Kamis, 11 Juni 2015

54. AGAMA DALAM KELUARGA

AGAMA DALAM KELUARGA

Penjelasan Tentang Agama Dalam Keluarga

Agama dalam keluarga itu terdiri atas pemeliharaan dalam membawa anak-anak itu pada nasihat yang datang dari Tuhan. Setiap orang yang ada dalam keluarga itu haruslah diberi pelajaran-pelajaran tentang Kristus dan perhatian masing-masing jiwa haruslah dijaga dengan ketat supaya Setan tidak dapat menipu dan menarik kembali dari Kristus. Inilah standar yang harus dijangkau setiap keluarga, dan mereka harus bertekad untuk tidak pernah gagal atau menjadi kecewa. Apabila para orang tua rajin dan tetap waspada dalam hal pengajaran mereka dan mendidik anak-anak mereka dengan mata yang selalu tertuju ke arah kemuliaan Allah, mereka bekerja sama dengan Allah dan Allah akan bekerja sama dengan mereka dalam menyelamatkan jiwa anak-anak di mana Dia sudah mati demi kepentingan mereka. 1
Pengajaran agama jauh lebih luas artinya daripada pengajaran umum biasa. Itu berarti bahwa kamu harus berdoa bersama anak-anakmu, mengajar mereka bagaimana caranya untuk datang kepada Yesus dan memberitahu kepadaNya segala kekurangan mereka. Itu berarti bahwa kamu harus memperlihatkan dalam hidupmu bahwa Yesus adalah segala-galanya bagi kamu dan bahwa kasihNya menjadikan kamu seorang yang sabar, penyayang, tetapi mempunyai pendirian yang teguh dalam memerintah anak-anakmu seperti Abraham dahulukala. 2
Sebagaimana engkau berlaku dalam hidup kekeluargaanmu sekarang, demikianlah tepatnya keadaanmu dalam buku-buku sorga. Orang yang ingin menjadi orang saleh di sorga kelak harus terlebih dahulu menjadi orang yang saleh dalam keluarganya sendiri di bumi ini sekarang. Jikalau para bapa dan ibu-ibu berlaku seperti orang Kristen yang benar dalam keluarga, niscaya mereka akan menjadi anggota-anggota jemaat yang lebih berguna dan sanggup menanggulangi urusan-urusan dalam jemaat dan dalam masyarakat dengan cara yang sama mereka pakai untuk mengurus urusan keluarga mereka itu. Hai para orang tua, janganlah agamamu itu hanya sekedar rupa saja, melainkan hendaklah itu menjadi suatu yang realitas. 3

Agama Menjadi Sebagian Dari Pendidikan Rumah Tangga

Agama dalam rumah tangga sekarang ini sudah sangat sering dilalaikan orang. Para pria dan wanita menaruh perhatian besar terhadap usaha-usaha missi luar negeri. Mereka memberi sumbangan banyak untuk kepentingan missi itu dan memuaskan angan-angan hati mereka, mereka berpendapat bahwa menyumbangkan pekerjaan Allah dapat menebus kelalaian mereka dalam memberikan contoh yang baik dalam rumah tangga. Tetapi rumah tangga itu adalah sebuah ladang yang khusus dan tidak ada maaf yang dapat diterima oleh Allah atas kelalaian terhadap ladang itu. 4
Bilamana agama merupakan suatu hal yang praktis dalam rumah tangga maka kebajikan yang besar dapat terlaksana. Agama itu akan menuntun para orang tua untuk melakukan pekerjaan yang sudah direncanakan Allah hendak dilaksanakan dalam rumah tangga. 5
Penyebab mengapa kaum muda zaman ini tidak cenderung beragama dengan baik, ialah karena pendidikan mereka sudah rusak. Cinta yang benar tidak ditunjukkan kepada anak-anak ketika mereka diizinkan memanjakan nafsu mereka atau apabila mereka dibiarkan begitu saja melanggar hukum-hukum yang diberikan dan tidak mendapat hukuman. Sebagaimana ranting-rantingnya bengkok, demikian juga pohonnya turut bengkok. 6
Jikalau agama itu hendak berpengaruh dalam masyarakat, wajiblah ia terlebih dahulu berpengaruh di lingkungan keluarga. Kalau anak-anak dididik untuk mengasihi dan takut akan Allah di rumah, apabila mereka keluar menghadapi dunia, mereka telah dipersiapkan untuk mendidik keluarga mereka sendiri bagi Allah dan dengan demikian tertanamlah prinsip-prinsip kebenaran dalam masyarakat serta disebarkannyalah suatu pengaruh yang kuat di dunia ini. Agama tidak boleh dipisahkan dari pendidikan rumah tangga itu. 7

Agama Rumah Tangga Mendahului Agama Dalam Jemaat

Dalam rumah tangga diletakkan fondamen untuk kesejahteraan jemaat itu. Pengaruh-pengaruh yang mengatur dalam kehidupan rumah tangga terbawa ke dalam kehidupan jemaat; oleh sebab itu tugas kewajiban jemaat haruslah dimulai pertama di dalam rumah tangga. 8
Apabila kita sudah mempunyai agama dalam rumah tangga yang baik, niscaya kita akan mempunyai juga agama jemaat yang baik. Pertahankanlah benteng rumah tangga itu. Serahkanlah seluruh keluargamu kepada Allah, dan kemudian berbicara dan berlakulah di rumah tangga sebagai orang Kristen. Biarlah kamu berlaku baik hati dan bersabar dalam rumah, dengan kesadaran bahwa kamu adalah guru-guru bagi mereka. Setiap ibu adalah guru dan setiap ibu haruslah menjadi seorang pelajar dalam sekolah Kristus supaya ia mengetahui bagaimana caranya mengajar, sehingga dia dapat memberi teladan dan bentuk tabiat yang baik kepada anak-anak mereka. 9
Bilamana agama dilalaikan dalam rumah tangga, suatu pengakuan iman saja tidak akan ada artinya . . . . Banyak orang yang menipu diri sendiri dengan menyangka bahwa tabiat itu akan berubah pada waktu kedatangan Kristus, tetapi tidak akan ada lagi pertobatan pada waktu kedatanganNya itu. Cacat tabiat kita haruslah kita buang di sini sekarang juga dan melalui kasih karunia Kristus kita harus mengalahkannya sementara pintu kasihan masih terbuka. Inilah tempat untuk menyesuaikan diri dengan keluarga yang di atas itu. 10
Agama dalam rumah tangga sangatlah diperlukan, ucapan-ucapan kita dalam rumah tangga sepatutnya menjadi suatu tabiat yang benar, atau kesaksian-kesaksian dalam jemaat sama sekali tidak dihiraukan. Kecuali engkau memantulkan kelemahlembutan, kebaikan, dan sopan santun dalam rumah tangga, maka agamamu akan menjadi sia-sia. Jika ada lebih banyak agama rumah tangga yang sejati, maka akan lebih banyak kuasa dalam gereja. 11

Adalah Kesalahan Besar Untuk Menangguhkan Pelajaran Agama

Sangat menyedihkanlah untuk membiarkan anak-anak menjadi besar tanpa pengetahuan akan Allah. 12
Para orang tua membuat suatu kesalahan besar apabila mereka melalaikan pendidikan agama anak-anak mereka dan berpendapat bahwa anak-anak itu sudah tentu menjadi baik di masa yang akan datang sementara mereka menginjak dewasa, dengan sendirinya nanti mereka akan mendapat pengalaman-pengalaman tentang agama. Tidakkah engkau melihat, hai para orang tua bahwa kalau kamu tidak menanam bibit-bibit yang berharga dari kebenaran, tentang kasih dan sifat-sifat semawi itu dalam hati, sudah pasti Setan yang akan menaburi tanah hati itu dengan lalang? 13
Seringkali anak-anak diizinkan menjadi besar tanpa agama karena orang tua mereka berpendapat bahwa mereka masih terlalu muda untuk diberi tugas-tugas Kristen dan menyukai tugas-tugas itu . . . .
Soal kewajiban anak-anak tentang agama wajiblah ditentukan secara mutlak dan tanpa keragu-raguan, sementara mereka itu adalah anggota-anggota keluarga. 14
Para orang tua bertindak sebagai wakil Allah bagi anak-anak mereka dengan pendirian yang teguh memberitahukan kepada mereka apa yang harus mereka perbuat dan apa yang tidak boleh mereka lakukan dan dengan pengendalian diri yang sempurna . . . . Para bapa dan ibu terikat dalam tugas menyelesaikan masalah ini pada waktu anak itu masih muda sekali dalam otak, anak itu tidak ada lagi pikiran untuk melanggar Sabat, melalaikan perbaktian keagamaan dan kebaktian keluarga kemudian tidak ada perhatian lagi untuk mencuri. Tangan ibu bapa itu sendirilah yang wajib membangun penghalangnya. 15
Sejak masih muda belia, pendidikan yang bijaksana yang sesuai dengan ajaran-ajaran Kristus harus dimulai dengan diusahakan seterusnya. Ketika hati anak-anak itu masih muda diberi kesan haruslah diajarkan kenyataan-kenyataan tentang hidup yang kekal itu. Para orang tua harus mengingat bahwa mereka sedang hidup, berbicara dan melakukan sesuatu dalam hadirat Allah. 16
Hai para orang tua, jalan manakah yang kamu tempuh? Apakah kamu berpendapat bahwa dalam hal keagamaan anak-anak kamu itu harus dbiarkan bebas dari segala ikatan? Apakah kamu meninggikan mereka tanpa nasihat atau petuah selama masih anak-anak dan masa muda mereka? Apakah kamu membiarkan mereka bertindak sesuka hati mereka? Kalau demikian, kamu melalaikan kewajiban-kewajiban yang sudah diberikan Allah kepada kamu. 17



Sesuaikan Pelajaran Dengan Usia Anak

Segera sesudah anak-anak kecil itu cukup cerdas untuk mengerti, wajiblah para orang tua menceritakan cerita tentang kehidupan Yesus kepada mereka supaya mereka dapat meminum kebenaran yang indah itu tentang kehidupan Bayi Betlehem. Tanamkanlah ke dalam pikiran anak-anak itu perasaan beribadat yang sederhana yang disesuaikan dengan usia kecakapan mereka. Bawalah anak-anakmu dalam permintaan doa kepada Yesus, karena ia yang mengadakan kemungkinan bagi mereka mempelajari agama sementara mereka belajar mengungkapkan kata-kata dalam bahasa. 18
Ketika masih sangat muda, anak-anak itu mudah menerima pengaruh-pengaruh Ilahi. Tuhan mengadakan pemeliharaan yang istimewa kepada anak-anak ini; dan bilamana mereka dibesarkan dalam pemeliharaan dan nasihat-nasihat dari Tuhan, mereka dapat menjadi penolong bukan penghalang bagi para orang tua mereka. 19

Para Orang Tua Bersama-sama Memupuk Agama Dalam Rumah Tangga

Ibu bapa bertanggung jawab atas pemeliharaan agama dalam rumah tangga. 20
Janganlah seorang ibu mengumpulkan begitu banyak beban kesusahan bagi dirinya sendiri sehingga ia tidak dapat memberikan waktu kepada kebutuhan-kebutuhan rohani keluarganya. Biarlah para orang tua berusaha memohon tuntunan Allah dalam pekerjaan mereka. Dengan bertelut di hadapanNya mereka akan mendapat pengertian yang benar tentang kewajiban mereka yang besar itu dan di sana dapatlah mereka menyerahkan anak-anak mereka kepada Seorang yang tidak akan pernah salah memberi nasihat dan pengajaranNya . . . .
Seorang bapa tidak boleh menyerahkan kepada sang ibu segala urusan memberikan pelajaran-pelajaran rohani itu. Suatu pekerjaan besar harus dilakukan oleh para ibu bapa dan keduanya harus melakukan peranan masing-masing dalam mempersiapkan anak-anak mereka itu untuk menghadapi pemeriksaan besar dalam pengadilan nanti. 21
Hai para orang tua, bawalah anak-anakmu itu turut serta dalam upacara-upacara keagamaanmu. Rangkulkanlah lengan imanmu ke sekeliling mereka dan serahkan mereka kepada Kristus. Jangan membiarkan sesuatu apapun yang menghalangi kewajibanmu untuk mendidik mereka dengan baik; dan jangan biarkan kesenangan duniawi menyebabkan kamu meninggalkan mereka. Sekali-kali jangan biarkan hidup kekristenanmu itu mengasingkan mereka daripadamu. Bawalah mereka bersama kamu kepada Tuhan. Didiklah pikiran mereka itu untuk memakai kebenaran-kebenaran ilahi. Biarlah mereka bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah. Bawalah mereka kepada umat Allah sebagai anak-anak yang telah kamu usahakan membantunya untuk membangun tabiat yang sesuai dengan suasana yang kekal itu. 22
Agama dalam rumah tangga, apakah yang tidak dapat dilakukannya? Agama dapat melakukan pekerjaan yang sudah direncanakan Allah yang harus dilaksanakan dalam setiap keluarga. Anak-anak akan dibesarkan dalam pemeliharaan dan nasihat-nasihat dari Tuhan. Mereka akan diajar dan dididik bukan sekedar untuk menjadi penggemar yang tunduk saja di masyarakat, tetapi lebih dari itu yakin untuk menjadi anggota-anggota keluarga Tuhan. 23

Anak-anak Memandang Kepada Para Orang Tua Dalam Hal Kehidupan yang Baik

Segala sesuatu meninggalkan kesan dalam pikiran anak yang masih muda itu. Roman muka dipelajari, suara itu mempunyai pengaruh dan sikap ditiru oleh anak-anak yang masih muda itu. Para ibu dan bapa yang suka murung dan marah misalnya memberi anak-anak mereka pelajaran-pelajaran yang suatu ketika dalam kehidupan mereka di kemudian hari, akan mereka berikan kepada dunia . . . . Anak-anak harus melihat dalam kehidupan orang tua mereka keselarasan yang sesuai dengan iman mereka. Oleh membawakan keselarasan hidup dan pengendalian diri, para orang tua dapat membentuk tabiat anak-anak mereka. 24

Allah Menghormati Keluarga yang Teratur

Para ibu-bapa yang mengutamakan Allah dalam rumah tangga mereka, yang mengajarkan anak-anak mereka bahwa takut akan Allah itu adalah permulaan hikmat, memuliakan Allah di hadapan malaikat-malaikat dan di hadapan manusia oleh menyajikan kepada dunia suatu keluarga yang teratur dan berdisiplin, yaitu suatu keluarga yang mengasihi dan menurut Allah, gantinya melawan Dia. Kristus bukanlah Orang asing dala rumah mereka; namaNya adalah nama bagi keluarga yang dihormati dan dimuliakan. Malaikat-malaikat suka tinggal dalam rumah tangga di mana Allah berkerajaan, dan anak-anak diajar untuk menghormati agama, Alkitab dan diajar tentang Khalik mereka. Keluarga yang demikian itu berhak menuntut janji yang berbunyi: “Orang-orang yang menghormati Aku akan Ku hormati.” 25

Bagaimana Caranya Kristus Dibawa Ke Dalam Rumah Tangga

Apabila Kristus sudah berada di dalam hati, niscaya Ia akan dibawa ke dalam keluarga. Para ibu-bapa yang merasa pentingnya hidup dalam penurutan kepada Roh Kudus supaya malaikat-malaikat semawi yang melayani orang-orang yang akan mewarisi keselamatan kekal itu, melayani mereka sebagai guru-guru rumah tangga dengan mendidik dan mengajar mereka untuk melaksanakan tugas untuk mengajar anak-anak mereka. Ada kemungkinan mengadakan gereja kecil yang dapat menghormati dan memuliakan Penebus. 26




Jadikan Agama Itu Menarik

Jadikanlah hidup kekristenan itu suatu kehidupan yang menarik. Bicarakanlah suatu negeri yang di dalamnya pengikut-pengikut Kristus satu waktu kelak mendirikan rumah-rumah kediaman mereka. Sementara kamu melakukan yang demikian, Allah akan menuntun anak-anakmu itu ke dalam segala kebenaran, mengisi mereka dengan suatu keinginan untuk menyesuaikan diri dengan tempat kediaman yang Kristus sudah pergi untuk menyediakannya bagi semua orang yang mengasihiNya. 27
Para orang tua tidak boleh memaksakan anak-anak mereka untuk memeluk suatu bentuk agama, melainkan haruslah mereka mengemukakan prinsip-prinsip yang kekal itu di hadapan mereka dalam terang yang menarik. 28
Para orang tua wajiblah membuat agama Kristus itu lebih menarik dengan kegembiraan hati mereka, dengan kesopanan Kristen mereka dan dengan kelemahlembutan mereka, serta simpati yang penuh belas kasihan; tetapi mereka harus mempunyai pendirian yang teguh dalam hal menuntut sikap hormat dan menurut. Prinsip-prinsip yang benar wajiblah ditanamkan dengan sungguh-sungguh dalam pikiran anak-anak itu. 29
Kita perlu mengajak anak-anak muda untuk melakukan perbuatan yang benar. Emas dan perak tidak cukup untuk keperluan ini. Marilah kita perlihatkan kepada mereka cinta kasih dan kasih karunia Kristus, keindahan FirmanNya dan sukacita orang-orang yang menang. Dalam usaha-usaha seperti ini kamu telah melakukan suatu pekerjaan yang kekal untuk selama-lamanya. 30

Mengapa Beberapa Orang Tua Gagal

Ada beberapa orang tua, walaupun mereka mengaku orang yang beragama, tidak memperlihatkan di hadapan anak-anak mereka suatu kenyataan bahwa Allah harus dihormati dan diturut, bahwa kegemaran dan kesenangan atau kecenderungan pribadi tidak boleh mempengaruhi tuntutan-tuntutanNya terhadap mereka. “Takut akan Allah itulah permulaan segala akalbudi.” Kenyataan ini haruslah dikaitkan dalam kehidupan dan tabiat. Pengertian yang benar tentang Allah melalui Kristus yang telah mati supaya kita dapat diselamatkan, wajiblah ditanamkan dalam pikiran mereka. 31
Mungkin para ibu-bapa ada yang berpendapat bahwa mereka tidak dapat melakukan semua ini, tetapi kamu harus menyediakan waktu untuk melakukan kewajiban ini dalam keluarga, kalau tidak, Setan pasti akan mengisi kekosongan ini. Tinggalkanlah segala sesuatu yang lain daripada kehidupanmu yang menghalangi terlaksananya kewajiban ini dan didiklah anak-anakmu agar dapat menyesuaikan diri dengan petunjuk-petunjukNya. Tinggalkanlah segala sesuatu yang bersifat fana, berpuas hatilah dengan berhemat, batasi keinginan-keinginanmu, tetapi demi Kristus, janganlah melalaikan pendidikan rohani bagi dirimu sendiri dan pendidikan anak-anakmu. 32


Setiap Anggota Keluarga Harus Menyerahkan Diri Kepada Allah

Petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Musa tentang Pesta Paskah mempunyai arti yang penting dan mempunyai aplikasi kepada para orang tua dan anak-anak di dunia pada zaman sekarang ini . . . .
Seorang bapa haruslah bertindak sebagai imam keluarga dan kalau bapa itu sudah meninggal, anak lelaki yang tertualah yang bertindak untuk memercik ambang pintu dengan darah. Ini adalah lambang pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam setiap keluarga. Para orang tua haruslah mengumpulkan anak-anak mereka di rumah serta menunjukkan Kristus di hadapan mereka sebagai Paskah mereka. Bapa mereka harus menyerahkan setiap anggota keluarganya kepada Allah serta melakukan pekerjaan yang melambangkan oleh Paskah itu. Sangat berbahayalah untuk menyerahkan kewajiban yang kudus ini kepada tangan orang-orang lain. 33

Semoga para orang tua Kristen bertekad bulat untuk setia kepada Allah dan biarlah mereka menghimpunkan anak-anak mereka bersama mereka sendiri memercikkan ambang pintu dengan darah yang melambangkan Kristus sebagai satu-satunya “Orang” yang sanggup melindungi dan menyelamatkan itu supaya malaikat maut kiranya berlalu dari himpunan keluarga yang tercinta itu. Biarlah dunia melihat bahwa ada sesuatu yang melebihi pengaruh manusiawi bekerja dalam rumah tangga itu. Biarlah para orang tua memelihara hubungan yang hidup dengan Allah, menempatkan diri mereka dekat pada Kristus serta menunjukkan bahwa dengan kasih karuniaNya, alangkah besarnya kebajikan yang dapat terlaksana melalui jasa-jasa para orang tua. 34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar