Kesucian Lingkungan Keluarga
Ada suatu lingkungan yang suci
yang mengelilingi setiap keluarga dan perlu dipelihara. Tidak ada orang lain
yang berhak di dalam lingkungan yang suci tersebut. Suami dan istri haruslah
menjadi segala-galanya kepada satu dengan yang lain. Sang istri haruslah
menyimpan rahasia yang ada dari suaminya dan tidak boleh orang lain
mengetahuinya, dan seharusnyalah suami menyimpan rahasia yang ada dari istri
dan tidak boleh memberitahukan kepada orang lain. Hati istrinya haruslah
menjadi kuburan (tempat menyimpan) untuk segala kesalahan suami, dan hati suami
harus menjadi kuburan (suatu tempat menyimpan) untuk segala kesalahan istrinya.
Janganlah ada salah satu dari antara mereka yang memanjakan diri dengan
perkataan jenaka yang menyakiti perasaan yang lain. Dengan cara bagaimanapun
baik suami maupun istri tidak boleh mengeluh tentang satu sama lain kepada
orang-orang lain, biarpun dengan cara main-main, karena seringkali jenaka yang
tidak berbahaya itu akan berakhir dengan pencobaan bagi masing-masing dan
mungkin mendatangkan kerenggangan. Telah ditunjukkan kepada saya bahwa
seharusnyalah ada perlindungan yang suci sekeliling tiap-tiap keluarga. 1
Lingkungan keluarga harus
dipandang sebagai suatu tempat yang suci, suatu lambang sorga, sebuah kaca di
mana akan membayangkan diri kita. Kita boleh mempunyai sahabat-sahabat dan
kenalan, tetapi di dalam kehidupan rumah tangga, sekali-kali mereka tidak boleh
turut campur. Suatu perasaan memiliki yang kuat harus dirasakan, memberikan
suatu perasaan bebas, keteduhan, dan kepercayaan. 2
Lidah, Telinga Dan Mata Harus
Disucikan
Biarlah orang-orang yang
menjadikan lingkungan keluarga itu berdoa kepada Allah agar lidah, telinga,
mata, dan setiap anggota tubuh lainnya menjadi suci. Bilamana bersentuhan
dengan kejahatan, tidak perlu dikalahkan dengan kejahatan itu. Kristus telah
memungkinkan untuk menjadikan tabiat itu membaur semerbak dengan kebaikan . . .
.
Betapa banyaknya orang yang
menghinakan Kristus serta selalu membayangkan tabiatNya di dalam lingkungan
keluarga! Betapa banyaknya orang yang tidak dapat menunjukkan kesabaran,
panjang sabar, pengampunan dan cinta yang benar! Banyak orang yang mempunyai
kesukaan dan kebencian serta merasa bebas untuk menyatakan tingkah laku mereka
yang berlawanan, gantinya menyatakan kemauan, perbuatan dan tabiat Kristus.
Kehidupan Yesus penuh dengan kemurahan dan cinta. Adakah kita bertumbuh ke
dalam sifatNya yang ilahi itu? 3
Persatuan, Kasih Dan Perdamaian
Biarlah para bapa dan ibu
mengadakan janji yang tekun kepada Allah, yang mereka mengakui untuk mengasihi
dan setia, agar oleh rahmatNya mereka tidak akan berbantah antara diri mereka
sendiri, melainkan di dalam hidup dan tingkah laku mereka akan menyatakan roh
kerukunan sehingga anak-anak mereka juga menghargakan. 4
Para ibu bapa haruslah berhati-hati
supaya jangan membiarkan roh perselisihan masuk menyelinap ke dalam rumah
tangga; karena inilah salah satu tantangan Setan untuk memeteraikan capnya pada
tabiat. Kalau para ibu bapa akan berusaha untuk mengadakan persatuan di dalam
rumah tangga oleh menanamkan prinsip-prinsip yang memerintahkan kehidupan
Kristus, perselisihan akan diusir ke luar, dan persatuan serta cinta kasih akan
berdiam di sana. Para orang tua dan anak-anak akan sama-sama beroleh karunia
Roh Kudus. 5
Biarlah suami dan istri mengingat
bahwa mereka mempunyai beban yang cukup berat untuk dipikul tanpa membuat
kehidupan mereka melarat oleh membiarkan pertikaian masuk. Mereka yang
memberikan tempat untuk pertikaian kecil-kecilan mengundang Setan masuk ke
dalam rumah tangga mereka. Roh perbantahan mudah diterima anak-anak atas
perkara-perkara kecil saja. Alat-alat kejahatan ini melakukan bagiannya untuk
menjadikan para ibu bapa dan anak tidak setia kepada Allah. 6
Walaupun ujian-ujian mungkin
timbul dalam kehidupan suami istri, biarlah suami dan istri berusaha memelihara
jiwa mereka di dalam cinta kasih Allah. Haruslah seorang bapa memandang kepada
ibu anak-anaknya sebagai seorang yang patut diberikan segala kemurahan,
kelemahlembutan, dan simpati.7
Rahasia Persatuan Keluarga
Yang menyebabkan perpecahan dan
perselisihan di dalam keluarga dan di dalam jemaat ialah pemisahan diri dari
Kristus. Datang menghampiri Kristus berarti datang mendekatkan diri kepada satu
dengan yang lain. Rahasia persatuan yang benar di dalam jemaat dan di dalam
keluarga bukanlah cara diplomasi, bukan usaha manusia yang gaib untuk
mengalahkan segala kesukaran, mungkin banyak dari padanya yang akan berjasa,
melainkan yang terutama ialah persatuan dengan Kristus.
Gambarkanlah sebuah lingkaran
besar, dari pinggirnya banyak garis dan semua garis itu menuju ke tengah.
Semakin dekat garis-garis itu mendekati pusatnya, semakin dekatlah semuanya
kepada satu dengan yang lain.
Demikian halnya di dalam
kehidupan Kristus. Makin dekat kita datang kepada Kristus, semakin dekatlah
kita kepada satu dengan yang lain. Allah dimuliakan kalau umatNya bersatu dalam
tindakan yang rukun. 8
Biarlah Masing-masing Menolong
Satu Dengan yang Lain
Perkongsian keluarga adalah suatu
lingkungan yang suci, bersifat sosial, di mana tiap-tiap anggota harus
melakukan sesuatu peran, masing-masing menolong satu dengan yang lain.
Pekerjaan rumah tangga haruslah berjalan dengan lancar, seperti bagian-bagian yang
beraneka rupa dari satu mesin yang diatur dengan baik. 9
Setiap anggota dalam keluarga itu
harus menyadari bahwa suatu tanggung jawab dipercayakan kepadanya secara
perseorangan untuk melaksanakan bagiannya dalam menambahkan kesenangan,
peraturan, dan ketertiban rumah tangga itu. Jangan ada seorang yang melawan
pekerjaan orang lain. Haruslah semuanya sama-sama sibuk dalam tugasnya
masing-masing dengan baik sehingga mendorong satu dengan yang lain; mereka
harus melatih kemurahan, kesabaran, dan panjang sabar, berbicara dalam nada
suara rendah dan tenang, hindarkan kekacauan; dan masing-masing berusaha dengan
sekuat tenaganya untuk meringankan beban sang ibu . . . .
Setiap anggota keluarga harus
mengerti peranan apa yang diharapkan daripadanya dalam persatuan dengan yang
lain. Semuanya harus mengerti bahwa dari mulai anak yang berumur enam tahun ke
atas dituntut daripada mereka agar memikul bagian dalam tanggungan hidup. 10
Suatu Tekad Pantas
Saya harus bertambah-tambah dalam
karunia di rumah dan di mana saja aku berada, supaya memberikan kuasa batin
kepada semuanya di dalam perbuatan saya. Saya harus menjaga kelakuan, perkataan
dan roh saya di rumah. Saya harus memberikan waktu untuk pemeliharaan dan
pertumbuhan diri, melatih dan mendidik diri saya dalam prinsip-prinsip yang
benar. Saya harus menjadi teladan kepada orang lain. Saya harus merenungkan
Sabda Allah siang dan malam serta mempraktekkannya dalam kehidupan saya. Pedang
Roh yaitu Sabda Allah, adalah satu-satunya pedang yang dapat saya gunakan dengan
selamat. 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar