KETIDAK
PERCAYAAN BANGSA PILIHAN ALLAH DAHULU KALA
Sekedar Catatan Sejarah Atau
Lambang Bagi Umat Pilihan Allah Pada Akhir Zaman?
1. Apa
Kata Roh Allah Tentang Umat PilihanNya pada Akhir Zaman?
“Kita mengulang
sejarah bangsa itu.”(5
T.160)
Nampaknya catatan sejarah bangsa Israel
bukanlah sekedar suatu catatan untuk dibaca. Tuhan tahu bahwa sejarah bangsa
itu merupakan suatu bayangan tentang
pengalaman-pengalaman kita yang hidup pada akhir zaman.
Paulus berkata :
“Semuanya ini telah
menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita
yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.”(1 Kor 10 : 11 )
Dalam bahasa kaian kata “contoh” ditulis dalam
arti lambang atau bayangan. Dengan begitu amaran Roh
Tuhan bahwa “kita mengulangi sejarah
bangsa itu”, merupakan suatu peringatan bagi kita yang hidup pada zaman
ini. Kita harus mempelajari sejarah bangsa Israel sebab dari situ kita akan
mengenal diri kita.
Siapa yang dimaksud dengan kata “kita”?
Anggota-anggota gereja yang tergolong dalam sebutan orang-orang awam sejarah,
atau sebaliknya hanya pemimpin-pemimpin gereja (organisasi ) dan
pengerja-pengerja yang tergajih oleh organisasi-organisasi? Kadang-kadang
muncul “reformator-reformator”didalam gereja yang melontarkan tuduhan-tuduhan
bahwa pemimpin-pemimpin gereja sudah mulai murtad. Sebaliknya, ada kecendrungan
untuk menganggap bahwa hanya anggota-anggota gereja saja yang perlu bertobat
karena kesuaman mereka.
“Kami telah berbuat
dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan memberontak, kami telah menyimpang
dari perintah dan peraturanMu, dan kami tidak taat kepada hamba-hambaMu, para
nabi, yang telah berbicara atas namaMu.”( Dan 9 : 5, 6 )
Daniel mendoakan satu umat. Ia tidak membuat
pemisahan-pemisahan di antara orang-orang awam dan pengerja-pengerja. Semua
tergolong dalam satu tubuh, yaitu
umat pilihan Allah, dan umatNya yang terpilih itulah yang telah melanggar
perintah-perintah Allah. Daniel menganggap dirinya ikut memberontak.
Tuhan tidak mengajar kita untuk menunjuk
kesalahan dan pemberontakan orang lain dengan jari-jari kita. Tuhan meminta
kita sebagai satu umat untuk menyadari keadaan kita. Laodikea diminta untuk
bertobat! Gereja Advent, seluruh organisasinya dan anggota-anggotanya, diminta
untuk bertobat!
2. Mengulangi Sejarah Bangsa Israel
Dalam pelajaran yang lalu, kita telah
memperhatikan satu persamaan di antara 14 generasi bangsa Israel sebelum
kedatangan Yesus yang pertama kali dengan tujuh sidang yang menggantikan tempat
bangsa itu sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali. Persamaan itu adalah
sebagai berikut :
v Dimulai dengan adanya Roh Nubuat,
v Roh Nubuat menghilang,
v Dan dikembalikannya Roh Nubuat menjelang kedatanganNya.
Salah satu dosa
bangsa Israel
yang didoakan Daniel adalah ketidak-taatan bangsa itu kepada hamba-hamba Allah,
para nabi. Kalau Tuhan berkata bahwa kita mengulangi sejarah bangsa itu, salah
satu dosa kita adalah meremehkan, tidak menaati, dan tidak mempercayai
jurukabarNya. Zaman sidang-sidang Kristus dimulai dengan pernyataan kuasa Roh
Nubuat. Roh Suci telah dicurahkan pada hari Pentakosta. Penuaian jiwa secara
besar-besaran telah terjadi. Tetapi kemudian sidangNya meninggalkan “kasih
mereka yang pertama”. Terjadi kemurtadan. Firman Tuhan tidak dihiraukan.
Tulisan nabi-nabiNya digelapkan. Suara Allah melalui nabi-nabiNya tidak
terdengar lagi. Tetapi menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali, manakala
periode sidang-sidangNya memasuki tahap yang terakhir, suara Allah
diperdengarkan lagi melalui Roh Nubuat. Tuhan telah memilih hambaNya, tetapi
kita mengulangi sejarah bangsa Israel
dan tidak mentaati seruan-seruan dan amaran-amaran hambaNya. Sebagai satu
sidang, kita tidak menurut apa yang diperintahkan Tuhan. Kita telah banyak
menyimpang dari petunjuk-petunjuk dan peraturan-peraturanNya.
3. Tanda Nabi
Yunus
“Pada suatu hari beberapa di antara pemimpin-pemimpin
orang Yahudi, termasuk beberapa orang Farisi, datang kepada Yesus dan meminta
kepadaNya untuk membuat satu tanda ajaib.
Tetapi Yesus Berkata, ‘Hanya bangsa yang jahat dan tak
beriman akan menuntut bukti yang lebih lanjut, dan tidak suatu buktipun akan
diberikan kecuali apa yang sudah terjadi pada Yunus nabi itu! Sebagaimana Yunus
berada di dalam ikan besar tiga hari dan tiga malam, begitu juga Aku, Messias,
akan berada di jantung bumi tiga hari dan tiga malam.”( Mat 12 : 38-40, terjemahan dari The Living Bible )
Orang yang tidak
percaya paling suka menguji Tuhan. Orang yang tidak percaya selalu menuntut
bukti. Kalaupun diberikan bukti-buktinya yang cukup, bukti yang lebih lanjut dituntut.
Begitulah orang-orang Yahudi. Mereka sudah menyaksikan perbuatan-perbuatan
besar Yesus cukup sering, tetapi mereka sengaja tidak mau percaya. Mereka
menuntut Yesus memperlihatkan suatu mujizat yang lain. Tetapi Yesus tidak mau
menuruti permintaan mereka.
Akankah kita mengulangi sejara bangsa itu?
Sudah dikatakan oleh Tuhan bahwa kita akan mengulangi sejarah bangsa Israel.
Kita mengikuti jejak bangsa yang tegar tengkuk itu. Keras kepala dalam tidak
mau mempercayai tulisan-tulisan hambaNya yang sudah dipilih untuk berbicara
atas namaNya pada akhir zaman. Melalui perbandingan-perbandingan, kita sudah
diberitahu bahwa setelah Roh Nubuat menghilang pada zaman kegelapan, karunia
itu akan dikembalikan menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali. Kenyataannya
sudah ada. Bukti-buktinya sudah ada. Tetapi sebagai satu sidang, kita masih
banyak mendurhaka dan melanggar perintah-perintah Allah yang sudah dinyatakan.
Kita percaya dengan ucapan dan pengakuan, tetapi tidak menunjukkan percaya kita
itu dengan perbuatan.
“Orang-orang Nineveh
akan bangkit melawan bangsa ini pada hari penghukuman dan mengutuk kamu. Karena
pada waktu Yunus berbicara kepada mereka, mereka bertobat dan berbalik kepada
Allah dari jalan-jalan jahat mereka. Dan sekarang seorang yang lebih besar dari
Yunus ada disini, dan kamu menolak untuk mendengar Dia.
Ratu Syeba akan
bangkit melawan bangsa ini pada hari penghukuman dan mengutuk kamu, karena ia
telah datang dari sebuah negeri yang jauh untuk mendengar segala hikmat Salomo,
dan sekarang seorang yang lebih besar dari Salomo berada disini, den kamu
menolak untuk mendengar Dia.”(Mat 12: 41, 42 )
Umat Israel merupakan bangsa yang dipilih Allah
menurut perjanjianNya dengan Abraham. Tetapi pada hari penghukuman orang-orang
Nineveh dan Ratu Syebah, yang bukan dari bangsa terpilih itu, akan menghukum
mereka. Mengapa? Karena mereka, walaupun tidak tergolong dalam bangsa yang
terpilih, telah mendengar dan mempercayai firman Tuhan.
Apakah ada apalikasinya untuk bangsa yang
terpilih pada akhir zaman ini? Mengapa ada surat dari Yesus untuk sidangNya
yang terakhir? Mengapa Laodikea diancam untuk diludahkan? Karena ada
gejala-gejala ketidak percayaan kita terhadap perintah-perintah Tuhan seperti
pada zaman Israel dahulu kala.
Tuhan mengasihi kita. Hal ini sudah pasti.
Bukankah dinyatakan dalam pekabaranNya kepada Laodikea bahwa barang siapa Ia
kasihi Ia tegur? Tuhan juga amat mengasihi bangsa Israel. Tetapi apakah kasih
Tuhan dari pihakNya cukup untuk membuat bangsa itu diselamatkan? Karena
penolakan yang terus-menerus, bangsa itu akhirnya terkerat dari persekutuan
mereka dengan Allah. Sama halnya dengan kita. Tuhan amat mengasihi kita, tetapi
apabila kita bersikeras dalam ketidak-penurutan kita terhadap apa yang telah
difirmankanNya melalu nabi-nabi pilihanNya, kitapun dapat diludahkan dari
mulutNya. Bangsa Israel tidak lagi bisa selamat sebagai satu umat. Hanya
individu-individu yang mau bertobat dan menerima Kristus dapat diselamatkan.
Begitu juga dengan Laodikea akhirnya. Itu sebabnya ada perumpamaan tentang
sepuluh anak dara. Ini
perlu dipikirkan dan diren ungkan. Firman Tuhan adalah benar. KegenapanNya
sudah pasti. Apakah kita percaya? Hanya secara perorangan kita dapat menjawab
pertanyaan ini. Kita tidak dapat menjawab untuk orang lain. Apakah kita yakin
bahwa Tuhan bermaksud melaksanakan apa yang telah Ia katakana? Coba kita
mendengar baik-baik jawab yang keluar dari hati nurani kita. Salah satu dari
dua macam suara kecil yang di bawah ini akan kita dengar :
v Tuhan, ampunilah ketidak percayaan saya. Tolonglah hamba ini supaya
boleh menjadi yakin dan percaya,
v Ah!! Itu’kan sudah berulang-ulang kali kita dengar. Dari dulu sampai
sekarang ya begitu-brgitu saja. Kalau acuh ya tidak terjadi apa-apa.
Dua suara yang
diatas mencerminkan suara lima
anak dara yang bijaksana dan lima
anak dara yang bodoh. Juga mencerminkan suara bangsa Israel yang bertobat dan suara
bangsa Israel
yang mengeraskan hati. Apa yang telah terjadi pada bangsa itu? Sampai sekarang
mereka masih ingin menganggap diri mereka sebagai bangsa Allah yang terpilih.
Memang siapa saja boleh mempunyai anggapan yang bagaimana saja. Persoalannya
adalah, apa anggapan itu benar?
Sebenarnya kita
tidak diharuskan mengulangi sejarah Israel . Kita diamarkan supaya kita
boleh terhindar dari berbuat yang salah. Paulus berkata bahwa apa yang terjadi
pada bangsa Israel
merupakan suatu contoh bagi kita. Contoh itu merupakan suatu peringatan bagi kita pada zaman ini. Kita
dapat memilih untuk menjadi bijaksana, namun dapat juga terus memilih untuk
tetap menjadi bodoh. Pilihan ada pada kita. Kita hanya diamarkan oleh Tuhan.
Kepada bangsa Israel, Tuhan memberi tanda nabi
Yunus. Sebenarnya, tanda nabi Yunus itu merupakan tanda kasih Tuhan kepada
mereka yang paling meyakinkan. Walaupun mereka membuat kesalahan untuk menyalibkan
Dia, mereka masih diberi kesempatan untuk menerima pengampunan bagi dosa mereka
dengan jalan mempercayai Dia melalui kebangkitanNya pada hari yang ketiga,
yaitu tanda nabi Yunus. Tetapi bukti paling nyata itu tetap mereka sia-siakan.
Kendati Yesus bangkit sebagaimana yang Ia katakana, bangsa itu tetap tidak
mempercayai Dia.
Tetapi Laodikea menaruh percaya pada Yesus.
Laodikea percaya pada kematianNya dan juga pada kebangkitanNya. Laodikea bahka
percaya bahwa Ia akan datang kembali dan Laodikea telah bekerja untuk
menyegerakan kedatanganNya itu. Benarkah semua anggapan itu? Siapa saja boleh
mempunyai anggapan yang bagaimana saja. Persoalannya adalah, apa anggapan itu
benar? Tuhan berkata bahwa kita mengulangi sejarah bangsa Israel. Kita tidak percaya.
Tuhan selalu berbicara dengan tegas. Tidak ada
permainan politik yang berputar-putar dengan Tuhan. Laodikea harus memilih
untuk menjadi sadar dan bertobat atau diludahkan. Garisnya sudah ditarik.
4. Perumpamaan Yesus yang Perlu Diperhatikan
“Bangsa jahat ini
adalah seperti orang yang dirasuk setan. Karena apabila setan itu meninggalkan
dia, ia pergi ke tempat-tempat yang tandus untuk sementara mencari perhentian
tetapi tidak mendapatnya. Lalu ia
berkata, ‘Aku akan kembali ke orang dari mana aku datang.’ Maka kembalilah ia
dan mendapatkan tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan semua masuk ke
dalam orang itu lebih buruk dari pada keadaannya yang semula.” ( Mat 12: 43-45 )
Kita tidak boleh bermain-main dengan keadaan tidak percaya kita. Menolak atau
meremehkan amaran Tuhan kelihatannya tidak ada akibatnya. Memang tidak terjadi
sesuatu yang dahsyat dengan segera. Justru hal itu sangat membahayakan. Karena
tidak ada akibatnya, kita akan mencoba untuk menguji kesabaran Tuhan terus.
Umat Advent berada di tempat yang paling
berbahaya. Kita percaya kepada Yesus Kristus dan kita percaya pada pekabaran
tiga malaikat. Kuasa setan sudah pernah diusir dari diri kita masing-masing.
Tetapi setan akan datang kembali untuk mendapatkan tempat kediamannya didalam
diri kita lagi. Hal ini sudah pasti sebab ia tahu bahwa kita adalah umat yang
telah diserahi amaran Tuhan yang terakhir untuk dunia ini. Apabila ia berhasil
untuk menguasai dan mengendalikan kita, pekerjaan malaikat ketiga akan
terhalang. Tetapi kita harus menjadi sadar bahwa pekerjaan malaikat yang
ketiga akan berjalan terus dan tidak akan terhalang. Pekerjaan itu akan berada
di bawah kendali Roh Suci sendiri. Tuhan akan meneruskan pekerjaanNya apapun
sikap Laodikea.
Saudara-saudara, kita tidak boleh memberi
peluang kepada setan. Kita tidak boleh membuka pintu hati kita untuk tidak percaya. Kalau setan diberi
tempat, ia akan mengundang bala tentaranya. Tujuh roh lainnya lebih jahat dari
padanya mengibaratkan keadaan tidak
percaya kita yang total. Itu akan terjadi pada waktu pintu kasihan ditutup.
Penolakan kita terhadap kebenaran
Kristus akan menjadi komplit, sempurna dan tak terubahkan lagi. Hati-hati!!
Setan akan berusaha untuk membawa kita kesitu. Ia mau supaya kita menolak Yesus
seperti bangsa Yahudi sampai masa percobaan bagi mereka berakhir. Kita tidak akan pernah menolak Kristus secara langsung,
yaitu terhadap dirinya. Tetapi kita dapat menolak terang kebenarannya.
“Terang datang ke
dalam jiwa kita melalui firman Allah, melalui hamba-hambaNya, atau langsung
dengan perantaraan Roh Suci.” ( D. A. 322 )
Jangan kita memberi peluang untuk tidak percaya.
Disadur ulang dari seri Pelajaran
Alkitab & Roh Nubuat oleh Gito Siswojo Kadarman alm. Anjasmoro-Surabaya, hari
Sabat, 2 Juli 1983.
(Diketik oleh Chris Suryanto-BSD, Oktober
2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar