Sabtu, 13 Juni 2015

62. PENGHEMATAN DIPRAKTEKKAN

PENGHEMATAN DIPRAKTEKKAN

Kumpulkan Segala Sisa

Dahulu Kristus pernah memberikan pelajaran tentang penghematan kepada murid-muridNya yang patut mendapat perhatian dan dipraktekkan. Ia mengadakan sebuah mujizat untuk memberi makan ribuan orang yang sedang lapar, yang telah mendengarkan pengajaranNya. Namun sesudah semua mereka kenyang, Ia tidak menginginkan makanan yang sisa dibuang dengan sia-sia begitu saja. Ia yang sanggup memberi makan dalam kebutuhan mereka sejumlah orang banyak dengan kuasaNya itu, menyuruh murid-muridNya untuk mengumpulkan semua makanan yang sisa supaya tidak ada sedikitpun yang terbuang. Pelajaran ini diberikan untuk kepentingan orang-orang yang hidup pada zaman Kristus dahulu dan untuk kepentingan kita sekarang ini. Putera Allah menaruh perhatian juga pada keperluan-keperluan kehidupan dunia pada zaman ini. Ia tidak mengabaikan sisa-sisa makanan yang ada sesudah jamuan makan itu, walaupun Ia dapat mengadakan jamuan serupa itu kapan saja Ia sukai. 1
Pelajaran yang diberikan Yesus Kristus itu harus dipraktekkan dalam segala segi kehidupan. Penghematan harus dipraktekkan dalam segala perkara. Kumpulkanlah sisa-sisa itu supaya tidak ada yang terbuang dengan percuma. Ada suatu agama yang tidak menjamah hati dan segala sesuatu yang dilakukan hanya sekedar ungkapan kata-kata saja. Agama seperti itu tidak dipraktekkan orang dalam kehidupan sehari-hari. Kewajiban keagamaan dan kebijaksanaan manusiawi tertinggi di bidang perdagangan harus dikaitkan satu dengan yang lain. 2

Ikutilah Kristus Dalam Penyangkalan Diri

Agar dapat berkenalan dengan kekecewaan karena pencobaan-pencobaan dan dukacita yang datang kepada makhluk manusia, Kristus turun sampai ke lembah kemalangan dan kehinaan yang paling dalam. Ia sudah terlebih dahulu menempuh jalan yang dimintaNya ditempuh oleh pengikut-pengikutNya. Ia berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Tetapi banyak orang yang mengaku dirinya Kristen tidak selamanya mau mempraktekkan penyangkalan diri yang diminta oleh Juruselamat itu. Mereka tidak rela mengurangi keinginan-keinginan dan hasrat mereka supaya mereka dapat memberi lebih banyak kepada Tuhan. Ada orang yang berkata: “Selera keluarga saya suka yang mahal-mahal oleh sebab itu biaya untuk itu besar sekali.” Hal ini menunjukkan bahwa ia sendiri dan keluarganya perlu mempelajari cara-cara penghematan yang diajarkan oleh kehidupan Kristus . . . .
Penggodaan datang kepada semua orang untuk memuaskan keinginan-keinginan yang mementingkan diri dan pemborosan, tetapi janganlah kita lupa bahwa Tuhan kehidupan dan kemuliaan datang ke dunia ini untuk mengajarkan kepada umat manusia pelajaran tentang penyangkalan diri. 3
Mereka yang bukan hidup untuk diri sendiri tidak akan menghabiskan setiap rupiah untuk memenuhi keinginan-keinginan mereka yang kurang bermanfaat, serta untuk mendapatkan kesenangan-kesenangan mereka sendiri, melainkan akan mengingat bahwa mereka adalah pengikut-pengikut Kristus dan masih ada orang lain yang memerlukan makanan dan pakaian. 4

Berhematlah Demi Membantu Memajukan Pekerjaan Allah

Banyak hal yang dapat dikatakan kepada para pemuda mengenai kesempatan mereka untuk membantu memajukan pekerjaan Allah dengan mempelajari cara-cara penghematan dan penyangkalan diri. Banyak orang berpendapat bahwa mereka berkecimpung dalam kesenangan ini dan itu supaya dapat melakukan yang ini, maka mereka biasakanlah diri mereka hidup sesuai sekali dengan keseluruhan pendapatan mereka. Di dalam hal ini Allah menginginkan supaya kita berbuat yang lebih baik. Kita berdosa terhadap diri kita sendiri apabila kita sudah merasa puas dengan sekedar cukup persediaan untuk dimakan, diminum dan untuk dipakai seadanya saja. Di hadapan kita ada rencana Allah yang lebih tinggi daripada ini. Apabila kita mau meninggalkan keinginan-keinginan hati kita yang bersifat mementingkan diri itu serta membaktikan kuasa hati kita dan pikiran kepada pekerjaan Allah maka alat-alat sorgawi pasti bekerja sama dengan kita serta menjalinkan kita dengan suatu berkat bagi umat manusia.
Walaupun dia seorang miskin, pemuda yang rajin dan hemat dapat saja menabung untuk pekerjaan Allah. 5

Apabila Tergoda Untuk Membelanjakan Uang Kepada Yang Tidak Perlu

Bilamana engkau digoda untuk membelanjakan uang keperluan yang tidak begitu perlu, engkau harus mengingat penyangkalan diri dan pengorbanan yang telah diderita Kristus untuk menyelamatkan manusia berdosa. Anak-anak kita haruslah diajar untuk mempraktekkan penyangkalan diri dan pengendalian diri. Yang menjadi sebab mengapa banyak pengerja yang merasa bahwa mereka mengalami kesulitan kalau tidak menyederhanakan cita-rasa mereka, selera dan kecenderungan-kecenderungan mereka. Itulah sebabnya mengapa banyak orang bangkrut dan secara tidak jujur mengambil uang (korupsi) adalah karena mereka berusaha memuaskan selera mereka yang berlebih-lebihan baik istri dan anak-anak mereka. Seharusnyalah para ibu dan bapa berhati-hati untuk mengajarkan penghematan dengan cara memberikan petunjuk dan teladan kepada anak-anak mereka! 6
 Saya ingin seandainya saya dapat menanamkan ke dalam pikiran masing-masing kamu, betapa besarnya dosa menyalahgunakan uang Tuhan untuk memenuhi keinginan-keinginan, yang sebenarnya tidak perlu. Penggunaan uang yang tampaknya kecil dapat memulai suatu roda keadaan yang dapat menjangkau sampai kepada kekekalan. Apabila sidang pengadilan akan diadakan, dan buku-buku telah dibukakan, bagian yang hilang dihadapkan kepada kamu, kebajikan yang sepatutnya yang engkau dapat lakukan dengan rupiah yang dipercayakan dan dengan uang dalam jumlah yang lebih besar yang digunakan untuk mewujudkan maksud-maksud untuk kepentingan diri sendiri. 7

Awasi Semua Uang Pecahan

Janganlah sia-siakan segala uangmu yang kecil-kecil itu dengan membelikan barang-barang yang tidak perlu. Mungkin engkau berpendapat bahwa jumlah yang kecil-kecil itu besar artinya kalau sudah dikumpulkan semua. Kalau kita diperbolehkan, kita akan memohon supaya uang yang dibelanjakan kepada perkara-perkara yang tidak penting itu, seperti pakaian dan pemanjaan diri yang tidak penting. Kemiskinan dalam segala bentuk berada di segala pihak. Allah telah menetapkan sebagai kewajiban kita untuk meringankan penderitaan manusia dengan segala cara yang dapat dilakukan.
Tuhan mau supaya umatNya suka memikirkan dan mengurus orang lain. Ia mau supaya mereka mempelajari penghematan dalam segala perkara dan tidak membuang sesuatu dengan sia-sia. 8 Uang yang dibelanjakan setiap hari untuk benda-benda yang tidak perlu dengan satu pendapat, “Ah, cuma limapuluh sen,” “Ya, hanya satu rupiah saja,” tampaknya hanya sedikit saja, tetapi cobalah kamu kalikan jumlah uang yang kecil itu setiap hari dalam sepanjang tahun. Sesudah bertahun-tahun lamanya deretan angka-angka itupun hampir tidak masuk akal. 9

Jangan Berusaha Menandingi Tetangga yang Berkecimpung Di Dunia Mode

Bukanlah cara yang terbaik berlagak seperti orang kaya atau seperti yang lebih tinggi dari apa yang sebenarnya, tetapi biarlah kita menjadi pengikut-pengikut Juruselamat yang rendah hati dan lemah lembut. Kita tidak boleh merasa tersingggung sekiranya tetangga kita membangun dan memperlengkapi rumahnya dengan perabot yang kita tidak sanggup membelinya. Bagaimanakah seharusnya Yesus memandang kepada perlengkapan kita yang mementingkan diri itu, memberi kesenangan kepada hati tamu atau memuaskan kecenderungan hati kita! Menjadi suatu jerat bagi kita bertujuan untuk mempertontonkan sesuatu barang yang ada pada kita atau untuk membiarkan anak-anak kita yang masih di bawah umur itu melakukan demikian. 10

Pengalaman Pribadi Ny. White Pada Waktu Masih Gadis

Pada waktu saya masih berumur duabelas tahun, saya sudah tahu apa arti menghemat. Saya bersama saudara saya perempuan sudah belajar berusaha mencari uang, walaupun kami hanya beruntung duapuluh lima sen sehari, dari jumlah ini kami sanggup menabung sedikit uang untuk diserahkan kepada mission. Kami menabung sedikit demi sedikit sehingga kami mempunyai uang tigapuluh dollar. Kemudian ketika kabar tentang kedatangan Tuhan yang segera itu sampai pada kami, disertai seruan yang memerlukan tenaga dan uang, kami merasa sebagai kesempatan mulia untuk menyerahkan ketigapuluh dollar itu kepada ayah, dengan permintaan supaya beliau menyimpannya dalam bentuk traktat-traktat dan pamplet-pamplet untuk menyampaikan kabar injil itu kepada orang-orang yang berada dalam kegelapan . . . .
Dengan uang yang kami dapat dari usaha kami itu, saudara saya dan saya sanggup membeli pakaian sendiri. Kami menyerahkan uang kami itu kepada ibu dengan berkata: “Belilah sedemikian rupa, sehingga sesudah pakaian kami selesai dibayar semua, masih ada yang sisa untuk diberikan guna kemajuan pekerjaan injil.” Lalu iapun melakukannya, dengan cara demikian berkembanglah jiwa misionaris dalam diri kami.11

Praktekkan Penghematan Oleh Karena Prinsip


Orang-orang yang terbuka tangannya untuk menanggapi panggilan yang meminta bantuan-bantuan uang demi melanjutkan pekerjaan Allah serta meringankan penderitaan orang-orang yang sengsara dan miskin bukanlah orang-orang yang serampangan dan lambat dalam pengurusan perusahaannya. Mereka selalu seksama dan berhati-hati dalam hal menjaga supaya pengeluaran mereka tetap benar dalam batas-batas pendapatan mereka. Mereka hemat oleh karena prinsip. Mereka merasa sebagai kewajiban untuk menabung agar mereka mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar