MENGAPA HARUS
MENGADAKAN REFORMASI
Demi Kemuliaan Allah
Dalam kehidupan ini hanya satu kontrak
diberikan kepada kita, yaitu setiap orang seharusnya bertanya: “Bagaimanakah
saya dapat mengumpulkan tenaga yang dapat menghasilkan manfaat yang paling
besar?” “Bagaimanakah saya dapat melakukan yang terbaik demi kemuliaan Allah
dan keuntungan sesama manusia?” Karena hidup itu bernilai hanya kalau digunakan
untuk memperoleh keuntungan seperti ini.
Kewajiban kita yang terutama bagi Allah
dan sesama manusia ialah pengembangan diri kita sendiri. Sang Pencipta telah
mengaruniakan daya pikir kepada kita. Daya pikir ini harus dilatih hingga
mencapai taraf kesempurnaan. Dengan demikian kita sanggup melakukan sejumlah
kebaikan sesuai kemampuan kita. kemudian waktu itu digunakan sebaiknya untuk
membangun dan memperkuat ketahanan pikiran dan tubuh. Kita tidak patut
mengerdilkan atau melumpuhkan fungsi tubuh atau pikiran. Apabila kita
melakukannya, kita harus menanggung akibatnya.
Memilih
Hidup atau Mati
Setiap orang mempunyai kesempatan besar
untuk menjadikan dirinya sesuai dengan pilihannya. Dia dapat menjangkau
berkat-berkat kehidupan ini, dan juga keadaan yang baka. Ia bisa saja membangun
satu tabiat yang luhur sambil mendapat kekuatan yang baru pada setiap langkah.
Setiap hari dia akan berkembang dalam pengetahuan dan anugerah
bertambah-tambah. Daya pikirnya semakin kuat apabila digunakan; akal budinya
semakin mendalam dan kemampuan otaknya semakin besar. Kecakapan, pengetahuan
dan kebajikannya berkembang simetris menjadi kekuatan yang lebih besar.
Sebaliknya, kesanggupan akan berkarat
kalau tidak digunakan. Kesanggupan itu bisa saja berubah karena kebiasaan
jahat, kurang pengendalian diri atau karena kurang dukungan moral, dan keuletan
beragama. Kemudian hidupnya cenderung merosot sehingga melawan hukum Allah dan
aturan kesehatan. Akhirnya selera mengalahkannya sehingga ia hanyut. Lebih
mudah baginya untuk membiarkan kuasa kejahatan, yang selalu giat, menyeretnya
mundur daripada maju ke depan sambil melawan kejahatan itu. Maka timbul
pemborosan, penyakit dan kematian. Beginilah sejarah banyak orang yang seharusnya
bermanfaat dalam melayani Allah dan sesama manusia.
Carilah
Kesempurnaan
Allah rindu agar kita mencapai standar
kesempurnaan yang dimungkinkan oleh anugerah Kristus. Dia memanggil kita untuk
membuat pilihan yang benar, meng-hubungkan diri dengan
wakil surgawi dan memegang prinsip yang akan mengembalikan kita kepada citra
Ilahi. Dalam firman-Nya yang tertulis dan di dalam buku alam, Dia telah
menyatakan prinsip kehidupan. Kita harus berusaha mengetahui prinsip-prinsip
ini oleh penurutan dan bekerjasama dengan Dia memulihkan kesehatan tubuh dan
jiwa.
Semua organ yang hidup adalah milik
Tuhan. Dia memilikinya atas dasar penciptaan dan penebusan. Oleh
menyalahgunakan salah satu kesanggupan itu, kita merampas penghormatan yang
seharusnya diberikan kepada-Nya.
Masalah
Penurutan
Kita tidak memahami kewajiban kita
kepada Allah dalam mempersembahkan kepada-Nya tubuh kita yang sehat, bersih dan
murni.
Kalau kita gagal merawat tubuh kita,
itu adalah satu penghinaan terhadap Pencipta. Telah tersedia
peraturan-peraturan untuk umat manusia. Kalau ini dituruti, mereka akan
terhindar dari penyakit dan kematian dini.
Satu sebab mengapa kita tidak menikmati
lebih banyak berkat Tuhan ialah: Kita tidak memperhatikan terang yang diberikan
kepada kita dengan sukacita, yaitu tentang hukum yang terkait dengan peraturan
hidup dan kesehatan.
Sebenarnya Allah adalah Pencipta hukum
fisik dan hukum moral. Hukum-hukum-Nya dituliskan dengan jari-Nya sendiri pada
setiap saraf, setiap otot dan setiap sel otak yang telah dipercayakan pada
manusia.
Sang Pencipta telah mengatur
organ-organ tubuh kita menjadi satu unit mesin yang hidup. Dengan kebijaksanaan
yang luar biasa masing-masing dijadikan-Nya berfungsi. Allah berjanji pada
diri-Nya sendiri untuk memelihara mesin tubuh manusia itu tetap sehat jika ia
mau menurut hukum-hukum-Nya dan bekerjasama dengan Dia. Setiap hukum yang
mengatur mesin tubuh manusia, harus dianggap benar-benar Ilahi dalam hal asal
usul, sifat dan kepentingannya seperti Firman Allah. Setiap kelalaian, tindakan
sembrono, atau penyalahgunaan mekanisme Allah yang ajaib itu adalah pelanggaran
hukum Allah. Begitu pula kalau kita kurang menghargai aturan khusus kesehatan.
Kita dapat menyaksikan dan mengagumi pekerjaan Allah di dalam alam, tetapi
habitat manusia adalah yang paling mengagumkan.
Adalah dosa apabila melanggar
aturan-aturan kesehatan sama halnya dengan dosa melanggar Sepuluh Hukum.
Keduanya sama-sama melanggar hukum Allah. Mereka yang melanggar hukum Allah
dalam organisme tubuh mereka akan cenderung melanggar hukum Allah yang
diturunkan di Bukit Sinai.
Juruselamat kita telah memberi amaran
kepada murid-murid-Nya bahwa sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali, satu
keadaan akan muncul sama seperti yang telah terjadi sebelum Air Bah. Makan
minum akan dilakukan secara berlebihan. Dunia akan menggandrungi kepelesiran.
Keadaan seperti ini terjadi pada saat ini. Dunia sudah menyerah kepada
pemanjaan nafsu. Dunia mode akan memperbudak kita dalam kebiasaan-kebiasaan
jelek, yaitu kebiasaan yang semakin menciptakan kita seperti penduduk Sodom
yang terkutuk itu. Saya merasa heran mengapa penduduk dunia sekarang ini tidak
dimusnahkan seperti penduduk Sodom dan Gomora. Saya dapat melihat cukup bukti
dari kebejatan moral di dunia ini. Nafsu berahi menguasai pertimbangan sehat,
dan perhatian orang banyak tertuju kepada nafsu.
Memelihara tubuh tetap sehat, agar
semua organ tubuh berfungsi teratur, harus menjadi satu pelajaran dalam
kehidupan kita. Anak-anak Allah tak dapat memuliakan Dia dengan tubuh yang
sakit-sakitan atau pikiran yang kerdil. Mereka yang memanjakan kegelojohan
terhadap makanan atau minuman membuang tenaga fisik dan melemahkan kuasa
pikiran.
Oleh karena hukum-hukum alam adalah
hukum-hukum Allah, kita harus mempelajari hukum-hukum ini dengan teliti. Kita
harus mempelajari semua tuntutannya terhadap tubuh kita sendiri lalu
mengikutinya. Mengabaikan hal ini berarti melakukan dosa.
“Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu
adalah anggota tubuh Kristus?” “Atau
tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” 1 Kor 6:15, 19, 20. Tubuh kita adalah harta
Tuhan yang sudah dibeli dan kita tidak bebas memperlakukannya menurut kemauan
kita sendiri. Manusia telah melakukan ini. Ia telah memperlakukan tubuhnya
seakan-akan tidak ada hukuman. Dengan nafsu yang diselewengkan, semua organ dan
kuasa tubuhnya telah dilemahkan, disakiti dan dilumpuhkan. Ia masih mengejek
Allah sekalipun Setan membawa akibat buruk padanya dengan berjenis-jenis
pencobaan. Di hadapan Allah ia mem-persembahkan tubuhnya yang telah dibeli
Kristus sebagai milik-Nya. Alangkah sedihnya pengorbanan yang demikian di
hadapan Penciptanya. Oleh karena manusia telah ber-dosa terhadap tubuhnya dan
telah merusak kehidupannya, maka Allah telah dihinakan.
Jika orang benar-benar bertobat, maka
dengan sadar mereka akan menghargai aturan-aturan hidup yang telah ditetapkan
Allah dalam tubuh mereka. Dengan demikian mereka ber-usaha menghindari
kelemahan fisik dan pikiran serta kebejatan moral. Penurutan akan hukum-hukum
ini haruslah dijadikan satu tugas pribadi. Kita sendiri harus menderita
penyakit karena pelanggaran hukum. Kita wajib memper-tanggungjawabkan kepada
Allah kebiasaan dan perbuatan kita. Pertanyaan bagi kita bukanlah: “Apa
komentar dunia?” tetapi: “Sebagai orang yang mengaku umat Allah, bagaimana, aku
harus memperlakukan tempat tinggal yang diberikan Allah padaku? Akankah aku
bekerja demi kebaikan jasmani dan rohani dengan memelihara tubuhku sebagai
kaabah tempat tinggal Roh Kudus? Atau: Akankah saya mengorbankan tubuhku kepada
pendapat dunia dan segala kebiasaannya?”
Hukuman
karena Kelalaian
Allah telah membentuk hukum yang
mengatur keberadaan kita. Hukum ini adalah Ilahi. Dia telah menempatkannya di
dalam diri kita. untuk stiap pelanggaran ada hukuman tertentu yang segera atau
lambat akan dirasakan. Umat manusia telah dan masih menderita penyakit.
Kebanyakan penyakit ini timbul karena mengabaikan hukum organ tubuh mereka
sendiri. Nampaknya mereka tidak peduli masalah kesehatan. Mereka bekerja dengan
sabar untuk menghancurkan tubuh mereka. Setelah tubuh itu hancur dan menderita,
mereka mulai mencari dokter atau meracuni diri sendiri sampai mati.
Tidak
Selamanya Buta
Apabila ditanyakan tentang kesehatan,
mereka sering menjawab: “Kami lebih banyak mengetahui daripada melakukannya.”
Mereka tidak menyadari tanggung jawab mereka terhadap setiap sinar terang
sehubungan dengan kesehatan tubuh. Mereka tidak sadar bahwa setiap kebiasaan
diperhatikan Allah. Janganlah perlakukan tubuh itu secara sembrono. Setiap
organ tubuh, bahkan setiap jaringannya haruslah dilindungi dari praktik-praktik
yang merusak.
Tanggung
Jawab Akan Terang
Pada saat terang reformasi kesehatan
mulai dipancarkan pada kita bahkan seterusmya, banyak pertanyaan datang setiap
hari: “Apakah saya sedang bertarak dalam segala hal?” “Apakah menu makanan saya
akan menuntun saya kepada suatu keadaan di mana saya dapat melakukan yang
terbaik?” Jika kita tidak dapat menjawab pertanyaan ini dengan tegas, kita
kedapatan bersalah di hadapan Allah, karena kita harus bertanggung jawab
terhadap terang Allah yang menerangi jalan kita. Allah mengerti kebodohan kita,
tetapi begitu sinar terang memancar pada kita, Dia, menuntut agar kita mengubah
kebiasaan-kebiasaan yang merusak kesehatan, dan menempatkan diri kita sejalan
dengan hukum-hukum fisik.
Kesehatan adalah harta kekayaan. Dari
semua harta benda, itulah yang paling berharga. Kekayaan, pengetahuan dan
kehormatan telah dibeli dengan mengorbankan kekuatan dan kesehatan. Tidak ada
di antara ini yang dapat menciptakan kebahagiaan kalau kesehatan sudah hilang.
Adalah satu dosa yang mengerikan kalau kita merusak kesehatan yang dikaruniakan
Allah kepada kita. Kita akan merasa lemah seumur hidup. Kita akan tetap di
pihak yang kalah sekalipun kita memperoleh pendidikan yang tinggi.
Dengan limpahnya Allah telah memberikan
dukungan dan kebahagiaan kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Sekiranya
hukum-hukum-Nya tidak dilanggar, sekiranya semua orang bertindak sesuai dengan
kemauan Ilahi, maka sebagai hasilnya ialah ke-sehatan, damai dan kebahagiaan,
bukan penderitaan dan kejahatan yang terus-menerus.
Penurutan yang teliti akan hukum-hukum
Allah, yang telah ditanamkan dalam diri kita, akan menjamin kesehatan, dan
tidak akan ada keadaan jasmani yang merosot.
Satu
Korban yang Tidak Bercacat
Dalam upacara korban bangsa Yahudi
dahulu kala, setiap hewan korban harus tidak bercacat cela. Dalam ayat itu
dikatakan agar kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup, suci
dan berkenan di hati Tuhan. Inilah pelayanan kita yang sepatutnya. Kita adalah
ciptaan Allah. Sementara memikirkan hasil karya Allah yang mengagumkan dalam
tubuh manusia, pemazmur berseru: “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib.” Banyak orang terdidik dalam ilmu pengetahuan
sehingga mengenal teori kebenaran tetapi mereka tidak memahami hukum yang
mengendalikan tubuhnya. Allah telah memberikan fasilitas dan keterampilan.
Selaku putra-putri Allah kita wajib memanfaatkannya sebaik-baiknya. Jikalau
kita melemahkan kuasa tubuh dan pikiran dengan kebiasaan-kebiasaan buruk atau
pemanjaan selera, maka tidak mungkin kita menghormati Allah sebagaimana
mestinya.
Allah menuntut agar tubuh kita
diserahkan pada-Nya sebagai korban yang hidup, bukan yang mati, atau yang
sekarat. Persembahan orang Yahudi itu seharusnya tidak bercela. Apakah
menyenangkan bagi Allah untuk menerima persembahan yang busuk atau penyakitan?
Dia menandaskan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Dia menghendaki kita
untuk memelihara bait ini agar itu menjadi tempat tinggal yang cocok bagi
Roh-Nya. Rasul Paulus memberikan nasihat ini kepada kita: “Kamu bukan milik
kamu sendiri. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena
itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” Semua orang harus berusaha untuk
memelihara tubuh dalam kondisi sehat, agar mereka dapat melayani Allah dengan
sempurna dan melakukan tugasnya dengan baik dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat.
Satu
Korban yang Menyedihkan
Kita harus memahami cara makan, minum
dan berpakaian demi pemeliharaan kesehatan. Penyakit timbul karena pelanggaran
terhadap hukum kesehatan. Itu adalah akibat dari pelanggaran hukum alam. Tugas
kita yang utama ialah menurut hukum-hukum Allah termasuk kesehatan. Ini
menyangkut utang kita kepada Allah, diri sendiri dan sesama manusia. Jikalau
diri kita terserang penyakit, kita memperberat beban para sahabat kita, begitu
juga kita membebankan tugas kita kepada anggota-anggota keluarga dan tetangga.
Apabila terjadi kematian dini sebagai akibat pelanggaran kita terhadap hukum
alam, kita membawa dukacita kepada orang lain. Kita menyusahkan tetangga karena
kita tidak dapat lagi menolong mereka. Kita merampas ketenangan anggota
keluarga. Kita tak dapat lagi menolong mereka sebagaimana mestinya. Kita
merampas Allah karena kita tak dapat lagi melayani Dia dalam kemuliaan-Nya.
Kemudian, dalam arti yang luas, bukankah kita melanggar hukum Allah?
Tetapi Allah pemurah, berbelas kasihan
dan lemah lembut. Bilamana terang memancar kepada mereka yang telah merusak
kesehatan oleh pemanjaan dosa, kemudian mereka menyadari dosa itu lalu bertobat
dan mencari pengampunan, maka Allah menerima persembahan mereka. Oh, betapa
lembut kemurahan hati-Nya sehingga Ia tidak menolak orang berdosa yang
menderita tetapi bertobat! Dalam kemurahan-Nya, Dia menyelamatkan jiwa mereka
dari api. Tetapi betapa memalukan satu korban yang buruk diserahkan kepada
Allah yang suci dan murni! Pikiran yang cerdas telah dilumpuhkan oleh
kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam pemanjaan dosa. Segala aspirasi dirusakkan
sehingga tubuh dan jiwa pun menjadi rusak.
Mengapa
Perlu Terang Reformasi Kesehatan?
Allah telah membiarkan sinar terang-Nya
menyinari kita pada zaman ini. Kabut dan kegelapan dapat diusir sejauh-jauhnya.
Kabut ini telah menebal pada generasi yang lalu oleh karena pemanjaan dosa.
Rentetan kejahatan dapat dikurangi, yaitu kejahatan sebagai akibat kegelojohan.
Dalam kebijaksanaan-Nya, Tuhan
merencanakan untuk membawa umat-Nya ke satu tempat di mana mereka akan terpisah
dari roh dan praktik dunia, sehingga anak-anak mereka tidak segera terpimpin ke
dalam penyembahan berhala dan tidak mudah terseret ke dalam kejahatan yang
merajalela pada zaman ini. Allah telah merencanakan agar para orang tua yang
saleh bersama anak-anak mereka berdiri sebagai wakil-wakil Kristus yang hidup,
yaitu calon-calon pewaris hidup kekal. Semua orang yang memiliki sifat Ilahi
akan luput dari kejahatan nafsu dunia ini. Tidak mungkin bagi mereka yang
memanjakan selera untuk memperoleh kesempurnaan Kristen.
Allah telah membiarkan terang reformasi
kesehatan menyinari kita pada zaman akhir ini. Kalau berjalan di dalam terang itu,
kita dapat terhindar dari banyak bahaya yang menjerat kita. Setan bekerja
dengan kuasa besar untuk menuntun manusia agar mereka memanjakan selera,
memuaskan kecenderungan hati sehingga mereka hidup dalam kebodohan. Dia menarik
perhatian dalam hidup yang menyenangkan diri dan memanjakan nafsu. Kegelojohan
dapat menyedot tenaga tubuh dan pikiran. Mereka yang dikalahkan telah
menempatkan diri mereka di wilayah Setan. Di sana mereka akan diganggu dan
digoda. Akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh musuh segala kebenaran.
Diperlukan pertarakan dalam segala hal
untuk memelihara kesehatan. Pertarakan dalam pekerjaan; pertarakan dalam hal
makan dan minum, keduanya penting. Bapa kita di surga memancarkan terang
reformasi kesehatan untuk melindungi kita dari kejahatan yang diakibatkan oleh
selera yang tak terkendali. Mereka yang mencintai kesucian dan kemurnian dapat
memahami pemanfaatan makanan yang baik yang telah disediakan Allah bagi mereka.
Oleh melakukan pertarakan dalam hidup setiap hari, mereka dapat disucikan melalui
kebenaran.
Camkanlah dalam hati bahwa tujuan
reformasi kesehatan ialah untuk mencapai pengembangan pikiran secara optimum,
begitu juga pengembangan tubuh dan jiwa. Semua hukum alam, yang adalah juga
hukum Allah, telah dirancang demi kebaikan kita. Kebahagiaan kita dalam hidup
ini akan ditingkatkan kalau mau menurutinya. Penurutan ini akan menolong
mempersiapkan kita untuk hidup yang akan datang.
Pentingnya
Prinsip-prinsip Kesehatan
Saya telah melihat bahwa
prinsip-prinsip yang diberikan kepada kita pada zaman pekabaran yang mula-mula
begitu penting sebagaimana yang sekarang ini. Prinsip itu harus ditanggapi
dengan sepenuh hati. Ada beberapa orang yang tidak pernah mengikuti sinar
terang mengenai makanan. Sekaranglah waktunya memindahkan sinar itu dari bawah
gantang, dan biarlah itu bersinar terang dan bercahaya.
Prinsip-prinsip hidup sehat sangat
berarti bagi kita secara perorangan atau secara umat….
Sekarang ini semua orang diuji dan
dinyatakan. Kita telah dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus, jikalau kita
memisahkan diri dari segala sesuatu yang menarik kita ke bawah, kita akan
beroleh kekuatan untuk bertumbuh di dalam Kristus, yang adalah pemimpin kita
yang hidup; kita akan melihat keselamatan Allah.
Hanya kalau kita cerdas menanggapi
prinsip-prinsip hidup sehat, kita dapat melihat sepenuhnya segala kejahatan
akibat makanan yang tidak seimbang. Setelah melihat kesalahannya, mereka yang
berani mengubah kebiasaan akan mendapati bahwa proses reformasi memerlukan satu
pergumulan dan kesabaran. Tetapi sekali selera yang benar sudah dibentuk,
mereka akan menyadari bahwa penggunaan makanan yang tadinya mereka anggap tidak
berbahaya pasti lambat laun telah menjadi sebab penyakit gangguan pencernaan
dan penyakit-penyakit lainnya.
Di
Barisan Depan Para Reformator
Umat Allah memegang kebenaran yang
penting. Lebih dari seabad yang lalu, Tuhan telah memberikan kepada kita terang
khusus mengenai reformasi kesehatan. Tetapi bagaimanakah kita berjalan di bawah
terang itu? Betapa banyak yang menolak untuk hidup sesuai dengan nasihat Allah!
Selaku satu umat, kita harus maju searah dengan terang yang telah kita terima.
Adalah menjadi tugas kita untuk memahami dan menghargai prinsip-prinsip
reformasi kesehatan. Dalam hal pertarakan, kita harus lebih maju dari umat
lain. Namun banyak orang terdidik di antara kita, bahkan para pelayan Injil,
yang kurang menghargai terang Allah mengenai pelajaran ini. Mereka makan
seenaknya, dan bekerja seenaknya.
Biarlah para guru dan pimpinan kita
berdiri teguh di atas landasan Alkitab yang menyangkut reformasi kesehatan.
Biarlah mereka bersaksi tegas kepada mereka yang percaya bahwa kita sedang
hidup di zaman akhir sejarah dunia. Harus ada garis pemisah antara mereka yang
melayani Allah dengan mereka yang melayani diri sendiri.
Apakah orang-orang yang menantikan
penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah
yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus harus ketinggalan di belakang
para pemuka agama yang tidak mempercayai kedatangan Juruselamat yang segera
akan terjadi? Umat pilihan yang telah disucikan Allah bagi diri-Nya, yang akan
dibawa ke surga tanpa mengalami kematian, seharusnya tidak berdiri di belakang
orang lain dalam pekerjaan kebajikan. Dalam usaha menyucikan diri mereka dari
semua kekotoran daging dan roh, sambil menyempurnakan kesucian dalam takut akan
Allah, mereka seharusnya sudah melangkah lebih jauh dari kelompok umat lain di
dunia, sebagaimana kepercayaan mereka lebih tinggi daripada yang lain.
Reformasi
Kesehatan dan Doa untuk Orang Sakit
Agar tetap murni setelah disucikan,
umat Allah harus memiliki Roh Kudus di dalam hati dan di rumah tangga mereka.
Tuhan telah memberikan kepadaku satu terang bahwa, apabila Israel zaman ini
merendahkan diri di hadapan-Nya, dan membersihkan kaabah jiwa dari segala
pencemaran, maka Dia akan mendengar doa untuk orang sakit, dan memberkati
pengobatan penyakitnya. Apabila manusia di dalam iman berusaha melawan
penyakit, dengan menggunakan metode pengobatan sederhana yang telah
disediakan-Nya, usahanya itu akan diberkati Allah.
Jikalau umat Allah masih mengingini
kebiasaan-kebiasaan buruk walaupun sudah menerima banyak terang, atau
memanjakan diri dan menolak reformasi, mereka pasti akan menderita
akibat-akibat pelanggaran. Jikalau mereka sudah menentukan untuk memuaskan
selera yang salah dengan ganjaran apa pun, Allah tidak akan menyelamatkan
mereka secara ajaib dari segala akibat pemanjaan itu. Mereka “akan berbaring di
tempat siksaan.” Yes 50:11.
Yang sombong berkata: “Tuhan telah
menyembuhkan aku, aku tidak perlu membatasi menu makanan; aku boleh makan dan
minum sesuka hatiku.” Mereka ini tidak lagi memerlukan kuasa penyembuhan Allah
dalam tubuh dan jiwa mereka. Karena Allah telah bermurah menyembuhkan engkau,
janganlah berpikir bahwa engkau dapat mengikat diri dengan praktik-praktik orang
dunia. Lakukanlah seperti yang diperintahkan Kristus setelah pekerjaan
penyembuhan-Nya. “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Yoh 8:11. Janganlah memperilah seleramu.
Reformasi kesehatan adalah satu cabang
pekerjaan Allah yang khusus menguntungkan umat-Nya….
Saya telah melihat mengapa Allah tidak
mendengar doa para hamba-Nya untuk orang sakit di antara kita. Allah tak dapat
dimuliakan sementara mereka sedang melanggar hukum kesehatan. Saya juga melihat
bahwa Dia membuat reformasi kesehatan dan Lembaga Kesehatan supaya menyediakan
jalan bagi jawaban doa dalam iman. Iman dan kebajikan harus berdampingan dalam
membebaskan yang tertimpa penyakit di antara kita, dia menyanggupkan kita untuk
memuliakan Allah di sini agar diselamatkan pada kedatangan Kristus.
Banyak orang berharap bahwa Allah akan
melindungi mereka dari penyakit hanya karena mereka sudah berdoa pada-Nya.
Tetapi Allah tidak mendengar doa mereka, karena iman mereka tidak disempurnakan
oleh kebajikan. Allah tidak akan melakukan satu mukjizat untuk melindungi dari
penyakit, mereka yang tidak menjaga diri sendiri, tetapi senantiasa melanggar
aturan kesehatan dan tidak berusaha mencegah penyakit. Apabila kita telah
berusaha sekuat tenaga memelihara kesehatan, barulah kita bisa mengharapkan
berkat, dan kita dapat meminta Allah untuk memberkati usaha kita dalam
memelihara kesehatan dan Dia akan menjawab doa kita jika nama-Nya dapat
dimuliakan. Biarlah semua orang sadar bahwa mereka mempunyai suatu pekerjaan
yang harus dilakukan. Allah tidak akan melakukan mukjizat dalam memelihara
kesehatan mereka yang melakukan sesuatu yang menyebabkan mereka sakit, karena
tidak memperhatikan hukum kesehatan.
Mereka yang memuaskan selera, kemudian
menderita karena kurang bertarak, lalu meminum obat untuk menghilangkan rasa
sakit, boleh dipastikan bahwa Allah tidak akan mencampuri penyelamatan nyawa
dan kesehatan yang sudah dirusakkan karena kelengahan. Perlakuan itu telah
membawa akibat. Banyak orang mengikuti petunjuk di dalam firman Allah sebagai usaha
terakhir, lalu memohon doa tua-tua jemaat untuk memulihkan kesehatan mereka.
Allah tidak layak menjawab doa yang dilayangkan dengan cara demikian, karena
Dia tahu sekiranya kesehatan mereka dipulihkan, mereka kembali akan
mengorbankan diri di atas mezbah selera yang tidak sehat.
Satu Pelajaran dari Kegagalan Israel
Tuhan telah berfirman kepada Israel
zaman purba, bahwa jika mereka bergantung sepenuhnya kepada-Nya dan melakukan
semua tuntutan-Nya, Dia akan melindungi mereka dari penyakit yang pernah
menyerang bangsa Mesir. Tapi janji ini diberikan dengan syarat penurutan.
Sekiranya orang Israel mematuhi petunjuk yang mereka terima sehingga beroleh
keuntungan dari padanya, mereka akan menjadi bangsa teladan di dunia dalam hal
kesehatan dan kemakmuran. Bangsa Israel gagal melakukan rencana Allah. Dengan
demikian mereka gagal menerima berkat-berkat yang seharusnya milik mereka.
Tetapi dalam diri Yusuf dan Daniel, dalam diri Musa dan Elia dan lain-lain,
kita mendapati contoh hasil rencana kehidupan yang benar. Kesetiaan zaman ini
akan memberikan hasil yang sama. Bagi kita ada tertulis: “Tetapi kamulah bangsa
yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah
sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang
telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” 1 Ptr
2:9.
Sekiranya bangsa Israel mematuhi
petunjuk yang mereka telah terima, dan beroleh keuntungan dari padanya, mereka
akan menjadi bangsa teladan di dunia mengenai kesehatan dan kemakmuran. Jika
mereka selaku satu bangsa hidup sesuai dengan rencana Allah, mereka akan
dilindungi dari segala penyakit yang menyerang bangsa-bangsa lain. Mereka akan
memiliki kekuatan tubuh dan kecerdasan otak melebihi bangsa manapun.
Perlombaan
Kristen
“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam
gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu
orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu
memperolehnya. Tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan,
menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh
satu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh satu mahkota yang abadi.”
Di sinilah terletak buah-buah
pengendalian diri dan kebiasaan-kebiasaan yang bertarak dalam segala perkara.
Berbagai jenis pertandingan dilakukan oleh bangsa Yunani kuno untuk menghormati
ilah-ilah mereka. Rasul Paulus memaparkannya di hadapan kita untuk
menggambarkan pergumulan rohani dan hadiahnya. Mereka yang mengikuti
pertandingan dilatih dalam disiplin yang ketat. Setiap pemanjaan yang cenderung
melemahkan kuasa tubuh itu dilarang keras. Mereka dilarang memakan makanan
mewah dan meminum anggur beralkohol, agar kondisi tubuh mereka bertambah kuat,
ulet, dan kokoh.
Bagi pemenang yang telah berjuang,
mereka dikalungi bunga yang akan layu yang dianggap sebagai penghormatan
tertinggi. Para penonton bertempik sorak. Jika untuk memperoleh satu hadiah
yang tidak berharga begitu hebat perjuangan, begitu ketat pengendalian diri dan
hanya yang terbaik mendapatkannya, betapa lebih besar pengorbanan, betapa lebih
rela mengendalikan diri, untuk memperoleh mahkota yang abadi yaitu hidup kekal!
Ada satu tugas penting yang diberikan
pada kita – bekerja dengan tekun dan ulet. Semua kebiasaan, selera dan kemauan
kita harus dididik sesuai dengan aturan hidup dan hukum kesehatan. Dengan
sarana ini kita dapat memperoleh kondisi puncak dan kecerdasan pikiran untuk
membedakan yang jahat dari yang baik.
Contoh
Daniel
Untuk memahami pelajaran pertarakan
dengan betul, kita harus memper-hatikannya dari segi Alkitab. Selain dari
penampilan nabi Daniel dan kawan-kawannya di istana Babel, tidak ada sumber
lain di mana kita memperoleh gambaran yang paling mengesankan dan meyakinkan
tentang pertarakan yang benar dan berkat-berkatnya….
Allah senantiasa menghargai yang benar.
Raja Babel telah menawan sejumlah pemuda tangguh dari seluruh negeri. Di antara
semuanya terdapatlah tawanan pemuda Ibrani yang tak ada tandingannya. Postur
tubuh yang kokoh, kuat dan langkah yang tegap, wajah yang tampan, perasaan yang
peka dengan napas yang teratur di samping kebiasaan-kebiasaan yang baik,
semuanya ini membentuk sifat-sifat terhormat yang dimiliki oleh mereka yang
senantiasa menuruti hukum.
Riwayat Daniel dan kawan-kawan telah
dicatat dalam Kitab yang diwahyukan untuk kepentingan semua orang muda pada
generasi berikutnya. Apa yang telah dilakukan orang boleh saja dilakukan orang
lainnya. Bukankah pemuda-pemuda Ibrani itu berdiri teguh menghadapi banyak
pencobaan besar, namun mereka menyandang kesaksian agung menyangkut pertarakan
yang betul? Pemuda masa kini dapat memiliki kesaksian yang sama.
Pelajaran yang dipersembahkan di sini
adalah sesuatu yang harus kita perhatikan. Bahaya yang mengancam kita bukannya
timbul dari serba kekurangan, tetapi dari kelimpahan. Kita senantiasa tergoda
untuk melampaui batas. Mereka yang mau memelihara kuasa yang tak bercela untuk
pelayanan Allah, seharusnya menganut pertarakan ketat dalam penggunaan
kelimpahan-Nya, begitu juga penahanan diri terhadap semua pemanjaan yang
merendahkan dan membahayakan.
Generasi berikut dikelilingi oleh
godaan-godaan selera. Khususnya di kota-kota besar, setiap bentuk pemanjaan
dengan mudahnya mengundang selera. Mereka yang menolak untuk menajiskan tubuh
mereka seperti Daniel akan menuai upah karena upaya pengendalian diri. Dengan
stamina yang lebih tangguh dan ketahanan yang bertambah, mereka mempunyai
cadangan yang diperlukan dalam keadaan bahaya.
Kebiasaan-kebiasaan kegiatan fisik yang
benar akan meningkatkan kecakapan. Kuasa intelek, kekuatan tubuh dan umur
panjang semua bergantung pada keteraturan yang teguh. Tidak ada yang kebetulan
dalam hal ini. Allah alam, tidak akan campur tangan melindungi manusia dari
akibat pelanggaran hukum alam. Banyak kebenaran dari sebutan ini: “Setiap orang
adalah arsitek nasibnya sendiri. Sementara orang tua bertanggung jawab terhadap
pembentukan tabiat dan juga pendidikan serta latihan bagi anak-anaknya
laki-laki dan perempuan. Hal itu juga benar bahwa posisi dan kegunaan kita di
dunia ini sangat tergantung kepada tindak-tanduk kita. Daniel dan
kawan-kawannya menikmati keuntungan dari pendidikan dan latihan yang benar
sewaktu masih kecil. Tetapi kesempatan ini saja tidak cukup menjadikan mereka
seperti itu. Waktunya tiba apabila mereka harus bertindak untuk diri sendiri
sehingga masa depan mereka tergantung pada tindak-tanduk mereka. Lalu mereka
memutuskan untuk setia melakukan aturan yang mereka peroleh waktu kecil. Takut
akan Allah adalah permulaan segala hikmat. Inilah modal kebesaran mereka.
Roh-Nya menguatkan setiap maksud yang benar dan setiap resolusi yang bijaksana.
Para pemuda yang bernama Daniel,
Hananya, Misael dan Azarya dalam sekolah latihan ini bukan saja diizinkan masuk
istana raja, tetapi juga harus makan makanan dan minum anggur yang berasal dari
meja makan raja. Menurut raja dia tidak hanya memberikan penghormatan besar
kepada mereka, tetapi menyediakan bagi mereka upaya pengembangan fisik dan
mental yang dapat dijangkau.
Di antara sajian yang dihidangkan di
hadapan raja terdapat daging babi dan daging lain yang dinyatakan haram menurut
hukum Musa, yang tidak boleh dimakan oleh orang-orang Yahudi. Di sini Daniel
menghadapi satu ujian yang sulit. Apakah dia tetap berpegang kepada ajaran
nenek moyangnya tentang makanan dan minuman lalu menyinggung perasaan raja dan
akan kehilangan bukan hanya pangkat tetapi juga nyawa. Ataukah ia melanggar
hukum Allah sehingga menyenangkan hati raja,
dan memperoleh kesempatan intelektualitas dan pujian dunia?
Daniel tidak bertangguh. Dia mengambil
keputusan untuk mempertahankan kesuciannya apa pun nanti akibatnya. Daniel
“berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan
anggur yang biasa diminum raja.”
Ada banyak orang yang mengaku Kristen
sekarang ini yang menganggap bahwa Daniel terlalu fanatik dan mencapnya bodoh
dan berpikiran sempit. Mereka menganggap bahwa urusan makan dan minum terlalu
kecil artinya dalam membuat satu keputusan yang besar. Mungkin salah satu
sebabnya ialah pengorbanan setiap kesempatan di dunia ini. Tetapi mereka yang
berpikir demikian akan mendapati pada hari penghakiman bahwa mereka sudah lari
dari tuntutan Allah yang jelas dan membuat pikiran mereka sebagai standar
menentukan salah atau benar. Mereka akan mendapati bahwa apa yang nampaknya
tidak penting bagi mereka, bukanlah demikian anggapan Allah. Tuntutan-Nya harus
dituruti secara khidmat. Mereka yang menerima dan menuruti hukum-Nya karena
menyenangkan melakukannya sementara mereka menolak yang lain karena penurutan
memerlukan pengorbanan, menurunkan derajat standar kebenaran, dengan demikian
mereka memberi contoh sehingga orang lain menganggap remeh hukum Allah yang
kudus. “Beginilah Firman Tuhan” seharusnya menjadi peraturan kita dalam segala
hal.
Tabiat Daniel diberikan kepada dunia,
sebagai satu contoh tentang peranan kemurahan Allah dalam diri manusia yang
jatuh secara alamiah dan dicemari dosa. Catatan mengenai hidupnya yang agung
dan penuh penyangkalan diri adalah pendorong bagi umat manusia. Dari pengalaman
ini kita dapat memperoleh kekuatan untuk melawan pencobaan agar kita dapat
berdiri teguh menghadapi pencobaan besar dengan kerendahan hati.
Mungkin juga Daniel dapat membuat
alasan yang masuk akal untuk meninggalkan kebiasaan bertaraknya yang ketat itu.
Tetapi teguran Tuhan lebih berharga daripada pujian raja dunia yang berkuasa,
lebih berharga daripada nyawa itu sendiri. Setelah mendapat perhatian dari
Melzar pegawai istana yang mengatur pemuda Ibrani itu, Daniel mengajukan
permohonan supaya mereka tidak makan makanan raja atau mengecap anggurnya.
Melzar takut mengabulkan permohonan ini, kemungkinan itu akan menimbulkan
ketidaksenangan raja sehingga nyawanya terancam. Sebagaimana lazimnya manusia
sekarang ini beranggapan bahwa makanan yang sederhana akan membuat para pemuda
itu berwajah pucat dan sakit lalu kekurangan tenaga otot sedangkan makanan
lezat dari meja raja akan membuat mereka kekar dan ganteng sehingga kegiatan
fisik sangat menonjol.
Daniel meminta supaya diadakan
percobaan dalam sepuluh hari. Para pemuda Ibrani selama waktu yang singkat ini
diizinkan makan makanan sederhana, sementara teman-teman mereka makan makanan
raja. Akhirnya permohonan ini diluluskan dan Daniel merasa pasti bahwa dia
sudah menang. Meskipun dia masih muda, dia sudah melihat pengaruh anggur
beralkohol dan kehidupan mewah terhadap kesehatan tubuh dan pikiran.
Pada hari kesepuluh, hasilnya ditemukan
bertentangan dengan dugaan Melzar. Bukan hanya dalam penampilan pribadi, tetapi
dalam fisik dan mental, mereka yang biasa bertarak menunjukkan kelebihan atas
teman-teman mereka yang memanjakan selera. Sebagai hasil percobaan ini, Daniel
dan kawan-kawan diizinkan untuk makan makanan sederhana selama pendidikan untuk
tugas kerajaan.
Memperoleh
Persetujuan Tuhan
Allah menghargai dan menyetujui keteguhan
dan penyangkalan diri para pemuda Ibrani itu. Dia memberkati mereka. “Allah
memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan
hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai
penglihatan dan mimpi.” Seusai pendidikan selama tiga tahun, setelah raja
menguji pengetahuan dan keterampilan mereka, didapatinya bahwa “di antara
mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael,
dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap hal yang
memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka,
didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada mereka yang berilmu
dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.” Di sinilah sebuah pelajaran bagi semua
orang khususnya bagi orang-orang muda. Penurutan yang sungguh-sungguh akan
tuntutan Allah adalah berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Untuk mencapai
standar intelek dan moral yang tinggi, seseorang perlu mencari akal budi dan
kekuatan dari Allah dan menganut pertarakan ketat dalam segala kebiasaan hidup.
Dalam pengalaman Daniel dan kawan-kawan, kita mendapat satu kemenangan prinsip
melawan penggodaan pemanjaan selera. Kita melihat melalui prinsip agama bahwa
orang-orang muda boleh menang melawan keinginan-keinginan tubuh dan tetap setia
kepada tuntutan Allah, sekalipun memerlukan pengorbanan yang besar.
Tidak
Bersedia Menghadapi Seruan Nyaring
Sebagaimana telah ditunjukkan kepada
saya, reformasi kesehatan adalah sebagian dari pekabaran malaikat ketiga.
Keduanya berhubungan erat sama seperti lengan dengan tangan pada manusia. Saya
melihat bahwa kita sebagai satu umat harus bergerak maju dalam pekerjaan ini.
Para pendeta dan kaum awam harus sama-sama bergerak. Umat Allah tidak bersedia
menghadapi seruan nyaring dari malaikat yang ketiga. Mereka mempunyai satu
pekerjaan untuk diri sendiri. Janganlah membiarkan Allah melakukannya. Dia
telah memberikan pekerjaan ini bagi manusia untuk diselesaikan. Itu adalah
pekerjaan pribadi. Seorang tidak dapat melakukannya untuk orang lain. “Karena
kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri dari semua
pencemaran jasmani dan rohani, dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita
dalam takut akan Allah.” Kegelojohan adalah dosa besar zaman ini. Selera nafsu
memperbudak laki-laki dan perempuan, mengelabui intelektualitasnya dan
menumpulkan kesadaran moral begitu rupa sehingga, kebenaran firman Allah yang
ditinggikan itu tidak dihargai. Sifat-sifat binatang telah menguasai baik
laki-laki maupun perempuan.
Umat Allah harus mengenal diri mereka
supaya mereka dapat diangkat ke surga. Mereka harus mengenal keadaan tubuh agar
bersama pemazmur mereka dapat berseru: “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib.” Selera mereka harus ditaklukkan di bawah
pengawasan organ-organ intelek dan moral. Tubuh itu seharusnya menjadi hamba
bagi pikiran, bukan pikiran diperhamba tubuh.
Persiapan
Menghadapi Penyegaran
Allah menuntut umat-Nya supaya
membersihkan diri mereka dari segala pencemaran daging dan roh untuk
menyempurnakan kesucian di dalam takut akan Allah. Mereka yang enggan
melakukannya dan memaafkan diri dalam pekerjaan ini lalu menantikan Tuhan untuk
melakukannya bagi mereka sedangkan Dia menuntut mereka melakukannya sendiri
akan didapati berkekurangan pada hari murka Tuhan, tetapi orang-orang sabar di
bumi yang telah menjalankan perintah-Nya akan terlindung.
Telah ditunjukkan pada saya bahwa jika
umat Allah tidak berusaha melakukan bagiannya tetapi menunggu datangnya
penyegaran lalu membuang dosa dan membersihkan kesalahan; jika mereka
bergantung pada itu untuk membersihkan mereka dari pencemaran daging dan roh
agar mereka siap mengambil bagian dalam seruan nyaring malaikat ketiga, maka
mereka akan didapati berkekurangan. Penyegaran atau kuasa Allah berlaku hanya
bagi mereka yang mempersiapkan diri untuk itu dengan melakukan pekerjaan yang
Allah berikan, yaitu membersihkan diri mereka dari segala pencemaran tubuh dan
pikiran, menyempurnakan kesucian dalam takut akan Allah.
Ajakan
Bagi Mereka yang Suka Bertangguh
Kegagalan dalam mengikuti
prinsip-prinsip yang sehat telah merusak sejarah umat Allah. Telah terjadi
kemurtadan yang terus-menerus dalam hal reformasi kesehatan. Sebagai akibatnya,
Allah telah dihinakan oleh kemerosotan rohani yang dalam. Penghalang-penghalang
telah didirikan. Sekiranya umat Allah berjalan di dalam terang, semua
penghalang ini tidak akan kelihatan. Bagi kita yang mempunyai kesempatan
besar, apakah kita membiarkan umat
manusia di dunia berjalan mendahului kita dalam hal reformasi kesehatan? Apakah
kita merendahkan pikiran dan menyalahgunakan talenta kita dengan cara makan
yang salah? Apakah kita melanggar hukum Allah yang kudus oleh mengikuti praktik
mementingkan diri? Apakah kelengahan kita menjadi buah bibir dan cemoohan?
Tegakah kita hidup bertentangan dengan kehidupan Kristus sehingga Juruselamat
merasa malu memanggil kita saudara-saudara-Nya?
Tidakkah lebih baik kita melakukan
pekerjaan pengobatan misionaris, yaitu praktik penginjilan dan hidup begitu
rupa sehingga damai Allah dapat menguasai hati kita?
Tidakkah kita menyingkirkan semua batu
sandungan dari kaki orang-orang yang tidak percaya, mengingat tugas kita selaku
orang Kristen? Jauh lebih baik, janganlah menyandang nama Kristen kalau kamu
hanya mengaku Kristen sedang pada saat yang sama kamu memanjakan selera
sehingga merangsang nafsu berahi!
Allah memanggil setiap anggota jemaat
untuk mempersembahkan hidupnya pada pelayanan Tuhan. Dia meminta reformasi yang
pasti. Seluruh alam ciptaan meraung karena menderita kutuk. Umat Allah harus
menempatkan dirinya di mana mereka dapat bertumbuh dalam anugerah setelah
tubuh, pikiran dan jiwa disucikan oleh kebenaran. Bilamana mereka melepaskan
diri dari pemanjaan yang merusak kesehatan, mereka akan lebih jelas melihat
asas kesalehan yang sejati. Maka perubahan hebat akan terjadi dalam pengalaman
keagamaan.
Semua
Orang Sedang Diuji
Sangat penting bagi kita untuk
melakukan bagian kita secara pribadi dan mempunyai pengertian yang mendalam
tentang apa, yang harus kita makan dan bagaimana caranya kita hidup demi
memelihara kesehatan. Semua orang akan diuji apakah mereka menerima semua
prinsip reformasi kesehatan atau masih mau memanjakan selera.
Janganlah seorang berpendapat bahwa
dalam hal makanan dia dapat melakukan segala sesuatu menurut kehendak hatinya.
Biarlah semua orang yang mengelilingi meja makan bersamamu dapat melihat bahwa
kamu sendiri mengikuti prinsip aturan makan, begitu pun dalam hal lain, agar
kemuliaan Allah dapat dinyatakan. Kamu tidak boleh melakukan yang sebaliknya
karena tabiatmu harus dibentuk untuk hidup kekal yang akan datang. Tanggung
jawab besar ditempatkan di atas jiwa manusia. Marilah kita memahami tanggung
jawab ini dan memikulnya dengan tabah di dalam nama Tuhan.
Bagi setiap orang yang tergoda
memanjakan selera, saya suka berkata: Janganlah menyerah kepada pencobaan,
tetapi batasilah dirimu dalam penggunaan makanan sehat. Engkau dapat melatih
diri untuk menikmati makanan sehat. Allah menolong mereka yang berusaha
menolong dirinya sendiri. Tetapi apabila manusia tidak mau menanggung derita
untuk mengikuti jalan pemikiran dan kehendak Allah, bagaimanakah Allah dapat
bekerjasama dengan mereka? Marilah kita melakukan bagian kita dalam memper-tahankan
keselamatan kita dengan takut dan gentar. Kalau tidak ada takut dan gentar,
kita cenderung melakukan kesalahan dalam memelihara tubuh kita. Di hadapan
Allah, kita diwajibkan memeliharanya dalam kondisi yang paling memuaskan.
Reformasi
Sejati adalah Reformasi Hati
Mereka yang bekerja di dalam pekerjaan
Allah tidak boleh mencari kepuasan dunia dan pemanjaan diri sendiri. Para
dokter di lembaga-lembaga kita harus dikuasai prinsip hidup reformasi
kesehatan. Kaum lelaki tidak akan pernah bertarak dengan sungguh-sungguh
kecuali kasih karunia Kristus menjadi prinsip abadi di dalam hatinya. Dengan
semua ikrar di dunia ini, kamu suami-istri tidak akan menjadi reformator
kesehatan. Pembatasan makanan tidak akan mengubah selera yang sudah salah. Tuan
dan Nyonya . . . tidak dapat bertarak dalam segala hal kecuali hati mereka
diubah oleh kasih karunia Allah.
Keadaan tidak dapat membuat reformasi.
Kekristenan menawarkan satu reformasi di dalam hati. Yang dikerjakan Kristus di
dalam hati akan dikerjakan di bawah perintah intelek seseorang yang sudah
bertobat. Rencana yang dimulai dari luar kemudian mengerjakannya ke dalam, ini
biasanya gagal, dan selalu akan gagal. Rencana Allah bagimu ialah memulainya di
dalam hati sekalipun sukar, kemudian dari dalam hati akan mengalir
prinsip-prinsip kebenaran, karena reformasi nampak di luar sebagaimana di
dalam.
Mereka yang berusaha mengangkat standar
sesuai peraturan Allah, yaitu yang berusaha menurut terang yang mereka dapat
dari Allah melalui firman-Nya dan kesaksian Roh Kudus, tidak akan mengubah
prinsip untuk memenuhi keinginan sahabat dan handai tolan apakah satu, dua atau
semua orang yang hidup bertentangan dengan peraturan Allah yang bijaksana. Jika
dalam hal ini kita bergerak dalam prinsip, jika kita menuruti aturan makanan
secara ketat, jika selaku orang Kristen kita mendidik selera kita sesuai
rencana Allah, kita akan menyebarkan pengaruh yang menyenangkan hati Tuhan.
Yang menjadi pertanyaan ialah: “Apakah kita mau menjadi reformator sejati?”
Masalah
Kepentingan Utama
Saya diberi petunjuk untuk membawa satu
pekabaran kepada bangsa kita tentang reformasi kesehatan, karena sudah banyak
yang murtad; mereka tidak setia lagi kepada prinsip reformasi kesehatan.
Allah merencanakan anak-anak-Nya supaya
bertumbuh cukup dewasa di dalam Kristus sebagai laki-laki dan perempuan. Untuk
melakukannya, mereka harus menggunakan dengan betul setiap kuasa pikiran, jiwa
dan tubuh. Mereka tidak boleh membuang tenaga fisik dan mental.
Kepentingan utama ialah bagaimana cara
memelihara kesehatan. Apabila kita menyelidiki hal ini dengan takut akan Allah,
kita akan mendapati bahwa sangat baik menyederhanakan makanan demi kemajuan
tubuh dan jiwa, begitu juga kerohanian. Marilah kita mempelajari hal ini dengan
sabar. Kita memerlukan pengetahuan dan pertimbangan agar bertindak bijaksana
dalam hal ini. Hukum alam tidak ditolak, tetapi dituruti.
Mereka yang telah menerima petunjuk
tentang bahayanya penggunaan makanan daging, teh dan kopi, makanan mewah yang
tidak sehat, setelah bertekad bulat mengikat perjanjian dengan Allah melalui
nazar, tidak akan lagi memanjakan selera untuk makanan yang jelas diketahui
tidak sehat. Allah menuntut agar selera disucikan, begitu juga mengamalkan
penyangkalan diri terhadap perkara-perkara yang tidak baik. Inilah tugas yang
harus dilakukan sebelum umat-Nya dapat berdiri di hadapan-Nya sebagai umat yang
sempurna.
Umat Allah yang sisa haruslah satu umat
yang sudah bertobat. Penyuguhan pekabaran ini menghasilkan pertobatan dan
penyucian jiwa. Kita merasakan kuasa Roh Allah dalam pergerakan ini. Ini satu
pekabaran yang pasti dan hebat, menjadi segala-galanya bagi penerima. Pekabaran
ini dimasyhurkan dengan seruan nyaring. Kita harus memiliki iman yang benar dan
abadi agar pekabaran ini berkumandang dan bertambah penting pada penutupan
sejarah dunia.
Ada sebagian yang mengaku orang percaya dan
menerima bagian tertentu dari Testimonies sebagai pekabaran Allah, tetapi
menolak bagian-bagian yang mencela selera kesukaan mereka. Orang-orang seperti
itu hidup bertentangan dengan kesejahteraan jemaat dan kesejahteraan mereka
sendiri. Kita perlu berjalan di dalam terang sementara kita mendapat terang
itu. Mereka yang mengaku percaya pada reformasi kesehatan, namun masih melawan
prinsip-prinsipnya di dalam kehidupan sehari-hari, sedang menyakiti jiwanya
sendiri dan juga meninggalkan kesan yang salah di dalam pikiran orang percaya
dan yang tidak percaya.
Satu tanggung jawab besar terletak pada
mereka yang mengenal kebenaran supaya segala pekerjaan mereka sejajar dengan
iman dan supaya kehidupan mereka dimurnikan dan disucikan agar mereka bersedia
melakukan satu tugas yang harus dilakukan dengan segera pada hari-hari
penyiaran pekabaran ini. Mereka tidak mempunyai waktu dan tenaga untuk
pemanjaan selera. Kata-kata itu diucapkan pada kita sekarang ini dengan penuh
kesungguh-sungguhan: “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula
diuntukkan bagimu sebagai Kristus.” Kis 3:9,20. Banyak di antara kita miskin
rohani dan pasti akan hilang kalau mereka tidak bertobat dengan
sungguh-sungguh. Dapatkah kamu menanggung resikonya? …
Hanya kuasa Kristus saja yang dapat
melakukan perubahan di dalam hati dan pikiran. Perubahan ini harus dialami
semua orang yang mengambil bagian dengan-Nya, yaitu hidup baru dalam kerajaan
surga. Yesus menjawab, katanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” Yoh
3:3. Agama yang berasal dari Allah itulah satu-satunya agama yang dapat
menuntun pemeluknya kepada Allah. Untuk melayani Dia dengan baik, kita harus
dilahirkan dari Roh Allah. Inilah yang menuntun kepada kewaspadaan. Itu akan
memurnikan hati dan membarui pikiran, dan menyanggupkan kita mengenal dan
mengasihi Allah. Itu akan memberikan pada kita penurutan akan semua
tuntutan-Nya. Itulah ibadah yang benar.
Satu
Garis Depan Terpadu
Kita telah diberi tugas memajukan
reformasi kesehatan. Tuhan menginginkan agar umat-Nya rukun satu dengan yang
lain. Sebagaimana, saudara harus ketahui, kita tidak akan meninggalkan posisi
di mana Tuhan menyuruh kita berdiri sejak tiga puluh lima tahun yang lalu.
Waspadalah bagaimana kamu menempatkan dirimu menentang pekerjaan reformasi
kesehatan. Pekerjaan itu akan maju karena itulah sarana Allah untuk mengurangi
penderitaan di dunia kita ini, dan memurnikan umat-Nya.
Berhati-hatilah dengan sikapmu, jangan
sampai kamu kedapatan mendatangkan perpecahan. Saudaraku, sekalipun kamu gagal
membawa berkat ke dalam kehidupanmu dan keluargamu, dengan mengikuti prinsip
reformasi kesehatan, janganlah mem-bahayakan orang lain dengan menolak terang
yang diberikan Allah dalam hal ini.
Tuhan telah memberikan satu pekabaran
reformasi kesehatan kepada umat-Nya. Terang ini telah bersinar pada jalan
mereka selama tiga puluh tahun. Tuhan tidak dapat mempertahankan
hamba-hamba-Nya dalam satu arus yang bertentangan. Dia merasa sedih ketika
hamba-hamba-Nya menentang pekabaran dalam hal ini, yang telah diberikan kepada
mereka untuk disampaikan kepada orang lain. Dapatkah Allah merasa senang
apabila separuh dari para pekerja setempat mengajarkan prinsip reformasi
keshatan yang berhubungan erat dengan pekabaran malaikat ketiga sebagaimana
lengan dengan tubuh, sedangkan yang separuh lagi mengajarkan prinsip yang sama
sekali bertentangan? Ini dianggap sebagai satu dosa di pemandangan Allah….
Kekecewaan besar menimpa para pekerja
Allah yang memiliki kapasitas mental dan memahami dasar-dasar iman, tetapi oleh
pengajaran dan perbuatan menunjukkan sikap apatis terhadap peraturan moral.
Terang Allah mengenai reformasi
kesehatan tidak dapat dipermainkan tanpa penderitaan kepada mereka yang mencoba
meremehkannya; tidak ada orang yang dapat mengharapkan kemajuan dalam pekerjaan
Tuhan sementara mereka menolak terang Allah itu, baik oleh pengajaran atau
perbuatan.
Para pendeta perlu memberikan instruksi
tentang hidup bertarak. Mereka harus menunjukkan hubungannya dengan makan,
bekerja, istirahat dan berpakaian yang menunjang kesehatan. Semua orang yang
percaya akan kebenaran pada akhir zaman ada hubungannya dengan hal ini. Mereka
memikirkannya. Allah menuntut mereka untuk membangkitkan kemauan diri dalam
reformasi ini. Dia tidak merasa senang atas perbuatan mereka jika menyepelekan
masalah ini.
Tersandung
Atas Berkat
Malaikat berpesan: “Jauhkan dirimu dari
nafsu daging yang berperang melawan jiwa.” Kamu telah tersandung pada reformasi
kesehatan. Itu bukanlah suatu tambahan kepada kebenaran. Memang bukan tambahan,
karena itu adalah sebagian dari kebenaran. Inilah satu tugasmu yang mendesak
lebih daripada apa yang kamu pernah lakukan. Sementara kamu ragu dan mundur, kalau
gagal merangkul berkat yang diperuntukkan bagimu, kamu akan kehilangan. Kamu
tersandung atas berkat yang ditempatkan surga di jalanmu untuk melancarkan
gerak maju. Setan menampilkannya bagimu dalam terang yang paling menyilaukan,
agar kamu melawan yang sebenarnya sangat menguntungkan bagimu, yaitu bagi
kesehatan tubuh dan pikiranmu.
Perhatikan Penghakiman
Tuhan memanggil mereka yang mau
bergabung dengan pasukan-Nya. Mereka yang sakit-sakitan perlu menjadi
reformator kesehatan. Allah akan bekerjasama dengan anak-anak-Nya dalam
memelihara kesehatan jikalau mereka makan dengan hati-hati dan tidak mau
memasukkan beban yang tidak perlu ke dalam lambung. Jalan alam telah
diciptakan-Nya kokoh dan aman sesuai anugerah-Nya. Jalan itu cukup lebar bagi
semua orang yang mau memakainya. Untuk memelihara hidup kita, Dia telah
memberikan produk bumi yang paling menyehatkan.
Dia yang tidak mengindahkan petunjuk
yang telah diberikan Allah dalam firman-Nya dan dalam buah tangan-Nya, dia yang
tidak menurut perintah, mempunyai pengalaman yang cacat, menjadi seorang
Kristen yang sakit-sakitan. Kehidupan rohani-nya lemah, kelihatannya hidup,
tetapi hidupnya itu tidak semarak. Dia membuang jauh kesempatan kasih karunia
yang berharga.
Banyak orang merusak tubuhnya dengan
mengabaikan hukum kehidupan, dan mereka tidak akan pernah sembuh karena sikap
ini, namun sekarang mereka menyesal dan bertobat. Manusia mencoba berlaku lebih
bijaksana daripada Allah. Dia membuat bagi dirinya aturan sendiri. Allah
memanggil kita untuk memperhatikan perintah-perintah-Nya; jangan lagi menghina
Dia dengan mengerdilkan kuasa tubuh, pikiran dan roh. Kematian dini adalah
akibat penyimpangan dari Allah untuk mengikuti jalan dunia ini. Dia yang
memanjakan diri akan menanggun hukumannya. Dalam penghakiman kita akan melihat
betapa sungguh-sungguh Allah membalas pelanggaran terhadap hukum-hukum
kesehatan. Kemudian, sementara kita memeriksa kembali tindak-tanduk kita, kita
akan melihat pengetahuan akan Allah yang seharusnya kita peroleh, tabiat agung
yang seharusnya kita bentuk, sekiranya kita menjadikan Kitab Suci sebagai
penasihat.
Allah sedang menantikan umat-Nya,
hendaknya mereka bijaksana dalam pengetahuan. Sementara kita memperhatikan
kesengsaraan, kejelekan dan penyakit yang telah menyusup ke dalam dunia sebagai
akibat dari kebodohan pemeliharaan tubuh, apakah kita mau bertangguh dalam
menyampaikan amaran ini? Kristus telah menyatakan bahwa seperti pada zaman Nuh,
ketika bumi ini penuh dengan kekerasan dan dicemari oleh kejahatan, begitulah
keadaannya ketika Anak Manusia datang. Allah telah memberikan terang besar bagi
kita. Jikalau kita berjalan dalam terang ini, kita akan melihat
keselamatan-Nya.
Perubahan yang pasti sangat diperlukan.
Sudah tiba waktunya bagi kita untuk merendahkan hati yang sombong dan angkuh,
dan mencari Tuhan sementara Dia masih dapat ditemukan. Sebagai satu umat, kita
perlu merendahkan hati di hadapan Allah, karena bilur ketidaktetapan hati ada
di dalam kehidupan kita.
Tuhan sedang memanggil kita untuk
memasuki barisan. Hari sudah senja, malam sudah dekat. Penghakiman Allah sudah
terlihat, baik di darat atau di laut. Tidak ada kesempatan kedua diberikan
kepada kita. Ini bukanlah waktunya untuk membuat satu gerakan palsu. Biarlah
semua orang bersyukur kepada Allah karena kita masih mempunyai kesempatan
membentuk tabiat untuk hidup kekal yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar