Sabtu, 27 Juni 2015

85. Di PAHALA SEKARANG DAN KEMUDIAN

Di PAHALA SEKARANG DAN KEMUDIAN

Suatu Upah yang Berharga Bagi Orang Tua yang Setia

Jikalau para orang tua memberikan pendidikan yang tepat kepada anak-anaknya, mereka akan bergembira oleh melihat buah-buah pendidikan yang berhati-hati dalam tabiat anak-anak mereka sama seperti Kristus. Mereka sedang mengerjakan pelayanan tertinggi kepada Allah oleh memperkenalkan kepada dunia ini keluarga yang teratur, berdisiplin baik, keluarga itu bukan hanya takut akan Allah, tetapi menghormati dan memuliakan Dia oleh pengaruh mereka terhadap keluarga-keluarga; dan mereka akan menerima upah mereka. 1
Hai para orang tua yang beriman, engkau mempunyai suatu tugas untuk dipertanggungjawabkan di hadapanmu untuk menuntun langkah anak-anakmu, maupun dalam pengalaman keagamaan mereka. Bilamana mereka mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh, mereka akan memberkati dan menghormati engkau untuk pemeliharaan yang telah dinyatakan kepada mereka, dan atas kesetiaan mengendalikan keinginan mereka dan dengan mengatasi kemauan mereka. 2
Akan ada suatu upah bilamana benih kebenaran ditabur lebih dini di dalam hati dan dipelihara dengan hati-hati. 3
Para orang tua haruslah bekerja berkenan dengan penuaian yang akan datang. Sementara mereka menabur dengan air mata, akan ada di antaranya yang mengecewakan, itu akan dapat diatasi dengan doa yang sungguh-sungguh. Mereka boleh melihat perjanjian itu tetapi suatu kelambatan dan menjadi tuaian yang sedikit, namun janganlah hal itu mencegah masa penaburan. Mereka harus menabur di samping segala mata air, memanfaatkan dengan cermat setiap kesempatan baik demi kebaikan mereka sendiri maupun untuk faedah anak-anak mereka sendiri. Benih-benih yang ditabur seperti itu tidak akan sia-sia. Pada waktu masanya penuaian, banyak ibu-bapa yang setia akan kembali dengan kesukaan, membawa berkas-berkas bersama-sama mereka. 4
Berikanlah kepada anak-anakmu kesopanan intelektuil dan latihan akhlak. Perkuatlah pertahanan pikiran mereka dengan ketetapan dan dengan prinsip yang murni. Sementara engkau mempunyai kesempatan, letakkan fondasi yang agung untuk kedewasaan mereka sebagai pria dan wanita. Upahmu akan diperbanyak seribu kali lipat. 5

Para Orang Tua Akan Dihormati Oleh Anak-anak
Dilayakkan Bagi Sorga

Di dalam firman Allah kita menemukan gambaran yang indah mengenai rumah tangga bahagia dan wanitalah yang menjadi pemimpinnya: “Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia.” Penghargaan yang lebih tinggi apakah yang diinginkan oleh seorang ibu dalam rumah tangga daripada apa yang dinyatakan di sini? 6
Jikalau dia (istri dan ibu sejati) mencari kekuatan dan penghiburan dari Allah, dan dalam kebijaksanaanNya dan rasa takut melaksanakan tugasnya sehari-hari, dia akan dapat mengikat suaminya kepada hatinya dan akan melihat anak-anaknya menjadi pemuda dan pemudi dewasa yang dihormati orang lain. Mereka akan mempunyai daya tahan untuk mengikuti teladan ibu mereka. 7
Rangsangan yang besar perlu bagi ibu yang bekerja keras, dan mempunyai beban yang berat, supaya setiap anak memperoleh pendidikan yang benar, yang terhias dari dalam, dihiasi dengan kelemahlembutan dan roh yang sederhana. Anak itu akan mempunyai kehidupan yang sesuai dengan sorga dan akan bercahaya dalam takhta Kerajaan Tuhan nanti. 8

Kegembiraan Sorga Dimulai Di Dalam Rumah Tangga

Sorga tidak lebih jauh terpisah dari bumi pada hari ini daripada tatkala gembala-gembala di Betlehem itu mendengar nyanyian malaikat-malaikat. Manusia masih saja merupakan sasaran ingatan Sorga sama dengan ketika orang kebanyakan yang mempunyai pekerjaan biasa saja dahulu bertemu dengan malaikat-malaikat pada siang hari, dan berbicara dengan utusan semawi di kebun anggur dan di ladang. Bagi kita dalam suasana hidup yang serba sederhana ini, sorga boleh menjadi dekat sekali. Malaikat-malaikat dari istana sorga akan menyertai setiap langkah orang-orang yang datang dan pergi melaksanakan perintah Allah. 9
Kehidupan di dunia ini adalah permulaan kehidupan di sorga; pendidikan di dunia ini adalah permulaan kepada prinsip-prinsip sorga; pekerjaan hidup sekarang adalah latihan untuk pekerjaan hidup di sana. Tabiat dan pelayanan suci kita sekarang adalah bayang-bayang keadaan kita yang sebenarnya nanti. 10
Pelayanan yang dibaktikan dengan sungguh-sungguh hati besar imbalannya. “Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Oleh hidup yang kita terima dengan kemurahan Kristus tabiat dibentuk. Keindahan sejati itu mulai dipulihkan ke dalam jiwa. Sifat-sifat tabiat dari Kristus diberikan, dan peta Allah mulai bersinar. Wajah pria dan wanita yang berjalan dan bekerja sama, Allah menyatakan damai sorga. Mereka dikelilingi suasana sorga. Bagi jiwa-jiwa ini kerajaan Allah telah dimulai. Mereka telah memiliki kegembiraan Kristus, kegembiraan yang menjadi berkat bagi sesama manusia. Mereka memiliki kehormatan karena menerima Kristus dalam kerajaanNya, mereka dipercaya melakukan pekerjaanNya di dalam namaNya. 11

Semua Dilayakkan Bagi Masyarakat Sorga

Allah menginginkan supaya rencana sorga itu dilaksanakan, peraturan ilahi di sorga, dan keharmonisan sorga berlaku dalam setiap keluarga, di setiap gereja, dan dalam setiap lembaga. Sekiranya kasih ini berkembang di masyarakat, kita harus melihat keagungan prinsip Kristus itu bekerja lebih keras dalam menghaluskan budi bahasa dan kesopanan dan dalam kemurahan hati orang Kristen terhadap mereka yang telah ditebus oleh darah Kristus. Perubahan kerohanian akan dilihat dalam semua keluarga kita, dalam lembaga-lembaga kita dan dalam gereja-gereja kita. Bilamana perubahan ini sudah terjadi, maka perwakilan-perwakilan ini akan menjadi alat-alat bagi Allah, melalui mana terang sorga akan diberikan kepada dunia, dan melalui disiplin dan latihan ilahi, melayakkan pria dan wanita bagi masyarakat sorga. 12

Pahala Pada Hari Besar Terakhir

Dalam usahamu untuk anak-anakmu harus berpegang teguh kepada kuasa Allah. Serahkanlah anak-anakmu kepada Allah di dalam doa. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan tanpa mengenal lelah bagi mereka. Allah akan mendengar permintaan doamu dan akan menarik mereka kepadaNya. Kemudian, pada hari besar yang terakhir engkau boleh membawa mereka kepada Allah, dan berkata. “Di sinilah aku ya Tuhan, dan anak-anak yang Engkau telah berikan kepadaku.” 13
Bilamana Samuel akan menerima mahkota kemuliaan, dia akan melambaikannya dalam kehormatan di hadapan takhta dan dengan gembira ia mengakui bahwa dia memperoleh mahkota itu oleh pelajaran kesetiaan yang diberikan ibunya, dan melalui jasa-jasa Kristus, dia dimahkotai dengan kemuliaan yang kekal. 14
Usaha yang dilakukan para orang tua yang bijaksana tidak pernah dihargai oleh dunia, tetapi bilamana pengadilan bersidang dan buku-buku akan dibukakan, maka pelajaran mereka akan tampak seperti yang dipandang Allah dan diberi pahala di hadapan manusia dan malaikat-malaikat. Akan dilihat nanti, bahwa seorang anak yang telah dibawa kepada Tuhan dengan jalan yang setia sudah menjadi suatu terang dalam dunia. Usaha itu menuntut air mata dan keinginan keras dan kadang-kadang tidak dapat tidur pada malam untuk mengawasi pembentukan tabiat anak-anak ini, tetapi pekerjaan itu telah terlaksana dengan bijaksana, dan para orang tua mendengar suara Kristus yang berkata, “Sabarlah hai hamba yang setia.” 15

Hak Memasuki Istana Raja

Biarlah orang-orang muda dan anak-anak kecil diajar untuk memilih bagi diri mereka sendiri jubah kerajaan yang ditenun di sorga, yaitu kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih,” yang akan dipakai oleh semua orang suci di bumi. Jubah ini, yaitu tabiat Kristus sendiri yang tidak bercacat-cela, ditawarkan dengan tidak ada bayaran kepada setiap manusia. Tetapi semua orang yang menerimanya akan menerima dan memakainya di sini.
Biarlah anak-anak diajar, sementara mereka membuka pikiran mereka terhadap pikiran-pikiran suci dan mengasihi dan melakukan perbuatan-perbuatan mengasihi dan menolong orang, mereka memakai sendiri jubah tabiatNya yang indah itu. Pakaian ini akan menjadikan mereka cantik dan disayangi di sini, dan kemudian akan menjadi surat izin mereka untuk masuk ke dalam istana Raja. JanjiNya ialah: “Mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.” 16

Sambutan Ilahi Kepada yang Telah Ditebus

Saya telah melihat suatu jumlah yang besar malaikat membawa dari kota itu mahkota-mahkota yang mulia, satu mahkota untuk setiap orang saleh, dengan tertulis namanya di atasnya. Sementara Yesus memanggil agar mahkota di bawa kepadaNya, para malaikat menyerahkannya kepadaNya, dan dengan tangan kananNya sendiri Yesus pengasih itu meletakkan mahkota-mahkota itu di atas kepala orang-orang saleh. Dengan cara yang sama malaikat-malaikat itu membawa kecapi-kecapi dan menyerahkannya kepada orang-orang saleh. Malaikat-malaikat yang memegang komando membunyikan suatu nada, dan kemudian setiap suara telah naik dalam ucapan syukur, pujian kegembiraan; dan dengan mahirnya memainkan tali-tali kecapi itu, berkumandang suara musik yang sangat merdu dengan nada yang sempurna.
Kemudian saya melihat Yesus memimpin rombongan orang yang telah ditebus itu memasuki gerbang kota. Dia memegang pintu gerbang dan mengayunkan ke belakang berkelip-gemerlapan di atas engsel-engselnya dan mengundang bangsa-bangsa yang telah memelihara kebenaran masuk ke dalam. Di dalam kota itu ada segala sesuatu yang menyenangkan kepada mata. Kemuliaan yang berkelimpahan mereka lihat di mana-mana. Kemudian Yesus memandang kepada orang-orang saleh yang telah ditebus itu; wajah mereka berseri-seri dengan kemuliaan; dan sementara Dia memusatkan pandangan mataNya yang kasih itu kepada mereka, Dia berkata, dengan suara yang bagaikan musik yang merdu itu. “Aku telah memandang hasil pergumulan jiwaKu, dan Aku merasa puas. Kemuliaan yang berlimpah ini adalah untuk kamu nikmati untuk selamanya. Kesusahanmu telah berakhir. Tidak akan ada lagi kematian, maupun kesusahan dan tangisan, dan tidak akan ada lebih sakit-penyakit.” Saya melihat orang-orang saleh yang ditebus menundukkan kepala dan meletakkan mahkota mereka yang berkilauan itu di atas kaki Yesus; dan kemudian, sementara tanganNya yang penuh kasih itu mengangkatnya, mereka memainkan kecapi-kecapi emas itu dan sorga dipenuhi dengan musik dan nyanyian-nyanyian yang merdu yang diperuntukkan bagi Anak Domba . . . .

Segala bahasa tidak akan pernah sanggup menguraikan kemuliaan sorga itu. Sementara pemandangan itu diangkat di hadapan saya, saya terbenam dalam lamunan yang menakjubkan. Pemandangan yang indah yang melebihi yang lain dan sempurna kemuliaan itu diangkat dari hadapanku, saya meletakkan penaku dan berseru, “Oh, alangkah indahnya! Kasih yang mengagumkan itu!” Bahasa yang tertinggi manapun akan gagal untuk menerangkan kemuliaan sorga atau betapa dalamnya kasih Juruselamat itu tidak ada bandingannya. 17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar