Sabtu, 08 Juli 2017

42.TUHAN TIDAK AKAN MEMBIARKAN KITA BERLAYAR TANPA PETUNJUK-PETUNJUK

TUHAN TIDAK AKAN MEMBIARKAN KITA BERLAYAR TANPA PETUNJUK-PETUNJUK

1. Hubungan Antara Tuhan Dan UmatNya Adalah Sangat Dekat
Salah satu ciri dari hasil pekerjaan Setan adalah semakin kuatnya cinta akan diri sendiri dan cinta untuk harta-materi dan lenyapnya kasih untuk orang lain. Kita sudah begitu terbiasa dengan keadaan yang telah diciptakan oleh Setan sehingga kita tidak lagi menyangka bahwa hubungan erat di antara umatNya dan antara kita dengan Tuhan adalah hal yang masih mungkin dapat terjadi.
Seringkali kita berpendapat bahwa apabila kita dapat berhubungan langsung dengan Tuhan seperti pada waktu zaman Israel ketika Musa sering dipanggil menghadap Tuhan untuk menerima petunjuk-petunjukNya secara langsung, atau seperti pada zaman murid-murid Yesus ketika mereka bercakap-cakap dengan Dia, maka pengalaman kerohanian kita tidak akan seperti sekarang ini. Kita akan hidup untuk Tuhan, kita akan bersungguh-sungguh, kita akan mempunyai kuasa besar sebab kita tidak akan mungkin bisa salah karena ada Tuhan sendiri yang memberi petunjuk-petunjuk kepada kita untuk melakukan segala sesuatu di dalam kuasaNya itu.
Apakah hadirat Yesus secara pribadi bersama kita benar-benar akan menguntungkan kita? Yesus berkata, “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.” Rasa sedih memenuhi hati murid-murid Yesus pada waktu Ia memberitahu mereka bahwa Ia akan meninggalkan mereka dan ke mana Ia pergi, mereka tidak dapat ikut. Murid-murid sudah terbiasa bergantung kepada Yesus. Ia adalah pemimpin mereka. Apa yang harus mereka kerjakan, ke mana mereka harus pergi, semua ditentukan oleh Yesus. Mereka tinggal menerima dan melaksanakan petunjuk-petunjuk itu. Siapa yang akan memberi petunjuk kepada mereka setelah Ia meninggalkan mereka? Mereka jadi bersedih, sebab mereka kehilangan tiang penyanggah mereka.
Tetapi apa yang diperkirakan oleh murid-murid Yesus terbukti tidak benar. Kuasa yang ada pada murid-murid itu justru lebih besar sesudah Yesus pergi daripada sewaktu Yesus masih bersama-sama dengan mereka. Roh Suci telah mengambil kendali. Ini bukan berarti bahwa kuasa Roh Suci itu lebih besar daripada kuasa Yesus. Bukan begitu. Roh Suci bersaksi dari hal Yesus. Roh Suci melaksanakan pekerjaan Yesus. Yang membuat murid-murid menjadi berkuasa bukanlah karena Roh Suci berhasil di dalam pekerjaanNya dan Yesus gagal; bukan begitu. Yang membuat murid-murid berkuasa adalah iman mereka. Mereka mulai belajar memandang kepada yang tak terlihat.
Selagi Yesus berada bersama-sama dengan mereka, mereka lebih bergantung kepada apa yang dapat mereka lihat sebagai kenyataan. Mereka melihat Yesus. Mereka melihat kuasaNya. Semua nyata. Oleh sebab itu, iman mereka kecil. Begitu kecil sehingga mereka semua telah meninggalkan Yesus pada waktu bahaya mengancam tatkala Yesus diadili.
Yesus tahu secara persis apa yang dibutuhkan oleh umatNya. Apa yang kita perlukan, itulah yang Ia berikan. Keperluan itu bukan seperti yang kita inginkan. Dengan pandangan kita yang sempit, yang terpusat kepada kepentingan diri sendiri sesuai dengan ajaran Setan, kita menginginkan perkara-perkara yang hanya menyenangkan diri sendiri yang membawa kita kepada kematian. Yesus tidak memberikan kepada kita apa yang bakal membinasakan kita. Ia akan memberi kepada kita segala sesuatu yang kita perlukan untuk hidup yang kekal.
Murid-murid Yesus mengharapkan agar Yesus tidak meninggalkan mereka. Harapan murid-murid tidak dikabulkan oleh Yesus sebab Ia tahu bahwa yang harus Ia pikirkan bukanlah kepentingan segenggam murid-muridNya itu saja, tetapi kepentingan umat manusia dari jatuhnya sampai dia dipulihkan kembali. Setan sudah mencerai-beraikan manusia. Ia sudah merampas kasih yang ada di dalam diri manusia. Ia menanamkan kebencian, kekejaman untuk membunuh dan melenyapkan apa yang menjadi halangan untuk mencapai keinginan nafsu kejinya, dan ia membuat manusia tidak percaya kepada Tuhan. Semua ini harus diperangi dan dipatahkan oleh Tuhan. PekerjaanNya luas. Ia harus dapat mendatangkan kemenangan kepada hamba-hambaNya yang percaya, bukan saja pada zaman murid-muridNya yang bersama-sama dengan Dia tetapi kepada semua pengikutNya sampai pada akhir zaman.
Kita dapat membayangkan apa yang bakal terjadi sekiranya Yesus berada bersama kita di dunia ini. Apa yang dulu mendorong murid-muridNya akan terjadi lagi. Semua ingin dekat dengan Dia. Siapa yang akan berada di sebelah kananNya dan siapa yang akan berada di sebelah kiriNya? Kalau Yesus berada di Eropa, yang ada di Indonesia akan minta supaya Ia datang ke Indonesia, dan seterusnya. Yesus tahu apa yang terbaik bagi umatNya. Ia menjamin bahwa Ia sangat dekat dengan mereka. Pengikut-pengikutNya harus dapat melihat Dia dengan IMAN.
Yesus lebih dekat kepada murid-muridNya sesudah Ia pergi daripada sebelumnya, tapi Yesus akan paling dekat dengan pengikut-pengikutNya pada masa yang tersulit di akhir zaman! Kalau begitu, Tuhan pasti akan punya petunjuk-petunjuk bagi kita yang hidup di akhir zaman ini. Lebih sulit masanya, lebih dekat terasa hadiratNya dan menjadi lebih nyata petunjuk-petunjukNya! Kita tidak akan dibiarkan berlayar tanpa kompas. Kita tidak akan dibiarkan terlantar seperti anak-anak yatim piatu. Kita akan dibimbing di dalam menyelidiki firmanNya dan tiap pengertian yang benar akan firman itu akan mendatangkan jaminan bahwa hubungan di antara Tuhan dengan kita adalah erat dan pasti.


2.         Petunjuk-pentujuk Surga
Dalam pelajaran yang lalu, kita telah memastikan bahwa pemberitaan Injil ini akan diselesaikan dengan diulanginya pekabaran-pekabaran yang telah dimulai pada tahun 1844. Pekabaran tiga malaikat akan diulangi dengan terang yang makin bertambah dan kuasa yang makin besar. Pekerjaan ‘orang yang mengamalkan dosa’ (yaitu kuasa Gereja Roma) yang akan mengambil peranan besar dalam mengakhiri sejarah dunia ini perlu dipelajari dengan penuh hikmat. (Baca TM hal. 118). Kemudian kita pelajari bahwa mereka yang makan MANNA dari surga akan membawa kebenaran-kebenaran dari buku-buku Daniel dan Wahyu yang diilhamkan Roh Suci, dan akan menggerakkan kekuatan-kekuatan yang tidak lagi dapat dibendung. Kita akan memperhatikan beberapa kutipan lainnya mengenai perlunya menyelidiki buku-buku Daniel dan Wahyu sebentar, sekarang kita akan mencatat petunjuk-petunjuk lainnya yang diberikan oleh Allah bagi kita.

a.         Kebenaran-kebenaran yang sehubungan dengan kedatangan Kristus yang kedua kali di dalam awan-awan di langit akan dibicarakan dan ditulis lebih sering dari sekarang.—Counsels To Writers And Editors, hal 81.
Kita tidak perlu berbicara tentang kedatangan Kristus yang kedua kali secara langsung. Menurut kutipan di atas ada kebenaran-kebenaran yang sehubungan dengan kedatangan Kristus yang kedua kali. Ini akan dibicarakan dan ditulis lebih daripada apa yang sudah dilakukan pada waktu-waktu yang lalu.

b.         Mata-mata pelajaran seperti kaabah sehubungan dengan 2300 pagi dan petang... Ini, saya sering melihat, adalah pelajaran-pelajaran inti yang harus diajarkan oleh juru-juru kabar.---Early Writings, 63.
Selama penataran bagi pekerja-pekerja dan istri-istri mereka di Malang dari tanggal 25-28 Februari 1982, Pendeta Schmidt dari General Conference telah memberikan satu seri pelajaran yang sangat mendalam tentang kaabah. Kita tahu bahwa apa yang akan diberikannya itu adalah ‘makanan pada waktunya’ atau ‘kebenaran untuk zaman ini,’ bukan karena yang memberikan itu adalah Pendeta Schmidt dari General Conference, tetapi karena petunjuk surga yang kita kutip di atas berkata bahwa kita perlu mendalami pelajaran-pelajaran yang berhubungan dengan kaabah. Tidak semua utusan yang datang dari General Conference memberi makanan yang kita perlukan untuk menghadapi masa-masa yang amat genting seperti pada akhir zaman ini. Sebaliknya, bukannya setiap orang yang berbicara tentang kaabah memberikan makanan untuk akhir zaman? Banyak yang memberi pelajaran tentang kaabah yang salah, dan banyak lagi yang memberi pelajaran kaabah tanpa dirinya dijiwai oleh pelajaran-pelajaran tersebut. Pelajaran kaabah dapat diberikan tanpa terlebih dahulu mengadakan penyelidikan yang dalam dengan banyak pergumulan dengan dosa oleh bantuan Roh. Apabila melalui pelajaran kaabah itu bersinarlah kasih Kristus dan terjamahlah hati si pelajar itu tentang keadaan dirinya yang kotor dan najis semata-mata, barulah digenapi apa yang diuraikan oleh hamba Tuhan tentang pelajaran-pelajaran yang cocok untuk masanya.

c.         Kita perlu mempelajari kecurahan bokor yang ketujuh. Kuasa jahat tidak akan menyerah dalam peperangan tanpa perjuangan. Tetapi Tuhan mempunyai bagianNya dalam perang Armageddon. Apabila bumi ini diterangi dengan kemuliaan malaikat Wahyu 18, anasir-anasir agama, yang baik dan yang jahat, akan bangkit dari tidur, dan bala tentara Allah yang hidup akan maju ke medan perang.—Manuscript 175, 1899.
Peperangan dahsyat di antara kuasa baik dan jahat serta puncak peperangan itu, yang disebut Armageddon, perlu dipelajari. Peperangan tidak mendatangkan harapan yang menyenangkan. Berita peperangan tidak menyucikan seseorang! Tetapi Kristus—yang menjadi Komandan dalam peperangan tersebut—mempunyai arti hidup atau mati bagi kita! Perhatikan juga bahwa peperangan ini erat hubungannya dengan pencurahan ROH SUCI pada waktu hujan akhir yang dilambangkan oleh malaikat dalam Wahyu 18 yang berarti penyelesaian berita tiga malaikat. Dengan begitu, tidaklah mungkin bagi kita untuk menyelesaikan pekabaran tiga malaikat tanpa meyakini bahwa penyelesaian pekerjaan itu akan mendatangkan perang yang terakhir, yaitu Armageddon!
d.         Soal Sabat akan menjadi masalah di dalam peperangan terakhir yang besar di mana semua orang di dunia ini akan ambil bagian.—6T 352.
Apa sebabnya dewasa ini banyak orang-orang tua yang mengirim anak mereka ke sekolah pada hari Sabat Tuhan? Keyakinan para orang tua yang berbuat begitu dan keyakinan orang-orang muda kita yang sudah memilih langkah untuk tidak menghiraukan pesan-pesan Tuhan sudah luntur. Siapa yang salah? Sebenarnya tidak ada yang dengan sengaja telah berbuat salah. Yang cerdik adalah si Ular penipu itu! Yang sudah mengalahkan WANITA yang pertama, yaitu HAWA, telah mengalahkan banyak di antara benih WANITA yang sisa! Tetapi janganlah mau terus ditahan di dalam kekalahan! Sadarilah! Bangkitlah! Makanlah makanan untuk zaman kita sekarang ini agar kita dapat bangkit kembali kepada hidup!

e.         Saya sering diarahkan kepada perumpamaan sepuluh anak dara, lima di antara mereka bijaksana dan lima bodoh. Perumpamaan ini telah digenapi dan akan digenapi sampai pada huruf-hurufnya karena mempunyai kegenapan yang khusus untuk masa ini; dan, seperti pekabaran malaikat yang ketiga, telah digenapi dan akan terus menjadi kebenaran masa sekarang sampai pada akhir zaman.—R&H 19 Agustus 1890.

f.          Perumpamaan pakaian perjamuan nikah membuka di hadapan kita pelajaran-pelajaran yang mempunyai konsekuensi yang tinggi.—Christ’s Object Lessons, hal 307.
Petunjuk-petunjuk surga adalah jelas. Sebagai umat Tuhan kita diberi pegangan untuk mengetahui apakah kita sudah berjalan di atas jalan yang benar. Kita tidak berlayar sendirian di atas laut yang bergermuruh dengan tantangan-tantangan yang besar. Kapal kita dijaga supaya tidak tenggelam. Walaupun Yesus tidak nampak, kita harus percaya bahwa Ia berada di atas perahu kita. Kita takut sebab ombak tinggi berkecamuk, dan Yesus beristirahat di sudut perahu yang tidak dapat kita lihat. Tetapi Ia hadir. HadiratNya  telah Ia buktikan dengan petunjuk-petunjuk yang Ia sampaikan kepada kita melalui semua nabi-nabiNya.

3.         Kitab Daniel dan Wahyu Sangat Penting
Ada kebutuhan untuk mempelajari firman Allah dengan lebih cermat; terlebih lagi harus diperhatikan Kitab Daniel dan Wahyu sebagaimana yang belum pernah dilakukan dalam sejarah pekerjaan kita.”—TM, 112.
Apakah implikasi dari tulisan yang di atas? Masehi Advent Hari Ketujuh sudah diberkati dengan banyak pengetahuan Alkitab. Tidak ada kelompok orang percaya lainnya yang tahu kebenaran Alkitab seperti umat Advent. Kita memiliki warisan yang sangat kaya. Walaupun begitu, kita dianjurkan untuk mempelajari Alkitab dengan lebih cermat dan menyelidiki kitab Daniel dan Wahyu sebagaimana yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Ini berarti segala kekayaan pengetahuan yang telah kita peroleh dari Alkitab secara menyeluruh dan dari buku-buku Daniel dan Wahyu khususnya, belumlah cukup karena masih ada banyak kebenaran lainnya yang akan dilimpahkan oleh Tuhan kepada kita. Hal ini sudah jelas, sebab di dalam kutipan yang telah kita pelajari dalam pelajaran yang lalu disebut bahwa barangsiapa yang makan MANNA dari surga akan membawa kebenaran-kebenaran dari kitab Daneil dan Wahyu yang diilhamkan ROH.
Kitab Daniel adalah kitab yang ‘disembunyikan’ dan ‘dimeteraikan’ sampai pada akhir zaman. (Dan. 12:4). Kitab Daniel adalah kitab yang dibuka untuk diambil dan dimakan apabila waktunya sudah tiba dan tidak ada penundaan lagi. (Wah. 10). Kitab Daniel adalah satu-satunya kitab yang oleh Yesus dihadapkan kepada kita untuk diperhatikan berkenaan dengan kedatanganNya yang kedua kali (Mat. 24). Ini bukan berarti bahwa tulisan-tulisan Alkitab lainnya tidak perlu dipelajari sehubungan dengan kedatangan Tuhan. Tidak. Tetapi kitab Daniel mempunyai kebenaran yang khusus yang perlu diperhatikan oleh semua orang yang menyiapkan diri mereka bagi kedatanganNya. Kitab Daniel akan menuntun banyak orang kepada kebenaran dan akan menjadikan mereka seperti bintang-bintang yang bercahaya dengan kemuliaan cahaya cakrawala. (Dan. 12:3). Yang mengetahui akhir segala perkara dari permulaan telah berkata begitu. Janganlah kita jadi mau lebih tahu dari yang Mahatahu dan membuat persiapan untuk kedatanganNya dengan cara-cara kita sendiri. Kebenaran, kesempurnaan tabiat, dan kehidupan yang berkenan di hadapan Allah tidak akan kita peroleh dengan jalan kita sendiri. Kita boleh tidak menyukai kebenaran yang telah ditentukan Tuhan oleh karena kebenaran itu mengganggu perasaan hati kita sendiri. Tidak ada yang melarang kita untuk memilih berbuat begitu. Tetapi kita harus tahu bahwa kita tidak akan mencapai kelengkapan kesempurnaan tabiat yang diperlukan untuk menyongsong kedatangan Yesus dengan jalan kita sendiri. Apa yang sudah ditentukan Tuhan, walaupun nampaknya tidak mengenai sasaran menurut penilaian kita, mempunyai kuasa untuk melahirkan kita kembali menjadi anak-anak Allah yang sejati.
Buku Daniel adalah benihnya. Khotbah Yesus di atas bukit Zaitun adalah daun-daunnya. (Mat. 24). Tulisan Paulus di dalam 2 Tesalonika 2 merupakan permulaan kenyataan biji-biji gandumnya dan kitab Wahyu merupakan biji-biji gandum yang sudah masak. Marilah kita makan MANNA dari surga dengan IMAN!

Disadur ulang dari seri pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh Gito Siswoyo Kadarman (Sie Tiong Gie) alm. - Pasuruan, Sabat, 13 Maret 1982

Diketik oleh Monik Amelia, November 2007 – Florida, USA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar