- KEMANUSIAAN
YESUS -
SUATU
LADANG PENUH HARTA KEROHANIAN
YANG
PERLU DI GALI
- Bagian 4 -
1.
Makhluk-makhluk Hidup Ciptaan Allah
Disamping Manusia Yang Berada Di Dunia
Ini
Kebesaran semesta alam adalah
suatu rahasia bagi kita. Kebesaran Allah tidak mungkin dapat di jelaskan dengan
kata-kata manusia! Adakalanya Tuhan membuat suatu usaha untuk menjelaskan
KebesaranNya dan kebesaran alam semesta dengan memberikan wahyu atau
penglihatan kepada nabi-nabi pilihannya. Tetapi nabi-nabi Allah sekalipun tidak
mampu menjelaskan dengan kata-kata mereka apa yang telah mereka lihat.
Pada waktu Rasul diberi
penglihatan tentang Firdaus dan memperoleh pengalaman seolah-olah dirinya telah
berada di tempat mulia itu, ia berkata bahwa :
”Ia mendengar kata-kata yang
tak terkatakan, yang tidak boleh di ucapkan
manusia. ” - - 2 Kor. 12:4.
Uraian itu bukan saja berarti
bahwa ia tidak mengerti bahasa yang digunakan di tempat itu , tetapi juga bahwa
ia tidak mampu menjelaskan apa yang telah dilihat dan didengarnya.
Kesimpulan kita ini bukanlah
tanpa landasan , oleh sebab pada kesempatan yang lain, pada saat Rasul Paulus
menjelaskan tentang ” Hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia ” ( 1 kor . 2:7
) yang telah menyediakan sesuatu bagi kemuliaan kita, ia berkata :
”Apa yang tidak pernah di
lihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah
timbul di dalam hati manusia : ( adalah ) yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. ” - -
1 kor. 2:9.
Bahasa adalah suatu cetusan
dari apa yang pernah kita lihat, kita dengar, atau yang pernah timbul di dalam
hati dan pikiran kita. Anak bayi yang dibesarkan di antara binatang-binatang
dan tidak pernah mendengarkan bahasa manusia, tidak akan dapat berbicara. Seorang
nabi, yang belum pernah melihat atau membayangkan kemuliaan sorga, tidak
mempunyai kata-kata untuk melukiskan kemuliaan tersebut.
Pada waktu Ellen White diperlihatkan
sorga, ia berkata:
”Perkara-perkara ajaib yang
saya saksikan di sana tidak dapat saya lukiskan. Oh.., sekiranya saya dapat
berbicara dengan bahasa Kanaan, maka saya dapat menceritakan sedikit tentang
kemuliaan dunia yang lebih baik. ” T . T . P. 67. ( Tulisan-Tulisan Permulaan
)
Rasul Paulus berbicara tentang
” tingkat yang ketiga dari sorga ”. Dalam Alkitab bahasa Indonesia terjemahan
yang lama, tempat yang ia maksud itu di sebut ” langit yang ketiga ”. ( 2 kor.
12:12 ). Alkitab Bahasa Inggris menyebut tempat itu sebagai ” Sorga yang ketiga
”, atau ” Langit yang ketiga ”. Apa pun
yang di maksud oleh Rasul Paulus sebagai ” Sorga yang ketiga ” atau ” Langit
yang ketiga ”, sebagai manusia yang tidak pernah melihat atau mendengar tentang
tempat itu, kita tidak akan pernah dapat membayangkan lokasinya!!
Adalah lebih bijaksana apabila
dalam hal ini, kita tinggal dalam kebodohan kita dan tidak berusaha menjelaskan
di manakah ” Langit yang ketiga ” itu! Alam semesta adalah begitu luas,
sehingga kita tidak akan mempunyai harapan sedikit pun untuk membayangkan
tempat di mana Allah kita itu berada! Dalam hal ini, kita patut mengucap syukur kepada Allah
kita. Sekiranya kita dapat membayangkan tempat kediamanNya dalam keadaan kita yang
sekarang ini, kita yang terbatas dan picik sekali pun sudah dapat menjangkau ”
KebesaranNya”. Ini berarti bahwa Allah bukanlah BESAR!
Sekarang kita tidak dapat
mengetahui di manakah ” langit yang ketiga ” itu berada! Untuk membuktikan hal
ini, biarlah kita mempertimbangkan penemuan-penemuan atau observasi-observasi
yang terakhir dari dunia perbintangan. Dalam majalah Reader’s Digest bulan
Agustus 1980 dimuat satu karangan yang menjelaskan bahwa gugusan-gugusan
bintang yang terdapat dalam alam semesta, bergerak menjauh satu dari yang
lainnya dengan kecepatan sampai 160 juta km per jam. Apakah yang di maksud
dengan gugusan-gugusan bintang-bintang? Bumi kita ini dengan matahari dan planet-planetnya
dan bintang-bintang yang malam demi malam kita lihat di tempat-tempat yang
terjangkau oleh penglihatan mata kita, termasuk dalam satu gugusan
bintang-bintang. Ada banyak gugusan bintang-bintang. Salah satu lagi yang dapat
kita lihat dengan mata telanjang kita adalah Milky Way atau Melkweg; yaitu
gugusan bintang yang pada malam hari yang cerah dapat kita lihat seperti awan
putih. Ada banyak lagi gugusan-gugusan bintang di alam semesta ini bergerak
menjauh dari yang lainnya dengan kecepatan yang meliputi ratusan juta Km per
jam.
Kalau satu hari mempunyai 24
jam dan gugusan bintang bergerak menjauh satu dari yang lainnya dengan
kecepatan 160 juta Km per jam, dalam satu hari saja jarak dia antara kedua
gugusan itu sudah bertambah dengan 2 x 160 x 24 = 7680 juta kilometer. Dalam satu tahun, jarak itu
akan menjadi 365 x 7680 = 2,8 juta kilometer. Kalau usia manusia di bumi ini
sudah 6000 tahun, maka jarak yang sudah dicapai oleh kedua gugusan tersebut adalah
16.800 juta-juta kilometer.
Jarak antara gugusan-gugusan
itu membengkak terus. Dapatkah kita membayangkan di manakah ” langit yang
ketiga ” itu berada? Rasul Paulus tidak berusaha untuk menemukan di manakah ” langit yang ketiga ” itu! Rasul Paulus juga
tidak berusaha untuk membayangkan di manakah ” langit yang ketiga ”. Selebihnya
ia hanya berkata bahwa tempat itu belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah
didengar oleh telinga dan belum pernah masuk di dalam pikiran manusia!
Penglihatan tentang Firdaus
itu bahkan tidak dapat membuat dirinya bermegah, melainkan membuat dirinya
merasa teramat kecil dan lemah. ( 2 kor. 12:5 ). Kesadaran yang telah ada pada
diri Paulus perlu sekali ada pada kita!
Allah adalah penuh rahasia bagi
kita. Semesta alam adalah penuh rahasia juga! Tanpa penjelmaan Yesus Kristus
tidaklah mungkin bagi kita untuk menjangkau ” rahasia ke-Allahan ”. Itulah
sebabnya kedatangan Yesus Kristus sebagai manusia adalah hal yang besar artinya
bagi kita! KemanusiaanNya itu adalah rantai emas yang akan mengikat kita kepada
DIA dan, melalui DIA, kepada Allah!
Buku Ayub menjelaskan kepada
kita bahwa kita bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang telah di ciptakan oleh
Allah dan yang diperkenankan untuk menikmati anugerah kasih Allah yang di
limpahkan untuk kesejahteraan semesta alam. Buku itu menggunakan istilah ”
anak-anak Allah ”.
”Pada suatu hari datanglah
anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Maka
bertanyalah TUHAN kepada Iblis: ’Dari mana engkau?’ lalu jawab Iblis kepada TUHAN: ’ Dari perjalanan mengelilingi dan
menjelajahi bumi. ’ ’’ - - Ayub 1:6,7.
Rupanya di adakan suatu rapat
besar dan setiap dunia di semesta alam di wakili. Wakil dunia kita ini adalah
Iblis oleh sebab ia telah berhasil untuk merebut hak milik atas dunia ini
dengan jalan menggoda dan menjatuhkan Hawa dan Adam. Anak-anak Allah telah
datang menghadap TUHAN dalam pertemuan besar itu dan hal ini memberi petunjuk
kepada kita bahwa, disamping manusia yang menghuni bumi ini, TUHAN mempunyai
anak-anak yang menghuni dunia-dunia yang lainnya.
Apakah sebabnya kita hendak
mencari tahu apakah ada penghuni-penghuninya di dunia-dunia yang lain ? Kita
tidak mempunyai maksud untuk menjelajahi rahasia semesta alam oleh sebab kita
diberi tahu bahwa kita tidak akan mengetahui rahasia tersebut. Walaupun begitu
kita ingin mempelajari apa yang dinyatakan oleh Ilham Roh agar kita dapat
mengetahui apakah sebabnya ada dunia yang di taklukkan dalam pelanggaran dan
ada dunia-dunia yang tidak jatuh. Di atas segala sesuatu, kita ingin mencari
tahu apakah efek penebusan Kristus bagi dunia yang telah jatuh terhadap
dunia-dunia yang tidak jatuh.
”Pekerjaan anak Allah yang
kekasih dalam menghubungkan yang di ciptakan dengan yang Menciptakan, yang fana
dengan yang baka, melalui ke-AllahanNya sendiri, adalah suatu mata pelajaran
yang akan menyibukkan pikiran kita sepanjang hidup. Pekerjaan Kristus akan
menetapkan penduduk dunia yang lain dalam kemurnian dan kesetiaan mereka, di
samping menyelamatkan yang hilang dan diancam kematian dari penduduk dunia ini.
Ia telah membuka jalan bagi yang tidak menurut untuk kembali kepada kesetiaan mereka
pada Allah, sedangkan dengan pekerjaan yang sama Ia membangun pagar
perlindungan mengelilingi mereka yang suci agar mereka tidak tercemar ... Lengan
yang telah mengangkat manusia dari kebinasaan yang telah didatangkan oleh setan
melalui godaan-godaannya, adalah lengan yang telah melindungi penduduk-penduduk duania yang
lainnya dari dosa. ” - - A.P.O.P. 235, 236. ( Alamat kepada orang muda ).
Dengan demikian kita melihat
bahwa pekerjaan Yesus dalam mengambil keadaan kemanusian kita untuk berjuang
bagi kita dalam mengalahkan setan, bukan saja membuka jalan bagi keselamatan
kita yang telah jatuh dalam dosa, tetapi juga mempertahankan kesucian mereka
yang belum jatuh dalam dosa.
2.
Penjelasan-penjelasan
Melalui Gambar-Gambar
Tidak akan ada rangkaian
gambar-gambar yang dapat menjelaskan rencana penebusan Kristus secara lengkap.
Namun gambar-gambar dapat di gunakan untuk menyederhanakan proses pengertian itu.
Telah kita singgung bahwa
Allah adalah Maha Besar! KemahabesaranNya itu, apabila dilukiskan di atas
kertas, tidak akan dapat dimuat oleh kertas yang bagaimanapun besarnya
ukurannya. Ke-Allahan hidup atas prakarsaNya sendiri! Ke-Allahan adalah yang
menciptakan dan tidak ikut diciptakan!
Alkitab menjelaskan bahwa ada tiga
oknum dalam ke-Allahan. Masing-masing oknum mempunyai kuasa hidup dalam diriNya
sendiri, sehingga kita dapat menggambarkan ketiga oknum ke-Allahan dengan tiga
simbol yang tersendiri.
Tetapi, oleh karena ketiga
oknum ke-Allahan itu adalah satu dalam segala sesuatunya, kita dapat juga
melukiskan ke-Allahan itu dengan satu simbol dengan tiga angka pengenal,
seperti di bawah :
Angka 1 mewakili Allah Bapa ;
angka 2 mewakili Yesus Kristus ; angka 3 mewakili Roh kudus.
Malaikat
Malaikat adalah oknum-oknum
ciptaan ke-Allahan. Apabila hendak di nyatakan dalam simbol, simbolnya
seharusnya dibuat tidak terlihat apabila dibandingkan dengan simbol yang kita
pakai untuk ke-Allahan di atas. Namun, sebagai ilustrasi, agar dapat di lihat,
kita menggunakan simbol untuk malaikat yang sedikit lebih kecil dari simbol
untuk ke-Allahan.
Manusia dan Penduduk Dunia Yang
lain-lain.
Alkitab maupun Roh Nubuat
tidak menjelaskan kepada kita bagaimanakah sifat penduduk dunia yang lain-lain
itu. Tetapi dari keterangan Roh Nubuat yang telah kita kutip pada halaman 2,
yaitu bahwa mereka dapat digoda untuk dijadikan cemar, kita dapat menyimpulkan
bahwa mereka adalah lebih rendah dari malaikat-malaikat juga.
Mengenai manusia,
keterangannya adalah jelas. Menurut Ibrahim 2:7, 9 manusia adalah lebih rendah
dari malaikat-malaikat. Oleh sebab itu, kita akan menggunakan simbol untuk
manusia dan penduduk dunia yang lain-lain yang lebih kecil dari simbol untuk
malaikat :
3.
Keadaan Damai,
Sejahtera Dan Kudus Di Semesta Alam
Pada saat memberikan sebuah
nasehat kepada seorang dokter kita yang telah bekerja dengan penuh pengorbanan
diri bagi Tuhan, tetapi yang telah menderita banyak di bawah perlakuan
saudara-saudara seiman, hamba Allah menulis :
”Saudara harus memandang Yesus
dan melihat kemuliaan yang ada di atas tangga. Hanya melalui Kristus saudara dapat memastikan diri
saudara dalam hal mewarisi sorga, di mana segala sesuatu adalah murni, suci, damai dan sejahtera; di mana
terdapat kemuliaan yang tidak dapat di lukiskan oleh bibir manusia.”- 8 T. 131.
Keadaan seperti di atas dapat
dilukiskan dengan gambar-gambar seperti di bawah :
Ini adalah keadaan di mana
semua malaikat-malaikat, menusia dan penduduk-penduduk dunia-dunia yang lain
semua berselimutkan kesucian dan kebenaran ke-Allahan.
4. Dosa Yang Pertama
Dosa yang pertama bukanlah
dosa seperti yang kita lihat dan kenal sekarang. Semua perbuatan keji yang
nampak di dunia ini adalah akibat dari dosa pertama itu. Yesaya 14:13, 14
menulis :
”Engkau yang tadinya berkata
dalam hatimu ”.
Dosa yang pertama tumbuh di
dalam angan-angan hati dan pikiran. Apakah yang telah di angan-angankan dan
dipikirkan oleh Lucifer, malaikat ciptaan Allah itu?
”Aku hendak mendirikan
takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit
pertemuan ....... aku hendak menyamai yang maha tinggi. ”
Kita telah membaca dalam
tulisan Ayub 1:6, 7 bahwa ada pertemuan-pertemuan yang diadakan di sorga pada
saat mana ” anak-anak Allah menghadap TUHAN ”. Lucifer, malaikat ciptaan Allah
itu, hendak ” mendirikan takhtanya mengatasi bintang-bintang Allah ”. Ia hendak duduk pada saat-saat
pertemuan itu di tempat ” yang Maha
Tinggi ”. Lucifer hendak menggantikan
pimpinan sorga. Ini berarti bahwa ia hendak
berada di atas Allah sekali pun!
Kita memperoleh gambar yang
seperti di bawah :
a - - Lucifer
dalam kesuciannya yang mula-mula
b - - Lucifer pada saat membuat selimut kesucian
pada ke-Allahan, menemukan dirinya sendiri makin membesar
c - - lucifer dalm rasa kebesaran dirinya, hendak mengatasi dirinya
di atas ke-Allahan.
5.
Gantinya Menjadi
Besar Dan Tinggi, Lucifer Dicampakkan Ke Dunia Menuju
Kematian
” Maka timbullah peperangan di
sorga. Mikhael dan malaikat malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga
itu dibantu oleh malaika-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan;
mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua,
yang di sebut iblis atau setan,.......... di lemparkan ke bawah; ia di
lemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malikatnya. ”
Wahyu 12:7-9
Menyusul ayat-ayat yang
menyebutkan bahwa Lucifer mempunyai angan-angan hati untuk membesarkan dirinya
di atas yang Maha Tinggi, nabi Yesaya berkata :
”Sebaliknya, ke dalam dunia
orang mati engkau di turunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. ” -
- yes. 14:5.
Setan atau Iblis dilemparkan
ke dunia. Menurut Yesaya ia dilemparkan ke dalam dunia orang mati. Tetapi
kematiannya itu tidak segera terjadi, oleh sebab dunia ini pun tidak segera dimusnahkan.
Semesta alam ciptaan Allah
masih berada dalam keadaan yang damai, sejahtera, suci dan murni. Semesta alam
belum pernah menyaksikan kematian. Sekiranya Allah memusnahkan setan pada saat
pemberontakannya, kejahatan masih belum
terbukti dan kasih Allah dalam menghadapi keadaan pemberontakan seperti itu
juga masih belum terbukti. Pemberontakan akan dapat timbul lagi dalam dunia
yang lain-lain yang masih belum tercemar dapat digoda di kemudian hari.
Dalam kadaan darurat seperti
yang telah terjadi dengan pemberontakan Lucifer, Allah harus membuktikan kepada
semesta alam sifat kasihNya yang sesungguhnya. Itulah sebabnya Allah telah
merancang rencana keselamatan melalui Yesus Kristus dan setan sekaligus diberi
kesempatan untuk membuktikan sifatnya yang sesungguhnya.
Inilah makna penjelasan yang
telah dikemukakan oleh Roh Kudus Nubuat dalam tulisan Amanat kepada Orang Muda
yang telah kita kutip pada halaman 2 dalam pelajaran ini. Sambil membuka jalan
bagi keselamatan manusia yang telah jatuh dalam dosa, Yesus sekaligus
mendirikan dinding penyelamat bagi dunia yang lain-lain yang belum jatuh ke
dalam dosa.
Dengan pengorbananNya dan
caraNya untuk merendahkan diri dari kedudukan yang penuh kemuliaan ke posisi
yang sama rata dengan manusia yang di kutuk dosa, Yesus telah menyatakan sifat
ke-Allahan yang sesungguhnya! Tindakan inilah yang akan mengikat
malaikat-malaikat yang belum jatuh dan dunia-dunia lainnya yang belum jatuh,
serta dunia kita yang telah jatuh, kepada kasih Allah untuk selama-lamanya.
Pada waktu setan berada di
dunia ini, nabi Yesaya menjelaskan bahwa ia telah menang dalam menggoda
manusia.
” Wah, engkau sudah jatuh dari
langit,
hai Bintang Timur, putera fajar ,
Engakau sudah di pecahkan dan jatuh
ke bumi,
hai yang mengalahkan
bangsa-bangsa!
Hawa dan Adam telah
terpancing. Mereka telah mengikuti jejak
putera fajar itu! Kesucian dan kebenaran Allah telah mereka tinggalakan, dan
tanpa kesadaran mereka, mereka telah mengenakan ”sifat” iblis. Demikianlah
bentuk gambarnya :
a -- Manusia dalam kesucian yang mula-mula.
B -- Manusia setelah memilih untuk
mendengarkan suara iblis
6. Manusia Mengikuti Jejak Iblis Dalam Keinginannya Untuk Meninggikan
Dirinya Di Atas Allah
Tidak lama sesudah dunia dibinasakan oleh Air Bah,
manusia telah dibawa oleh iblis untuk meninggikan diri mereka di atas Allah.
Kata mereka:
“ Marilah kita dirikan bagi
kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai kelangit, dan marilah kita cari nama. ”
Aspirasi manusia adalah sama dengan
aspirasi Lucifer. Manusia tidak mau puas kalau belum mencapai langit dan
menyamakan dirinya dengan Allah! Inilah zaman dahulu kala pada saat mana
manusia secara bersama-sama hendak mendirikan kota dan menara Babel.
Tetapi aspirasi manusia ini
tidak terbatas pada zaman setelah air bah saja. Pada zaman raja-raja Babel,
Tuhan telah menyatakan melalui nabi Daniel bahwa akan ada keturunan-keturunan
dari raja Babel yang hidup pada akhir zaman yang akan mengikuti jejak raja
Babel dalam
”Mengucapkan perkataan yang
menentang yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang Kudus Yang
Mahatinggi. ” – Dan. 7:25,
Paulus juga telah diberi
penglihatan ke hari depan. Melalui ilham Roh, Paulus telah menulis bahwa
sebelum kedatangan Yesus yang kedua kalinya,
”Haruslah dinyatakan dahulu
manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas
segala yang di sebut atau yang di sembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di bait
Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. ” – 2:3,4.
Ya, manusia akan meninggikan
dirinya di atas Allah. Kita akan melihat gambar seperti yang di bawah :
a -- Manusia
yang dalam sangka dapat meninggikan dirinya di atas Allah
b -- Pada
hakekatnya manusia hanya di kendalikan Iblis.
7. Persamaan Di Antara
Semua Manusia
Manusia suka sekali membuat
perbedaan-perbedaan di antara mereka sendiri. Kecenderungan ini adalah sebagai
akibat keberhasilan iblis dalam menceraikan manusia dari Allah dan membawa dia
di bawah kendali diri sendiri. Manusia tidak menyadari bahwa dirinya itu
sebenarnya sudah ditawan iblis, dan gambar ’b’ yang di atas sesungguhnya sudah
berlaku bagi semua. Masehi Advent Hari Ketujuh tidak dikecualikan dari keadaan
ini dan apabila Masehi Advent Hari Ketujuh tidak mau disadarkan oleh Tuhan
tentang keadaannya, ia akan berada dalam bahaya besar untuk diceraikan dari
Allah pada saat kedatangan Yesus kedua kalinya. Kata firman Tuhan :
” Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan
dari pada orang lain? Sama sekali
tidak ............ Semua ada
di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis :
’ Tidak ada yang benar,
seorangpun tidak ...........
semua orang telah menyeleweng,
mereka semua tidak berguna,
tidak ada yang berbuat baik,
seorangpun tidak .........
jalan damai tidak mereka kenal
;
rasa takut kepada Allah tidak
ada.’” – Roma 3:9—18.
8. Rencana Keselamatan
Yesus Kristus
Yesus mengetahui bahwa semua
manusia sudah jatuh ke dalam kendali setan, dan tidak ada seorang pun yang
dapat menolong dirinya untuk melepaskan dirinya dari kendali tersebut. Itulah
sebabnya, dalam belas kasihNya, Ia turun tangan untuk menyelamatkan manusia. Jalan
yang telah ditempuhNya dinyatakan oleh Rasul Paulus sebagai berikut :
” Walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan diriNya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia. ” – Filipi 2:6,7.
” Allah ... mengutus anakNya
sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa ..... (
untuk ) menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging. ” – Roma 8:3.
Artinya : Yesus yang memegang
hak ke-Allahan sama dengan Allah telah merelakan diriNya untuk tidak
mempertahankan kedudukanNya yang Mahatinggi itu. Ia telah memilih untuk
mengosongkan diriNya dari keilahianNya sendiri dan mengambil rupa manusia dengan
daging yang dikuasai dosa, agar manusia yang tidak berdaya dalam keadaan
dagingnya untuk menuruti huklum-hukum Allah, dapat diselamatkanNya dengan jalan Dia sendiri
mengalahkan dosa melalui penurutanNya kepada hukum-hukum Allah di dalam keadaan
daging Yang tidak berdaya itu.
Kata-kata ini akan kita
jelaskan dengan gambar-gambar dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tahap Yesus
meninggalkan kesetaraanNya dengan Allah untuk menjadi manusia dengan daging
yang sama dengan daging kita yang dikuasai dosa.
a -- Yesus
dalam kesetaraannya dengan Allah Bapa dan Roh Kudus.
b -- Yesus
tidak lagi mempertahankan kesetaraanNya dengan Allah Bapa dan Roh suci.
c -- Yesus
mengosongkan diriNya dari keilahianNya dan mengambil rupa yang sama dengan rupa
kita di dalam daging yang dikuasai dosa seperti daging kita.
Tahap kedua adalah tahap
Yesus, di dalam kemanusiaanNya, menyatukan diriNya dengan keilahian Roh Kudus
dan Allah Bapa, agar apa yang tidak dapat dilakukan oleh daging manusia dalam
kelemahannya, Yesus dapat mematahkan dosa oleh penurutanNya kepada hukum-hukum
Allah dengan kuasa dari Allah Bapa dan Roh Kudus.
a -- Yesus
dapat menghindarkan diri dari terjadinya keadaan ini, yang pada
umumnya telah di pilih oleh manusia, oleh
sebab itu Yesus berada di
bawah kendali Roh dan Allah Bapa sepenuhnya.
b -- Inilah
lukisan keadaan Yesus pada saat Ia hidup di dunia ini dalam
kemanusiaanNya.
Perlu sekali di perhatikan
bahwa keberhasilan Yesus dalam menundukkan kuasa kemauan kemanusiaanNya kepada
kuasa kemauan Roh Kudus dan Allah bapa tidak terletak pada keistimewaan ” kuasa
kemauan kemanusiaanNya ”, pun juga tidak terletak pada keilahianNya sendiri.
Kemenangan Yesus
sepenuhnya terletak pada kerendahanNya untuk mau mempelajari firman
Allah dan mempercayai segenap kebenaran yang dibentangkan oleh
firman tersebut. KerendahanNya dalam mau menerima kebenaran firman
Allah, membuat Roh Kudus dapat menguasai hidupNya.
Yesus adalah teladan kita
dalam kerendahan hati. Kalau saja kita mau mempelajari kerendahan hatiNya itu,
kita semua akan berada dalam kedudukan yang lebih baik untuk dapat dikendalikan
oleh Roh Kudus.
Oleh sebab itu, marilah kita
selalu menggunakan waktu kita untuk memikirkan jalan kemenangan yang telah
ditempuh oleh Yesus. Walaupun Ia adalah setara dengan Allah, Ia tidak memikirkan
bahwa kesetaraan itu perlu dipertahankan demi keselamatan manusia. Inilah yang
kita perlu pelajari selalu.
Agama bukanlah
pelajaran-pelajaran secara teori. Agama adalah praktek hidup sehari-hari!
Kemenangan kita tidak akan
datang dari bangku sekolah dan bangku gereja. Kemenangan kita akan datang dari
apa yang akan dihadapkan oleh Allah kepada kita di mana-mana pada setiap saat.
Jalan yang telah di pilih oleh Yesus biarlah menjadi jalan yang akan kita
lalui! Semoga Roh Kudus makin hari makin berkenan untuk berjalan bersama-sama
dengan kita!
Disadur ulang dari Seri Pelajaran Alkitab
& Roh Nubuat oleh alm. Gito Siswoyo Kadarman, Raya Dieng- Malang, SABAT 19 OKTOBER 1985
(Diketik oleh Janice & Delfirah Singkuang, CP-BSD,
January 2007)
blog publish by klavierlenk, agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar