DUA BATANG POHON DAN AKAR-AKARNYA MEMBANGUN
144RIBU
1.
Pokok Anggur Yang Benar (Yohanes 15)
Pelajaran tentang pokok anggur yang benar dapat dikatakan
sudah diketahui dan terhafal oleh setiap orang yang menyebut dirinya Kristen.
Semua orang menyukai pelajaran itu, sebab intinya sangat mudah ditangkap dan
isinya sangat dalam untuk direnungkan. Yesus berkata,
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.”—Yoh
15:5. “Akulah pokok anggur yang benar.”—Yoh 15:1.
Roma 11 menambahkan bahwa Yesus adalah “pohon Zaitun yang
sejati.” (ayat 24). Bangsa Israel merupakan cabang-cabang asli pohon tersebut
dan kita tidak tergolong dalam bangsa itu, merupakan cabang-cabang dari pohon
zaitun liar. Karena percaya, cabang-cabang yang asli maupun cabang-cabang yang
liar dicangkokkan pada pohon Zaitun yang sejati dan diperbolehkan hidup dari
pohon induk tersebut.
Alkitab menggunakan istilah “dicangkokkan.” Pengertiannya
adalah dientenkan atau diokulasikan. Sebagian kulit dari cabang itu dilekatkan
pada batang asli yang sebagian kulitnya dikupas sehingga setelah kedua bagian
itu tumbuh menjadi satu, cabang itu hidup dari makanan yang diserap oleh
akar-akar pohon aslinya. Baca Roma 11:17. Penekanannya adalah pada
ketergantungan cabang-cabang itu sepenuhnya pada akar-akar induk pohon itu
untuk kehidupan mereka. Lagipula cabang-cabang itu tidak ikut memilih makanan
apa yang perlu diserap dari tanah. Yang menyerap dan memilihkan makanan untuk
cabang-cabang itu adalah akar-akar pohon tersebut.
Inilah kiasan yang digunakan oleh Yesus untuk kita. Kita
belum sepenuhnya mengerti makna kiasan tersebut, apalagi kalau dihubungkan
dengan pembentukan sifat dan tabiat 144000 itu. Umumnya kita membaca Yohanes 15
sekedar sebagai satu filsafah hidup Kekristenan yang bagus. Kita belum
menghubungkan pasal itu dengan kemutlakan cara hidup yang harus dicapai 144000
karena harus menghadapi ujian-ujian yang terberat dengan berdiri tanpa Pembela
untuk mengampuni dosa-dosa mereka lagi karena pintu kasihan sudah ditutup.
Mereka harus mengalahkan binatang dan patungnya di bawah ancaman-ancaman yang
akan menuntut nyawa mereka! Hal itu tidak akan dapat dicapai apabila
cabang-cabang itu tidak melekat pada dan hidup dari pokok pohon Zaitun yang
sejati!
Itulah yang diajarkan Yesus! Kalau “okulasinya” tidak
dilaksanakan dengan sempurna, kita akan lepas dari induk pohon itu, dan kita
tidak akan memperoleh makanan kita, dan kita akan menjadi kering. Cabang-cabang
kering akan dibakar. Adalah sangat penting bagi kita untuk menjaga hubungan
kita dengan induk pohon yang sejati.
Adakalanya, setelah kita dilekatkan pada induk pohon
Zaitun, dan kita sudah bertumbuh bertahun-tahun dengan baik, Setan mengusahakan
satu pencangkokan dari kita. Bagian kulit cabang yang sudah tumbuh menjadi satu
dengan kulit asli pohon Zaitun itu, dikupas lagi oleh Iblis. Kita belum
dipotongnya dari pokok pohon yang sejati itu; kita masih dibiarkan melekat,
hanya kulit penyalur makanan dari akar pohon itu saja yang dikupas. Setan
membubuhkan tanah dengan makanannya dan ditaruh keliling kulit yang sudah
dikupasnya itu. Ia membuat kita makan dari makanan yang disediakannya. Ia
sirami cangkokan itu dengan rajin. Ia membuat kita hidup dan menumbuhkan
akar-akar kita sendiri. Pada mula pertama, akar-akar kita masih lemah. Kita
sudah mulai mencari makanan kita sendiri dari tanah yang disediakan oleh Iblis,
tetapi kita masih melekat pada induk pohon Zaitun kita. Namun, lambat laun,
akar-akar kita menjadi kuat dan menyebar banyak. Kita merasa tak bergantung
lagi kepada induk pohon kita. Pada saat itulah Iblis memotong kita sehingga
tercerai dari pohon Zaitun yang sejati.
Untuk dapat memasuki bilangan “144000” itu, kita harus
hidup sepenuhnya di dalam Kristus. Kita harus belajar untuk tidak memilih-milih
makanan kita sendiri. Kita harus mempercayai segenap nabi-nabi pilihannya.
Merekalah yang telah dipilih Allah untuk mengabadikan firmanNya. Firman itulah
makanan kita. Pohon Zaitun itu akan memilihkan makanan kita melalui
akar-akarnya! Janganlah kita coba-coba menilai Alkitab dengan akal pikiran kita
sendiri. Kita tidak mau menerima penjelasan-penjelasan yang datang dari
hamba-hamba pilihanNya. Dengan pengertian yang terbatas dan penglihatan
kerohanian yang sempit, kita seringkali menganggap diri kita lebih mengerti dan
menafsirkan firman Allah sesuai dengan selera kita sendiri.
Penjelasan-penjelasan yang menempelak kebiasaan-kebiasaan hidup kita yang salah
tidak kita terima, teguran-teguran yang menolong kita, kita musuhi! Akankah
kita tergolong dalam bilangan 144000 yang bakal menang dengan Kristus dengan
cara begitu?
Ada satu bagian di dalam buku Prophets and Kings (Para
Nabi dan Raja-raja), hal. 582-597, yang membahas kembalinya bangsa Israel dari
tawanan Babel. Diceritakan bagaimana bangsa Israel membangun kembali Rumah
Allah; bagaimana Setan menuduh imam Yosua yang sedang giat memimpin pembangunan
itu; bagaimana bangsa Israel akhirnya berhasil untuk menyelesaikan pembangunan
Yerusalem dan Rumah Allah; dan bagaimana pekerjaan Zerubabel untuk membangun
Rumah Allah dan tembok-tembok Yerusalem diumpamakan dengan pekerjaan POHON
ZAITUN yang mengisi lampu-lampu tujuh sidangNya dengan minyak. Bagusnya,
hamba Allah mengkaitkan semua itu dengan pembentukan 144000 yang akan memiliki
pakaian kebenaran Kristus yang tanpa cacat!
Dengan begitu kita tidak menerka-nerka dalam mengmukakan
kebenaran firman TUHAN. Kita hanya memakan firman yang sudah disodorkan kepada
kita melalui hamba-hamba yang sudah dipilih oleh POHON ZAITUN dengan akarNya
untuk dijadikan makanan kita.
POHON ZAITUN dalam Roma 11 adalah KRISTUS.
DUA POHON ZAITUN dalam Zakh. 4, Wahyu 11:4 adalah dua
Saksi Kristus yang menurut buku The Great Controversy (Kemenangan Akhir) hal
266-267 adalah tulisan-tulisan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
MINYAK yang disalurkan yang menyalakan lampu adalah ROH
SUCI.
Dengan begitu kita dapat mengetahui bahwa lima anak dara
yang bijaksana yang berhasil mempertahankan lampu mereka menyala dengan
persediaan minyak adalah mereka yang mau menerima kebenaran firman Allah yang
disalurkan oleh POHON ZAITUN (Kristus dan dua bukuNya dalam Alkitab) dengan
kuasa ROH SUCI. Yang mau menerima kebenaran firman Allah dengan iman, yang
tidak memilih-milih makanannya sendiri, akan dihidupkan lampunya dengan minyak
ROH, akan dibenarkan karena percaya mereka, akan masuk dalam bilangan 144000
dan akan menyongsong kedatangan TUHAN yang kedua kali. Hal ini sudah pasti.
Setan boleh menuduh bahwa pakaian imam Yosua sangat kotor. Tuduhannya memang
benar. Tetapi ada yang lebih benar daripada tuduhan itu, yang siap menjadi
JURUSELAMAT dan PEMBELA tiap orang percaya yang dituduh; Dia adalah Kristus,
Anak Daud, Pembangun Bait Suci Allah, yaitu 144000! Kita tak dapat berbuat
apa-apa; tetapi Yesus dapat! Oleh sebab itu, biarlah kita hidup terokulasikan
kepada Kristus saja, agar pada masa-masa yang sangat genting kita dapat berdiri
karena INDUK POHON ZAITUN yang menopang kita TETAP BERDIRI!
1.
Makanan Pada Waktunya
Perumpamaan POHON ZAITUN yang sejati, yang memberi makan
kepada cabang-cabangNya, mempunyai arti yang lain lagi. Di dalam buku Lukas
12:35-48 terdapat satu perumpamaan.
“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap
menyala… Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia
dating… Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan
diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan
makanan kepada mereka pada waktunya?”
Perumpamaan ini menyinggung beberapa perkara yang sama
dengan apa yang telah kita pelajari di atas. Perhatikan beberapa perkara
tersebut:
A)
Pelita menyala
B)
Tuannya datang
C)
Memberi makanan
pada waktunya
Mengomentari “kedatangan tuannya” dalam perumpamaan ini,
hamba Tuhan menulis:
“Saat yang manakah yang dimaksudkan di sini? Bukan
penampilan Kristus di atas awan-awan... Tidak; tetapi tentang kembaliNya dari
pekerjaanNya di dalam bilik yang mahasuci di Kaabah Surga.”—2T 190, 191.
Bukankah perumpamaan itu sama maknanya dengan perumpamaan
10 anak dara, pohon zaitun, pembangunan rumah Allah oleh Zerubabel dan 144000?
Kita harus berjaga-jaga menghadapi pintu kasihan yang akan ditutup. Agar pelita
kita tetap menyala, kita harus mempunyai minyak emas yang mengalir dari pohon
zaitun. Perumpamaan di Lukas 12 menambahkan perincian bahwa ada makanan yang
harus diberikan pada waktunya. Kalau POHON ZAITUN yang sejati menyampaikan
terang firmanNya dengan kuasa ROH yang cocok untuk zamannya, janganlah kita mau
hidup dengan makanan yang lain. Contohnya, kalau pada tahun 1844 pekabaran tiga
malaikat mulai diberitakan, kita harus mengikuti pemberitaan terang
kebenaranNya itu. Yang tidak ikut akan ketinggalan. Pada akhir zaman, pada saat
mana pekabaran tiga malaikat diperluas dan dipertambahkan. Janganlah kita
bertahan pada pekabaran tiga malaikat yang dasar-dasar saja. Pekabaran
tiga malaikat sudah diperluas dan ditambah sesuai dengan apa yang dinubuatkan
dalam Wahyu 18. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan terang kebenaran yang
disampaikan oleh Yesus melalui ROH KUDUS, kita tidak akan tinggal terokulasi
pada induk pohon zaitun yang sejati dan menghisap makanan yang Ia salurkan. Hubungan
kita dengan Dia akan terputus, dan kita akan menjadi kering. Kita harus sangat
berhati-hati! Jangan sampai kekerasan hati kita memisahkan kita dari Kristus.
Kita harus mengikuti Dia terus. 144000 akan terbentuk karena makan makanan yang
tepat untuk waktunya.
Kebenaran mengenai PINTU KASIHAN YANG AKAN DITUTUP hanya
dimengerti oleh Masehi Advent Hari Ketujuh. Tidak ada golongan lain yang
mengerti kebenaran yang khas ini oleh karena hanya umat Advent yang mengikuti
pekerjaan Yesus di dalam Kaabah Surga. Itulah sebabnya hamba Tuhan dalam
komentarnya mengenai Lukas 12 berkata bahwa yang dimaksud dengan kedatangan
tuannya bukanlah penampilan Kristus di atas awan-awan, melainkan kembalinya
dari bilik yang mahasuci Kaabah Surga. Kebenaran ini adalah khas pekabaran tiga
malaikat dan dimaksudkan untuk mengeluarkan umat Allah dari pelajaran-pelajaran
Babylon dan menyiapkan mereka bagi pembangunan kaabah Allah di dunia—yaitu
144000. Ini merupakan pekerjaan terakhir sebelum PINTU KASIHAN DITUTUP dan
berikutnya Yesus datang. Oleh sebab itu, janganlah kita tertinggal. Kata Yesus:
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku
tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya.”—Yohanes 15:7.
Ini merupakan keadaan 144000 pada akhirnya. Mereka akan
serupa dengan Daniel; terhisap penuh ke dalam Allahnya! Tidak akan ada satu
permintaan yang keluar dari bibir Daniel yang tidak sesuai dengan firman Allah.
Daniel sudah begitu terlatih sehingga semua permintaannya adalah demi kemuliaan
Allahnya dan kesejahteraan umatnya. Apabila tahap ini sudah dicapai oleh
umatNya di dunia ini, dan Hujan Akhir sudah dicurahkan untuk memasakkan
buah-buah yang ada pada cabang-cabang POHON ZAITUN yang sejati itu, panggilan
bagi dunia untuk keluar dari Babel akan diserukan dengan suara yang kuat,
kemudian menyusullah ditutupnya pintu kasihan! Umat Allah yang terhisap pada
POHON ZAITUN yang sejati sudah siap untuk menghadapi segala kemungkinan.
Penyerahan mereka sudah penuh untuk menghadapi ancaman pelemparan ke dalam
lubang singa seperti Daniel. Iman mereka tak tergoyahkan lagi sebab mereka
sudah ditopang oleh POHON ZAITUN itu sendiri.
2.
Pekerjaan Pembangunan 144RIBU Akan Disebut Kefanatikan
Membaca sejarah bangsa Israel dan mengecam bangsa itu
adalah sangat mudah. Tetapi untuk menerapkan pengalaman mereka pada pengalaman
kita sendiri barulah berarti sesuatu. Dalam buku Testimonies to Ministers,
hamba Tuhan menulis:
“Pada waktu hari Pantekosta itu datang sepenuhnya, mereka
semua dengan satu hati berada di satu tempat. Dengan tiba-tiba, datanglah suara
dari surga seperti suara angin yang deras dan memenuhi rumah di mana mereka
duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh
Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang
diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Di tengah-tengah
orang berkumpul itu ada penyindir-penyindir yang tidak mengenal pekerjaan Roh
Suci dan mereka berkata, ‘mereka sedang mabuk dengan anggur manis.’
“’Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul
itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: Hai kamu orang Yahudi
dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku
ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru
pukul sembilan, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan
perantaraan nabi Yoel.’ Bacalah sejarahnya. Tuhan bekerja dengan caraNya
sendiri; tetapi sekiranya ada perwujudan seperti itu di antara kita,
yang sedang menghadapi kesudahan dunia, apakah tidak akan ada yang menyindir
seperti pada waktu itu?”—hal. 66.
“Ada yang menyambut Roh Suci sebagai tamu yang tidak
disukai, menolak untuk menerima pemberianNya yang kaya, menolak untuk mengakui
pemberian itu, berpaling dari pada pemberian tersebut, dan mengutuknya sebagai
kefanatikan.”—hal 64.
“Manakala Roh Suci mengerjakan hamba-hambaNya, Ia tidak
akan bertanya kepada kita dengan cara apa Ia harus bekerja. Seringkali Ia
bergerak dengan jalan-jalan yang tidak diduga-duga. Kristus tidak datang
sebagaimana diharapkan bangsa Yahudi. Ia tidak datang dengan cara untuk
memuliakan mereka sebagai satu bangsa.”—hal. 64.
“Inilah bahaya yang menghadapi sidang.”—hal. 64.
Kutipan-kutipan yang di atas dimasukkan di dalam buku
yang ditujukan kepada pendeta-pendeta dan pekerja-pekerja. Seringkali kita
tidak menganggap amaran-amaran seperti yang di atas berlaku bagi kita. Kita
penuh kepercayaan bahwa kita tidak akan mungkin menolak Roh Suci apabila Ia
datang dengan kuasaNya. Tetapi sejarah sering membuktikan yang lain. Kita harus
ingat kejadian-kejadian pada tahun 1888. Semoga kejadian-kejadian seperti itu
mengisi hati kita dengan kewaspadaan. Sebaiknya kita tidak terlalu mempercayai
diri kita sendiri!
Ada serangkaian pelajaran yang dapat kita tarik dari
kutipan-kutipan di atas
a)
Kutipan-kutipan
itu menyangkut pekerjaan Roh Kudus pada waktu Hujan Awal. Oleh sebab itu,
penerapannya adalah untuk Hujan Akhir.
b)
Yang menerima
Roh Suci bukanlah semua yang hadir. Tidak semua di dalam sidang akan menerima
kecurahan Hujan Akhir.
c)
Penyindir-penyindir
yang tidak mengenali pekerjaan Roh adalah orang-orang Yahudi sendiri. Yang
melawan gerak maju Roh Suci adalah umat Advent sendiri.
d)
Roh Suci
bekerja dengan cara-caranya sendiri. Ia tidak akan bertanya kepada kita
bagaimana seharusnya Ia bekerja. Ia tidak datang untuk memuliakan bangsa Yahudi
sebagai satu bangsa. Ia datang untuk mengerjakan pertobatan di antara
umatNya yang bersedia. Pada akhir zaman, Roh juga akan bekerja dengan
caranya sendiri. Ia tidak akan bertanya kepada kita bagaimana seharusnya Ia
melaksanakan pekerjaanNya. Ia tidak datang untuk memuliakan sidang sebagai
satu organisasi. Ia datang untuk mengerjakan pertobatan di antara umatNya
yang bersedia. Firman kebenaranNya adalah yang utama dan pembentukan
kerajaanNya di dalam 144000 adalah tujuanNya.
Bagaimanakah kita harus menguraikan semua yang merupakan
kebenaran tanpa menusuk hati atau mengecilkan seseorang pun, tetapi pada saat
yang sama tidak mengurangi apa yang sudah difirmankan oleh Tuhan? Kita tahu
bahwa masih ada 7 ribu (bukan angka harafiah) yang masih belum bertekuk lutut
kepada Baal. Di mana-mana masih terdapat umat Allah yang setia kepada
kebenaranNya. Mereka inilah yang akan berseru kepada saudara-saudara mereka
supaya bertobat dan berpihak kepada Tuhan. Mereka mungkin tidak akan disukai
oleh saudara-saudara mereka. Mereka akan dijuluki ‘orang-orang yang fanatik.’
Mereka akan menerima segala julukan dengan pandangan yang tetap terarah kepada
POHON ZAITUN yang memberi hidup kepada mereka.
4. Pohon Yang Lain
Ada pohon lain yang tidak banyak menarik perhatian kita.
Pohon itu diumbuhkan oleh Iblis untuk menyaingi Pohon Zaitun yang benar. Kita
membaca tentang pohon ini dalam Daniel pasal 4.
a) “Di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat
tinggi; pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit.
b) Dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi... Padanya ada makanan bagi semua
yang hidup... c) Binatang-binatang... bernaung dan di dahan-dahannya bersarang
burung-burung di udara.”
Sampai tampak seorang kudus turun dari langit dan
memerintahkan untuk menebang pohon itu, tetapi tunggul dan akar-akarnya
ditinggalkan di dalam tanah.
Pohon itu adalah Nebukadnezar, raja Babel. Walaupun pohon
itu ditebang dan diikat oleh rantai dari besi dan tembaga (ay. 15)—dikalahkan
oleh kerajaan-kerajaan berikutnya—tunggul dan akarnya tidak tercabut. Atas
dasar pemerintahan Babel itu bertumbuhlah kerajaan-kerajaan berikutnya, dan
pada akhir zaman, Babel besar itu akan hidup kembali (Wah. 17). Perhatikan
persamaannya:
a) “Dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke
langit. b) Raja-raja... dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya
oleh kelimpahan hawa nafsunya... Semua bangsa telah minum dari anggur hawa
nafsu cabulnya... c) Ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat... dan
segala burung yang najis.”—Wah. 18
Yang tidak tercangkokkan pada POHON ZAITUN akan
tercangkokkan pada POHON BABEL ini. Hanya ada dua kemungkinan bagi manusia yang
hidup walaupun hal ini tidak disadarinya. Daniel dan kawan-kawannya hendak
ditapis dan dicuci pikiran dan otak mereka dengan kebiasaan-kebiasaan,
kebudayaan, makanan, dan cara hidup orang-orang Babel. Nama-nama mereka pun
diganti dengan nama-nama dewa Babel, supaya Allah terlupakan. Tetapi Daniel dan
kawan-kawannya mengetahui siasat Iblis. Mereka berpegang teguh kepada kebenaran
Allah. Mereka hidup terhisap pada POHON ZAITUN yang benar. Akhirnya mereka
menang. Akankah kita menang???
Disadur ulang dari seri pelajaran Alkitab
& Roh Nubuat oleh Gito Siswoyo Kadarman (Sie Tiong Gie) alm. – Arief
Margono, Sabat, 19 Juni 1982
Diketik oleh Monik Amelia, November 2007 –
Florida, USA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar