Minggu, 10 Mei 2015

1. SUASANA RUMAH TANGGA KRISTEN

SUASANA RUMAH TANGGA

Rumah Tangga Adalah Jantung Segala Kegiatan

Masyarakat terbentuk dari keluarga-keluarga, dan kepala-kepala keluarga, itulah yang membentuknya. Dari dalam hati “terpancarlah kehidupan”; dan jantung masyarakat, jantung jemaat, dan jantung sesuatu bangsa ialah rumah tangga. Kesejahteraan masyarakat, kemajuan jemaat, kemakmuran bangsa, tergantung atas pengaruh-pengaruh rumah tangga. 1
Tinggi atau merosotnya masa depan masyarakat akan ditentukan oleh tingkah laku dan moral orang-orang muda yang bertumbuh di sekeliling kita. Sementara orang-orang muda kita dididik, dan tabiat mereka itu dibentuk pada waktu mereka masih anak-anak kepada kebiasaan-kebiasaan yang baik, pengendalian diri dan pertarakan, demikianlah kelak pengaruh mereka terhadap masyarakat. Jikalau mereka dibiarkan dengan tiada penerangan dan pengendalian, maka akibatnya mereka menjadi keras kepala, gelojoh dalam selera dan nafsu, demikianlah kelak pengaruh mereka dalam membentuk masyarakat. Pergaulan yang dipelihara oleh orang-orang muda, adat kebiasaan yang mereka bentuk, dan prinsip-prinsip yang mereka pilih sekarang adalah petunjuk kepada keadaan masyarakat untuk tahun-tahun yang akan datang. 2

Contoh Sorga Yang Paling Manis

Seharusnyalah Rumah Tangga dijadikan sebagaimana arti yang dikandung dalam perkataan itu. Rumah Tangga itu harus menjadi satu sorga kecil di atas dunia ini, satu tempat di mana cinta kasih dipertumbuhkan gantinya ditindas dengan sengaja. Kebahagiaan kita bergantung atas pemeliharaan cinta kasih, belas kasihan dan ramah-tamah yang benar terhadap satu dengan yang lain. 3
Tipe sorga yang paling manis ialah rumah tangga di mana Roh Tuhan menjadi kepala. Kalau kehendak Allah digenapi, suami dan istri menghormati satu dengan yang lain maka akan mempertumbuhkan cinta kasih dan kepercayaan. 4

Pentingnya Suasana Rumah Tangga

Suasana yang mengelilingi jiwa para bapa dan ibu memenuhi seluruh rumah dan dirasakan oleh setiap penghuni rumah tangga itu. 5
Ibu bapalah yang menciptakan sebahagian besar suasana lingkungan rumah tangga, maka apabila ada perselisihan paham di antara ibu dan bapa, anak-anak turut merasakan roh yang sama itu. Jadikanlah suasana rumah tanggamu itu harum semerbak dengan sikap lemah lembut. Kalau engkau telah merasa orang asing dan tidak berhasil menjadi orang-orang Kristen yang menurut Kitab Suci, hendaklah engkau bertobat; karena tabiat yang ada padamu pada masa percobaan itulah kelak yang akan ada padamu pada waktu kedatangan Kristus. Kalau engkau mau menjadi seorang yang saleh di dalam sorga, engkau harus lebih dahulu menjadi seorang saleh di dunia ini. Ciri-ciri tabiat yang engkau sayangi ketika masih hidup tidaklah akan diubahkan oleh kematian atau oleh kebangkitan. Engkau akan bangkit dari kubur dengan prilaku yang serupa sebagaimana dinyatakan di dalam rumah tanggamu dan dalam masyarakat. Yesus tidak mengubahkan tabiat itu pada waktu kedatanganNya. Pekerjaan mengubahkan haruslah dikerjakan sekarang. Kehidupan kita setiap hari menentukan nasib kita di masa datang. 6

Menciptakan Suatu Suasana Suci

Tiap-tiap rumah tangga Kristen haruslah mempunyai peraturan; dan seharusnyalah para ibu bapa memberikan teladan dalam perkataan, tingkah laku dan kehidupan mereka satu dengan yang lain, dengan mana mereka memberi contoh menjadi apakah anak-anak mereka di kemudian hari. Kesucian dalam perkataan dan ramah-tamah Kristen yang benar haruslah selamanya dipraktekkan. Ajarlah anak-anak dan orang-orang muda untuk menghormati dirinya sendiri, supaya jujur terhadap Allah, setia kepada prinsip; ajarkanlah mereka itu supaya menghormati dan menurut hukum Allah. Prinsip-prinsip ini akan memerintahkan kehidupan mereka dan akan dijalankan dalam pergaulan mereka dengan orang lain. Mereka akan menciptakan suasana yang suci – suasana yang akan mempengaruhi jiwa-jiwa yang lemah hatinya pada jalan yang mendaki membawa kepada kesucian dan sorga. Biarlah setiap pelajaran bersifat meninggikan dan memuliakan, maka catatan yang diadakan di dalam buku-buku sorga akan jadi sedemikian rupa, sehingga engkau tidak akan malu melihatnya pada hari penghakiman.
Anak-anak yang menerima pengajaran yang demikian . . . . akan bersedia untuk mengisi tugas-tugas kewajiban dan oleh pengajaran dan teladan itu akan selalu membantu orang-orang lain supaya melakukan yang benar. Semua orang yang perasaan moralnya belum ditumpulkan akan menghargai prinsip-prinsip yang benar; mereka akan menjadikan pertimbangan yang adil atas segala anugerah mereka yang sewajarnya dan akan mempergunakan dengan sebaik-baiknya segala kuasa jasmani, mental dan batin mereka. Jiwa-jiwa yang demikian dikuatkan terhadap penggodaan; mereka dikelilingi oleh tembok yang tidak mau rubuh. 7
Allah menghendaki agar keluarga-keluarga kita menjadi lambang dari keluarga yang di sorga. Biarlah para ibu bapa dan anak-anak mengingat hal ini setiap hari, menghubungkan mereka sendiri kepada satu dengan yang lain sebagai anggota-anggota keluarga Allah. Maka kehidupan mereka kelak akan demikian coraknya sehingga memberikan kepada dunia satu teladan tentang bagaimana rumah tangga yang mengasihi Allah dan memelihara segala perintahNya. Kristus akan dimuliakan; pendamaianNya dan rahmatNya dan cintaNya meliputi lingkungan keluarga seperti minyak wangi yang mahal. 8

Banyak hal yang tergantung atas bapa dan ibu. Haruslah mereka mempunyai pendirian yang kokoh dalam disiplin mereka, dan mereka haruslah bekerja dengan tekun supaya mempunyai satu rumah tangga yang berperaturan dan tepat, sehingga malaikat-malaikat sorga akan tertarik ke sana buat mencurahkan perdamaian dan pengaruh yang harum semerbak. 9

Jadikanlah Rumah Tangga Senang dan Berbahagia

Jangan sekali-kali dilupakan bahwa engkaulah yang menjadikan rumah tangga itu senang dan bahagia bagi dirimu sendiri dan bagi anak-anakmu oleh menghargai sifat-sifat Juruselamat. Kalau engkau membawa Kristus ke dalam rumah tangga, engkau akan mengenal yang baik daripada yang jahat. Engkau akan menolong anak-anakmu menjadi pokok-pokok kebenaran yang mengeluarkan buah Roh. 10
Kesusahan mungkin menyerang, tetapi inilah nasib umat manusia. Biarlah kesabaran, pengucapan syukur dan kasih itu memeliharakan sukacita dalam hati meskipun hari mendung dan gelap. 11
Mungkin rumah tangga itu sederhana, tetapi itu dapat selalu suatu tempat di mana perkataan gembira diucapkan dan perbuatan kebajikan diadakan, di mana ramah-tamah dan cinta kasih menjadi tamu yang tetap. 12
Jalankanlah segala peraturan rumah tangga itu dalam kebijaksanaan dan kasih, bukan dengan tongkat besi. Anak-anak akan menanggapi peraturan kasih itu dengan penurutan sukarela. Hargai anak-anakmu kapan saja engkau dapat lakukan. Jadikanlah kehidupan mereka itu gembira sedapat mungkin . . . . Peliharalah tanah hati mereka lembut oleh pernyataan cinta dan kasih sayang dengan demikian hati itu tersedia untuk bibit kebenaran. Ingatlah bahwa Tuhan bukan hanya memberikan dunia embun dan hujan, tetapi senyum yang indah dan sinar matahari yang menjadikan bibit itu berkecambah dan kuncupnya muncul. Ingatlah bahwa anak-anak bukan hanya memerlukan teguran dan perbaikan, melainkan anjuran dan pujian, ucapan kegembiraan dalam kemurahan. 13
Buanglah perselisihan jauh-jauh dari rumah tanggamu. “Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama suci, kemudian suka kedamaian, lemah lembut dan mudah menggembirakan, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik dengan tidak membeda-bedakan orang terhadap orang lain dan tidak pula berpura-pura. Dan buah-buah kebenaran itu ditaburkan dengan damai bagi semua mereka yang mengadakan damai.” Kelemahlembutan dan perdamaianlah yang kita sukai dalam rumah tangga kita.14

Tali Pengikat Yang Lemah Lembut

Ikatan keluarga itulah ikatan yang paling rapat, yang paling lemah lembut dan suci dari semua ikatan yang ada di dalam dunia ini. Ikatan itu dimaksudkan supaya menjadi suatu berkat kepada umat manusia. Maka ikatan itu menjadi suatu berkat di manapun sumpah pernikahan itu diadakan dengan hikmatnya, dalam takut akan Allah, dan dengan pertimbangan yang selayaknya untuk segala tugas kewajibannya. 15
Tiap-tiap rumah tangga itu haruslah menjadi tempat kasih diamalkan, suatu tempat di mana malaikat-malaikat Allah berdiam, bekerja dengan kelembutan dan menaklukkan hati para ibu bapa dan anak-anak. 16
Rumah tangga haruslah dijadikan satu Baitel, hati kita itu dijadikan tempat suci. Di mana saja kasih Allah itu dihargakan dalam jiwa, di sana akan ada perdamaian, akan ada terang dan sukacita. Paparkanlah firman Allah di hadapan keluargamu dalam kasih dan bertanyalah. “Apakah yang difirmankan Allah?” 17

Hadirat Kristus Menjadikan Rumah Tangga Kristen

Rumah tangga yang dijadikan indah oleh kasih, simpati dan lemah lembut ialah satu tempat yang disukai malaikat-malaikat berkunjung dan tempat di mana Allah dimuliakan. Pengaruh rumah tangga Kristen yang dijaga dengan hati-hati pada masa bertumbuhnya anak-anak dan masa remaja ialah perlindungan yang paling selamat melawan kejahatan dunia ini. Dalam suasana rumah tangga yang demikian anak-anak akan belajar mengasihi baik ibu bapanya dalam dunia ini maupun Bapanya yang di sorga. 18
Sejak mereka masih kecil, anak-anak muda perlu mempunyai suatu benteng yang kokoh dibangun di antara mereka dengan dunia ini, sehingga pengaruh jahat yang akan merusak itu tidak mempengaruhi mereka. 19
Setiap keluarga Kristen haruslah menjelaskan kepada dunia kuasa dan keunggulan pengaruh Kristen . . . . Para ibu bapa haruslah menyadari akan tanggungjawab mereka supaya menjaga rumah tangganya sehingga bebas dari segala kejahatan dan kecemaran batin. 20
Kesucian Allah haruslah meliputi rumah tangga itu . . . para ibu bapa dan anak-anak haruslah mendidik mereka sendiri untuk bekerjasama dengan Allah. Mereka harus menyesuaikan segala tabiat dan kebiasaan mereka dengan rencana Allah. 21
Hubungan kekeluargaan haruslah menyucikan di dalam pengaruhnya. Rumah tangga Kristen yang didirikan dan dijalankan setuju dengan rencana Allah ialah pembantu yang ajaib dalam membentuk tabiat Kristen . . . . Para ibu-bapa dan anak-anak haruslah bersatu dalam menyerahkan pelayanan dengan cinta kepada Allah, yakni yang dapat memelihara cinta manusia itu suci dan mulia. 22

Pekerjaan pertama yang harus dilakukan dalam rumah tangga Kristen ialah untuk memperhatikan apakah Roh Kristus sudah ada di dalamnya, supaya tiap-tiap anggota rumah tangga itu dapat memikul salibNya dan mengikut ke mana saja Yesus pergi. 23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar