Sabtu, 24 April 2010

Pasal 1 ANDA HARUS BELAJAR MEMPERCAYAI KABAR BAIK

Obat Abadi : HATI YANG DAMAI
Robert J. Wieland


Pasal 1
ANDA HARUS BELAJAR MEMPERCAYAI KABAR BAIK

Pada tahun 1984 penerbit Simon dan Schuster di New York, menerbitkan The Good News is the The Bad News Is Wrong, karangan ben J. Wattenberg. Buku ini sangat menyentuh dan menghibur, karena menyatakan kepada jutaan orang bahwa rasa pesimis mereka mengenai keadaan ekonomi, politik dan moral Amerika adalah salah. Menurut buku ini “ Kabar baik “ mengenai Amerika jauh lebih baik dari yang mereka sangka.
Ada suatu pekabaran mengenai Tuhan dan masa depan Anda, yang lebih penting dari semua keuntungan politik dan ekonomi. Semua uang dan kekuasaan politik yang ada di dunia ini tidak dapat membeli kebahagiaan sejati, dan kebahagiaan itulah yang terpenting. “ Kabar baik “ yang saya bicarakan menyangkut kebahagiaan Anda secara pribadi, sekarang ini dan selama-lamanya, suatu kebahagiaan yang melampaui materi dan standart kehidupan yang memuaskan. Kebahagiaan yang akan memenuhi hati walaupun seseorang harus hidup dalam kemiskinan, kesakitan, ataupun kesepian. Sesuatu yang dirindukan oleh para jutawan, tetapi yang jarang sekali mereka peroleh.
Bila kita mau melihat kenyataan, harus kita akui bahwa sebagian besar di antara kita tidak percaya bahwa kebahagiaan seperti ini dapat diperoleh di dunia ini. Kita menghadapi kehidupan yang penuh frustasi dan kekecewaan, walaupun kadang-kadang mengalami saat-saat gembira. Tetapi lebih sering dari yang kita harapkan, kesedihan yang terpendam dan tidak dapat dimengerti merupakan gelombang pasang yang menhempaskan kita dalam keputusasaan. Angka bunuh diri telah menanjak sebanyak 22 persen selama dekade yang terakhir, sedang angka bunuh diri remaja telah meningkat 300 persen sejak tahun 1955. Kita membutuhkan suatu kabar baik yang lebih mengembirakan dari yang telah kita dengar!
Kata injil mempunyai arti “ kabar baik”. Kita membaca bahwa “ Yesus datang..memberitakan kabar baik dari Tuhan.” Markus 1:15. PekabaranNya berpusat pada langkah langkah menuju kebahagiaan. Ia memulai “ khotbah di bukit” yang termasyur itu dengan 9 resep kesembuhan, masing masing mulai dengan “ berbahagialah mereka yang...” lihat matius 5:3-12. Anda mungkin terkejut mendapati bahwa tidak ada satupun dari 9 ucapan bahagia, sebagaimana diharapkan bila Yesus adalah “ guru” yang sedang mengemukakan program kerja. Inti kabar baik yang disampaikan Yesus bukanlah melakukan pekerjaan baik agar bahagia, tetapi mempercayai “kabar baik”
Bila kebahagian tergantung pada kemampuan saya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan benar, maka segera saya menghadapi kenyataan bahwa saya tidak mampu melakukan pekerjaan itu dengan benar. Tidak perduli bagaimanapun kuatnya saya berusaha, selalu ada ketidakberhasilan atau kegagalan. Bila Tuhan menjanjikan sesuatu yang baik, dengan ketentuan bahwa saya sendiri terlebih dahulu harus dapat memenuhi beberapa persyaratan, maka janji itu akan gagal total karena saya tidak mampu melakukan pekerjaan itu. Tuhan boleh saja menjanjikan Sorga, tetapi janji itu merupakan tipuan yang kejam bila janji itu tidak mungkin terwujud karena suatu syarat yang tidak mungkin dicapai
Pernahkah anda menerima sebuah surat pemberitahuan bahwa Anda telah memperoleh hadiah jutaan rupiah, tetapi setelah Anda meneruskan membaca berita itu dalam huruf-huruf kecil, ternyata anda harus membeli sesuatu atau Anda harus mengikuti suatu undian, atau Anda harus melakukan suatu hal yang “mustahil” sebelum anda dapat memperoleh hadiah itu? Apakah “ Kabar Baik” dari Tuhan juga demikian?
Jika demikian, Tuhan adalah penipu yang pandai, sama dengan para ahli promosi undian di Madison Avenue yang menipu kita, karena keinginan kita untuk mendapat hadiah. Dalam hal ini lebih sedikit kesempatan saya untuk memperoleh kebahagian yang Tuhan janjikan, dibanding kesempatan saya memperoleh hadiah ratusan juta dalam satu undian. Saya tidak percaya kenaikkan angka bunuh diri akan mencapai 300 persen, bila anak-anak tidak berpendapat bahwa Tuhan bekerja sepeti penipu penipu itu. Keputusasaan adalah sesuatu yang mustahil bila kita mempercayai kabar baik yang sesungguhnya.
Kabar baik yang palsu tidak membawa pengharapan kepada manusia yang berpikiran sehat. Apa yang kita butuhkan adalah kabar baik yang masuk di akal, yang menyentuh keyakinan kita tentang salah dan benar , yang memperhitungkan kelemahan-kelemahan kita , yang menjumpai kita di mana kita berada dan menyelesaikan masalah-masalah yang mengelisahkan kita.
Sulitkah mempercayai kabar baik?
Nampaknya demikian. Menurut Alkitab masalah utama manusia ialah kita sudah begitu biasa mempercayai kabar buruk sehingga wajar bagi kita untuk tidak mempercayai kabar baik. Karena Tuhan hanya mempunyai kabar baik bagi kita, maka kecenderungan kita pada kabar buruk ( menurut Paulus ) merupakan akibat dari keadaan kita yang “ jauh dari Allah dan ..memusuhiNya,” sehingga “ keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah.” Kol 1:21; Roma 8:7. Dan tidak seorangpun terkecuali, karena rasul itu menambahkan” kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging” Efesus 2:3. Kecuali kita berjumpa dengan Yesus dan bergaul dengan Dia, perpisahan ini mendatangkan “pengertian yang gelap...karena kebodohan..karena kedegilan..” Efesus 4:18
Secara umum perpisahan ini disebabkan pengertian yang salah tentang tabiat Tuhan. Sejarah kekafiran menunjukan bagaimana manusia menganggap Tuhan sebagai musuh yang patut ditakuti dan disenangkan agar dapat memperoleh belas kasihanNya bahkan beberapa golongan Kristen mempunyai anggapan yang serupa. Seorang pengantara di antara manusia sendiri dibutuhkan untuk melindungi manusia dari “murka” Allah. Jelaslah bahwa mempunyai Tuhan semacam itu berdiri di atas Anda dan menghembuskan murkaNya yang panas di tengkuk Anda merupakan suatu kabar yang paling buruk
Saat ini kita beranggapan telah bebas dari perasaan dan pengertian serupa itu. Bahkan dibeberapa bagian dunia, pemikiran untuk menyingkirkan Tuhan yang berpribadi, telah menjadi sesuatu yang populer. Tetapi suatu ketakutan yang terpendam selalu muncul dan semua kenikmatan serta penemuan-penemuan modern tak berdaya menyingkirkannya. Penyajian beberapa komik lelucon adalah salah satu usaha untuk menyadarkan manusia akan adanya ketakutan yang terpendam ini. Kita boleh menertawakan diri sendiri karena berperan sebagai salah satu tokoh komik tersebut, tetapi kenyataannya ialah bahwa berita buruk telah mencengkeram kita semua. Ilmu pengetahuan modern tidak dapat menyingkirkan ketakutan kita akan penyakit kanker, kematian, kecelakaan, atau dari kegagalan-kegagalan pribadi yang memalukan. Penelitian menunjukan bahwa kebanyakan remaja Amerika mempercayai berita buruk bahwa suatu saat kelak mereka akan binasa dalam perang nuklir, sama seperti remaja tahun tiga puluhan takut akan kematian dalam perang dengan nazi ( dan banyak yang benar-benar mengalami nasib itu).
Iblislah sumber dari semua kabar buruk. Agar manusia terhindar dari keselamatan, kabar buruk, sebagai kebohongan, diulang-ulangnya. Kita diberitahu bahwa “ ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” Yoh 8:14. Ia ingin kita mempercayai kabar buruk itu, seperti seekor ular kobra membuat korbannya tidak berkutik dengan ketakutan sampai ia dapat benar-benar menggigit si korban. Kabar buruk melumpuhkan jiwa manusia, dan membuatnya tidak mampu berbuat sesuatu untuk memecahkan masalahnya, yang nampaknya tidak mungkin dipecahkan. Inilah sebabnya mengapa seorang dukun di afrika dapat melumpuhkan korbannya dengan ketakutan, sehingga suatu pemberitahuan penghukuman dapat menyebabkan orang yang mempercayainya meninggal walaupun tanpa sebab-sebab secara ilmiah dan jasmaniah.
Kebenaran selalu merupakan kabar baik, karena tidak ada kebenaran kecuali “ di dalam kasih “ ( efesus 4:15), dan kasih selalu merupakan kabar baik. Kebenaran datang dari Tuhan. Ia tidak pernah memberi seseorang suatu kabar keputusasaan dan kekecewaan.
Bagaimana kabar buruk menyebabkan seseorang bunuh diri?
Sebuah contoh bagaimana iblis dapat melumpuhkan seorang laki-laki kuat dengan kabar buruk ialah raja saul dari israel. Harus diakui bahwa saul telah memberontak terhadap Tuhan dan melakukan banyak kesalahan. Kerajaannya ada di dalam bahaya, sedang angkatan perangnya ketakutan ketika menghadapi angkatan perang filistin yang jumlahnya jauh lebih besar. Ia telah menutup semua jalan melalui mana Tuhan ingin menolong dia dalam kesulitannya; tetapi Tuhan tidak mengirim kabar penghukuman kepadanya. Kesempatan untuk bertobat tetap masih terbuka di hadapan saul.
Sayang ia tidak mau menggunakan kesempatan itu, malahan ia pergi ke seorang peramal untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menghadapi kesulitannya. Sang peramal dikuasai setan dan memberitahu raja yang sedang ketakutan itu bencana-bencana menakutkan yang akan dicurahkan “ Tuhan “ kepadanya , yang pada akhirnya akan membawa dia dan bangsanya ke dalam kehancuran. Sebenarnya Tuhan tidak mengirim perkabaran semacam itu, tetapi saul mempercayai peramal itu dan dengan demikian menyingkirkan secercah harapan terakhir dari jiwanya. Ia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Lihat Samuel 28,31
Tuhan tidak pernah membuat seseorang bunuh diri , bagaimanapun banyaknya kesalahan yang ia buat. Saul dapat bertobat serta mengakui dosa-dosanya dan memanggil bangsa itu untuk berdoa memohon kelepasan , maka Tuhan yang penuh rahmat akan menjawab, sebagaimana selalu dilakukanNya pada masa yang lalu dan juga akan selalu dilakukanNya pada masa yang akan datang . bagi saul merendahkan diri semacam itu jauh lebih baik daripada bunuh diri.
Bagaimanapun tidak berpengharapan dan kecewanya perasaan Anda, Tuhan mempunyai kabar baik bagi Anda: “ janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah , percayalah juga kepadaKu”.” Apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya...jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya.” “ Damai sejahtera Kutinggalkan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”Yoh 14:1,13,14,27
Di sini Yesus mengemukakan suatu prinsip ilmu jiwa yang tepat yaitu anda tidak dapat dilumpuhkan oleh kabar buruk kecuali anda memilih untuk tidak mempercayai kabar baik. Kabar buruk akan datang begitu sering kepada anda, tetapi ia tidak dapat menguasai Anda sampai anda mengatakan :” silahkan masuk”. Sebab itu, Ia mengimbau” janganlah membiarkan hatimu gelisah dan juga jangan membiarkan hatimu takut” .membiarkan berarti menyetujui. Jadi “ membiarkan hatimu gelisah” berarti menyetujui untuk percaya kepada setan dan kabar buruk kebohongannya.
Setan telah membuat kita begitu kebingungan sehingga kita takut menghadapi kebenaran. Tetapi kebenaran selalu penuh dengan pengharapan. Contohnya, kita takut bila dokter memberitahu berita yang sangat menakutkan bahwa kita menderita penyakit kanker yang tidak dapat disembuhkan, sehingga kita ingin menghindari kenyataan. Tetapi kita begitu mudah lupa bahwa kematian “ di dalam Kristus” jauh lebih baik daripada hidup selama-lamanya tanpa Dia. Kehilangan keselamatan jauh lebih buruk daripada kematian yang bersifat sementara. Bila Tuhan mengijinkan kita tidur di dalam kematian, kenyataannya tetap bahwa Ia selalu merupakan” Allah yang pengasih” ( 1 Yoh 4:8). Bagi orang-orang yang terbaring di atas ranjang kematian. Tuhan tidak mempunyai yang lain kecuali kabar baik. Apa yang Allah ingin dimengerti ialah penebusan melalui seorang Juruselamat yang rela mati untuk melepaskan kita dari kematian kekal, dan kebangkitanNya setelah hari ketiga merupakan jaminan bahwa kita pun akan dibangkitakan ke dalam kebahagiaan kekal di dalam dia. Tidak ada keadaaan, di mana Tuhan tidak mempunyai kabar baik bagi manusia, bila dia ingin mendengar kabar baik dan ia mau mendengar . ( bahkan dosa yang tidak dapat diampuni melawan Roh Suci hanya akan berlaku apabila pilihan terakhir dan tidak dapat diubah telah dibuat untuk tidak mau mempercayai kabar baik Tuhan. Itu adalah keputusan penolakan yang tidak terubahkan terhadap Roh Suci. Lihat matius 12:24-35 ; Ibrani 6:4-10 )
Diperingatkan berarti dipersiapkan. Berjaga-jagalah terhadap akal licik setan yang akan menyingkirkan Anda dari kabar baik dan membawa Anda kepada ketidakpercayaan. Hal ini tidak perlu terjadi bila anda mau memilih dengan sadar untuk mempecayai setiap bagian kabar baik yang Tuhan kirimkan kepada Anda.
Dosa yang paling umum pada manusia
Apa yang disebut oleh Alkitab ketidaktaatan ialah tidak mau percaya, dan itu merupakan dosa utama sepanjang zaman. Israel tidak dapat masuk ke tanah perjanjian” karena ketidaktaatan” ( ibr 4:6). Ketika Yesus, penyembuh ajaib itu mengujungi kota Dia dibesarkan, yaitu nasaret, “ karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakanNya di situ”( mat 13:58 ). Yesus memberitahu murid-muridNya yang telah gagal menyembuhkan seorang anak yang sedang sakit, bahwa “ ketidakpercayaan” merekalah yang menjadi penghalang ( mat 17:20 ). bagaimana orang banyak yang berdiri di hadapan Anak Allah, tetapi memilih untuk tetap mempercayai kabar buruk mereka sendiri adalah sangat mengherankan . Alkitab menyatakan. “ Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.” ( Mar 6:6)
Bahkan setelah kebangkitanNya, murid-muridNya untuk suatu waktu tetap menganggap kabar buruk sebagai kabar baik, dan menolak kesaksian para saksi mata yang menyaksikan bahwa Ia telah bangkit dari kematian. Ketika Ia bertemu dengan mereka, Ia “ mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitanNya.” Mar 16:14. Saya pikir kesebelas murid itu menghadapi suatu ujian percaya yang terberat yang pernah dihadapi manusia – kabar baik itu begitu tidak mungkin sehingga sangat sulit bagi mereka untuk mempercayai hal itu.
Cobalah tempatkan diri Anda pada tempat mereka. Saat itu Anda mengalami kekecewaan yang terbesar dalam hidup anda, karena juruselamat Anda mati dan dikuburkan dalam kubur; seluruh harapan anda telah dihancurkan oleh buldoser raksasa, yaitu penyaliban. Sedikit pun tidak ada harapan di hadapan Anda. Dalam keadaan demikian, dapatkah anda mempercayai laporan seorang wanita beremosi seperti maria magdalena yang menyatakan telah melihat Dia bangkit dari kubur? Renungkanlah hal itu baik baik. Mungkin anda rela tertelut bersama-sama dengan murid-murid yang “ tercela “ itu , dan besama menerima teguran Ilahi karena tidak mempercayai kabar baik!
Pada akhirnya bangsa israel “ dipatahkan” dari pokok anggur itu “ karena ketidakpercayaan” dan kehilangan hak istimewa sebagai bangsa pilihan Allah. Roma 11:20. Tidak heran penulis ibrani memohon dengan sangat kepada kita,”waspadalah, hai saudara-saudara , supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasehatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “ hari ini”, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa” ibrani 3:12,13
Mungkin anda akan berpikir dari saat ke saat “ hal itu terlalu baik untuk dapat diterima sebagai hal yang benar “ karena itu saya katakan, berhati-hatilah; jangan biarkan setan menipu anda. Hal termudah yang dapat dilakukannya untuk menipu kita ialah dengan memberitahu kita hal hal yang harus dilakukan agar kita selamat. Ia telah melakukan hal ini selama ribuan tahun dan kita melihat akibatnya pada banyaknya agama dan sekte yang menekan program kerja ini.
Tetapi tidak perduli betapa baiknya pekerjaan itu, masalahnya ialah kita sendiri tidak dapat mengerjakannya. Penipuannya yang licik adalah membuat kita berpikir bahwa ketidakmampuan kita mengerjakan yang baik merupakan bukti tidak adanya kabar baik yang sejati bagi kita.
Kabar baik yang terindah bagi manusia yang kebingungan dan kecewa ialah bahwa kelumpuhan moral dan rohani ini adalah penyakit yang telah disembuhkan bagi kita di dalam diri Anak Allah. Ia telah menjadi satu di antara kita,mengambil keadaan alamiah kita, dengan sesungguhnya mengambil bagian dalam keterpisahan itu. Dengan demikian Ia telah membangun bagi semua manusia suatu identitas baru di dalam DiriNya, tidak perduli bagaimanapun buruknya dosa kita. Ia telah membuat perpisahan, dosa dan ketakutan lebih ketinggalan jaman dari kehidupan manusia purba. Kegelapan pikiran telah berlalu, menjadi sesuatu yang tidak perlu terjadi.
Di dalam apa yang Kristus telah lakukan, ketakutan manusia adalah sesuatu yang tidak perlu terjadi. Allah dan segenap alam semesta pemerintahNya menyambut kita “ di dalam Dia yang dikasihiNya” Efesus 1:6. Menyadari apa yang Ia telah lakukan akan mengisi pikiran kita dengan ketakjuban dan kekaguman.
Paulus mengatakan,” juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhiNya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikanNya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapanNya. “ Kolose 1:21,22
Anda mungkin berkata,” tetapi saya bukannya tanpa cela dan saya merasa di dalam jiwa saya yang terdalam segala macam alasan yang membuat saya menjadi seorang tertuduh” ya , cacat dan cela itu masih tetap ada ( sebagaimana hal itu ada di dalam jutaan manusia di mana-mana); meskipun demikian, pengorbanan Kristus bagi kita, memberi Dia hak untuk menempatkan kita di hadapan Bapa dan seluruh pemerintahanNya, dalam keadaan “ kudus dan tak bercela dan tak bercacat.” Secara sederhana inti kabar baik yang ajaib ini ialah: segala dosa dan kegelapan dan polusi yang menekan kita masih tetap terjadi, karena kita masih tidak mempercayai kabar baik itu. Bila kita mulai mempunyai iman yang sejati, kelepasanNya pun mulai terjadi di dalam hati dan kehidupan kita, dan akan menghasilkan perubahan yang kita pikir tidak mungkin terjadi. Paulus melanjutkan di dalam kolose 1:23 “ kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh, dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan injil “
Thomas Howard mencoba mengungkapkan apa yang Kristus lakukan dalam bahasa yang sederhana, “ Aku mengabarkan kepadamu kelepasanmu. Lihatlah, Aku menjadikan semuanya baru. Lihatlah, Aku telah melakukan apa yang tidak dapat dilakukan. Aku memulihkan apa yang telah dimakan oleh belalang dan ulat. Aku memulihkan simfoni dan opera yang tidak pernah didengar oleh telingamu yang tuli, dan gumpalan salju yang tidak pernah dilihat oleh matamu yang buta, dan kebebasanmu yang telah hilang karena dirampas, dan identitasmu yang hilang karena fitnah dan kegagalan keadilan. Dan Aku memulihkan kebaikan yang karena kebodohanmu telah hilang dari padamu. Dan Aku membawa kepadamu Kasih yang dibicarakan oleh kasih-kasih yang lain, Kasih yang indah dan penuh kebahagiaan, yang telah kamu cari di mana-mana, dan untuknya kamu telah menangis dan meremas-remas bantalmu.” Christ the Tiger ( Philadelphia: Lippincott Pub. CO.1967 ) hlm . 159
Gemerincing lonceng yang Anda rindukan, realitas setiap mimpi yang indah, telah menjadi milik Anda di dalam Kristus, Adam kita yang kedua. “ Hal itu tidak mungkin menjadi kenyataan!” demikian bisikan musuh kita; inilah saat yang menentukan untuk mengambil keputusan: apakah kita akan memilihuntuk mempercayai kabar baik?
Pilihan yang menyatakan “ Tidak “ kepada kebiasaan alamiah kita mempercayai kabar buruk, dan mengatakan “Ya “ kepada jaminan kabar baik yang Roh Allah bisikan kepada kita, akan membuat membaca buku ini menjadi suatu pengalaman yang berbahagia dan penuh dinamika bagi kita.

1 komentar:

  1. saudara/i saya cuma mo ijin minta gambarnya , ga pa2 ya.....terimakasih GBU.

    BalasHapus