Selasa, 05 Februari 2008

SN 4 "Permulaan dan Akibat Dosa"

Kita sedang hidup dalam satu dunia yang penuh dengan berbagai kesusahan, peperangan, kelaparan, dan malapetaka. Tiap hari manusia menghadapi krisis dalam berbagai bentuk. Tidak heran jika kita mendengar keluhan-keluhan yang mengatakan, "Jika benar ada Allah yang berkuasa dan yang mencintai isi dunia dan manusia mengapa Allah membiarkan segala bencana, peperangan dalam dunia ini, penderitaan serta kesengsaraan merajalela bagi umat manusia? Dari manakah asal mulanya segala kekacauan dan penderitaan itu?" Kita mendengar banyak orang membicarakan tentang Iblis dan kita sendiri bicara tentang dosa. Akan tetapi benarkah ada Iblis yang disebut Setan? Apakah Iblis itu yang menjadi pokok segala penderitaan dan malapetaka dan asal mulanya dosa? Bagaimanakah dapat kita ketahui bahwa benar ada Setan? Apakah sebenarnya dosa itu? Demikianlah begitu banyak pertanyaan yang dikemukakan orang, untuk meminta jawaban terhadap segala masalah yang menimpa dunia dan manusia.

1. BENARKAH ADA IBLIS
"Sadarlah dan berjaga-jagalah! lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-gaum dan mencari orang yang dapat ditelannya 1 Petrus 5:8.
Alkitab membenarkan bahwa Iblis atau Setan ini ada dan kepada manusia diperingatkan supaya waspada. Jika demikian siapakah Iblis itu dan dari mana datangnya? Jauh sebelumnya Allah menjadikan dunia kita ini, di antara malaikat-malaikat Allah, ada satu malaikat yang berkuasa namaya, “Bintang Kejora", yang juga ia dikenal pula di kalangan malaikat-malaikat dengan nama "Anak Fajar". Ia mempunyai kedudukan yang tinggi sebagai pemimpin biduan malaikat dan berada di bawah Mikhael, sebagai penghulu segala malaikat. Akan tetapi menurut penjelasan Alkitab, "Maka timbullah peperangan di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya. Tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya," Wahyu 12:7-9.
Jelaslah di sini bahwa Setan itu memang ada dalam dunia ini dan ia telah dicampakkan dari surga ke dunia.

2. ASAL MULANYA DOSA
Kita bertanya: " Jika demikian apakah Setan itu yang menjadi biang keladi dosa? Apakah dosa itu dan bagaimanakah timbulnya dosa itu?" Mengenai pertanyaan, "Apakah dosa itu," Alkitab menjawab bahwa: "Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah." 1 Yohanes 3:4.
Dengan demikian tampaknya bahwa berbagai kesusahan, penderitaan, peperangan, malapetaka, kesakitan dan kematian adalah sebagai akibat daripada dosa, durhaka atau pelanggaran hukum Allah. Lebih jauh, jika Setan itu yang menjadi biang keladi dosa, bagaimanakah hal itu telah terjadi? Kita telah mengetahui dari keterangan Alkitab bahwa malaikat-malaikat telah diciptakan Allah untuk menempati surga, sebagaimana manusia diciptakan Allah untuk menempati dunia, Dikatakan pula bahwa, manusia telah dijadikan "kurang sedikit dari malaikat", namun demikian seperti halnya dengan manusia, maka malaikat telah diciptakan dalam keadaan suci, sempurna tidak berdosa, dan menjadi makhluk yang taat kepada perintah dan hukum Allah. Demikian pula dengan malaikat "Bintang Kejora", atau "Anak Fajar" itu, dan sebagai Kerubium yang menaungi, telah dijadikan Allah suci dan sempurna adanya. Tidak ada dosa dalam dirinya. Tetapi kemudian ternyata bahwa dari "Bintang Kejora", inilah mulainya dosa itu. "Engkau tidak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sarnpai terdapat kecurangan pada Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya." Yehezkiel 28:15,17.
Allah tidak menjadikan Setan, Allah menjadikan malaikat yang mulia, suci, sempurna, Bintang Kejora, Anak Fajar dan kerubium yang menaungi. Tetapi dosa telah mulai di dalam hati malaikat itu, dan ia menjadi Iblis atau Setan. Mengapa malaikat yang suci itu sampai mempunyai kejahatan dalam hatinya, dan berdosa? Itu adalah atas kemauannya, pilihannya sendiri. Karena sama halnya dengan semua makhluk ciptaan Allah, baik malaikat dan manusia, semuanya mempunyai hak dan kuasa untuk memilih dan berbuat yang benar menurut perintah Allah atau berbuat yang tidak benar dan melawan perintah Allah itu! Satu alasan utama yang dikemukakan dalam Alkitab, mengapa Bintang Kejora itu jatuh ke dalam dosa, ialah sebagai berikut: "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putra Fajar, engkau sudah dicampakkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
"Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!" Yesaya 14:12-14.
Bintang Kejora, telah berusaha memberontak melawan pemerintahan dan kekuasaan Allah. Cemburu terhadap kekuasaan Allah timbul di dalam hatinya dan ia berusaha "menyamakan diri dengan Yang Mahatinggi". Dalam pemberontakan itu, ia mendirikan kekuasaan sendiri di kalangan malaikat-malaikat bahkan berusaha merampas kekuasaan Allah sendiri! Dalam usahanya itu, ia telah berhasil "Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi." Wahyu 12:4, 7:9.

3. DUNIA KITA JATUH KE DALAM DOSA
Setelah dunia ini selesai dijadikan oleh "Allah maka manusia yang telah diciptakan sempurna, suci, ditempatkan Allah di Taman Firdaus. " Maka diperbuat Tuhan Allah pula suatu taman dalam Eden, di sebelah Timur, maka di sanalah ditaruhnya akan manusia yang telah dibentuk-Nya itu, Maka di Sana ditumbuhkan Tuhan Allah daripada tanah berbagai-bagai pohon yang permai kepada pemandangan mata dan baik akan dimakan dan lagi akan pohon alhayat di tengah-tengah taman itu dan pohon pengetahuan akan hal baik dan jahat pun. Maka diambil oleh Tuhan Allah akan manusia, ditaruhnya dalam Taman Eden itu, supaya diusahakannya dan dipeliharanya akan dia. Maka berfirmanlah Tuhan Allah kepada manusia, katanya: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakan-nya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:8, 9,15-17.
Tetapi Allah telah mengetahui bahwa Setan akan berusaha pula menjatuhkan manusia di Taman Eden itu, karena itu Allah berfirman agar Adam dan Hawa jangan mendekati dan memakan buah dari pohon larangan itu, karena melalui jalan inilah Setan akan dapat berhubungan dengan mereka! Tetapi ternyata bahwa kecerdikan Setan itu telah menyebabkan akibat yang sangat menyedihkan. Hawa telah berjalan-jalan dalam taman itu dan langsung datang mendekati pohon itu dengan pandangan dan perasaan kagum. Pada waktu itulah Setan yang telah menyembunyikan dirinya dalam rupa seekor ular yang bagus kelihatannya, berbicara kepada Hawa, sementara ia sedang memandang pohon itu dengan tercengang. "Maka kata ular kepada perempuan itu: Barangkali firman Allah begini: jangan kamu makan buah-buah di dalam Taman ini?" Maka sahut perempuan itu kepada ular: Boleh kami makan buah-buah segala pohon di dalam taman ini, tetapi akan buah yang di tengah taman ini adalah firman Allah: Jangan engkau makan atau jamah akan dia, supaya jangan engkau mati. (Terjemahan lama). Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Kejadian 3:4-6.

4. AKIBAT DOSA
Pada waktu itu manusia telah melanggar perintah Allah, mereka telah mengikuti ajaran Setan. Manusia telah menjadi hamba Setan, dan berdosa kepada Allah. Peristiwa kejatuhan manusia yang pertama itu ke dalam dosa adalah sangat menyedihkan, karena peristiwa itu bukan hanya menimpa dua orang di Taman Eden itu, tetapi hal itu telah menjadi suatu tragedi yang menimpa seluruh umat manusia. Sebagai akibat dari perbuatan dosa di Taman Eden itu, maka segala keturunan manusia harus mengalami berbagai penderitaan dan malapetaka. Firman Allah yang mengatakan, "Karena pada hari engkau makan daripadanya engkau akan mati," berarti bahwa mulai pada waktu itu mereka menjadi sasaran kemerosotan, kesusahan dan kematian, mereka menjadi makhluk yang fana. Akibat dari perbuatan itu, mereka harus menanggung segala penderitaan. Kepada Hawa Tuhan berkata: Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu. Lalu firman Allah kepada Adam: "Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu. Semak duri dan rutnput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu. Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. Kejadian 3:16-19. Setelah Setan berhasil menjatuhkan manusia, maka ia terus melancarkan usahanya mempengaruhi manusia agar terus melawan Allah dan tidak mentaati firman-firman-Nya. Adapun sifat Setan ini telah dijelaskan dalam Alkitab: "Iblis yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu, la adalah pembunuh manusia sejak mulanya dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta." Yohanes 8:44. Kesusahan, penderitaan, peperangan, kelaparan, malapetaka, penyakit, semuanya harus diderita oleh manusia akibat dosa. Dan yang lebih hebat lagi ialah kematian. Kematian berlaku bagi semua kejadian pepohonan, tanaman, burung, hewan dan manusia. Kuburan-kuburan yang luas di dunia ini penuh dengan berjuta-juta orang mati, adalah menjadi peringatan yang hebat sekali tentang pelanggaran manusia kepada perintah Allah, dan akibat tindakan manusia yang memberontak terhadap Allah. Satu ayat dalam Alkitab menandaskan pula, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita." Roma 6:23.
Adam sendiri mati akibat dosa. Sejak waktu itu semua manusia harus menghadapi kematian, karena semua manusia telah berdosa. "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." Roma 5:12.

5. RENCANA ALLAH MEMBEBASKAN MANUSIA DARI DOSA
Walaupun manusia telah memihak Setan dan menurut ajarannya, dan berdosa kepada Allah, namun Allah tetap mencintai manusia itu. Kalau bukan karena Allah itu Mahakasih, dan panjang sabar, dengan seketika saja manusia yang berdosa itu dihukum mati. Akan tetapi, "TUHAN itu panjang sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, la mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan la membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." Bilangan 14:18. Bagaimana dengan manusia? Banyak sekali manusia tidak menghiraukan kemurahan dan panjang sabar Allah itu! Manusia lebih sering tertarik kepada kesenangan dosa, duniawi yang fana walaupun dengan akibat-akibat yang menyedihkan. Apabila kita berkunjung ke daerah bekas kota tua Pompei yang terkenal itu, kita akan melihat-lihat museum yang dibangun oleh para ahli purbakala yang telah berhasil mengadakan penggalian kota itu. Kita dapat menyaksikan tubuh pria dan wanita yang telah membatu akibat malapetaka dahsyat yaitu meletusnya gunung Vesuvius dan kota kebanggaan itu dengan penduduk yang tidak sempat menyelamatkan diri, tenggelam di dalam lahar, dan tertimbun dengan batu-batu, dan abu panas gunung itu. Diceritakan bahwa di antara tubuh-tubuh manusia yang membatu itu, telah diketemukan tubuh seorang wanita yang tangan-nya sedang menggenggam permata.. Tampaknya, wanita itu setelah mendengar amaran menyelamatkan diri, tetapi ia masih berusaha mengumpulkan permata perhiasannya sehingga mengakibatkan kebinasaan bagi jiwanya. la bersama permata perhiasan itu ditelan oleh aliran lahar dan abu panas gunung berapi dan terkubur hidup-hidup. Hanya sedikit saja arti daripada kesenangan yang dapat diberikan oleh dunia, walaupun kesenangan itu adalah dalam bentuk kekayaan yang berlimpah-limpah. Penarikan untuk memetik dan mencicipi buah pohon larangan di taman Eden telah menyebabkan manusia yang pertama melanggar perintah Allah dan jatuh ke dalam dosa. Alkitab menasihatkan: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang da-pat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" Matius 16:26. Allah mencintai manusia. Diberikannya pengharapan untuk hidup karena jika bukan karena cintanya maka manusia yang telah berdosa itu akan mati selama-lamanya dan tidak rnempunyai pengharapan. Tetapi bagi kita sebagai manusia bordosa, Allah telah mempunyai rencana, yaitu rencana keselamatan pengharapan abadi yaitu hidup kekal! "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Roma 6:23. Allah mempunyai rencana untuk menyelamatkan manusia, rencana menjadikan manusia itu sempurna kembali, menyelamatkan mereka daripada dosa dan menempatkan mereka dalam dunia baru yang tiada ada dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar