Sabtu, 15 Agustus 2015

- KEMANUSIAAN YESUS - SUATU LADANG PENUH HARTA KEROHANIAN YANG PERLU DI GALI - Bagian 4 -

- KEMANUSIAAN YESUS -
SUATU LADANG PENUH HARTA KEROHANIAN
YANG PERLU DI GALI
 - Bagian  4 -



1.    Makhluk-makhluk Hidup Ciptaan Allah Disamping Manusia Yang Berada Di Dunia  Ini

Kebesaran semesta alam adalah suatu rahasia bagi kita. Kebesaran Allah tidak mungkin dapat di jelaskan dengan kata-kata manusia! Adakalanya Tuhan membuat suatu usaha untuk menjelaskan KebesaranNya dan kebesaran alam semesta dengan memberikan wahyu atau penglihatan kepada nabi-nabi pilihannya. Tetapi nabi-nabi Allah sekalipun tidak mampu menjelaskan dengan kata-kata mereka apa yang telah mereka lihat.

Pada waktu Rasul diberi penglihatan tentang Firdaus dan memperoleh pengalaman seolah-olah dirinya telah berada di tempat mulia itu, ia berkata bahwa :

”Ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh di ucapkan  manusia. ” - - 2 Kor. 12:4.

Uraian itu bukan saja berarti bahwa ia tidak mengerti bahasa yang digunakan di tempat itu , tetapi juga bahwa ia tidak mampu menjelaskan apa yang telah dilihat dan didengarnya.

Kesimpulan kita ini bukanlah tanpa landasan , oleh sebab pada kesempatan yang lain, pada saat Rasul Paulus menjelaskan tentang ” Hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia ” ( 1 kor . 2:7 ) yang telah menyediakan sesuatu bagi kemuliaan kita, ia berkata :

”Apa yang tidak pernah di lihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia : ( adalah ) yang disediakan  Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. ” - - 1 kor. 2:9.      

Bahasa adalah suatu cetusan dari apa yang pernah kita lihat, kita dengar, atau yang pernah timbul di dalam hati dan pikiran kita. Anak bayi yang dibesarkan di antara binatang-binatang dan tidak pernah mendengarkan bahasa manusia, tidak akan dapat berbicara. Seorang nabi, yang belum pernah melihat atau membayangkan kemuliaan sorga, tidak mempunyai kata-kata untuk melukiskan kemuliaan tersebut.

Pada waktu Ellen White diperlihatkan sorga, ia berkata:

”Perkara-perkara ajaib yang saya saksikan di sana tidak dapat saya lukiskan. Oh.., sekiranya saya dapat berbicara dengan bahasa Kanaan, maka saya dapat menceritakan sedikit tentang kemuliaan dunia yang lebih baik. ”  T . T . P. 67. ( Tulisan-Tulisan Permulaan )

Rasul Paulus berbicara tentang ” tingkat yang ketiga dari sorga ”. Dalam Alkitab bahasa Indonesia terjemahan yang lama, tempat yang ia maksud itu di sebut ” langit yang ketiga ”. ( 2 kor. 12:12 ). Alkitab Bahasa Inggris menyebut tempat itu sebagai ” Sorga yang ketiga ”, atau  ” Langit yang ketiga ”. Apa pun yang di maksud oleh Rasul Paulus sebagai ” Sorga yang ketiga ” atau ” Langit yang ketiga ”, sebagai manusia yang tidak pernah melihat atau mendengar tentang tempat itu, kita tidak akan pernah dapat membayangkan lokasinya!!

Adalah lebih bijaksana apabila dalam hal ini, kita tinggal dalam kebodohan kita dan tidak berusaha menjelaskan di manakah ” Langit yang ketiga ” itu! Alam semesta adalah begitu luas, sehingga kita tidak akan mempunyai harapan sedikit pun untuk membayangkan tempat di mana Allah kita itu berada! Dalam hal ini, kita patut mengucap syukur kepada Allah kita. Sekiranya kita dapat membayangkan tempat kediamanNya dalam keadaan kita yang sekarang ini, kita yang terbatas dan picik sekali pun sudah dapat menjangkau ” KebesaranNya”. Ini berarti bahwa Allah bukanlah BESAR!

Sekarang kita tidak dapat mengetahui di manakah ” langit yang ketiga ” itu berada! Untuk membuktikan hal ini, biarlah kita mempertimbangkan penemuan-penemuan atau observasi-observasi yang terakhir dari dunia perbintangan. Dalam majalah Reader’s Digest bulan Agustus 1980 dimuat satu karangan yang menjelaskan bahwa gugusan-gugusan bintang yang terdapat dalam alam semesta, bergerak menjauh satu dari yang lainnya dengan kecepatan sampai 160 juta km per jam. Apakah yang di maksud dengan gugusan-gugusan bintang-bintang? Bumi kita ini dengan matahari dan planet-planetnya dan bintang-bintang yang malam demi malam kita lihat di tempat-tempat yang terjangkau oleh penglihatan mata kita, termasuk dalam satu gugusan bintang-bintang. Ada banyak gugusan bintang-bintang. Salah satu lagi yang dapat kita lihat dengan mata telanjang kita adalah Milky Way atau Melkweg; yaitu gugusan bintang yang pada malam hari yang cerah dapat kita lihat seperti awan putih. Ada banyak lagi gugusan-gugusan bintang di alam semesta ini bergerak menjauh dari yang lainnya dengan kecepatan yang meliputi ratusan juta Km per jam.

Kalau satu hari mempunyai 24 jam dan gugusan bintang bergerak menjauh satu dari yang lainnya dengan kecepatan 160 juta Km per jam, dalam satu hari saja jarak dia antara kedua gugusan itu sudah bertambah dengan 2 x 160 x 24 = 7680 juta kilometer. Dalam satu tahun, jarak itu akan menjadi 365 x 7680 = 2,8 juta kilometer. Kalau usia manusia di bumi ini sudah 6000 tahun, maka jarak yang sudah dicapai oleh kedua gugusan tersebut adalah 16.800 juta-juta kilometer.

Jarak antara gugusan-gugusan itu membengkak terus. Dapatkah kita membayangkan di manakah ” langit yang ketiga ” itu berada? Rasul Paulus tidak berusaha untuk menemukan di manakah  ” langit yang ketiga ” itu! Rasul Paulus juga tidak berusaha untuk membayangkan di manakah ” langit yang ketiga ”. Selebihnya ia hanya berkata bahwa tempat itu belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah masuk di dalam pikiran manusia!

Penglihatan tentang Firdaus itu bahkan tidak dapat membuat dirinya bermegah, melainkan membuat dirinya merasa teramat kecil dan lemah. ( 2 kor. 12:5 ). Kesadaran yang telah ada pada diri Paulus perlu sekali ada pada kita!

Allah adalah penuh rahasia bagi kita. Semesta alam adalah penuh rahasia juga! Tanpa penjelmaan Yesus Kristus tidaklah mungkin bagi kita untuk menjangkau ” rahasia ke-Allahan ”. Itulah sebabnya kedatangan Yesus Kristus sebagai manusia adalah hal yang besar artinya bagi kita! KemanusiaanNya itu adalah rantai emas yang akan mengikat kita kepada DIA dan, melalui DIA, kepada Allah!

Buku Ayub menjelaskan kepada kita bahwa kita bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang telah di ciptakan oleh Allah dan yang diperkenankan untuk menikmati anugerah kasih Allah yang di limpahkan untuk kesejahteraan semesta alam. Buku itu menggunakan istilah ” anak-anak Allah ”.

”Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: ’Dari mana engkau?’ lalu jawab Iblis kepada TUHAN:  ’ Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajahi bumi. ’ ’’ - - Ayub 1:6,7.

Rupanya di adakan suatu rapat besar dan setiap dunia di semesta alam di wakili. Wakil dunia kita ini adalah Iblis oleh sebab ia telah berhasil untuk merebut hak milik atas dunia ini dengan jalan menggoda dan menjatuhkan Hawa dan Adam. Anak-anak Allah telah datang menghadap TUHAN dalam pertemuan besar itu dan hal ini memberi petunjuk kepada kita bahwa, disamping manusia yang menghuni bumi ini, TUHAN mempunyai anak-anak yang menghuni dunia-dunia yang lainnya.

Apakah sebabnya kita hendak mencari tahu apakah ada penghuni-penghuninya di dunia-dunia yang lain ? Kita tidak mempunyai maksud untuk menjelajahi rahasia semesta alam oleh sebab kita diberi tahu bahwa kita tidak akan mengetahui rahasia tersebut. Walaupun begitu kita ingin mempelajari apa yang dinyatakan oleh Ilham Roh agar kita dapat mengetahui apakah sebabnya ada dunia yang di taklukkan dalam pelanggaran dan ada dunia-dunia yang tidak jatuh. Di atas segala sesuatu, kita ingin mencari tahu apakah efek penebusan Kristus bagi dunia yang telah jatuh terhadap dunia-dunia yang tidak jatuh.

”Pekerjaan anak Allah yang kekasih dalam menghubungkan yang di ciptakan dengan yang Menciptakan, yang fana dengan yang baka, melalui ke-AllahanNya sendiri, adalah suatu mata pelajaran yang akan menyibukkan pikiran kita sepanjang hidup. Pekerjaan Kristus akan menetapkan penduduk dunia yang lain dalam kemurnian dan kesetiaan mereka, di samping menyelamatkan yang hilang dan diancam kematian dari penduduk dunia ini. Ia telah membuka jalan bagi yang tidak menurut untuk kembali kepada kesetiaan mereka pada Allah, sedangkan dengan pekerjaan yang sama Ia membangun pagar perlindungan mengelilingi mereka yang suci agar mereka tidak tercemar ... Lengan yang telah mengangkat manusia dari kebinasaan yang telah didatangkan oleh setan melalui godaan-godaannya, adalah lengan yang telah  melindungi penduduk-penduduk duania yang lainnya dari dosa. ” - - A.P.O.P. 235, 236. ( Alamat kepada orang muda ).

Dengan demikian kita melihat bahwa pekerjaan Yesus dalam mengambil keadaan kemanusian kita untuk berjuang bagi kita dalam mengalahkan setan, bukan saja membuka jalan bagi keselamatan kita yang telah jatuh dalam dosa, tetapi juga mempertahankan kesucian mereka yang belum jatuh dalam dosa.


2.    Penjelasan-penjelasan Melalui Gambar-Gambar

Tidak akan ada rangkaian gambar-gambar yang dapat menjelaskan rencana penebusan Kristus secara lengkap. Namun gambar-gambar dapat di gunakan untuk menyederhanakan proses pengertian itu.

Telah kita singgung bahwa Allah adalah Maha Besar! KemahabesaranNya itu, apabila dilukiskan di atas kertas, tidak akan dapat dimuat oleh kertas yang bagaimanapun besarnya ukurannya. Ke-Allahan hidup atas prakarsaNya sendiri! Ke-Allahan adalah yang menciptakan dan tidak ikut diciptakan!

Alkitab menjelaskan bahwa ada tiga oknum dalam ke-Allahan. Masing-masing oknum mempunyai kuasa hidup dalam diriNya sendiri, sehingga kita dapat menggambarkan ketiga oknum ke-Allahan dengan tiga simbol yang tersendiri.




Tetapi, oleh karena ketiga oknum ke-Allahan itu adalah satu dalam segala sesuatunya, kita dapat juga melukiskan ke-Allahan itu dengan satu simbol dengan tiga angka pengenal, seperti di bawah :

                                                            


 



Angka 1 mewakili Allah Bapa ; angka 2 mewakili Yesus Kristus ; angka 3 mewakili Roh kudus.

Malaikat

Malaikat adalah oknum-oknum ciptaan ke-Allahan. Apabila hendak di nyatakan dalam simbol, simbolnya seharusnya dibuat tidak terlihat apabila dibandingkan dengan simbol yang kita pakai untuk ke-Allahan di atas. Namun, sebagai ilustrasi, agar dapat di lihat, kita menggunakan simbol untuk malaikat yang sedikit lebih kecil dari simbol untuk ke-Allahan.



Manusia dan Penduduk Dunia Yang lain-lain.

Alkitab maupun Roh Nubuat tidak menjelaskan kepada kita bagaimanakah sifat penduduk dunia yang lain-lain itu. Tetapi dari keterangan Roh Nubuat yang telah kita kutip pada halaman 2, yaitu bahwa mereka dapat digoda untuk dijadikan cemar, kita dapat menyimpulkan bahwa mereka adalah lebih rendah dari malaikat-malaikat juga.

Mengenai manusia, keterangannya adalah jelas. Menurut Ibrahim 2:7, 9 manusia adalah lebih rendah dari malaikat-malaikat. Oleh sebab itu, kita akan menggunakan simbol untuk manusia dan penduduk dunia yang lain-lain yang lebih kecil dari simbol untuk malaikat :




3.    Keadaan Damai, Sejahtera Dan Kudus Di Semesta Alam   

Pada saat memberikan sebuah nasehat kepada seorang dokter kita yang telah bekerja dengan penuh pengorbanan diri bagi Tuhan, tetapi yang telah menderita banyak di bawah perlakuan saudara-saudara seiman, hamba Allah menulis :

”Saudara harus memandang Yesus dan melihat kemuliaan yang ada di atas tangga. Hanya melalui Kristus saudara dapat memastikan diri saudara dalam hal mewarisi sorga, di mana segala sesuatu adalah  murni, suci, damai dan sejahtera; di mana terdapat kemuliaan yang tidak dapat di lukiskan oleh bibir manusia.”- 8 T. 131.

Keadaan seperti di atas dapat dilukiskan dengan gambar-gambar seperti di bawah :




     




Ini adalah keadaan di mana semua malaikat-malaikat, menusia dan penduduk-penduduk dunia-dunia yang lain semua berselimutkan kesucian dan kebenaran ke-Allahan.


4.    Dosa Yang Pertama 

Dosa yang pertama bukanlah dosa seperti yang kita lihat dan kenal sekarang. Semua perbuatan keji yang nampak di dunia ini adalah akibat dari dosa pertama itu. Yesaya 14:13, 14 menulis :

”Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu ”.

Dosa yang pertama tumbuh di dalam angan-angan hati dan pikiran. Apakah yang telah di angan-angankan dan dipikirkan oleh Lucifer, malaikat ciptaan Allah itu?

”Aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan ....... aku hendak menyamai yang maha tinggi. ”

Kita telah membaca dalam tulisan Ayub 1:6, 7 bahwa ada pertemuan-pertemuan yang diadakan di sorga pada saat mana ” anak-anak Allah menghadap TUHAN ”. Lucifer, malaikat ciptaan Allah itu, hendak ” mendirikan takhtanya mengatasi bintang-bintang Allah ”. Ia hendak duduk pada saat-saat pertemuan itu di tempat  ” yang Maha Tinggi ”. Lucifer hendak menggantikan pimpinan sorga. Ini berarti bahwa ia hendak berada di atas Allah sekali pun!

Kita memperoleh gambar yang seperti di bawah :





a  - -     Lucifer dalam kesuciannya yang mula-mula
b  - -     Lucifer pada saat membuat selimut kesucian pada ke-Allahan, menemukan dirinya sendiri makin membesar
c  - -     lucifer dalm rasa kebesaran dirinya, hendak mengatasi dirinya di atas ke-Allahan.


5.    Gantinya Menjadi Besar Dan Tinggi, Lucifer Dicampakkan Ke Dunia Menuju  
         Kematian

” Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaika-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang di sebut iblis atau setan,.......... di lemparkan ke bawah; ia di lemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malikatnya. ”
Wahyu 12:7-9

Menyusul ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Lucifer mempunyai angan-angan hati untuk membesarkan dirinya di atas yang Maha Tinggi, nabi Yesaya berkata :

”Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau di turunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. ” - - yes. 14:5.

Setan atau Iblis dilemparkan ke dunia. Menurut Yesaya ia dilemparkan ke dalam dunia orang mati. Tetapi kematiannya itu tidak segera terjadi, oleh sebab dunia ini pun tidak segera dimusnahkan. Semesta alam ciptaan Allah masih berada dalam keadaan yang damai, sejahtera, suci dan murni. Semesta alam belum pernah menyaksikan kematian. Sekiranya Allah memusnahkan setan pada saat pemberontakannya,  kejahatan masih belum terbukti dan kasih Allah dalam menghadapi keadaan pemberontakan seperti itu juga masih belum terbukti. Pemberontakan akan dapat timbul lagi dalam dunia yang lain-lain yang masih belum tercemar dapat digoda di kemudian hari.

Dalam kadaan darurat seperti yang telah terjadi dengan pemberontakan Lucifer, Allah harus membuktikan kepada semesta alam sifat kasihNya yang sesungguhnya. Itulah sebabnya Allah telah merancang rencana keselamatan melalui Yesus Kristus dan setan sekaligus diberi kesempatan untuk membuktikan sifatnya yang sesungguhnya.

Inilah makna penjelasan yang telah dikemukakan oleh Roh Kudus Nubuat dalam tulisan Amanat kepada Orang Muda yang telah kita kutip pada halaman 2 dalam pelajaran ini. Sambil membuka jalan bagi keselamatan manusia yang telah jatuh dalam dosa, Yesus sekaligus mendirikan dinding penyelamat bagi dunia yang lain-lain yang belum jatuh ke dalam dosa.
Dengan pengorbananNya dan caraNya untuk merendahkan diri dari kedudukan yang penuh kemuliaan ke posisi yang sama rata dengan manusia yang di kutuk dosa, Yesus telah menyatakan sifat ke-Allahan yang sesungguhnya! Tindakan inilah yang akan mengikat malaikat-malaikat yang belum jatuh dan dunia-dunia lainnya yang belum jatuh, serta dunia kita yang telah jatuh, kepada kasih Allah untuk selama-lamanya.

Pada waktu setan berada di dunia ini, nabi Yesaya menjelaskan bahwa ia telah menang dalam menggoda manusia.

” Wah, engkau sudah jatuh dari langit,
      hai Bintang Timur, putera fajar ,
           Engakau sudah di pecahkan dan jatuh ke bumi,
                 hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

Hawa dan Adam telah terpancing. Mereka telah mengikuti jejak putera fajar itu! Kesucian dan kebenaran Allah telah mereka tinggalakan, dan tanpa kesadaran mereka, mereka telah mengenakan ”sifat” iblis. Demikianlah bentuk gambarnya :


                                
a          --          Manusia dalam kesucian yang mula-mula.
B          --          Manusia setelah memilih untuk mendengarkan suara iblis


6.    Manusia Mengikuti Jejak Iblis Dalam Keinginannya Untuk Meninggikan Dirinya Di Atas Allah

Tidak lama sesudah dunia dibinasakan oleh Air Bah, manusia telah dibawa oleh iblis untuk meninggikan diri mereka di atas Allah. Kata mereka:

“ Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai kelangit, dan marilah kita cari nama. ”

Aspirasi manusia adalah sama dengan aspirasi Lucifer. Manusia tidak mau puas kalau belum mencapai langit dan menyamakan dirinya dengan Allah! Inilah zaman dahulu kala pada saat mana manusia secara bersama-sama hendak mendirikan kota dan menara Babel.

Tetapi aspirasi manusia ini tidak terbatas pada zaman setelah air bah saja. Pada zaman raja-raja Babel, Tuhan telah menyatakan melalui nabi Daniel bahwa akan ada keturunan-keturunan dari raja Babel yang hidup pada akhir zaman yang akan mengikuti jejak raja Babel dalam

”Mengucapkan perkataan yang menentang yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang Kudus Yang Mahatinggi. ” – Dan. 7:25,

Paulus juga telah diberi penglihatan ke hari depan. Melalui ilham Roh, Paulus telah menulis bahwa sebelum kedatangan Yesus yang kedua kalinya,

”Haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang di sebut atau yang di sembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. ” – 2:3,4.

Ya, manusia akan meninggikan dirinya di atas Allah. Kita akan melihat gambar seperti yang di bawah :




                                                                                                     
a          --          Manusia yang dalam sangka dapat meninggikan dirinya di atas Allah
b          --          Pada hakekatnya manusia hanya di kendalikan Iblis.


7. Persamaan Di Antara Semua Manusia

Manusia suka sekali membuat perbedaan-perbedaan di antara mereka sendiri. Kecenderungan ini adalah sebagai akibat keberhasilan iblis dalam menceraikan manusia dari Allah dan membawa dia di bawah kendali diri sendiri. Manusia tidak menyadari bahwa dirinya itu sebenarnya sudah ditawan iblis, dan gambar ’b’ yang di atas sesungguhnya sudah berlaku bagi semua. Masehi Advent Hari Ketujuh tidak dikecualikan dari keadaan ini dan apabila Masehi Advent Hari Ketujuh tidak mau disadarkan oleh Tuhan tentang keadaannya, ia akan berada dalam bahaya besar untuk diceraikan dari Allah pada saat kedatangan Yesus kedua kalinya. Kata firman Tuhan :

” Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali
tidak ............ Semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis :
’ Tidak ada yang benar, seorangpun tidak ...........
semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna,
tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak .........
jalan damai tidak mereka kenal ;
rasa takut kepada Allah tidak ada.’” – Roma 3:9—18.


8. Rencana Keselamatan Yesus Kristus

Yesus mengetahui bahwa semua manusia sudah jatuh ke dalam kendali setan, dan tidak ada seorang pun yang dapat menolong dirinya untuk melepaskan dirinya dari kendali tersebut. Itulah sebabnya, dalam belas kasihNya, Ia turun tangan untuk menyelamatkan manusia. Jalan yang telah ditempuhNya dinyatakan oleh Rasul Paulus sebagai berikut :

” Walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. ” – Filipi 2:6,7.

” Allah ... mengutus anakNya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa ..... ( untuk ) menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging. ” – Roma 8:3.

Artinya : Yesus yang memegang hak ke-Allahan sama dengan Allah telah merelakan diriNya untuk tidak mempertahankan kedudukanNya yang Mahatinggi itu. Ia telah memilih untuk mengosongkan diriNya dari keilahianNya sendiri dan mengambil rupa manusia dengan daging yang dikuasai dosa, agar manusia yang tidak berdaya dalam keadaan dagingnya untuk menuruti huklum-hukum Allah, dapat  diselamatkanNya dengan jalan Dia sendiri mengalahkan dosa melalui penurutanNya kepada hukum-hukum Allah di dalam keadaan daging Yang tidak berdaya itu.

Kata-kata ini akan kita jelaskan dengan gambar-gambar dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tahap Yesus meninggalkan kesetaraanNya dengan Allah untuk menjadi manusia dengan daging yang sama dengan daging kita yang dikuasai dosa.

            


a          --          Yesus dalam kesetaraannya dengan Allah Bapa dan Roh Kudus.
b          --          Yesus tidak lagi mempertahankan kesetaraanNya dengan Allah Bapa dan Roh suci.
c          --          Yesus mengosongkan diriNya dari keilahianNya dan mengambil rupa yang sama dengan rupa kita di dalam daging yang dikuasai dosa seperti daging kita.

Tahap kedua adalah tahap Yesus, di dalam kemanusiaanNya, menyatukan diriNya dengan keilahian Roh Kudus dan Allah Bapa, agar apa yang tidak dapat dilakukan oleh daging manusia dalam kelemahannya, Yesus dapat mematahkan dosa oleh penurutanNya kepada hukum-hukum Allah dengan kuasa dari Allah Bapa dan Roh Kudus.




  


a          --          Yesus dapat menghindarkan diri dari terjadinya keadaan ini, yang pada
                        umumnya telah di pilih oleh manusia, oleh sebab itu Yesus berada di
                        bawah kendali Roh dan Allah Bapa sepenuhnya.
b          --          Inilah lukisan keadaan Yesus pada saat Ia hidup di dunia ini dalam
                        kemanusiaanNya.

Perlu sekali di perhatikan bahwa keberhasilan Yesus dalam menundukkan kuasa kemauan kemanusiaanNya kepada kuasa kemauan Roh Kudus dan Allah bapa tidak terletak pada keistimewaan ” kuasa kemauan kemanusiaanNya ”, pun juga tidak terletak pada keilahianNya sendiri.

Kemenangan Yesus sepenuhnya terletak pada kerendahanNya untuk mau mempelajari firman Allah dan mempercayai segenap kebenaran yang dibentangkan oleh firman tersebut. KerendahanNya dalam mau menerima kebenaran firman Allah, membuat Roh Kudus dapat menguasai hidupNya.

Yesus adalah teladan kita dalam kerendahan hati. Kalau saja kita mau mempelajari kerendahan hatiNya itu, kita semua akan berada dalam kedudukan yang lebih baik untuk dapat dikendalikan oleh Roh Kudus.

Oleh sebab itu, marilah kita selalu menggunakan waktu kita untuk memikirkan jalan kemenangan yang telah ditempuh oleh Yesus. Walaupun Ia adalah setara dengan Allah, Ia tidak memikirkan bahwa kesetaraan itu perlu dipertahankan demi keselamatan manusia. Inilah yang kita perlu pelajari selalu.

Agama bukanlah pelajaran-pelajaran secara teori. Agama adalah praktek hidup sehari-hari!

Kemenangan kita tidak akan datang dari bangku sekolah dan bangku gereja. Kemenangan kita akan datang dari apa yang akan dihadapkan oleh Allah kepada kita di mana-mana pada setiap saat. Jalan yang telah di pilih oleh Yesus biarlah menjadi jalan yang akan kita lalui! Semoga Roh Kudus makin hari makin berkenan untuk berjalan bersama-sama dengan kita!
                                                                

Disadur ulang dari Seri Pelajaran Alkitab & Roh Nubuat oleh alm. Gito Siswoyo Kadarman, Raya Dieng- Malang,  SABAT 19 OKTOBER 1985

(Diketik  oleh Janice & Delfirah Singkuang, CP-BSD, January 2007)
blog publish by klavierlenk, agustus 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar