PUASA
Kemenangan Kristus melalui Penyangkalan
Selera
Selera adalah dasar pencobaan pertama yang besar kepada
Kristus dan juga kepada pasangan kudus di Eden. Di mana kejatuhan dimulai, di
situlah pekerjaan penebusan dimulai pula. Sebagaimana
Adam jatuh dalam hal pemanjaan selera, maka dengan penyangkalan selera, Kristus
harus menang. “Dan setelah berpuasa empat puluh hari empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya:
‘Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu ini menjadi roti.’ Tetapi
Yesus menjawab: ‘Ada tertulis: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari
setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” ‘
Dari zaman Adam sampai ke zaman
Kristus, pemanjaan diri telah menambah kuasa selera dan nafsu, sampai hampir
tidak terkendalikan. Begitulah manusia direndahkan dan dipenuhi penyakit, dan
mereka tidak mungkin dapat mengalahkannya dengan kekuatan sendiri. Kristus
mengalahkan dosa demi manusia dengan menahan ujian yang paling sulit. Demi
kita, Dia melatih pengendalian diri lebih kuat dari rasa lapar atau kematian.
Dalam kemenangan yang pertama ini terlibatlah masalah-masalah lain yang masuk
ke dalam perjuangan kita melawan penguasa kegelapan.
Ketika Yesus memasuki padang belantara,
Dia diselubungi kemuliaan Allah Bapa. Terbenam di dalam komunikasi dengan
Allah, Dia pun diangkat ke atas kelemahan manusiawi. Tetapi kemuliaan itu
berlalu dan sekarang Dia ditinggal sendiri melawan pencobaan. Setiap saat hal
ini menekan perasaan-Nya. Keadaan kemanusiaan-Nya menciut menghadapi
pertarungan yang menantikan Dia. Selama empat puluh hari dia berpuasa dan
berdoa. Dalam keadaan lemah dan tersiksa, karena lapar, lemah dan tergoncang
karena beban mental, “begitu buruk rupa-Nya, bukan seperti manusia lagi,
Kristus telah memungkinkan setiap anggota umat manusia
untuk menolak pencobaan. Semua orang yang mau hidup saleh dapat menang
sebagaimana Kristus telah menang, dengan darah Anak Domba dan firman
kesaksian mereka.
|
Kristus memasuki ujian masalah selera.
Selama hampir enam minggu Dia menolak penggodaan demi manusia. Puasa yang
berkepanjangan di padang belantara itu menjadi satu pelajaran bagi manusia
berdosa sepanjang masa. Kristus tidak dapat dikalahkan oleh pencobaan besar
oleh musuh, dan ini satu penghiburan bagi setiap jiwa yang bergumul melawan
pencobaan. Kristus telah memungkinkan setiap anggota umat manusia untuk menolak
pencobaan. Semua orang yang mau hidup saleh dapat menang sebagaimana Kristus
telah menang, dengan darah Anak Domba dan firman kesaksian mereka. Puasa Juruselamat
yang panjang itu menguatkan-Nya untuk menanggung pencobaan dan bertahan. Dia
memberikan bukti kepada manusia bahwa Dia akan memulai pekerjaan mengalahkan
pada saat keruntuhan mulai, yaitu masalah selera.
Ketika Kristus diserang oleh
penggodaan, Dia tidak makan apa-apa. Dia menyerahkan Diri-Nya kepada Allah.
Melalui doa yang sungguh-sungguh dan penyerahan yang sempurna kepada kehendak
Bapa-Nya, Dia keluar sebagai Pemenang. Mereka yang mengaku memegang kebenaran
zaman ini, di atas setiap golongan yang mengaku Kristen, haruslah meniru
Teladan Agung dalam permintaan doa.
Sang Penebus dunia mengetahui bahwa
pemanjaan selera akan membawa kelemahan pada tubuh, dengan demikian mematikan
alat pemikir sehingga tidak dapat mengenal perkara-perkara abadi. Kristus mengetahui
bahwa dunia telah menyerah kepada kerakusan, dan bahwa pemanjaan ini akan
mengacaukan kuasa moral. Pemanjaan selera begitu menguasai umat manusia
sehingga untuk mematahkan kuasanya, Anak Allah perlu berpuasa hampir enam
minggu demi manusia itu sendiri, itulah sebabnya betapa penting pekerjaan orang
Kristen untuk dapat mengalahkan pencobaan sebagaimana Kristus telah menang!
Kuasa pencobaan memanjakan selera yang salah dapat diukur hanya dengan
penderitaan Kristus yang tak terperikan selama menjalankan puasa yang
berkepanjangan di padang belantara.
Sebagai Persiapan
Mempelajari Alkitab
Ada tertulis dalam Kitab Suci beberapa
hal yang sukar dipahami, yang menurut bahasa Petrus, mereka yang tidak
terpelajar dan yang tidak tegas pendirian bergumul untuk kehancuran diri
sendiri. Dalam hidup ini, kita tidak sanggup menerangkan setiap arti tulisan
Alkitab; tetapi tidak ada masalah bital dari kebenaran praktis itu yang
terselubung dalam rahasia.
Apabila tiba saatnya, dengan
pertolongan Tuhan, dunia akan diuji berdasarkan kebenaran saat itu, pikiran
akan dilatih oleh Roh-Nya untuk menyelidik firman, dengan puasa dan doa, sampai
setiap untaian rantai ditemukan dalam hubungan yang sempurna. Setiap fakta yang
langsung berkaitan dengan keselamatan jiwa akan dijelaskan begitu rupa sehingga
tidak ada yang harus membuat kesalahan atau berjalan di dalam kegelapan.
Hal-hal yang sulit dalam kebenaran masa
kini telah dijangkau oleh usaha yang sungguh-sungguh dari beberapa orang yang
mengabdi kepada pekerjaan itu. Puasa dan doa kepada Allah telah menggerakkan
hati Tuhan untuk membuka perbendaharaan kebenaran-Nya kepada yang berakal budi.
Mereka yang sungguh-sungguh
menginginkan kebenaran tidak segan untuk menyatakan pendirian mereka dan
bersedia menerima penyelidikan dan kritik. Mereka tidak akan tersinggung kalau
pemikiran dan pendapat mereka ditentang. Inilah sikap yang dipuja di antara
kita empat puluh tahun yang lalu. Kita yang mempunyai beban jiwa akan berhimpun
dan berdoa agar kita bersatu dalam iman dan pengajaran, karena kita mengetahui
bahwa Kristus tidak terbagi-bagi. Satu per satu perkara itu dapat diperiksa.
Dewan pemeriksa akan diliputi rasa khidmat. Alkitab itu dibuka dengan penuh
khidmat. Seringlah kita berpuasa agar kita dapat memahami kebenaran lebih baik.
Bilamana Pertolongan
Ilahi Secara Khusus Diperlukan
Untuk hal-hal tertentu, yang tepat disarankan ialah puasa dan
doa. Di tangan Allah keduanya adalah sarana pembersih hati dan mengembangkan
pikiran yang suka menerima. Kita mendapat jawaban doa kita karena kita
merendahkan jiwa kita di hadapan Allah.
Adalah pengaturan Allah bahwa mereka
yang memikul tanggung jawab penting harus sering berhimpun dan tukar pikiran
satu dengan yang lain, berdoa dengan sungguh-sungguh memohon akal budi yang
hanya Ia sendiri dapat memberikannya. Hadapkanlah kesusahanmu secara terpadu
kepada Allah. Janganlah banyak bicara. Banyak waktu yang berharga hilang karena
bicara yang tidak membawa terang. Biarlah saudara-saudara bersatu dalam puasa
dan doa memohon akal budi yang Ia sendiri telah berjanji untuk memberikannya.
Semangat puasa dan doa yang benar adalah roh yang
menyerahkan pikiran, hati dan kehendak kepada Allah.
|
Puasa yang Benar
Puasa yang benar yang dianjurkan kepada
semua orang ialah menjauhkan diri dari setiap jenis makanan yang merangsang,
dan menggunakan makanan sederhana yang menyehatkan dengan cara teratur, yaitu
makanan yang telah dilimpahkan Allah kepada kita. Manusia jangan banyak
memikirkan tentang apa yang akan dimakan dan diminum dari bahan yang untuk
sementara saja tetapi biarlah mereka memikirkan lebih banyak tentang makanan
yang berasal dari surga, yang akan mengatur dan memberi tenaga kepada seluruh
pengalaman keagamaan.
Sekarang dan seterusnya sampai
penutupan sejarah dunia, umat Allah harus lebih sungguh-sungguh, lebih siaga,
tidak bersandar kepada kebijaksanaan sendiri tetapi percaya kepada
kebijaksanaan Pemimpin mereka. Mereka harus menyisihkan beberapa hari untuk
berpuasa dan berdoa. Tidak dituntut untuk tidak makan makanan sama sekali,
tetapi mereka harus memakan sedikit makanan yang sangat sederhana.
Semua puasa di dunia, tidak akan
mengganti kepercayaan kepada firman Allah. Dia katakan: “Mintalah, maka kamu
akan menerimanya.” . . . Engkau tidak diharuskan berpuasa selama empat puluh
hari. Tuhan sudah menjalankan puasa itu bagimu di padang belantara pencobaan.
Tidak akan ada kebajikan dengan puasa seperti itu; tetapi ada hikmah dalam
darah Kristus.
Semangat puasa yang benar dan doa
adalah roh yang menyerahkan pikiran, hati dan kehendak kepada Allah.
Sebagai Satu Obat
Penyakit
Ketidakbertarakan dalam hal makan
sering membawa penyakit. Apa yang paling diperlukan alam ialah supaya perut
dibebaskan dari beban yang tidak perlu yang telah ditimpakan kepadanya. Dalam
banyak kasus penyakit, obat yang paling mujarab ialah agar pasien berpuasa satu
atau dua kali makan, supaya alat pencernaan yang sudah kerja lembur itu
mempunyai waktu untuk istirahat. Makanan buah-buahan selama beberapa hari
seringkali membawa pertolongan kepada pekerja yang memeras otak. Acapkali kalau
seorang berpuasa total untuk waktu singkat, lalu memakan makanan sederhana
dengan cara yang sederhana pula, itu dapat menyembuhkan penyakit secara
alamiah. Makanan yang sederhana selama satu dua bulan akan meyakinkan banyak
penderita bahwa jalan penyangkalan diri adalah jalan kepada kesehatan.
Ada sebagian yang beroleh lebih banyak
keuntungan dengan tidak makan satu atau dua hari setiap minggu daripada
sejumlah obat atau nasihat pengobatan. Berpuasa sekali seminggu akan membawa
keuntungan yang tak terhingga kepada mereka.
Memanjakan diri dalam hal makan terlalu
sering, dan dalam kuantitas yang terlalu banyak, itu akan membebani alat
pencernaan dan akan membakar alat itu sendiri. Darah menjadi tercemar, kemudian
akan timbul berjenis-jenis penyakit.
Dalam kasus seperti ini, penderita
dapat melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri yang tak dapat dilakukan
orang lain untuk mereka. Mereka harus mulai membebaskan alam dari beban yang
dipaksakan kepada mereka. Mereka harus menghilangkan penyebabnya. Berpuasalah
untuk jangka waktu yang singkat; berikanlah perut itu satu kesempatan
istirahat. Kurangilah rasa terbakar dalam alat itu dengan meminum air
seperlunya. Ini dilakukan dengan teliti dan bijaksana. Usaha ini akan menolong
alam dalam pergumulannya membebaskan diri dari kekotoran.
Orang-orang yang memanjakan selera
dengan memakan daging dengan bebas, sop yang berbumbu tinggi, dan
berbagai-bagai macam kue mewah atau jajan lainnya, tidak dapat menikmati dengan
segera makanan sederhana yang bergizi dan menyehatkan. Selera mereka sudah
begitu kacau sehingga mereka tidak berselera lagi untuk memakan makanan sehat
yang terdiri dari buah-buahan, roti dan sayur-sayuran. Mereka tidak perlu
mengharapkan pada mulanya akan menikmati jenis makanan yang begitu berbeda
daripada yang telah mereka makan dalam pemanjaan diri. Jikalau mereka tidak
dapat menikmatinya secara langsung, yaitu makanan sederhana, biarlah mereka
berpuasa sampai mereka dapat menikmatinya. Puasa itu akan membuktikan kepada mereka
keuntungan yang lebih besar dibanding obat-obatan, karena perut yang
disalahgunakan itu akan mendapatkan istirahat yang sudah lama didambakannya,
lalu rasa lapar yang wajar akan dapat dipuaskan dengan makanan sederhana. Untuk
memulihkan selera yang sudah salah, seseorang memerlukan waktu agar alat
pencernaan itu dipulihkan kepada keadaan yang serasi. Tetapi yang membuat
makanan sederhana yang menyehatkan menjadi lezat, orang itu harus bersabar
menyangkal diri dalam hal makan dan minum, dan tidak lama kemudian makanan itu
akan dimakan dengan rasa kepuasan lebih besar daripada seorang yang rakus
menikmati “makan besar.”
Hindari Pertarakan
yang Melemahkan
Dalam kasus penyakit demam tinggi,
panasnya dapat diturunkan dengan berpuasa untuk jangka waktu yang singkat.
Minumlah air sebanyak-banyaknya. Tetapi dokter yang menangani kasus itu perlu
memahami kondisi pasien yang sebenarnya. Janganlah membiarkan dia berpuasa
untuk jangka waktu yang lama sampai alat pencernaannya jadi lemah. Sementara
demamnya mengamuk, makanan dapat mengganggu dan merangsang darah. Tetapi segera
setelah kekuatan demam itu dipatahkan, berilah dia makanan dengan teliti dan
dengan cara yang benar. Kalau terlalu lama ia berpuasa, maka reaksi perut untuk
minta makan akan menimbulkan demam, yang akan dapat dihilangkan dengan
memberikan makanan yang cocok dan berkualitas. Hal itu akan membiarkan alam
untuk mendapat sesuatu untuk dikerjakan. Kalau ada keinginannya meminta makan,
walaupun masih demam, penuhilah keinginan itu dengan memberikan makanan
sederhana dalam jumlah sedikit, dan tindakan itu kurang membahayakan dibanding
dengan menahan makanan itu dari padanya. Jikalau dia tidak menginginkan apa-apa
lagi, alam tidak akan dibebani dengan seporsi kecil makanan sederhana.
Nasihat kepada Seorang
Pendeta Tua
Saya mendapat informasi bahwa engkau
hanya makan sekali sehari dalam jangka waktu tertentu. Tetapi saya tahu hal ini
salah dalam kasusmu, karena telah ditunjukkan kepadaku bahwa engkau memerlukan
makanan bergizi, dan bahwa engkau berada dalam bahaya karena terlalu
menghindari makanan. Kekuatanmu tidak akan mengizinkan disiplinmu yang ketat
itu….
Saya pikir engkau telah membuat
kesalahan dalam berpuasa selama dua hari. Saya memohon engkau supaya
berhati-hati dan makanlah makanan yang baik dan menyehatkan dua kali sehari.
Engkau pasti kehilangan tenaga dan pikiranmu akan tidak beres kalau engkau
tidak mengubah caramu menghindari makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar