KELUARLAH
DARI KOTA-KOTA!
(Out of
the Cities)
Ellen G.
White
(Sumber: Our Firm Foundation, Desember 2001,
hlm.8-10)
Mengingat
serangan-serangan teroris di kota-kota di USA, dan juga masalah-masalah lainnya
di kota-kota, kami menghadirkan beberapa nasihat Ellen G. White dalam bentuk
“Tanya-Jawab.” –Penyunting.
TANYA: Apakah yang telah
dinyatakan oleh Tuhan tentang masa de-pan kota-kota di dunia?
“Terang telah diberikan kepada saya bahwa
kota-kota akan dipenuhi dengan kekacauan, kekerasan, dan kejahatan, dan bahwa
perkara-perkara ini akan meningkat hingga akhir sejarah bumi ini.”1
Catatan
kejahatan dan pelanggaran di kota-kota besar di negeri ini adalah luar biasa.
Kejahatan orang jahat hampir tidak dapat diper-caya. Semakin banyak kota
menjadi seperti Sodom dalam pandang-an Surga. Kejahatan menjadi sedemikian
meningkat sehingga orang banyak semakin mendekati titik batas dalam pengalaman
pribadi me-reka, dan di luar batas itu, akan menjadi sangat sulit untuk menjang-kau
mereka dengan pengetahuan yang menyelamatkan dari peka-baran malaikat ketiga.
Musuh jiwa-jiwa sedang bekerja dengan cara yang amat penuh keahlian untuk
memperoleh penguasaan penuh atas pikiran manusia; dan apa yang harus dilakukan
oleh para hamba Tuhan untuk
memperingatkan dan mempersiapkan manusia bagi ha-ri penghakiman, haruslah
dilakukan segera.”2
TANYA: Di samping
peningkatan kejahatan dan kerusakan moral, apa lagi yang telah dinyatakan oleh
Tuhan tentang kota-kota?
“Saatnya telah dekat ketika kota-kota besar
akan disapu, dan semua orang haruslah diperingatkan tentang
penghukuman-penghukuman yang akan datang.”3
“Saya
diperintahkan untuk menyatakan pekabaran bahwa kota-kota yang penuh dengan
pelanggaan, dan dalam puncak dosanya, akan dihancurkan dengan gempa bumi,
dengan api, dengan banjir. Seluruh dunia akan diperingatkan bahwa ada satu
Tuhan yang akan menyatakan wewenangNya sebagai Tuhan. Alat-alatNya yang tidak
tampak akan menyebabkan kehancuran, kekurangan, dan kematian. Seluruh kekayaan
yang dikumpulkan akan menjadi tidak berarti apa-apa.”4
TANYA: Apakah akibat dari
keadaan-keadaan ini terhadap keluarga saya jikalau saya masih tinggal di kota?
“Dunia berakhir, kota-kota menjadi tempat
panas bagi segala kejahat-an. Pada setiap tangah tampaklah pemandangan dan
suara kejahat-an. Di mana-mana terdapat daya pikat terhadap sensualitas dan ke-jahatan.
air pasang korupsi dan kejahatan semakin membesar. Se-tiap hari terjadi catatan
kejahatan—perampokan, pembunuhan, bu-nuh diri, dan kejahatan-kejahatan yang
tidak dapat disebutkan nama-nya.
“Kehidupan
di kota-kota adalah palsu dan permukaan. Nafsu kuata untuk memperoleh uang,
arus pelesiran dan mencari kese-nangan, haus pamer, kekayaan dan kemewahan,
kesemuanya ada-lah kekuatan-kekuatan yang, jika bergabung dengan kelompok orang
dalam jumlah besar, akan membelokkan pikiran dari tujuan hidup yang sejati.
Semua itu adalah pintu masuk kepada ribuan kejahatan. terhadap orang muda
kekuatan ini hampir tidak dapat dilawan.
“Salah satu pencobaan
yang paling halus dan berbahaya yang mengepung anak-anak dan orangmuda di
kota-kota adalah kesukaan akan pelesiran. Liburan ada banyak jumlahnya;
permainan dan pacu-an kuda menarik ribuan orang, dan arus kegembiraan dan hiruk
pikuk menarik mereka menjauh dari kewajiban hidup yang tenang. Uang yang
seharusnya disimpan untuk penggunaan yang lebih baik diham-bur-hamburkan bagi
pelesiran.”5
“Pria dan wanita yang
hidup di kota-kota ini segera menjadi se-makin terikat dalam hubungan-hubungan
bisnis. Mereka bertindak li-ar dalam pendirian gedung-gedung yang menaranya
menjulang tinggi mencapai langit. Pikiran mereka dipenuhi dengan perancangan-pe-rancangan
dan perencanaan-perencanaan yang penuh ambisi.”6
TANYA: Bagaimanakah
seharusnya keluarga-keluarga yang hidup di kota-kota menanggapi hal ini?
“Para orangtua berkumpul dengan keluarga mereka di kota-kota
ka-rena mereka menganggap lebih mudah untuk memperoleh kehidup-an di sana
dibandingkan dengan di pedesaan. Anak-anak yang tidak memiliki kegiatan ketika
tidak bersekolah, memperoleh pendidikan ja-lanan. Melalui perkumpulan yang
jahat mereka memperoleh kebiasa-an jahat dan buruk. Orangtua mereka melihat
semuanya ini; namun dibutuhkan suatu pengorbanan untuk memperbaiki kesalahan
mere-ka, dan mereka bertahan di sana, hingga Setan memperoleh pengua-saan penuh
atas ana-anak mereka. Lebih baik mengorbanankan se-gala sesuatu dan segala
kepentingan dunia ini daripada membahaya-kan jiwa-jiwa berharga yang
dipercayakan dalam tanggung jawab an-da. Mereka akan dikepung oleh
pencobaan-pencobaan, dan haruslah diajar untuk menghadapinya; namun menjadi
kewajiban anda untuk memutus setiap pengaruh, untuk mematahkan setiap
kebiasaan, un-tuk melepaskan setiap ikatan, yang menjauhkan anda dari penyerah-an
diri anda dan keluarga anda kepada Tuhan secara paling bebas, terbuka dan
sepenuh hati.
“Gantinya
kota-kota yang penuh sesak, carilah tempat dengan keadaan tenang di mana
anak-anak anda sejauh mungkin akan dilin-dungi dari pencobaan, dan di sana,
didiklah dan latihlah mereka un-tuk berguna... Semua orang yang menginginkan
untuk menghindar-kan dari hukuman Sodom haruslah menghindari jalan yang memba-wa
penghakiman Tuhan terhadap kota yang jahat itu.7
“Keluarlah
dari kota-kota, keluarlah dari kota-kota!”... Inilah pe-kabaran yang telah
diberikan oleh Tuhan kepada saya. Gempa bumi akan segera datang; banjir akan
datang; dan kita tidak boleh mene-tap di kota-kota yang jahat, di mana
musuh-musuh dilayani dalam se-gala cara, dan di mana Tuhan begitu sering
dilupakan. Tuhan meng-hendaki agar kita memiliki pandangan mata rohani yang
jelas. Kita harus cepat dalam menangkap adanya bahaya yang akan mengikuti
pendirian lembaga-lembaga di kota-kota yang jahat. Kita harus mem-buat
rencana-rencana yang bijaksana untuk memperingatkan kota-kota, dan pada saat
yang sama hidup di tempat di mana kita dapat melindungi anak-anak kita dan diri
kita sendiri dari pengaruh-penga-ruh yang meracuni dan merusak moral yang
begitu meluas di tempat-tempat seperti itu.”8
“Saya
tidak dapat tidur hingga lewat pukul dua pagi ini. Sema-lam saya menghadiri
pertemuan. Saya memohon kepada beberapa keluarga untuk menyediakan diri mereka
melalui sarana yang ditun-juk oleh Tuhan, dan keluar dari kota-kota untuk
menyelamatkan anak -anak mereka. Sebagian dari mereka berputar-putar, tidak
membuat usaha-usaha yang jelas.
“Malaikat
belas kasihan mendesak Lut dan istrinya dan anak-anak perempuannya dengan
memegang tangan mereka. Seandainya Lut bergegas seperti yang dikehendaki oleh
Tuhan, istrinya tentulah tidak menjadi tiang garam. Lut memiliki terlalu banyak
roh menunda-nunda. Janganlah kita menjadi seperti dia. Suara yang sama yang
memperingatkan Lut untuk meninggalkan Sodom, sekarang mende-sak kita,
“Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu daripadanya... dan
janganlah menjamah apa yang najis.” 2 Korintus 6:17. Orang-orang menuruti peringatan ini akan menemukan perlin-dungan.
Biarlah setiap orang menjadi terjaga lebar bagi dirinya sen-diri, dan berusaha
untuk menyelamatkan keluarganya. Biarlah ia mempersenjatai dirinya bagi
pekerjaan ini. Tuhan akan menyatakan dari satu titik kepada titik yang lain
tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.”9
TANYA: Mengapa rumah di
pedesaan lebih diinginkan?
“Keadaan lingkungan fisik di kota-kota
seringkali berbahaya bagi ke-sehatan. Kontak terus menerus dengan penyakit,
keadaan udara yang kotor, air tidak bersih, makanan kotor, tempat tinggal yang
ge-lap, penuh sesak dan tidak sehat adalah sebagiand ari berbagai ke-jahatan
yang harus dihadapi.
“Bukanlah
tujuan Tuhan bahwa orang-orang harus berdesak-desakan di kota-kota, berkerumun
di teras-teras jalanan dan tempat-tempat tinggal yang sempit. Pada mulanya, Ia
menempatkan orang-tua pertama kita di tengah-tengah pemandangan dan suara-suara
yang penuh keindahan. Ia menghendaki agar kita bersukacita di da-lamnya pada
saat ini. Semakin dekat kita menjadi selaras dengan rencana Tuhan yang
mula-mula, semakin mendukung keadaan kita untuk memperoleh kesehatan tubuh, dan
pikiran dan jiwa.”10
“Baiklah
bagimu untuk meninggalkan perkara-perkara yang me-nekan dan mencari istirahat
di pedesaan, di mana tidak ada penga-ruh yang sedemikian kuat bagi kerusakan
moral bagi orang muda.
“Benar,
anda tidak sepenuhnya akan bebas dari gangguan dan perkara-perkara yang menekan
di pedesaan; namun di sana anda akan menghindarkan dari banyak kejahatan, dan menutup
pintu ter-hadap banjir pencobaan yang mengancam untuk menguasai pikiran
anak-anak. Mereka perlu berkegiatan dan variasi. Keadaan rumah yang sama terus
menerus menyebabkan mereka tidak nyaman dan gelisah, dan mereka menjadi jatuh
ke dalam kebiasaan berkumpul dengan anak-anak nakal di kota, sehingga
memperoleh pendidikan jalanan.”11
“Ketika
kuasa yang dimiliki oleh para raja dipersekutukan kepa-da kebaikan, itu karena
orang yang bertanggung jawab berada di ba-wah tuntunan ilahi. Ketika kuasa itu
dipersekutukan kepada kejahat-an, itu dipersekutukan kepada alat-alat setan,
dan akan bekerja untuk membinasakan orang-orang yang menjadi milik Tuhan. Dunia
Protes-tan telah mendirikan sebuah sabat berhala di tempat di mana Sabat Tuhan
seharusnya berada, dan mereka menapaki jejak langkah Ke-pausan. Karena alasan
inilah maka saya melihat perlunya bagi umat Tuhan untuk pindah keluar dari
kota-kota menuju tempat-tempat te-nang di pedesaan, di mana mereka dapat
mengolah tanah dan me-menuhi kebutuhan sendiri. Maka mereka dapat membesarkan
anak-anak mereka dengan kebiasaan-kebiasaan sederhana dan sehat. Saya melihat
perlunya bergegas mempersiapkan segala sesuatunya menghadapi krisis ini.”12
TANYA: Apakah kita
memperoleh manfaat-manfaat dari kehidupan di pedesaan melalui contoh-contoh
dalam Alkitab?
“Bacalah kisah Abraham, Yakub, dan Yusuf, dan
Musa, Daud dan Elisa. Pelajarilah kehidupan orang-orang selanjutnya yang
memiliki kedudukan yang paling mulia dalam kepercayaan dan tanggung ja-wab,
orang-orang yang pengaruhnya paling efektif bagi pengangkat-an dunia.
“Berapa
banyakkah dari orang-orang ini yang dibesarkan di ru-mah-rumah pedesaan? Mereka
hampir tidak mengenal kemewahan. Mereka tidak menghabiskan masa muda mereka
dengan pelesiran. Banyak yang dipaksa untuk bergumul dengan kemiskinan dan
kerja keras. Mereka sejak dini belajar bekerja, dan kehidupan aktif mereka di
udara terbuka memberikan kebugaran dan kelenturan dalam selu-ruh kemampuan
mereka. Dipaksa untuk bergantung kepada sumber yang mereka miliki, mereka belajar
untuk melawan kesulitan-kesulit-an dan rintangan-rintangan, dan mereka
memperoleh keberanian dan ketahanan. Mereka belajar pelajaran untuk bergantung
pada diri sen-diri dan penguasaan diri. Dilindungi dalam tingkatan yang tinggi
dari perhubungan dengan kejahatan, mereka puas dengan kesenangan alam dan
persahabatan yang utuh. Mereka memiliki selera sederha-na dan kebiasaan
bertarak. Mereka diatur oleh prinsip, dan mereka bertumbuh murni dan kuat dan
jujur. Ketika dipanggil untuk bekerja seumur hidup, mereka membawa bersamanya
kuasa fisik dan men-tal, semangat hidup,kemampuan untuk membuat rencana dan
melak-sanakannya, dan ketahanan dalam melawan kejahatan, yang menja-dikan
mereka suatu kuasa psitif bagi kebaikan di dalam dunia.”13
TANYA: Jikalau kita hidup
di pedesaan, bagaimanakah cara mengin-jili kota-kota? Bukankah kita juga harus
hidup di tengah-tengah orang banyak agar dapat menjadi saksi kepada mereka?
“Ketika kejahatan berlimpah di sebuah bangsa,
selalu terdengar sua-ra yang memberikan peringatan dan petunjuk, seperti suara
Lut ter-dengar di Sodom. Namun Lut seharusnya dapat menyelamatkan ke-luarganya
dari banyak kejahatan seandainya ia tidak bertempat ting-gal di kota yang telah
rusak dan jahat itu. Yang dilakukan Lut dan ke-luarganya di Sodom seharusnya
dapat dilakukan mereka, bahkan ji-kalau mereka tinggal di suatu tempat yang
berjarak jauh dari kota itu. Henokh berjalan bersama Tuhan, namun ia tidak
hidup di tengah-te-ngah kota yang rusak oeh segala jenis kejahatan dan
kekerasan, ti-dak seperti yang dilakukan Lut di kota Sodom.”14
“Ia
[Henokh] tidak berdiam bersama orang-orang jahat. Ia tidak bertempat tinggal di
Sodom. Ia menempatkan dirinya dan keluarga-nya di mana udara adalah sebersih
mungkin. Kemudian sekali-sekali ia pergi kepada penduduk dunia dengan pekabaran
yang diberikan oleh Tuhan. Setiap kunjungan yang dilakukannya adalah menyakit-kan
baginya. Ia melihat dan memahami tentang menularnya dosa. Setelah menyampaikan
pekabarannya, ia selalu kembali ke tempat peristirahatannya bersama beberapa
orang yang telah menerima pe-ringatan itu. Sebagian dari mereka menjadi
pemenang, dan mati se-belum Air Bah datang. Namun sebagian dari mereka hidup
begitu la-ma dalam pengaruh dosa yang merusak sehingga mereka tidak da-pat
mempertahankan kebenaran.”15
TANYA: Kedengarannya
seolah-olah umat Masehi Advent Hari Ketu-juh yang takut akan Tuhan harus
membuat rencana keluar dari kota-kota. Bagaimanakah kita dapat mengetahui kapan
dan bagaimana caranya untuk pergi, dan apakah kewajiban kita hingga kita dapat
ke-luar dari kota?
“Dengan berlalunya waktu, semakin lama umat
kita semakin harus segera meninggalkan kota-kota. Selama bertahun-tahun kita
telah diperintahkan bahwa saudara dan saudari, dan khususnya keluarga dengan
anak-anak, harus merencanakan untuk meninggalkan kota-kota ketika ja-lan
terbuka di hadapan mereka untuk melakukannya. Banyak orang yang harus bekerja
dengan sepenuh hati untuk mem-bantu membukakan jalan. Namun sampai saatnya
memungkinkan untuk mereka pindah, sepanjang mereka masih tinggal di kota, mere-ka
haruslah menjadi yang paling aktif dalam melakukan pekerjaan misionaris,
betapapun terbatasnya ruang pengaruh mereka. Ketika mereka menyerahkan talenta
dan diri sepenuhnya kepada Tuhan untuk digunakan sebagaimana yang
ditunjukkanNya; ketika mereka memusatkan perhatian mereka dengan terlibat dalam
pekerjaan mi-sionaris praktis di manapun ada kesempatan, Tuhan akan member-kati
mereka dengan hikmat dan pengertian, dan pada jalan dan wak-tuNya Ia akan
menjadikan mereka mampu untuk menempatkan diri mereka di mana mereka tidak akan
dikelilingi terus menerus oleh pe-ngaruh yang meracuni dari kehidupan kota
modern.”16
Acuan:
1
Testimonies,
vol. 7, 84.
2
Evangelism,
25
3
The
Adventist Home, 136.
4
Evangelism,
27.
5
The
Ministry of Healing, 364.
6
Evangelism,
27
7
Testimonies,
vol. 5, 232-233.
8
Life
Sketches, 409-410.
9
Selected
Messages, buku 2, 354.
10
The Ministry of Healing, 365.
11
Testimonies, vol. 4, 136.
12
Selected Messages, buku 2, 359.
13
The Ministry of Healing, 366.
14
Evangelism, 78.
15
The Seventh-day Adventist Bible
Commentary, vol. 1, 1087-1088.
16
Review and Herald, 27 September 1906.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar