Penjelasan Tentang Agama Dalam
Keluarga
Agama dalam keluarga itu terdiri
atas pemeliharaan dalam membawa anak-anak itu pada nasihat yang datang dari
Tuhan. Setiap orang yang ada dalam keluarga itu haruslah diberi
pelajaran-pelajaran tentang Kristus dan perhatian masing-masing jiwa haruslah
dijaga dengan ketat supaya Setan tidak dapat menipu dan menarik kembali dari
Kristus. Inilah standar yang harus dijangkau setiap keluarga, dan mereka harus
bertekad untuk tidak pernah gagal atau menjadi kecewa. Apabila para orang tua
rajin dan tetap waspada dalam hal pengajaran mereka dan mendidik anak-anak
mereka dengan mata yang selalu tertuju ke arah kemuliaan Allah, mereka bekerja
sama dengan Allah dan Allah akan bekerja sama dengan mereka dalam menyelamatkan
jiwa anak-anak di mana Dia sudah mati demi kepentingan mereka. 1
Pengajaran agama jauh lebih luas
artinya daripada pengajaran umum biasa. Itu berarti bahwa kamu harus berdoa
bersama anak-anakmu, mengajar mereka bagaimana caranya untuk datang kepada
Yesus dan memberitahu kepadaNya segala kekurangan mereka. Itu berarti bahwa
kamu harus memperlihatkan dalam hidupmu bahwa Yesus adalah segala-galanya bagi
kamu dan bahwa kasihNya menjadikan kamu seorang yang sabar, penyayang, tetapi
mempunyai pendirian yang teguh dalam memerintah anak-anakmu seperti Abraham dahulukala.
2
Sebagaimana engkau berlaku dalam
hidup kekeluargaanmu sekarang, demikianlah tepatnya keadaanmu dalam buku-buku
sorga. Orang yang ingin menjadi orang saleh di sorga kelak harus terlebih
dahulu menjadi orang yang saleh dalam keluarganya sendiri di bumi ini sekarang.
Jikalau para bapa dan ibu-ibu berlaku seperti orang Kristen yang benar dalam
keluarga, niscaya mereka akan menjadi anggota-anggota jemaat yang lebih berguna
dan sanggup menanggulangi urusan-urusan dalam jemaat dan dalam masyarakat dengan
cara yang sama mereka pakai untuk mengurus urusan keluarga mereka itu. Hai para
orang tua, janganlah agamamu itu hanya sekedar rupa saja, melainkan hendaklah
itu menjadi suatu yang realitas. 3
Agama Menjadi Sebagian Dari
Pendidikan Rumah Tangga
Agama dalam rumah tangga sekarang
ini sudah sangat sering dilalaikan orang. Para pria dan wanita menaruh
perhatian besar terhadap usaha-usaha missi luar negeri. Mereka memberi
sumbangan banyak untuk kepentingan missi itu dan memuaskan angan-angan hati
mereka, mereka berpendapat bahwa menyumbangkan pekerjaan Allah dapat menebus
kelalaian mereka dalam memberikan contoh yang baik dalam rumah tangga. Tetapi
rumah tangga itu adalah sebuah ladang yang khusus dan tidak ada maaf yang dapat
diterima oleh Allah atas kelalaian terhadap ladang itu. 4
Bilamana agama merupakan suatu
hal yang praktis dalam rumah tangga maka kebajikan yang besar dapat terlaksana.
Agama itu akan menuntun para orang tua untuk melakukan pekerjaan yang sudah
direncanakan Allah hendak dilaksanakan dalam rumah tangga. 5
Penyebab mengapa kaum muda zaman
ini tidak cenderung beragama dengan baik, ialah karena pendidikan mereka sudah
rusak. Cinta yang benar tidak ditunjukkan kepada anak-anak ketika mereka
diizinkan memanjakan nafsu mereka atau apabila mereka dibiarkan begitu saja
melanggar hukum-hukum yang diberikan dan tidak mendapat hukuman. Sebagaimana
ranting-rantingnya bengkok, demikian juga pohonnya turut bengkok. 6
Jikalau agama itu hendak
berpengaruh dalam masyarakat, wajiblah ia terlebih dahulu berpengaruh di
lingkungan keluarga. Kalau anak-anak dididik untuk mengasihi dan takut akan
Allah di rumah, apabila mereka keluar menghadapi dunia, mereka telah
dipersiapkan untuk mendidik keluarga mereka sendiri bagi Allah dan dengan
demikian tertanamlah prinsip-prinsip kebenaran dalam masyarakat serta
disebarkannyalah suatu pengaruh yang kuat di dunia ini. Agama tidak boleh
dipisahkan dari pendidikan rumah tangga itu. 7
Agama Rumah Tangga Mendahului
Agama Dalam Jemaat
Dalam rumah tangga diletakkan
fondamen untuk kesejahteraan jemaat itu. Pengaruh-pengaruh yang mengatur dalam
kehidupan rumah tangga terbawa ke dalam kehidupan jemaat; oleh sebab itu tugas
kewajiban jemaat haruslah dimulai pertama di dalam rumah tangga. 8
Apabila kita sudah mempunyai
agama dalam rumah tangga yang baik, niscaya kita akan mempunyai juga agama
jemaat yang baik. Pertahankanlah benteng rumah tangga itu. Serahkanlah seluruh
keluargamu kepada Allah, dan kemudian berbicara dan berlakulah di rumah tangga
sebagai orang Kristen. Biarlah kamu berlaku baik hati dan bersabar dalam rumah,
dengan kesadaran bahwa kamu adalah guru-guru bagi mereka. Setiap ibu adalah
guru dan setiap ibu haruslah menjadi seorang pelajar dalam sekolah Kristus
supaya ia mengetahui bagaimana caranya mengajar, sehingga dia dapat memberi
teladan dan bentuk tabiat yang baik kepada anak-anak mereka. 9
Bilamana agama dilalaikan dalam
rumah tangga, suatu pengakuan iman saja tidak akan ada artinya . . . . Banyak
orang yang menipu diri sendiri dengan menyangka bahwa tabiat itu akan berubah
pada waktu kedatangan Kristus, tetapi tidak akan ada lagi pertobatan pada waktu
kedatanganNya itu. Cacat tabiat kita haruslah kita buang di sini sekarang juga
dan melalui kasih karunia Kristus kita harus mengalahkannya sementara pintu
kasihan masih terbuka. Inilah tempat untuk menyesuaikan diri dengan keluarga
yang di atas itu. 10
Agama dalam rumah tangga
sangatlah diperlukan, ucapan-ucapan kita dalam rumah tangga sepatutnya menjadi
suatu tabiat yang benar, atau kesaksian-kesaksian dalam jemaat sama sekali
tidak dihiraukan. Kecuali engkau memantulkan kelemahlembutan, kebaikan, dan
sopan santun dalam rumah tangga, maka agamamu akan menjadi sia-sia. Jika ada
lebih banyak agama rumah tangga yang sejati, maka akan lebih banyak kuasa dalam
gereja. 11
Adalah Kesalahan Besar Untuk
Menangguhkan Pelajaran Agama
Sangat menyedihkanlah untuk
membiarkan anak-anak menjadi besar tanpa pengetahuan akan Allah. 12
Para orang tua membuat suatu
kesalahan besar apabila mereka melalaikan pendidikan agama anak-anak mereka dan
berpendapat bahwa anak-anak itu sudah tentu menjadi baik di masa yang akan
datang sementara mereka menginjak dewasa, dengan sendirinya nanti mereka akan
mendapat pengalaman-pengalaman tentang agama. Tidakkah engkau melihat, hai para
orang tua bahwa kalau kamu tidak menanam bibit-bibit yang berharga dari
kebenaran, tentang kasih dan sifat-sifat semawi itu dalam hati, sudah pasti
Setan yang akan menaburi tanah hati itu dengan lalang? 13
Seringkali anak-anak diizinkan
menjadi besar tanpa agama karena orang tua mereka berpendapat bahwa mereka
masih terlalu muda untuk diberi tugas-tugas Kristen dan menyukai tugas-tugas
itu . . . .
Soal kewajiban anak-anak tentang
agama wajiblah ditentukan secara mutlak dan tanpa keragu-raguan, sementara
mereka itu adalah anggota-anggota keluarga. 14
Para orang tua bertindak sebagai
wakil Allah bagi anak-anak mereka dengan pendirian yang teguh memberitahukan
kepada mereka apa yang harus mereka perbuat dan apa yang tidak boleh mereka lakukan
dan dengan pengendalian diri yang sempurna . . . . Para bapa dan ibu terikat
dalam tugas menyelesaikan masalah ini pada waktu anak itu masih muda sekali
dalam otak, anak itu tidak ada lagi pikiran untuk melanggar Sabat, melalaikan
perbaktian keagamaan dan kebaktian keluarga kemudian tidak ada perhatian lagi
untuk mencuri. Tangan ibu bapa itu sendirilah yang wajib membangun
penghalangnya. 15
Sejak masih muda belia,
pendidikan yang bijaksana yang sesuai dengan ajaran-ajaran Kristus harus
dimulai dengan diusahakan seterusnya. Ketika hati anak-anak itu masih muda
diberi kesan haruslah diajarkan kenyataan-kenyataan tentang hidup yang kekal
itu. Para orang tua harus mengingat bahwa mereka sedang hidup, berbicara dan
melakukan sesuatu dalam hadirat Allah. 16
Hai para orang tua, jalan manakah
yang kamu tempuh? Apakah kamu berpendapat bahwa dalam hal keagamaan anak-anak
kamu itu harus dbiarkan bebas dari segala ikatan? Apakah kamu meninggikan
mereka tanpa nasihat atau petuah selama masih anak-anak dan masa muda mereka?
Apakah kamu membiarkan mereka bertindak sesuka hati mereka? Kalau demikian,
kamu melalaikan kewajiban-kewajiban yang sudah diberikan Allah kepada kamu. 17
Sesuaikan Pelajaran Dengan Usia
Anak
Segera sesudah anak-anak kecil
itu cukup cerdas untuk mengerti, wajiblah para orang tua menceritakan cerita
tentang kehidupan Yesus kepada mereka supaya mereka dapat meminum kebenaran
yang indah itu tentang kehidupan Bayi Betlehem. Tanamkanlah ke dalam pikiran
anak-anak itu perasaan beribadat yang sederhana yang disesuaikan dengan usia
kecakapan mereka. Bawalah anak-anakmu dalam permintaan doa kepada Yesus, karena
ia yang mengadakan kemungkinan bagi mereka mempelajari agama sementara mereka
belajar mengungkapkan kata-kata dalam bahasa. 18
Ketika masih sangat muda,
anak-anak itu mudah menerima pengaruh-pengaruh Ilahi. Tuhan mengadakan
pemeliharaan yang istimewa kepada anak-anak ini; dan bilamana mereka dibesarkan
dalam pemeliharaan dan nasihat-nasihat dari Tuhan, mereka dapat menjadi penolong
bukan penghalang bagi para orang tua mereka. 19
Para Orang Tua Bersama-sama
Memupuk Agama Dalam Rumah Tangga
Ibu bapa bertanggung jawab atas
pemeliharaan agama dalam rumah tangga. 20
Janganlah seorang ibu
mengumpulkan begitu banyak beban kesusahan bagi dirinya sendiri sehingga ia
tidak dapat memberikan waktu kepada kebutuhan-kebutuhan rohani keluarganya.
Biarlah para orang tua berusaha memohon tuntunan Allah dalam pekerjaan mereka.
Dengan bertelut di hadapanNya mereka akan mendapat pengertian yang benar
tentang kewajiban mereka yang besar itu dan di sana dapatlah mereka menyerahkan
anak-anak mereka kepada Seorang yang tidak akan pernah salah memberi nasihat
dan pengajaranNya . . . .
Seorang bapa tidak boleh
menyerahkan kepada sang ibu segala urusan memberikan pelajaran-pelajaran rohani
itu. Suatu pekerjaan besar harus dilakukan oleh para ibu bapa dan keduanya
harus melakukan peranan masing-masing dalam mempersiapkan anak-anak mereka itu
untuk menghadapi pemeriksaan besar dalam pengadilan nanti. 21
Hai para orang tua, bawalah
anak-anakmu itu turut serta dalam upacara-upacara keagamaanmu. Rangkulkanlah
lengan imanmu ke sekeliling mereka dan serahkan mereka kepada Kristus. Jangan
membiarkan sesuatu apapun yang menghalangi kewajibanmu untuk mendidik mereka dengan
baik; dan jangan biarkan kesenangan duniawi menyebabkan kamu meninggalkan
mereka. Sekali-kali jangan biarkan hidup kekristenanmu itu mengasingkan mereka
daripadamu. Bawalah mereka bersama kamu kepada Tuhan. Didiklah pikiran mereka
itu untuk memakai kebenaran-kebenaran ilahi. Biarlah mereka bergaul dengan
orang-orang yang mencintai Allah. Bawalah mereka kepada umat Allah sebagai
anak-anak yang telah kamu usahakan membantunya untuk membangun tabiat yang
sesuai dengan suasana yang kekal itu. 22
Agama dalam rumah tangga, apakah
yang tidak dapat dilakukannya? Agama dapat melakukan pekerjaan yang sudah
direncanakan Allah yang harus dilaksanakan dalam setiap keluarga. Anak-anak
akan dibesarkan dalam pemeliharaan dan nasihat-nasihat dari Tuhan. Mereka akan
diajar dan dididik bukan sekedar untuk menjadi penggemar yang tunduk saja di
masyarakat, tetapi lebih dari itu yakin untuk menjadi anggota-anggota keluarga
Tuhan. 23
Anak-anak Memandang Kepada Para
Orang Tua Dalam Hal Kehidupan yang Baik
Segala sesuatu meninggalkan kesan
dalam pikiran anak yang masih muda itu. Roman muka dipelajari, suara itu
mempunyai pengaruh dan sikap ditiru oleh anak-anak yang masih muda itu. Para
ibu dan bapa yang suka murung dan marah misalnya memberi anak-anak mereka
pelajaran-pelajaran yang suatu ketika dalam kehidupan mereka di kemudian hari,
akan mereka berikan kepada dunia . . . . Anak-anak harus melihat dalam
kehidupan orang tua mereka keselarasan yang sesuai dengan iman mereka. Oleh
membawakan keselarasan hidup dan pengendalian diri, para orang tua dapat
membentuk tabiat anak-anak mereka. 24
Allah Menghormati Keluarga yang
Teratur
Para ibu-bapa yang mengutamakan
Allah dalam rumah tangga mereka, yang mengajarkan anak-anak mereka bahwa takut
akan Allah itu adalah permulaan hikmat, memuliakan Allah di hadapan
malaikat-malaikat dan di hadapan manusia oleh menyajikan kepada dunia suatu
keluarga yang teratur dan berdisiplin, yaitu suatu keluarga yang mengasihi dan
menurut Allah, gantinya melawan Dia. Kristus bukanlah Orang asing dala rumah
mereka; namaNya adalah nama bagi keluarga yang dihormati dan dimuliakan.
Malaikat-malaikat suka tinggal dalam rumah tangga di mana Allah berkerajaan,
dan anak-anak diajar untuk menghormati agama, Alkitab dan diajar tentang Khalik
mereka. Keluarga yang demikian itu berhak menuntut janji yang berbunyi:
“Orang-orang yang menghormati Aku akan Ku hormati.” 25
Bagaimana Caranya Kristus
Dibawa Ke Dalam Rumah Tangga
Apabila Kristus sudah berada di
dalam hati, niscaya Ia akan dibawa ke dalam keluarga. Para ibu-bapa yang merasa
pentingnya hidup dalam penurutan kepada Roh Kudus supaya malaikat-malaikat
semawi yang melayani orang-orang yang akan mewarisi keselamatan kekal itu,
melayani mereka sebagai guru-guru rumah tangga dengan mendidik dan mengajar
mereka untuk melaksanakan tugas untuk mengajar anak-anak mereka. Ada
kemungkinan mengadakan gereja kecil yang dapat menghormati dan memuliakan
Penebus. 26
Jadikan Agama Itu Menarik
Jadikanlah hidup kekristenan itu
suatu kehidupan yang menarik. Bicarakanlah suatu negeri yang di dalamnya
pengikut-pengikut Kristus satu waktu kelak mendirikan rumah-rumah kediaman
mereka. Sementara kamu melakukan yang demikian, Allah akan menuntun anak-anakmu
itu ke dalam segala kebenaran, mengisi mereka dengan suatu keinginan untuk
menyesuaikan diri dengan tempat kediaman yang Kristus sudah pergi untuk
menyediakannya bagi semua orang yang mengasihiNya. 27
Para orang tua tidak boleh
memaksakan anak-anak mereka untuk memeluk suatu bentuk agama, melainkan
haruslah mereka mengemukakan prinsip-prinsip yang kekal itu di hadapan mereka
dalam terang yang menarik. 28
Para orang tua wajiblah membuat
agama Kristus itu lebih menarik dengan kegembiraan hati mereka, dengan
kesopanan Kristen mereka dan dengan kelemahlembutan mereka, serta simpati yang
penuh belas kasihan; tetapi mereka harus mempunyai pendirian yang teguh dalam
hal menuntut sikap hormat dan menurut. Prinsip-prinsip yang benar wajiblah
ditanamkan dengan sungguh-sungguh dalam pikiran anak-anak itu. 29
Kita perlu mengajak anak-anak
muda untuk melakukan perbuatan yang benar. Emas dan perak tidak cukup untuk
keperluan ini. Marilah kita perlihatkan kepada mereka cinta kasih dan kasih
karunia Kristus, keindahan FirmanNya dan sukacita orang-orang yang menang.
Dalam usaha-usaha seperti ini kamu telah melakukan suatu pekerjaan yang kekal
untuk selama-lamanya. 30
Mengapa Beberapa Orang Tua
Gagal
Ada beberapa orang tua, walaupun
mereka mengaku orang yang beragama, tidak memperlihatkan di hadapan anak-anak
mereka suatu kenyataan bahwa Allah harus dihormati dan diturut, bahwa kegemaran
dan kesenangan atau kecenderungan pribadi tidak boleh mempengaruhi
tuntutan-tuntutanNya terhadap mereka. “Takut akan Allah itulah permulaan segala
akalbudi.” Kenyataan ini haruslah dikaitkan dalam kehidupan dan tabiat.
Pengertian yang benar tentang Allah melalui Kristus yang telah mati supaya kita
dapat diselamatkan, wajiblah ditanamkan dalam pikiran mereka. 31
Mungkin para ibu-bapa ada yang
berpendapat bahwa mereka tidak dapat melakukan semua ini, tetapi kamu harus
menyediakan waktu untuk melakukan kewajiban ini dalam keluarga, kalau tidak,
Setan pasti akan mengisi kekosongan ini. Tinggalkanlah segala sesuatu yang lain
daripada kehidupanmu yang menghalangi terlaksananya kewajiban ini dan didiklah
anak-anakmu agar dapat menyesuaikan diri dengan petunjuk-petunjukNya.
Tinggalkanlah segala sesuatu yang bersifat fana, berpuas hatilah dengan
berhemat, batasi keinginan-keinginanmu, tetapi demi Kristus, janganlah
melalaikan pendidikan rohani bagi dirimu sendiri dan pendidikan anak-anakmu. 32
Setiap Anggota Keluarga Harus
Menyerahkan Diri Kepada Allah
Petunjuk-petunjuk yang diberikan
oleh Musa tentang Pesta Paskah mempunyai arti yang penting dan mempunyai
aplikasi kepada para orang tua dan anak-anak di dunia pada zaman sekarang ini .
. . .
Seorang bapa haruslah bertindak
sebagai imam keluarga dan kalau bapa itu sudah meninggal, anak lelaki yang
tertualah yang bertindak untuk memercik ambang pintu dengan darah. Ini adalah
lambang pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam setiap keluarga. Para orang tua
haruslah mengumpulkan anak-anak mereka di rumah serta menunjukkan Kristus di
hadapan mereka sebagai Paskah mereka. Bapa mereka harus menyerahkan setiap
anggota keluarganya kepada Allah serta melakukan pekerjaan yang melambangkan
oleh Paskah itu. Sangat berbahayalah untuk menyerahkan kewajiban yang kudus ini
kepada tangan orang-orang lain. 33
Semoga para orang tua Kristen
bertekad bulat untuk setia kepada Allah dan biarlah mereka menghimpunkan
anak-anak mereka bersama mereka sendiri memercikkan ambang pintu dengan darah
yang melambangkan Kristus sebagai satu-satunya “Orang” yang sanggup melindungi
dan menyelamatkan itu supaya malaikat maut kiranya berlalu dari himpunan
keluarga yang tercinta itu. Biarlah dunia melihat bahwa ada sesuatu yang
melebihi pengaruh manusiawi bekerja dalam rumah tangga itu. Biarlah para orang
tua memelihara hubungan yang hidup dengan Allah, menempatkan diri mereka dekat
pada Kristus serta menunjukkan bahwa dengan kasih karuniaNya, alangkah besarnya
kebajikan yang dapat terlaksana melalui jasa-jasa para orang tua. 34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar