Mari kita perhatikan sekali lagi apa yang ditulis dalam Matius 1 : 17 ;
“Jadi seluruhnya ada :
Empat belas keturunan dari Abraham, sampai Daud,
Empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan
ke Babel, dan
Empat belas keturunan dari
pembuangan ke Babel sampai Kristus.”
Mengapa ayat ini ditulis? Sebab ayat ini membahas
Perjanjian Allah dengan Abraham. Kepada Abraham dijanjikan suati keturunan, dan
kepada keturunan Abraham itu akan diserahkan Kerajaan Allah. Barang siapa mengakui
keturunan Abraham menurut janji itu, akan ikut mewarisi Kerajaan Allah.
Keturunan Abraham adalah Kristus.
Begitu sederhananya berita Injil itu sehingga apabila
kita tidak mengunakan pikiran dan ratio kita sendiri, kita niscaya akan
dipimpin Roh Suci untuk mengenal kebenaran firman Allah. Seluruh Alkitab, dari
perjanjian lama sampai perjanjian baru, dari buku Kejadian sampai buku Wahyu
bertemakan PERJANJIAN ALLAH itu.
Allah menciptakan bumi. Bumi adalah sebagian dari
Kerajaan Allah. Bumi dipenuhi perdamaian dan keindahan. Manusia diberi hak
waris atas bumi itu. Setan merebut hak waris bumi dari manusia, setan
mengacaukan bumi yang indah dengan kejahatan dan kerusakan. Bumi yang jahat
dimusnahkan oleh Allah dengan air bah.
Nuh beserta ketiga anaknya Sem, Ham dan Yafet mewarisi
bumi yang baru. Setan menggoda Hem dan Yafet beserta keturunan-keturunan
mereka. Nimrod mendirikan kerajaan Setan dengan ibu kotanya Babel. Allah memerintahkan
Abraham keturunan Sem untuk meninggalkan Babel menuju Kanaan. Allah hendak
mendirikan KerajaanNya dengan ibu kota Yerusalem. Ini menjadi dasar Perjanjian
Allah dengan Abraham. Allah hendak memberi Abraham keturunan yang akan
memerintah Kerajaan Allah.
Israel sebagai keturunan
Abraham sementara dibawa ke Kanaan. Daud mendirikan ibu kota Kerajaan Allah
Yerusalem. Tetapi Israel sebagai suatu bangsa dikalahkan setan. Israel
mendurhaka terhadap Tuhan dan menyembah berhala. Sebagai suatu pelajaran kepada
Israel, supaya mereka mengetahui bahwa Perjanjian Allah dengan Abraham adalah
perihal Yesus yang dijanjikan dan bukan mereka. Allah membiarkan sepuluh suku
dibagian utara dicerai-beraikan oleh bangsa Asyur. Dua suku dibagian selatan
masih dilindungi, tetapi mereka dibiarkan dibawa tertawan ke kerajaan Babel
supaya mereka boleh bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Dua suku itu ditawan selama 70 tahun. Pada akhir 70 tahun
itu mereka dilepaskan. Mereka diperintahkan kembali untuk membangun bait Allah
dan Yerusalem. Mereka diberi satu kesempatan untuk berdamai kembali dengan
Allah. Syarat perdamaian itu adalah pengakuan mereka terhadap Yesus Kristus
yang akan muncul dalam masa 7 x 70 tahun yang diberikan kepada banga itu.
Mereka sudah ditawan selama 70 tahun sebagai pelajaran, sekarang mereka diberi
masa percobaan selama 7 x 70 tahun untuk menerima syarat Perjanjian Allah
dengan Abraham. Yesus yang diurapi sebagai Raja Kerajaan Allah akan datang
untuk pertama kali di dunia ini.
EMPAT BELAS KETURUNAN DARI
PEMBUANGAN KE BABEL SAMPAI KRISTUS = 7 X 70 TAHUN.
Inilah yang ditulis oleh Matius, dan periode inilah yang
dibahas oleh Daniel. Namun Daniel tidak hanya membatasi dirinya sampai
kedatangan Yesus yang pertama kali. Ia membuka rahasia dari depan sampai Kerajaan
Allah itu terbentuk kembali. Buku Daniel merupakan suatu buku yang sangat
khusus. Dilengkapi oleh buku Wahyu, kedua buku itu membuka rahasia hari depan
sampai bumi ini kembali menjadi milik Allah.
Dalam buku ini, umat Advent dilukiskan sebagai yang
membawa berita bagi dunia untuk keluar dari Babel dan mendirikan Kerajaan
Allah. Umat Advent adalah generasi
penerus penggenapan Perjanjian Allah dengan Abraham.
2. Umat Advent Belum Menghargai Buku Daniel dan Wahyu
Sepenuhnya.
Walau umat Advent telah diberi terang firman Allah yang
melebihi terang yang pernah dimiliki siapa saja, umat Advent belum menghargai
terang itu sepenuhnya.
“Ada suatu kebutuhan untuk
mempelajari firman Allah dengan lebih cermat; Daniel dan Wahyu harus mendapat
perhatian kita sebagaimana yang belum pernah terjadi dalam sejarah pekerjaan
kita.” (T. M. 112 )
“Mereka memakan daging dan
meminum darah Anak Allah akan membawa dari buku-buku Daniel dan Wahyu kebenaran
yang ilhamkan Roh Suci. Mereka akan menggerakkan kekuatan-kekuatan yang tidak
dapat dibendung.” (T. M. 116 )
Kita tidak boleh melupakan sejarah bangsa Israel. Bangsa
itu mengira bahwa mereka sangat dikhususkan oleh Allah. Mereka mengira bahwa
Perjanjian Allah dengan Abraham telah memenuhi kegenapan di dalam diri mereka
sebagai satu bangsa. Tetapi bukan begitu. Segala sesuatu tergantung pada IMAN mereka pada Yesus.
Begitu juga dengan kita yang berada di dalam Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh. Walaupun gereja ini mengenapi nubuatan, dan telah
berdiri sesuai dengan apa yang dikatakan Daniel dan Yohanes dalam kitab Wahyu,
kita tidak akan selamat sebagai SATU GEREJA. Tidak ada pangkat atau kedudukan
di dalam gereja yang akan menyelamatkan kita. Tidak ada “lamanya waktu di dalam
gereja” yang akan menyelamatkan kita. Sebagaimana keselamatan Israel dahulukala
tergantung atas IMAN mereka pada Yesus Kristus, begitu pula keselamatan kita.
Tuhan sudah mengatakan bahwa Daniel dan Wahyu harus
mendapatkan perhatian kita sebagaimana yang belum pernah terjadi dalam sejarah
pekerjaan kita. Apa hal ini sudah menjadi kenyataan dalam pekerjaan
gereja-gereja kita? Sudahkah kita menyelidik Daniel dan Wahyu? Menyelidik
dengan cermat? Menyelidik dengan banyak doa? Menyelidik dengan pergumulan?
Jawabannya adalah belum!! Mengapa belum? Sebab kita tidak menurut.
Siapakah pemimpin bangsa Israel pada zaman dahulukala?
Pemimpin bangsa itu adalah Kristus. Pada mula pertama, Kristus memimpin bangsa
itu melalui nabi-nabi yang mau mematuhi segala perintah Allah. Pilihan
nabi-nabi itu didasarkan atas kerendahan hati orangnya. Tetapi Israel tidak
menyukai rencana Allah itu. Rencana Allah itu mereka anggap sebagai suatu
kebodohan. Tidak cocok dengan selera mereka. Oleh sebab itu, mereka menuntut
seorang raja seperti yang dimiliki oleh bangsa-bangsa yang lain. Atas dasar apa
mereka memilih raja mereka? Atas dasar “rupa” yang dapat dilihat dari luar.
Mereka memilih Saul yang tubuhnya tinggi di atas yang lain-lainnya.
Yesus adalah pemimpin kita. Bagaimana Yesus memimpin
kita? Ia memimpin kita melalui nabi-nabi pilihanNya yang Ia kenal sebagai
rendah hati dan mau mematuhi segala perintah-perintahNya. Tetapi apakah kita
mengakui pemimpin Yesus itu? Janganlah
kita tergesa-gesa memberi jawab kita. Adalah lebih menguntungkan bagi kita
apabila kita memeriksa keadaan kita yang sesungguhnya. Apakah kita tidak
mengikuti jejak Israel dalam banyak hal dan memilih seorang raja yang cocok
dengan selera kita gantinya Yesus Kristus?? Bagaimana dengan orang-orang yang
kaya, orang-orang yang berkedudukan, orang-orang yang terdidik menurut
pandangan kita sendiri?? Apakah kadang-kadang kita tidak silau dengan
gelar-gelar, kelimpahan materi atau kedudukan seseorang dalam memilih
pimpinan-pimpinan siding kita? Apakah kita tidak terbawa oleh
pertimbangan-pertimbangan “kekeluargaan” atau “kesukaan” atau “persahabatan”??
Cara-cara Israel dulu adalah kasar! Kita tidak mengikuti cara-cara yang kasar
seperti mereka. Tetapi PRINSIP yang telah dianut oleh Israel dalam menolak
pempinan Kristus dan memilih pimpinan mereka sendiri, dalam banyak kasus, telah
kita anut.
Kalau mau lebih diperjelas lagi, marilah kita bartanya
kepada diri kita sendiri apakah kita menyukai pendeta-pendeta, pegerja-pengerja
atau pemimpin-pemimpin sidang yang betul-betul membawa kita kepada pengakuan
Alkitab dan Roh Nubuat?? Kata-kata “fanatik” akan cepat keluar untuk memisahkan
mereka dari pemimpin-pemimpin yang lebih populer. Populer adalah yang dapat
mengambil hati kita. Populer adalah yang dapat menyesuaikan dengan keinginan
kita, walaupun kita menentang Allah
Kita tidak akan diselamatkan sebagai satu gereja. Ini sudah jelas. Sekiranya
tidak, tidak akan ada seruan dari Tuhan kepada gereja ini untuk BERTOBAT!
Seruan kepada Laodikea merupakan suatu lagu yang sudah
usang! Tidak ada lagi yang suka mendengarkan lagu itu. Boleh saja dianggap
usang, tetapi Yesus akan memperlihatkan bahwa SABDA-Nya ridak pernah usang. Ia
telah meminta untuk ditulis bahwa :
Mereka yang memakan daging dan
meminum darah Anak Allah akan membawa dari buku - buku Daniel dan Wahyu
kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dibendung.
Tulisan ini boleh saja tidak dipercaya. Ya!! Janji Yesus
untuk datang kedua kali juga hampir-hampir tidak dipercaya lagi. Kita masih
percaya dengan pengakuan tetapi kita tidak percaya dengan suatu keyakinan.
Tetapi apakah keragu-raguan kita akan membatalkan kebenaran yang sudah
dikatakanNya?
Yesus adalah pemimpin gereja ini! kebenaranNya adalam
pemimpin gereja ini! Yang menolak pimpinan Kristus dan menerima pimpinan apa
saja yang lain, akan tidak ikut menjadi waris Perjanjian Allah dengan Abraham!
Ia akan ditinggalkan!
Kita memasuki suatu masa yang membuat kita perlu
memikirkan dan berdoa. Kita memasuki era dalam sejarah gereja kita yang membuat
kita perlu menyelidik Alkitab, khususnya buku-buku Daniel dan Wahyu.
3. Menganalisa Empat Rangkaian Nubuatan Daniel Secara
Garis Besar
Buku Daniel memuat empat rangkaian nubuatan.
Nubuatan-nubuatan itu terdapat di dalam Daniel 2, Daniel 7, Daniel 8 dan Daniel
11. Kita sudah mengetahui banyak tentang nubuatan-nubuatan Daniel di atas. Tetapi
“banyak” belum berarti “segala sesuatu”. “Banyak” juga tidak berarti tidak ada
pengertian-pengertian kita yang masih perlu dibetulkan dan disempurnakan.
Tuhan itu Mahatahu. Karena Mahatahu, maka Tuhan mendorong
kita untuk menyelidik buku-buku Daniel dan Wahyu. Kalau kita sudah mengetahui
segala sesuatu tentang buku-buku yang dimaksud, Tuhan tentu sudah tidak akan
berkata bahwa kita perlu menyelidik kedua buku itu sebagaimana yang belum
pernah terjadi dalam sejarah gereja ini. Tuhan tahu bahwa kita akan menahadapi suatu masa yang
sulit. Di dalam gereja akan terjadi kegoncangan. Supaya kita tidak tergoncang
keluar, kita didorong untuk mempelajari buku Daniel dan buku Wahyu.
Yesus meminta supaya diriNya diakui sebagai Pemimpin. Roh
Suci harus diakui sebagai Pemimpin. Kebenaran Firman Allah harus diangkat dan
ditinggikan untuk memimpin umat ini!! Tidak ada jalan lain atau cara lain yang
dapat direstui Allah kecuali jalan pengakuan terhadap Allah Bapa, Anak dan Roh
Kudus sebagai Pemimpin di dalam penyelesaian pekerjaan gereja ini!! Allah meminta
supaya penyelidikan kitab-kitab Daniel dan Wahyu dilaksanakan sekarang ini,
pada zaman kita ini. Jangan kita menentukan jalan yang lain untuk penyelesaian
pekabaran tiga malaikat. Yang utama harus diutamakan apabila kita mau berjalan
bersama-sama dengan Juruselamat kita.
Marilah kita membuat suatu perbandingan setara skematis
tentang nubuatan-nubuatan yang terdapat dalam buku Daniel agar supaya kita
dapat melihat apa yang perlu ditekan sebagai bagian-bagian yang terpenting
dalam buku itu. Biarlah kita melatih diri kita untuk tidak meraba-raba dan
membuat spekulasi–spekulasi. Terlalu sering kita menggunakan pikiran kita
sendiri. Seringkali kita menyimpulkan sesuatu tanpa terlebih dahulu meneliti
apakah kesimpulan kita itu beralasan. Ada orang yang mengeritik dan menolak
Alkitab tanpa mengetahui apa yang ditulis oleh Alkitab. Apakah cara itu satria?
Logis? Terpuji? Tentu tidak! Tetapi kita yang dapat menilai orang lain “tidak
logis” seringkali bertindak tidak logis sendiri dalam menolak sesuatu sebelum
kita menyelidik kebenaranNya. Kita masih sering dikendalikan oleh apa yang kita
sebut “gengsi”. Umat Advent harus memilih untuk memuliakan Yesus beserta
kebenaranNya dab meninggalkan “gengsi”, kalau tidak, Perjanjian Allah kepada
Abraham tidak akan menjadi bagian mereka.
Apa yang terkumpul diatas mungkin saja ada
kesalahan-kesalahannya. Mungkin ada satu ayat yang lebih atau satu ayat yang
kurang untuk masing-masing kerajaan yang sudah diramalkan. Biarpun hal itu
begitu, tetapi tidak akan dapat disangkal bahwa dari perhitungan banyaknya
ayat-ayat yang sudah digunakan, kita akan dapat mengetahui bagian yang mana
yang harus lebih kita perhatikan karena pentingnya.
Misalnya : Daniel 2 menggunakan 2 ayat untuk kerajaan
Babel, ½ ayat untuk kerajaan Media-Persia, ½ ayat untuk kerajaan Gerika dan 6
ayat untuk kerajaan Roma yang akan beralih ke Kerajaan Allah yang dijanjikan
kepada Abraham. Yang paling perlu diperhatikan adalah kerajaan yang terakhir,
sebab 6 ayat digunakan untuk membicarakan kerajaan ini dibanding dengan 2 ayat
untuk kerajaan Babel, ½ ayat untuk Media-Persia dan ½ ayat untuk kerajaan
Gerika.
Dengan cara yang
di atas, kita dapat mengetahui tanpa diragukan lagi bahwa dalam tiap
penglihatan atau khayal yang sudah diperoleh Daniel, yang paling perlu
diperhatikan adalah kerajaan Roma yang akan beralih ke Kerajaan Allah.
Disamping itu, dapat dilihat bahwa kerajaan yang terakhir
dibicarakan melalui 6 ayat di dalam Daniel 2, 17 ayat di dalam Daniel 7, 14
ayat di dalam Daniel 8 dan 9, dan sedikitnya 30 ayat di dalam Daniel 11. Tidak
dapat disangkal atau diragukan bahwa apa yang dibahas dalam Daniel 11 adalah
yang terpenting bagi kita.
Ini tidak berarti bahwa Daniel 11 harus dipelajari
sendiri terlepas dari bagian–bagian tentang kerajaan Roma yang diuraikan dalam Daniel
2, Daniel 7 dan Daniel 8-9. Tentu saja bukan begitu. Semua harus digabungkan.
Tetapi, walaupun harus digabungkan, kita tidak dapat lari dari kenyataan bahwa
apa yang ditulis dalam Daniel 11 adalah yang terpenting.
Apakah sebagai satu sidang kita sudah mementingkan apa
yang terpenting? Di Indonesia, Daniel 2 hanya dibahas dalam kesempatan ceramah
umum. Di dalam gereja sendiri sudah hampir tidak dibahas lagi. Daniel 7 hampir–hampir
tidak dibahas di dalam ceramah umum. Alasasan–alasannya dapat dimengerti. Di
dalam gereja, Daniel 7 terkadang saja disinggung. Daniel 8 dan 9 masih lebih
sering dibahas dalam ceramah umum maupun di dalam gereja, sebab nubuatan-nubuatan
ini menentukan berdirinya gereja Advent. Tetapi Daniel 11,yang terpenting,
tidak dibahas di ceramah umum maupun di gereja. Nah saudara–saudara, apakah
kita sudah memenuhi apa yang diharapkan oleh Tuhan dari kita? Apakah sudah
berpegang pada kebenaran firman Tuhan? Siapa yang dapat menjawab?
Belum dapat menjawab, sebab di luar negeri mungkin saja
berbeda kenyataannya dengan di Indonesia. Memang berbeda sedikit. Di luar
negeri, di mana masih terdapat kebebasan untuk mengeluarkan perndapat, Daniel
7, 8 dan 9 dibahas dalam ceramah–ceramah umum. Di gereja, sesudah munculnya
Desmond ford, banyak dibahas Daniel 8 dan 9. Tetapi, Daniel 11, yang
terpenting, tetap saja tidak dibahas. Mengapa??
Kita belum akan membahas mengapanya sekarang. Cukuplah
untuk kita ketahui bahwa sebagai satu sidang, kita belum melaksanakan kehendak
Allah. Roh Nubuat telah menyurukan supaya kita menyelidik buku–buku Daniel dan
Wahyu. Kiranya ini kita perhatikan!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar