Kamis, 29 Juni 2017

29.“KEMANUSIAAN YESUS” SALAH SATU KEBENARAN 1888 YANG SEKARANG DIPERDEBATKAN DI KALANGAN UMAT ADVENT

“KEMANUSIAAN YESUS”
SALAH SATU KEBENARAN 1888 YANG SEKARANG DIPERDEBATKAN DI KALANGAN UMAT ADVENT



  1. Hubungan Di Antara Kemanusiaan Yesus Dan Kebenaran Wahyu 18

Dari empat pelajaran yang lalu, kita telah mempertimbangkan kemanusiaan Yesus. Kita telah melihat bahwa keberhasilan Yesus dalam menghidupkan suatu kehidupan yang seratus persen menang dengan sifat kemanusiaan yang sama seperti yang dimiliki manusia yang berada di bawah kutuk dosa tanpa menggunakan kuasa yang berada di luar jangkauan manusia, telah memberi jaminan kepada kita bahwa Yesus dapat mengeluarkan segala dosa dari kita, asalkan kita mau mengikuti teladanNya dalam penyerahanNya kepada Roh dan kebenaran!

Kita juga  telah melihat bahwa dalam mengerjakan pekerjaan penyucian itu, Yesus akan menggunakan beberapa segi kebenaran firmanNya yang cocok untuk masanya. Kebenaran ini diibaratkan oleh seorang malaikat yang lain yang terdapat dalam Wahyu 18, dan telah disampaikan kepada kita pada tahun 1888.

Salah satu kebenaran yang disampaikan pada waktu itu adalah kebenaran tentang kemanusiaan Yesus Kristus.

Dengan demikian, kita dapat mengetahui bahwa kebenaran tentang kemanusiaan Yesus adalah sangat penting untuk dipelajari sekali lagi oleh umat Advent. Kebenaran ini ada sangkut pautnya dengan persiapan kita untuk “pengubahan” apabila kita akan tinggal hidup pada saat kedatanganNya yang kedua kali.


  1. Setan Hendak Menyembunyikan Kebenaran-Kebenaran Yang Penting Dari Umat Allah

“Musuh yang telah jatuh, merupakan seorang pelajar Alkitab yang mengetahui kebenaran manakah yang penting untuk diterima oleh umat Allah; dan ia telah mempelajari bagaimanakah ia dapat mengalihkan pikiran kita dari kebenaran-kebenaran besar yang telah diberikan untuk mempersiapkan kita menghadapi perkara-perkara yang bakal terjadi di dunia.” (E. G. White, 8 T 292)

Roh Kudus tidak bekerja di luar firman Allah. Kita semua telah mengetahui bahwa pengudusan seseorang hanya akan terjadi melalui KEBENARAN (Yoh. 17: 17). Itulah sebabnya Yesus telah mematuhi segala kebenaran dan telah “menguduskan diriNya” dalam kebenaran bagi kita, supaya kita pun dapat “dikuduskan dalam kebenaran olehNya. (Yoh. 17: 19)

Sebenarnya proses persiapan kita bagi kedatangan Yesus yang kedua kali adalah jelas sekali. Kita tidak diharapkan untuk melakukan perkara-perkara yang besar, di mana keperkasaan kemanusiaan kita perlu dikerahkan dengan segenap kuasa kemauan kita untuk melawan Setan.

Yang diharapkan dari kita oleh Tuhan adalah bahwa kita bersedia untuk mempercayai Tuhan kita dan segala kebenaran yang akan dikirimNya kepada kita untuk penyucian kita. Apabila kita tidak melawan kebenaranNya, Rohlah yang akan mengerjakan penyucian itu, dan kita sudah berada di bawah jaminanNya, bahwa Ia akan menyelesaikan pekerjaan penyucian itu pada saatnya.

Tugas kita adalah mencari kebenaran dan meyakini kebenaran tersebut. Tetapi, pekerjaan Setan adalah untuk “mengalihkan pikiran kita dari kebenaran-kebenaran besar yang telah diberikan untuk mempersiapkan kita menghadapi perkara-perkara yang bakal terjadi di dunia.”

“Musuh berusaha untuk mengalihkan pikiran saudara-saudara dan saudari-saudari kita dari pekerjaan untuk menyiapkan satu umat pada akhir zaman ini.” (E. G. White, 8 T 296)

Tuhan hendak menyiapkan satu umat pada akhir zaman ini untuk bertemu dengan Dia, tetapi, Setan mengadakan suatu usaha dengan sekuat tenaganya untuk menghalang-halangi pekerjaan Tuhan tersebut! Ia berusaha dengan segala daya upaya untuk mengalihkan pikiran kita dari pekerjaan Tuhan kita itu! Hal ini dilakukannya dengan jalan menyembunyikan kebenaran-kebenaran yang penting dari perhatian kita.


  1. Kebenaran Tentang Kemanusiaan Yesus Diperdebatkan Di Kalangan Kita

Dalam majalah Ministry bulan Juni 1985 telah dimuat dua karangan tentang kemanusiaan Yesus yang saling bertentangan. Dalam pelajaran kita no. 97, kita telah memperhatikan bahwa Pendeta W. G. Johnson, editor majalah Adventist Review, menyinggung tentang adanya perdebatan tersebut di kalangan kita. Apakah perdebatan itu merupakan suatu gejala yang sehat di antara kita?

Harus diakui bahwa perdebatan adalah suatu gejala tentang adanya kurang persatuan. Tidak adanya persatuan berarti bahwa ada kelemahan.

Selama ini kita  berada di bawah kesan bahwa Masehi Advent Hari Ketujuh adalah satu umat yang bersatu. Kita merasa senang bahwa gereja kita adalah gereja yang amat diberkati oleh Tuhan, dan gereja kita memiliki kebenaran yang akan membawa pemeluk-pemeluknya ke dalam kesejahteraan untuk dipertemukan dengan Tuhan!

Kita merasa agak terkejut manakala kita mengetahui bahwa di bawah “persatuan” yang nampak di kulit atau permukaan terdapat suatu gejolak “perdebatan” yang tidak menyehatkan.

Haruskah kita menjadi kecewa apabila kita melihat keadaan gereja kita yang sebenarnya? Haruskah kita menyembunyikan keadaan gereja kita yang sebenarnya dari anggota-anggota kita yang sudah cukup dewasa untuk ikut mengetahui tentang permasalahan-permasalahan yang timbul di antara kita? Permasalahan-permasalahan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pembentukan iman kita, tidak perlu kita bahas!

Kita patut mengucap syukur kepada Tuhan bahwa, pada akhirnya, saudara-saudara kita yang berada di dalam kedudukan yang bertanggung jawab, telah mengambil langkah untuk memberitahukan kepada kita bahwa ada perdebatan di kalangan kita. Hal ini perlu dilakukan! Keadaan kita yang sesungguhnya tidak boleh disembunyi-sembunyikan lebih lama lagi. Umat Allah di seluruh dunia harus mengetahui bahwa kita berada di bawah gangguan-gangguan tersebut. Kita harus meminta pertolongan Tuhan! Kita harus lebih mendekat kepadaNya! Kita harus mengetahui bahwa gangguan-gangguan yang kita hadapi secara bersamaan adalah suatu kenyataan bahwa Setan sedang dengan cerdiknya berusaha untuk menyembunyikan kebenaran-kebenaran yang penting dari kita!

Kita tidak boleh memberikan kemenangan kepada kuasa kegelapan! Kebenaran-kebenaran yang penting harus diungkapkan! Setan telah membuat kita berdebat tentang kemanusiaan Yesus agar kita tidak lagi membicarakan kebenaran yang penting itu. Siasat ini telah ia terapkan kepada kita dengan banyak keberhasilan. Banyak kebenaran-kebenaran penting telah menghilang di antara kita dengan siasatnya yang sama. Ya, Setan telah membuat kita berdebat dan tidak mau mengalah dalam perdebatan, agar pada akhirnya, kita tidak membicarakan topik yang diperdebatkan itu lagi. Hal ini tidak boleh terjadi lebih lanjut!

Saatnya telah tiba agar kita bangun dari tidur dan mengetahui bahwa Setan telah mengalihkan pikiran kita dari kebenaran-kebenaran yang penting untuk mempersiapkan satu umat bagi kedatangan Yesus yang kedua kali!


  1. Masehi Advent Hari Ketujuh Tidak Boleh Takut Menghadapi Kenyataan

Apabila Alkitab dipelajari dengan seksama, kita akan melihat satu ciri yang khas dari hal pemerintahan Allah, yaitu, bahwa pemerintahan itu selalu didasarkan kebenaran dan kenyataan. Salah adalah salah; benar adalah benar; setia kepada Allah adalah setia kepada Allah; dan mengkhianati Allah adalah mengkhianati Allah. Gereja Allah yang benar adalah wakil dari pemerintahan Allah di bumi.

Oleh sebab itu, gereja seharusnya mengikuti cara-cara bagaimana pemerintahan Allah itu dijalankan. Gereja tidak boleh menggunakan politik atau kebijaksanaan-kebijaksanaan manusia. Memang belum ada gereja yang sudah sama sekali bebas dari penggunaan cara-cara berpikir manusia, tetapi, gereja Allah yang benar harus secepatnya menyadari bahwa selama cara-cara berpikir manusia itu masih diikuti, maka gereja Allah itu belum juga mewakili pemerintahan Allah sepenuhnya!

Semakin kita mendekati hari kesudahan, gereja Allah yang benar akan diajar untuk lebih mengikuti cara-cara kerja Allah dari pada cara-cara kerja manusia! Ini merupakan syarat yang harus terlebih dahulu dipenuhi sebelum Roh Kudus dapat membaptis gereja ini dengan kuasa hujan akhir.

Menurut keterangan Pendetan J. R. Spangler sebagai redaktur majalah Ministry, selama bertahun-tahun, majalah itu telah dengan sengaja menghindari pemuatan tulisan-tulisan yang membahas kemanusiaan Yesus. Kita dapat melihat bahwa apa yang telah diuraikan oleh E. G. White bahwa Setan telah mengadakan suatu usaha agar pikiran kita dialihkan dari kebenaran-kebenaran yang dapat menyiapkan umat Allah bagi kedatangan Yesus yang kedua kali, memang telah digenapi! Penghindaran pemuatan artikel-artikel yang membahas kemanusiaan Yesus telah dilakukan oleh sebab hal itu dapat menimbulkan perpecahan di kalangan kiita. Demi menghindari perpecahan maka karangan-karangan yang dapat mengandung kebenaran yang penting untuk mempersiapkan umat Allah bagi kedatangan Kristus, telah dikorbankan.

Tetapi Allah telah mengatur bahwa, apabila saatnya sudah tiba dan persiapan umat Allah tidak dapat ditunda lebih lama lagi, kebenaran-kebenaran firman Allah yang penting diungkapkan untuk diberi perhatian yang selayaknya. Dari segenap penjuru suara-suara menuntut agar kebenaran-kebenaran diterima. Hal ini menggenapi apa yang pernah ditulis oleh Ellen White pada tahun 1889:

“Allah akan membangunkan umatNya; apabila cara yang lain gagal, pelajaran-pelajaran yang salah akan masuk di antara mereka, dan ini akan menyaring mereka, memisahkan sekam dari gandum. Tuhan memanggil semua yang mempercayai firmanNya untuk bangun dari tidur. Terang yang berharga telah datang, cocok untuk masa ini. ……Terang ini harus membawa kita kepada penyelidikan Alkitab yang rajin untuk memeriksa, dengan cara yang kritis, semua pendapat yang telah kita pegang. ……Bangunkan, bangunkan, bangunkan!” (Gospel Workers 299)

Ada banyak saudara-saudara kita yang masih merasa takut bahwa akan terjadi sesuatu pada gereja ini yang sifatnya sangat merugikan. Tetapi kita harus memilih yang manakah yang lebih baik di antara:

a)     Tidak terjadi kegoncangan di dalam gereja, tetapi membiarkan umat Allah tetap tidur dan Setan bersenang-senang oleh sebab ia telah berhasil untuk menyembunyikan kebenaran-kebenaran yang penting dari kita demi kebinasaan kita pada akhirnya, atau
b)    Terjadi kebangunan dengan kemungkinan banyak di antara umat Allah yang ingin menjadi setia diselamatkan, walaupun mungkin ada beberapa yang tidak mau diusik-usik akhirnya meninggalkan gereja.

Kita hanya dapat berkata dengan nada anjuran, bahwa adalah lebih baik bagi kita untuk berpihak pada Tuhan!

Pendeta J. R. Spangler telah bertindak dengan bijaksana manakala ia telah memutuskan untuk memuat dua artikel tentang kemanusiaan Yesus yang saling bertentangan.

Dalam terbitan Ministry bulan Juni 1985, nama penulis-penulis dari kedua karangan tersebut masih dirahasiakan. Karangan yang satu diberi judul:

JENIS KEMANUSIAAN YANG MANAKAH YANG TELAH DIAMBIL OLEH YESUS?
SEBELUM KEJATUHAN

Nama samaran yang diberikan kepada penulis adalah BENJAMIN RAND

Karangan yang lainnya diberi judul:

JENIS KEMANUSIAAN YANG MANAKAH YANG TELAH DIAMBIL OLEH YESUS?
SESUDAH KEJATUHAN

Nama samaran yang diberikan kepada penulis adalah KENNETH GAGE

Para pembaca sengaja tidak diberi tahu tentang identitas penulis-penulis kedua karangn tersebut agar mereka tidak memilih “kebenaran” atas dasar orangnya yang menulis, atau gelar-gelar yang mereka pegang. Kebenaran harus dikaji atas dasar kebenaran itu sendiri. Kebenaran harus didoakan. Kebenaran harus dimohon dari Roh Kudus dengan perasaan kebutuhan kita akan kebenaran untuk membebaskan kita dari kegelapan.

Para pembaca dari segenap ujung bumi diminta untuk menyatakan pendapat mereka dalam 250 kata.

Kemudian, dalam terbitan Ministry bulan Agustus 1985, dimuat kelanjutan dari tulisan-tulisan bulan Juni. Kali ini nama kedua penulis diumumkan. Satu penulis mengritik tulisan penulis yang lainnya dan sebaliknya. Judul serta nama penulis kedua artikel tersebut adalah seperti di bawah:

SEBUAH KRITIKAN TENTANG PANDANGAN SEBELUM KEJATUHAN
Oleh H. E. Douglass

SEBUAH KRITIKAN TENTANG PANDANGAN SESUDAH KEJATUHAN
Oleh M. R. Gulley

H. E. Douglass    memegang gelar Ph. D. dan memegang jabatan sebagai wakil ketua untuk pengembangan keredaksian Pacific Press Publishing Association.

N. R. Gulley         memegang gelar Ph. D. dan memegang jabatan sebagai profesor agama dari Southern College of Seventh-day Adventists.

Apabila ditinjau dari pentingnya kedudukan masing-masing, kita cenderung untuk berkata bahwa yang memegang jabatan sebagai profesor agama di perguruan tinggi kita, yang mempunyai tanggung jawab untuk mencetak calon-calon pendeta-pendeta kita, pastilah yang benar. Bukankah gereja ini gereja Allah? Bukankah pendeta-pendetanya harus berpegang pada kebenaran?

Sebaliknya, kalau pikiran manusia digunakan, bukankah seorang yang memegang tanggung jawab untuk menrbitkan buku-buku yang berisikan kebenaran, yang harus memiliki kebenaran?

Maka tahulah kita sekarang bahwa pikiran manusia melulu tidaklah cukup untuk mengkaji kebenaran. Pikiran dan logika manusia harus diserahkan kepada kendali Roh Kudus. Masing-masing kita harus menyadari keadaan berdosa kita. Apabila kita merindukan kebenaran dengan kerendahan hati seorang pelajar, dan apabila kita menghendaki penyatuan yang sungguh-sungguh dengan Kristus agar Ia dapat bekerja untuk menghalau dosa-dosa dari hati kita pada akhirnya, barulah kebenaran itu akan terbit seperti matahari dengan kesembuhan di bawah kepaknya, dan kita akan “berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas dari kandang.” (Mal. 4: 2)

Pendeta Robert H. Pierson, bekas General Conference Presiden kita pernah menulis:

“IA (Yesus) menunggu umatNya untuk memperoleh kemenangan dari dosa, agar IA dapat mempercayai mereka dengan sorga.” (Prakata dari buku How To Be A Victorious Christin karangan T. A. Davis)


Masalah DOSA adalah masalah pokok bagi kita yang hendak melihat Yesus datang di awan-awan. Masalah dosa ini tidak dapat ditangani dengan cara-cara manusia, atau pun cara-cara manusia yang dilengkapi dengan cara-cara Allah sedikit-sedikit di sini sana. Masalah dosa harus ditangani dengan CARA ALLAH SAJA.

Perdebatan di kalangan kita tentang KEMANUSIAAN YESUS adalah suatu hal yang perlu diatasi secepatnya. Salah satu saja di antara kedua pendapat yang ada merupakan KEBENARAN. Ini harus kita katakan dengan tegas. Kita juga harus mengatakan bahwa KEBENARAN harus ditinggikan!

Apakah sebabnya dalam tujuh pelajaran yang terakhir kita telah membahas kemanusiaan Yesus dan menyinggung bahwa jalan Allah untuk menyucikan kita adalah melalui berita yang telah disampaikan oleh Allah kepada kita pada tahun 1888?? Jawabnya adalah sederhana sekali, yaitu:

“OLEH SEBAB PEKABARAN PADA TAHUN 1888 ADALAH PEKABARAN YANG MENGGENAPI WAHYU 18, DAN PEKABARAN ITU ADALAH PERMULAAN DARI KECURAHAN HUJAN AKHIR, DAN DALAM PEKABARAN ITU TELAH DIKEMUKAKAN KEBENARAN TENTANG KEMANUSIAAN YESUS YANG MENGANDUNG SIFAT KEMANUSIAAN YANG DIMILIKI ADAM SETELAH KEJATUHANNYA DALAM DOSA”.

Baca buku “The 1888 Message” (Pekabaran Tahun 1888) karangan R. J. Wieland, hal 41-51.

Seandainya umat Advent di seluruh dunia bersedia menerima jalan-jalan Allah dengan segenap hati dan kepenuhan iman, dan tidak lagi menggunakan pikiran-pikiran kemanusiaannya sendiri, akan hilanglah semua perdebatan yang harus dimuat secara terbuka dalam majalah MINISTRY kita. Umat Allah akan mendekat kepada persatuan sehingga masalah-masalah doktrin yang lainnya boleh dibahas dalam suasana kekeluargaan besar sampai kita tiba pada persatuan iman yang sudah didoakan oleh Kristus! Akan turunlah hujan akhir dan akan dibaptislah umat ini oleh Roh, sehingga seluruh dunia boleh dipenuhi dengan kemuliaan Allah dan kita boleh “berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu” yang telah dilepaskan dari kandang dosa yang mengurung!


  1. Air Mata Terlebih Dahulu; Kemudian Baru Kegirangan

Dalam Alkitab bahasa Inggris terdapat satu ayat yang terpendek. Ayat itu berbunyi:

“Jesus wept” (Yesus menangis)—Yoh. 11: 35

Yesus menangisi nasib umat manusia yang dibelenggu oleh dosa dan harus mengalami kematian seperti sahabatNya Lazarus. Demi manusia, demi jalan hidup mereka, Yesus telah mengambil tempat manusia yang telah dikalahkan dosa, agar di dalam keadaan daging yang telah dikutuk oleh dosa, Yesus dapat mematahkan dosa demi daging yang telah dikuasai dosa itu, agar dengan hidup kemenanganNya, semua manusia yang mempercayai Dia, akhirnya boleh dilepaskan dari kurungan dosa. Yesus telah menangis bersama-sama dengan semua manusia yang harus menangis, agar dengan kegirangan kemenanganNya Ia boleh memberikan kegirangan itu kepada kita!! Inilah Yesus, Juruselamat kita; dan inilah berita pada tahun 1888!!!!

“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”—Yoh. 10: 10



Disadur ulang dari seri pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh alm. Gito Siswojo, 1982


Diketik ulang oleh Janice & Delfirah Singkuang, CP-BSD, Juli 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar