17. Penyerahan
adalah menyerahkan diri kita, bukan menyerahkan dosa-dosa kita. Menyerahkan
dosa-dosa kita adalah hasil dari menyerahkan diri kita dan mencari TUHAN.
Pernahkah engkau membuat kebulatan tekad di tahun baru? Beberapa dari kita membuat kebulatan tekad tidak hanya pada saat tahun baru tetapi juga pada hari pertama setiap bulan, hari pertama setiap minggu, hari ulang tahun, awal tahun ajaran baru, dan pada saat kita pindah ke sebuah
Kebenaran melalui kebulatan tekad. “Mulai sekarang, aku akan…” atau, “Mulai sekarang, aku tidak akan…” Pernahkah engkau melakukannya? Pernahkah engkau merasa difrustasikan karena menemukan bahwa semua itu tidak berhasil?
Kita membicarakan mengenai penyerahan pada beberapa thesis berikut, dan salah satu dari prinsip-prinsip dasar dari penyerahan adalah bahwa jika hal itu tidak memasukkan segalanya, itu bukanlah penyerahan sama sekali. Satu-satunya jalan kita dapat menyerahkan segalanya adalah dengan menyerahkan diri kita. Menyerahkan diri adalah dasar dari penyerahan.
Ketika kekuatan Negara-Negara Poros menyerah pada akhir
Perang Dunia II, apa yang mereka serahkan? Apakah mereka menyerahkan hanya
senjata-senjata dan amunisi mereka? Apakah mereka hanya menyerahkan tank-tank
dan granat-granat mereka? Apakah mereka hanya menyerahkan seragam-seragam dan
logistik mereka? Atau apakah mereka dituntut untuk menyerahkan diri mereka? Dan
ketika mereka menyerahkan diri mereka, maka itu secara otomatis juga
menyerahkan senjata-senjata, bom-bom dan tank-tank dan semua yang mereka
miliki.
Penyerahan tidak dapat dilakukan secara sepotong-sepotong. Tidak ada yang namanya penyerahan parsial (sebahagian-sebahagian). Adalah lebih tidak mungkin untuk menyerah secara sebahagian-sebahagian dari pada mungkin untuk hamil sedikit. Apakah engkau begitu atau tidak. Tidak ada daerah netral bagimu.
Jika engkau mempelajari apa yang dikatakan tulisan-tulisan yang diinspirasikan kepada gereja, engkau akan menemukan hal itu digambarkan dalam istilah “semua atau tidak sama sekali”.
Kristus
menuntut penyerahan yang menyeluruh dan tidak bersisa. Lihat Selected
Messages, jilid 1, hlm. 110. Penyerahan yang tanpa syarat. Lihat Testimonies, vol. 4, hlm. 120.
Penyerahan sepenuhnya. Lihat The Ministry
of Healing, hlm. 473. Daftar itu berlanjut dan terus berlanjut.
Ketika kita membicarakan tentang penyerahan, kita sedang menggunakan sebuah istilah yang tidak digunakan Alkitab King James Version, walaupun ide tentang penyerahan ditemukan di
Testimonies, vol. 9, hlm. 182, 183, menempatkannya dalam cara ini:
“Setiap orang akan mengalami pergumulan melawan dosa di hatinya. Ini
seringkali merupakan pekerjaan yang menyakitkan dan membuat tawar hati; karena,
saat kita melihat kecacatan dalam tabiat kita, kita tetap melihat pada
cacat-cacat itu, pada saat seharusnya kita melihat pada Yesus dan mengenakan
jubah kebenaran-Nya. Setiap orang yang memasuki gerbang mutiara kota Allah akan
memasukinya sebagai pemenang, dan kemenangannya yang terbesar yang pernah
diraihnya adalah menaklukkan diri.”
Menyerah dan iman berhubungan erat. Hanya pada saat kita mempercayai TUHAN dan menyerah, atau menyerahkan diri kita, kepada-Nya, kita bergantung pada-Nya dari pada bergantung pada diri kita. Dengan penyerahan kepada-Nya, kita memberikan Dia kendali. Dia kemudian dapat bekerja di dalam kita untuk mau melakukan apa yang menyenangkan-Nya.
Tesis 3 : Mencari Yesus
tesis 4 : Kekristenan dan Keselamatan tidak didasarkan pada apa yang engkau lakukan, tetapi pada siapa yang engkau kenal.
Tesis 5 : Berbuat benar dengan cara tidak berbuat salah sama dengan tidak berbuat benar.
Tesis 6 : Kebenaran akan membuatmu bermoral, tetapi moralitas tidak akan membuatmu benar.
7. Perbuatan-perbuatan baik kita tidak ada hubungannya dengan alasan agar kita diselamatkan. Perbuatan-perbuatan jahat kita tidak ada hubungan-nya dengan alasan agar kita dibinasakan.
8. Setiap orang dilahirkan penuh dosa
tesis 4 : Kekristenan dan Keselamatan tidak didasarkan pada apa yang engkau lakukan, tetapi pada siapa yang engkau kenal.
Tesis 5 : Berbuat benar dengan cara tidak berbuat salah sama dengan tidak berbuat benar.
Tesis 6 : Kebenaran akan membuatmu bermoral, tetapi moralitas tidak akan membuatmu benar.
7. Perbuatan-perbuatan baik kita tidak ada hubungannya dengan alasan agar kita diselamatkan. Perbuatan-perbuatan jahat kita tidak ada hubungan-nya dengan alasan agar kita dibinasakan.
8. Setiap orang dilahirkan penuh dosa
9. TUHAN tidak menuntut pertanggungjawaban kita karena dilahirkan penuh dosa.
10. Kita tidak berdosa karena melakukan dosa. Kita melakukan dosa karena kita orang berdosa.
11. Dosa (tunggal)—hidup terpisah dari Allah, menghasilkan dosa-dosa (jamak)—melakukan hal-hal yang salah.
12. Siapapun yang hidup terpisah dari Allah, hidup di dalam dosa.
13. Definisi terbaik untuk iman adalah percaya (trust)
14. Pengenalan akan Allah menghasilkan kepercayaan (trusting) kepada Allah
15. Iman adalah buah Roh Kudus
16. Pemikiran positif tidak menghasilkan iman sejati, tetapi iman akan menghasilkan pemikiran positif.
10. Kita tidak berdosa karena melakukan dosa. Kita melakukan dosa karena kita orang berdosa.
11. Dosa (tunggal)—hidup terpisah dari Allah, menghasilkan dosa-dosa (jamak)—melakukan hal-hal yang salah.
12. Siapapun yang hidup terpisah dari Allah, hidup di dalam dosa.
13. Definisi terbaik untuk iman adalah percaya (trust)
14. Pengenalan akan Allah menghasilkan kepercayaan (trusting) kepada Allah
15. Iman adalah buah Roh Kudus
16. Pemikiran positif tidak menghasilkan iman sejati, tetapi iman akan menghasilkan pemikiran positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar