Senin, 08 Februari 2016

41. Tetap bersama Yesus sama pentingnya dengan datang kepada-Nya.



Manakah yang lebih penting, menikah, atau mempertahankan pernikahan? Saya merasa senang menanyakan pertanyaan ini kepada pendengar yang berbeda-beda di seluruh negara (Amerika Serikat) dan meminta mereka untuk mengangkat tangan sebagai tanda jawaban mereka. Namun setelah mempertimbangkannya selama beberapa menit, pertanyaan yang selalu mendapat ancungan tangan terbanyak adalah ketika akhirnya saya bertanya, “Berapa banyak yang berpendapat bahwa itu adalah pertanyaan yang bodoh?”


Secara nyata, menikah tidak berarti banyak jika engkau tidak berencana tetap di dalam pernikahan. Dan engkau tidak dapat bertahan di dalam pernikahan jika engkau tidak pernah menikah pada awalnya.

Namun berapa seringkah kita mengingat prinsip itu di dalam kehidupan Kekristenan? Datang kepada Yesus adalah penting, tidak ada keraguan akan hal itu. Tetapi itu hanyalah sebuah awal. Untuk tetap menjadi seorang Kristen, kita harus terus-menerus datang kepada-Nya. Sama pentingnya tetap tinggal bersama Yesus dengan datang kepada Yesus pada awalnya.

Bagaimana sempurnanya penyerahan diri kita pada saat pertobatan, itu tidak akan bermanfaat apapun bagi kita kecuali bila hal itu diperbaharui setiap hari.”—Ellen G. White, Review and Herald, January 6, 1885. “Mengikut Yesus menuntut pertobatan sepenuh hati pada awalnya, dan sebuah pengulangan dari pertobatan ini setiap hari.”—Ellen G. White Comments, S.D.A. Bible Commentary, vol. 1, hal. 1113. Yesus berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Lukas 9:23.

Kekristenan adalah lebih dari pada keputusan satu kali—itu sebuah cara hidup. Dan sementara hal ini kelihatan menjadi dasar kebenaran, banyak yang tidak mendapatkannya dan menemukan dengan rasa cemas bahwa melayani TUHAN adalah perjuangan yang sangat berat.

Kita mengerti bagaimana komitmen setiap hari diperlukan dalam pernikahan. Kita tahu hal itu nyata di dalam dunia kerja. Tidak masalah bagaimana cerdas penampilanmu pada saat wawancara pekerjaan, atau betapa keras engkau bekerja pada hari pertama engkau mendapat pekerjaan baru, jika engkau berrhenti hanya sampai di situ, engkau pasti akan segera dipecat. Engkau dapat memulai program latihan dan berusaha keras sampai kehabisan nafas pada hari pertama, tetapi kecuali engkau melakukannya setiap hari, maka engkau tidak akan mendapatkan hasil. Melahirkan bayi adalah prosedur yang rumit, tetapi pekerjaanmu sebagai orang tua baru saja dimulai ketika anakmu lahir. Lebih banyak hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan pendidikan dari pada hadir pada hari pendaftaran, semua sama pentingnya.

Jika telah begitu nyata sekarang bahwa sebuah keputusan satu kali tidaklah cukup, maka berapa banyak lagi pentingnya komitmen yang harus kita ketahui bila menyangkut masalah kekekalan.

Kadang kala saya berbicara tentang cara untuk tinggal bersama Yesus dan pentingnya menjalani waktu bersama Dia hari demi hari. Kemudian seseorang akan datang setelah jam khotbah dan berkata, “Saya sudah mengusahakannya, tetapi tidak berhasil.”

“Berapa lama engkau sudah berusaha?”

“Tiga hari.”

Tidakkah seharusnya kita mau memberikan TUHAN waktu yang sama dengan perkara-perkara dalam hidup ini? Mungkin ada beberapa pekerjaan yang tidak dapat engkau kerjakan. Mungkin ada pernikahan yang tidak mungkin diteruskan. Mungkin ada jenis pendidikan yang tidak bisa engkau masuki. Tetapi ketika menyangkut kehidupan Kristen, hanya satu yang dituntut: yaitu engkau datang kepada Yesus, dan engkau datang kepada-Nya setiap hari. Jika engkau mau tetap datang kepada-Nya, TUHAN akan menjadikan diri-Nya bertanggungjawab untuk memenuhi segala kebutuhan hidupmu. Desire of Ages, hal. 302: “Jika mata tetap tertuju kepada Kristus, pekerjaan Roh Kudus tidak akan berhenti hingga jiwa itu sesuai dengan peta-Nya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar