SERUAN PENDETA NEAL C. WILSON
UNTUK TIDAK MELUPAKAN WARISAN ADVENT YANG AJAIB
- Pegangan Bagi Orang-Orang Muda Generasi Abad ke-21
Apakah
masih ada sesuatu yang pasti, yang benar, dan yang tidak dapat disangkal ? Siapakah yang sanggup menjawab pertanyaan ini
? Siapa yang dapat menyatakan
bukti-buktinya ?
“Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak
mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya..” (Yohanes
12:37)
Yesus
tidak dipercaya. Kata-kataNya tidak dipercaya. Tanda-tanda mujijatNya juga
tidak dipercaya. Apa harapan kita untuk dipercaya orang ?
“Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada
siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan
TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya
pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga
kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang
penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina,
sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk
hitungan.” (Yesaya 53:1-3)
Apakah
kita berharap untuk dipercaya orang ?
Apakah kita mencari untuk dipercaya orang ? Siapakah yang tidak merasa terhibur apabila
usahanya dihargai oleh orang ? Siapakah
yang tidak merasa senang apabila himbauan-himbauannya didengarkan dan dituruti
oleh orang ? Yesus pun senang ! Masih ingat kisah seorang wanita yang dengan
rasa takut-takut masih berani untuk mendekati Yesus hanya untuk menjamah
jubahNya supaya ia dapat disembuhkan…dan Yesus merasa ada kuasa yang keluar
dari dalam diriNya untuk menjawab kebutuhan wanita tersebut dan Yesus berkata
dengan nada yang terhibur dan lembut dalam Markus 5:34 :
"Hai anak-Ku, IMANMU
telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari
penyakitmu!"
Walau pun
begitu, Yesus tidak mencari orang-orang untuk dipercaya. PekerjaanNya adalah untuk memberitakan KEBENARAN dan memebebaskan orang
dari kegelapan.
Tidak ada
seorang pun yang dapat membuktikan kepada orang lain dari hal suatu pelajaran
yang pasti benar dan yang tidak dapat disangkal. Yang dapat menentukan
kebenaran adalah orang yang mendengarkan dan bukan orang yang mengajar. Faktor
IMAN sangat penting dan sangat berperan dalam hal ini. Apabila seorang sudah
tidak mau percaya, bukti-bukti apa pun atau mujijat-mujijat apa pun tidak akan
membuatnya menjadi percaya. Begitu juga dengan generasi di mana kita hidup saat
ini, khususnya orang-orang muda
! Kalau kita tidak mau percaya, maka
tidak ada suatu kuasa pun yang dapat membuat kita menjadi percaya. Percaya timbul dari dalam hati, yaitu
hati yang tulus dan jujur yang mau dan berani untuk mengaku yang benar adalah
benar !
- Roh Suci Melatih Kita
Apa
sebabnya bangsa Yahudi tidak mau mempercayai Yesus walau pun mujizat demi
mujizat dan tanda demi tanda sangat jelas dan telah dihadapkan kepada mereka? Mengapa Yesus masih ditolak dan tidak diakui
oleh bangsa Israel
modern sampai saat ini ? Karena mereka memandang secara fisik pada orangnya
yang berbicara. Mereka mengenal Yesus sebagai anak Yusuf, keluarga tukang kayu
yang miskin. Seorang pemuda yang tidak berbeda dengan mereka sendiri. Yesus
tidaklah seorang yang tampan dan semarakNya pun tidak ada; Ia dihina dan
dihindari orang dan orang menutup mukanya terhadap Dia. Yesus tidak masuk
hitungan. Tanpa sadar bangsa Yahudi telah diajar oleh setan untuk melihat
secara fisik atau sosial, demikian halnya dengan kita saat ini.
Roh Suci
sedang melatih kita untuk tidak memandang orang secara fisik mau pun secara
sosial. Roh Suci mendidik kita untuk menilai
kebenaran di atas kebenaran. Roh Suci mendisiplin kita untuk menghargai apa
yang mulia, yang adil, yang manis, yang sedap didengar dan yang terpuji atas
dasar kemuliaan, keadilan, keindahan, kemanisan dan kepujiannya sendiri. Kecuali
kita masuk ke dalam sekolah yang langsung diajar oleh Roh Tuhan, maka kita
tidak akan berpengharapan di dunia ini. Kalau kita tetap mengijinkan setan
untuk mendidik kita, maka kita tidak akan mengenal kebenaran dan tetap akan
tinggal di dalam kegelapan. Kita akan menjadi orang-orang yang celaka, yang
berhati busuk dan penuh dengan prasangka buruk yang merugikan diri kita sendiri
mau pun orang lain. Kita akan datang menghadapi Firman Tuhan dengan tidak
menyakini apa pun. Yang terbukti pun masih akan kita ragukan. Kita akan
membuang yang indah sekali pun, karena rasa benci kita terhadap orang lain. Sering
kita mungkin tidak mau datang ke gereja karena malas atau benci melihat orang
yang mungkin menyakiti hati kita. Kita tidak mau berjabat tangan bahkan menoleh
atau melihat pun tidak mau pada orang yang kita benci itu. Kita tidak mau mendengarkan
pekabaran yang dibawakan oleh anggota-anggota awam sederhana yang tidak
berpendidikan tinggi, kita maunya mendengarkan yang dibawakan oleh orang-orang
yang sudah senior, berpendidikan tinggi dan mempunyai karisma. Janganlah kita
bersikap seperti itu. Pendirian seperti itu tidak akan bermanfaat bagi diri
kita sendiri. Kita harus mencari KEBENARAN dengan sungguh-sungguh, sebab hari
penuaian sudah semakin dekat dan kita diwajibkan untuk menyalurkan kebenaran
Allah kepada yang mau mendengar supaya boleh ikut serta dalam penuaian
gandum-gandum dan bukan lalang-lalang !
Sehubungan
dengan pekerjaan Roh Suci di dalam diri kita masing-masing, Pendeta Herbert E.
Douglass dari Atlantic Union College dan Seventh Day Adventist Theological
Seminary, menulis dalam bukunya ‘The End’ halaman 14 sebagai berikut :
“Lima
anak dara yang bodoh (Matius 25) tidak kurang tahu tentang kedatangan Yesus
yang kedua kali dibandingkan dengan lima
anak dara yang bijaksana. Sebenarnya, dalam segala hal, mereka adalah orang-orang Advent yang “baik”. Mereka mengenal teori kebenaran, dapat menjawab dengan
baik di dalam kelas-kelas Sekolah Sabat atau di sekolah lanjutan atau perguruan
tinggi pada saat ujian-ujian Alkitab; mereka malah dapat membuktikan kepada
tetangga mereka bahwa hari ketujuh adalah Sabat dan bahwa Yesus akan segera
datang kembali. Tetapi, anak-anak dara yang bodoh itu tidak memperkenankan cara
berpikir mereka untuk mengubah cara hidup mereka ! Mereka tidak mengijinkan Roh
Suci melakukan pekerjaanNya untuk mengubahkan hidup mereka agar supaya mereka
dapat memantulkan sifat dan tabiat Kristus. Mereka tidak memiliki terang,
mereka hanya memiliki teori pengetahuan semata-mata !”
Ungkapan
tulisan di atas sepatutnya menyentuh hati sanubari kita masing-masing dan patut
kita renungkan secara mendalam. Tulisan itu menyangkut diri kita semua yang
mengaku sebagai umat sisa, umat Advent yang ‘baik’ yang selalu rajin datang ke
gereja tiap Rabu malam, vesper, aktif dalam kegiatan Sekolah Sabat, acara
khotbah, master guide, PA, dan lain sebagainya. Tidak peduli apakah itu para
pendeta, para ketua majelis atau anggota majelis bahkan anggota-angota awam
yang merasa dirinya “baik” sepatutnya merenungkan secara mendalam akan ungkapan
tulisan di atas itu.
Kalau kita
ingin ikut serta dalam perjamuan pernikahan Kristus seperti anak-anak dara yang
bijaksana, maka pekerjaan yang paling mendesak untuk dikerjakan pada saat
sekarang ini adalah membiarkan Roh Suci
bekerja di dalam hati kita untuk mengajarkan sifat dan tabiat Kristus kepada
kita ! Sabar kalau dihina, menerima
dengan baik walau pun dicela, senyum di dalam walau pun dihantam, mau mengampuni walau difitnah;
apakah semua sifat Kristus itu sudah kita rasakan ditanamkan di dalam diri kita
oleh Roh Suci ? Kalau hari kemarin
belum, apakah hari ini sudah mulai kita rasakan sedikit ? Mulai dapat melupakan diri sendiri dan
memuliakan DIA ?
Saudara-saudara
yang terkasih, inilah yang menahan kedatangan Kristus kembali ke dunia ini
! Kita tahu akan hal itu ! Kristus dapat saja menyelesaikan pekerjaan
penginjilanNya dalam waktu satu hari apabila Ia kehendaki ! Kristus tidak perlu bantuan kita dalam
pekerjaan itu ! Tetapi yang Yesus perlukan
dan Ia sedang tunggu saat ini dari kita masing-masing adalah PENYERAHAN
HATI kita kepada Dia. Inilah yang belum dikerjakan oleh umat Advent
sebagai sidang yang terakhir di dunia ini !
Kita masih belum suka Yesus datang kembali ! Kita masih suka menonton film-film laga, horor
dan lain-lain. Kita masih suka membaca novel-novel romantis. Gantinya kita
membicarakan Kristus, kita masih suka membicarakan pertandingan sepak bola atau
bulutangkis di hari Sabat. Kita masih suka membicarakan kelemahan-kelemahan
atau keburukan-keburukan orang lain. Umat Advent masih sangat mengasihi dunia
ini ! Umat Advent masih merasa sayang
kehilangan rumahnya, mobilnya, simpanan depositonya, tanahnya dan sebagainya ! Benarkah demikian ? Atau tidak benar ? Di mana hati-hati kita yang mau jujur untuk
dapat mengatakan yang benar itu benar?
Saudara-saudara,
janganlah bersusah hati ! Tuhan
mengetahui bahwa kita masih belum kuat untuk meninggalkan dunia ini. Tuhan tahu
bahwa kita belum kuat meninggalkan rumah kita yang baru direnovasi. Tuhan tahu
bahwa kita belum dapat bercerai dengan mobil dan sepeda motor kesayangan kita. Tuhan
tahu bahwa kita masih belum bisa kuat meninggalkan gelar-gelar MBA, Phd, MM,
atau jabatan-jabatan manajer kita. Tetapi apakah hati kita itu sudah cukup
jujur untuk mau mengakui bahwa kita belum mengasihi DIA sebagaimana patutnya
? Tahukah kita bahwa kita ini masih
kelas nol kecil dalam sekolah kerohanian kita ?
Tahukah kita bahwa hati kita ini sangat busuk melebihi kain lara ? Kalau kita tahu dengan kesungguh-sungguhan
hati dan tidak mencari dalih atau alasan apa pun untuk membenarkan diri kita
sendiri, barulah kita mempunyai pengharapan di hadapanNya !
Kalau hati
kita sudah mulai dalam proses untuk kita kosongkan dari kebanggaan sendiri
(walau pun belum kosong total) maka barulah Roh Suci dapat bekerja di dalam
hati kita.
Apabila
Roh Suci mulai diijinkan bekerja di dalam hati kita, maka kemenangan akhirnya
ada di pihak kita ! Mari saudara-saudara, kita sudah tahu jalanNya ! kita sudah kenal kebenaranNya !
Ijinkanlah
TUHAN BEKERJA MELALUI ROH SUCI untuk menyucikan hati kita mulai hari ini !
3.
Warisan Advent Untuk Dijadikan Pegangan
Kita
Roh Suci hanya dapat bekerja menurut jalanNya sendiri. Roh Suci
tidak dapat diperintah oleh manusia. Ia yang menabur dan meng-ilhamkan
kebenaran. Ia yang menentukan sendiri Kebenaran yang mana yang tepat pada
waktunya. Janganlah kita coba-coba menentukan apa yang akan menjadi makanan
untuk hari ini dan apa yang bukan.
Pada jaman
Nuh, pekabaran kebenaran Firman Tuhan adalah peringatan akan adanya air bah
yang akan membinasakan seluruh isi dunia ini, dan barangsiapa yang mau percaya
untuk diselamatkan harus masuk ke dalam bahtera Nuh. Pekabaran kebenaran jaman
Nuh itu tidak dapat dikhotbahkan kepada bangsa Israel pada waktu ditawan bangsa Babel . Pada jaman Martin
Luther, pekabaran kebenarannya adalah pembenaran melalui Yesus Kristus. Jangan
berkhotbah tentang Sabat di jaman Luther. Pekabaran itu tidak akan dimengerti.
Pada tahun 1844, muncul pekabaran Tiga Malaikat dengan panggilan untuk
mengingat hari Sabat Tuhan kembali dan seruan untuk keluar dari Babel . Pekabaran ini akan
diakhiri dengan seruan yang lebih KUAT lagi untuk keluar dari Babel !
Apakah
kita akan ikut serta dengan Roh Suci dalam pekerjaanNya kalau kita sekarang ini
menekankan pekerjaan ‘persatuan’ di antara umat Kristen sedunia dengan cara
membuang dasar-dasar kebenaran Tuhan yang menjadi penyebab perpecahan ? KEBENARAN akan menentukan temanya sendiri
tepat pada waktunya. Roh Suci yang akan menjadi pengendalinya. Kita hanya perlu
merendahkan diri dan percaya.
Mari kita
perhatikan apa yang dituliskan oleh Pendeta Neal C. Wilson di dalam Adventist
Review, 5 Agustus 1982 :
“Kedua belas batu
yang diambil dari sungai Yordan itu ditegakkan oleh Yosua di Gilgal. Dan
berkatalah ia kepada orang Israel, demikian: "Apabila di kemudian hari
anak-anakmu bertanya kepada ayahnya: Apakah arti batu-batu ini? maka haruslah
kamu beritahukan kepada anak-anakmu, begini: Israel telah menyeberangi sungai
Yordan ini di tanah yang kering! --sebab TUHAN, Allahmu, telah mengeringkan di
depan kamu air sungai Yordan, sampai kamu dapat menyeberang seperti yang telah
dilakukan TUHAN, Allahmu, dengan Laut Teberau, yang telah dikeringkan-Nya di
depan kita, sampai kita dapat menyeberang, supaya semua bangsa di bumi tahu,
bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu.”
(Yosua 4:20-24)
Batu-Batu Peringatan
Dua belas
batu itu berguna bagi peringatan untuk setiap generasi mendatang tentang pekerjaan-pekerjaan
Allah yang besar dalam memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir ;
pengeringan Laut Merah, tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam
hari, dan penyeberangan sungai Yordan.
Bukan saja
bangsa Israel ,
tetapi semua orang di dunia akan diingatkan kembali melalui tugu peringatan itu
bagaimana campur tangan pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih dan penuh kuasa
bagi umatNya yang Ia perhatikan dan yang telah membawa mereka ke tanahNya yang
limpah dengan kekayaan.
Hamba
Tuhan, Ellen White, menyatakan di dalam suratnya kepada A.G. Daniels, pada
tanggal 1 Nopember 1903 :
“Berulang-ulang saya diperlihatkan bahwa pengalaman-pengalaman
umat Allah pada masa lampau tidak boleh dianggap sebagai fakta-fakta yang usang
dan sudah mati. Kita tidak boleh memperlakukan catatan-catatan pengalaman itu
sebagaimana kita memperlakukan tanggalan tahun lalu. Catatan itu harus diingat,
karena sejarah akan mengulangi dirinya sendiri.”
Dalam abad
ke-19 Allah telah membangkitkan suatu umat, suatu perkumpulan rohani, untuk
mengamarkan dunia akan kembalinya AnakNya dengan segera. Pengalaman-pengalaman
mereka, pergumulan-pergumulan mereka, dan kemenangan-kemenangan mereka yang
bukan merupakan fakta-fakta yang mati bagi kita. Semuanya berdiri sebagai tugu
peringatan akan pimpinan Allah. “Batu-Batu’ itu berbicara kepada kita semua
dewasa ini tentang pelopor-pelopor Advent yang mengabdi, yang mencurahkan jiwa
raga mereka dalam menggali kebenaran, dan yang di bawah pimpinan Roh Suci telah
menetapkan doktrin-doktrin Advent yang tersendiri yang telah menyatukan kita
sebagai gerakan Allah yang menggenapi nubuatan untuk akhir jaman ini.
Pada waktu
konferensi-konferensi Sabat yang diadakan dari tahun 1848 sampai dengan tahun
1850, para pelopor kita akhirnya memperoleh suatu pengertian yang jelas tentang
hubungan Alkitab dengan pekabaran Malaikat yang Ketiga dalam Wahyu 14.
Mereka
juga tiba pada penghargaan yang lebih mendalam tentang pekerjaan perantaraan
Kristus di dalam ka’abah sorga bagi mereka.
Banyak
waktu yang digunakan dalam berdoa dan penyelidikan Alkitab dengan
sungguh-sungguh telah menyakinkan orang-orang Advent pertama yang menerima
Sabat itu bahwa kedatangan Kristus secara harafiah masih di ambang pintu.
Dan juga
pada waktu itu, saat mana mereka menetapkan pengertian mereka tentang hidup
kekal yang bersyarat, kematian sebagai tidur yang panjang dan bebas dari mimpi,
kebangkitan yang kedua, dan penghukuman dengan api pada oarng-orang jahat
setelah masa 1000 tahun berakhir.
Sepanjang
dalam perkumpulan mereka tersebut, hadirat Allah telah dinyatakan melalui
pekerjaan-pekerjaan Ellen White, yang telah membantu dan memastikan “Batu-Batu”
doktrin itu yang telah digali oleh para saudara se-kepercayaan dalam Firman
Tuhan.
“Pimpinan Tuhan sangat nyata, dan sangat ajaiblah
pernyataan-pernyataanNya tentang apa yang benar,” begitulah ujarnya dalam
mengingat masa lampau. “kebenaran demi kebenaran telah ditegakkan oleh Tuhan
Allah di sorga. Apa yang benar pada waktu itu, adalah benar pada hari ini !”
Selected
Messages 2, halaman 104.
Tanda-Tanda Jalan Yang Tidak Dapat Disingkirkan
“Tanda-tanda jalan besar yang telah kita lalui tidak dapat dibuang
begitu saja. . Walau pun barisan tentara-tentara neraka hendak berusaha
membongkar dan merusak tanda-tanda itu dari landasan mereka, dan bersorak-sorai
dalam anggapan bahwa mereka telah berhasil, tetapi nyatanya setan tidak
berhasil. Tiang-Tiang Kebenaran atau Batu-Batu Kebenaran ini akan berdiri tegak
seperti gunung-gunung yang kekal.” (Evangelism 223)
Kita sebagai suatu umat dianjurkan supaya “Berdiri Teguh di atas
panggung kebenaran yang kekal yang telah tahan ujian dan pencobaan. Kita harus
berpegang teguh pada Tiang-Tiang kepercayaan kita yang pasti………. Dasar-dasar
Kebenaran itu telah menjadikan kita sebagaimana kita ada. Pergantian waktu atau
jaman tidak akan mengurangi arti dari dasar-dasar Kebenaran tersebut.”
(CWE. Hal
52)
Sebagaimana
bangsa Israel memerlukan tanda-tanda peringatan tentang pimpinan Allah bagi
mereka di masa lampau, demikian pula kita sebagai umat Allah yang sisa pada
akhir jaman ini memerlukan tanda-tanda di sepanjang jalan agar kita dapat
diingatkan, diberi semangat dan dikuatkan dalam perjalanan kita menuju ke Tanah
Perjanjian.
“Sejarah pekerjaan Allah pada masa lampau perlu sering dihadapkan
kepada umatNya baik muda mau pun tua.” (6 T 365)
Pada jaman
kita ini, di mana sejarah cenderung untuk diabaikan dan Tiang-Tiang Peringatan
itu diremehkan sebagai ‘batu-batu biasa saja’ adalah penting bagi kita untuk
berhenti sejenak dan menayakan pada diri sendiri,”Apakah maksud batu-batu itu
?”
Dari
seorang yang selalu pasti akan makna batu-batu itu dan yang telah diilhami oleh
Roh Suci telah datang dengan kata-kata sebagai berikut :
“Dalam menelusuri kembali akan sejarah kita di masa lampau, dan
setelah kita berjalan melalui tiap langkah kemajuan sampai kedudukan kita pada
hari ini, saya dapat berkata,”Puji Tuhan !”
Manakala saya melihat apa yang telah dikerjakan oleh Tuhan, saya sungguh
dipenuhi rasa keheranan serta keyakinan di dalam Kristus sebagai pemimpin. Kita
tidak perlu merasa takut akan hari depan kita kecuali kita melupakan pimpinan
Tuhan di masa lampau, dan pelajaranNya dalam sejarah kita.”
(Life
Sketches, hal. 196)
- Percayailah Pimpinan Roh Suci
Tekanan
tulisan Pendeta Wilson adalah pada “Batu-Batu” yang menjadi peringatan akan
pimpinan Roh Suci pada mula pertama sejarah gereja kita. Batu-batu itu berbentuk
doktrin-doktrin dan landasan-landasan pelajaran Advent. Batu-batu itu telah diteguhkan dan
dipastikan melalui karunia Roh Suci sendiri dalam bentuk nubuatan-nubuatan
untuk akhir jaman sebelum Yesus datang. Batu-batu itu tidak dapat disingkirkan.
Kalau disingkirkan, kita tidak akan mempunyai tanda-tanda jalan lagi dan
generasi muda kita akan kehilangan arah. Adalah menjadi tanggung jawab kita
masing-masing untuk meyakinkan diri akan batu-batu petunjuk jalan itu.
Batu-batu itu telah diletakkan oleh Roh Suci pada permulaan pekabaran Tiga
Malaikat, dan batu-batu itu akan diperkuat pada saat penyelesaian pekabaran
yang sama. Hal ini telah ditegaskan oleh Roh Suci sendiri :
“Tuhan telah menyatakan bahwa sejarah akan diulangi apabila kita
akan memasuki tahap terakhir pekerjaan ini ………… Tiap-tiap
Penyanggah Kebenaran yang telah didirikanNya akan diperkuat.”
(Selected
Messages 2, 390)
Hal ini juga dapat kita lihat dari kebenaran
Alkitab. Pada tahap permulaan pekabaran Tiga Malaikat dalam Wahyu pasal 14 :
8-11, yang berbunyi :
“Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan
berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel ,
kota besar itu, yang telah memabukkan
segala bangsa dengan anggur hawa nafsu
cabulnya." Dan seorang malaikat
lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring:
"Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda
pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah,
yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di
depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api
yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam
mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta
patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.”
Itulah
pekabaran yang telah berjalan. Tetapi sejarah akan diulangi apabila kita
memasuki tahap terakhir pekerjaan kita. Kuasa besar akan menyertai umat-umat
Allah. Roh Suci akan dicurahkan dengan sepenuhnya. Kekuatan-kekuatan yang
melawan umat Allah sangat besar.
Seluruh
kekuatan dunia akan disatukan oleh setan. Kecuali Roh Suci dicurahkan untuk
menopang umat Allah tidak akan ada harapan sedikit pun bagi umat yang lemah itu
untuk bertahan. Tetapi kuatlah tangan Allah dan Kristus ! Segalanya telah dipersiapkan dan diperhitungkan
oleh Tuhan kita dan umatNya yang sangat dikasihiNya telah diberitahu melalui
ilham Roh Suci berupa tulisan-tulisan Roh Nubuat ! Barang siapa yang menaruh percaya pada
batu-batu tanda pimpinanNya akan menerima kuasaNya. Dan dengan Suara Nyaring
mereka akan berseru :
“Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat
dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung
yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul
dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan
hawa nafsunya." Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata:
"Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan
mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa
malapetaka-malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke
langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya,
sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat
menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan
pencampurannya; berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak
kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam
hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah
berkabung. Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu
sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah
kuat." Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam
kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat
asap api yang membakarnya Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya
dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel , hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja
sudah berlangsung penghakimanmu!"
(Wahyu 18
: 2 - 9)
Jelas
sekali bahwa penyelesaian pekerjaan pekabaran Malaikat yang Ketiga di bawah
kuasa Roh Suci (Hujan Akhir) yang besar, akan diulangi dan akan memperkuat
pekabaran-pekabaran yang telah menjadi batu-batu doktrin Advent pada awal
permulaan gerakan ini. Oleh sebab itu batu-batu peringatan tersebut tidak boleh
kita lupakan seperti calendar tahun lalu yang sudah tidak terpakai lagi. Apa
yang telah dialami oleh para pelopor kita pada waktu mereka berdoa, menyelidiki
Alkitab disertai cucuran air mata dan dipimpin melalui penglihatan-penglihatan
yang didatangkan oleh Roh Suci, perlu dihidupkan dan diperkuat, oleh karena di
dalam pekerjaan itu lah kita akan bertemu dengan Pemimpin kita yang di sorga.
Kita tidak
mengetahui berapa lama lagi kita harus mengembara di dunia yang fana ini. Dan
kita tidak perlu tahu. Karena kita percaya bahwa Tuhan telah mengatur segala
sesuatunya sehingga apa yang terbaik saja yang akan menjadi bahagian kita.
Yang
terpenting dan terutama pada dewasa ini
adalah untuk selalu mempercayai akan pimpinan Roh Suci pada masa lampau,
sekarang, dan pada masa yang akan datang.
Pimpinan
Tuhan hanya akan melewati satu jalur saja. Walau pun mungkin pada saat ini,
kita masih dihinggapi rasa keragu-raguan, kecemasan atau pun ketakutan akan
masa depan, kita tidak perlu putus asa. Itu adalah pekerjaan setan untuk mengisi
hati dan pikiran kita denagn rasa bimbang dan takut.
Kita harus
akui bahwa setan kuat ! Walau pun
begitu, kita masih dapat menang ! tetapi
kita tidak boleh menempuh jalan-jalan kita sendiri. Ingatlah, Yohanes Pembaptis
pun masih dapat bimbang. Tetapi Yohanes Pembaptis mau merendahkan hatinya dan
mengosongkan dirinya dan mempercayai laporan yang dibawa oleh murid-muridnya
tentang pekerjaan Kristus.
Kita pun
harus belajar mempercayai pimpinan Roh Suci pada masa lampau. Percayailah
“BATU-BATU” yang telah Ia letakkan di sepanjang perjalanan kita. Dan pasti kita
akan tiba di tempat tujuan kita !!
MARANATHA !
Disadur
ulang dari Seri Pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh Gito Siswojo Kadarman (alm.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar