Selasa, 09 Februari 2010

SN 14. KESEHATAN DAN KEBAHAGIAAN



Dikatakan bahwa presentasi terbesar dari manusia di dunia ini menggali kuburan mereka sendiri dengan sendok, garpu dan pisau meja. Para ahli di bidang kesehatan membenarkan bahwa kebanyakan daripada penyakit, penderitaan manusia dan angka kematian yang besar, disebabkan karena kesalahan dalam soal makanan. Namun demikian jika kita berbicara tentang makanan dan minuman, ada orang berpendapat bahwa, soal makanan dan minuman itu adalah urusan pribadi dan tidak ada sangkut-pautnya dengan agama. Banyak orang menganggap bahwa Allah tidak mempedulikan soal makanan dan minuman untuk kesehatan umat-Nya. Di dalam firman Allah jelas dinyatakan betapa erat dan pentingnya hubungan antara kesehatan jasmaniah dengan kesehatan rohaniah. Seorang tidak dapat memisahkan agama yang menyangkut batin dan keyakinan dengan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan yang menyangkut tubuh jasmaninya. Tegasnya, hati dan pikiran seseorang tidak akan mencapai sifat yang tenang dan rohaniah bersih, jika tubuh jasmani orang itu melakukan hal yang tidak bersih. Karena itu, Alkitab telah menyatakan bagaimana pentingnya memelihara kesehatan rohaniah,

"Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dari sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. “ Ill Yohanes 2.

1. KITA ADALAH MILIK ALLAH

Manusia menjadi milik Allah oleh karena Allah telah menciptakannya. Setelah manusia berdosa dan berada di bawah pengaruh dan kuasa Setan dengan segala kejahatan dan kegelapan, maka Allah telah memiliki lagi manusia yang telah berdosa itu, dengan jalan Yesus Kristus yang telah mati untuk menebus manusia. Sebagai milik Allah maka kita wajib memeliharakan fisik, mental, dan spiritual kita sesuai dengan kehendak Ilahi. Kita bukan lagi menjadi milik kita sendiri. Perhatikanlah ayat berikut ini:

"Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? sekali-kali tidak. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah?, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" 1 Korintus 6:15, 19, 20.

Jelaslah dengan ayat di atas ini bahwa dalam pandangan Allah maka manusia sebagai milik-Nya itu haruslah memelihara tubuh dan jiwanya suci adanya. Seorang yang menjadi milik Allah tidak akan melakukan kehendaknya sendiri dan menggunakan jalan pikirannya sendiri di dalam segala tindakannya yang bertentangan dengan kehendak Allah melainkan segala sesuatu tindakannya itu haruslah sesuai dengan kehendak Allah dan memuliakan Allah, termasuk soal makanan dan minuman.

Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." -1 Korintus 10:31.

Kita dapat merusak tubuh kita yaitu milik Allah dengan makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum. Tetapi Allah menghendaki agar umat-Nya memiliki kehidupan yang sehat, jasmaniah dan rohaniah. Namun demikian jelaslah pula bahwa salah satu godaan dari Setan bagi umat Allah adalah melalui makanan dan minuman. Banyak orang telah terbujuk untuk hidup tanpa mempedulikan pertarakan dalam banyak hal termasuk bertarak dalam makanan dan minuman, selera, gelojoh, keinginan pribadi. Kesedapan makanan telah menjadi praktik kehidupah banyak orang tanpa mempedulikan akibat-akibat bagi kesehatan tubuh. Mereka, baik langsung maupun tidak langsung sedang merusak bait suci Allah, yaitu tubuh mereka sendiri sebagai milik Allah adanya. Satu pertanyaan yang tegas telah diberikan oleh Kitab Suci terhadap tindakan ini, dapat kita baca dalam ayat berikut:

"Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu."

"Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh."

"Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi." 1 Korintus 3:17; 6:13; Filipi 3:19.


2. MAKANAN MENURUT PERATURAN ALLAH


Kita bertanya: "Jika Allah sangat memperhatikan soal makanan bagi umat-Nya, makanan apakah yang harus kita makan?" Sebagai jawabannya, mula-mula kita harus menyadari bahwa Allah telah mempunyai peraturan-peraturan tertentu bagi umat-Nya mengenai soal makanan. Jika kita mempelajari sejarah kehidupan manusia pada mula pertama mengenai makanan maka Alkitab menjelaskan sebagai berikut:

"Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu." Kejadian 1:29.

Inilah peraturan Allah tentang makanan yang diberikan kepada manusia pertama sebelum mereka jatuh ke dalam dosa. Kemudian setelah manusia berdosa, maka Allah berfirman pula:

“Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu." Kejadian 3:18.

Tampaknya bahwa dengan komposisi makanan ini, biji-bijian, buah-buahan dan sayur-sayuran adalah menjadi makanan yang seimbang, guna menjamin kesehatan tubuh manusia. Kemudian sesudah peristiwa air bah yang telah menutupi dunia waktu itu, barulah suatu izin diberikan kepada manusia untuk menggunakan daging hewan sebagai makanan dengan ketentuan hewan yang halal dan bukan hewan yang dinyatakan haram. Di samping diberikan ketentuan tentang daging hewan yang halal yang boleh dimakan waktu itu, ada pula ketentuan lain yaitu:

"Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan." Kejadian 9:4.

Mengenai ketentuan perbedaan antara hewan yang halal dan yang haram telah diberitahukan kepada Nuh yang hidup jauh berabad-abad sebelum adanya Yahudi sebagai satu bangsa.

"Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kau ambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya." Kejadian 7:2.

Kemudian ketika timbul bangsa Israel dan mereka berada di bawah perhambaan Mesir, maka mereka tidak memperhatikan peraturan makanan tetapi mengikuti kebiasaan makanan bangsa Kafir dan banyak dari mereka yang menderita penyakit yang disebabkan karena makanan daging binatang. Dalam kitab Imamat pasal sebelas dijelaskan tentang perbedaan yang halal dan yang haram. Binatang yang halal, yaitu yang berkaki empat, kukunya terbelah dua yaitu yang bersiratan kukunya serta memamah biak, Jenis ikan-ikan ialah yang bersirip dan bersisik. Di antara binatang-binatang yang haram, disebut pula dengan jelas:

"Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya." Ulangan 14:8.

3. PERTARAKAN

Salah satu dosa yang dibuat manusia dalam kehidupannya ialah kebiasaan-kebiasaan yang tidak mengenai batas pertarakan. Kita sedang hidup dalam dunia yang penuh dengan segala kegelojohan, tidak mempedulikan pertarakan, yaitu satu dunia yang menyediakan berbagai macam bahan yang dapat merusak tubuh manusia. Banyak hal yang dilakukan manusia dalam dunia ini dengan berlebih-lebihan. Mereka mencari kesenangan, bekerja, makan, minum berlebih-lebihan! Allah menghendaki agar umat-Nya harus menjaga diri mereka daripada pengaruh kebiasaan hidup yang merusak itu, dan harus bertarak di dalam segala sesuatu. Nasihat dari firman Tuhan terhadap ke-hidupan yang bertarak adalah sebagai berikut:

"Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai diri-nya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.. .Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak." 1 Korintus 9:25-27.

Di lain pihak kita melihat bahwa bertarak dalam hal makan dan minum semakin disadari orang sekarang ini. Sebagian orang mulai mengikuti suatu reformasi kesehatan, dan mulai meninggalkan daging, ikan dan hanya mementingkan makanan sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian yang kaya protein, buah-buahan, yaitu suatu komposisi makanan yang seimbang yang diperlukan oleh tubuh guna kesehatan dan kebahagiaan hidup. Para ahli di bidang kesehatan telah menemukan bahwa kebanyakan daripada daging hewan mengandung penyakit yang jika dimakan oleh manusia akan terkena penyakit-penyakit itu. Dr. S. E. Goqld mengatakan bahwa paling sedikit 16% dari mayat orang Amerika ternyata adalah karena ketularan radang daging babi. Jika pemeriksaan mayat dilakukan lebih teliti lagi, maka persentase itu akan meningkat sampai 36%. Penyakit yang diderita dan seringkali membawa maut itu disebabkan oleh jenis parasit, trichina yang hidup di dalam daging babi, yang kemudian berpindah ke dalam tubuh manusia yang memakan daging itu yang masih terdapat parasit hidup. Trichina yang hanya 1/32 inci panjang, tidak terlihat oleh mata manusia, biasanya bersembunyi dalam tiap potong daging babi. apakah daging itu dihidangkan sebagai makanan mahal atau murah. Trichina itu pun tidak memilih orang." - Journal of the American Association. Kita akan mendapat keterangan yang lebih jelas tentang bahayanya memakan daging yang dijual di pasar, apabila dokter hewan yang bertanggung jawab di tempat penjagalan memeriksa dengan teliti dan memberikan keterangan dengan jujur keadaan tiap hewan yang dijagal itu. Pada suatu waktu di salah satu tempat penjagalan, dokter menyatakan bahwa sapi yang dibantai itu tidak boleh dimakan karena ternyata penuh baksil penyakit. E. G. White menjelaskan pula bahwa "Allah tidak menginginkan manusia makan daging hewan sebagai makanan sampai pada waktu sesudah air bah. Segala sesuatu yang bisa membekali manusia sudah dibinasakan oleh air bah, maka demi untuk keperluan manusia waktu itu, Tuhan mengizinkan Nuh makan daging hewan yang halal yang berada di dalam bahtera, Tetapi daging hewan sebagai makanan bukanlah bahan yang sangat menyehatkan bagi manusia. sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian haruslah menjadi campuran makanan kita, janganlah masukkan ke dalam perut kita biar hanya satu ons daging. Makan daging tidaklah semestinya. Kita harus kembali kepada rencana Allah pada permulaan ketika menciptakan manusia. "Counsels on Diet and foods, him. 373, 380.

4. BEBERAPA KEBIASAAN YANG MERUSAK

Peraturan Allah bagi umat-Nya bukan hanya dalam soal makanan saja, tetapi juga dalam hal minuman. Banyak orang sedang merusak tubuh mereka dengan minuman keras atau minuman yang mengandung alkohol. Dikatakan bahwa minuman keras adalah menjadi penyakit bagi masyarakat dan banyak orang telah menghabiskan hidup mereka sebagai budak alkohol. Kitab Suci menasihatkan kepada kita sebagai berikut:

"Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya." Amsal 20:1.

"Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedangkan badannya dihangatkan anggur!" Yesaya 5:11.


Di samping minuman yang mengandung alkohol banyak orang terutama orang muda kini sedang terpengaruh dengan berbagai jenis obat bius, narkotik, ganja dan sebagainya, yang merusak tubuh, pikiran dan segenap kehidupan. Mengenai pengaruh alkohol dalam tubuh manusia telah dikemukakan oleh Robert E. Corradini, sebagai berikut:
"Minuman alkohol karena pengaruh-pengaruh narkotiknya, terutama dapat merusak otak, dan pengaruhnya dalam semua pemusatan selalu tertuju kepada racun yang dianggap memasygulkan itu. Pendek kata, alkohol adalah obat bius." -Narcotics Research and Youth Today, p. 37.
Amaran tentang bahayanya minuman keras kita baca lagi dalam Kitab Suci:

"Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, tetapi kemudian memagut seperti ular dan menyemburkan bisa seperti beludak." Amsal 23:31, 32.

" Jagalah diri-Mu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas diri-Mu seperti suatu jerat." Lukas 21: 34.


Demikian pula dengan tembakau, kopi, teh , tembakau mengandung nikotin, kopi-kafein dan teh-tein yang menurut hasil penyelidikan ilmiah, semuanya ternyata mengandung zat perangsang, yang dapat merusak tubuh. Ada orang mengemukakan alasan mengisap tembakau dan minum kopi sebagai cara untuk membantu nafsu makan dan sebagainya, Tetapi alasan yang dibuat-buat itu tidak dapat dipertanggungjawabkan dari Segi kesehatan baik jasmaniah maupun rohaniah. Dr. Matkis Woods, dari Philadelphia menjelaskan tentang pemakaian tembakau sebagai berikut: "Tembakau tidak membantu pencernaan. Itu tidak menyembuhkan penyakit asma, membuat pencernaan tidak teratur atau suatu penyakit yang lain. Tembakau tidak memberikan sesuatu yang berguna bagi tubuh, sebagaimana disangka orang. Tetapi yang kita ketahui dengan pasti ialah bahwa tembakau menyebabkan timbulnya PENYAKIT JANTUNG, penyakit-penyakit saraf, dan penyakit selaput lendir, dan pemakaian tembakau memperkecil kemungkinan untuk menyembuhkan seorang penderita dari suatu jenis penyakit lain."

5. HIDUP SEHAT DAN BAHAGIA

"Allah menghendaki agar umat-Nya dapat mencapai dan memelihara suatu kehidupan yang sehat dan bahagia, oleh memperhatikan peraturan-peraturan tentang makanan dan minuman. Kita tidak boleh dengan bebas makan dan minum menurut kemauan kita sendiri, dan tidak menghiraukan peraturan Allah, dan berharap akan diselamatkan dalam kerajaan Tuhan dan tinggal di dalam dunia kemuliaan. Jika kita ingin diselamatkan maka kita harus memelihara tubuh kita suci adanya, dan dalam hal makanan dan minuman hanyalah yang dapat menyehatkan tubuh. Karena itu, Allah memanggil kita agar memperhatikan rencana Allah bagi kehidupan kita.

"Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." 1 Korintus 10:31.

"Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya." 1 Yohanes 3:2.


Satu panggilan Allah bagi umat-Nya pada akhir zaman ini diserukan lagi sebagai berikut:

"Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah diri-Mu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu." II Korintus 6:17.

Agar kita dapat memelihara tubuh kita sebagai bait suci Allah, maka kita hams mengikuti peraturan Allah tentang makanan dan minuman. Lebih jauh lagi, kita tidak dapat berharap menjadi umat Tuhan, dalam dunia ini dan dalam dunia yang akan datang, jika kita tidak memelihara kehidupan kita suci adanya. Maukah saudara mengikuti peraturan Allah tentang makanan dan minuman agar tubuh saudara terpelihara dalam kesehatan jasmaniah dan rohaniah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar