Ibu Bapa Itu Seperti Tukang Kebun
Tuhan telah mengamanatkan kepada
ibu bapa suatu pekerjaan yang tekun dan suci. Mereka harus mengerjakan dengan
teliti tanah tanaman hati. Dengan demikian mereka menjadi teman sekerja
bersama-sama dengan Allah. Dia mengharapkan agar mereka menjaga dan mengurus
baik-baik taman hati anak-anaknya. Mereka harus menaburkan bibit yang baik,
mencabut setiap rumput yang tidak baik. Setiap kekurangan dalam tabiat, segala
kelakuan dalam tabiat serta segala kesalahan dalam kelakuan, perlu dibuang;
karena kalau dibiarkan, kesemuanya itu akan merusakkan keindahan tabiat. 1
Hai ibu bapa, rumah tanggamu
sendirilah ladang yang pertama di mana kamu dipanggil untuk bekerja.
Tanam-tanaman yang indah yang ada dalam rumah tangga menuntut pemeliharaanmu
yang pertama, kepadamu ditentukan supaya menjaga jiwa seperti mereka yang satu
waktu kelak memberi pertanggungjawaban. Dengan hati-hati pertimbangkanlah
pekerjaanmu, sifat pekerjaan itu, tujuannya dan akibatnya. 2
Di muka pintu rumahmu sendiri ada
sebidang tanah untuk dipelihara, maka Allah meminta pertanggung jawabanmu untuk
pekerjaan ini yang telah diserahkan ke dalam tanganmu. 3
Mengerjakan Taman
Pengaruh yang merajalela dalam
dunia ini membuat anak-anak muda menderita, mengikuti aliran yang ada dalam
pikiran mereka. Kalau mereka sudah menjadi buas pada masa mudanya, para ibu
bapa berkata mereka akan berubah kepada yang benar setelah beberapa saat
lamanya, dan apabila sudah berumur 16 atau 18 tahun akan mengadakan
pertimbangan bagi dirinya sendiri dan tinggalkan kebiasaan yang salah itu serta
akhirnya menjadi pria dan wanita yang berguna. Ini adalah suatu kesalahan!
Untuk bertahun-tahun lamanya mereka membolehkan musuh itu menabur dalam taman
hati; mereka mengizinkan prinsip-prinsip yang salah bertumbuh, dan di dalam
banyak kasus segala usaha yang dicurahkan pada kemudian hari atas tanah taman
itu akan tidak menghasilkan apa-apa lagi . . . .
Beberapa ibu bapa telah
membiarkan anak-anaknya menderita dengan membentuk kebiasaan yang salah, cacat
itu dapat dilihat sepanjang umur hidupnya. Kepada ibu bapalah ditanggungkan
dosa ini. Anak-anak ini mengaku orang-orang Kristen; namun tanpa suatu
pekerjaan rakhmat yang khusus atas mereka dan tidak ada perubahan yang
sesungguhnya dalam hati, kebiasaan-kebiasaan mereka yang lalu masih nampak dalam
semua pengalamannya, dan mereka akan pertunjukkan persis sama seperti yang
dibiarkan oleh ibu bapa mereka telah bentuk itu. 4
Janganlah dibiarkan orang muda
itu menderita dalam mempelajari yang baik dan yang jahat dengan pemikiran bahwa
yang baik itu akan tersebar luas dan yang jahat itu akan hilang pengaruhnya.
Kejahatan itu akan lebih cepat bertumbuh daripada yang baik. Memang ada
kemungkinan setelah beberapa tahun kejahatan itu mereka pelajari boleh dibasmi;
tetapi siapakah yang berani melakukan ini? Waktu itu singkat adanya. Lebih
mudah dan jauh lebih selamat untuk menabur bibit kebersihan dan kebaikan dalam
hati anak-anakmu daripada mencabut rumput-rumput kemudian. Kesan-kesan yang
diadakan dalam pikiran orang-orang muda susah untuk dihapuskan. Itulah sebabnya
penting agar kesan-kesan itu adalah kesan yang baik, sehingga segala kuasa otak
orang muda yang masih luwes itu dapat diluruskan pada jurusan yang benar. 5
Menabur Bibit, Mencabut Rumput
Pada tahun-tahun pertama dalam
kehidupan seorang anak, tanah hatinya haruslah dipersiapkan dengan hati-hati
untuk menerima hujan rakhmat Allah. Kemudian bibit-bibit kebenaran itu harus
ditaburkan dengan hati-hati, kemudian dipelihara dengan rajin. Maka Allah, yang
memberi pahala atas usaha yang diadakan dalam namaNya, akan menghidupkan bibit
yang ditabur itu; mula-mula keluarlah kecambah, kemudian mayangnya, akhirnya
butir gandum yang sempurna dalam mayangnya.
Seringkali terjadi, karena
jahatnya kelalaian orang tua, Setan menaburkan bibit-bibitnya di dalam hati
anak-anak, maka suatu panen yang memalukan dan duka cita dilahirkan. Dunia
dewasa ini hampa akan kebaikan yang benar karena para ibu bapa telah gagal
mengumpulkan anak-anak mereka kepada dirinya dalam rumah tangga. Para orang tua
tidak menjauhkan mereka dari pergaulan dengan orang-orang sembrono dan nekat.
Oleh sebab itu anak-anak telah pergi ke dalam dunia untuk menaburkan bibit
kematian. 6
Pekerjaan yang besar dalam
pengajaran, yaitu mencabut rumput-rumput yang tidak berguna dan beracun, ialah
suatu pekerjaan yang maha penting. Karena kalau dibiarkan begitu saja,
rumput-rumput tersebut akan bertumbuh hingga tercekiklah tumbuh-tumbuhan yang
berprinsip moral dan kebenaran yang indah itu. 7
Kalau sebidang tanah tidak
dikerjakan, rumput-rumput yang jahat pasti akan tumbuh, yang nantinya sukar
untuk mencabutnya. Kemudian tanah itu haruslah dikerjakan dan rumput-rumput
dicabut sebelum tanaman-tanaman yang indah itu dapat bertumbuh. Sebelum
tanam-tanaman yang berharga ini dapat tumbuh, bibitnya harus terlebih dahulu
ditaburkan dengan hati-hati. Kalau ibu bapa melalaikan penaburan bibit yang
indah itu kemudian mengharapkan suatu penuaian gandum yang indah, mereka akan
kecewa; karena mereka akan menuai unak dan duri. Setan selalu waspada, siap
sedia untuk menaburkan bibit yang akan tumbuh dan mengeluarkan banyak buah
sesuai dengan sifatnya yang jahat itu. 8
Kewaspadaan yang kekal harus
dinyatakan dalam hubungannya dengan anak-anak kita. Dengan segala siasatnya
yang berlipatganda itu Setan bekerja dengan wataknya dan kemauan anak itu
digoda segera sesudah mereka lahir. Keselamatan mereka tergantung kepada
kebijaksanaan dan pemeliharaan para orang tuanya. Mereka harus bergumul dalam
kasih dan takut akan Allah untuk mengisi lebih dahulu taman hati itu,
menaburkan bibit yang baik dari roh yang benar, sifat-sifat baik, dan cinta
serta takut akan Allah. 9
Membukakan Keindahan Alamiah
Para ibu bapa dan guru-guru harus
berusaha dengan sungguh-sungguh mencari hikmat Yesus yang senantiasa bersedia
untuk memberikan; karena mereka menghadapi pikiran manusia pada masa
perkembangannya yang paling menarik hati dan yang sangat berkesan. Mereka harus
bertujuan mempertumbuhkan kecenderungan orang muda itu supaya setiap tahap
kehidupan mereka boleh menggambarkan keindahan yang sewajarnya yang pantas
untuk masa itu, terbuka dengan perlahan-lahan sebagaimana tumbuh-tumbuhan dan
kembang di dalam taman. 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar