Minggu, 16 Agustus 2015

DARI EDEN KE EDEN, TIGA PANGGILAN KELUAR DARI BABEL, KEDATANGAN TUHAN (Bagian 4)

DARI EDEN KE EDEN, TIGA PANGGILAN KELUAR DARI BABEL,
KEDATANGAN TUHAN (Bagian 4)
1.  
  Bayangan Dan Kegenapan
Prinsip BAYANGAN dan KEGENAPAN digunakan di dalam Alkitab secara terus-menerus. Itulah cara yang dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan KEBENARANNYA. Walau pun tidak semua kejadian-kejadian yang berlaku pada waktu BAYANGAN akan diulangi secara terperinci pada saat KEGENAPANNYA, kebenaran-kebenaran pokoknya mempunyai persamaan. Persamaan-persamaan itulah yang perlu kita cari agar kita dapat mengetahui kehendak Allah bagi kita yang hidup pada akhir zaman.
-     Pada waktu Abram dipanggil untuk keluar dari Babel, Abram dipimpin oleh Kristus melalui janji-janji dan nubuatan-nubuatanNya.
-  Pada waktu Yehuda berada di ambang tawanan, kemudian selama mereka berada dalam tawanan, dan seterusnya pada waktu mereka dilepaskan dari tawanan raja Babel, mereka dipimpin oleh Kristus melalui janji-janji dan nubuatan-nubuatanNya.
-    Pada akhir zaman ini, pada saat mana kita hendak dilepaskan dari tawanan Babel yang terakhir dan diberi kewajiban untuk memanggil semua bangsa, bahasa dan kaum untuk keluar dari Babel menyongsong KEDATANGAN TUHAN YANG KEDUA KALI sebagai langkah pendahuluan untuk memulihkan EDEN di atas bumi ini, dapatkah kita mengharapkan pimpinan Kristus dalam bentuk yang lain? Janji-janji dan nubuatan-nubuatan KRISTUS masih menjadi TERANG yang akan memimpin kita sampai kepada kemenangan!
Ada satu perkara yang lain yang perlu menjadi perhatian kita: Abram menang dengan IMAN karena hubungannya dengan KRISTUS secara pribadi! Daniel dan kawan-kawannya yang berada dalam tawanan Babel telah menang karena IMAN dan hubungan mereka secara pribadi dengan KRISTUS! Maukah kita menang dengan jalan yang lain? Saudara-saudara, ini bukan teori yang diolah, diindahkan, atau dicocok-cocokkan untuk mengisi hati kita dengan keinsafan yang dipaksakan! Yang kita bahas adalah kebenaran firman Allah! Yesus tidak perlu menakut-nakuti kita supaya kita selamat! Itu bukan caraNya. Yang Ia hadapkan kepada kita adalah kasihNya yang tak terukur dan tak terjangkau itu! Ia tidak memaksakan keselamatan kita! Ia tidak suka kita hidup dalam paksaan tanpa kerelaan. Kristus hanya menyambut penurutan kita apabila kita merasa sangat berbahagia dalam penurutan kita itu. Ia ingin kita menciptakan satu hubungan yang hidup-hidup dengan Dia—seperti Abram dan Daniel—oleh karena itu, merupakan jalan satu-satunya melalui mana kita dapat memperoleh kemenangan.
Tetapi janganlah kita merasa kecil hati dan putus asa oleh karena kita belum berhasil untuk menjalin satu hubungan yang hidup secara pribadi dengan KRISTUS. Di dalam buku Tulisan Pertama terdapat satu pasal yang membahas DOA dan IMAN. (Halaman 72 dalam bahasa Inggris). Kita mungkin merasa heran bahwa IMAN bukan dinyatakan pada waktu kita merasa terangkat karena disertai ROH. IMAN tidak didapati pada waktu kita merasa senang karena segala sesuatu berjalan menurut harapan kita.
Saat di mana kita perlu menggunakan iman adalah pada waktu kita merasa ditinggalkan oleh ROH. Pada waktu awan gelap sepertinya menudungi pikiran kita, itulah saatnya untuk membiarkan iman menembusi kegelapan dan menyebarkan awan-awan. Iman yang sejati berpegang kepada janji-janji yang terdapat di dalam firman Allah”.
Ini berarti bahwa apabila kita belum berhasil untuk menjalin satu hubungan pribadi dengan Kristus, kita tidak boleh putus asa. Kita justru harus datang kepada firmanNya dengan percaya.

  1. Kesetiaan Juru-juru Kabar Allah Merupakan Lambang Kesetiaan Yang Diharapkan Dari Kita
Yehezkiel, Yeremia, dan Daniel merupakan nabi-nabi Allah yang hidup bersamaan pada masa yang terkritis dalam sejarah bangsa Israel. Yehezkiel yang terbawa sebagai tawanan ke negeri Babel bertindak sebagai nabi bagi bangsa Yehuda yang tertawan. Yeremia yang tinggal di Yerusalem bertindak sebagai nabi Allah bagi mereka yang tertinggal di Yudea. Daniel bertindak sebagai nabi Allah di istana raja. Tiga juru kabar yang setia yang diberi beban untuk menyampaikan firman Allah kepada umatNya!
Tugas mereka bukan merupakan tugas yang ringan. Mereka harus menghadapi amarah dari pemimpin-pemimpin bangsa mereka sendiri. Mereka harus menghadapi amarah raja dan rencana-rencana kejam dari musuh-musuh bangsa mereka. Di bawah segala macam ancaman dan tekanan, mereka harus berdiri setia kepada firman Allah.
Dalam pelajaran yang lalu kita telah melihat bagaimana Yeremia dengan tulus hatinya telah mengamarkan penduduk Yehuda bahwa Tuhan akan membuat rumah sembahyang mereka seperti di Silo apabila mereka tidak mengindahkan perkataan hamba-hamba Allah, para nabi. Kemudian Yeremia meramalkan terkepungnya kota Yerusalem dan akan dibakarnya kota itu oleh raja Babel apabila Zedekia, raja Yehuda, tidak mau menyerah kepada Nebukadnezar. Yeremia tidak menahan kebenaran walaupun kebenaran itu harus menentang umatnya yang ia cinta dan meramalkan keruntuhan bagi kota dan tempat sembahyangnya sendiri.
Pada akhir zaman ini, kita diberkati dengan seorang juru kabar yang mempunyai kesetiaan dan ketulusan seperti Yeremia. Kita pernah diberi amaran bahwa beberapa gedung lembaga kita akan musnah dibakar apabila kita tidak mau memperdulikan firman TUHAN! Kebakaran telah terjadi. Dengan jalan itu, Tuhan telah membuktikan bahwa Ia akan amat mengasihi umatNya apabila mereka mematuhi firmanNya, tetapi Ia dapat juga menghancurkan gedung-gedung yang kita sebut sebagai milikNya apabila kita tidak menghiraukan firmanNya!
Ramalan Yeremia, walaupun tidak disukai bangsanya, benar-benar digenapi.
“Zedekia memberontak terhadap raja Babel. Maka pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya.”—2 Raja2 24:20-25:1.
Zedekia tidak mau mematuhi firman TUHAN yang telah menasihatinya supaya menyerah kepada Nebukadnezar. Zedekia mengandalkan bantuan dari raja Mesir, oleh sebab itu ia berani memberontak terhadap raja Babel. Disebabkan oleh pemberontakannya, Nebukadnezar menyerang Yerusalem dan mengepung kota itu. Raja Mesir dengan pasukannya datang dari sebelah selatan untuk memberi bantuan kepada Yehuda. Melihat datangnya tentara Mesir dari selatan, Nebukadnezar membubarkan kepungannya terhadap Yerusalem dan menuju ke selatan untuk menghadapi tentara Mesir. Melihat tentara Babel yang meninggalkan Yerusalem, Raja Zedekia berbesar hati dan meminta kepada Yeremia untuk berdoa kepada Tuhan bagi diselamatkannya bangsa Yahudi. Tetapi Yeremia menjawab:
“Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu membohongi dirimu sendiri dengan mengatakan: Orang-orang Kasdim itu telah pergi untuk selamanya dari pada kita! Padahal mereka tidak pergi untuk selamanya! Dan seandainya kamu memukul kalah segenap tentara orang Kasdim yang telah memerangi kamu itu, sehingga di antara mereka hanya tinggal orang-orang yang luka parah, masing-masing di kemahnya mereka akan bangun dan menghanguskan kota ini dengan api.”—Yer. 37:9-10.
Ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari pengalaman bangsa Israel untuk kita terapkan pada diri kita sendiri sebagai satu sidang. Ada banyak di antara kita yang tidak mau mendengarkan nubuatan yang datang dari Allah. Banyak di antara kita berkata bahwa ada negara-negara yang menjamin kebebasan beragama di dalam wilayah pemerintahannya. Tidak mungkin ada penganiayaan atau tekanan sehubungan dengan hari Minggu sebagai hukum negara di dalam wilayah pemerintahan negara-negara tersebut! Banyak negara di Asia tidak mementingkan hari Minggu!
TUHAN bukanlah TUHAN seandainya hanya dapat menubuatkan yang masuk dalam akal manusia! TUHAN justru membuktikan diriNya sebagai TUHAN karena meramalkan sesuatu yang tidak terpikirkan kemungkinannya oleh otak manusia!
Walaupun sebagian di antara kita tidak merasa bahwa kita sudah bersikap seperti Raja Zedekia dalam hal kita tidak mau mempercayai apa yang dinubuatkan hamba Allah dan bertindak melawan apa yang telah dinubuatkan oleh karena mengharapkan bantuan dari “negara yang bersahabat,” kita telah berbuat yang sama. Dengan mempunyai harapan bahwa kita akan bebas dari penganiayaan atas dasar kebebasan beragama yang berlaku dalam negara tertentu, kita sebenarnya sudah mengandalkan “bantuan” dari negara tersebut! Apa yang telah terjadi kepada Zedekia dikarenakan tidak mau mempercayai apa yang dikatakan Yeremia dan memilih untuk lebih bergantung kepada bantuan manusia? Zedekia akhirnya mati.
Firman Tuhan telah berkata bahwa pada akhir zaman raja Babel yang melambangkan gereja Roma, akan mengepung gereja Tuhan—Yerusalem. Walaupun Nebukadnezar untuk sementara waktu mengangkat kepungannya terhadap Yerusalem karena hendak menyelesaikan tentara Mesir yang datang yang hendak membantu Yehuda, firman TUHAN tidak gagal. Nebukadnezar kembali lagi dan menyelesaikan pekerjaannya membakar kota Yerusalem! Pada saat sekarang ini belum sepenuhnya nampak bahwa gereja Roma akan berhasil untuk menyatukan dunia dan memaksakan hari Minggu. Tetapi belum berhasil tidak berarti bahwa ia tidak akan berhasil. Sekarang masih ada beberapa persoalan yang harus diatasi terlebih dahulu. Ia masih mengkesampingkan Yerusalem, karena ia masih harus menghadapi tentara Mesir. Tetapi begitu kerajaan Mesir hancur (atheisme lenyap), ia akan datang untuk mengepung kota Yerusalem (gereja TUHAN)! Nubuatan ini pasti!
Jangan kita membohongi diri kita! Yeremia berkata bahwa walaupun tentara Babel mungkin kalah perang dan hanya tinggal orang-orang yang luka saja, mereka akan datang dan menghanguskan Yerusalem dengan api. Begitu tegasnya pernyataan firman Allah! Yang tidak mungkin terjadi menurut pikiran kita, akan terjadi dengan kuasa dan kehendak Allah. Jangan kita coba-coba untuk melunakkan sabda Allah atau memberi arti yang tidak dimaksudkan oleh sabda itu karena pikiran kita yang terbatas tidak dapat menjangkau apa yang difirmankan oleh Tuhan. Adalah lebih baik bagi kita untuk melepas alas kaki kita dengan segala kerendahan hati di saat kita mendengar suaraNya di dalam belukar yang menyala!
Tuhan telah berfirman bahwa gereja Roma akan kembali ke puncak kejayaannya dengan bantuan Amerika Serikat (Wahyu 13). Kalaupun Amerika Serikat nampaknya kalah dalam perlombaan kekuasaan dalam dunia ini, dan tentara mereka hanya tersisa yang luka parah saja, mereka tetap akan menggenapi firman Allah dan akan mengangkat gereja Roma ke puncak kekuasaannya!!! Saudara-saudara, kita tidak perlu dukungan dari dunia politik untuk membuktikan kebenaran firman Allah! Firman Allah didukung oleh ROH KEBENARAN dan tidak memerlukan dukungan yang lain setiap saat. Akhirnya, dunia politik akan bermain sendiri untuk menyesuaikan keadaan dengan firman TUHAN! Benih PEREMPUAN, Yesus Kristus, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi, telah menyatakan semua demi umatNya yang sangat Ia kasihi! Ya, karena umatNya, Israel, Ia telah menyatakan semua agar apa yang dinubuatkan pada mula pertama di hadapan ular tua si Iblis dan wanita Hawa di EDEN; dan apa yang dinubuatkan kepada Ibrahim tatkala dia dipanggil keluar dari Babel; dan yang dinubuatkan kepada Israel pada saat mereka ditawan di negeri Babel; dan yang dinubuatkan kepada kita yang akan menggenapi boyongan keluar dari Babel tahap terakhir, boleh terjadi!
James White, pelopor kita yang setia dalam IMAN sampai wafatnya, telah berdiri membela nubuatan Allah pada saat segala sesuatu nampaknya berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh nubuatan. Pada tahun 1870, Paus kehilangan kuasa politiknya karena tentara Itali telah menduduki wilayah yang pada saat itu masih berada di bawah kekuasaannya. Sebagai akibat pendudukan itu, Paus telah menyatakan dirinya sebagai tawanan di Vatikan, dan Paus tidak muncul lagi selama 59 tahun. Pada tahun 1877, pada saat kepausan tidak ada dan pada saat banyak di antara pemimpin-pemimpin kita merubah pendapat mereka dari kepausan ke Turki dengan alasan bahwa kepausan tidak mungkin lagi dapat menggenapi nubuatan, James White dengan IMAN yang tak terbelokkan, walaupun harus menentang arus yang sangat populer yang didukung oleh mayoritas, berpegang kepada KEBENARAN FIRMAN ALLAH dan menyatakan bahwa kepausan merupakan kuasa yang terakhir yang akan dibinasakan oleh Allah untuk menyongsong kedatangan Kristus yang kedua kali.


Adakah IMAN seperti imannya di antara kita sekarang? Semoga ROH SUCI meniupkan nafasnya ke dalam umatNya agar jangan satu, jangan dua, melainkan semua boleh memiliki IMAN seperti pelopor kita. (Yehezkiel 37:1-10).

  1. Nasib Berat Yang Harus Dialami Juru-juru Kabar Allah Karena Kesetiaan Mereka
“Ketika tentara orang Kasdim itu telah angkat kaki dari Yerusalem oleh karena takut kepada tentara Firaun, maka keluarlah Yeremia dari Yerusalem untuk pergi ke daerah Benyamin dengan maksud mengurus di sana pembagian warisan di antara kaum keluarga. Tetapi ketika ia sampai ke pintu gerbang Benyamin, maka di sana ada seorang kepala jaga yang bernama Yeria bin Selemya bin Hananya; ia menangkap nabi Yeremia sambil berteriak: ‘Engkau mau menyeberang kepada orang Kasdim!’ Dan sekalipun Yeremia menjawab: ‘Itu bohong, aku tidak hendak menyeberang kepada orang Kasdim!’, tetapi Yeria tidak mendengarkan, lalu ia menangkap Yeremia dan membawanya menghadap para pemuka. Para pemuka ini menjadi marah kepada Yeremia; mereka memukul dia dan memasukkannya ke dalam rumah tahanan, rumah panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah dibuat mereka menjadi penjara. Demikianlah halnya Yeremia masuk ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah itu. Dan lama Yeremia tinggal di sana.”—Yer. 37:11-16.
Pengalaman Yeremia ini perlu kita teliti dengan baik. Yeremia adalah seorang nabi yang sangat patuh kepada TUHAN. Pada saat negeri Israel telah diserahkan kepada bangsa Babel, Yeremia diperintahkan oleh Tuhan untuk membeli sebidang tanah. Yeremia tidak mengerti maksud Allah, tetapi ia mematuhi perintah itu. Yeremia berada di dalam penjara;  tentara raja Babel sedang mengepung Yerusalem; TUHAN sendiri telah menyatakan bahwa kota itu akan dibakar hangus, mengapa TUHAN menyuruhnya membeli sebidang tanah di daerah Benyamin?
Dalam keterbatasan pandangannya yang membuatnya tidak dapat menjangkau maksud-maksud Allah, Yeremia berbicara dengan TUHAN dan menelusuri kembali keajaiban pimpinan TUHAN tatkala Ia membawa bangsaNya keluar dari Mesir dan memberikan kepada mereka satu negeri untuk menjadi milik pusaka mereka. Karena kedurhakaan bangsanya, negeri itu telah diserahkan kepada bangsa yang lain dan semuanya telah menjadi satu kenyataan. Maka bertanyalah Yeremia kepada TUHAN:
“Namun Engkau, ya Tuhan ALLAH, telah berfirman kepadaku: Belilah ladang itu dengan perak dan panggillah saksi-saksi! --padahal kota itu telah diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim.”—Yer. 32:25.
Apabila kita membaca seluruh pasal 32, kita akan melihat bahwa walaupun TUHAN meramalkan satu malapetaka bagi bangsaNya dan negeri mereka, ramalan itu bukan finalnya. TUHAN masih berpegang kepada janjiNya dengan Abraham. UmatNya akan dikembalikan ke negeri mereka dan mereka akan menjualbelikan tanah lagi.
“Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Rumah, ladang dan kebun anggur akan dibeli pula di negeri ini!”—Yer. 32:15.
Untuk mewujudkan IMAN dengan PERBUATAN, maka Yeremia telah diperintahkan untuk membeli sebidang tanah di daerah Benyamin. Seorang juru kabar diharapkan untuk mempercayai firman ALLAH bukan saja pada saat firman itu sudah menjadi nyata kebenarannya, tetapi juga jauh sebelum kebenaran firman itu terbukti. Seorang juru kabar diminta untuk berjalan dengan TUHAN melalui IMAN. Ia harus dapat melihat perkara-perkara yang belum terlihat dengan mata IMANnya! Ia harus berani mengarahkan pekerjaan, usaha, dan perbuatan-perbuatannya sesuai dengan apa yang ia percayai! Kadang-kadang ia harus bekerja hanya dengan TUHAN saja di tengah-tengah perlawanan dari orang-orang lain yang berada di sekelilingnya.
Karena penurutannya kepada firman ALLAH, dan perbuatannya yang memperlihatkan IMANnya kepada firman ALLAH itu, Yeremia ditangkap sebab hendak melihat tanahnya yang telah ia beli di daerah Benyamin. Yeremia diincar oleh keturunan Hananya, nabi palsu yang telah menubuatkan bahwa Yehuda tidak akan diperhamba selama tujuh puluh tahun, melainkan hanya dua tahun saja. Iri hati, dendam dan rasa benci merupakan racun yang dapat membutakan seseorang untuk melihat fakta, kebenaran, dan kenyataan. Unsur-unsur yang berbahaya itu mematikan kasih dan menghalang-halangi seseorang untuk mempercayai firman TUHAN. Yeremia, yang melakukan segala yang diperintahkan TUHAN, yang memperlihatkan kesetiaan kepada setiap perkataan yang dikeluarkan ALLAH, telah dituduh membantu dan bersekutu dengan musuh! Yeremia dianggap melawan induk semangnya, yaitu kehendak bangsanya. Yeremia dilempar ke dalam penjara di bawah tanah. Tertutup, terkunci, dan terpencil dari orang lain teteapi tidak terpisah dari TUHAN!

  1. Kesetiaan Yeremia Yang Tak Terpadamkan
a.            Kesetiaannya Di Bawah Empat Mata
“Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh orang mengambil dia. Lalu dengan diam-diam bertanyalah raja di istananya kepadanya: ‘Adakah datang firman dari TUHAN?’ Jawab Yeremia: ‘Ada!’ Lagi katanya: ‘Bunyinya: Engkau akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel!’—Yer. 37:17.
Telah kita pelajari bahwa apa yang terjadi kepada juru-juru kabar ALLAH dan bangsanya pada zaman dahulu kala secara garis besarnya merupakan ‘bayangan’ tentang apa yang bakal terjadi pada akhir zaman. Kita diharapkan mempunyai kesetiaan seperti yang dimiliki Yeremia. Sudahkah terlihat kesetiaan itudi dalam hidup kita? Belum! Jauh belum! Walaupun begitu kesetiaan Yeremia harus kita letakkan di depan pandangan kita, supaya kita tahu apa yang seharusnya kita mohonkan dan doakan ke hadapan hadirat Kristus.
Yeremia dibawa ke istana raja. Di bawah empat mata raja bertanya kepada Yeremia apakah ada firman dari TUHAN. Raja gelisah hatinya! Ia telah melawan firman ALLAH dan telah membawa umatnya untuk bersama-sama dengan dia memberontak terhadap firman TUHAN. Sekarang raja menjadi takut. Secara diam-diam ia bertanya kepada Yeremia apakah mungkin ada firman dari TUHAN yang masih memberi kepadanya satu kemungkinan untuk terlepas dari malapetaka. Zedekia tidak berani untuk berdiri di atas kebenaran untuk menentang kehendak rakyatnya, ia masih mengharapkan adanya kemungkinan bagi KEBENARAN ALLAH untuk menyesuaikan diri dengan kehendak orang banyak. Bukankah seringkali kita bertindak seperti Raja Zedekia dan bani Israel? Kalau kita sudah berjalan jauh melawan kehendak TUHAN, kita tidak memohon agar kita diberi anugerahNya untuk kembali kepadaNya, tetapi kita mengharapkan ALLAH mengubah pendirianNya agar kita boleh selamat selagi melawan Dia! Memang kita belum dapat melawan Iblis dan mengalahkan dia sekaligus. Kita sangat lemah. Kita tidak mempunyai daya upaya untuk menghadapi kuasa kegelapan yang berada di udara di mana-mana. Untuk itu kita membutuhkan ROH SUCI. Oleh sebab itu, kita harus mengambil langkah pertama untuk mencari kebenaran firmanNya! firmanNya harus bertumbuh terlebih dahulu di dalam hati kita. Itulah jalan yang telah digariskan TUHAN untuk mencapai kemenangan. Cintailah firmanNya. Carilah kebenaranNya, maka segala sesuatu akan ditambahkan kepada kita pada saatnya!
Untuk memberitakan firman TUHAN dengan tidak mengurangi sepatah katapun bukan merupakan satu perkara yang mudah, apalagi kalau kita harus berhadapan empat mata dengan seorang presiden, menteri, atau pembesar negara yang lain. Pada saat tidak ada orang lain yang menyaksikan apa yang kita katakan, adalah mudah bagi kita untuk melunakkan firman Tuhan supaya dapat menyenangkan hati orang besar itu. Tanggung jawab seorang juru kabar Allah adalah sangat besar. Oleh sebab itu, janganlah seorangpun di antara kita yang cepat-cepat mempunyai anggapan bahwa dirinya adalah seorang juru kabar Allah. Untuk menjadi seorang juru kabar yang setia, kita harus dilatih terlebih dahulu dalam segala perkara iman dan kerendahan hati sehingga menjadi bersedia dipimpin ROH SUCI ke mana Ia menghendaki kita pergi dan apa yang Ia kehendaki untuk diucapkan. ROH SUCI harus mematahkan segenap rasa penting diri, besar diri, pemanjaan perasaan, pemanjaan kesukaan dan sebagainya sebelum kita siap untuk dijadikan juru kabarNya. Kita boleh membaca tulisan-tulisan Nyonya White yang sangat banyak, dan kita akan diyakinkan bahwa kita harus dekat dengan firman Allah sebelum kita akan dibuatNya bersedia untuk menerima kecurahan ROH SUCI dan dijadikan juru-juru kabarNya pada akhir zaman.
Kristus memenangkan peperanganNya melawan Iblis dengan FIRMANNYA. SenjataNya adalah KALAM yang tertulis. Oleh sebab itu, semua pengikutNya harus tahu bahwa senjata mereka juga adalah FIRMANNYA! ROH SUCI berada di dalam KALAM karena Ia telah mengilhamkan KALAM itu. Untuk mengenal DIA, kita harus berpaling kepada KALAM ilhamNya tersebut! Adalah seperti 1+1=2. Tidak ada jalan lain bagi kita untuk memperoleh kemenangan melawan Iblis!
b.            Kesetiaannya Di Hadapan Orang Banyak
Yeremia setia di bawah empat mata. Kepada Raja Zedekia ia telah berkata sesuai firman TUHAN bahwa raja “akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel!” Tetapi Yeremia tidak luput untuk membujuk Raja Zedekia supaya bertobat dan mematuhi firman TUHAN agar ia dapat terselamatkan.
“Tetapi Sefaca..., Gedalya..., Yukhal... dan Pasyhur ...  mendengar perkataan yang tidak henti-henti diucapkan oleh Yeremia kepada segenap orang banyak itu: ‘Beginilah firman TUHAN: Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini mendapatkan orang Kasdim, ia akan tetap hidup; ...Kota ini akan pasti diserahkan ke dalam tangan tentara raja Babel yang akan merebutnya.’ Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: ‘Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan.’ Raja Zedekia menjawab: ‘Baiklah, ia ada dalam kuasamu! Sebab raja tidak dapat berbuat apa-apa menentang kamu!’ Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi … mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.”—Yer. 38:1-6.
Suara-suara seperti yang dikumandangkan oleh para pemuka bani Yehuda sering juga terdengar di antara kita. Apabila nubuatan diajarkan banyak yang mengemukakan keberatan bahwa nubuatan-nubuatan akhir zaman itu menakut-nakuti dan melemahkan semangat, dan orang-orang yang mengajar nubuatan tidak mengusahakan kesejahteraan umat Allah. Nada nubuatan terlalu serius dan tidak mendatangkan rasa gembira di antara umat TUHAN.
GEMBIRA dan BAHAGIA: di mana terletak perbedaannya di antara dua hal itu? Yeremia pasti tidak merasa GEMBIRA, tetapi Yeremia BERBAHAGIA. Kristus tidak GEMBIRA tapi Kristus BERBAHAGIA. Orang yang mempelajari nubuatan dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar dapat mempersiapkan diri dan membantu mempersiapkan orang lain menghadapi perkara-perkara yang telah dinubuatkan, tidak akan merasa RIANG GEMBIRA, tetapi mereka akan merasa BERBAHAGIA. Marilah kita membaca Matius pasal 5 untuk mengenali orang-orang yang dikatakan BERBAHAGIA oleh Kristus! Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena merekalah yang akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang akan memiliki kerajaan surga. Mengapa berbahagia walaupun harus menghadapi aniaya yang menakutkan? Karena ketenangan jiwa sebagai akibat persekutuan dengan Kristus melalui SabdaNya!
Kristus tahu apa yang akan mendatangkan kebahagiaan yang sejati. Ia tidak memberi kebahagiaan seperti yang dijanjikan dunia. Jenis kebahagiaanNya adalah lain. Janganlah kita takut mempelajari firman Allah. Janganlah kita takut menyelidiki nubuatan. Yesus tahu apa yang dibutuhkan umatNya. Itulah sebabnya Ia telah memberikan nubuatanNya kepada kita.
“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.”—Wah. 1:3.
Apakah yang membacakan kata-kata nubuat tidak mengusahakan kesejahteraan umat Allah? Anggapan seperti itu tidak benar! Janganlah kita mau dibujuk Iblis! Ia tahu bahwa apabila umat Allah menyelidiki dan menghidupkan nubuatan, kuasanya akan dipatahkan! UmatNya pada akhirnya akan terlepas dari perhambaannya. Mereka akan keluar dari Babel!
Oleh karena kesetiaannya dalam memberitakan firman TUHAN, Yeremia dimasukkan ke dalam perigi oleh pemuka-pemuka bangsanya. Ia diturunkan dengan tali sehingga Yeremia terperosok di dalam lumpur. Bagaimana bangsa pilihan Allah dapat memperlakukan hamba TUHAN yang hanya ‘bersalah’ karena kesetiaannya kepada firman TUHAN dengan kebengisan seperti itu, adalah satu hal yang sukar untuk dicerna. Tetapi begitulah kenyataannya dan hamba TUHAN, Nyonya White, juga menulis bahwa pada akhir zaman adalah umat pilihanNya sendiri yang akan menjadi penentang-penentang firman TUHAN yang paling keras.
“Selalu ada satu kelas yang mengaku kesalehan yang gantinya ikut terus untuk mengenal kebenaran, telah membuat praktek untuk mencari kelemahan-kelemahan tabiat atau kesalahan-kesalahan pelajaran (iman) dari orang-orang dengan siapa mereka tidak sepaham. Orang-orang itu merupakan pembantu-pembantu tangan kanan Setan. Orang-orang yang mendakwa saudara-saudara mereka tidak sedikit jumlahnya; dan mereka selalu giat bilamana Allah bekerja, dan hamba-hambaNya memberi penghormatan kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Mereka akan membubuhi satu corak yang tidak benar kepada kata-kata dan perilaku orang-orang yang mengasihi dan menurut kebenaran. Mereka akan menggambarkan hamba-hamba Kristus yang sungguh-sungguh, penuh pengabdian dan penyangkalan diri sebagai tersesat atau menyesatkan. Adalah pekerjaan mereka untuk salah menggambarkan maksud-maksud dari perbuatan yang tulus dan mulia, untuk menyebarkan sindiran-sindiran secara tak langsung dan membangkitkan curiga di dalam pikiran orang-orang yang belum berpengalaman. Dengan cara apa saja yang dapat dipikirkan, mereka akan berusaha untuk membuat yang murni dan benar supaya dianggap curang dan menyesatkan.”—GC 519.
Sungguh beratlah apa yang harus dipikul oleh Yeremia. Tetapi Kristus menjaga hambaNya yang setia kepadaNya. Yeremia ditolong dan dikeluarkan dari dalam perigi (Baca Yer. 38:7-13). Pada pembicaraannya yang terakhir dengan Raja Zedekia sewaktu raja menyuruh orang untuk membawa Yeremia di rumah TUHAN, berkatalah Yeremia kepada raja:
“Beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Allah Israel: Jika engkau keluar menyerahkan diri kepada para perwira raja Babel, maka nyawamu akan terpelihara, dan kota ini tidak akan dihanguskan dengan api; engkau dengan keluargamu akan hidup. Tetapi jika engkau tidak menyerahkan diri kepada para perwira raja Babel, maka kota ini akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim yang akan menghanguskannya dengan api; dan engkau sendiri tidak akan luput dari tangan mereka.”—Yer. 38:17-18.
Yeremia sangat mengasihi rajanya dan bangsanya. Ia membujuk mereka dengan segenap perasaannya dan kemampuannya agar mereka dapat memilih jalan yang benar dan diselamatkan oleh TUHAN. Tetapi kasih bagi bangsanya tidak membuatnya tidak setia kepada firman Allah. Bagi Yeremia firman TUHAN dan kebenaran yang terdapat di dalamnya adalah yang utama! Yeremia berdiri tegap meninggikan SABDA TUHAN, walaupun ia harus dibuang ke dalam perigi yang gelap sekalipun!
Cerita Yeremia dalam memimpin bangsanya sebagai juru kabar Allah merupakan bayangan yang akan digenapkan oleh umat Allah yang harus memanggil orang-orang keluar dari Babel pada akhir zaman. Bukan saja cerita Yeremia, tetapi juga cerita Yehezkiel dan Daniel, karena mereka adalah nabi-nabi sezaman dan Yeremia dalam memimpin umat Allah keluar dari Babel. Ada satu persiapan besar yang harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh pada saat sekarang ini. Kita tidak boleh lengah! Kita harus berjaga-jaga! Kita harus membangun rumah-rumah Allah dan sekolah-sekolah, bukan untuk mencari prestasi bagi diri kita sendiri, tetapi untuk menggenapi nubuatan, untuk mendidik tua dan muda di dalam kebenaran firman TUHAN, agar sebanyaknya boleh diselamatkan!
Disadur ulang dari seri pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh Gito Siswoyo Kadarman (Sie Tiong Gie) alm. – Arief Margono, Sabat, 17 April 1982
(Monik Amelia, Oktober 2007 – Florida, USA)
dipublish di blog oleh klavierlenk 2015




Tidak ada komentar:

Posting Komentar