KEBUTUHAN
SOSIAL KITA
Allah
Mengadakan Persediaan Untuk Kebutuhan Kehidupan Sosial Kita
Dalam
pengaturan pendidikan umat yang terpilih telah dibuat suatu kenyataan, bahwa
kehidupan yang dipusatkan kepada Allah adalah suatu kehidupan yang sempurna.
Setiap kemauan yang telah ditanamkan, Ia menyediakan sesuatu agar memuaskan,
setiap kecakapan yang diberikan akan diperkembangkanNya.
Dia pencipta
segala sesuatu yang indah, Ia sendiri adalah oknum yang mencintai keindahan
itu, Allah menyediakan sesuatu untuk memuaskan dalam diri anak-anakNya yang
cinta kepada keindahan. Ia juga yang membuat persediaan-persediaan bagi
keperluan sosialnya, untuk pergaulan yang ramah-tamah dan suka menolong yang
banyak berbuat untuk menumbuhkan simpati dan mencerahkan dan menyenangkan
kehidupan ini. 1
Pengaruh
Pergaulan
Setiap orang
akan menemukan atau mengadakan persahabatan. Dan sesuai dengan porsi kekuatan
persahabatan itu akan menjadi jumlah kekuatan pengaruh pada persahabatan itu,
di mana sahabat-sahabat itu akan meluaskan terhadap satu dengan yang lain demi
kebaikan atau kejahatan. Semua orang yang akan mempunyai pergaulan akan
mempengaruhi pergaulan itu dan pada gilirannya akan dipengaruhi pergaulan itu.2
Firman Allah
menekankan tentang pentingnya pengaruh persahabatan, walaupun di antara para
pria dan wanita. Betapa besar pengaruh persahabatan untuk memperkembang pikiran
dan tabiat daripada anak-anak dan para pemuda! Pergaulan yang mereka pelihara,
prinsip-prinsip yang mereka ambil, kebiasaan-kebiasaan yang mereka bentuk akan
menentukan kegunaan mereka yang dipertanyakan di dunia ini dan menentukan nasib
mereka di masa yang akan datang . . . .
Suatu hal
yang tidak dapat dihindarkan bahwa orang muda itu akan mempunyai persahabatan,
dan mereka perlu merasakan pengaruh persahabatan itu. Ada penghubung yang ajaib
yang mengikat jiwa-jiwa itu bersama-sama sehingga hati yang sudah dipersatukan
itu dapat menjawab kepada hati orang yang lain. Seorang dapat menanggapi
sesuatu pendapat, perasaan-perasaan dan semangat orang lain. Persahabatan ini
boleh menjadi suatu berkat atau suatu laknat. Orang muda boleh menolong dan
menguatkan satu dengan yang lain, memperbaiki tingkah-laku, dalam watak dan
dalam pengetahuan. Atau kalau mereka membiarkan diri menjadi lalai dan tidak setia,
mereka boleh menyebarkan pengaruh kemerosotan akhlak. 3
Telah
dikatakan dengan sungguh-sungguh: “Tunjukkan kepadaku siapa temanmu, dan aku
akan menunjukkan kepadamu bagaimana tabiatmu.” Orang-orang muda gagal menyadari
betapa mudahnya tabiat dan nama baik mereka dipengaruhi oleh pergaulan yang
mereka pilih. Seseorang yang berusaha mencari sahabatnya ialah mereka yang
cocok dalam selera, sama sifat-sifat dan kehidupannya. Dia yang dianggap
bijaksana dan baik kalau lebih suka bergaul dengan orang bodoh dan jahat
berarti dia menunjukkan tabiatnya tidak sempurna lagi. Citarasa dan
sifat-sifatnya mungkin pada mulanya tidak sama kepada citarasa dan sifat-sifat
temannya yang dicarinya itu; tetapi sementara dia bergaul dengan kelompok
manusia ini, pikiran dan perasaannya berubah. Dia mengorbankan prinsip-prinsip
yang benar dan tidak sadar dengan tidak terhindarkan telah terjerumus ke dalam
derajat kawan-kawannya. Sama seperti sebuah anak sungai yang selalu ambil
bagian untuk menguras kekayaan tanah dari mana dia mengalir, demikian juga
prinsip-prinsip dan sifat-sifat orang muda tanpa kecuali berbaur dengan tabiat
kawannya dengan siapa dia bergaul. 4
Kecenderungan
Manusia Biasanya Menurun
Jikalau
orang muda dapat dibujuk untuk bergaul dalam kemurnian, bijaksana, dan
ramah-tamah akibatnya sangat bermanfaat. Kalau mau memilih teman yang takut
akan Allah, pengaruhnya akan menuntun kepada kebenaran, untuk menunaikan tugas
dan menuntun kepada kesucian. Suatu kehidupan Kristen yang benar menjadi suatu
kuasa yang baik. Tetapi pada pengertian lain, orang-orang yang bergaul dengan
pria dan wanita yang diragukan akhlaknya, diragukan prinsip dan praktek
kehidupannya akan segera berjalan pada jalan yang sama. Biasanya kecenderungan
hati itu menurun. Dia yang bergaul dengan orang yang suka bimbang dan
ragu-ragu, segera akan menjadi seorang yang ragu-ragu. Dia yang suka bergaul
dengan orang yang buruk sekali tabiatnya, sudah dapat dipastikan akan menjadi seorang
yang jahat kelakuannya. Untuk berjalan menurut nasihat orang yang tidak beriman
ialah menjadi satu langkah supaya berdiri dalam jalan orang-orang berdosa dan
sedang duduk di atas tempat duduk yang penuh rasa kehinaan. 5
Bergaul
dengan kaum muda dunia yang mencinta kehidupan masyarakat dan kepelisiran
menjadi suatu hal yang merangsang nafsu. Berbusana, berkunjung, memanjakan
selera dan nafsu dan pada akhirnya tampak menjadi pemborosan sosial secara
besar-besaran melalui saling berkunjung. Mereka tidak bahagia jika dibiarkan
kesunyian. Keinginan mereka yang terutama supaya dikagumi dan disanjung orang
dan mengadakan sensasi dalam masyarakat dan jikalau keinginan ini tidak
dipuaskan, nampaknya kehidupan itu tidak dapat dipertahankan lama. 6
Orang yang
mencintai masyarakat yang demikian ini, seringkali memanjakan sifat-sifat itu
sehingga mereka dikuasai hawa nafsu . . . . Mereka tidak sanggup membaca
Alkitab dengan lama dan tidak sanggup merenungkan perkara-perkara sorga lagi.
Mereka merasa tidak enak sebelum ada sesuatu menggairahkan. Tidak ada di dalam
diri mereka sesuatu kuasa yang dapat membahagiakan, tetapi mereka bergantung
kepada kebahagiaan teman pemuda yang lain yang tidak berpendirian, sembrono
sama seperti mereka sendiri. Kuasa yang dapat dimanfaatkan kepada tujuan-tujuan
yang agung mereka berikan kepada kebodohan dan pemborosan kuasa mental. 7
Berkat-berkat
Bagi Orang Kristen yang Suka Bergaul
Secara
menyeluruh pergaulan orang Kristen itu terlalu sedikit dikembangkan umat-umat
Allah . . . . Orang-orang yang menutup diri sendiri dari dalam, tidak suka
bergaul, tidak rela memberkati orang lain oleh pergaulan persahabatan,
kehilangan banyak berkat. Karena oleh saling berhubungan satu dengan yang lain
pikiran menerima budi bahasa yang halus dan kemurnian. Oleh pergaulan sosial
pengenalan terhadap satu dengan yang lain dibentuk dan janji persahabatan
diadakan yang menghasilkan suatu persatuan hati dan suasana kasih yang
menyenangkan kepada pemandangan sorga.
Khususnya
bagi orang-orang yang telah merasakan kasih Kristus, hendaklah mereka
mengembangkan kuasa sosial mereka, dengan jalan yang demikian ini mereka boleh
memenangkan jiwa-jiwa kepada Juruselamat. Janganlah menyembunyikan Kristus itu
di dalam hasil mereka, ditutup rapat sedemikian rupa sama seperti sebuah harta
yang didambakan, kudus dan indah untuk dinikmati oleh mereka sendiri. Kasih
Kristus itu hanya dinyatakan kepada mereka yang menyukai kegemaran mereka.
Hendaklah diajarkan kepada para pelajar keramah-tamahan yang dipertunjukkan
oleh kehidupan yang sama seperti Kristus, watak yang ramah terhadap semua orang
yang membutuhkan, walaupun ini bukan sahabat yang mereka pilih. Pada segala
tempat dan waktu Yesus menyatakan cinta yang ramah dalam keluarga umat manusia
dan memancarkan di sekelilingNya suatu terang kegembiraan dalam kesalehan.8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar