APAKAH PERMAINAN KITA?
Gantikan yang Tidak Dosa
Orang muda tidak dapat dibuat
seperti tenang dan bermuram durja sama seperti orang-orang yang sudah tua, dan
seorang anak tidak dapat dijadikan sabar seperti sabarnya seorang bapa.
Sementara hiburan yang penuh dengan dosa dipersalahkan sebagaimana mestinya,
maka biarlah para orang tua, guru-guru dan wali murid menyediakan sebagai
gantinya hiburan yang tidak akan menodai atau membuat moral mereka menjadi
bejat. Janganlah orang muda dikekang dengan peraturan-peraturan ketat yang
mengikat, sehingga mereka sendiri merasa ditekan dan mereka berusaha untuk
melanggar, mereka lari kepada jalan kebodohan dan masuk kepada jalan yang akan
merusak. Dengan suatu peraturan yang penuh pertimbangan, bimbing dan
kendalikanlah pikiran-pikiran dan tujuan orang-orang muda itu, namun dengan
bijaksana, lemah-lembut, berpendirian teguh, dengan penuh kasih sayang,
sehingga mereka masih tetap mengerti bahwa pandanganmu mengenai mereka adalah
yang terbaik. 1
Ada beberapa jenis hiburan
seperti dansa-dansi, main kartu, main catur, main dam dan permainan yang
lain-lain, tidak dapat dipersetujui permainan itu karena dipersalahkan Sorga.
Jenis hiburan seperti itu membuka pintu kejahatan dengan lebar. Permainan
seperti ini cenderung untuk tidak membawa manfaat, tetapi mempunyai pengaruh yang
mengasyikkan, dibangkitkan nafsu dalam pikiran orang yang bermain, kemudian
merangsang perjudian dan menjadi pemborosan tenaga. Segala jenis permainan
seperti itu seharusnya ditolak dan disalahkan orang-orang Kristen, dan haruslah
digantikan dengan permainan yang lebih sempurna dan dapat disetujui. 2
Sementara kita mencegah anak-anak
kita dari kepelisiran dunia yang mempunyai kecenderungan jahat dan menyesatkan,
kita harus sediakan bagi mereka rekreasi yang bukan bersifat dosa, dan menuntun
mereka kepada jalan yang menyenangkan di mana tidak ada bahaya. Tidak perlu
umat Allah mengalami kemurungan atau kesusahan. Sesuai dengan janji-janji dan
perintah Ilahi bahwa pengalaman yang demikian tidak perlu. Jalan-jalan
kebijaksanaan itu “adalah jalan-jalan yang menyenangkan dan segala jalanNya
adalah perdamaian.” 3
Sementara kita menghindarkan diri
dari hidup kepalsuan dan barang tiruan, kita juga harus membuang kebiasaan
bertaruh dengan pacuan kuda, main kartu, undian, petinju bayaran, minuman keras
dan penggunaan tembakau, maka kita harus menyediakan sumber hiburan yang murni,
yang agung dan meninggikan derajat moral. 4
Tempat Olah
Raga Senam yang Berguna
Olah raga senam mendapat tempat
yang sangat berguna dalam kebanyakan sekolah; akan tetapi tanpa pengawasan yang
seksama seringkali permainan itu dilaksanakan dengan berlebih-lebihan. Di dalam
gedung senam banyak anak muda yang berusaha mengadu otot-otot mereka sehingga
membuat diri mereka menderita selama hidupnya.
Walaupun dilaksanakan dengan
cermat, oleh gerak badan dalam gedung olah raga, sama sekali tidak dapat
menyamai tempat rekreasi di alam terbuka, dan untuk ini, sekolah kita harus
memberi kesempatan yang lebih baik. 5
Penuntun
Prinsip Dasar – Permainan Dengan Bola
Saya tidak persalahkan permainan yang
menggunakan bola dengan sederhana; biarpun dikatakan sederhana, dapat juga
dimainkan dengan cara yang berlebih-lebihan.
Saya selalu menjauhkan diri dari
hampir semua akibat yang mengikuti bangkitnya jenis-jenis hiburan. Hiburan
seperti itu menuntun kepada pengeluaran uang yang seharusnya dapat digunakan
untuk membawa terang kebenaran kepada jiwa-jiwa yang akan binasa di luar
Kristus. Hiburan dan biaya yang digunakan untuk kesenangan diri sendiri, yang
menuntun selangkah demi selangkah kepada memuliakan diri sendiri. Dalam
permainan ini dididik kepelisiran yang menghasilkan nafsu dan mencintai
permainan yang demikian dan tidak menguntungkan untuk menyempurnakan tabiat
Kristen.
Dengan cara bagaimana mereka
dipimpin di Perguruan Tinggi tidak memberi kesan tentang sorga. Itu tidak
menguatkan intelek mereka. Pimpinan di Perguruan Tinggi itu tidak memurnikan
dan membersihkan tabiat mereka. Ada seberkas benang halus yang menuntun mereka
keluar melewati kebiasaan dan tabiat yang praktekkan dunia, dan para pelakunya
diasyikkan dan tergila-gila, sehingga mereka dinyatakan di sorga sebagai
orang-orang yang lebih mencintai kepelisiran daripada mencintai Allah. Di suatu
tempat di mana kecerdasan otak dikuatkan maka para pelajar akan melakukan
pekerjaan yang lebih baik, mereka akan menjadi orang Kristen yang telah
memenuhi syarat untuk melakukan tugas yang lebih baik. Pada waktu latihan dalam
permainan ini otak mereka dipenuhi dengan ide-ide yang mengalihkan pikiran
mereka dari pelajaran-pelajaran mereka kepada hal-hal lain . . . .
Apakah masih ada mata yang
tertuju kepada Allah dalam permainan seperti ini? Saya mengetahui bahwa hal
yang demikian tidak terdapat lagi. Jalan dan pengharapan akan Allah telah
hilang lenyap dari pandangan mereka. Kecerdasan umat manusia yang digunakan
pada zaman pencobaan ini sedang menggantikan kehendak Allah yang telah
dinyatakan dan penggantian itu merupakan spekulasi dan penemuan yang diwakili
oleh manusia, Setan senantiasa mendampingi penemuan ini untuk mengilhami dengan
rohnya . . . . Tuhan Allah yang di sorga menentang usaha yang membajar hawa
nafsu yang telah dikembangkan untuk supremasi dalam olah raga yang sangat
mengasyikkan.6
Problema
yang Datang Dengan Banyaknya Olah Raga Atletik
Untuk menguatkan tubuh mereka,
murid-murid haruslah mendapat kesempatan berolah raga. Hanya sedikit kejahatan
yang lebih ditakuti selain daripada kemalasan dan kesia-siaan. Tetapi
kecenderungannya bahwa kebanyakan olah raga atletik adalah merupakan yang
dikuasai oleh mereka yang dalam hatinya terdapat kesenangan mengenai
orang-orang muda. Para guru merasa susah sementara mereka mengamati pengaruh
olah raga ini, baik terhadap kemajuan murid dalam sekolah dan keberhasilannya
di kemudian hari. Permainan yang menyita banyak waktu akan mengalihkan pikiran
dari kemauan belajar. Permainan-permainan itu tidak akan menolong menyiapkan
orang-orang muda untuk pekerjaan yang sungguh-sungguh dan praktis dalam
kehidupan. Pengaruh mereka tidak cenderung menuju kemurnian budi pekerti,
kemurahan hati atau kejantanan.
Ada beberapa hiburan yang sangat populer, seperti
bola kaki, dan tinju, telah menjadi sekolah untuk mempelajari kekejaman.
Permainan itu memperkembangkan ciri-ciri yang sama sebagaimana zaman Romawi
purba. Kemauan untuk menguasai, kesombongan dalam tindakan kejam dan kekerasan,
tidak mengindahkan kehidupan, sedang ditanamkan dalam hati orang-orang muda,
suatu daya kemerosotan moral yang mengejutkan.
Olah raga atletik lain, walaupun
nampak tidak terlalu kejam, namun tetap bercela, sebab pelaksanaannya sering
membawa hal-hal yang keterlaluan. Karena permainan itu merangsang untuk
keinginan kepelisiran, dan mengorbankan kegembiraan, dengan demikianlah
menanamkan rasa tidak suka melakukan pekerjaan yang bermanfaat, sifat
menjauhkan diri dari kewajiban dan tanggung jawab yang praktis.
Permainan-permainan semacam itu cenderung merusak kesukaan akan kesederhanaan
hidup, dan memadamkan kegembiraan. Demikianlah pintu terbuka untuk percabulan
dan kemauan sewenang-wenang, dengan hasil yang mengerikan. 7
Kesibukan
Hidup Masih Berkurang
Orang-orang zaman dahulu yang
menurut petunjuk Allah, kehidupan masih sangat sederhana. Mereka hidup rapat
dengan alam. Anak-anak mereka turut bekerja bersama-sama dengan orang tua
mereka dan mempelajari keindahan-keindahan dan rahasia-rahasia alam yang
menjadi rumah mereka. Dan pada ladang-ladang yang sepi, dan di hutan-hutan,
mereka memikir-mikirkan kebenaran yang amat hebat yang dilukiskan sebagai satu
keyakinan yang suci dari generasi kepada generasi. Pendidikan semacam itu
menghasilkan orang-orang yang kuat.
Pada zaman ini, kehidupan sudah
bersifat palsu, dan kehidupan manusia semakin merosot. Jikalau kita kembali
sepenuhnya kepada kebiasaan-kebiasaan sederhana dari orang-orang yang dahulu,
maka kita mempelajari pelajaran-pelajaran yang akan membuat waktu-waktu
rekreasi kita sesuai dengan namanya, yaitu suatu saat yang akan membangun
tubuh, pikiran dan jiwa. 8
Tamasya
Keluarga
Biarlah keluarga-keluarga yang
tinggal dalam kota atau beberapa keluarga yang tinggal di sebuah desa bersatu mengadakan
tamasya bersama-sama dan meninggalkan pekerjaan sehari-hari yang memeras tenaga
fisik dan mental pergi keluar kota, ke tepi danau yang indah atau ke hutan
kecil untuk menikmati kesejukan dan pemandangan alam yang indah. Mereka
haruslah menyediakan makanan sederhana yang menyehatkan, buah-buah dan
biji-bijian yang terbaik, dan melebarkan meja atau tikar di bawah tenda langit.
Perjalanan dalam kendaraan, gerak badan, dan pemandangan yang menawan hati
mendorong selera makan, dan mereka dapat menikmati jamuan di mana raja-raja
boleh merasa cemburu.
Pada kesempatan seperti itu
hendaklah para orang tua dan anak-anak merasa bebas dari kesusahan, dari
keletihan dan dari kebingungan. Para orang tua haruslah berlaku seperti
anak-anak waktu bermain sama seperti anak-anak mereka, jikalau segala sesuatu
menyenangkan sedapat mungkin untuk mereka. Gerak badan di udara terbuka bagi
mereka yang bekerja dalam ruangan dan yang duduk terus-menerus akan bermanfaat
untuk kesehatan mereka. Semua orang yang ambil bagian harus merasa berkewajiban
turut bersama dalam acara ini. Kesempatan janganlah dibuang percuma, tetapi
hendaklah dimanfaatkan untuk memperoleh kebaikan. Mereka dapat kembali kepada
tugas-tugas mereka dengan kehidupan yang baru dan dengan dorongan serta semangat
baru dalam melaksanakan tugas kewajiban mereka, persediaan mereka sudah lebih
baik untuk melawan penyakit. 9
Temukanlah
Daya Tarik yang Menggembirakan Dalam Alam
Janganlah berpendapat bahwa Allah
ingin supaya kita membuang segala sesuatu yang menopang kegembiraan kita di
dunia ini. Segala sesuatu yang dituntutNya supaya kita buang ialah sesuatu yang
tidak menopang kebaikan dan kebahagiaan kita.
Allah telah menanam pohon-pohon
yang besar dan rindang dengan daun-daunnya yang lebat. Dia juga yang memberikan
kepada kita kembang-kembang yang berwarna-warni cemerlang dan indah dan sebagai
hasil ciptaan tanganNya dan kasihNya dapat disaksikan dalam alam kejadian, itu
bukanlah diciptakan untuk membuat kita berdukacita. Kesemuanya itu dijadikan
bukan supaya kita tidak merasakan dan tidak mengagumi segala kesenangan ini.
Yang menjadi rencanaNya ialah supaya kita dapat menikmati segala kebaikan dan
keindahan itu. Adalah rencanaNya supaya kita bergembira dalam daya tarik yang
ada di dalam, semuanya itu adalah ciptaanNya sendiri. 10
Perkumpulan
Sosial yang Menguntungkan
Perkumpulan untuk pergaulan
sosial akan tercapai dalam derajat yang tinggi dan akan mengandung pelajaran
bilamana orang yang berkumpul bersama itu mempunyai kasih Allah yang
bersemangat di dalam hati mereka. Bilamana mereka berkumpul untuk bertukar
pikiran mengenai Firman Allah atau mempertimbangkan metode untuk kemajuan
pekerjaanNya dan untuk melakukan kebajikan kepada sesama manusia. Bilamana Roh
Kudus disambut sebagai tamu terhormat pada perkumpulan mereka, bilamana tidak
ada sesuatu yang diucapkan atau dilakukan untuk mendukakan Roh itu, sudah tentu
Allah dimuliakan dan mereka yang sedang bertemu satu dengan yang lain akan
disegarkan dan dikuatkan. 11
Perkumpulan kita itu haruslah
dipimpin sedemikian rupa, dan kita harus memimpin diri kita, sehingga bilamana
kita kembali ke rumah kita masing-masing, kita boleh mempunyai hati nurani yang
murni yang tidak bertentangan dengan kehendak Allah dan manusia. Kita mempunyai
suatu kesadaran bahwa kita tidak akan melukai atau merusak dalam cara apapun
dengan siapa-siapa engkau telah bergaul, atau mempunyai suatu pengaruh yang
akan merugikan mereka. 12
Yesus Telahh
Menemukan Kegembiraan Dari Kebahagiaan yang Tidak Bercacat Cela
Yesus mencela pemanjaan diri
dalam segala bentuknya, namun Ia mempunyai sifat suka bergaul. Ia menerima
sifat suka menerima tamu dari segala golongan masyarakat, mengunjungi
rumah-rumah para hartawan dan fakir miskin, yang terpelajar dan yang bodoh,
serta berusaha mengangkat pikiran mereka dari soal-soal hidup yang biasa kepada
perkara-perkara yang bersifat rohani dan kekal. Ia tidak menginginkan
pemborosan, dan tidak ada bayang-bayang kesembronoan duniawi yang menodai
tingkah lakuNya; namun Ia merasa senang melihat peristiwa kebahagiaan yang
tidak bercacat cela, dan oleh hadiratNya Ia membenarkan himpunan ramah-tamah.
Pernikahan bangsa Yahudi adalah suatu upacara yang menarik hati, dan
kegembiraanNya tidaklah menggusarkan hati Anak Manusia itu. Oleh menghadiri
pesta ini, Yesus menghormati pernikahan selaku aturan ilahi . . . . Bagi
pikiran Yesus kegembiraan akan keramaian pernikahan menunjuk jauh kepada
kegembiraan hati itu apabila kelak Ia membawa mempelaiNya perempuan ke rumah
BapaNya, maka yang ditebus itu bersama-sama dengan PenebusNya duduk untuk
perjamuan nikah Anak Domba itu. 13
TeladanNya
Dalam Percakapan Dan Tingkah Laku
Ketika diundang untuk menghadiri
jamuan makan atau pesta oleh orang Farisi atau orang luar, sementara pekerjaan
telah dimulai, Dia telah menerima undangan itu . . . Pada
peristiwa seperti itu Kristus mengendalikan pembicaraan di meja makan dan telah
memberikan pelajaran-pelajaran yang berharga. Mereka yang hadir mendengarkan
kepadaNya; bukankah Dia telah menyembuhkan keluarga mereka yang sakit,
menghibur mereka yang berduka, dan mengangkat anak-anak mereka ke atas
pangkuanNya dan memberkati mereka? Para hadirin dan orang-orang berdosa telah
ditarik datang kepadaNya, dan ketika Dia membuka bibirNya untuk berbicara,
perhatian mereka telah tertuju kepadaNya.
Kristus mengajarkan
murid-muridNya bagaimana sikap mereka bilamana bergaul dengan mereka yang tidak
beragama dan bagaimana bergaul dengan mereka yang telah beragama. Dia mengajar
mereka dengan teladan bahwa bilamana mereka memasuki pertemuan umum apapun,
mereka tidak perlu membicarakan sesuatu. Tetapi pembicaraanNya jelas sangat
berbeda dari apa yang telah didengar pada pesta yang lampau. Setiap kata yang
diucapkanNya menjadi enak dan nikmat kepada kehidupan para pendengarNya, dan mereka
telah mendengar dengan perhatian yang lembut sebagaimana mereka sedang
mendengar kepada satu tujuan. 14
Ellen G.
White Dan Satu Perkumpulan Sosial yang Menyenangkan
Pada akhir perjalanan saya yang
panjang ke wilayah timur, saya telah mencapai rumah saya pada waktunya untuk
menghabiskan malam Tahun Baru di Heaedsburg. Aula Perguruan Tinggi itu telah
disesuaikan untuk mempersatukan acara Sekolah Sabat. Rangkaian pohon cemara
bundar, daun-daun musim gugur, pohon berdaun hijau, dan kembang-kembangnya telah
diatur dengan rapih penuh selera; dan sebuah lonceng besar dari pohon yang
hijau telah bergelantung dari pintu masuk sampai ruangan. Pohon terang itu
telah dipenuhi dengan sumbangan-sumbangan, yang akan digunakan untuk menolong
orang miskin dan untuk menolong membelikan sebuah lonceng . . . . Pada
peristiwa seperti ini tidak ada sesuatu yang dikatakan atau dilakukan untuk
menjadi beban kepada hati nurani siapapun.
Beberapa orang telah berkata
kepada saya, “Sister White, bagaimanakah pendapatmu mengenai hal ini?” “Apakah
ini sesuai dengan apa yang kita percayai?” Saya menjawab, “Hal itu sesuai
dengan iman saya.” 15
Tariklah
Orang-orang Muda Dengan Kuasa yang Memenangkan
Allah mau supaya setiap rumah
tangga dan jemaat menggunakan kuasa memenangkan jiwa, untuk menarik anak-anak
agar jauh dari kesenangan-kesenangan dunia yang menggoda dan dari pergaulan
mereka yang akan mempengaruhi kecenderungan berbuat jahat. Pelajarilah cara
bagaimana memenangkan anak-anak muda kepada Yesus. 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar