Hukum Keturunan
Segenap keadaan badani dan
pikiran ibu bapa diabdikan kepada keturunan mereka. Inilah suatu masalah yang
belum dipertimbangkan dengan sepatutnya. Bilamana kebiasaan ibu-bapa berlawanan
dengan hukum badani, bencana yang terjadi kepada mereka itu sendiri akan
diulangi di dalam keturunan mereka di masa yang akan datang . . . .
Segenap badani, pikiran, dan
batin yang dipelihara dapat menjadi teman sekerja bagi Kristus. Hal ini banyak
bergantung kepada ibu-bapa. Merekalah yang bertanggungjawab, apakah mereka
membawa anak-anak ke dalam dunia ini yang akan terbukti suatu berkat atau suatu
kutuk. 1
Makin mulia cita-cita itu, maka
semakin tinggilah sumbangan pikiran, dan rohani, kuasa badani ibu-bapa akan
diperkembangkan dengan baik, dan perlengkapan kehidupan akan mereka berikan
lebih baik kepada anak-anaknya. Dalam mempertumbuhkan sesuatu yang terbaik
dalam diri mereka, ibu-bapa sedang mengerahkan suatu pengaruh untuk membentuk
masyarakat dan mempertinggi mutu keturunan di masa yang akan datang. 2
Kebodohan Para Ibu Bapa yang
Sungguh Disesalkan
Mereka yang beroleh tugas
pemelihara milik Allah dalam rupa jiwa dan tubuh anak-anak, yang dibentuk di
dalam petaNya harus mendirikan penghalang untuk melawan pemanjaan hawa nafsu
pada zaman ini. Karena hal ini merusak kesehatan badani dan bathin ribuan
manusia. Kalau banyak kejahatan pada waktu ini dan ditelusuri sampai kepada
sebab yang sebenarnya, maka nampak jelas bahwa kesalahan itu terletak pada
kebodohan para ibu bapa yang bersikap masa bodoh terhadap masalah ini.
Kesehatan dan nyawa sendiri dikorbankan karena kebodohan yang menyedihkan ini.
Hai ibu bapa, jikalau kamu gagal memberikan pendidikan kepada anak-anakmu
sebagaimana yang diwajibkan Allah kamu berikan kepada mereka, baik melalui
petunjuk maupun teladan, kamu harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah
tentang akibatnya. Akibat ini bukan hanya terbatas kepada anak-anakmu. Akibat
itu akan terus berlanjut sampai turun-temurun. Sama seperti tumbuhan kecil yang
berduri yang dibiarkan bertumbuh di ladang akan menghasilkan penuaian dari
tumbuh-tumbuhan sejenisnya, dan dosa-dosa yang diakibatkan kelalaianmu akan
bekerja untuk merusak semua yang datang di dalam lingkungan pengaruh mereka. 3
Kejahatan Tanpa Penahanan Diri
Akan Dikekalkan
Hidup mewah dan penggunaan
minuman anggur merusak darah, menggelorakan hawa nafsu, dan mengakibatkan
segala jenis penyakit. Tetapi kejahatan itu bukan berakhir di sini. Para ibu
bapa meninggalkan penyakit sebagai warisan kepada anak-anak mereka. Sebagaimana
lazimnya, setiap orang yang menuruti hawa nafsunya dan melahirkan anak-anak,
menurunkan kecenderungan dan sifat-sifat jahat kepada keturunannya; ia
memberikan kepada mereka penyakit dari darahnya yang ganas dan jahat itu. Kebejatan
moral, penyakit, dan kedunguan diturunkan sebagai warisan yang celaka dari ayah
kepada anak dari satu generasi kepada generasi lain, dan ini membawa
kesengsaraan dan penderitaan ke dalam dunia dan tidak mengurangi kejatuhan
manusia . . . .
Namun tanpa dipikirkan dan tidak
dihiraukan, para pria dan wanita pada generasi sekarang ini memanjakan diri
tanpa kendali oleh mabuk yang berlebih-lebihan, kebiasaan ini ditinggalkan
sebagai warisan untuk generasi berikutnya, penyakit pikiran yang lemah, dan
kemerosotan akhlak. 4
Ada Alasan Untuk Pengertian
Ganda Dan Kesabaran
Para ibu bapa dapat mempelajari
tabiat mereka dalam diri anak-anaknya. Sering mereka dapat membaca
pelajaran-pelajaran yang memalukan ketika mereka melihat cacat mereka sendiri
yang ditunjukkan anak-anak mereka pria dan wanita. Sementara mereka berusaha
mencegah dan memperbaiki kecenderungan berbuat jahat yang diwariskan kepada
anak-anak mereka, para ibu bapa harus berusaha dua kali ganda untuk bersabar,
dan tabah untuk membantu mereka, dan di dalam kasih. 5
Apabila seorang anak menunjukkan
perangai yang salah sebagai warisan dari ibu bapanya, apakah mereka marah atas
pertunjukan cacat cela yang salah ini? Tidak, tidak! Biarlah para ibu bapa
berjaga-jaga dan melawan segala kekerasan dan kekasaran, agar cacat cela
tersebut jangan kelihatan sekali lagi di dalam diri anak-anak mereka. 6
Tunjukkanlah kerendahan hati dan
kelemahlembutan Kristus dalam memperlakukan anak-anak kecil itu. Hendaknya
selalu diingat bahwa kenakalan yang diwarisi itu diterima dari ibu bapanya.
Kendalikanlah dengan sabar anak-anak yang telah mewarisi perangai dari tabiatmu
itu. 7
Para ibu bapa harus yakin
sepenuhnya bahwa hanya dalam kuasa Kristus dapat mengubah kecenderungan berbuat
kesalahan yang telah mereka turunkan kepada anak-anak mereka. 8
Bersabarlah hai bapa-bapa dan
ibu-ibu. Kelalaianmu yang lalu sering mendorong untuk bekerja lebih keras.
Tetapi Allah akan memberikan kekuatan padamu jika kamu mau berharap padaNya,
Berlakulah bijaksana dan lemah lembut kepada anak-anakmu. 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar