Selasa, 20 Juni 2017

14. ALLAH MENGHENDAKI SATU SUARA DIDENGAR MEMBANGKITKAN UMAT-NYA UNTUK BERGERAK

ALLAH MENGHENDAKI SATU SUARA DIDENGAR MEMBANGKITKAN UMAT-NYA UNTUK BERGERAK



  1. Pengalaman Masa Lampau Guru yang Terbaik

Ada satu kutipan yang sering dikutip. Maknanya adalah sebagai berikut: Kita tidak perlu khawatir akan hari depan kecuali kita melupakan pimpinan Tuhan pada masa yang lalu. Dengan kata lain, apabila kita melupakan pimpinan Tuhan pada masa yang lalu, kita berada di dalam keadaan berbahaya yang amat mengkhawatirkan.

Pada tahun 1844 kita kecewa. Yesus yang dinantikan tidak datang. Umat percaya terpecah belah. Hampir tidak ada dua orang yang mempunyai pendapat yang sama tentang Alkitab. Allah mengirimkan Kesaksian Yesus Kristus untuk menyatukan umatNya. Organisasi Gereja Advent berhasil didirikan!

Dari permulaan yang kecil, gereja Advent menjadi besar. Mana yang lebih baik? Keadaan kita yang kecil pada saat permulaan atau keadaan kita yang besar sekarang? Apa yang kita pakai sebagai ukuran? Atas ukuran yang kita pilih tergantung jawabnya!

Apa ada pengalaman-pengalaman kita di masa yang lampau yang dapat kita pakai sebagai guru kita agar supaya kita boleh terhindar dari melakukan kesalahan-kesalahan pada dewasa ini? Pengalaman-pengalaman kita banyak sekali, tetapi diantara pengalaman-pengalaman yang banyak itu, kita perlu memperhatikan satu yang dipakai oleh bekas Presiden General Conference kita, Pendeta Pierson, pada waktu khotbah perpisahannya selaku Presiden General Conference.

Pendeta Pierson memperhatikan bahwa setiap gerakan dalam dunia agama dimulai dengan keadaan kecil yang tidak banyak dikenal. Hanya beberapa orang yang didorong oleh suatu keyakinan memulaikan pekerjaan reformasi. Orang-orang ini mempunyai pandangan lurus yang ditujukan kepada perkara-perkara yang diminta oleh Allah. Orang-orang ini tidak menyayangi diri sendiri dan hidup mereka diabdikan sepenuhnya kepada keyakinan mereka itu.
Manakala pekerjaan itu mengembang, jumlah orang yang ikut dalam pergerakan reformasi itu bertambah. Pekerjaan itu makin  membesar dan dikenal. Tetapi lebih besar pergerakan itu menjadi, lebih banyak orang yang tidak memiliki keyakinan yang pertama-tama menggabung. Lama-kelamaan tujuan utama dari pergerakan itu terlupakan. Pengaruh-pengaruh dari luar masuk, dan pergerakan itu akhirnya menjadi sesuatu yang sama dengan apa yang ada sebelumnya.

Apakah akan begitu juga dengan Masehi Advent Hari Ketujuh? Doa hati kita dan harapan kita masing-masing adalah agar supaya tidak. Tetapi apakah benar-benar tidak? Lalu apa jawab kita: Mana yang lebih baik, keadaan kita pada waktu permulaan atau keadaan kita sekarang? Kalau kita mengukur dengan jumlah banyaknya anggota, dengan banyaknya gedung-gedung, dengan meluasnya bidang pekerjaan yang kita kerjakan, kita akan menjawab bahwa kita sekarang jauh lebih baik dari dulu. Tetapi kalau kita mengukur dengan keadaan kerohanian anggota-anggota Masehi Advent Hari Ketujuh, jawab kita mungkin lain.


  1. Penilaian Allah

Berapa banyak diantara kita suka mendengar kesaksian Allah yang sesungguhnya dari hal kita? Kalau kesaksian itu memuji kita, kita senang mendengarnya; tetapi kalau kesaksian itu menegur kita, kita kurang senang hati. Itulah ukuran kerohanian kita yang sesungguhnya! Atas dasar kerohanian kita ini tergantung cepatnya atau tertundanya penyelesaian pekerjaan Tuhan.

“Sikap gereja pada dewasa ini tidak menyenangkan Allah. Telah datang satu perasaan percaya pada diri snediri yang telah membuat mereka merasa tidak perlu adanya kebenaran tambahan dan terang yang lebih besar. Kita hidup pada saat dimana setan bekerja di sebelah kanan dan di sebelah kiri, di depan dan di belakang kita; tetapi sebagai satu umat kita tidur. Allah menghendaki satu suara didengar membangkitkan umatNya untuk bergerak.” (Gospel Workers 300)

Kesaksian Yesus telah menegaskan bahwa Allah tidak senang melihat sikap kita pada dewasa ini. Walaupun gereja sudah menjadi besar dan kekayaan dunianya sudah sangat bertambah, Tuhan tidak senang dengan sikap kita. Kita tidak merindukan terang dari pada Tuhan. Kita tidak mendambakan kemajuan dalam kerohanian. Kita telah melupakan tujuan panggilan kita yang mula-mula. Kita telah hidup seolah-olah tujuan hidup ini adalah untuk mencari kesenangan yang sekarang saja. Setan bekerja keras dari segala jurusan. Kita dikepung dengan jerat-jeratnya. Jerat-jeratnya itu sangat menawan hati kita sebab ditujukan untuk memanjakan kita. Tetapi sebagai satu umat, kita tidak menyadari hal ini. Kita terbius tidur. Kita mengkhayalkan yang indah-indah, sampai kita dikejutkan oleh kenyataan hidup yang berbeda sekali dengan apa yang sedang kita impikan. Apa kita baru mau menjadi sadar kalau sudah terlambat? Allah menghendaki satu suara didengar membangkitkan umatNya untuk bergerak.

Apakah suara-suara yang sudah kita dengar masih kurang banyak? Apakah kurang penataran-penataran? Mengapa penataran demi penataran masih menemukan umatNya tertidur seperti biasa saja? Apa yang salah? Siapa yang lalai dalam tugasnya?

Kesaksian Yesus yang sudah kita kutip di atas  menunjuk pada penyelesaian persoalannya. Sebagai satu umat, manakala kita sudah menjadi besar, kita merasa percaya pada diri sendiri. Kita menggenapi apa yang dikatakan oleh pendeta Pierson. Mayoritas anggota gereja kita mempunyai pandangan hidup yang tidak jauh berbeda dengan orang-orang di luar gereja. Benar sekalu bahwa kita bergereja pada hari Sabat. Kita mengira bahwa hal itu sudah membuat kita mengerti akan panggilan Kristus dan sudah membuat kita terasing dari orang-orang dunia. Tetapi hati kita masih terjalin pada dunia ini. Dalam hal ini, kita sama saja dengan orang dunia!! Ini membuat kita tidak merindukan kebenaran tambahan dan terang yang lebih besar dari Tuhan! Oleh sebab itu iman kita tidak bertumbuh, sebab iman datang dari mendengar dan mendengar dari firman Tuhan! Firman itu harus menjadi bahan penyelidikan kita yang sungguh-sungguh. Tidak ada gunanya memasukkan laporan bahwa kita mempelajari pelajaran Sekolah Sabat setiap hari. Hati kita haruus merasa dihangatkan oleh firman Tuhan. Sama halnya dengan orang-orang yang mendengar Tuhan Yesus berkata-kata dalam perjalanan ke Emaus:

“Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” (Lukas 24:32)

Apa semua orang yang mendengar kata-kata Yesus hatinya dihangatkan? Ada yang mendengar perkataanNya yang malah mengirim Dia ke kayu salib. Pembicara dan pendengar harus sama-sama tersentuh oleh Roh Kudus yang membentangkan firman Allah. Firman Tuhan tidak akan dihargai oleh orang yang hatinya terkait pada dunia ini, tetapi yang memiliki niat yang jujur untuk mengenal kehendak Allah, tidak akan terlepas dari dunia ini tanpa adanya firman Allah yang dibawakan dengan dorongan Roh. Jadi harus ada terang besar dan kebenaran tambahan dari firman Allah. Satu suara perlu didengar untuk membangkitkan umat Allah bergerak! Tidak cukup hal ini dilakukan dalam satu penataran. Harus dikerjakan secara terus menerus sampai penggalian kebenaran firman Tuhan menjadi kesukaan hati kita secara alamiah.


  1. Diminta Menjadi Pelajar-Pelajar Nubuatan

Ciri umat Allah yang terakhir adalah mengenali nubuatan. Kalau hukum-hukum Allah itu menandai kasih dan Injil secara keseluruhan adalah kasih, maka nubuatan merupakan tulang punggung yang membuat kasih Allah berbentuk dan mempunyai corak. Orang percaya yang tidak mengenal nubuatan, tidak akan mengetahui panjang lebarnya kasih Allah sebab ia tidak tahu apa yang bakal terjadi dan bagaimana telitinya Tuhan membuat segala persiapan untuk melindungi dan menyelamatkan umat-Nya. Di dalam nubuatan kasih Allah menjadi nyata. Oleh sebab itu Roh Tuhan berkata

“Sebagai satu umat kita diminta secara perorangan / pribadi untuk menjadi pelajar-pelajar nubuatan. Kita harus berjaga-jaga dengan sungguh-sungguh agar supaya kita dapat menangkap setiap sinar terang yang Allah kirimkan kepada kita.” (G.W. 300.)


Pengertian kita akan nubuatan Alkitab masih belum lengkap. Allah berfirman melalui ilham Roh bahwa akan ada sinar terang mengenai nubuatan yang akan Ia kirim kepada kita. Kita diminta agar supaya secara perorangan kita berjaga-jaga dengan sungguh-sungguh—tidak secara sepintas lalu dengan sikap bermain-main—agar supaya kita dapat menangkap setiap sinar terang yang akan Ia kirim kepada kita. Setan mengepung kita dari kiri, dari kanan, dari depan dan dari belakang, dan Tuhan akan mengirim sinar terang nubuatan untuk menolong kita. Dengan anugerah-Nya kita harus menembus jerat-jerat kepungan si Naga ular tua itu. Kita harus belajar dengan sungguh-sungguh bukan sekedar menambah pengetahuan Alkitab kita, tetapi untuk mempercayai dan menghidupkan apa yang kita pelajari. Sebagai umat Allah kita harus dapat bergerak maju bersama-sama dengan Pimpinan kita di Surga dan hanya paham yang benar tentang nubuatan yang akan memungkinkan kita melakukan hal itu!


  1. Apa Kita Sudah Betul-Betul Tahu Apa yang Kita Percayai?

“Ada banyak di dalam gereja yang menganggap diri mereka sudah mengerti apa yang mereka percaya, tetapi kalau suatu pertentangan timbul, barulah mereka menyadari kelemahan mereka. Kalau dipisah dari orang-orang se-iman, dan dipaksa berdiri sendiri untuk menjelaskan kepercayaan mereka, mereka akan terkejut melihat bagaimana  kacaunya pengertian mereka dari apa yang telah mereka terima sebagai kebenaran. Sudah pasti ada suatu pengunduran di antara kita dari Allah yang hidup, dan suatu ketergantungan kepada manusia, menempatkan hikmat manusia gantinya hikmat Ilahi.” (5 T 707.)

Mungkin sekali kita mengira bahwa kita hidup dekat dengan Tuhan dan dengan firman-Nya. Dalam hal ini kita tidak berbicara mengenai perorangan, kita berbicara dari hal sidang Allah yang terorganisir. Betul! Organisasi adalah ciptaan Tuhan. Ini tidak dapat disangkal. Tetapi apakah sebagai sidang yang terorganisir kita selalu melaksanakan kehendak Allah kita?

Kesaksian Yesus berkata bahwa: “Sudah pasti ada suatu pengunduran di antara kita dari Allah yang hidup, dan suatu ketergantungan kepada manusia, menempatkan hikmat manusia gantinya hikmat Ilahi.”


Godaan yang selalu menghantui organisasi adalah bahwa manusia memisahkan diri dari Allah dan berpaling kepada manusia dan kebijaksanaan Ilahi cenderung untuk diganti dengan kebijaksanaan manusia. Kesaksian Yesus yang di atas di tulis kepada sidang sehubungan dengan peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun 1888. Pada waktu itu Allah mengirim terang kebenaran-Nya melalui dua pendeta muda kita, yaitu A.T. Jones dan E.J. Waggoner. Apa yang telah terjadi? Apa sidang Tuhan mengikuti pimpinan Tuhan dan menyambut baik pekerjaan Roh Suci? Heran! Sidang Allah yang terakhir dapat juga disesatkan oleh iblis dalam memerangi rencana Allah! Oleh sebab itu janganlah tergesa-gesa menepuk dada kita dan mengira bahwa kita selalu bertindak dalam rangka pekerjaan Tuhan. Israel badani telah dipilih Allah untuk mewakili Kerajaan Allah. Apakah Israel badani selalu patuh kepada pimpinan Allah? Israel rohani kemudian dipilih Allah untuk mewakili kerajaan-Nya. Apakah Israel rohani selalu mematuhi pimpinan Allah? Kotbah Pendeta Pierson telah mengungkapkan kebenarannya. Bagaimana dengan Israel rohani yang sisa—benih perempuan yang terakhir? Apakah Masehi Advent Hari Ketujuh selalu mengikuti gerak maju Roh Suci? Telah terbukti tidak. Biarlah kita menjadi sadar—sungguh-sungguh sadar—bahwa setan mempunyai kuasa yang besar untuk menyesatkan kita. Kadangkala kita dibuatnya merasa bahwa kita sudah mengerti apa yang kita percaya. Dengan begitu kita menjadi lengah dan tidak lagi merendah di hadapan Tuhan untuk meminta terang dan hikmat dari-Nya. Pada waktu terang didatangkan oleh Tuhan, kita justru menjadi orang-orang yang merintangi kemajuan terang itu. Kita tidak tahu apa yang benar dan apa yang salah. Yang seharusnya memihak kepada terang dan mendukungnya, justru menempatkan dirinya di pihak yang salah. Memang sungguh sulit perjalanan KEBENARAN di dunia ini! Walaupun begitu, kebenaran pada akhirnya akan menang! Mungkin tidak banyak yang akan ikut serta dalam kemenangan, tetapi kebenaran pasti akan menang! Allah menghendaki satu suara didengar membangkitkan umat-Nya untuk bergerak!


  1. Setan Sedang Membangun Kekuatannya Pada Saat Sekarang Ini. Apa Kita Tinggal Tertidur?

Sebab-sebab mengapa kita tinggal tertidur adalah karena kita tidak sepenuhnya memegang kebenaran nubuatan firman Allah. Nubuatan-nubuatan yang penting tidak dibicarakan di antara kita. Mengapa tidak? Sebab tidak ada keyakinan di antara kita. Mengapa tidak ada keyakinan? Sebab belum ada keseragaman paham di antara pemimpin-pemimpin kita. Seta cerdik sekali! Ia tahu persis caranya untuk menghambat kemajuan kebenaran firman Tuhan. Ia membuat pemimpin-pemimpin kita berselisih paham. Apa akibatnya? Segenap barisan umat Tuhan ikut terseret. Tidak ada yang bersedia membicarakan kebenaran. Dengan sendirinya umat pilihan Tuhan tinggal tertidur. Tetapi,

“Allah akan membangunkan umat-Nya, kalau cara-cara lain tidak akan membawa hasil, pelajaran-pelajaran menyesatkan akan datang di antara mereka yang akan menggoncangkan mereka, memisahkan sekam dari gandum. Tuhan memanggil semua yang mempercayai firman Allah untuk bangun dari tidur. Terang yang berharga sudah datang, cocok untuk masa ini. Terang ini seharusnya mengajak kita untuk menyelidiki Alkitab dengan rajin dan memeriksa dengan teliti pendirian-pendirian yang kita pegang.” (G.W. 299.)

Tuhan ingin kita bangun dari tidur. Keadaan suam-suam kuku di sidang Laodikea tidak disukai-Nya. Tuhan serius, sebab setan sedang dengan sungguh-sungguh membangun kekuatannya. Naga akan membentuk tiga serangkainya. Prosesnya sedang berjalan dan kita dapat melihat semua itu dengan mata kepala kita sendiri. Tetapi umat Allah belum mau bangun dari tidur mereka. Itu sebabnya Tuhan membiarkan bekas pendeta kita Walter Rea bertindak untuk menggoncangkan iman umat Allah. Juga Desmond Ford dibiarkan-Nya untuk melakukan pekerjaan penyesatannya. Akankah ada lain lagi yang menyusul? Pasti akan ada. Kalau sidang tidak mau bangun dengan cara Tuhan menyampaikan kebenaran-Nya, Tuhan akan membiarkan setan untuk melakukan pekerjaannya di dalam sidang. Pokoknya Tuhan minta umat-Nya bangun!

Bagaimana kita dapat menjamin keselamatan kita? Apa dengan jalan acuh saja? Biar kita tidak mendengarkan Walter Rea atau Desmond Ford atau siapa saja yang lain. Biar kita ikut saja dengan tua-tua kita yang ada di General Conference. Kita tidak perlu pikir-pikir dengan sulit. Asalkan kita tidak terseret keluar dari organisasi, kita pasti akan selamat. Benar begitu? Berani menjamin akan begitu? Oh! Betapa sempitnya pandangan kita perihal nubuatan firman Allah!

Saatnya akan tiba di mana kita akan dipisah dari orang-orang se-iman dan akan dipaksa berdiri sendiri untuk mempertanggung jawabkan kepercayaan kita. Dapatkah kita bergantung pada orang pada saat seperti itu? Bagaimana dengan murid-murid Yesus pada waktu Yesus diadili oleh dunia? Mereka sudah berjalan bersama-sama dengan Yesus dan sudah menyaksikan perbuatan besar Yesus. Tetapi mereka belum meyerapi kebenaran Yesus secara perorangan pada waktu itu. Mereka masih menggantungkan diri mereka pada “hadirat Yesus” saja. Oleh sebab itu pada waktu Yesus berada dalam bahaya, iman murid-murid-Nya yang masih belum berakar, telah membuat mereka menyangkal dan meninggalkan Yesus. Tiap murid dan pengikut Yesus harus melatih diri untuk bersandar kepada pimpinan Roh Suci melalui kebenaran firman Allah. Itulah yang telah dilakukan Yesus untuk mencapai kemenangan-Nya! Tiada jalan yang lain bagi kita untuk memperoleh hasil yang sama!

“Tidak seorangpun kecuali mereka yang telah memperkuat pikiran mereka dengan kebenaran-kebenaran Kitab Suci akan bertahan melalui pertentangan besar yang terakhir.” (G.C. 593.)

Ini kebenaran. Boleh saja kita meremehkan apa yang dikemukakan oleh kesaksian Yesus atau Roh Nubuat. Hari ini kita mungkin dapat menang dengan mengecilkan ilham Roh. Tetapi harinya akan tiba pada saat mana keadaannya tidak akan begitu!


“Segala sesuatu yang dapat digoncangkan akan digoncangkan supaya yang tidak dapat digoncangkanboleh tinggal.” (2 S.M. 218.)

Saudara-saudara! Kita tidak akan dapat memilih untuk “tinggal di dalam gereja” terus untuk menjamin keselamatan kita. Gereja tidak menjamin keselamatan. General Conference tidak menjamin keselamatan kita. Yang menjamin keselamatan kita hanyalah darah Kristus dan kebenaran firman-Nya apabila kita terima kedua-duanya dengan iman sampai pada akhirnya. Ini membutuhkan perjuangan. “Tuhan memanggil semua yang mempercayai firman Allah untuk bangun dari tidur. Terang yang berharga sudah datang, cocok untuk masa ini. Terang ini seharusnya mengajak kita untuk menyelidiki Alkitab dengan rajin dan memeriksa dengan teliti pendirian-pendirian yang kita pegang.” Inilah yang sedang kita usahakan bersama-sama dalam seri pelajaran-pelajaran ini. Semoga, dengan anugerah Tuhan melalui kebenaran firman-Nya, kita tidak akan tergoncangkan keluar pada saat kegoncangan besar itu akan terjadi!


  1. Kebenaran Firman Allah Mengembang Terus

Ada sesuatu yang tidak betul apabila pertumbuhan kerohanian umat Allah didapati macet. Perlu diperiksa di mana terletak kemacetannya. Domba dipimpin oleh gembala-gembala, dan gembala-gembala memimpin atas petunjuk-petunjuk firman Tuhan. Firman Tuhan dinyatakan oleh ilham Roh, dan Roh bersaksi dari hal Kristus. Di mana, kalau begitu terdapat permulaan dari kemacetan yang kita alami yang membuat Roh Tuhan berkata bahwa “sikap gereja pada dewasa ini tidak menyenangkan Allah?”

Tentu saja tidak dimulai dari Kristus. Ia sedang berada di dalam Kaabah Surga menunggu penyelesaian pekerjaan-Nya. Alkitab berkata dalam 2 Petrus 3:9 bahwa “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya.” Ini sudah jelas! “Ia sabar terhadap kita, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Tuhan menunggu kita—sidang-Nya, gereja-Nya—untuk bertobat. Jadi yang salah bukan Kristus.

Apakah Roh Kudus yang salah? Tuhan sudah mengirim kesaksian Yesus Kristus kepada kita. Terang yang berharga sudah datang. Terang yang cocok untuk masa ini. Terang ini seharusnya mengajak kita untuk menyelidiki Alkitab dengan rajin dan memeriksa dengan teliti pendirian-pendirian yang kita pegang. Jadi Roh Kudus juga tidak salah.

Tinggal gereja Tuhan sendiri yang dapat berbuat kesalahan. Gereja terdiri atas dua unsur—domba-domba dan gembala-gembalanya. Dari dua unsur ini mana yang lebih mungkin menjadi hambatan bagi penerimaan terang kebenaran yang datang dari Tuhan? Kita tidak akan menjawab pertanyaan ini. Adalah lebih baik bagi kita untuk mengoreksi diri kita masing-masing dan datang kepada Tuhan untuk bertobat. Sejarah sudah ada di hadapan kita. Sejarah boleh kita jadikan guru kita. Terserah kepada kita masing-masing, sebagai domba-domba atau gembala-gembala, untuk memetik pelajaran dari jalannya sejarah! Tuhan hanya meminta kepada kita untuk BANGUN DARI TIDUR. Ia juga menghendaki SATU SUARA DIDENGAR. Kalau jalan Tuhan ini tidak membawa hasil, Ia akan membiarkan pelajaran-pelajaran yang salah masuk untuk membangunkan kita bahkan menyaring kita!! Janganlah kita mengabaikan kesaksian Roh Allah!

“Apabila umat Allah bertumbuh dalam anugerah, mereka akan terus memperoleh pengertian yang lebih jelas perihal firman-Nya. Mereka akan menangkap terang baru dan keindahan dalam kebenarann-Nya yang suci. Hal ini begitu dalam sejarah gereja sepanjang jaman, dan akan tetap begitu sampai kesudahan.” (G.W. 297.)

“Pendeta-pendeta harus membahas nubuatan yang pasti sebagai landasan kepercayaan Masehi Advent Hari Ketujuh.” (G.W. 148.)







Disadur ulang dari Seri Pelajaran Aliktab & Roh Nubuat  oleh Gito siswoyo Kadarman (alm.) Anjasmoro-Surabaya, Hari Sabat, 01 Oktober 1983


(Diketik oleh Janice & Delvirah Singkuang - BSD, Oktober 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar