Mencari Nasihat Dari Alkitab
Allah yang mengadakan perkawinan,
peraturan dalam perkawinan itu kudus dan sekali-kali tidak boleh dimasuki roh
mementingkan diri. Mereka yang mau mengambil langkah ini haruslah
mempertimbangkan dengan tekun dan penuh permintaan doa untuk mencari nasihat ilahi
sehingga mereka dapat mengetahui apakah tindakan mereka itu setuju dengan
kehendak Allah. Sorga memandang perkawinan itu dengan suatu kesukaan, dibangun
sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam Kitab Suci. 1
Kalau ada suatu hal yang harus dipertimbangkan
dengan tenang dan dipandang bukan karena di dorong oleh nafsu, ialah tentang
perkawinan. Kalau ada satu saat di mana Alkitab diperlukan sebagai penasehat,
ialah sebelum mengambil langkah untuk dipersatukan dalam perkawinan untuk
seumur hidup. Di dalam hal ini rasa sentimen yang merajalela itulah yang
menjadi penuntun, dan di dalam banyak kasus mabuk cinta inilah yang memegang
peranan dan menuntun kepada kebinasaan yang pasti. Maka di dalam masalah ini
anak-anak muda menunjukkan ketidak bijaksanaan mereka lebih daripada yang lain;
sehingga mereka menolak nasihat yang pantas diterima. Tampaknya soal perkawinan
menjadi suatu kuasa yang mempesona terhadap mereka. Mereka tidak menyerahkan
diri kepada Allah. Perasaan mereka telah mengikat lalu bertindak dengan
diam-diam secara rahasia, seolah-olah takut kalau ada orang lain yang
mencampuri rencana mereka. 2
Banyak orang yang sedang berlayar
menuju pelabuhan yang berbahaya. Mereka membutuhkan seorang mualim; tetapi
mereka menolak untuk menerima pertolongan yang sangat diperlukan itu, merasa
bahwa mereka sanggup buat menuntun bahtera mereka sendiri, dan tidak menyadari
bahwa bahtera mereka hampir terdampar di atas batu karang yang tersembunyi,
yang mungkin menenggelamkan iman mereka dan kebahagiaan mereka . . . . Kecuali
mereka menyelidik Sabda itu dengan rajin, mereka akan melakukan
kesalahan-kesalahan besar, yang akan mencemarkan kebahagiaan mereka dengan
demikian juga orang lain, baik pada waktu ini maupun dalam dunia yang akan
datang. 3
Permintaan Doa Untuk Keputusan
yang Benar
Kalau pria dan wanita dalam
kebiasaan berdoa dua kali sehari sebelum mereka bermaksud mengadakan
perkawinan, haruslah mereka berdoa empat kali sehari apabila langkah yang
demikian sedang diharapkan. Perkawinan adalah sesuatu perkara yang akan
mempengaruhi kehidupanmu, baik dalam dunia ini maupun dalam dunia yang akan
datang . . . .
Kebanyakan perkawinan pada zaman
ini dilakukan, dan cara bagaimana dijalankan menjadi salah satu tanda akhir
zaman. Para pria dan wanita sudah begitu tegar hati dan keras kepala, sehingga
nasihat Allah tidak diindahkan dalam hal ini. Agama telah dikesampingkan yang
seolah-olah tidak ada hubungannya hal yang penting dan khidmat ini. 4
Apabila Mabuk Cinta Tuli Kepada
Nasihat
Dua orang berkenalan dengan
intim; mereka mabuk cinta satu dengan yang lain sehingga perhatian mereka
dicurahkan seluruhnya. Pikiran yang sehat menjadi buta dan pertimbangan tidak
digunakan. Mereka tidak mau tunduk kepada peraturan atau pengendalian, tetapi
bersikeras mengikuti jalan mereka sendiri, tanpa perduli apapun yang menjadi
akibatnya. Sama seperti wabah atau penyakit menular, mabuk cinta berjangkit
terus sebagaimana yang dimiliki mereka; dan tampaknya tiada sesuatu apapun yang
dapat menghentikannya.
Mungkin orang-orang yang ada di
sekeliling mereka menyadarinya bahwa kalau kedua orang yang mempunyai perhatian
ini dipersatukan, akibatnya hanyalah kesengsaraan untuk seumur hidup. Tetapi
segala bujukan dan nasihat yang diberikan hanyalah sia-sia belaka. Barangkali
dengan perkawinan yang demikian, kegunaan seseorang yang akan diberkati Allah
dalam pekerjaanNya akan dilumpuhkan dan dibinasakan; karena nasihat yang
beralasan dan bujukan sama sekali tidak diindahkan. Segala sesuatu yang
dikatakan oleh pria dan wanita yang berpengalaman ternyata tidak berguna; tidak
berkuasa mengubahkan keputusan yang telah menuntun mereka. Perhatian mereka
dalam perkumpulan permintaan doa telah hilang, dan di dalam segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan agama. Mereka sudah kegila-gilaan mabuk cinta, dan
segala kewajiban hidup dilalaikan, seolah-olah segala perkara itu tidak berarti
apa-apa. 5
Orang-orang Muda Perlu Khidmat
Dan Pengalaman Orang Tua
Apabila begitu banyak kemelaratan
timbul dari perkawinan, mengapa orang-orang muda tidak mau berlaku bijaksana?
Mengapa mereka terus merasa bahwa mereka tidak membutuhkan nasihat orang yang
lebih tua dan yang berpengalaman? Dalam bidang usaha, pria dan wanita
menunjukkan ketelitian mereka. Sebelum menjalankan sesuatu usaha yang penting,
mereka mempersiapkan diri mereka untuk pekerjaan itu. Waktu, uang, dan banyak
lagi pemikiran yang dikerahkan secara teliti untuk maksud itu, sehingga mereka
tidak mengadakan sesuatu kesalahan dalam pengusahaan mereka.
Betapa teliti seharusnya tindakan
dalam memasuki perhubungan perkawinan – suatu hubungan yang mempengaruhi
generasi di masa yang akan datang dan kehidupan yang akan datang. Gantinya
berbuat yang demikian, seringkali orang memasuki perkawinan itu dengan
senda-gurau dan sembrono, di dorong oleh hawa nafsu, buta tuli kurang
ketenangan dan pertimbangan. Penjelasan satu-satunya dalam masalah ini ialah
bahwa setan senang melihat kebinasaan dan kesengsaraan dalam dunia ini, dan
menganyam jaringannya untuk menangkap jiwa-jiwa itu. Setan bersuka supaya
orang-orang yang tidak mempunyai pertimbangan sehat itu kehilangan kesukaan di
dunia ini dan kesukaan dalam rumah di dunia yang akan datang. 6
Pertimbangan Masak Orang Tua
Harus Dihargai
Patutkah anak-anak hanya menuruti
keinginan dan kecenderungan mereka, tanpa mengindahkan nasihat dan pertimbangan
ibu bapanya? Tampaknya ada beberapa orang yang tidak pernah menyerahkan pikirannya
kepada kehendak atau pilihan orang tuanya, dan tidak menghargai pertimbangan
mereka yang sudah masak itu. Mementingkan diri telah menutup pintu hati mereka
kepada cinta kasih kekeluargaan. Pikiran orang-orang muda perlu dibangkitkan
dalam masalah ini. Hukum kelima itulah satu-satunya hukum yang berisi
perjanjian, tetapi inilah hukum yang diremehkan, bahkan dilalaikan orang-orang
yang mabuk cinta itu. Tidak mengindahkan cinta ibu, tidak menghormati bapa yang
berkeluh-kesah itu adalah dosa yang terdaftar di hadapan orang-orang muda.
Salah satu kesalahan yang paling
besar yang dihubungkan dengan masalah ini ialah bahwa orang-orang muda dan
orang yang belum berpengalaman, cinta kasih mereka sama sekali tidak boleh
dicampuri. Kalau ada suatu pokok persoalan yang perlu dipandang dari beberapa
segi, ialah perkawinan ini. Bantuan dari pengalaman orang lain serta
pertimbangan yang tenang dan teliti dari dua belah pihak adalah perlu secara
positip. Inilah suatu pokok masalah yang diperlakukan dengan remeh oleh
kebanyakan orang. Bertanyalah kepada Allah dan kepada ibu-bapamu yang takut
akan Allah itu dan jadikan mereka penasehatmu, hai sahabat-sahabatku orang
muda. Doakanlah hal itu. 7
Ceritakan Rahasiamu Kepada Ibu
Bapa yang Beribadat
Kalau engkau diberkati dengan ibu
bapa yang takut akan Allah, carilah nasehat mereka. Bukakanlah kepada mereka
segala pengharapan dan rencanamu; pelajarilah pengalaman kehidupan mereka itu
yang memberi pelajaran yang akan mendidik engkau.8
Kalau saja anak-anak lebih
mengenal orang tua mereka, jika mereka mau membukakan rahasia dan beban mereka
kepada orang tua, sukacita dan kesusahan mereka, maka mereka akan terhindar
dari kemurungan hati di kemudian hari. Kalau bingung untuk mengambil langkah
yang benar, biarlah meletakkan persoalan itu di hadapan orang tua dan meminta
nasehat mereka. Mereka yang sudah memperhitungkan bahayanya, sebagai orang tua
yang beribadat? Siapakah yang mengerti tingkah laku mereka sendiri selain orang
tua itu? Anak-anak yang menjadi orang Kristen akan menghargakan cinta kasih dan
keridlaan ibu-bapanya di atas segala berkat dunia ini, karena mereka beribadat
dan takut akan Allah. Para orang tua dapat bersimpati kepada anak-anak dan
berdoa untuk mereka dan bersama mereka supaya Allah akan melindungi dan memimpin
mereka. Di atas segala sesuatu itu, mereka akan membawa mereka kepada Sahabat
dan Penasihat yang tidak pernah gagal itu. 9
Orang tua Menuntun Cinta Kasih
Orang-orang Muda
Para ibu bapa haruslah merasa
suatu tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka untuk menuntun cinta kasih
orang-orang muda, sehingga kasih itu ditempatkan kepada sahabat-sahabat yang
selayaknya. Mereka harus merasa suatu kewajiban, oleh pengajaran teladan
mereka, dan dengan pertolongan kasih karunia Allah, supaya membentuk tabiat
anak-anak mereka sedemikian rupa sejak masih kecil sehingga mereka akan menjadi
suci dan mulia, dan akan tertarik kepada yang baik dan benar. Yang serupa
menarik yang serupa; yang menghargai dapat penghargaan yang sama. Biarlah cinta
akan kebenaran dan kesucian, kebaikan ditanamkan lebih dini di dalam jiwa itu,
dan orang-orang muda akan mencari pergaulan orang-orang yang mempunyai
ciri-ciri tersebut. 10
Contoh yang Diberikan Oleh
Ishak
Para orang tua sekali-kali tidak
boleh kehilangan pandangan akan kewajiban mereka demi kebahagiaan anak-anak
mereka di masa yang akan datang. Pengorbanan Ishak kepada pertimbangan bapanya
adalah hasil pendidikan yang telah mengajar dia supaya menyukai hidup
penurutan. 11
Ishak sangat dihormati oleh Allah
dalam menjadikan dia pewaris kepada janji-janji dengan mana dunia akan diberkati;
namun ketika ia sudah berusia empatpuluh tahun, ia berserah kepada pertimbangan
bapanya yang berpengalaman dalam mengangkat hambanya yang berpengalaman dan
beribadat kepada Allah untuk memilih seorang istri baginya. Dan sebagai hasil
perkawinan itu, sebagaimana yang telah dilukiskan dalam Alkitab, ialah
menggambarkan keindahan dan lemah lembut, dan bahagia: “Lalu Ishak membawa
Ribka ke dalam kemah Sarah, ibunya, dan mengambil dia menjadi istrinya, Ishak
mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.” 12
Ibu Bapa yang Bijaksana Akan
Berpertimbangan
“Haruskah orang tua memilih
seorang sahabat dengan tidak memperhatikan pikiran atau perasaan anaknya
laki-laki atau anaknya perempuan?” boleh jadi engkau bertanya. Saya
menghadapkan pertanyaan itu kepadamu sebagaimana yang seharusnya: “Haruskah
seorang anak laki-laki atau anak perempuan memilih seorang teman dengan tidak
lebih dahulu meminta nasihat ibu-bapa, kalau langkah yang demikian, mesti
pengaruhi secara materi kebahagiaan orang tua jika mereka mempunyai kasih
sayang untuk anak-anak mereka? Dan harus anak tersebut, dengan tiada
mengindahkan nasehat dan bujukan orang tuanya, berkeras hati dan menurut
jalannya sendiri? Saya menjawab dengan tegas: Tidak; tidak, kalau ia tidak
pernah kawin. Hukum yang kelima melarang perbuatan yang demikian. “Berilah
hormat akan bapamu dan akan ibumu, supaya umurmu dilanjutkan dalam negeri, yang
dianugerahkan Tuhan Allahmu kepadamu.” Ini adalah sebuah perintah yang disertai
janji, di mana Allah sudah pasti akan menggenapkan kepada mereka yang menurut.
Ibu bapa yang bijaksana tidak akan pernah memilih teman-teman bagi anak-anaknya
dengan tiada mengindahkan kehendak anak-anaknya.13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar