Sabtu, 06 Juni 2015

32. KERJAKAN DULU TAMAN HATI

KERJAKAN DULU TAMAN HATI

Ibu Bapa Itu Seperti Tukang Kebun

Tuhan telah mengamanatkan kepada ibu bapa suatu pekerjaan yang tekun dan suci. Mereka harus mengerjakan dengan teliti tanah tanaman hati. Dengan demikian mereka menjadi teman sekerja bersama-sama dengan Allah. Dia mengharapkan agar mereka menjaga dan mengurus baik-baik taman hati anak-anaknya. Mereka harus menaburkan bibit yang baik, mencabut setiap rumput yang tidak baik. Setiap kekurangan dalam tabiat, segala kelakuan dalam tabiat serta segala kesalahan dalam kelakuan, perlu dibuang; karena kalau dibiarkan, kesemuanya itu akan merusakkan keindahan tabiat. 1
Hai ibu bapa, rumah tanggamu sendirilah ladang yang pertama di mana kamu dipanggil untuk bekerja. Tanam-tanaman yang indah yang ada dalam rumah tangga menuntut pemeliharaanmu yang pertama, kepadamu ditentukan supaya menjaga jiwa seperti mereka yang satu waktu kelak memberi pertanggungjawaban. Dengan hati-hati pertimbangkanlah pekerjaanmu, sifat pekerjaan itu, tujuannya dan akibatnya. 2
Di muka pintu rumahmu sendiri ada sebidang tanah untuk dipelihara, maka Allah meminta pertanggung jawabanmu untuk pekerjaan ini yang telah diserahkan ke dalam tanganmu. 3

Mengerjakan Taman

Pengaruh yang merajalela dalam dunia ini membuat anak-anak muda menderita, mengikuti aliran yang ada dalam pikiran mereka. Kalau mereka sudah menjadi buas pada masa mudanya, para ibu bapa berkata mereka akan berubah kepada yang benar setelah beberapa saat lamanya, dan apabila sudah berumur 16 atau 18 tahun akan mengadakan pertimbangan bagi dirinya sendiri dan tinggalkan kebiasaan yang salah itu serta akhirnya menjadi pria dan wanita yang berguna. Ini adalah suatu kesalahan! Untuk bertahun-tahun lamanya mereka membolehkan musuh itu menabur dalam taman hati; mereka mengizinkan prinsip-prinsip yang salah bertumbuh, dan di dalam banyak kasus segala usaha yang dicurahkan pada kemudian hari atas tanah taman itu akan tidak menghasilkan apa-apa lagi . . . .
Beberapa ibu bapa telah membiarkan anak-anaknya menderita dengan membentuk kebiasaan yang salah, cacat itu dapat dilihat sepanjang umur hidupnya. Kepada ibu bapalah ditanggungkan dosa ini. Anak-anak ini mengaku orang-orang Kristen; namun tanpa suatu pekerjaan rakhmat yang khusus atas mereka dan tidak ada perubahan yang sesungguhnya dalam hati, kebiasaan-kebiasaan mereka yang lalu masih nampak dalam semua pengalamannya, dan mereka akan pertunjukkan persis sama seperti yang dibiarkan oleh ibu bapa mereka telah bentuk itu. 4
Janganlah dibiarkan orang muda itu menderita dalam mempelajari yang baik dan yang jahat dengan pemikiran bahwa yang baik itu akan tersebar luas dan yang jahat itu akan hilang pengaruhnya. Kejahatan itu akan lebih cepat bertumbuh daripada yang baik. Memang ada kemungkinan setelah beberapa tahun kejahatan itu mereka pelajari boleh dibasmi; tetapi siapakah yang berani melakukan ini? Waktu itu singkat adanya. Lebih mudah dan jauh lebih selamat untuk menabur bibit kebersihan dan kebaikan dalam hati anak-anakmu daripada mencabut rumput-rumput kemudian. Kesan-kesan yang diadakan dalam pikiran orang-orang muda susah untuk dihapuskan. Itulah sebabnya penting agar kesan-kesan itu adalah kesan yang baik, sehingga segala kuasa otak orang muda yang masih luwes itu dapat diluruskan pada jurusan yang benar. 5

Menabur Bibit, Mencabut Rumput

Pada tahun-tahun pertama dalam kehidupan seorang anak, tanah hatinya haruslah dipersiapkan dengan hati-hati untuk menerima hujan rakhmat Allah. Kemudian bibit-bibit kebenaran itu harus ditaburkan dengan hati-hati, kemudian dipelihara dengan rajin. Maka Allah, yang memberi pahala atas usaha yang diadakan dalam namaNya, akan menghidupkan bibit yang ditabur itu; mula-mula keluarlah kecambah, kemudian mayangnya, akhirnya butir gandum yang sempurna dalam mayangnya.
Seringkali terjadi, karena jahatnya kelalaian orang tua, Setan menaburkan bibit-bibitnya di dalam hati anak-anak, maka suatu panen yang memalukan dan duka cita dilahirkan. Dunia dewasa ini hampa akan kebaikan yang benar karena para ibu bapa telah gagal mengumpulkan anak-anak mereka kepada dirinya dalam rumah tangga. Para orang tua tidak menjauhkan mereka dari pergaulan dengan orang-orang sembrono dan nekat. Oleh sebab itu anak-anak telah pergi ke dalam dunia untuk menaburkan bibit kematian. 6
Pekerjaan yang besar dalam pengajaran, yaitu mencabut rumput-rumput yang tidak berguna dan beracun, ialah suatu pekerjaan yang maha penting. Karena kalau dibiarkan begitu saja, rumput-rumput tersebut akan bertumbuh hingga tercekiklah tumbuh-tumbuhan yang berprinsip moral dan kebenaran yang indah itu. 7
Kalau sebidang tanah tidak dikerjakan, rumput-rumput yang jahat pasti akan tumbuh, yang nantinya sukar untuk mencabutnya. Kemudian tanah itu haruslah dikerjakan dan rumput-rumput dicabut sebelum tanaman-tanaman yang indah itu dapat bertumbuh. Sebelum tanam-tanaman yang berharga ini dapat tumbuh, bibitnya harus terlebih dahulu ditaburkan dengan hati-hati. Kalau ibu bapa melalaikan penaburan bibit yang indah itu kemudian mengharapkan suatu penuaian gandum yang indah, mereka akan kecewa; karena mereka akan menuai unak dan duri. Setan selalu waspada, siap sedia untuk menaburkan bibit yang akan tumbuh dan mengeluarkan banyak buah sesuai dengan sifatnya yang jahat itu. 8

Kewaspadaan yang kekal harus dinyatakan dalam hubungannya dengan anak-anak kita. Dengan segala siasatnya yang berlipatganda itu Setan bekerja dengan wataknya dan kemauan anak itu digoda segera sesudah mereka lahir. Keselamatan mereka tergantung kepada kebijaksanaan dan pemeliharaan para orang tuanya. Mereka harus bergumul dalam kasih dan takut akan Allah untuk mengisi lebih dahulu taman hati itu, menaburkan bibit yang baik dari roh yang benar, sifat-sifat baik, dan cinta serta takut akan Allah. 9

Membukakan Keindahan Alamiah


Para ibu bapa dan guru-guru harus berusaha dengan sungguh-sungguh mencari hikmat Yesus yang senantiasa bersedia untuk memberikan; karena mereka menghadapi pikiran manusia pada masa perkembangannya yang paling menarik hati dan yang sangat berkesan. Mereka harus bertujuan mempertumbuhkan kecenderungan orang muda itu supaya setiap tahap kehidupan mereka boleh menggambarkan keindahan yang sewajarnya yang pantas untuk masa itu, terbuka dengan perlahan-lahan sebagaimana tumbuh-tumbuhan dan kembang di dalam taman. 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar