PERKAWINAN MUDA YANG
TERGESA-GESA
TERGESA-GESA
Bahaya Perhubungan
yang Terlalu Rapat Ketika Anak-anak
Perkawinan yang terlalu muda
tidak boleh dianjurkan. Suatu hubungan perkawinan yang begitu penting dan yang
mempunyai akibat-akibat yang sangat luas janganlah diadakan tergesa-gesa, tanpa
persediaan yang cukup, dan sebelum kuasa otak demikian juga tubuh sudah cukup
berkembang. 1
Anak-anak muda dan wanita yang
memasuki hubungan perkawinan dengan tidak mempunyai cinta yang matang,
pertimbangan yang belum dewasa, tiada mempunyai perasaan mulia dan luhur, dan
kemudian menanggungkan ke atas diri mereka sumpah pernikahan, hanyalah dipimpin
oleh hawa nafsu kemudaannya.
Perhubungan akrab yang diadakan
ketika masih anak-anak seringkali berakibat buruk dalam perkawinan atau
perceraian yang sangat memalukan. Perhubungan rapat ketika masih terlalu muda,
kalau diteruskan dengan tiada persetujuan orang tua, ternyata sangat berbahaya
dan jarang berbahagia. Percintaan orang muda haruslah dikendalikan sampai tiba
waktunya, umur cukup dan ada pengalaman akan menjadikan terhormat dan selamat
buat melepaskan ikatannya. Orang-orang muda yang tidak mau dikendalikan akan
berada dalam bahaya dan hidup mereka melarat.
Seorang pemuda yang belum
melampaui usia belasan tahun pertimbangannya belum matang, ia belum mempunyai
kecakapan mencari seorang yang sebaya dengan dia dan hidup bersama untuk
selamanya. Setelah pertimbangan mereka sudah semakin dewasa, mereka memandang
diri telah terikat seumur hidup kepada satu dengan yang lain dan mungkin tanpa
memperhitungkan sama sekali untuk membuat satu dengan lain berbahagia.
Kemudian, gantinya memanfaatkan kesempatan mereka dengan sebaik-baiknya,
timbullah suasana tuduh-menuduh, percekcokan semakin luas, sehingga ada sikap
tidak perduli, lalai terhadap satu dengan yang lain. Bagi mereka tidak ada rasa
suci dalam perkataan “rumah tangga.” Suasana rumah tangga itu sendiri sedang
diracuni oleh perkataan yang tidak mencintai dan terjadi cela-mencela yang
hebat. 2
Perkawinan yang belum dewasa
menghasilkan kejahatan pada dewasa ini secara meluas. Perkawinan yang terlalu
muda sangat menghambat perkembangan otak demikian juga kesehatan badan merosot.
Pikiran sehat terlalu sedikit digunakan untuk masalah ini. Banyaklah orang muda
salah bertindak karena dorongan hati saja. Langkah yang diambil ini akan
mempengaruhi dengan serius demi kebaikan ataupun untuk penderitaan, menjadi
berkat seumur hidup atau menjadi kutuk, terlalu sering bertindak terburu-buru,
dikuasai dorongan hati dan rasa sentimen. Banyak orang tidak mau mendengar
pertimbangan sehat atau pengajaran dari sudut pandangan orang Kristen. 3
Setan selalu sibuk mendorong
orang-orang muda yang belum berpengalaman untuk memasuki ikatan perkawinan.
Tetapi makin kurang kita bermegah-megah dengan segala perkawinan yang terjadi
dewasa ini, semakin baik. 4
Sebagai akibat perkawinan yang
tergesa-gesa banyak perpisahan, perceraian, dan kekacauan yang besar di dalam
jemaat, dan hal ini telah terjadi di kalangan orang yang mengaku umat Allah. 5
Tindakan yang dilakukan Ishak
berbeda sekali dengan apa yang dilakukan orang-orang muda dewasa ini, meskipun
di antara orang yang mengaku dirinya Kristen! Terlalu sering orang-orang muda
merasa bahwa dalam pencurahan cinta kasih itu, mereka sendirilah yang menjadi
penasehat – suatu hal yang mereka mau bahwa Allah maupun orang tua tidak boleh
campur tangan. Lama sebelum mereka mencapai kedewasaan pria dan wanita, mereka
berpendapat bahwa merekalah yang berhak menentukan pilihan mereka sendiri,
tanpa bantuan orang tua mereka. Biasanya sesudah kawin beberapa tahun cukup
untuk menunjukkan kesalahan mereka itu, tetapi seringkali sudah terlambat
menghindarkan celaka sebagai akibatnya. Oleh karena kurang bijaksana dan
pengendalian diri, terjadilah pilihan yang terburu-buru yang mendatangkan
celaka yang besar, sehingga ikatan perkawinan itu menjadi hubungan yang
menyiksa. Dengan demikian banyak orang yang menghancurkan kehidupan mereka di
dunia sekarang ini dan pengharapan mereka pada kehidupan yang akan datang. 6
Kesanggupan
Pekerja-pekerja Bagi Allah Tersangkut
Orang-orang muda telah menerima
kebenaran dan berjalan dengan baik untuk seketika lamanya, tetapi Setan telah
menjalin jaringan sekeliling mereka dalam perhubungan yang kurang bijaksana dan
perkawinan yang kurang baik. Telah dilihatnya bahwa inilah cara yang paling
berhasil untuk memikat mereka daripada jalan kesucian. 7
Telah ditunjukkan kepada saya
bahwa orang-orang muda zaman ini tidak menyadari bahaya besar yang mengancam
mereka. Allah akan menerima mereka sebagai pekerja-pekerja dalam berbagai
cabang dalam pekerjaanNya, tetapi Setan campur tangan untuk menjebloskan mereka
di dalam jaringannya, sehingga mereka terpisah daripada Allah dan tidak berdaya
dalam pekerjaanNya. Setan adalah seorang pekerja yang licik dan bertahan lama.
Ia mengetahui cara bagaimana menangkap orang yang kurang berhati-hati, dan itu
adalah `suatu amaran yang terbukti bahwa hanya sedikit yang dapat luput
daripada tipu dayanya itu. Mereka tidak melihat ada bahaya dan mereka tidak berjaga
terhadap siasatnya. Setan mendorong mereka untuk mengikat cinta kasih terhadap
satu dengan yang lain tanpa mencari hikmat Allah atau daripada orang-orang yang
telah disuruh Allah mengadakan pengawasan, teguran, dan menasihatkan. Mereka
merasa cukup pintar dan tidak mau menerima nasehat supaya berhati-hati. 8
Nasihat Kepada
Orang Muda yang Belasan Tahun
Pikiranmu yang terlalu belia
untuk mencintai gadis-gadis muda, tidak membuat seseorang menghargai dengan
tinggi pendirianmu. Oleh membiarkan pikiranmu melewati jalur ini, engkau
merusakkan pikiranmu sehingga lemah belajar. Engkau akan terpimpin supaya mengadakan
pergaulan yang tidak suci; jalan kehidupanmu dan orang lain akan dituntun
menjadi jahat. Sama seperti inilah kasusmu yang dihadapkan kepada saya, maka
selama engkau bertetap hati dalam mengikuti caramu sendiri, siapapun yang
berusaha menuntun, mempengaruhi, atau menahankan kamu akan menghadapi
perlawanan yang paling keras, karena hatimu tidaklah setuju dengan kebenaran
dan keadilan. 9
Perbedaan Usia yang
Tidak Cocok
Kedua belah pihak mungkin tidak
mempunyai kekayaan dunia, tetapi seharusnyalah mereka mempunyai berkat
kesehatan yang jauh lebih besar. Kalau boleh janganlah ada perbedaan umur yang
terlalu menyolok. Suatu kelalaian dalam hal ini dapat mengakibatkan kehancuran
kesehatan pihak yang lebih muda. Maka seringkali anak-anakpun tidak mempunyai
kekuatan badani dan otak. Mereka tidak dapat menerima dari orang tua yang sudah
lanjut usia rawatan dan pergaulan yang rapat, yang dibutuhkan kehidupan mereka
yang masih muda belia, dan mungkin pula mereka dirugikan oleh kematian bapa
atau ibu pada saat memerlukan bimbingan dan cinta kasih. 10
PERSESUAIAN
Disesuaikan Satu Dengan yang
Lain
Di dalam banyak keluarga tidak
terdapat kesopan-santunan orang Kristen, rasa hormat yang benar, penurutan, dan
hormat terhadap satu dengan yang lain yang akan menjadikan anggota-anggotanya
mengadakan perkawinan dan membuat rumah-tangga menjadi bahagia kepunyaan mereka
sendiri. Kesabaran orang Kristen seharusnya ada di tempat itu, kemurahan hati,
sopan santun yang manis, dan belas kasihan, padahal di sana terdapat
perkataan-perkataan yang tajam, pikiran-pikiran yang bertentangan, serta roh
yang suka mencela dan bersifat diktator. 1
Sering terjadi bahwa sebelum
perkawinan diadakan orang-orang yang bersangkutan hanya mempunyai sedikit
kesempatan untuk berkenalan, satu dengan yang lain tidak mengenal watak dan
tabiat masing-masing; sampai sebegitu jauh dalam kehidupan sehari-hari tidak
mengenal satu sama lain, sehingga pada waktu dipersatukan mereka merasa asing
dalam perhatian atau mezbah. Ditemukan banyak orang bahwa mereka berkenalan
terlalu terlambat, tidak cocok satu dengan yang lain, maka kesengsaraan seumur
hidup yang menjadi hasil perkawinan mereka itu. Sering sang istri dan anak-anak
menderita karena kemalasan dan ketidakcakapan atau kebiasaan si suami dan bapa.
2
Pada waktu ini dunia dipenuhi
dengan dosa dan kemelaratan sebagai akibat perkawinan-perkawinan yang tidak
cocok satu dengan yang lain. Dalam beberapa hal hanya diperlukan beberapa bulan
saja bagi suami dan istri menyadari bahwa tingkah laku mereka tidak dapat
dipadukan; maka sebagai akibatnya ialah bahwa perselisihan merajalela dalam
rumah tangga itu, di mana seharusnya cinta kasih sorga harus ada.
Oleh pertengkaran dalam perkara-perkara
kecil, suatu roh yang pahit dipertumbuhkan. Pertentangan-pertentangan terbuka
serta pembantahan mendatangkan kesengsaraan yang tak terkatakan masuk ke dalam
rumah tangga itu, dan mencerai-beraikan orang-orang yang
seharusnya bersatu dalam ikatan cinta kasih. Dengan demikian beribu-ribu orang
telah mengorbankan dirinya sendiri jiwa dan tubuhnya oleh pernikahan-pernikahan
yang tidak bijaksana dan telah terjerumus dalam jalan kebinasaan. 3
Perselisihan Kekal Dalam Rumah
Tangga yang Terpecah-belah
Kebahagiaan dan kesejahteraan
orang yang berumah tangga tergantung atas persatuan kedua-belah pihak.
Bagaimanakah mungkin pikiran jasmani dapat rukun dengan pikiran yang terpisah
kepada pikiran Kristus? Yang seorang sedang menabur kepada daging, berpikir dan
bertindak setuju dengan gerakan dan dorongan hatinya sendiri; yang satu lagi
sedang menabur kepada Roh, berusaha hendak membuangkan sifat mementingkan diri
sendiri, mengalahkan kecongkakan hati, serta hidup dalam penurutan kepada
Tuhan, karena ia mengaku menjadi hambaNya. Dengan demikian selalu ada
perselisihan pendapat, kecenderungan hati, dan maksud. Kecuali orang yang
beriman itu mau mempertahankan prinsip, memenangkan kedegilan hati, dia akan
menjadi tawar hati sebagaimana biasanya serta mengabaikan prinsip-prinsip
agamanya, oleh karena berteman yang merugikan dan dia menjadi seorang yang
putus hubungan dengan sorga. 4
Perkawinan Dihancurkan Dengan
Tidak Adanya Persetujuan
Banyak perkawinan yang hanya
menghasilkan kesengsaraan; namun demikian pikiran-pikiran orang muda tertuju
kepada keperluan ini karena Setan yang memimpinnya, meyakinkan mereka bahwa
mereka harus kawin supaya beroleh kebahagiaan, padahal mereka tidak mempunyai
kesanggupan mengendalikan diri sendiri atau tidak sanggup memelihara keluarga.
Mereka yang tidak mau menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain, hanya
sekedar menghindarkan diri dari perselisihan-perselisihan dan
perbantahan-perbantahan, janganlah mengambil langkah ini. Tetapi inilah salah
satu jerat yang paling ampuh pada akhir zaman, sehingga beribu-ribu orang akan
binasa dalam kehidupan sekarang ini maupun kehidupan yang akan datang. 5
Akibat Buruk Dari Cinta Buta
Segala kemampuan orang yang telah
ditulari oleh penyakit menular ini – cinta buta – terbawa ke dalam perhambaan.
Tampaknya mereka tidak mempunyai pikiran yang sehat lagi dan bagi mereka yang
menyaksikan keadaan ini merasa muak . . . . Banyak orang mengalami krisis yang
memuncak sebagai akibat perkawinan yang belum matang ini, setelah kesenangan
baru itu berlalu dan cinta berahi yang mempesonakan itu berakhir, maka salah
satu atau kedua-duanya sadar tentang keadaan diri mereka yang sebenarnya. Lalu
menemukan dirinya tidak cocok satu dengan yang lain, tetapi sudah terikat untuk
seumur hidup. Terikat terhadap satu dengan yang lain oleh sumpah yang khidmat
dan tekun, dengan hati yang remuk mereka memandang kepada hidup kemelaratan
yang harus mereka pikul. Yang seharusnya mereka akan memanfaatkan kesempatan
itu dengan sebaik-baiknya, tetapi banyak yang rela berbuat demikian. Ternyata
mereka tidak memperbaiki sumpah palsu yang mereka ucapkan pada perkawinan itu
melainkan meletakkan kuk di atas leher mereka dan mengalami pahit getir yang
memilukan sehingga tidak sedikit orang yang mengakhiri nyawa mereka dengan
cara-cara pengecut. 6
Sejak sekarang ini seharusnyalah
hal itu menjadi pelajaran untuk seumur hidup bagi suami-istri, bagaimana
caranya menghindarkan segala sesuatu yang menimbulkan perselisihan serta
memelihara senantiasa sumpah perkawinan itu. 7
Pengalaman Orang Lain Menjadi
Suatu Amaran
Tuan Anu mempunyai tabiat yang
tidak baik karena dipermainkan oleh Setan dengan cara yang licik. Peristiwa ini
haruslah mengajar orang-orang muda satu pelajaran tentang perkawinan. Istrinya
dipengaruhi perasaan dan dorongan hati, bukan dengan pikiran sehat dan
pertimbangan dalam memilih seorang kawan. Apakah perkawinan mereka itu sebagai
hasil cinta yang benar? Tidak, tidak; itu adalah akibat dorongan hati – hawa
nafsu buta dan najis. Tiada seorangpun di antaranya yang dipantaskan untuk
segala kewajiban kehidupan rumah tangga. Bilamana kesenangan baru dan segala
perkara yang baru telah berlalu, telah mengenal satu dengan yang lain, adakah
cinta mereka bertambah kuat, cinta kasih mereka semakin mendalam, dan apakah
kehidupan dipadukan dalam kerukunan yang indah? Yang terjadi sebaliknya.
Sifat-sifat tabiat mereka bertambah buruk dalam prakteknya, gantinya perkawinan
mereka suatu kebahagiaan, kesusahan yang bertambah-tambah. 8
Untuk bertahun-tahun lamanya saya
telah menerima surat dari orang-orang yang berbeda-beda yang membentuk rumah
tangga yang tidak bahagia, dan cerita-cerita itu terbuka di hadapan saya cukup
memuakkan dan menyakitkan hati. Bukanlah suatu perkara yang mudah untuk
mengambil keputusan dalam memberi nasihat bagi orang-orang yang malang ini, dan
dengan cara bagaimana nasib mereka yang buruk itu dapat diringankan; tetapi
hendaknya pengalaman mereka yang buruk itu menjadi amaran kepada orang-orang
lain. 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar