Kamis, 06 Juli 2017

40.DUA BATANG POHON DAN AKAR-AKARNYA MEMBANGUN 144RIBU

DUA BATANG POHON DAN AKAR-AKARNYA  MEMBANGUN 144RIBU


1.             Pokok Anggur Yang Benar (Yohanes 15)
Pelajaran tentang pokok anggur yang benar dapat dikatakan sudah diketahui dan terhafal oleh setiap orang yang menyebut dirinya Kristen. Semua orang menyukai pelajaran itu, sebab intinya sangat mudah ditangkap dan isinya sangat dalam untuk direnungkan. Yesus berkata,
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.”—Yoh 15:5. “Akulah pokok anggur yang benar.”—Yoh 15:1.
Roma 11 menambahkan bahwa Yesus adalah “pohon Zaitun yang sejati.” (ayat 24). Bangsa Israel merupakan cabang-cabang asli pohon tersebut dan kita tidak tergolong dalam bangsa itu, merupakan cabang-cabang dari pohon zaitun liar. Karena percaya, cabang-cabang yang asli maupun cabang-cabang yang liar dicangkokkan pada pohon Zaitun yang sejati dan diperbolehkan hidup dari pohon induk tersebut.
Alkitab menggunakan istilah “dicangkokkan.” Pengertiannya adalah dientenkan atau diokulasikan. Sebagian kulit dari cabang itu dilekatkan pada batang asli yang sebagian kulitnya dikupas sehingga setelah kedua bagian itu tumbuh menjadi satu, cabang itu hidup dari makanan yang diserap oleh akar-akar pohon aslinya. Baca Roma 11:17. Penekanannya adalah pada ketergantungan cabang-cabang itu sepenuhnya pada akar-akar induk pohon itu untuk kehidupan mereka. Lagipula cabang-cabang itu tidak ikut memilih makanan apa yang perlu diserap dari tanah. Yang menyerap dan memilihkan makanan untuk cabang-cabang itu adalah akar-akar pohon tersebut.
Inilah kiasan yang digunakan oleh Yesus untuk kita. Kita belum sepenuhnya mengerti makna kiasan tersebut, apalagi kalau dihubungkan dengan pembentukan sifat dan tabiat 144000 itu. Umumnya kita membaca Yohanes 15 sekedar sebagai satu filsafah hidup Kekristenan yang bagus. Kita belum menghubungkan pasal itu dengan kemutlakan cara hidup yang harus dicapai 144000 karena harus menghadapi ujian-ujian yang terberat dengan berdiri tanpa Pembela untuk mengampuni dosa-dosa mereka lagi karena pintu kasihan sudah ditutup. Mereka harus mengalahkan binatang dan patungnya di bawah ancaman-ancaman yang akan menuntut nyawa mereka! Hal itu tidak akan dapat dicapai apabila cabang-cabang itu tidak melekat pada dan hidup dari pokok pohon Zaitun yang sejati!
Itulah yang diajarkan Yesus! Kalau “okulasinya” tidak dilaksanakan dengan sempurna, kita akan lepas dari induk pohon itu, dan kita tidak akan memperoleh makanan kita, dan kita akan menjadi kering. Cabang-cabang kering akan dibakar. Adalah sangat penting bagi kita untuk menjaga hubungan kita dengan induk pohon yang sejati.
Adakalanya, setelah kita dilekatkan pada induk pohon Zaitun, dan kita sudah bertumbuh bertahun-tahun dengan baik, Setan mengusahakan satu pencangkokan dari kita. Bagian kulit cabang yang sudah tumbuh menjadi satu dengan kulit asli pohon Zaitun itu, dikupas lagi oleh Iblis. Kita belum dipotongnya dari pokok pohon yang sejati itu; kita masih dibiarkan melekat, hanya kulit penyalur makanan dari akar pohon itu saja yang dikupas. Setan membubuhkan tanah dengan makanannya dan ditaruh keliling kulit yang sudah dikupasnya itu. Ia membuat kita makan dari makanan yang disediakannya. Ia sirami cangkokan itu dengan rajin. Ia membuat kita hidup dan menumbuhkan akar-akar kita sendiri. Pada mula pertama, akar-akar kita masih lemah. Kita sudah mulai mencari makanan kita sendiri dari tanah yang disediakan oleh Iblis, tetapi kita masih melekat pada induk pohon Zaitun kita. Namun, lambat laun, akar-akar kita menjadi kuat dan menyebar banyak. Kita merasa tak bergantung lagi kepada induk pohon kita. Pada saat itulah Iblis memotong kita sehingga tercerai dari pohon Zaitun yang sejati.
Untuk dapat memasuki bilangan “144000” itu, kita harus hidup sepenuhnya di dalam Kristus. Kita harus belajar untuk tidak memilih-milih makanan kita sendiri. Kita harus mempercayai segenap nabi-nabi pilihannya. Merekalah yang telah dipilih Allah untuk mengabadikan firmanNya. Firman itulah makanan kita. Pohon Zaitun itu akan memilihkan makanan kita melalui akar-akarnya! Janganlah kita coba-coba menilai Alkitab dengan akal pikiran kita sendiri. Kita tidak mau menerima penjelasan-penjelasan yang datang dari hamba-hamba pilihanNya. Dengan pengertian yang terbatas dan penglihatan kerohanian yang sempit, kita seringkali menganggap diri kita lebih mengerti dan menafsirkan firman Allah sesuai dengan selera kita sendiri. Penjelasan-penjelasan yang menempelak kebiasaan-kebiasaan hidup kita yang salah tidak kita terima, teguran-teguran yang menolong kita, kita musuhi! Akankah kita tergolong dalam bilangan 144000 yang bakal menang dengan Kristus dengan cara begitu?
Ada satu bagian di dalam buku Prophets and Kings (Para Nabi dan Raja-raja), hal. 582-597, yang membahas kembalinya bangsa Israel dari tawanan Babel. Diceritakan bagaimana bangsa Israel membangun kembali Rumah Allah; bagaimana Setan menuduh imam Yosua yang sedang giat memimpin pembangunan itu; bagaimana bangsa Israel akhirnya berhasil untuk menyelesaikan pembangunan Yerusalem dan Rumah Allah; dan bagaimana pekerjaan Zerubabel untuk membangun Rumah Allah dan tembok-tembok Yerusalem diumpamakan dengan pekerjaan POHON ZAITUN yang mengisi lampu-lampu tujuh sidangNya dengan minyak. Bagusnya, hamba Allah mengkaitkan semua itu dengan pembentukan 144000 yang akan memiliki pakaian kebenaran Kristus yang tanpa cacat!
Dengan begitu kita tidak menerka-nerka dalam mengmukakan kebenaran firman TUHAN. Kita hanya memakan firman yang sudah disodorkan kepada kita melalui hamba-hamba yang sudah dipilih oleh POHON ZAITUN dengan akarNya untuk dijadikan makanan kita.
POHON ZAITUN dalam Roma 11 adalah KRISTUS.
DUA POHON ZAITUN dalam Zakh. 4, Wahyu 11:4 adalah dua Saksi Kristus yang menurut buku The Great Controversy (Kemenangan Akhir) hal 266-267 adalah tulisan-tulisan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
MINYAK yang disalurkan yang menyalakan lampu adalah ROH SUCI.
Dengan begitu kita dapat mengetahui bahwa lima anak dara yang bijaksana yang berhasil mempertahankan lampu mereka menyala dengan persediaan minyak adalah mereka yang mau menerima kebenaran firman Allah yang disalurkan oleh POHON ZAITUN (Kristus dan dua bukuNya dalam Alkitab) dengan kuasa ROH SUCI. Yang mau menerima kebenaran firman Allah dengan iman, yang tidak memilih-milih makanannya sendiri, akan dihidupkan lampunya dengan minyak ROH, akan dibenarkan karena percaya mereka, akan masuk dalam bilangan 144000 dan akan menyongsong kedatangan TUHAN yang kedua kali. Hal ini sudah pasti. Setan boleh menuduh bahwa pakaian imam Yosua sangat kotor. Tuduhannya memang benar. Tetapi ada yang lebih benar daripada tuduhan itu, yang siap menjadi JURUSELAMAT dan PEMBELA tiap orang percaya yang dituduh; Dia adalah Kristus, Anak Daud, Pembangun Bait Suci Allah, yaitu 144000! Kita tak dapat berbuat apa-apa; tetapi Yesus dapat! Oleh sebab itu, biarlah kita hidup terokulasikan kepada Kristus saja, agar pada masa-masa yang sangat genting kita dapat berdiri karena INDUK POHON ZAITUN yang menopang kita TETAP BERDIRI!
1.            Makanan Pada Waktunya
Perumpamaan POHON ZAITUN yang sejati, yang memberi makan kepada cabang-cabangNya, mempunyai arti yang lain lagi. Di dalam buku Lukas 12:35-48 terdapat satu perumpamaan.
“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala… Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia dating… Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?”
Perumpamaan ini menyinggung beberapa perkara yang sama dengan apa yang telah kita pelajari di atas. Perhatikan beberapa perkara tersebut:
A)     Pelita menyala
B)      Tuannya datang
C)    Memberi makanan pada waktunya
Mengomentari “kedatangan tuannya” dalam perumpamaan ini, hamba Tuhan menulis:
“Saat yang manakah yang dimaksudkan di sini? Bukan penampilan Kristus di atas awan-awan... Tidak; tetapi tentang kembaliNya dari pekerjaanNya di dalam bilik yang mahasuci di Kaabah Surga.”—2T 190, 191.
Bukankah perumpamaan itu sama maknanya dengan perumpamaan 10 anak dara, pohon zaitun, pembangunan rumah Allah oleh Zerubabel dan 144000? Kita harus berjaga-jaga menghadapi pintu kasihan yang akan ditutup. Agar pelita kita tetap menyala, kita harus mempunyai minyak emas yang mengalir dari pohon zaitun. Perumpamaan di Lukas 12 menambahkan perincian bahwa ada makanan yang harus diberikan pada waktunya. Kalau POHON ZAITUN yang sejati menyampaikan terang firmanNya dengan kuasa ROH yang cocok untuk zamannya, janganlah kita mau hidup dengan makanan yang lain. Contohnya, kalau pada tahun 1844 pekabaran tiga malaikat mulai diberitakan, kita harus mengikuti pemberitaan terang kebenaranNya itu. Yang tidak ikut akan ketinggalan. Pada akhir zaman, pada saat mana pekabaran tiga malaikat diperluas dan dipertambahkan. Janganlah kita bertahan pada pekabaran tiga malaikat yang dasar-dasar saja. Pekabaran tiga malaikat sudah diperluas dan ditambah sesuai dengan apa yang dinubuatkan dalam Wahyu 18. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan terang kebenaran yang disampaikan oleh Yesus melalui ROH KUDUS, kita tidak akan tinggal terokulasi pada induk pohon zaitun yang sejati dan menghisap makanan yang Ia salurkan. Hubungan kita dengan Dia akan terputus, dan kita akan menjadi kering. Kita harus sangat berhati-hati! Jangan sampai kekerasan hati kita memisahkan kita dari Kristus. Kita harus mengikuti Dia terus. 144000 akan terbentuk karena makan makanan yang tepat untuk waktunya.
Kebenaran mengenai PINTU KASIHAN YANG AKAN DITUTUP hanya dimengerti oleh Masehi Advent Hari Ketujuh. Tidak ada golongan lain yang mengerti kebenaran yang khas ini oleh karena hanya umat Advent yang mengikuti pekerjaan Yesus di dalam Kaabah Surga. Itulah sebabnya hamba Tuhan dalam komentarnya mengenai Lukas 12 berkata bahwa yang dimaksud dengan kedatangan tuannya bukanlah penampilan Kristus di atas awan-awan, melainkan kembalinya dari bilik yang mahasuci Kaabah Surga. Kebenaran ini adalah khas pekabaran tiga malaikat dan dimaksudkan untuk mengeluarkan umat Allah dari pelajaran-pelajaran Babylon dan menyiapkan mereka bagi pembangunan kaabah Allah di dunia—yaitu 144000. Ini merupakan pekerjaan terakhir sebelum PINTU KASIHAN DITUTUP dan berikutnya Yesus datang. Oleh sebab itu, janganlah kita tertinggal. Kata Yesus:
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”—Yohanes 15:7.
Ini merupakan keadaan 144000 pada akhirnya. Mereka akan serupa dengan Daniel; terhisap penuh ke dalam Allahnya! Tidak akan ada satu permintaan yang keluar dari bibir Daniel yang tidak sesuai dengan firman Allah. Daniel sudah begitu terlatih sehingga semua permintaannya adalah demi kemuliaan Allahnya dan kesejahteraan umatnya. Apabila tahap ini sudah dicapai oleh umatNya di dunia ini, dan Hujan Akhir sudah dicurahkan untuk memasakkan buah-buah yang ada pada cabang-cabang POHON ZAITUN yang sejati itu, panggilan bagi dunia untuk keluar dari Babel akan diserukan dengan suara yang kuat, kemudian menyusullah ditutupnya pintu kasihan! Umat Allah yang terhisap pada POHON ZAITUN yang sejati sudah siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Penyerahan mereka sudah penuh untuk menghadapi ancaman pelemparan ke dalam lubang singa seperti Daniel. Iman mereka tak tergoyahkan lagi sebab mereka sudah ditopang oleh POHON ZAITUN itu sendiri.
2.            Pekerjaan Pembangunan 144RIBU Akan Disebut Kefanatikan
Membaca sejarah bangsa Israel dan mengecam bangsa itu adalah sangat mudah. Tetapi untuk menerapkan pengalaman mereka pada pengalaman kita sendiri barulah berarti sesuatu. Dalam buku Testimonies to Ministers, hamba Tuhan menulis:
“Pada waktu hari Pantekosta itu datang sepenuhnya, mereka semua dengan satu hati berada di satu tempat. Dengan tiba-tiba, datanglah suara dari surga seperti suara angin yang deras dan memenuhi rumah di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Di tengah-tengah orang berkumpul itu ada penyindir-penyindir yang tidak mengenal pekerjaan Roh Suci dan mereka berkata, ‘mereka sedang mabuk dengan anggur manis.’
“’Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel.’ Bacalah sejarahnya. Tuhan bekerja dengan caraNya sendiri; tetapi sekiranya ada perwujudan seperti itu di antara kita, yang sedang menghadapi kesudahan dunia, apakah tidak akan ada yang menyindir seperti pada waktu itu?”—hal. 66.
“Ada yang menyambut Roh Suci sebagai tamu yang tidak disukai, menolak untuk menerima pemberianNya yang kaya, menolak untuk mengakui pemberian itu, berpaling dari pada pemberian tersebut, dan mengutuknya sebagai kefanatikan.”—hal 64.
“Manakala Roh Suci mengerjakan hamba-hambaNya, Ia tidak akan bertanya kepada kita dengan cara apa Ia harus bekerja. Seringkali Ia bergerak dengan jalan-jalan yang tidak diduga-duga. Kristus tidak datang sebagaimana diharapkan bangsa Yahudi. Ia tidak datang dengan cara untuk memuliakan mereka sebagai satu bangsa.”—hal. 64.
“Inilah bahaya yang menghadapi sidang.”—hal. 64.
Kutipan-kutipan yang di atas dimasukkan di dalam buku yang ditujukan kepada pendeta-pendeta dan pekerja-pekerja. Seringkali kita tidak menganggap amaran-amaran seperti yang di atas berlaku bagi kita. Kita penuh kepercayaan bahwa kita tidak akan mungkin menolak Roh Suci apabila Ia datang dengan kuasaNya. Tetapi sejarah sering membuktikan yang lain. Kita harus ingat kejadian-kejadian pada tahun 1888. Semoga kejadian-kejadian seperti itu mengisi hati kita dengan kewaspadaan. Sebaiknya kita tidak terlalu mempercayai diri kita sendiri!
Ada serangkaian pelajaran yang dapat kita tarik dari kutipan-kutipan di atas
a)                 Kutipan-kutipan itu menyangkut pekerjaan Roh Kudus pada waktu Hujan Awal. Oleh sebab itu, penerapannya adalah untuk Hujan Akhir.
b)                 Yang menerima Roh Suci bukanlah semua yang hadir. Tidak semua di dalam sidang akan menerima kecurahan Hujan Akhir.
c)                  Penyindir-penyindir yang tidak mengenali pekerjaan Roh adalah orang-orang Yahudi sendiri. Yang melawan gerak maju Roh Suci adalah umat Advent sendiri.
d)                 Roh Suci bekerja dengan cara-caranya sendiri. Ia tidak akan bertanya kepada kita bagaimana seharusnya Ia bekerja. Ia tidak datang untuk memuliakan bangsa Yahudi sebagai satu bangsa. Ia datang untuk mengerjakan pertobatan di antara umatNya yang bersedia. Pada akhir zaman, Roh juga akan bekerja dengan caranya sendiri. Ia tidak akan bertanya kepada kita bagaimana seharusnya Ia melaksanakan pekerjaanNya. Ia tidak datang untuk memuliakan sidang sebagai satu organisasi. Ia datang untuk mengerjakan pertobatan di antara umatNya yang bersedia. Firman kebenaranNya adalah yang utama dan pembentukan kerajaanNya di dalam 144000 adalah tujuanNya.
Bagaimanakah kita harus menguraikan semua yang merupakan kebenaran tanpa menusuk hati atau mengecilkan seseorang pun, tetapi pada saat yang sama tidak mengurangi apa yang sudah difirmankan oleh Tuhan? Kita tahu bahwa masih ada 7 ribu (bukan angka harafiah) yang masih belum bertekuk lutut kepada Baal. Di mana-mana masih terdapat umat Allah yang setia kepada kebenaranNya. Mereka inilah yang akan berseru kepada saudara-saudara mereka supaya bertobat dan berpihak kepada Tuhan. Mereka mungkin tidak akan disukai oleh saudara-saudara mereka. Mereka akan dijuluki ‘orang-orang yang fanatik.’ Mereka akan menerima segala julukan dengan pandangan yang tetap terarah kepada POHON ZAITUN yang memberi hidup kepada mereka.
4. Pohon Yang Lain
Ada pohon lain yang tidak banyak menarik perhatian kita. Pohon itu diumbuhkan oleh Iblis untuk menyaingi Pohon Zaitun yang benar. Kita membaca tentang pohon ini dalam Daniel pasal 4.
a) “Di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi; pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit. b) Dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi... Padanya ada makanan bagi semua yang hidup... c) Binatang-binatang... bernaung dan di dahan-dahannya bersarang burung-burung di udara.”
Sampai tampak seorang kudus turun dari langit dan memerintahkan untuk menebang pohon itu, tetapi tunggul dan akar-akarnya ditinggalkan di dalam tanah.
Pohon itu adalah Nebukadnezar, raja Babel. Walaupun pohon itu ditebang dan diikat oleh rantai dari besi dan tembaga (ay. 15)—dikalahkan oleh kerajaan-kerajaan berikutnya—tunggul dan akarnya tidak tercabut. Atas dasar pemerintahan Babel itu bertumbuhlah kerajaan-kerajaan berikutnya, dan pada akhir zaman, Babel besar itu akan hidup kembali (Wah. 17). Perhatikan persamaannya:
a) “Dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit. b) Raja-raja... dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya... Semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya... c) Ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat... dan segala burung yang najis.”—Wah. 18
Yang tidak tercangkokkan pada POHON ZAITUN akan tercangkokkan pada POHON BABEL ini. Hanya ada dua kemungkinan bagi manusia yang hidup walaupun hal ini tidak disadarinya. Daniel dan kawan-kawannya hendak ditapis dan dicuci pikiran dan otak mereka dengan kebiasaan-kebiasaan, kebudayaan, makanan, dan cara hidup orang-orang Babel. Nama-nama mereka pun diganti dengan nama-nama dewa Babel, supaya Allah terlupakan. Tetapi Daniel dan kawan-kawannya mengetahui siasat Iblis. Mereka berpegang teguh kepada kebenaran Allah. Mereka hidup terhisap pada POHON ZAITUN yang benar. Akhirnya mereka menang. Akankah kita menang???

Disadur ulang dari seri pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh Gito Siswoyo Kadarman (Sie Tiong Gie) alm. – Arief Margono, Sabat, 19 Juni 1982
Diketik oleh Monik Amelia, November 2007 – Florida, USA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar