PASAL 69
KESOPANAN DAN KEBAIKAN HATI
Kesopanan Itu Akan
Membuang Sebagian Penyakit Kehidupan
Prinsip yang perlu ditanamkan
dalam suatu perintah ialah, “Hendaklah kamu mengasihi satu dengan yang lain,”
ini menjadi suatu pedoman yang penting demi kebahagiaan. Hendaklah kesopanan
Kristen memerintah dalam setiap rumah tangga. Kesopanan itu murah, tetapi dia
mempunyai kuasa untuk menghaluskan sifat-sifat manusia yang kasar dan keras,
tanpa kesopanan sifat-sifat itu akan bertumbuh terus. Memperkembangkan
kesopanan yang seragam perlu ada kerelaan melakukan sebagaimana yang kita suka
dibuat orang lain kepada kita. Hal ini akan membuang sebagian penyakit dalam
kehidupan. 1
Kesopanan Dimulai
Dalam Rumah Tangga
Jikalau kita ingin agar anak-anak
kita mempraktekkan kesopanan, kebaikan hati, dan kasih, kita sendiri harus
memberi teladan kepada mereka. 2
Kesopanan dalam perkara kecil
sekalipun haruslah dinyatakan ibu-bapa terhadap satu dengan yang lain. Kebaikan
hati bersama haruslah menjadi peraturan dalam rumah tangga. Jangan dibiarkan
bahasa yang kasar; jangan diucapkan kata-kata yang pahit dan menusuk perasaan. 3
Biarlah semua mempunyai roman
muka yang cerah, mempunyai suara yang lemah lembut, dan semua mempunyai
pembawaan yang sopan; dan hal ini adalah unsur-unsur kuasa. Anak-anak itu akan
tertarik oleh kegembiraan dan sikap yang riang-gembira. Tunjukkan kepada mereka
kesopanan, kebaikan hati, maka mereka akan menyatakan roh yang sama kepada kamu
dan terhadap satu dengan yang lain. 4
Kesopanan dan pengendalian diri
sendiri itu akan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap tabiat
anak-anakmu daripada hanya dengan kata-kata. 5
Kemurahan Hati
Terhadap Satu Dengan yang Lain Membuat Rumah Tangga Itu Suatu Firdaus
Para orang tua dapat memberi
dorongan dan kegembiraan kepada anak-anaknya oleh berbicara dengan kemurahan
hati dan dengan memberi pujian kepada mereka ketika mereka berusaha melakukan
yang benar. Orang tua yang merangkulkan tangannya kepada lingkaran keluarga
menjadi suatu daya tarik untuk mengusir bayang-bayang gelap dan membawa sinar
matahari kesukaan ke dalamnya. Murah hati dan kesabaran terhadap satu dengan
yang lain akan menjadikan rumah tangga itu menjadi suatu Firdaus dan akan
menarik malaikat-malaikat kudus masuk ke dalam lingkaran keluarga itu. Tetapi
malaikat-malaikat kudus itu akan lari dari suatu rumah tangga bila terdapat di
dalamnya kata-kata yang tidak menyenangkan, persungutan dan percekcokan.
Kemarahan, mengeluh dan bersikap kasar satu dengan yang lain akan menutup pintu
bagi masuknya Yesus. 6
Kesopanan dan cinta kasih
haruslah ada di antara anggota keluarga yang sama, demikian juga dalam
kehidupan sehari-hari dan jangan kiranya dipengaruhi lingkungan yang di luar
keluarga. 7
Suara yang menyenangkan,
kelemahlembutan, dan cinta kasih yang sungguh-sungguh yang dinyatakan dengan
baik dalam segala tindak tanduk yang disertai dengan kerajinan, kebersihan dan
penghematan, maka walaupun tinggal dalam gubuk, menjadikan rumah tangga itu
paling bahagia. Khalik itu akan menerima dan menghormati rumah tangga yang
demikian. 8
Ada banyak orang yang seharusnya
mengurangi kegiatannya di dunia luar dan mengaktifkan kegiatannya lebih banyak
di antara lingkungan anggota keluarga. Haruslah dikurangi pertunjukkan
sopan-santun dan cinta yang dangkal terhadap orang-orang asing dan kepada
tamu-tamu, dan ditunjukkan lebih banyak kemurahan hati yang terpancar dari
kasih sejati, simpati terhadap yang dikasihi dalam lingkungan tempat perapian
sendiri. 9
Kesopanan Sejati
Diterapkan
Budi bahasa yang halus ialah
suatu kebutuhan besar dan perlu dikembangkan dalam rumah tangga. Ini adalah
suatu kesaksian yang sangat berkuasa dalam mengharumkan kebenaran. Dalam diri
siapa saja tampak bahasa dan tingkah laku yang kasar yang menunjukkan suatu
hati yang dirusak. Kebenaran yang asalnya dari sorga tidak pernah merendahkan
penerimanya, tidak pernah menjadikan dia kasar atau jahat. Pengaruh dari
kebenaran itu memperhalus dan melunakkan. Bilamana kebenaran itu diterima orang
muda dalam hati dia akan menjadi sopan dan hormat. Sopan-santun Kristen itu
dapat diterima hanya melalui pekerjaan Roh Kudus. Kebenaran itu bukan terdiri
dari budi bahasa dan cinta tiruan, diterima dengan menundukkan kepala dan
tersenyum bodoh. Sopan-santun seperti inilah yang dimiliki orang-orang dunia
dan cara-cara yang demikian jauh dari sopan-santun Kristen yang benar. Budi
bahasa yang benar, sopan-santun sejati, hanya akan diperoleh dari suatu
pengetahuan Injil Kristus yang praktis. Kesopanan sejati, kemurahan hati yang
benar, ialah suatu kebajikan yang perlu ditunjukkan kepada semua orang, tinggi
atau rendah, kaya atau miskin. 10
Intisari dari kesopanan yang
benar ialah perhatian terhadap orang lain. Pendidikan itu penting dan baik
untuk memperluas rasa simpati dan mendorong keramahan secara menyeluruh. Itulah
yang disebut kebudayaan yang tidak membuat orang muda merasa terlalu segan
terhadap orang tua mereka dan sangat menolong kepada tugas kewajiban mereka,
menghargai keunggulan mereka, sabar terhadap kesalahan mereka, berguna kepada
keperluan hidup mereka. Adalah suatu kegagalan jikalau pendidikan itu tidak
membuat seseorang berhati-hati dan lemah lembut, tidak berkemurahan dan tidak
suka menolong orang muda, orang tua, dan tidak bersikap ramah-tamah kepada
semua orang, baik terhadap orang yang malang. 11
Kesopanan Kristen itu menjadi
suatu pegangan emas, yang akan mempersatukan anggota-anggota keluarga dalam
ikatan kasih, akan semakin erat dan makin kuat setiap hari. 12
Buatlah Hukum
Keemasan Itu Menjadi Sebuah Peraturan Untuk Keluarga
Hukum pergaulan yang sangat
penting dan peraturan dalam hubungan keluarga akan ditemukan dalam Alkitab. Isi
Alkitab itu bukan hanya standar moral yang terbaik dan murni, tetapi menjadi
standar sifat kesopanan yang sangat berharga ada di dalamnya. Khotbah
Juruselamat kita di atas Bukit berisi pengajaran yang tak terhingga nilainya
bagi orang tua dan orang muda. Pengajaran itu haruslah lebih sering dibacakan
dalam lingkungan keluarga dan menjadi suatu pengajaran yang sangat indah, yang
perlu diberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Hukum keemasan itu ialah,
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka, “sama seperti perintah rasul itu, Di dalam saling
menghormati satu dengan yang lain,” haruslah menjadi peraturan dalam keluarga.
Mereka yang menghargai Roh Kristus akan menyatakan kesopanan dalam rumah
tangga, mempunyai satu roh suka berbuat baik walaupun dalam perkara kecil.
Mereka akan senantiasa berusaha untuk membuat bahagia semua orang ada di
sekelilingnya, akan melupakan diri dalam menunjukkan perhatian kepada orang
lain. Inilah yang seharusnya yang menjadi buah dari pohon yang tumbuh daripada
orang Kristen. 13
Peraturan keemasan ialah suatu
prinsip kesopanan sejati, ilustrasi yang sebenarnya telah kelihatan di dalam
kehidupan dan tabiat Yesus. Oh, betapa indah dan lembutnya cahaya yang
dipancarkan dalam kehidupan Juruselamat kita itu sehari-hari. Betapa manisnya
keramahan yang mengalir dari hadiratNya. Mereka yang tinggal bersama Kristus
akan dikelilingi dengan suasana ilahi. Kemurnian jubah mereka yang putih itu
akan diharumkan dengan wangi-wangian dari taman Tuhan. Roman muka akan
memantulkan cahaya dari wajahNya, menerangi jalan sehingga kaki yang lelah
tidak terserandung. 14
Uraian Terbaik
Tentang Etiket
Penjelasan yang sangat berharga
tentang etiket atau tatacara pergaulan yang pernah ditulis ialah ajaran yang
disampaikan oleh Juruselamat dengan ucapan Roh Kudus melalui rasul Paulus,
ialah kata-kata yang harus tetap terukir dalam ingatan setiap orang, bagi orang
yang sudah tua atau yang masih muda:
“Sama seperti Aku telah mengasihi
kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”
“Kasih itu sabar, kasih itu murah
hati,
Kasih itu tidak cemburu
Kasih itu tidak memegahkan diri
dan tidak sombong
Ia tidak melakukan yang tidak
sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pernah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain,
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan,
tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu.
Alkitab mengajarkan sopan santun;
dan buku itu menjanjikan banyak ilustrasi mengenai roh yang tidak mementingkan
diri sendiri, kasih karunia lemah lembut, perangai yang menarik, yang memberi
ciri kesopanan yang sejati. Kesemuanya ini melukiskan tabiat Kristus. Semua
kelemahlembutan sejati dan kesopanan di dunia ini, walaupun di antara
orang-orang yang tidak mengakui namaNya, berasal daripadaNya. Dia menginginkan agar
ciri-ciri tabiat ini dipantulkan sepenuhnya dalam diri anak-anakNya. Ia
bermaksud agar di dalam diri kita orang-orang dapat memandang keindahanNya. 16
Kekristenan itu akan membuat
seorang pria menjadi sopan. Kristus adalah seorang yang sopan, Dia sopan walau
terhadap orang-orang yang menganiaya Dia sekalipun; dan para pengikutNya yang
sejati akan menyatakan roh yang sama. Lihatlah kepada Paulus ketika dia dibawa
ke hadapan para penguasa. Kesanggupannya berbicara di hadapan raja Agrippa
menjadi suatu ilustrasi kesopanan sejati, sama seperti seorang yang lancar
berbicara dalam kelemahlembutan. Injil itu tidak mendorong sopan santun secara
formal seperti yang dilakukan masyarakat umum di dunia ini, tetapi yang
dimaksud ialah sopan-santun yang bersumber dari kebaikan hati yang sejati. 17
Kita tidak meminta kenyataan
sopan santun seperti yang disebutkan dunia ini, tetapi kesopanan yang akan
membawa setiap orang itu ke tempat yang kekal dan diberkati. 18
Sopan-Santun Sejati
Harus Didorong Oleh Kasih
Untuk memperkembang sifat
kehidupan secara luar dengan sangat hati-hati tidak cukup hanya membuang
kerewelan, pertimbangan yang kasar, dan berbicara dengan tidak sopan. Kehalusan
budi pekerti sejati itu tidak pernah menyatakan dirinya sedemikian rupa sebagai
seorang yang paling unggul. Kasih itu haruslah berada di dalam hati. Seorang
Kristen yang benar itu tingkah-lakunya bermotifkan kasih yang mendalam terhadap
Tuhannya. Cinta kasihnya yang sudah berakar kepada Kristus menimbulkan suatu
perhatian yang tidak mementingkan diri kepada saudara-saudaranya. 19
Mengenai segala sesuatu yang
perlu diusahakan, yang lebih berharga dalam pemandangan Allah dan perlu
dipupuk, tidak ada lain kecuali, sebuah hati yang murni, budi pekerti yang
diilhamkan rasa syukur dan kedamaian.
Jikalau keserasian kebenaran
ilahi dan kasih berada di dalam hati, itu akan terpancar di dalam kata-kata dan
dalam tingkah laku . . . . Roh kedermawanan sejati haruslah ada dalam hati.
Kasih itu memberi kepada pemiliknya anugerah, kesopanan dan keindahan tingkah
laku. Kasih itu menyinari roman muka dan melembutkan suara; dan kasih itu
menyucikan dan meninggikan segenap kehidupan manusia. Kasih itu membawa dia ke
dalam keserasian dengan Allah, karena itu adalah suatu sifat dari sorga. 20
Sopan-santun yang benar bukan
sekedar mempelajari dan mengikuti peraturan-peraturan dari tatacara etiket itu
saja. Tingkah laku yang sopan perlu mendapat perhatian; Kalau saja prinsip itu
tidak dikompromikan, maka pertimbangan kepada orang lain akan menuntun untuk menerima
adat kebiasaan; akan tetapi kesopanan sejati tidak menuntut pengorbanan prinsip
agar menerima adat kebiasaan. Kesopanan sejati tidak mengenal kasta di
masyarakat. Hal itu mengerjakan harga diri menghormati kejujuran manusia, dan
penghargaan bagi keluarga besar dalam persaudaraan manusia. 21
Kasih Itu
Dinyatakan Dalam Pandangan, Kata-kata Dan Tingkah Laku
Hai para orang tua, di atas
segala sesuatu itu biarlah anak-anakmu dikelilingi dengan suasana gembira,
sopan santun dan kasih. Bilamana ada kasih di dalam rumah tangga dan jikalau
kasih itu dinyatakan dalam pandangan, dalam kata-kata dan tingkah-laku, rumah
itu menjadi tempat tinggal malaikat-malaikat sorga. Hai para orang tua, biarlah
suka-cita, sinar cinta kasih dan kebahagiaan yang disertai dengan rasa puas
memasuki hatimu sendiri dan biarlah pengaruhnya yang manis itu meliputi rumah
tanggamu. Nyatakanlah kebaikan hati, roh kesabaran dan doronglah roh yang sama
di antara anak-anakmu, binalah dengan segera kasih karunia yang akan menyinari
kehidupan rumah tanggamu. Suasana yang diciptakan sedemikian rupa bagi
anak-anakmu, sebagaimana pentingnya udara dan sinar matahari terhadap
sayur-sayuran di bumi ini, yang akan menunjang kesehatan tubuh dan mencerdaskan
pikiran. 22
Tingkah laku yang lemah lembut, percakapan
yang penuh keramahan dan perbuatan yang disertai dengan kasih akan mengikat
hati anak-anak itu kepada orang tuanya, dengan kasih sayang yang seperti tali
sutera mengikat rumah tangga itu lebih menarik daripada harta emas perhiasan
yang termahal yang dapat dibeli.23
Perangai yang
Berbeda-beda Itu Harus Dipersatukan
Di dalam perintah Allah itu ada
seruan agar orang-orang yang berbeda perangai itu hendaknya bergaul
bersama-sama. Apabila hal itu menjadi suatu kasus, biarlah setiap anggota
keluarga menghargakan perasaan orang lain secara jujur dan menghormati hak-hak
orang lain. Dengan demikian terjadilah saling memperhatikan dan bersabar
terhadap satu dengan yang lain, sikap-sikap prasangka dikurangi dan ciri-ciri
tabiat yang kasar dihaluskan. Keharmonisan boleh terjamin, dan perangai yang
dipersatukan itu dapat menguntungkan kepada satu dengan yang lain. 24
Penebusan Tidak
Akan Ada Kalau Kurang Kesopanan
Mereka yang mengaku menjadi
pengikut Kristus dan pada waktu yang sama tidak berkelakuan baik, kasar, tidak
sopan dalam perkataan dan perangai berarti dia belum pernah belajar akan
Kristus. Seorang yang suka menggertak, yang suka memaksa orang, yang suka mencari-cari
kesalahan bukanlah orang Kristen. Karena menjadi seorang Kristen berarti
haruslah orang itu seperti Kristus. Tingkah-laku beberapa orang Kristen sangat
kurang dalam kebaikan dan kesopanan, kebaikan mereka ialah membicarakan hal-hal
yang jahat. Seharusnyalah bahwa ketulusan hati mereka jangan diragukan lagi.
Kejujuran mereka janganlah dipertanyakan orang, akan tetapi ketulusan hati dan
kejujuran itu akan tidak dapat ditebus lagi karena kekurangan dalam kebaikan
dan kesopanan. Hendaklah orang Kristen itu seorang yang bersimpati, pada waktu
yang sama seorang yang benar, penuh dengan belas kasihan dan sopan, jujur dan
setia. 25
Setiap kealpaan dalam
sopan-santun, lalai melakukan kesopanan di antara bersaudara, lalai dalam
kebaikan, lalai memberi kata-kata dorongan dalam lingkungan keluarga, antara
anak-anak terhadap orang tua dan orang tua terhadap anak-anak, akan menguatkan
kebiasaan-kebiasaan yang menjadikan tabiat itu bukan seperti tabiat Kristus.
Tetapi jikalau perkara-perkara kecil ini dilakukan terus-menerus, hal ini akan
menjadi masalah yang besar. Kebiasaan-kebiasaan ini akan bertambah-tambah
kepada ukuran yang lebih besar. Kebiasaan itu akan menjadi sebuah wangi-wangian
yang harum dalam kehidupan yang akan naik kepada Allah sama seperti dupa yang
kudus. 26
Banyak Orang yang
Ingin Mendapat Perhatian
Banyak orang yang merindukan
persahabatan yang simpati . . . . Seharusnyalah kita melupakan diri, berusaha
senantiasa menunjukkan rasa syukur walaupun dalam perkara-perkara kecil oleh
kemurahan yang kita terima dari orang lain. Mencari kesempatan untuk
menggembirakan orang lain dan berusaha meringankan dan menghilangkan kesusahan
dan beban orang lain oleh melakukan kebajikan yang lemah lembut dan perbuatan
sedikit kasih. Kesadaran melakukan sopan-santun dalam
keluarga kita dan meluaskan ke luar lingkungan keluarga, akan menolong untuk
menambah kebahagiaan hidup; dan kelalaian melakukan perkara-perkara yang kecil
ini menambah kepahitan dan kesusahan dalam kehidupan. 27
Melalui Pergaulan
Sosial Hubungan Diadakan Dengan Dunia
Kekristenan itu mengadakan
hubungan dengan dunia melalui pergaulan sosial. Setiap pria dan wanita yang
sudah merasakan kasih Kristus dan sudah menerima dalam hatinya terang dari
ilahi dituntut oleh Allah memancarkan cahaya di atas jalan manusia yang masih
gelap itu, yaitu mereka yang belum mengenal jalan yang lebih baik. 28
Kita dapat menyatakan ribuan
perhatian dalam kata-kata persahabatan dan melalui pandangan yang menyenangkan,
akan dipantulkan kepada kita kembali. Orang-orang Kristen yang tidak mempunyai
perhatian dinyatakan oleh kelalaian mereka kepada orang lain, hal ini
membuktikan bahwa mereka tidak dalam persekutuan dengan Kristus. Tidak mungkin
ada persatuan dengan Kristus jikalau kita tidak berkelakuan yang baik kepada orang-orang
lain dan melupakan hak-hak mereka. 29
Kita semua haruslah menjadi saksi
bagi Kristus. Kuasa sosial yang disucikan oleh rahmat Kristus, wajiblah
dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk menarik jiwa-jiwa kepada Juruselamat.
Biarlah dunia ini melihat bahwa kita tidak mencurahkan segenap perhatian dengan
kikirnya terhadap kepentingan kita sendiri, melainkan kita ingin supaya
orang-orang lain turut beroleh berkat dan kasih karunia yang kita peroleh.
Biarlah mereka menyaksikan bahwa agama kita itu bukan membuat kita tidak
menaruh simpati dan bersifat keras. Biarlah semua orang yang telah menemukan
pelayanan Kristus, mau melayani orang lain sebagaimana Ia telah melayani dahulu
untuk kebahagiaan manusia. Jangan sekali-kali kita memberikan kesan yang palsu kepada
dunia ini bahwa orang-orang Kristen itu adalah satu umat yang selalu murung dan
tidak berbahagia. 30
Jikalau kita sopan dan lemah
lembut di dalam rumah tangga, kita akan membawakan watak yang menyenangkan dan
menjadi keharuman bilamana kita sudah jatuh dari rumah tangga. Jikalau kita
menyatakan penahanan diri, kesabaran, kelemahlembutan dan ketabahan dalam rumah
tangga, kita akan sanggup menjadi sebuah terang kepada dunia. 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar