Senin, 13 Februari 2017

KELUARLAH DARI KOTA-KOTA!

KELUARLAH DARI KOTA-KOTA!

(Out of the Cities)

Ellen G. White

(Sumber: Our Firm Foundation, Desember 2001, hlm.8-10)


Mengingat serangan-serangan teroris di kota-kota di USA, dan juga masalah-masalah lainnya di kota-kota, kami menghadirkan beberapa nasihat Ellen G. White dalam bentuk “Tanya-Jawab.” –Penyunting.


TANYA: Apakah yang telah dinyatakan oleh Tuhan tentang masa de-pan kota-kota di dunia?

“Terang telah diberikan kepada saya bahwa kota-kota akan dipenuhi dengan kekacauan, kekerasan, dan kejahatan, dan bahwa perkara-perkara ini akan meningkat hingga akhir sejarah bumi ini.”1
          Catatan kejahatan dan pelanggaran di kota-kota besar di negeri ini adalah luar biasa. Kejahatan orang jahat hampir tidak dapat diper-caya. Semakin banyak kota menjadi seperti Sodom dalam pandang-an Surga. Kejahatan menjadi sedemikian meningkat sehingga orang banyak semakin mendekati titik batas dalam pengalaman pribadi me-reka, dan di luar batas itu, akan menjadi sangat sulit untuk menjang-kau mereka dengan pengetahuan yang menyelamatkan dari peka-baran malaikat ketiga. Musuh jiwa-jiwa sedang bekerja dengan cara yang amat penuh keahlian untuk memperoleh penguasaan penuh atas pikiran manusia; dan apa yang harus dilakukan oleh para hamba Tuhan  untuk memperingatkan dan mempersiapkan manusia bagi ha-ri penghakiman, haruslah dilakukan segera.”2

TANYA: Di samping peningkatan kejahatan dan kerusakan moral, apa lagi yang telah dinyatakan oleh Tuhan tentang kota-kota?

“Saatnya telah dekat ketika kota-kota besar akan disapu, dan semua orang haruslah diperingatkan tentang penghukuman-penghukuman yang akan datang.”3
          “Saya diperintahkan untuk menyatakan pekabaran bahwa kota-kota yang penuh dengan pelanggaan, dan dalam puncak dosanya, akan dihancurkan dengan gempa bumi, dengan api, dengan banjir. Seluruh dunia akan diperingatkan bahwa ada satu Tuhan yang akan menyatakan wewenangNya sebagai Tuhan. Alat-alatNya yang tidak tampak akan menyebabkan kehancuran, kekurangan, dan kematian. Seluruh kekayaan yang dikumpulkan akan menjadi tidak berarti apa-apa.”4

TANYA: Apakah akibat dari keadaan-keadaan ini terhadap keluarga saya jikalau saya masih tinggal di kota?

“Dunia berakhir, kota-kota menjadi tempat panas bagi segala kejahat-an. Pada setiap tangah tampaklah pemandangan dan suara kejahat-an. Di mana-mana terdapat daya pikat terhadap sensualitas dan ke-jahatan. air pasang korupsi dan kejahatan semakin membesar. Se-tiap hari terjadi catatan kejahatan—perampokan, pembunuhan, bu-nuh diri, dan kejahatan-kejahatan yang tidak dapat disebutkan nama-nya.
          “Kehidupan di kota-kota adalah palsu dan permukaan. Nafsu kuata untuk memperoleh uang, arus pelesiran dan mencari kese-nangan, haus pamer, kekayaan dan kemewahan, kesemuanya ada-lah kekuatan-kekuatan yang, jika bergabung dengan kelompok orang dalam jumlah besar, akan membelokkan pikiran dari tujuan hidup yang sejati. Semua itu adalah pintu masuk kepada ribuan kejahatan. terhadap orang muda kekuatan ini hampir tidak dapat dilawan.
“Salah satu pencobaan yang paling halus dan berbahaya yang mengepung anak-anak dan orangmuda di kota-kota adalah kesukaan akan pelesiran. Liburan ada banyak jumlahnya; permainan dan pacu-an kuda menarik ribuan orang, dan arus kegembiraan dan hiruk pikuk menarik mereka menjauh dari kewajiban hidup yang tenang. Uang yang seharusnya disimpan untuk penggunaan yang lebih baik diham-bur-hamburkan bagi pelesiran.”5
“Pria dan wanita yang hidup di kota-kota ini segera menjadi se-makin terikat dalam hubungan-hubungan bisnis. Mereka bertindak li-ar dalam pendirian gedung-gedung yang menaranya menjulang tinggi mencapai langit. Pikiran mereka dipenuhi dengan perancangan-pe-rancangan dan perencanaan-perencanaan yang penuh ambisi.”6

TANYA: Bagaimanakah seharusnya keluarga-keluarga yang hidup di kota-kota menanggapi hal ini?

“Para orangtua  berkumpul dengan keluarga mereka di kota-kota ka-rena mereka menganggap lebih mudah untuk memperoleh kehidup-an di sana dibandingkan dengan di pedesaan. Anak-anak yang tidak memiliki kegiatan ketika tidak bersekolah, memperoleh pendidikan ja-lanan. Melalui perkumpulan yang jahat mereka memperoleh kebiasa-an jahat dan buruk. Orangtua mereka melihat semuanya ini; namun dibutuhkan suatu pengorbanan untuk memperbaiki kesalahan mere-ka, dan mereka bertahan di sana, hingga Setan memperoleh pengua-saan penuh atas ana-anak mereka. Lebih baik mengorbanankan se-gala sesuatu dan segala kepentingan dunia ini daripada membahaya-kan jiwa-jiwa berharga yang dipercayakan dalam tanggung jawab an-da. Mereka akan dikepung oleh pencobaan-pencobaan, dan haruslah diajar untuk menghadapinya; namun menjadi kewajiban anda untuk memutus setiap pengaruh, untuk mematahkan setiap kebiasaan, un-tuk melepaskan setiap ikatan, yang menjauhkan anda dari penyerah-an diri anda dan keluarga anda kepada Tuhan secara paling bebas, terbuka dan sepenuh hati.
          “Gantinya kota-kota yang penuh sesak, carilah tempat dengan keadaan tenang di mana anak-anak anda sejauh mungkin akan dilin-dungi dari pencobaan, dan di sana, didiklah dan latihlah mereka un-tuk berguna... Semua orang yang menginginkan untuk menghindar-kan dari hukuman Sodom haruslah menghindari jalan yang memba-wa penghakiman Tuhan terhadap kota yang jahat itu.7
          “Keluarlah dari kota-kota, keluarlah dari kota-kota!”... Inilah pe-kabaran yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya. Gempa bumi akan segera datang; banjir akan datang; dan kita tidak boleh mene-tap di kota-kota yang jahat, di mana musuh-musuh dilayani dalam se-gala cara, dan di mana Tuhan begitu sering dilupakan. Tuhan meng-hendaki agar kita memiliki pandangan mata rohani yang jelas. Kita harus cepat dalam menangkap adanya bahaya yang akan mengikuti pendirian lembaga-lembaga di kota-kota yang jahat. Kita harus mem-buat rencana-rencana yang bijaksana untuk memperingatkan kota-kota, dan pada saat yang sama hidup di tempat di mana kita dapat melindungi anak-anak kita dan diri kita sendiri dari pengaruh-penga-ruh yang meracuni dan merusak moral yang begitu meluas di tempat-tempat seperti itu.”8
          “Saya tidak dapat tidur hingga lewat pukul dua pagi ini. Sema-lam saya menghadiri pertemuan. Saya memohon kepada beberapa keluarga untuk menyediakan diri mereka melalui sarana yang ditun-juk oleh Tuhan, dan keluar dari kota-kota untuk menyelamatkan anak -anak mereka. Sebagian dari mereka berputar-putar, tidak membuat usaha-usaha yang jelas.
          “Malaikat belas kasihan mendesak Lut dan istrinya dan anak-anak perempuannya dengan memegang tangan mereka. Seandainya Lut bergegas seperti yang dikehendaki oleh Tuhan, istrinya tentulah tidak menjadi tiang garam. Lut memiliki terlalu banyak roh menunda-nunda. Janganlah kita menjadi seperti dia. Suara yang sama yang memperingatkan Lut untuk meninggalkan Sodom, sekarang mende-sak kita, “Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu daripadanya... dan janganlah menjamah apa yang najis.” 2 Korintus 6:17. Orang-orang  menuruti peringatan ini akan menemukan perlin-dungan. Biarlah setiap orang menjadi terjaga lebar bagi dirinya sen-diri, dan berusaha untuk menyelamatkan keluarganya. Biarlah ia mempersenjatai dirinya bagi pekerjaan ini. Tuhan akan menyatakan dari satu titik kepada titik yang lain tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.”9

TANYA: Mengapa rumah di pedesaan lebih diinginkan?

“Keadaan lingkungan fisik di kota-kota seringkali berbahaya bagi ke-sehatan. Kontak terus menerus dengan penyakit, keadaan udara yang kotor, air tidak bersih, makanan kotor, tempat tinggal yang ge-lap, penuh sesak dan tidak sehat adalah sebagiand ari berbagai ke-jahatan yang harus dihadapi.
          “Bukanlah tujuan Tuhan bahwa orang-orang harus berdesak-desakan di kota-kota, berkerumun di teras-teras jalanan dan tempat-tempat tinggal yang sempit. Pada mulanya, Ia menempatkan orang-tua pertama kita di tengah-tengah pemandangan dan suara-suara yang penuh keindahan. Ia menghendaki agar kita bersukacita di da-lamnya pada saat ini. Semakin dekat kita menjadi selaras dengan rencana Tuhan yang mula-mula, semakin mendukung keadaan kita untuk memperoleh kesehatan tubuh, dan pikiran dan jiwa.”10
          “Baiklah bagimu untuk meninggalkan perkara-perkara yang me-nekan dan mencari istirahat di pedesaan, di mana tidak ada penga-ruh yang sedemikian kuat bagi kerusakan moral bagi orang muda.
          “Benar, anda tidak sepenuhnya akan bebas dari gangguan dan perkara-perkara yang menekan di pedesaan; namun di sana anda akan menghindarkan dari banyak kejahatan, dan menutup pintu ter-hadap banjir pencobaan yang mengancam untuk menguasai pikiran anak-anak. Mereka perlu berkegiatan dan variasi. Keadaan rumah yang sama terus menerus menyebabkan mereka tidak nyaman dan gelisah, dan mereka menjadi jatuh ke dalam kebiasaan berkumpul dengan anak-anak nakal di kota, sehingga memperoleh pendidikan jalanan.”11
          “Ketika kuasa yang dimiliki oleh para raja dipersekutukan kepa-da kebaikan, itu karena orang yang bertanggung jawab berada di ba-wah tuntunan ilahi. Ketika kuasa itu dipersekutukan kepada kejahat-an, itu dipersekutukan kepada alat-alat setan, dan akan bekerja untuk membinasakan orang-orang yang menjadi milik Tuhan. Dunia Protes-tan telah mendirikan sebuah sabat berhala di tempat di mana Sabat Tuhan seharusnya berada, dan mereka menapaki jejak langkah Ke-pausan. Karena alasan inilah maka saya melihat perlunya bagi umat Tuhan untuk pindah keluar dari kota-kota menuju tempat-tempat te-nang di pedesaan, di mana mereka dapat mengolah tanah dan me-menuhi kebutuhan sendiri. Maka mereka dapat membesarkan anak-anak mereka dengan kebiasaan-kebiasaan sederhana dan sehat. Saya melihat perlunya bergegas mempersiapkan segala sesuatunya menghadapi krisis ini.”12

TANYA: Apakah kita memperoleh manfaat-manfaat dari kehidupan di pedesaan melalui contoh-contoh dalam Alkitab?

“Bacalah kisah Abraham, Yakub, dan Yusuf, dan Musa, Daud dan Elisa. Pelajarilah kehidupan orang-orang selanjutnya yang memiliki kedudukan yang paling mulia dalam kepercayaan dan tanggung ja-wab, orang-orang yang pengaruhnya paling efektif bagi pengangkat-an dunia.
          “Berapa banyakkah dari orang-orang ini yang dibesarkan di ru-mah-rumah pedesaan? Mereka hampir tidak mengenal kemewahan. Mereka tidak menghabiskan masa muda mereka dengan pelesiran. Banyak yang dipaksa untuk bergumul dengan kemiskinan dan kerja keras. Mereka sejak dini belajar bekerja, dan kehidupan aktif mereka di udara terbuka memberikan kebugaran dan kelenturan dalam selu-ruh kemampuan mereka. Dipaksa untuk bergantung kepada sumber yang mereka miliki, mereka belajar untuk melawan kesulitan-kesulit-an dan rintangan-rintangan, dan mereka memperoleh keberanian dan ketahanan. Mereka belajar pelajaran untuk bergantung pada diri sen-diri dan penguasaan diri. Dilindungi dalam tingkatan yang tinggi dari perhubungan dengan kejahatan, mereka puas dengan kesenangan alam dan persahabatan yang utuh. Mereka memiliki selera sederha-na dan kebiasaan bertarak. Mereka diatur oleh prinsip, dan mereka bertumbuh murni dan kuat dan jujur. Ketika dipanggil untuk bekerja seumur hidup, mereka membawa bersamanya kuasa fisik dan men-tal, semangat hidup,kemampuan untuk membuat rencana dan melak-sanakannya, dan ketahanan dalam melawan kejahatan, yang menja-dikan mereka suatu kuasa psitif bagi kebaikan di dalam dunia.”13

TANYA: Jikalau kita hidup di pedesaan, bagaimanakah cara mengin-jili kota-kota? Bukankah kita juga harus hidup di tengah-tengah orang banyak agar dapat menjadi saksi kepada mereka?

“Ketika kejahatan berlimpah di sebuah bangsa, selalu terdengar sua-ra yang memberikan peringatan dan petunjuk, seperti suara Lut ter-dengar di Sodom. Namun Lut seharusnya dapat menyelamatkan ke-luarganya dari banyak kejahatan seandainya ia tidak bertempat ting-gal di kota yang telah rusak dan jahat itu. Yang dilakukan Lut dan ke-luarganya di Sodom seharusnya dapat dilakukan mereka, bahkan ji-kalau mereka tinggal di suatu tempat yang berjarak jauh dari kota itu. Henokh berjalan bersama Tuhan, namun ia tidak hidup di tengah-te-ngah kota yang rusak oeh segala jenis kejahatan dan kekerasan, ti-dak seperti yang dilakukan Lut di kota Sodom.”14
          “Ia [Henokh] tidak berdiam bersama orang-orang jahat. Ia tidak bertempat tinggal di Sodom. Ia menempatkan dirinya dan keluarga-nya di mana udara adalah sebersih mungkin. Kemudian sekali-sekali ia pergi kepada penduduk dunia dengan pekabaran yang diberikan oleh Tuhan. Setiap kunjungan yang dilakukannya adalah menyakit-kan baginya. Ia melihat dan memahami tentang menularnya dosa. Setelah menyampaikan pekabarannya, ia selalu kembali ke tempat peristirahatannya bersama beberapa orang yang telah menerima pe-ringatan itu. Sebagian dari mereka menjadi pemenang, dan mati se-belum Air Bah datang. Namun sebagian dari mereka hidup begitu la-ma dalam pengaruh dosa yang merusak sehingga mereka tidak da-pat mempertahankan kebenaran.”15

TANYA: Kedengarannya seolah-olah umat Masehi Advent Hari Ketu-juh yang takut akan Tuhan harus membuat rencana keluar dari kota-kota. Bagaimanakah kita dapat mengetahui kapan dan bagaimana caranya untuk pergi, dan apakah kewajiban kita hingga kita dapat ke-luar dari kota?

“Dengan berlalunya waktu, semakin lama umat kita semakin harus segera meninggalkan kota-kota. Selama bertahun-tahun kita telah diperintahkan bahwa saudara dan saudari, dan khususnya keluarga dengan anak-anak, harus merencanakan untuk meninggalkan kota-kota ketika ja-lan terbuka di hadapan mereka untuk melakukannya. Banyak orang yang harus bekerja dengan sepenuh hati untuk mem-bantu membukakan jalan. Namun sampai saatnya memungkinkan untuk mereka pindah, sepanjang mereka masih tinggal di kota, mere-ka haruslah menjadi yang paling aktif dalam melakukan pekerjaan misionaris, betapapun terbatasnya ruang pengaruh mereka. Ketika mereka menyerahkan talenta dan diri sepenuhnya kepada Tuhan untuk digunakan sebagaimana yang ditunjukkanNya; ketika mereka memusatkan perhatian mereka dengan terlibat dalam pekerjaan mi-sionaris praktis di manapun ada kesempatan, Tuhan akan member-kati mereka dengan hikmat dan pengertian, dan pada jalan dan wak-tuNya Ia akan menjadikan mereka mampu untuk menempatkan diri mereka di mana mereka tidak akan dikelilingi terus menerus oleh pe-ngaruh yang meracuni dari kehidupan kota modern.”16

Acuan:
1   Testimonies, vol. 7, 84.
2   Evangelism, 25
3   The Adventist Home, 136.
4   Evangelism, 27.
5   The Ministry of Healing, 364.
6   Evangelism, 27
7   Testimonies, vol. 5, 232-233.
8   Life Sketches, 409-410.
9   Selected Messages, buku 2, 354.
10 The Ministry of Healing, 365.
11 Testimonies, vol. 4, 136.
12 Selected Messages, buku 2, 359.
13 The Ministry of Healing, 366.
14 Evangelism, 78.
15 The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 1, 1087-1088.

16 Review and Herald, 27 September 1906.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar