DAFTAR TAMBAHAN I
PENGALAMAN PRIBADI
ELLEN G. WHITE
SEBAGAI PEMBARU KESEHATAN
SEBAGAI PEMBARU KESEHATAN
(Setelah membaca
sebutan buah pena Ny. White tentang makanannya sehari-hari, pelajar yang serius
akan mengenal prinsip-prinsip berikut ini:
Pertama: “Pembaruan makanan itu harus dilakukan
secara bertahap.” MH 320. Pada
mulanya terang itu tidak sepenuhnya dipancarkan. Terang itu dipancarkan dengan
kekuatan yang semakin bertambah dari waktu ke waktu sementara orang-orang
di-persiapkan untuk memahami dan melakukannya. Hal itu disesuaikan dengan
kebiasaan orang dalam hal makanan pada saat petunjuk itu diberikan.
Kedua: “Kami tidak menarik garis patokan yang
harus diikuti di bidang makanan.” 9T 159.
Amaran yang diberikan berulang-ulang menentang jenis makanan tertentu yang
membahayakan. Tetapi pada umumnya prinsip umum telah diletakkan. Penerapan
prinsip yang luas ini harus kadang-kadang ditentukan dengan percobaan dan diuji
dengan pendapat ilmiah yang ada.
Ketiga: “Saya tidak menjadikan diri saya tolok
ukur bagi siapa pun.” Letter 45, 1903.
(Setelah membuat peraturan tertentu bagi dirinya berdasarkan percobaan
kecakapan, Ny. White kadang-kadang menerangkan masalah makanan di rumahnya
sendiri, tetapi bukan sebagai peraturan yang harus diikuti orang lain secara
ketat. –Penyusun)
Penglihatan
Pertama tentang Pembaruan Kesehatan
1.
Tempatnya
di rumah Saudara A. Hillard, di Ostego, Michigan, tanggal 6 Juni 1863,
pelajaran penting reformasi kesehatan dibuka di hadapan saya dalam satu
penglihatan.
Dinyatakan
sebagai Pekerjaan Bertahap
[(Bulletin General Conference, 12 April 1901)
CH 531]
2.
Dalam
terang yang telah diberikan kepada saya dalam waktu yang sudah sangat lama
(1863), telah ditunjukkan kepada saya bahwa pertarakan akan menyebar ke seluruh
dunia dalam bentuk amaran, bahwa setiap umat Allah harus mengambil pendirian
tegas yang ditinggikan mengenai reformasi kebiasaan dan praktik hidup…. Allah
menghadapkan satu rencana umum bagi saya. Saya telah mendapat penglihatan bahwa
Allah akan memberikan kepada umat yang selalu menurut hukum Allah, yaitu
makanan reformasi, dan setelah menerimanya, penyakit dan penderitaan mereka
akan banyak berkurang. Telah ditunjukkan kepada saya bahwa pekerjaan ini harus
maju.
(Maju terus menuju makanan ideal – 651)
(Amaran tentang melangkah terlalu cepat)
Penerimaan
Pekabaran secara Perorangan
3.
Saya
menerima terang mengenai reformasi kesehatan sebagaimana dipancar-kan kepada
saya. Terang itu menjadi berkat besar bagi saya. Sekarang ini kesehatan saya meningkat.
Walaupun saya sudah berusia tujuh puluh enam tahun, kesehatan saya lebih baik
daripada waktu masa muda. Saya bersyukur kepada Allah karena prinsip reformasi
kesehatan.
Saya
Menerima Manfaat Setelah Mencobanya Selama Setahun
4.
Bertahun-tahun
lamanya saya berpendapat bahwa untuk memperoleh kekuatan, saya harus memakan
makanan daging. Saya makan tiga kali sehari dalam beberapa bulan. Sangat sulit
bagi saya menghadapi setiap hidangan tanpa menderita kelesuan di bagian perut,
dan kepala pusing. Semuanya itu hilang kalau sudah makan. Saya jarang
membiarkan diri memakan apa pun di antara jam makan. Saya sering pergi tidur
tanpa makan malam. Tetapi saya sangat menderita karena kekurangan makan antara
makan pagi dengan makan siang. Saya sering pingsan. Untuk sementara makanan
daging menghilangan perasaan ini. Lalu saya tentukan dalam hati bahwa bahan ini
tak boleh berpisah dengan saya.
Tetapi sejak Tuhan menyatakannya kepada saya pada bulan Juni
1863 masalah makanan daging sehubungan dengan kesehatan, saya meninggalkan
makanan daging. Untuk sementara, saya menemui kesulitan menyesuaikan selera
dengan roti yang tadinya saya kurang sukai. Tetapi dengan kesabaran, saya dapat
melakukannya. Saya hidup hampir satu tahun tanpa daging. Untuk selama enam
bulan, kebanyakan dari roti yang disediakan di atas meja adalah roti tak
beragi, dibuat dari tepung gandum pecah kulit ditambah air dan sedikit garam.
Kami menggunakan buah-buahan dan sayuran secara bebas. Saya sudah hidup delapan
bulan dua kali makan sehari.
Saya telah menggiatkan diri menulis lebih dari satu tahun
dan menggunakan banyak waktu saya untuk itu. Selama delapan bulan saya sangat
terikat kepada penulisan. Pikiran saya senantiasa dibebani. Saya mengadakan
gerak badan hanya sedikit. Namun kesehatan saya lebih baik dibanding dengan
enam bulan yang lalu. Perasaan lesu dan pusing kepala sudah hilang. Saya merasa
susah setiap musim bunga karena kehilangan nafsu makan. Musim semi yang lalu
saya tidak menemui kesulitan dalam hal ini.
Makanan kami yang sederhana dimakan dua kali sehari, sangat
dinikmati dengan selera besar. Kami tidak mempunyai makanan daging, kue mewah
di atas meja. Kami tidak menggunakan minyak babi, tetapi kami gunakan susu,
krim dan sedikit mentega sebagai penggantinya. Makanan kami disediakan dengan
hanya sedikit garam. Kami telah membuang rempah-rempah seluruhnya. Kami makan
pagi jam tujuh dan makan siang jam satu. Jarang saya merasa lesu. Selera makan
saya cukup baik. Saya makan dengan nafsu besar dibanding dengan waktu
sebelumnya.
Peperangan
yang Memberi Kemenangan
5.
Saya
tidak pernah berubah haluan sejak saya menerima reformasi kesehatan. Saya tidak
pernah melangkah mundur sejak terang dari surga dalam hal ini menerangi jalan
saya. Saya memutuskan hubungan serta merta dengan makanan daging dan mentega,
serta dengan tiga kali makan sehari. Sementara saya sibuk menulis dari matahari
terbit ke matahari terbenam, saya makan hanya dua kali sehari tanpa mengubah
pekerjaan saya.
Saya sudah sangat menderita karena penyakit, lima kali
mendapat shock hampir lumpuh. Berbulan-bulan lengan kiri saya terikat di sisi
saya, karena jantung saya menderita. Setelah mengubah makanan ini saya tidak
mau menyerah kepada selera, dan membiarkannya mengatur diriku. Apakah hal itu
akan menghalangi saya untuk memperoleh kekuatan yang lebih besar untuk
memuliakan Tuhan? Apakah hal itu akan menghalangi saya sesaat jua? Tidak!
Saya merasa sangat lapar, saya pecandu besar makanan daging.
Tetapi kalau saya sedang merasa letih, saya mengelus perut dan berkata: “Saya
tidak mau mencicipi secuil pun. Saya mau memakan makanan sederhana, atau saya
tidak makan sama sekali.” Roti tidak enak bagi saya. Jarang saya memakan roti
sebesar sekeping mata uang satu dolar. Ada beberapa hal dalam reformasi yang
saya sukai. Tetapi kalau sudah berbicara mengenai roti saya sungguh
membencinya. Ketika saya mengadakan perubahan ini, saya menghadapi satu
pertempuran. Dua tiga hidangan yang pertama, saya tidak dapat makan. Saya
katakan kepada perut saya: “Tunggulah sampai engkau bisa makan roti.” Tidak
lama kemudian saya dapat memakan roti dan roti tepung gandum pecah kulit, juga.
Saya tidak dapat memakan jenis makanan ini sebelumnya. Tetapi sekarang, rasanya
enak. Selera makan saya tidak pernah hilang lagi.
Dilakukan
Berdasarkan Prinsip
Ketika menulis buku “Spiritual Gifts,” jilid III dan IV
(1863-1864), saya menjadi sangat letih karena bekerja terlalu keras. Kemudian
saya melihat bahwa saya harus mengubah haluan hidup. Setelah istirahat selama
beberapa hari saya pulih kembali. Saya tidak menggunakan prinsip ini tadinya.
Saya memperbarui pendirian tentang prinsip. Sejak itu saudara, engkau tidak
pernah mendengar bahwa saya terlalu maju dalam reformasi kesehatan sehingga
saya harus mundur lagi. Saya tidak mencapai kemajuan apa-apa kecuali yang saya
pertahankan hari ini. Saya menganjurkan padamu makanan sehat yang bergizi.
Saya tidak
menganggapnya masalah pribadi untuk menghentikan penggunaan benda-benda yang
meninggalkan bau busuk di dalam napas dan rasa tidak enak di dalam mulut.
Apakah itu penyangkalan diri meninggalkan benda-benda ini dan memperoleh
keadaan di mana segala sesuatu manis seperti madu, di mana tidak ada yang rasa
tidak enak di dalam mulut dan tidak ada rasa hampa di dalam perut? Keadaan
seperti ini sering saya alami dulunya. Saya pernah jatuh pingsan dengan anak
saya di pangkuan, sekali dan berkali-kali lagi. Sekarang saya tidak pernah lagi
mengalaminya. Apakah ini saya sebut penderitaan sedangkan saya dapat berdiri di
hadapan saudara hari ini? Tidak ada satu wanita di antara seratus orang yang
dapat menanggung banyaknya pekerjaan yang saya lakukan. Saya bertindak
berdasarkan prinsip, bukan atas dasar perasaan. Saya melangkah karena saya
percaya bahwa surga dapat merestui arah yang sedang saya ambil untuk memperoleh
kondisi kesehatan puncak, supaya saya dapat memuliakan Allah di dalam tubuh,
dan roh saya, yang adalah milik-Nya.
Satu
Peperangan Melawan Kebiasaan Makan Cuka
6.
Saya
baru saja membaca suratmu. Nampaknya engkau mempunyai satu keinginan
mengerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar. Saya menasihatkan kamu untuk
melakukan ini. Saya menasihatkan engkau supaya meninggalkan segala sesuatu yang
menyebabkan engkau bekerja setengah-setengah hati dalam mencari kerajaan Allah
serta kebenaran-Nya. Buanglah semua pemanjaan yang akan menghalangi engkau
mengalahkannya. Mintalah doa mereka yang dapat memahami kebutuhanmu.
Pernah terjadi, saya berada dalam situasi yang mirip dengan
keadaanmu yang sekarang. Saya memanjakan keinginan makan cuka. Tetapi saya
tentukan demi pertolongan Allah untuk mengalahkan selera ini. Saya mengalahkan
pencobaan itu. Saya memutuskan di dalam hati bahwa saya tidak akan diatur oleh
kebiasaan ini.
Saya jatuh sakit selama beberapa minggu. Tetapi saya selalu
mengatakan, Tuhan mengetahui semuanya itu. Jikalau saya mati, biarlah saya
mati. Tetapi saya tidak mau menyerah kepada keinginan ini. Pertempuran
berlangsung, dan saya sangat tersiksa selama beberapa minggu. Semua orang
berpendapat bahwa tidak mungkin saya dapat hidup. Jangan lupa bahwa kami
mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Doa yang paling khidmat telah dilayangkan
demi kesembuhan saya. Saya tetap menentang keinginan akan cuka. Akhirnya saya menang.
Sekarang saya tidak ada lagi keinginan mencicipi bahan seperti itu. Pengalaman
ini sangat berharga bagi saya dalam beberapa cara saya memperoleh kemenangan
yang sempurna.
Saya menceritakan pengalaman ini kepadamu untuk menolong dan
menguatkan engkau. Saudaraku, saya percaya bahwa engkau dapat menempuh ujian
ini lalu menyatakan yang Allah adalah penolong bagi anak-anak-Nya senantiasa.
Jikalau engkau menentukan dalam hati untuk mengalahkan kebiasaan ini dan
melawannya dengan ketabahan, engkau akan mendapat pengalaman yang sangat
berharga. Apabila engkau menentukan kemauanmu dengan tegas untuk menghentikan
pemanjaan ini engkau akan mendapatkan pertolongan yang engkau perlukan dari
Allah. Cobalah itu, saudaraku.
Selama engkau mempertahankan kebiasaan ini dengan
memanjakan, Setan akan tetap memegangmu dan akan menundukkan engkau sendiri.
Tetapi jikalau engkau menentukan untuk mengalahkannya, Tuhan akan
menyembuhkanmu dan akan mem-berikan kekuatan kepadamu untuk melawan pencobaan.
Ingatlah selalu bahwa Kristus adalah Juruselamatmu dan Pelindungmu.
Makanan
Sederhana Namun Cukup Bergizi
7.
Saya
makan cukup banyak untuk memuaskan selera alamiah. Tetapi apabila saya bangkit
dari meja makan, selera saya sama besarnya ketika saya duduk makan. Ketika tiba
jam makan berikut, saya siap memakan bagian saya tidak lebih dari itu.
Sekiranya saya memakan dua porsi karena makanan itu enak, bagaimanakah saya
dapat menundukkan kepala dan meminta pertolongan Allah dalam pekerjaan saya.
Bagaimanakah saya dapat menulis jikalau tidak mendapat ide karena saya rakus?
Dapatkah saya meminta Allah untuk menanggulangi beban ekstra di dalam perut
saya. Itu berarti menghina-Nya. Yang diminta ialah supaya Dia menghanguskan
nafsu saya. Sekarang saya memakan apa yang saya anggap benar. Kemudian saya
dapat meminta kekuatan dari Dia untuk melakukan tugas yang telah dipercayakan
kepada saya. Saya tahu surga mendengar dan menjawab doa saya pada waktu saya
menghadapkan permohonan itu.
M
eja
Makan yang Dilengkapi dengan Bahan yang Baik
8.
Meja
makan saya dilengkapi dengan baik setiap waktu. Saya tidak mengubah menu untuk
tamu, apakah dia orang seiman atau tidak seiman. Saya sengaja untuk tidak
merasa terkejut karena tidak siap menjamu satu sampai setengah lusin orang yang
berkesempatan berkunjung. Saya mempunyai cukup makanan sederhana yang
menyehatkan untuk memuaskan rasa lapar dan memelihara kebutuhan tubuh. Jikalau
orang mengingini lebih dari itu, biarlah mereka mencarinya di tempat lain.
Tidak ada mentega atau, makanan daging disajikan di atas meja makan saya. Kue
pun jarang ditemukan di sana. Biasanya saya mempunyai cukup persediaan
buah-buahan, roti yang enak dan sayuran. Meja makan kami selalu mendapat
dukungan dengan baik. Semua orang yang pernah makan di sana bertambah sehat
dengan menu itu. Semuanya dapat duduk tanpa selera kerakusan, mereka makan
dengan lahapnya makanan yang disediakan Pencipta kita.
Di
dalam Mobil
9.
Sementara
orangtua dan anak-anak mereka sedang menikmati makanan mewah, saya dan suami
saya memakan makanan siang yang sederhana pada jam 1:00 siang seperti biasanya.
Makanan kami terdiri dari roti tepung gandum pecah kulit tanpa mentega, dan
buah-buahan yang banyak. Kami makan dengan selera yang besar, dan dengan hati
yang bersyukur karena kami tidak membawa bahan makanan yang begitu banyak untuk
memuaskan selera makan yang rakus. Kami makan dengan lahapnya, dan kami tidak
merasa lapar sampai besok paginya. Anak lelaki dengan jeruknya,
kacang-kacangan, jagung, permen, menganggap kami pembeli yang tidak mampu.
(Dalam tahun 1873, sedikit susu dan gula – 532).
Menghadapi
Kesulitan Karena Kompromi
10. Lebih dari tiga puluh tahun
yang lalu, saya sering terserang kelesuan. Banyak doa yang sudah dilayangkan
demi kesembuhan saya. Mereka kira makanan daginglah yang akan memberikan
kekuatan bagi saya, makanya daging menjadi makanan saya yang utama. Tetapi
gantinya mendapat kekuatan, saya semakin lemah dan lemah. Saya sering pingsan
karena kehabisan tenaga. Terang dipancarkan kepada saya bahwa makanan daging
merusak kuasa mental, moral dan fisik laki-laki dan perempuan. Kepada saya
ditunjukkan bahwa bangunan tubuh manusia itu seluruhnya dipengaruhi makanan.
Dengan makanan itu manusia membangkitkan sifat kebinatangan dan keinginan akan
minuman keras.
Dengan segera saya membuang makanan daging dari daftar makanan
kami. Sesudah itu kadang-kadang saya terpaksa memakan sedikit daging.
(Kadang-kadang
terpaksa memakan sedikit daging karena tak ada makanan lain – 699)
(Catatan: Sejak masa gadis, Ny. White
dibebani dengan penulisan dan penginjilan. Karena itu dia terpaksa menyerahkan
tanggung jawab tugas-tugas rumah kebanyakan kepada pembantu dan juru masak. Dia
tidak selamanya mendapat layanan orang yang terlatih memasak dengan baik. Jadi
sering di rumahnya terjadi kompromi antara standar yang ideal, pengetahuan, pengalaman
dan ukuran juru masak. Begitu juga kebanyakan waktu yang digunakan dalam
perjalanan, yang menyangkut makanan, dia harus bergantung kepada orang yang
dikunjunginya. Walaupun dia sanggup hidup dengan makanan sederhana, maka
kadang-kadang perlu juga memakan sedikit daging yang dia tahu bukanlah makanan
terbaik dan bukan makanan pilihannya. –
Penyusun)
Menangis
Karena Tidak Ada Juru Masak – 1892
11. Saya sekarang lebih menderita
karena kekurangan seseorang yang berpengalaman di bidang memasak, untuk menyediakan
makanan yang saya dapat makan…. Makanan disediakan begitu rupa sehingga tidak
menarik selera, tetapi mempunyai kecenderungan mengeringkan keinginan akan
makanan. Saya mau bayar gaji yang lebih tinggi kepada seorang juru masak
daripada bagian lain pekerjaan saya.
Perjanjian Terakhir Meninggalkan Makanan
Daging secara Total
12. Sejak perkumpulan perkemahan
di Brighton (Januari 1894), saya sudah membasmi total makanan daging dari meja
makan saya. Ada pengertian bahwa apakah saya ada di rumah atau dalam perjalanan,
tidak ada lagi dari jenis makanan ini yang digunakan di keluarga saya, atau
disajikan di meja makan saya. Saya sudah banyak membuat pernyataan di pikiran
saya pada malam itu mengenai hal ini.
13. Kami mempunyai persediaan susu
yang baik, buah-buahan, dan roti. Saya sudah menyucikan meja makan saya. Saya
sudah membebaskannya dari segala jenis makanan daging. Lebih baik bagi
kesehatan fisik dan mental untuk hidup tanpa makanan daging binatang.
Sedapat-dapatnya, kita harus kembali kepada rencana Allah semula. Dan sekarang,
meja makan saya harus bebas dari daging binatang mati dan menghindari makanan
cuci mulut yang menyita banyak waktu dan tenaga dalam penyediaannya. Kita dapat
menggunakan buah-buahan secara bebas dan dalam pelbagai cara. Dengan demikian kita
bebas dari risiko yang bisa timbul karena penggunaan makanan daging binatang
yang berpenyakitan. Kita harus menguasai selera kita, supaya kita dapat
menikmati makanan sederhana yang menyehatkan, memakannya sampai kenyang agar
tidak ada orang yang kelaparan.
Setahun
Sesudah Melangkah Maju
14. Kami mempunyai satu keluarga
besar, selain itu banyak tamu. Tetapi makanan daging atau mentega tidak
disajikan di atas meja, kami menggunakan krim susu sapi. Kami membeli mentega
untuk maksud penyediaan makanan. Mentega itu dibeli dari peternakan di mana
sapinya sehat-sehat dan padang rumputnya luas.
Dua
Tahun Sesudah Melangkah Maju
15. Saya mepunyai keluarga besar
yang sering berjumlah enam belas orang. Di antaranya terdapat laki-laki yang
membajak ladang dan menebang kayu. Mereka ini bekerja keras, tetapi tidak
secuil daging ditempatkan di atas meja. Makanan daging sudah tak pernah kami
gunakan sejak pertemuan perkemahan di Brighton. Bukanlah maksud saya
menempatkannya di atas meja pada waktu tertentu, tetapi mereka memohon karena
seorang tak dapat makan ini atau itu, bahwa perutnya dapat menerima makanan
daging lebih baik daripada yang lain. Dengan demikian saya tergoda
menempatkannya di atas meja….
Saya menyambut semua orang yang datang ke meja makan saya.
Tetapi saya tidak menyajikan makanan daging bagi mereka. “Biji-bijian, sayuran,
buah-buahan segar atau yang dikalengkan itulah makanan di atas meja kami. Pada
saat itu kami mempunyai persediaan buah jeruk terbaik, begitu juga jeruk nipis.
Hanya inilah buah segar yang dapat kita peroleh pada musim ini….
Saya menuliskan ini untuk memberikan kepadamu satu pemikiran
bagaimana kita harus hidup. Sekarang ini saya lebih menikmati kesehatan yang
lebih baik daripada sebelumnya. Saya lebih banyak menulis. Saya bangun pagi jam
3:00 dan tidak tidur siang. Sering saya belum tidur sampai jam 1:00 malam.
Apabila pikiranku mendapat beban berat, saya bangung jam 12:00 tengah malam
untuk menuliskan pemikiran yang menekan pikiranku. Saya memuji Tuhan dengan
segenap hati dan jiwa dan dengan suara karena kemurahan-Nya yang begitu besar
bagiku.
Penggunaan
Sederhana Makanan Kacang-kacangan
16. Kami tidak memakan mentega
atau makanan daging. Kami menggunakan sedikit susu dalam penyediaan makanan.
Pada musim ini tak ada buah segar. Kami mendapat hasil tomat yang lumayan.
Tetapi keluarga kami berpendapat bahwa makanan kacang-kacangan dapat disediakan
dalam berbagai cara. Kami menggunakan seperlima dari resep yang sudah ada.
(Buah
tomat sangat baik
– 523)
Hidangan Sempurna Tanpa Makanan Daging
17. Pada waktu saya berada di
Cooranbong, banyak pemakan daging yang sudah ketagihan datang di rumah saya.
Apabila mereka duduk di meja makan saya, di mana tak secuil pun daging
disajikan, mereka mengatakan: “Jikalau kamu mempunyai makanan seperti ini, saya
dapat hidup tanpa makanan daging.” Saya kira makanan kami memuas-kan keluarga,
“Apapun yang engkau lakukan, janganlah menghidangkan makanan serba minim:
Tempatkanlah banyak-banyak makanan yang dapat memelihara tubuh. Engkau harus
melakukannya. Engkau harus mencipta, menciptakan dan mempelajari setiap saat,
dan menghasilkan makanan yang terbaik yang engkau peroleh, supaya engkau tidak
menyajikan makanan yang serba minim.”
Teh
dan Kopi
18. Selama bertahun-tahun saya
tidak pernah membeli teh seharga satu rupiah pun. Setelah mengetahui
pengaruhnya, saya tidak berani menggunakannya, kecuali dalam kasus muntah berat
karena saya meminumnya sebagai obat, tetapi bukan sebagai minuman…. Saya tidak
pernah tergoda meminum teh mana pun kecuali teh kuncup semanggi. Sekiranya saya
menyukai anggur, teh dan kopi, saya tidak akan menggunakan bahan perusak
seperti narkotik ini. Saya utamakan kesehatan dan apa saja yang menyehatkan di
atas segala bahan ini. Saya mau, menjadi teladan pertarakan dan teladan
pekerjaan baik bagi orang lain.
(Sebutan tentang makanan di tahun 1902 – 552).
Makanan
Sederhana
19. Kesehatan saya cukup baik.
Selera makan saya sangat baik. Saya dapati bahwa semakin sederhana makanan
saya, semakin sedikit jenisnya yang saya makan, semakin kuat diri saya.
Mengikuti
Terang di Tahun 1903
20. Kami makan pagi jam 6:30 dan
makan siang jam 13:30. Kami tidak makan malam. Kami mau mengubah jam makan
sedikit kalau bukan karena waktu inilah yang paling tepat untuk sebagian
anggota keluarga.
Saya hanya makan dua kali sehari dan masih mengikuti terang
yang diberikan kepada saya tiga puluh lima tahun yang lalu. Saya tidak
menggunakan makanan daging. Bagi diri saya sendiri, saya telah menyelesaikan
masalah penggunaan mentega. Saya tidak menggunakannya. Masalah ini dapat
ditanggulangi dengan mudah di setiap tempat di mana tak terdapat bahan makanan
murni. Ada dua jenis sapi perah yang bagus: jenis Jersey dan jenis Holstein.
Kami menggunakan krim dan merasa puas menggunakannya.
21. Saya sudah berusia tujuh puluh
lima tahun. Tetapi sekarang saya lebih banyak menulis daripada yang
sudah-sudah. Pencernaan saya baik, otak saya jernih. Makanan kami sederhana dan
menyehatkan. Di meja makan kami tak terdapat mentega, tak ada makanan daging,
keju atau lemak bercampur makanan. Selama beberapa bulan, ada seorang muda yang
tidak seiman, yang telah memakan daging seumur hidupnya, tinggal bersama kami. Kami
tidak mengubah menu makanan karena dia. Selama dia tinggal bersama kami, berat
badannya bertambah sepuluh kilogram. Makanan yang kami sediakan baginya jauh
lebih baik baginya daripada makanannya yang biasa. Semua yang makan di meja
saya menyatakan diri merasa puas dengan makanan yang kami sajikan.
Keluarga
Tidak Terikat dengan Peraturan Ketat
22. Saya memakan makanan yang
paling sederhana, disediakan dengan cara yang paling sederhana. Berbulan-bulan
lamanya makanan pokok saya ialah mie (vermicelli) dan tomat yang dikalengkan,
lalu dimakan setelah dimasak bersama. Saya memakannya bersama roti bakar.
Kemudian saya makan juga buah rebus dan kadang-kadang kue jeruk nipis. Jagung
yang dikeringkan, dimasak dengan susu atau sedikit krim, adalah semacam makanan
yang saya kadang-kadang gunakan.
Tetapi anggota keluarga saya yang lain tidak memakan makanan
yang saya makan. Saya tidak membuat diri saya sebagai tolok ukur untuk mereka.
Saya membiarkan mereka setiap orang mengikuti apa yang terbaik baginya. Saya
tidak mengikat hati nurani seseorang dengan hati nurani saya sendiri. Seorang
tak dapat jadi patokan bagi orang yang lain mengenai makanan. Tidak mungkin
membuat satu peraturan untuk diikuti semua orang. Ada beberapa di antara
anggota keluarga saya yang suka akan kacang-kacangan. Kami tidak pernah menaruh
mentega di meja makan. Tetapi jikalau anggota keluarga saya memilih sedikit
mentega, mereka bebas melakukannya. Tidak ada orang yang menggerutu sehabis
makan. Makanan sederhana yang bervariasi enak dan menyehatkan, itulah yang
selalu tersedia.
Satu
Sebutan bagi Mereka yang Meragukan Cara Makan Ny. White
23. Telah dilaporkan oleh beberapa
orang bahwa saya tidak menghidupkan prinsip reformasi kesehatan, sebagaimana
saya menganjurkannya dalam penulisan saya. Tetapi dapat saya katakan sepanjang
pengetahuan saya, saya tidak menyimpang dari prinsip itu. Mereka yang makan
semeja dengan saya mengetahui bahwa saya tidak menyajikan makanan daging kepada
mereka….
Sudah bertahun-tahun sejak saya tidak mempunyai makanan
daging di meja makan di rumah. Kami tidak pernah menggunakan teh dan kopi.
Kadang-kadang saya menggunakan teh kuncup semanggi untuk minuman hangat, tetapi
hanya sedikit anggota keluarga meminum cairan apa pun sewaktu makan. Meja makan
diisi dengan krim, bukan mentega, walaupun ada tamu yang hadir. Saya tidak
menggunakan mentega selama bertahun-tahun. Namun kami tidak kekurangan makanan.
Kami mempunyai cukup persediaan buah kering dan yang dikalengkan. Jikalau
persediaan buah kami kurang, kami membelinya di pasar. Nyonya Gray mengirimkan
buah anggur tanpa biji, dan ini direbus menjadi masakan yang sangat menarik
selera. Kami menanam tanaman arbei sendiri dan menggunakannya secara bebas.
Arbei hitam tidak tumbuh dengan baik di tempat ini. Tetapi kami membelinya dari
tetangga kami bersama apel dan jambu. Kami juga mempunyai hasil tomat yang
melimpah. Kami juga menanam jagung manis dan mengeringkannya sebanyak-banyaknya
untuk persediaan musim dingin. Dekat rumah kami ada pabrik makanan. Dengan itu
kami dapat melengkapi diri dengan bahan makanan biji-bijian.
(Gunakan
jagung kering dan kacang
– 524)
Kami berusahqa menggunakan
pertimbangan sehat untuk menggabung jenis makanan yang terbaik untuk kami.
Adalah kewajiban kami bertindak bijaksana dalam kebiasaan makan, bertarak, dan
belajar berpikir atas dasar sebab-akibat. Jikalau kita melakukan bagian kita,
maka Tuhan akan melakukan bagian-Nya untuk mempertahan-kan kuasa otak dan saraf
kita.
Selama lebih empat puluh tahun
saya hanya makan dua kali sehari. Dan jikalau saya mempunyai satu pekerjaan
yang sangat penting, saya membatasi takaran makanan saya. Saya menganggapnya
menjadi kewajiban saya untuk menolak memasukkan ke dalam perut saya makanan
yang saya percaya akan mengakibatkan kekacauan. Pikiran saya harus disucikan
bagi Allah, dan saya harus menjaga diri dengan ketat melawan kebiasaan yang
cenderung mengurangi intelektualitas. Sekarang saya berusia delapan puluh satu
tahun. Saya dapat bersaksi bahwa kami sekeluarga tidak lapar akan kuali daging
di Mesir. Saya mengetahui sesuatu keuntungan yang akan diterima kalau
menghidupkan prinsip reformasi kesehatan. Saya menganggapnya satu kesempatan
dan satu kewajiban menjadi reformator kesehatan.
Namun saya merasa sedih bahwa
banyak di antara jemaat kita yang tidak mengikuti betul terang reformasi
kesehatan. Mereka yang dalam kebiasaan melanggar prinsip reformasi kesehatan,
dan tidak menghormati terang yang telah dipancarkan kepada mereka, mereka pasti
menanggung akibatnya.
Saya menuliskan keterangan ini
agar engkau mengetahui bagaimana menjawab seseorang yang meragukan cara makan
saya….
Saya menganggap
bahwa satu sebab mengapa saya sanggup melakukan begitu banyak pekerjaan menulis
dan berbicara, adalah karena saya sangat ketat bertarak dalam hal makanan.
Jikalau beberapa jenis makanan ditempatkan di hadapan saya, saya berusaha hanya
memilih sesuatu yang saya tahu tidak menyalahi pertarakan. Dengan demikian saya
sanggup menjaga kejernihan pikiran. Saya tidak mau memasukkan ke dalam perut
saya yang saya tahu akan menimbulkan fermentasi. Inilah tugas reformator
kesehatan. Kita harus berpikir berdasarkan dalil sebab akibat. Adalah tugas
kita supaya bertarak dalam segala hal.
Prinsip
Umum Reformasi
24. Saya menerima terang besar
dari Tuhan mengenai reformasi kesehatan. Saya tidak mencari terang ini. Saya
tidak mempelajarinya. Tetapi Tuhan memberikannya kepada saya untuk dibagikan
kepada orang lain. Saya menghadapkan hal ini kepada orang-orang dan berpegang
kepada prinsip umum. Kadang-kadang, jikalau timbul pertanyaan di meja makan di
mana saya diundang makan, saya menjawab sesuai dengan kebenaran. Tetapi saya
tidak pernah menyerang seseorang mengenai meja makan dan isinya. Saya
menanggapi tindakan seperti itu tidak sopan dan tidak tepat.
Toleransi
kepada Orang Lain
25. Saya tidak membuat diri saya
menjadi tolok ukur bagi siapa pun. Ada bahan makanan yang saya tidak dapat
makan tanpa menderita amat sangat. Saya mencoba mempelajari yang terbaik untuk
saya sendiri lalu saya tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun. Saya memakan
apa yang dapat saya makan, yang seringkali hanya dua tiga jenis makanan yang
tidak mengganggu perut.
26. Ada perbedaan besar dengan
bangunan tubuh dan perangai. Keinginan tubuh sangat berbeda pada setiap orang.
Bagi seorang sesuatu menjadi makanan, sedangkan bagi orang lain itu menjadi
racun. Jadi peraturan yang persis tidak dapat ditempatkan di setiap kasus. Saya
tidak dapat memakan kacang-kacangan (beans), bagi saya itu adalah racun. Tetapi
untuk menyatakan atas dasar ini janganlah seorang memakannya, tentu itu satu
hal yang lucu. Saya tidak dapat memakan sesendok pun susu kental atau susu beku
tanpa menderita akibatnya. Tetapi anggota keluarga lain dapat memakannya, dan
tidak merasakan akibatnya. Jadi saya memilih apa yang cocok dengan perut saya,
dan begitu juga mereka. Kami tidak berdebat atau bertengkar, jadi segala
sesuatu berjalan lancar dalam keluarga yang besar itu. Saya tidak mencoba
memaksa apa yang mereka akan makan dan apa yang tidak dimakan.
Saya
Menjadi Reformator Kesehatan yang Setia
27. Ketika pekabaran reformasi
kesehatan pertama datang kepada saya, saya merasa lemah dan tak berdaya, dan
mudah jatuh pingsan. Saya meminta pertolongan Allah, lalu Dia membukakan di
hadapan saya masalah reformasi kesehatan. Dia memberikan petunjuk kepada saya
bahwa mereka yang memelihara hukum-Nya harus mempunyai hubungan kudus
dengan-Nya. Dengan pertarakan dalam hal makan dan minum, mereka harus
memelihara tubuh dan pikiran dalam kondisi puncak demi pelayanannya. Terang ini
menjadi berkat limpah bagi saya. Saya mengambil pendirian sebagai reformator
kesehatan. Saya tahu Allah akan menolong saya. Sekarang ini kesehatan saya lebih
baik, sekalipun saya sudah lanjut usia, saya lebih sehat dibanding pada masa
muda.
Ada yang melaporkan bahwa saya tidak mengikuti prinsip
reformasi kesehatan sebagaimana saya menganjurkan kepada mereka melalui pena.
Tetapi saya dapat katakan bahwa saya seorang reformator kesehatan yang setia.
Mereka yang menjadi anggota keluarga saya mengetahui yang hal ini adalah benar.
Membina
Pola Makan dan Diet
Judul Asli : Counsels on Diet and Food
Penulis : Ellen G. White
Bagian : Daftar Tambahan I, hlm. 468-481.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar