Rabu, 24 Juni 2015

77. HARI NATAL

HARI NATAL

Hari Natal Sebagai Hari Suci

“HARI NATAL sedang datang,” ini adalah suatu catatan yang dikumandangkan ke seluruh penjuru dunia baik timur, barat dan ke utara dan selatan: Bagi orang-orang muda, baik orang dewasa demikian juga yang sudah lanjut usia, pada umumnya ini adalah hari kesukaan dan kegembiraan yang besar. Tetapi apakah Hari Natal itu, sehingga menuntut perhatian begitu banyak? . . . .
Tanggal duapuluh lima Desember diperkirakan adalah hari kelahiran Yesus Kristus, dan telah menjadi kebiasaan secara umum menghormati hari itu. Tetapi tidak ada suatu kepastian yang benar-benar dapat dipercaya bahwa kita sedang memelihara hari lahirnya Juruselamat. Sejarah tidak memberi kepastian kepada kita yang tepat mengenai Hari Natal ini. Alkitab juga tidak memberikan kepada kita waktu dan tanggal kelahiran itu yang tepat. Adakah Tuhan menganggap pengetahuan ini penting untuk keselamatan kita, kalau dianggap begitu penting sudah tentu dibicarakan melalui nabi-nabi dan rasul-rasul, sehingga kita dapat mengetahui segala sesuatu mengenai waktu dan tanggal kelahiran itu. Membungkamnya Alkitab terhadap pokok persoalan ini menjadi suatu bukti bagi kita bahwa masalah tanggal lahir itu disembunyikan daripada kita karena ada maksud-maksud tertentu dan paling bijaksana.
Dalam kebijaksanaanNya Tuhan telah menyembunyikan tempat Musa di mana dikuburkan. Allah telah menguburkan dia, dan Allah telah membangkitkan Musa kembali dan membawanya ke sorga. Rahasia ini sudah terjadi untuk mencegah pemujaan terhadap berhala. Dia menantang mereka yang berontak sementara dia aktif dalam pelayanannya, mereka yang menghasut hampir tidak dapat dipikul oleh manusia, sudah hampir menyembah Musa sama seperti menyembah Allah sesudah perpisahan mereka oleh kematiannya. Untuk maksud yang sama Dia telah menyembunyikan hari kelahiran dari Kristus yang tepat, sehingga pada hari itu tidak akan menerima penghormatan yang seharusnya diberikan kepada Kristus sebagai penebus dunia ini, seorang yang dapat menerima kepercayaan, yang akan diyakini, sebab Dia yang dapat menyelamatkan dengan sempurnanya semua orang yang datang kepadaNya. Pemujaan jiwa-jiwa itu haruslah ditujukan kepada Yesus sebagai Anak Allah Yang Mahakuasa itu. 1

Suatu Hari yang Tidak Boleh Diabaikan

Sementara 25 Desember sedang dipelihara sebagai hari peringatan kelahiran Kristus, sebagaimana anak-anak telah diajarkan dengan teladan dan pengajaran bahwa ini memang sudah menjadi hari kesukaan dan kegembiraan, engkau akan menemui kesukaran untuk melupakan peristiwa ini tanpa memberi perhatian. Hari itu dapat dipelihara dengan suatu maksud yang sangat baik.
Orang-orang muda haruslah diperlakukan dengan hati-hati. Mereka jangan dibiarkan mencari hiburan sendiri pada Hari Natal dalam kesia-siaan dan mencari kesenangan sendiri, yaitu yang akan merusak kerohanian mereka. Para orang tua dapat mengendalikan pikiran anak-anak dalam perkara yang memprihatinkan ini, dengan mengalihkan persembahan anak-anak kepada Allah dan kepada pekerjaanNya demi keselamatan jiwa-jiwa.
Keinginan untuk memperoleh penghiburan, gantinya dipuaskan dengan sewenang-wenang telah diperintahkan, dengan usaha yang sungguh-sungguh dikendalikan dan dituntun oleh orang tua. Keinginan untuk membuat hadiah-hadiah boleh dialihkan kepada saluran yang murni dan kudus dan hasilnya menjadi kebaikan kepada sesama manusia oleh melengkapi perbendaharaan dalam ukuran besar, ini adalah pekerjaan yang agung, dan untuk inilah Kristus turun ke dunia ini. Penyangkalan diri dan pengorbanan diri sendiri menandai perbuatanNya. Biarlah pekerjaan yang murni dan kudus ini menandai usaha kita untuk mengasihi Yesus karena di dalam Dialah dipusatkan pengharapan kita untuk memperoleh hidup yang kekal. 2

Tukar Menukar Hadiah Sebagai Pernyataan Ucapan Terimakasih

Musim libur segera akan datang, akan tiba rencana tukar-menukar hadiah, orang tua dan orang-orang muda mempelajari dengan sungguh-sungguh apakah kenang-kenangan yang akan mereka berikan kepada sahabat-sahabat mereka sebagai pernyataan ucapan syukur mereka. Memang senang rasanya menerima sebuah hadiah dari mereka yang mencintai kita, walaupun pemberian itu kecil. Itu menjadi suatu jaminan bahwa kita tidak dilupakan, dan rasanya kita dipersatukan sedikit lebih dekat lagi . . . .
Ada baiknya untuk memberikan pernyataan kasih dan kenang-kenangan terhadap satu dengan yang lain, jikalau dalam hal ini kita tidak melupakan Allah yang menjadi sahabat kita yang terbaik. Biarlah mengadakan hadiah-hadiah kita sebagai suatu bukti kerelaan yang sungguh-sungguh dan menguntungkan kepada orang yang menerima. Saya menganjurkan agar hadiah itu berupa buku-buku yang dapat menolong pengertian firman Allah atau yang akan menambahkan cinta kita terhadap perintah Allah. Sediakanlah sesuatu untuk dibaca pada waktu malam selama musim dingin yang panjang itu. 3

Dianjurkan Hadiah Buku-buku Bagi Anak-anak

Banyak orang yang tidak mempunyai buku dan bahan bacaan tentang kebenaran pada zaman ini. Ini adalah sebuah ladang yang luas di mana uang dapat diinvestasikan dengan selamat. Ada banyak anak-anak yang masih kecil-kecil yang perlu disediakan bagi mereka bahan-bahan bacaan. Seperti “Seri The Sunshine, Seri The Golden Grains, Syair-syair, Bacaan Hari Sabat, yaitu buku Roh Nubuat, Perjuangan Segala Zaman, dan lain-lain, secara keseluruhan bahan-bahan bacaan tadi adalah bagus dan boleh diperkenalkan kepada setiap keluarga. Banyak barang-barang yang tidak berharga biasanya digunakan sebagai permen manisan dan mainan-mainan yang tidak berguna, yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk membeli beberapa jilid dari buku-buku itu . . . .
Biarlah mereka yang ingin memberikan hadiah yang bernilai kepada anak-anak, cucu-cucu, keponakan laki dan perempuan ialah dengan memberi jenis buku anak-anak seperti yang disinggung di atas tadi. Untuk orang-orang muda bahwa buku-buku yang berharga ialah “Kehidupan Joseph Bates; juga tiga jilid buku “ROH NUBUAT.” Buku-buku yang disebut tadi biarlah ada di setiap keluarga di negeri ini. Allah sedang memberikan terang dari sorga, janganlah sampai ada keluarga yang tidak memiliki terang itu. Biarlah hadiah yang akan dipersembahkan itu akan menjadi suatu terang untuk menyinari jalan menuju sorga. 4

Yesus Janganlah Dilupakan

Saudara-saudara dan saudariku, sementara engkau merencanakan membuat hadiah-hadiah untuk diberikan kepada satu dengan yang lain, saya mengingatkan kamu ialah Sahabat kita yang di sorga, kiranya engkau tidak melupakan tuntutanNya. Sudah tentu Dia akan senang jikalau kita tunjukkan bahwa kita tidak melupakan Dia. Yesus itu adalah Raja Kehidupan, yang telah menyerahkan segala sesuatu di dalam jangkauan kita . . . . Dia telah menderita sampai mati, sehingga Dia dapat memberikan hidup kepada kita.
Melalui Kristuslah kita dapat menerima berkat . . . . Bukankah selayaknya Sahabat kita yang Dermawan itu menerima pernyataan syukur terima kasih dan kasih kita? Marilah saudara-saudara dan saudariku, datanglah bersama anak-anakmu, walaupun anak itu masih bayi dalam pangkuanmu, dan bawalah persembahanmu kepada Allah sesuai dengan kesanggupanmu. Buatlah nyanyian puji-pujian untuk Dia di dalam hatimu dan biarlah nyanyian ucapan syukur itu ada di dalam bibirmu untuk menghormati Dia. 5

Hari Natal, Suatu Waktu Untuk Menghormati Allah

Orang-orang dunia sedang menggunakan hari-hari libur itu dalam tingkah laku yang sembrono dan berlebih-lebihan, untuk pertunjukan dan pemanjaan selera . . . . Ribuan dolar akan disia-siakan kemudian dibuang percuma dengan datangnya Hari Natal dan Tahun Baru, dengan pemanjaan diri dalam pemborosan. Tetapi adalah suatu kesempatan bagi kita untuk meninggalkan kebiasaan dan praktek dari zaman akhlak, yang sudah merosot ini. Gantinya membelanjakan uang yang hanya memuaskan selera, atau membelanjakan uang untuk perhiasan dan pakaian yang tidak dibutuhkan, maka kita boleh menjadikan hari-hari libur berikut untuk menghormati dan memuliakan Allah. 6
Kristus haruslah menjadi tujuan utama; tetapi sementara Hari Natal diselidiki, kemuliaan telah dialihkan kepada manusia yang penuh dosa, manusia yang sudah bercacad cela tabiatnya sehingga perlu Dia datang ke dunia ini untuk menebus manusia.
Yesus, Raja yang dimuliakan di sorga, Keluarga Kerajaan Sorga, yang telah meninggalkan kuasa kemuliaanNya, yang telah meninggalkan takhta kemuliaanNya dan telah tinggalkan kepemimpinanNya yang tertinggi dan turun ke dunia kita untuk membawa pertolongan ilahi kepada kita dan kepada dunia yang sudah rusak moral dan jahat karena dosa . . . .
Para orang tua harus menunjukkan perkara-perkara ini di hadapan anak-anak mereka dan mengajar mereka, aturan demi aturan, pengajaran demi pengajaran dalam tugas kewajiban mereka kepada Allah, bukan  tentang tugas kewajiban mereka terhadap satu dengan yang lain untuk menghormati dan memuliakan satu dengan yang lain oleh hadiah-hadiah dan persembahan-persembahan. 7

Tujukan Pkiran Anak-anak Kepada Saluran Baru

Ada banyak hal yang dapat dipikirkan yang jauh lebih murah dan mengurangi pemanjaan selera daripada mempersembahkan hadiah-hadiah yang tidak penting, yang begitu sering diberikan kepada anak-anak kita dan keluarga kita, dengan demikian sopan santun dan kebahagiaan dapat dibawa ke dalam rumah tangga.
Engkau dapat mengajarkan kepada anak-anakmu suatu pelajaran sementara engkau menerangkan kepada mereka mengapa mengadakan perubahan dalam nilai pemberian-pemberian mereka. Katakan kepada mereka bahwa engkau telah memikirkan lebih banyak kepelisiran mereka sampai sekarang ini daripada memuliakan Allah. Katakanlah kepada mereka bahwa engkau telah memikirkan kesenangan dan kepuasan dirimu sendiri dan memelihara kebiasaan dan tradisi dunia ini dalam memberikan hadiah-hadiah bagi orang-orang yang tidak membutuhkannya, daripada memajukan pekerjaan Allah. Sama seperti orang-orang bijaksana dahulu kala, engkau telah mempersembahkan kepada Allah pemberian yang terbaik dan oleh persembahanmu itu engkau menunjukkan penghargaanmu atas PemberianNya kepada dunia yang penuh dosa ini. Tujukanlah pikiran anak-anakmu supaya mengalir dalam suatu saluran yang baru yang tidak memikirkan diri sendiri oleh mendorong mereka untuk mempersembahkan persembahan-persembahan kepada Allah karena diberikanNya AnakNya Yang Tunggal itu. 8

“Bolehkah Kita Mempunyai Pohon Natal?”

Jikalau setiap gereja mempunyai sebuah pohon Natal di mana dapat digantungkan persembahan-persembahan yang besar atau kecil yang akan digunakan untuk pembangunan rumah kebaktian seperti ini, maka Allah akan senang dan puas. (Pada waktu anjuran ini dibuat, ada satu proyek untuk pembangunan gedung gereja). Surat-surat pertanyaan telah datang kepada kita untuk bertanya, Bolehkah kita mempunyai pohon Natal ini, kita sudah sama seperti dunia? Kita menjawab, Saudara dapat seperti dunia dalam rencana pemasangan pohon natal itu jikalau engkau mempunyai pikiran untuk berbuat yang demikian, atau engkau dapat melakukannya sehingga tidak sama seperti yang dipikirkan oleh dunia ini. Bukanlah dosa menyolok dalam memasang pohon hijau yang senantiasa harum dan menempatkannya di dalam gereja kita. Tetapi dosa terletak dalam motivasi kepada tingkah laku dan penggunaan hadiah-hadiah di atas pohon natal tersebut.
Pohon terang itu boleh jadi tinggi dan lebar yang dapat diatur sesuai dengan luas ruangan yang dipakai pada peristiwa itu. Tetapi biarlah pohon natal itu dipenuhi dengan buah emas dan perak dari kemurahan hatimu, yakni dalam bentuk persembahan dan persembahan ini serahkan kepadaNya sebagai hadiah Hari Natal. Biarlah sumbangan itu disucikan oleh permintaan doa. 9
Perayaan Natal dan Tahun Baru dapat dan haruslah diadakan untuk menolong mereka yang berkekurangan atau orang miskin. Allah sedang dimuliakan bilamana kita memberi untuk menunjang kehidupan keluarga yang besar dan kurang mampu. 10

Pohon Natal yang Dipenuhi Dengan Persembahan Bukanlah Dosa

Janganlah para orang tua salah memberi pengertian bahwa dengan ditempatkannya pohon natal yang hijau di dalam gereja menjadi hiburan bagi pelajar-pelajar sekolah Sabat dan dianggap itu menjadi suatu dosa, karena maksud pohon natal dapat menjadi berkat besar. Tanamkanlah di dalam pikiran mereka perlunya mengadakan tujuan kedermawanan. Apapun yang menjadi pendapat orang dalam tujuan mengumpulkan persembahan ini, tetapi ini bukanlah sekedar hiburan. Sementara banyak orang yang mungkin akan mengalihkan peristiwa ini kepada suasana tindakan kelalaian yang sembrono, dan pikiran mereka tidak menerima kesan ilahi, tetapi terhadap pikiran dan tabiat orang lain musim natal ini akan membawa manfaat yang besar. Saya merasa puas sepenuhnya bahwa penggantinya yang bukan menjadi dosa ini dapat digunakan untuk pengumpulan persembahan yang tadinya dapat melemahkan semangat. 11

Persiapkanlah Hari Kesukaan Itu Sehingga Tidak Membawa Dosa


Hari saudara-saudara dan saudariku orang Kristen, Akan bangkitkah kamu, dan mempersiapkan dirimu dalam satu tugas yaitu takutlah akan Allah, dengan atur hari kesukaan itu sehingga tidak gersang dan jangan sampai tak menarik, tetapi dipenuhi suasana kesukaan yang tidak dimasuki dosa, yang akan membawakan cap Sorga? Saya mengetahui bahwa golongan orang-orang miskin tentu menanggapi usul-usul ini dengan baik. Biarlah orang-orang kaya turut juga menunjukkan suatu perhatian dan menyerahkan pemberian-pemberian mereka, berupa persembahan yang sebanding dengan kekayaan yang telah dipercayakan Allah kepada mereka. Biarlah di catat dalam buku-buku sorga suatu Hari Natal yang demikian seperti yang belum pernah kelihatan, karena sumbangan-sumbangan yang akan diberikan dapat menunjang pekerjaan Allah dan untuk membangun KerajaanNya. 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar