Kamis, 25 Juni 2015

80. APAKAH PERMAINAN KITA?

APAKAH PERMAINAN KITA?

Gantikan yang Tidak Dosa

Orang muda tidak dapat dibuat seperti tenang dan bermuram durja sama seperti orang-orang yang sudah tua, dan seorang anak tidak dapat dijadikan sabar seperti sabarnya seorang bapa. Sementara hiburan yang penuh dengan dosa dipersalahkan sebagaimana mestinya, maka biarlah para orang tua, guru-guru dan wali murid menyediakan sebagai gantinya hiburan yang tidak akan menodai atau membuat moral mereka menjadi bejat. Janganlah orang muda dikekang dengan peraturan-peraturan ketat yang mengikat, sehingga mereka sendiri merasa ditekan dan mereka berusaha untuk melanggar, mereka lari kepada jalan kebodohan dan masuk kepada jalan yang akan merusak. Dengan suatu peraturan yang penuh pertimbangan, bimbing dan kendalikanlah pikiran-pikiran dan tujuan orang-orang muda itu, namun dengan bijaksana, lemah-lembut, berpendirian teguh, dengan penuh kasih sayang, sehingga mereka masih tetap mengerti bahwa pandanganmu mengenai mereka adalah yang terbaik. 1
Ada beberapa jenis hiburan seperti dansa-dansi, main kartu, main catur, main dam dan permainan yang lain-lain, tidak dapat dipersetujui permainan itu karena dipersalahkan Sorga. Jenis hiburan seperti itu membuka pintu kejahatan dengan lebar. Permainan seperti ini cenderung untuk tidak membawa manfaat, tetapi mempunyai pengaruh yang mengasyikkan, dibangkitkan nafsu dalam pikiran orang yang bermain, kemudian merangsang perjudian dan menjadi pemborosan tenaga. Segala jenis permainan seperti itu seharusnya ditolak dan disalahkan orang-orang Kristen, dan haruslah digantikan dengan permainan yang lebih sempurna dan dapat disetujui. 2
Sementara kita mencegah anak-anak kita dari kepelisiran dunia yang mempunyai kecenderungan jahat dan menyesatkan, kita harus sediakan bagi mereka rekreasi yang bukan bersifat dosa, dan menuntun mereka kepada jalan yang menyenangkan di mana tidak ada bahaya. Tidak perlu umat Allah mengalami kemurungan atau kesusahan. Sesuai dengan janji-janji dan perintah Ilahi bahwa pengalaman yang demikian tidak perlu. Jalan-jalan kebijaksanaan itu “adalah jalan-jalan yang menyenangkan dan segala jalanNya adalah perdamaian.” 3
Sementara kita menghindarkan diri dari hidup kepalsuan dan barang tiruan, kita juga harus membuang kebiasaan bertaruh dengan pacuan kuda, main kartu, undian, petinju bayaran, minuman keras dan penggunaan tembakau, maka kita harus menyediakan sumber hiburan yang murni, yang agung dan meninggikan derajat moral. 4




Tempat Olah Raga Senam yang Berguna

Olah raga senam mendapat tempat yang sangat berguna dalam kebanyakan sekolah; akan tetapi tanpa pengawasan yang seksama seringkali permainan itu dilaksanakan dengan berlebih-lebihan. Di dalam gedung senam banyak anak muda yang berusaha mengadu otot-otot mereka sehingga membuat diri mereka menderita selama hidupnya.
Walaupun dilaksanakan dengan cermat, oleh gerak badan dalam gedung olah raga, sama sekali tidak dapat menyamai tempat rekreasi di alam terbuka, dan untuk ini, sekolah kita harus memberi kesempatan yang lebih baik. 5

Penuntun Prinsip Dasar – Permainan Dengan Bola

Saya tidak persalahkan permainan yang menggunakan bola dengan sederhana; biarpun dikatakan sederhana, dapat juga dimainkan dengan cara yang berlebih-lebihan.
Saya selalu menjauhkan diri dari hampir semua akibat yang mengikuti bangkitnya jenis-jenis hiburan. Hiburan seperti itu menuntun kepada pengeluaran uang yang seharusnya dapat digunakan untuk membawa terang kebenaran kepada jiwa-jiwa yang akan binasa di luar Kristus. Hiburan dan biaya yang digunakan untuk kesenangan diri sendiri, yang menuntun selangkah demi selangkah kepada memuliakan diri sendiri. Dalam permainan ini dididik kepelisiran yang menghasilkan nafsu dan mencintai permainan yang demikian dan tidak menguntungkan untuk menyempurnakan tabiat Kristen.
Dengan cara bagaimana mereka dipimpin di Perguruan Tinggi tidak memberi kesan tentang sorga. Itu tidak menguatkan intelek mereka. Pimpinan di Perguruan Tinggi itu tidak memurnikan dan membersihkan tabiat mereka. Ada seberkas benang halus yang menuntun mereka keluar melewati kebiasaan dan tabiat yang praktekkan dunia, dan para pelakunya diasyikkan dan tergila-gila, sehingga mereka dinyatakan di sorga sebagai orang-orang yang lebih mencintai kepelisiran daripada mencintai Allah. Di suatu tempat di mana kecerdasan otak dikuatkan maka para pelajar akan melakukan pekerjaan yang lebih baik, mereka akan menjadi orang Kristen yang telah memenuhi syarat untuk melakukan tugas yang lebih baik. Pada waktu latihan dalam permainan ini otak mereka dipenuhi dengan ide-ide yang mengalihkan pikiran mereka dari pelajaran-pelajaran mereka kepada hal-hal lain . . . .
Apakah masih ada mata yang tertuju kepada Allah dalam permainan seperti ini? Saya mengetahui bahwa hal yang demikian tidak terdapat lagi. Jalan dan pengharapan akan Allah telah hilang lenyap dari pandangan mereka. Kecerdasan umat manusia yang digunakan pada zaman pencobaan ini sedang menggantikan kehendak Allah yang telah dinyatakan dan penggantian itu merupakan spekulasi dan penemuan yang diwakili oleh manusia, Setan senantiasa mendampingi penemuan ini untuk mengilhami dengan rohnya . . . . Tuhan Allah yang di sorga menentang usaha yang membajar hawa nafsu yang telah dikembangkan untuk supremasi dalam olah raga yang sangat mengasyikkan.6

Problema yang Datang Dengan Banyaknya Olah Raga Atletik

Untuk menguatkan tubuh mereka, murid-murid haruslah mendapat kesempatan berolah raga. Hanya sedikit kejahatan yang lebih ditakuti selain daripada kemalasan dan kesia-siaan. Tetapi kecenderungannya bahwa kebanyakan olah raga atletik adalah merupakan yang dikuasai oleh mereka yang dalam hatinya terdapat kesenangan mengenai orang-orang muda. Para guru merasa susah sementara mereka mengamati pengaruh olah raga ini, baik terhadap kemajuan murid dalam sekolah dan keberhasilannya di kemudian hari. Permainan yang menyita banyak waktu akan mengalihkan pikiran dari kemauan belajar. Permainan-permainan itu tidak akan menolong menyiapkan orang-orang muda untuk pekerjaan yang sungguh-sungguh dan praktis dalam kehidupan. Pengaruh mereka tidak cenderung menuju kemurnian budi pekerti, kemurahan hati atau kejantanan.
Ada  beberapa hiburan yang sangat populer, seperti bola kaki, dan tinju, telah menjadi sekolah untuk mempelajari kekejaman. Permainan itu memperkembangkan ciri-ciri yang sama sebagaimana zaman Romawi purba. Kemauan untuk menguasai, kesombongan dalam tindakan kejam dan kekerasan, tidak mengindahkan kehidupan, sedang ditanamkan dalam hati orang-orang muda, suatu daya kemerosotan moral yang mengejutkan.
Olah raga atletik lain, walaupun nampak tidak terlalu kejam, namun tetap bercela, sebab pelaksanaannya sering membawa hal-hal yang keterlaluan. Karena permainan itu merangsang untuk keinginan kepelisiran, dan mengorbankan kegembiraan, dengan demikianlah menanamkan rasa tidak suka melakukan pekerjaan yang bermanfaat, sifat menjauhkan diri dari kewajiban dan tanggung jawab yang praktis. Permainan-permainan semacam itu cenderung merusak kesukaan akan kesederhanaan hidup, dan memadamkan kegembiraan. Demikianlah pintu terbuka untuk percabulan dan kemauan sewenang-wenang, dengan hasil yang mengerikan. 7

Kesibukan Hidup Masih Berkurang

Orang-orang zaman dahulu yang menurut petunjuk Allah, kehidupan masih sangat sederhana. Mereka hidup rapat dengan alam. Anak-anak mereka turut bekerja bersama-sama dengan orang tua mereka dan mempelajari keindahan-keindahan dan rahasia-rahasia alam yang menjadi rumah mereka. Dan pada ladang-ladang yang sepi, dan di hutan-hutan, mereka memikir-mikirkan kebenaran yang amat hebat yang dilukiskan sebagai satu keyakinan yang suci dari generasi kepada generasi. Pendidikan semacam itu menghasilkan orang-orang yang kuat.
Pada zaman ini, kehidupan sudah bersifat palsu, dan kehidupan manusia semakin merosot. Jikalau kita kembali sepenuhnya kepada kebiasaan-kebiasaan sederhana dari orang-orang yang dahulu, maka kita mempelajari pelajaran-pelajaran yang akan membuat waktu-waktu rekreasi kita sesuai dengan namanya, yaitu suatu saat yang akan membangun tubuh, pikiran dan jiwa. 8

Tamasya Keluarga

Biarlah keluarga-keluarga yang tinggal dalam kota atau beberapa keluarga yang tinggal di sebuah desa bersatu mengadakan tamasya bersama-sama dan meninggalkan pekerjaan sehari-hari yang memeras tenaga fisik dan mental pergi keluar kota, ke tepi danau yang indah atau ke hutan kecil untuk menikmati kesejukan dan pemandangan alam yang indah. Mereka haruslah menyediakan makanan sederhana yang menyehatkan, buah-buah dan biji-bijian yang terbaik, dan melebarkan meja atau tikar di bawah tenda langit. Perjalanan dalam kendaraan, gerak badan, dan pemandangan yang menawan hati mendorong selera makan, dan mereka dapat menikmati jamuan di mana raja-raja boleh merasa cemburu.
Pada kesempatan seperti itu hendaklah para orang tua dan anak-anak merasa bebas dari kesusahan, dari keletihan dan dari kebingungan. Para orang tua haruslah berlaku seperti anak-anak waktu bermain sama seperti anak-anak mereka, jikalau segala sesuatu menyenangkan sedapat mungkin untuk mereka. Gerak badan di udara terbuka bagi mereka yang bekerja dalam ruangan dan yang duduk terus-menerus akan bermanfaat untuk kesehatan mereka. Semua orang yang ambil bagian harus merasa berkewajiban turut bersama dalam acara ini. Kesempatan janganlah dibuang percuma, tetapi hendaklah dimanfaatkan untuk memperoleh kebaikan. Mereka dapat kembali kepada tugas-tugas mereka dengan kehidupan yang baru dan dengan dorongan serta semangat baru dalam melaksanakan tugas kewajiban mereka, persediaan mereka sudah lebih baik untuk melawan penyakit. 9

Temukanlah Daya Tarik yang Menggembirakan Dalam Alam

Janganlah berpendapat bahwa Allah ingin supaya kita membuang segala sesuatu yang menopang kegembiraan kita di dunia ini. Segala sesuatu yang dituntutNya supaya kita buang ialah sesuatu yang tidak menopang kebaikan dan kebahagiaan kita.
Allah telah menanam pohon-pohon yang besar dan rindang dengan daun-daunnya yang lebat. Dia juga yang memberikan kepada kita kembang-kembang yang berwarna-warni cemerlang dan indah dan sebagai hasil ciptaan tanganNya dan kasihNya dapat disaksikan dalam alam kejadian, itu bukanlah diciptakan untuk membuat kita berdukacita. Kesemuanya itu dijadikan bukan supaya kita tidak merasakan dan tidak mengagumi segala kesenangan ini. Yang menjadi rencanaNya ialah supaya kita dapat menikmati segala kebaikan dan keindahan itu. Adalah rencanaNya supaya kita bergembira dalam daya tarik yang ada di dalam, semuanya itu adalah ciptaanNya sendiri. 10


Perkumpulan Sosial yang Menguntungkan

Perkumpulan untuk pergaulan sosial akan tercapai dalam derajat yang tinggi dan akan mengandung pelajaran bilamana orang yang berkumpul bersama itu mempunyai kasih Allah yang bersemangat di dalam hati mereka. Bilamana mereka berkumpul untuk bertukar pikiran mengenai Firman Allah atau mempertimbangkan metode untuk kemajuan pekerjaanNya dan untuk melakukan kebajikan kepada sesama manusia. Bilamana Roh Kudus disambut sebagai tamu terhormat pada perkumpulan mereka, bilamana tidak ada sesuatu yang diucapkan atau dilakukan untuk mendukakan Roh itu, sudah tentu Allah dimuliakan dan mereka yang sedang bertemu satu dengan yang lain akan disegarkan dan dikuatkan. 11
Perkumpulan kita itu haruslah dipimpin sedemikian rupa, dan kita harus memimpin diri kita, sehingga bilamana kita kembali ke rumah kita masing-masing, kita boleh mempunyai hati nurani yang murni yang tidak bertentangan dengan kehendak Allah dan manusia. Kita mempunyai suatu kesadaran bahwa kita tidak akan melukai atau merusak dalam cara apapun dengan siapa-siapa engkau telah bergaul, atau mempunyai suatu pengaruh yang akan merugikan mereka. 12

Yesus Telahh Menemukan Kegembiraan Dari Kebahagiaan yang Tidak Bercacat Cela

Yesus mencela pemanjaan diri dalam segala bentuknya, namun Ia mempunyai sifat suka bergaul. Ia menerima sifat suka menerima tamu dari segala golongan masyarakat, mengunjungi rumah-rumah para hartawan dan fakir miskin, yang terpelajar dan yang bodoh, serta berusaha mengangkat pikiran mereka dari soal-soal hidup yang biasa kepada perkara-perkara yang bersifat rohani dan kekal. Ia tidak menginginkan pemborosan, dan tidak ada bayang-bayang kesembronoan duniawi yang menodai tingkah lakuNya; namun Ia merasa senang melihat peristiwa kebahagiaan yang tidak bercacat cela, dan oleh hadiratNya Ia membenarkan himpunan ramah-tamah. Pernikahan bangsa Yahudi adalah suatu upacara yang menarik hati, dan kegembiraanNya tidaklah menggusarkan hati Anak Manusia itu. Oleh menghadiri pesta ini, Yesus menghormati pernikahan selaku aturan ilahi . . . . Bagi pikiran Yesus kegembiraan akan keramaian pernikahan menunjuk jauh kepada kegembiraan hati itu apabila kelak Ia membawa mempelaiNya perempuan ke rumah BapaNya, maka yang ditebus itu bersama-sama dengan PenebusNya duduk untuk perjamuan nikah Anak Domba itu. 13

TeladanNya Dalam Percakapan Dan Tingkah Laku

Ketika diundang untuk menghadiri jamuan makan atau pesta oleh orang Farisi atau orang luar, sementara pekerjaan telah dimulai, Dia telah menerima undangan itu . . . Pada peristiwa seperti itu Kristus mengendalikan pembicaraan di meja makan dan telah memberikan pelajaran-pelajaran yang berharga. Mereka yang hadir mendengarkan kepadaNya; bukankah Dia telah menyembuhkan keluarga mereka yang sakit, menghibur mereka yang berduka, dan mengangkat anak-anak mereka ke atas pangkuanNya dan memberkati mereka? Para hadirin dan orang-orang berdosa telah ditarik datang kepadaNya, dan ketika Dia membuka bibirNya untuk berbicara, perhatian mereka telah tertuju kepadaNya.
Kristus mengajarkan murid-muridNya bagaimana sikap mereka bilamana bergaul dengan mereka yang tidak beragama dan bagaimana bergaul dengan mereka yang telah beragama. Dia mengajar mereka dengan teladan bahwa bilamana mereka memasuki pertemuan umum apapun, mereka tidak perlu membicarakan sesuatu. Tetapi pembicaraanNya jelas sangat berbeda dari apa yang telah didengar pada pesta yang lampau. Setiap kata yang diucapkanNya menjadi enak dan nikmat kepada kehidupan para pendengarNya, dan mereka telah mendengar dengan perhatian yang lembut sebagaimana mereka sedang mendengar kepada satu tujuan. 14

Ellen G. White Dan Satu Perkumpulan Sosial yang Menyenangkan

Pada akhir perjalanan saya yang panjang ke wilayah timur, saya telah mencapai rumah saya pada waktunya untuk menghabiskan malam Tahun Baru di Heaedsburg. Aula Perguruan Tinggi itu telah disesuaikan untuk mempersatukan acara Sekolah Sabat. Rangkaian pohon cemara bundar, daun-daun musim gugur, pohon berdaun hijau, dan kembang-kembangnya telah diatur dengan rapih penuh selera; dan sebuah lonceng besar dari pohon yang hijau telah bergelantung dari pintu masuk sampai ruangan. Pohon terang itu telah dipenuhi dengan sumbangan-sumbangan, yang akan digunakan untuk menolong orang miskin dan untuk menolong membelikan sebuah lonceng . . . . Pada peristiwa seperti ini tidak ada sesuatu yang dikatakan atau dilakukan untuk menjadi beban kepada hati nurani siapapun.
Beberapa orang telah berkata kepada saya, “Sister White, bagaimanakah pendapatmu mengenai hal ini?” “Apakah ini sesuai dengan apa yang kita percayai?” Saya menjawab, “Hal itu sesuai dengan iman saya.” 15

Tariklah Orang-orang Muda Dengan Kuasa yang Memenangkan


Allah mau supaya setiap rumah tangga dan jemaat menggunakan kuasa memenangkan jiwa, untuk menarik anak-anak agar jauh dari kesenangan-kesenangan dunia yang menggoda dan dari pergaulan mereka yang akan mempengaruhi kecenderungan berbuat jahat. Pelajarilah cara bagaimana memenangkan anak-anak muda kepada Yesus. 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar