Tugas Bapa Tidak Dapat Dipindahkan
Kewajiban
bapa kepada anak-anaknya tidak dapat dipindahkan kepada ibu. Kalau ibu
melakukan kewajibannya sendiri, iapun mempunyai cukup tanggungan untuk dipikul.
Hanyalah oleh bekerja sama ibu bapa dapat melaksanakan pekerjaan yang telah
dipertanggungjawabkan Allah ke dalam tangan mereka. 1
Seharusnyalah
seorang bapa tidak memaafkan dirinya atas kewajiban dalam pekerjaan mendidik
anak-anaknya untuk kehidupan ini dan hidup yang kekal. Ia harus mengambil
bagian dalam kewajiban itu. Ini adalah tugas kewajiban ibu bapa. Haruslah ibu
bapa menyatakan kasih satu dengan yang lain, kalau mereka mau sifat-sifat ini
dikembangkan dalam anak-anak mereka. 2
Bapa
haruslah memberi dorongan dan menguatkan ibu di dalam pekerjaannya yang berat
oleh roman mukanya yang gembira dan perkataannya yang manis. 3
Cobalah
membantu istrimu di dalam pergumulan yang dihadapinya. Berhati-hatilah dengan
perkataanmu, pertumbuhkanlah budi pekerti yang halus, ramah-tamah, lemah
lembut, dan kamu akan beroleh upah karena berbuat yang demikian. 4
Pelayanan yang Lemah Lembut Akan
Meringankan Beban Ibu
Apapun yang
menjadi pekerjaanmu dengan segala kesulitannya, biarlah seorang bapa membawa
pulang ke rumahnya roman muka senyum dan bunyi suara yang manis dengan mana ia
sepanjang hari telah menyambut tamu-tamu dan orang-orang asing. Biarlah istri
merasa bahwa ia dapat bergantung kepada cinta kasih yang besar dari suaminya,
bahwa lengannya akan menguatkan dan membantu dia dalam segala pekerjaan dan
kesulitannya, pengaruh suaminya akan menguatkan pengaruhnya sendiri, dan
bebannya akan lenyap separoh dari beratnya. Bukankah anak-anak itu kepunyaan
bapa bersama dia? 5
Sang istri
boleh mengumpulkan kepada dirinya beban yang mungkin disangkanya jauh lebih
penting daripada menolong suaminya memikul sebagian dari kewajibannya; demikian
pula halnya pada pihak suami. Pelayan yang lemah lembut besar nilainya. Ada
suatu kecenderungan kepada suami untuk bertindak bebas pergi keluar dan masuk
ke dalam rumahnya hanya sebagai seorang pembayar makan daripada seorang suami
dalam lingkungan keluarga itu. 6
Tugas
kewajiban rumah tangga adalah suci dan penting; namun kewajiban itu seringkali
disertai oleh perasaan penat yang membosankan. Keluh kesah dan kesulitan yang
tidak terhitung itu membuat kebisingan tanpa ada perubahan dan aneka
kegembiraan yang membuat perasaan lega di mana seorang suami dan bapa sering
peroleh . . . dalam kuasanyalah memberikan kepada istrinya kalau dia mau
memberi, atau lebih tepat lagi kalau suami itu merasa perlu atau ingin
melakukan yang demikian. Kehidupan seorang ibu dalam lingkungan masyarakat yang
lebih rendah adalah suatu kehidupan pengorbanan yang tiada habis-habisnya,
dijadikan lebih berat lagi kalau suami lalai menghargakan segala kesukaran
kedudukan istri itu serta memberikan dukungan kepada istrinya. 7
Tunjukkan Perhatian Bagi Istri yang
Lemah
Suami harus
menyatakan perhatian yang besar kepada keluarganya. Khususnya ia harus bersikap
lemah lembut terhadap perasaan seorang istri yang lemah. Ia dapat menutup pintu
terhadap banyak penyakit. Kata-kata yang manis, kegembiraan dan yang
menyenangkan ternyata akan lebih berkhasiat daripada obat-obat yang paling
mustajab. Ucapan-ucapan yang demikian akan mendatangkan keberanian hati kepada
seorang yang murung dan tawar hati, serta kebahagiaan dan kesukaan dibawa ke
dalam keluarga oleh segala perbuatan yang manis dan ucapan yang menggembirakan
akan membayar kembali usaha itu sepuluh kali ganda. Suami harus mengingat bahwa
banyak daripada tanggungan pendidikan anak-anak ditanggungkan kepada ibu, seorang
ibu berjasa banyak dalam pembentukan pikiran anak-anak itu. Hal ini harus
menggerakkan segala perasaannya yang sangat halus itu dan dengan teliti dia
harus meringankan beban ibu. Ia harus menggembirakan sang ibu supaya bersandar
kepada kasih sayangnya yang besar itu serta mengarahkan pikirannya ke sorga, di
mana ada kekuatan dan perdamaian serta perhentian terakhir bagi mereka yang
lelah. Janganlah ia memasuki rumahnya dengan muka yang murung, melainkan dengan
kehadirannya haruslah membawa kegembiraan ke dalam keluarga dan harus mengajar
istrinya supaya memandang ke atas dan percaya kepada Allah. Dengan bersatu
mereka dapat menuntut janji-janji Allah serta membawa berkatNya yang limpah itu
ke dalam keluarga. 8
Dengan Hati Beringsut Maju
Perlahan-lahan
Banyak suami
dan bapa yang dapat mempelajari suatu pelajaran yang berguna dari ketelitian
seorang gembala yang setia. Ketika diajak mengadakan suatu perjalanan yang
sukar dan cepat, Ayub menjawab: “Tuanku maklum, bahwa anak-anak ini masih
kurang kuat, dan bahwa beserta aku ada kambing domba dan lembu sapi yang masih
menyusui, jika diburu-buru, satu hari saja, maka seluruh kumpulan binatang itu
akan mati.” Biarlah kiranya tuanku berjalan lebih dahulu dari hambamu ini dan
aku mau dengan hati-hati beringsut maju menurut langkah hewan, yang berjalan di
depanku dan menurut langkah anak-anak.” Di dalam perjalanan hidup yang berat
biarlah suami dan bapa berjalanan “beringsut maju perlahan-lahan” sebagaimana
kawan dalam perjalanan itu dapat bertahan. Di tengah-tengah dunia yang sedang
mengejar kekayaan dan kuasa, biarlah ia belajar menahankan langkah-langkahnya,
menghibur dan membantu dia yang dipanggil untuk berjalan pada sisinya . . . .
Biarlah
suami menolong istrinya oleh simpati dan kasih sayang yang tidak berkesudahan.
Kalau suami ingin memelihara istrinya segar dan gembira, sehingga istri itu
akan menjadi sinar kesukaan dalam rumah tangga, biarlah suami itu menolong dia
menanggung bebannya. Sikap yang manis dan kesopanannya yang mengasihi itu akan
menjadi dorongan yang indah kepada istri itu, dan kedukaan yang dibagikannya
itu akan membawa kegembiraan dan perdamaian kepada hatinya sendiri . . . .
Kalau ibu
tidak diberikan rawatan dan penghiburan sebagaimana yang seharusnya, kalau ia
dibiarkan menghabiskan tenaganya oleh bekerja terlalu berat atau oleh kecemasan
dan kemurungan, anak-anaknyapun akan dirampas kekuatan vitalnya demikian juga
kelancaran otaknya dan kesegaran kegembiraan yang mereka harus warisi. Jauh
lebih baik untuk membuat kehidupan ibu itu senang dan gembira, melindungi dia
daripada kekurangan yang menghabiskan tenaga, serta keluh kesah yang
menyusahkan hati, dan biarlah anak-anak mewarisi bentuk tubuh yang baik, agar
supaya mereka boleh memperjuangkan jalannya sepanjang hidupnya dengan kekuatan
mereka sendiri dengan rajin. 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar