ringkasan phase 1 - 5
phase 1 : raja selatan ( perancis ) di bawah napoleon berperang melawan raja utara ( kepausan ) dan mengalahkannya, kekuatan politik kepausan dicabut. kepausan mengalami luka parah seperti yang dinubuatkan dalam wahyu 13:3
phase 2 : raja utara ( kepausan ) bangkit pada 7 juni 1929 melalui ditandatanganinya perjanjian lateran antara pemerintah italia dan kepausan. kepausan mendapatkan kembali hak politiknya, dan mulai bergerilya mencari simpati dunia.
phase 3 : sejak abad 17 agen agen kepausan mulai masuk ke dunia baru ( benua amerika ), menyusup melalui ordo jesuit untuk mempersatukan koloni di benua amerika di bawah ancaman perang dengan britania raya dan akhirnya membentuk negara amerika serikat yang menjadi negara superpower yang dinubuatkan dalam wahyu 13: 11
Phase 4 : raja selatan kini berkembang pesat dengan wakilnya uni soviet, peperangan antara raja selatan dan utara akhirnya tidak terelakan, raja utara membawa sekutunya amerika serikat untuk memerangi raja selatan uni soviet, akhirnya raja selatan kalah dan mengalami kemunduran, raja utara semakin menancapkan kekuasaannya di dunia ini walaupun belum sepenuhnya.
Phase 5 : amerika serikat semakin berpengaruh di dunia baik lewat militer sebagai negera yang militernya terkuat di dunia maupun ekonomi. Amerika serikat juga memprakasai pendirian PBB sebagai organisasi dunia.
Ia akan menjangkau negeri-negeri, dan negeri Mesir tidak akan terluput. Ia akan menguasai harta benda emas dan perak dan segala barang berharga negeri Mesir, dan orang Libia serta orang Etiopia akan mengikuti dia.
"He shall stretch out his hand against the countries, and the land of Egypt shall not escape."He shall have power over the treasures of gold and silver, and over all the precious things of Egypt; also the Libyans and Ethiopians [shall follow] at his heels.
land of egypt/ negeri mesir = dunia yang tidak percaya kepada Tuhan
treasures of gold and silver/ harta benda emas dan perak = berkaitan dengan sistem ekonomi
libia = melambangkan negara miskin
etiopia = melambangkan negara kaya
Setelah raja utara memasuki amerika serikat dan bersekutu dengannya, kekuasaaan raja utara mulai menjangkau negeri-negeri, dalam ayat ini, daniel menceritakan situasi pada akhir zaman terutama dari aspek ekonomi, di mana raja utara menjangkau negeri negeri di dunia ini dan berhasil menguasai ekonomi negara tersebut yang kita kenal dewasa ini dengan istilah ekonomi global. Baik negara kaya maupun negara miskin hampir seluruhnya tergabung dengan satu sistem ekonomi global,yang mana satu kebijakan bisa menghancurkan ekonomi suatu negara dan berakhir keruntuhan ekonomi negara lain bagai efek domino. Akhirnya kelangsungan hidup negara bergantung pada neraca perdagangan dan pinjaman luar negeri.
Berbicara tentang ekonomi amerika serikat, hal ini tidak terlepas dari bank sentral amerika yaitu the fed. Tidak bisa dipungkiri the fed mengontrol ekonomi dunia, kebijakannya dalam menaikan maupun menurunkan suku bunga akan mempengaruhi bursa saham di seluruh dunia. Keberadaan the fed sendiri menjadi satu kontraversi di amerika serikat sendiri, karena the fed sebenarnya adalah bank swasta yang dikuasai oleh bankir keluarga rothchild, salah satu pion raja utara dan sampai saat ini the fed sangat tertutup hingga bahkan pihak pemerintah amerika serikat pun tidak diizinkan untuk melakukan audit terhadap the fed. The fed memberikan hutang kepada pemerintah amerika serikat sehingga dia memiliki hak untuk mencetak uang US dolar dan melakukan kebijakan ekonomi lainnya.
Misi dari sistem ekonomi ini adalah untuk menjajah suatu negara secara ekonomi dengan memberikan pinjaman, dan akhirnya menguasai kebijakan politik negara bahkan negara tersebut tersebut. Sistem yang sama juga dilakukan di negara-negara lain. Kekacauan politik baik perang antar negara dan kerajaan adalah satu alat yang ampuh untuk menghabiskan uang suatu negara, negara itu harus berhutang demi kelangsungan hidup negaranya dan membiayai perang dan politik, akhirnya hutang beserta bungannya tersebut harus dibayar rakyatnya lewat pajak yang ditetapkan oleh pemerintah, ironis bukan ?. Selain itu, sistem ekonomi sekarang yang bergantung pada bursa efek, saham, portofolio perbankan, yang pada prinsipnya hanya berdasarkan arus keluar masuk uang dalam bursa tersebut, angka-angka bisa naik turun drastis dalam hitungan jam, orang bisa menjadi kaya dan miskin dalam hitungan menit. Suatu negara gampang sekali diguncang ekonominya apabila pondasi ekonomi realnya tidak kuat. Para bankir hitam dengan sokongan dana luar biar seringkali mencari keuntungan dengan menciptakan goncangan pasar saham.
keluarga rothchild adalah salah satu pion raja utara yang menciptakan sistem keuangan ini, dari awalnya di eropa merambah ke amerika dan akhirnya seluruh dunia. Tentunya dia tidak bergerak sendiri, ada satu kekuatan besar di belakangnya.
Salah satu peristiwa yang sangat penting dalam perjalanan Eropa, terutama bagi Inggris dan Perancis adalah Palagan Waterloo, yang yang terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di sebuah wilayah yang kini berada di Belgia, antar pasukan Napoleon Bonaparte melawan pasukan Eropa yang dipimpin Panglima Perang Kerajaan Inggris, Wellington.Hasil dari pertempuran besar ini akan sangat berpengaruh pada Eropa di masa depan. Jika Napoleon keluar sebagai pemenang, maka Perancis akan menjadi tuan atas seluruh daratan Eropa. Namun jika Napoleon bisa dikalahkan maka Inggris akan menjadi penguasa keuangan Eropa yang tak kan tergoyahkan.
Ketika dua kekuatan saling berhadapan di medan perang, pasar bursa saham di London benar-benar seperti orang yang sedang demam, panas dingin dengan keringat yang terus keluar, menantikan hasil akhirnya. Betapa tidak, jika Grande Armee de France Napoleon Bonaparte menang maka bisa dipastikan perekonomian Inggris akan hancur. Namun jika Wellington menang, perekonomian negara itu akan melonjak drastis, meroket ke puncak kejayaan dengan menguasai Perancis.
Hal ini diketahui Nathan Rothschild dan segera mengumpulkan agen-agen terbaiknya dan mengirim mereka ke Waterloo untuk mengumpulkan informasi seakurat mungkin. Agen-agen tambahan ditempatkan di beberapa pos komando yang mampu bergerak cepat kapan saja untuk memberi bantuan, dukungan, maupun segi-segi teknis lainnya.
Tanggal 15 Juni 1815, tiga hari sebelum D-Day, seorang agen kepercayaan Rothschild dengan langkah tergesa menaiki sebuah perahu cepat melalui Selat Channel menuju Pantai Dover di Inggris. Orang itu membawa laporan intelijen dari agen-agen Rothschild di lapangan terkait perkembangan terakhir di lapangan. Agen khusus itu tiba di Folkstone dini hari dan dijemput oleh Rothschild pribadi. Dengan cepat dan seksama Rothschild membaca seluruh isi laporan tersebut dan langsung bergegas ke pasar bursa London. Di pasar bursa itu Rothschild sudah menaruh banyak agennya yang telah siap diperintah kapan pun.
Dengan wajah dingin dan kaku seperti biasanya, Nathan Rothschild memasuki gerbang pasar bursa. Seperti biasa, ia berdiri di dekat ‘Pilar Rothschild’ kesukaannya. Agen-agen Rothschild yang sudah berada di pasar bursa sejak beberapa hari lalu, dengan wajah yang juga dingin menunggu isyarat dari bosnya. Entah isyarat apa yang diberikan Rothschild, tiba-tiba saja orang-orang Rothschild ini mulai menumpahkan surat-surat berharga senilai ratusan ribu dollar ke pasar. Begitu kertas-kertas berharga ini dilempar ke pasar dalam jumlah besar, nilainya dengan cepat merosot tajam.
Nathan tetap diam di pilarnya. Ia terus menjual, dan menjual. Nilai kertas-kertas berharga ambruk tidak tertolong. Pialang-pialang lain mulai gelisah melihat sikap Rothschild yang begitu berani melepas semua saham-sahamnya tanpa ampun bagai membuang kertas-kertas yang tidak ada harganya sama sekali. Mereka mulai berspekulasi, bisik-bisik mulai menyebar di antara mereka. Pasar bursa London berdengung bagai suara lebah, “Rothschild sudah tahu! Rothschild sudah tahu! Wellington kalah di Waterloo! Napoleon menang!”
Kepanikan meletus di lantai bursa. Semua pialang mengikuti ulah Rothschild, menumpahkan kertas-kertas berharganya ke pasar tanpa peduli menjadi berapa pun harganya. Tak hanya uang, logam mulia seperti emas dan perak pun dilepas dengan harga obral besar. Hanya satu harapan mereka: berupaya sekuat tenaga mempertahankan kekayaan yang masih tersisa di tangannya. Semuanya terus menukik tajam. Kertas-kertas berharga berserakan di lantai bursa bagaikan gunungan sampah.
Setelah semua harga saham jatuh, dengan wajah tetap dingin, Nathan memberi isyarat lain kepada para agennya. Bandul mulai bergerak berlawanan. Dengan sangat cepat, para agen Rothschild yang tadinya melepas sahamnya, sekarang melesat ke tiap meja yang ada dan memborong seluruh kertas berharga yang teronggok di atas meja dan bertebaran di lantai. Kepanikan telah menyebabkan banyak pialang dan pengusaha tidak lagi bisa berpikir jernih. Mereka tidak lagi melihat perubahan sikap dari Rothschild. Dalam hitungan menit, semua saham, kertas berharga, emas, perak, dan sebagainya kini telah jatuh ke tangan satu orang: Rothschild. Dia menjadi penguasa tunggal dengan modal yang tidak seberapa.Beberapa hari kemudian berita yang sesungguhnya tentang Palagan Waterloo tiba di London. Wellington menang! Wellington menang! Harga saham, kertas berharga, dan sebagainya yang tadinya begitu murah, dengan cepat melesat meninggi. Kekayaan Rothschild dalam waktu hanya semalam menjadi berlipat-lipat jumlahnya. Tak kurang dari duapuluh kali lipat! Rakyat kebanyakan meloncat-loncat kegirangan di jalanan. Sedang para pengusaha banyak yang merasakan mati sebelum waktunya. Mereka kini telah menjadi budak dari Tuan Rothschild, sang penguasa Inggris dan Eropa yang sesungguhnya. Perekonomian Inggris jatuh ke bawah sepatu Nathan Rothschild pada tahun 1815. Tiga tahun kemudian Perancis menyusul Inggris dan jatuh ke bawah sepatu yang sama.
Pada saat krisis ekonomi baik tahun 1998 maupun 2008, Hal yang sama terjadi, gelojak ekonomi terjadi menjadi tsunami yang merambah ke semua bursa saham dunia, akhirnya banyak sekali saham rontok, krisis ekonomi yang berujung pada pengulingan kekuasaan politik, kerusuhan terjadi di mana-mana. Pada masa kekacauan finansial ini, para bankir hitam memborong semua saham dengan harga yang murah, karna pada waktu itu kepanikan membuat orang menjual saham dengan harga berapun untuk menyelamatkan hartanya yang tersisa. negara di ambang kehancuran ekonomi.
Lembaga keuangan raja utara seperti the fed, IMF dan world bank hadir bagaikan malaikat untuk memberikan bantuan pinjaman kepada negara tersebut, dan tentunya dengan bunga dan kesepakatan lainnya. Lembaga-lembaga keuangan itu berusaha mendikte negara-negara yang berhutang kepadanya dan akhirnya menjerumuskan negara tersebut pada hutang yang tidak mungkin terselesaikan, aset negara digadaikan, rakyat dikorbankan, pajak menjadikan rakyat menjadi budak yang mengumpulkan kekayaan bagi kerajaan utara ini. Pajak yang ditarik dari rakyat dipakai untuk membayar hutang negara, Pada saat ekonomi mulai membaik, saham yang tadinya diborong meningkat berkali-kali lipat, akhirnya kekayaan dari raja utara inipun semakin meningkat. kekuasaan mereka pada suatu negara semakin kuat karena hutang negara tersebut, mereka mendikte kebijakan politik dan kebijakan ekonomi yang menguntungkan untuk memastikan negara tersebut tetap terbelenggu dalam penjajahan ekonomi.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. ( wahyu 13 : 16-17 )
Tujuan raja utara dalam sistem ekonomi global adalah menyatukan seluruh dunia di bawah kekuasaannya atau yang kita kenal dengan new world order, mata uang seluruh dunia akan menjadi satu dan setiap orang yang bertransaksi menjual atau membeli harus melalui persetujuannya; orang-orang yang mau mentaati perintahnya, orang yang mentaati undang-undang yang dibuatnya yaitu salah satunya adalah " sunday law " . dan itu akan berhasil, raja utara akan menguasai dunia dan menguasai semua harta emas perak mesir, libia dan etiopia, semua akan mengikuti dia.
Ia akan menjangkau negeri-negeri, dan negeri Mesir tidak akan terluput. Ia akan menguasai harta benda emas dan perak dan segala barang berharga negeri Mesir, dan orang Libia serta orang Etiopia akan mengikuti dia.
Tetapi Alkitab menubuatkan, sekuat apapun raja utara dan sistem ekonominya, suatu saat akan hancur berkeping-keping dalam waktu yang singkat.
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. ( Wahyu 17:4 )
Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam,
kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."
Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap,
mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa." Wahyu 18 : 9- 16 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar