Rabu, 28 Desember 2016

Apa Kekhususan Buku Daniel?



Mari kita perhatikan sekali lagi apa yang ditulis dalam Matius 1 : 17 ;

“Jadi seluruhnya ada :
Empat belas keturunan dari Abraham, sampai Daud,
Empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan
Empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.”

Mengapa ayat ini ditulis? Sebab ayat ini membahas Perjanjian Allah dengan Abraham. Kepada Abraham dijanjikan suati keturunan, dan kepada keturunan Abraham itu akan diserahkan Kerajaan Allah. Barang siapa mengakui keturunan Abraham menurut janji itu, akan ikut mewarisi Kerajaan Allah. Keturunan Abraham adalah Kristus.

Begitu sederhananya berita Injil itu sehingga apabila kita tidak mengunakan pikiran dan ratio kita sendiri, kita niscaya akan dipimpin Roh Suci untuk mengenal kebenaran firman Allah. Seluruh Alkitab, dari perjanjian lama sampai perjanjian baru, dari buku Kejadian sampai buku Wahyu bertemakan PERJANJIAN ALLAH itu.

Allah menciptakan bumi. Bumi adalah sebagian dari Kerajaan Allah. Bumi dipenuhi perdamaian dan keindahan. Manusia diberi hak waris atas bumi itu. Setan merebut hak waris bumi dari manusia, setan mengacaukan bumi yang indah dengan kejahatan dan kerusakan. Bumi yang jahat dimusnahkan oleh Allah dengan air bah.

Nuh beserta ketiga anaknya Sem, Ham dan Yafet mewarisi bumi yang baru. Setan menggoda Hem dan Yafet beserta keturunan-keturunan mereka. Nimrod mendirikan kerajaan Setan dengan ibu kotanya Babel. Allah memerintahkan Abraham keturunan Sem untuk meninggalkan Babel menuju Kanaan. Allah hendak mendirikan KerajaanNya dengan ibu kota Yerusalem. Ini menjadi dasar Perjanjian Allah dengan Abraham. Allah hendak memberi Abraham keturunan yang akan memerintah Kerajaan Allah.

Israel sebagai keturunan Abraham sementara dibawa ke Kanaan. Daud mendirikan ibu kota Kerajaan Allah Yerusalem. Tetapi Israel sebagai suatu bangsa dikalahkan setan. Israel mendurhaka terhadap Tuhan dan menyembah berhala. Sebagai suatu pelajaran kepada Israel, supaya mereka mengetahui bahwa Perjanjian Allah dengan Abraham adalah perihal Yesus yang dijanjikan dan bukan mereka. Allah membiarkan sepuluh suku dibagian utara dicerai-beraikan oleh bangsa Asyur. Dua suku dibagian selatan masih dilindungi, tetapi mereka dibiarkan dibawa tertawan ke kerajaan Babel supaya mereka boleh bertobat dan kembali kepada Tuhan.

Dua suku itu ditawan selama 70 tahun. Pada akhir 70 tahun itu mereka dilepaskan. Mereka diperintahkan kembali untuk membangun bait Allah dan Yerusalem. Mereka diberi satu kesempatan untuk berdamai kembali dengan Allah. Syarat perdamaian itu adalah pengakuan mereka terhadap Yesus Kristus yang akan muncul dalam masa 7 x 70 tahun yang diberikan kepada banga itu. Mereka sudah ditawan selama 70 tahun sebagai pelajaran, sekarang mereka diberi masa percobaan selama 7 x 70 tahun untuk menerima syarat Perjanjian Allah dengan Abraham. Yesus yang diurapi sebagai Raja Kerajaan Allah akan datang untuk pertama kali di dunia ini.

EMPAT BELAS KETURUNAN DARI PEMBUANGAN KE BABEL SAMPAI KRISTUS = 7 X 70 TAHUN.

Inilah yang ditulis oleh Matius, dan periode inilah yang dibahas oleh Daniel. Namun Daniel tidak hanya membatasi dirinya sampai kedatangan Yesus yang pertama kali. Ia membuka rahasia dari depan sampai Kerajaan Allah itu terbentuk kembali. Buku Daniel merupakan suatu buku yang sangat khusus. Dilengkapi oleh buku Wahyu, kedua buku itu membuka rahasia hari depan sampai bumi ini kembali menjadi milik Allah.

Dalam buku ini, umat Advent dilukiskan sebagai yang membawa berita bagi dunia untuk keluar dari Babel dan mendirikan Kerajaan Allah. Umat Advent adalah generasi penerus penggenapan Perjanjian Allah dengan Abraham.


2. Umat Advent Belum Menghargai Buku Daniel dan Wahyu Sepenuhnya.

Walau umat Advent telah diberi terang firman Allah yang melebihi terang yang pernah dimiliki siapa saja, umat Advent belum menghargai terang itu sepenuhnya.

“Ada suatu kebutuhan untuk mempelajari firman Allah dengan lebih cermat; Daniel dan Wahyu harus mendapat perhatian kita sebagaimana yang belum pernah terjadi dalam sejarah pekerjaan kita.” (T. M. 112 )

“Mereka memakan daging dan meminum darah Anak Allah akan membawa dari buku-buku Daniel dan Wahyu kebenaran yang ilhamkan Roh Suci. Mereka akan menggerakkan kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dibendung.” (T. M. 116 )

Kita tidak boleh melupakan sejarah bangsa Israel. Bangsa itu mengira bahwa mereka sangat dikhususkan oleh Allah. Mereka mengira bahwa Perjanjian Allah dengan Abraham telah memenuhi kegenapan di dalam diri mereka sebagai satu bangsa. Tetapi bukan begitu. Segala sesuatu tergantung pada IMAN mereka pada Yesus.

Begitu juga dengan kita yang berada di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Walaupun gereja ini mengenapi nubuatan, dan telah berdiri sesuai dengan apa yang dikatakan Daniel dan Yohanes dalam kitab Wahyu, kita tidak akan selamat sebagai SATU GEREJA. Tidak ada pangkat atau kedudukan di dalam gereja yang akan menyelamatkan kita. Tidak ada “lamanya waktu di dalam gereja” yang akan menyelamatkan kita. Sebagaimana keselamatan Israel dahulukala tergantung atas IMAN mereka pada Yesus Kristus, begitu pula keselamatan kita.

Tuhan sudah mengatakan bahwa Daniel dan Wahyu harus mendapatkan perhatian kita sebagaimana yang belum pernah terjadi dalam sejarah pekerjaan kita. Apa hal ini sudah menjadi kenyataan dalam pekerjaan gereja-gereja kita? Sudahkah kita menyelidik Daniel dan Wahyu? Menyelidik dengan cermat? Menyelidik dengan banyak doa? Menyelidik dengan pergumulan? Jawabannya adalah belum!! Mengapa belum? Sebab kita tidak menurut.

Siapakah pemimpin bangsa Israel pada zaman dahulukala? Pemimpin bangsa itu adalah Kristus. Pada mula pertama, Kristus memimpin bangsa itu melalui nabi-nabi yang mau mematuhi segala perintah Allah. Pilihan nabi-nabi itu didasarkan atas kerendahan hati orangnya. Tetapi Israel tidak menyukai rencana Allah itu. Rencana Allah itu mereka anggap sebagai suatu kebodohan. Tidak cocok dengan selera mereka. Oleh sebab itu, mereka menuntut seorang raja seperti yang dimiliki oleh bangsa-bangsa yang lain. Atas dasar apa mereka memilih raja mereka? Atas dasar “rupa” yang dapat dilihat dari luar. Mereka memilih Saul yang tubuhnya tinggi di atas yang lain-lainnya.

Yesus adalah pemimpin kita. Bagaimana Yesus memimpin kita? Ia memimpin kita melalui nabi-nabi pilihanNya yang Ia kenal sebagai rendah hati dan mau mematuhi segala perintah-perintahNya. Tetapi apakah kita mengakui pemimpin Yesus itu?  Janganlah kita tergesa-gesa memberi jawab kita. Adalah lebih menguntungkan bagi kita apabila kita memeriksa keadaan kita yang sesungguhnya. Apakah kita tidak mengikuti jejak Israel dalam banyak hal dan memilih seorang raja yang cocok dengan selera kita gantinya Yesus Kristus?? Bagaimana dengan orang-orang yang kaya, orang-orang yang berkedudukan, orang-orang yang terdidik menurut pandangan kita sendiri?? Apakah kadang-kadang kita tidak silau dengan gelar-gelar, kelimpahan materi atau kedudukan seseorang dalam memilih pimpinan-pimpinan siding kita? Apakah kita tidak terbawa oleh pertimbangan-pertimbangan “kekeluargaan” atau “kesukaan” atau “persahabatan”?? Cara-cara Israel dulu adalah kasar! Kita tidak mengikuti cara-cara yang kasar seperti mereka. Tetapi PRINSIP yang telah dianut oleh Israel dalam menolak pempinan Kristus dan memilih pimpinan mereka sendiri, dalam banyak kasus, telah kita anut.

Kalau mau lebih diperjelas lagi, marilah kita bartanya kepada diri kita sendiri apakah kita menyukai pendeta-pendeta, pegerja-pengerja atau pemimpin-pemimpin sidang yang betul-betul membawa kita kepada pengakuan Alkitab dan Roh Nubuat?? Kata-kata “fanatik” akan cepat keluar untuk memisahkan mereka dari pemimpin-pemimpin yang lebih populer. Populer adalah yang dapat mengambil hati kita. Populer adalah yang dapat menyesuaikan dengan keinginan kita, walaupun kita menentang Allah

Kita tidak akan diselamatkan sebagai satu gereja. Ini sudah jelas. Sekiranya tidak, tidak akan ada seruan dari Tuhan kepada gereja ini untuk BERTOBAT!

Seruan kepada Laodikea merupakan suatu lagu yang sudah usang! Tidak ada lagi yang suka mendengarkan lagu itu. Boleh saja dianggap usang, tetapi Yesus akan memperlihatkan bahwa SABDA-Nya ridak pernah usang. Ia telah meminta untuk ditulis bahwa :

Mereka yang memakan daging dan meminum darah Anak Allah akan membawa dari buku - buku Daniel dan Wahyu kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dibendung.

Tulisan ini boleh saja tidak dipercaya. Ya!! Janji Yesus untuk datang kedua kali juga hampir-hampir tidak dipercaya lagi. Kita masih percaya dengan pengakuan tetapi kita tidak percaya dengan suatu keyakinan. Tetapi apakah keragu-raguan kita akan membatalkan kebenaran yang sudah dikatakanNya?

Yesus adalah pemimpin gereja ini! kebenaranNya adalam pemimpin gereja ini! Yang menolak pimpinan Kristus dan menerima pimpinan apa saja yang lain, akan tidak ikut menjadi waris Perjanjian Allah dengan Abraham! Ia akan ditinggalkan!

Kita memasuki suatu masa yang membuat kita perlu memikirkan dan berdoa. Kita memasuki era dalam sejarah gereja kita yang membuat kita perlu menyelidik Alkitab, khususnya buku-buku Daniel dan Wahyu.


3. Menganalisa Empat Rangkaian Nubuatan Daniel Secara Garis Besar

Buku Daniel memuat empat rangkaian nubuatan. Nubuatan-nubuatan itu terdapat di dalam Daniel 2, Daniel 7, Daniel 8 dan Daniel 11. Kita sudah mengetahui banyak tentang nubuatan-nubuatan Daniel di atas. Tetapi “banyak” belum berarti “segala sesuatu”. “Banyak” juga tidak berarti tidak ada pengertian-pengertian kita yang masih perlu dibetulkan dan disempurnakan.

Tuhan itu Mahatahu. Karena Mahatahu, maka Tuhan mendorong kita untuk menyelidik buku-buku Daniel dan Wahyu. Kalau kita sudah mengetahui segala sesuatu tentang buku-buku yang dimaksud, Tuhan tentu sudah tidak akan berkata bahwa kita perlu menyelidik kedua buku itu sebagaimana yang belum pernah terjadi dalam sejarah gereja ini. Tuhan tahu bahwa kita akan menahadapi suatu masa yang sulit. Di dalam gereja akan terjadi kegoncangan. Supaya kita tidak tergoncang keluar, kita didorong untuk mempelajari buku Daniel dan buku Wahyu.

Yesus meminta supaya diriNya diakui sebagai Pemimpin. Roh Suci harus diakui sebagai Pemimpin. Kebenaran Firman Allah harus diangkat dan ditinggikan untuk memimpin umat ini!! Tidak ada jalan lain atau cara lain yang dapat direstui Allah kecuali jalan pengakuan terhadap Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus sebagai Pemimpin di dalam penyelesaian pekerjaan gereja ini!! Allah meminta supaya penyelidikan kitab-kitab Daniel dan Wahyu dilaksanakan sekarang ini, pada zaman kita ini. Jangan kita menentukan jalan yang lain untuk penyelesaian pekabaran tiga malaikat. Yang utama harus diutamakan apabila kita mau berjalan bersama-sama dengan Juruselamat kita.

Marilah kita membuat suatu perbandingan setara skematis tentang nubuatan-nubuatan yang terdapat dalam buku Daniel agar supaya kita dapat melihat apa yang perlu ditekan sebagai bagian-bagian yang terpenting dalam buku itu. Biarlah kita melatih diri kita untuk tidak meraba-raba dan membuat spekulasi–spekulasi. Terlalu sering kita menggunakan pikiran kita sendiri. Seringkali kita menyimpulkan sesuatu tanpa terlebih dahulu meneliti apakah kesimpulan kita itu beralasan. Ada orang yang mengeritik dan menolak Alkitab tanpa mengetahui apa yang ditulis oleh Alkitab. Apakah cara itu satria? Logis? Terpuji? Tentu tidak! Tetapi kita yang dapat menilai orang lain “tidak logis” seringkali bertindak tidak logis sendiri dalam menolak sesuatu sebelum kita menyelidik kebenaranNya. Kita masih sering dikendalikan oleh apa yang kita sebut “gengsi”. Umat Advent harus memilih untuk memuliakan Yesus beserta kebenaranNya dab meninggalkan “gengsi”, kalau tidak, Perjanjian Allah kepada Abraham tidak akan menjadi bagian mereka.

Apa yang terkumpul diatas mungkin saja ada kesalahan-kesalahannya. Mungkin ada satu ayat yang lebih atau satu ayat yang kurang untuk masing-masing kerajaan yang sudah diramalkan. Biarpun hal itu begitu, tetapi tidak akan dapat disangkal bahwa dari perhitungan banyaknya ayat-ayat yang sudah digunakan, kita akan dapat mengetahui bagian yang mana yang harus lebih kita perhatikan karena pentingnya.

Misalnya : Daniel 2 menggunakan 2 ayat untuk kerajaan Babel, ½ ayat untuk kerajaan Media-Persia, ½ ayat untuk kerajaan Gerika dan 6 ayat untuk kerajaan Roma yang akan beralih ke Kerajaan Allah yang dijanjikan kepada Abraham. Yang paling perlu diperhatikan adalah kerajaan yang terakhir, sebab 6 ayat digunakan untuk membicarakan kerajaan ini dibanding dengan 2 ayat untuk kerajaan Babel, ½ ayat untuk Media-Persia dan ½ ayat untuk kerajaan Gerika.

Dengan cara  yang di atas, kita dapat mengetahui tanpa diragukan lagi bahwa dalam tiap penglihatan atau khayal yang sudah diperoleh Daniel, yang paling perlu diperhatikan adalah kerajaan Roma yang akan beralih ke Kerajaan Allah.
Disamping itu, dapat dilihat bahwa kerajaan yang terakhir dibicarakan melalui 6 ayat di dalam Daniel 2, 17 ayat di dalam Daniel 7, 14 ayat di dalam Daniel 8 dan 9, dan sedikitnya 30 ayat di dalam Daniel 11. Tidak dapat disangkal atau diragukan bahwa apa yang dibahas dalam Daniel 11 adalah yang terpenting bagi kita.

Ini tidak berarti bahwa Daniel 11 harus dipelajari sendiri terlepas dari bagian–bagian tentang kerajaan Roma yang diuraikan dalam Daniel 2, Daniel 7 dan Daniel 8-9. Tentu saja bukan begitu. Semua harus digabungkan. Tetapi, walaupun harus digabungkan, kita tidak dapat lari dari kenyataan bahwa apa yang ditulis dalam Daniel 11 adalah yang terpenting.

Apakah sebagai satu sidang kita sudah mementingkan apa yang terpenting? Di Indonesia, Daniel 2 hanya dibahas dalam kesempatan ceramah umum. Di dalam gereja sendiri sudah hampir tidak dibahas lagi. Daniel 7 hampir–hampir tidak dibahas di dalam ceramah umum. Alasasan–alasannya dapat dimengerti. Di dalam gereja, Daniel 7 terkadang saja disinggung. Daniel 8 dan 9 masih lebih sering dibahas dalam ceramah umum maupun di dalam gereja, sebab nubuatan-nubuatan ini menentukan berdirinya gereja Advent. Tetapi Daniel 11,yang terpenting, tidak dibahas di ceramah umum maupun di gereja. Nah saudara–saudara, apakah kita sudah memenuhi apa yang diharapkan oleh Tuhan dari kita? Apakah sudah berpegang pada kebenaran firman Tuhan? Siapa yang dapat menjawab?

Belum dapat menjawab, sebab di luar negeri mungkin saja berbeda kenyataannya dengan di Indonesia. Memang berbeda sedikit. Di luar negeri, di mana masih terdapat kebebasan untuk mengeluarkan perndapat, Daniel 7, 8 dan 9 dibahas dalam ceramah–ceramah umum. Di gereja, sesudah munculnya Desmond ford, banyak dibahas Daniel 8 dan 9. Tetapi, Daniel 11, yang terpenting, tetap saja tidak dibahas. Mengapa??

Kita belum akan membahas mengapanya sekarang. Cukuplah untuk kita ketahui bahwa sebagai satu sidang, kita belum melaksanakan kehendak Allah. Roh Nubuat telah menyurukan supaya kita menyelidik buku–buku Daniel dan Wahyu. Kiranya ini kita perhatikan!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar