
pekerjaan-Nya. Alkitab berkata dalam 2 Petrus 3:9 bahwa “Tuhan tidak lalai
menepati janji-Nya.” Ini sudah jelas! “Ia sabar terhadap kita, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat.” Tuhan menunggu kita—sidang-Nya, gereja-Nya—untuk
bertobat. Jadi yang salah bukan Kristus.
Apakah Roh Kudus yang salah?
Tuhan sudah mengirim kesaksian Yesus Kristus kepada kita. Terang yang berharga
sudah datang. Terang yang cocok untuk masa ini. Terang ini seharusnya mengajak
kita untuk menyelidiki Alkitab dengan rajin dan memeriksa dengan teliti
pendirian-pendirian yang kita pegang. Jadi Roh Kudus juga tidak salah.
Tinggal gereja Tuhan sendiri
yang dapat berbuat kesalahan. Gereja terdiri atas dua unsur—domba-domba dan
gembala-gembalanya. Dari dua unsur ini mana yang lebih mungkin menjadi hambatan
bagi penerimaan terang kebenaran yang datang dari Tuhan? Kita tidak akan
menjawab pertanyaan ini. Adalah lebih baik bagi kita untuk mengoreksi diri kita
masing-masing dan datang kepada Tuhan untuk bertobat. Sejarah sudah ada di hadapan
kita. Sejarah boleh kita jadikan guru kita. Terserah kepada kita masing-masing,
sebagai domba-domba atau gembala-gembala, untuk memetik pelajaran dari jalannya
sejarah! Tuhan hanya meminta kepada kita untuk BANGUN DARI TIDUR. Ia juga
menghendaki SATU SUARA DIDENGAR. Kalau jalan Tuhan ini tidak membawa hasil, Ia
akan membiarkan pelajaran-pelajaran yang salah masuk untuk membangunkan kita
bahkan menyaring kita!! Janganlah kita mengabaikan kesaksian Roh Allah!
“Apabila umat Allah bertumbuh
dalam anugerah, mereka akan terus memperoleh pengertian yang lebih jelas
perihal firman-Nya. Mereka akan menangkap terang baru dan keindahan dalam
kebenarann-Nya yang suci. Hal ini begitu dalam sejarah gereja sepanjang jaman,
dan akan tetap begitu sampai kesudahan.” (G.W. 297.)
“Pendeta-pendeta harus membahas
nubuatan yang pasti sebagai landasan kepercayaan Masehi Advent Hari Ketujuh.” (G.W.
148.)
Disadur ulang
dari Seri Pelajaran Aliktab & Roh Nubuat oleh Gito siswoyo Kadarman (alm.)
Anjasmoro-Surabaya, Hari Sabat, 01 Oktober 1983
(Diketik oleh Janice & Delvirah
Singkuang - BSD, Oktober 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar