KEJUJURAN
DALAM USAHA
Alkitab
Sebuah Buku Sumber Prinsip-prinsip Usaha
Tidak ada cabang usaha yang sah
di mana Alkitab tidak menyediakan persiapan yang penting. Prinsip-prinsip itu
ialah tentang kerajinan, kejujuran, penghematan, pertarakan dan kemurnian ialah
rahasia sukses yang sejati. Prinsip-prinsip ini, sebagaimana dikemukakan dalam
Alkitab Amsal, merupakan perbendaharaan kebijaksanaan yang praktis. Di mana
pedagang, artis dan para pemimpin dalam bidang usaha apapun dapat lebih baik
menemukan pepatah bagi diri sendiri atau para karyawannya daripada yang
dijumpai dalam ucapan-ucapan orang arif bijaksana ini:
“Pernahkah engkau melihat orang
yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di
hadapan orang yang hina.”
“Dalam tiap jerih payah ada
keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.”
“Hati si pemalas penuh keinginan,
tetapi sia-sia.”
“Karena si peminum dan si pelalap
menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping.” . . .
Betapa banyaknya orang yang
sebenarnya dapat terhindar dirinya dari kebangkrutan dan kekandasan keuangan
sekiranya amaran-amaran yang begitu sering diulang-ulangi dan ditekan-tekankan
dalam alkitab ini mereka perhatikan:
“Tetapi orang yang ingin cepat
menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.”
“Harta yang cepat diperoleh akan
berkurang, tetapi siapa yang mengumpulkan sedikit, menjadi kaya.”
“Memperoleh harta benda dengan
lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.”
“ . . . Yang berhutang menjadi
budak dari yang menghutangi.”
“Sangat malanglah orang yang
menanggung orang lain, tetapi siapa yang membenci pertanggungan, amanlah ia.” 1
Hukum kedelapan mempersalahkan .
. . perbuatan mencuri dan merampok. Hukum itu meminta kejujuran yang keras
sampai kepada perkara-perkara kecil dalam kehidupan. Hukum itu melarang
penipuan dalam perdagangan dan menuntut pembayaran hutang dan upah yang layak. 2
Pikiran
Dan Tabiat Direndahkan Oleh Ketidakjujuran
Orang yang berdusta atau
mempraktekkan penipuan, kehilangan harga diri sendiri. Mungkin dia tidak sadar
bahwa Allah melihat dia dan mengetahui setiap urusan dagangnya, demikian juga
malaikat yang suci sedang menimbang-nimbang dorongan hatinya serta mendengarkan
ucapan-ucapannya dan upahnya sudah tentu setimpal dengan perbuatannya. Tetapi
seandainya ia dapat untuk menyembunyikan perbuatan yang salah itu dari
pemeriksaan manusia dan Tuhan, fakta menunjukkan yang ia sendiri mengetahui
kesalahan itu, inilah yang merendahkan pikiran dan tabiatnya. Satu perbuatan
memang tidak dapat menentukan tabiat, tetapi perbuatan yang satu itu dapat
merubuhkan alat pencegah, sehingga penggodaan yang berikutnya lebih mudah
dilayani, akibatnya kebiasaan menipu dan tidak jujur dalam usahapun
terbentuklah dan orang itu tidak dapat dipercaya lagi. 3
Sementara kita melayani sesama
manusia dengan perbuatan-perbuatan yang tidak jujur dalam perkara kecil, atau
yang tidak terlalu besar, mungkin dengan penipuan yang lebih berani, maka
demikian itu pula kita akan melayani Allah. Orang yang terus-menerus melakukan
perbuatan-perbuatan yang tidak jujur niscaya akan terus-menerus mengikuti
prinsip mereka itu hingga akhirnya mereka menipu jiwa mereka sendiri dan tidak
mendapat sorga dan kehidupan kekal. Mereka akan mengorbankan kehormatan diri
sendiri dan agama demi keuntungan duniawi yang tidak berarti itu. 4
Hindari
Hutang
Banyak keluarga yang kurang
beruntung menjadi miskin karena mereka membelanjakan uang yang ada pada mereka
segera sesudah mereka mendapatnya. 5
Engkau harus mengetahui bahwa
seseorang tidak boleh memakai uang dengan cara demikian sehingga terjerumus ke
dalam hutang . . . . Apabila seseorang sudah terlibat dalam hutang, ia sudah
berada dalam salah satu jaringan jerat setan, yang sudah dipasangnya menjerat
jiwa-jiwa . . . .
Mengambil atau memakai uang untuk
maksud apapun, sebelum menjadi kepunyaan kita sendiri, memang menjadi satu
jerat. 6
Nasihat
Bagi Seseorang yang Hidup Melebihi Penghasilannya
Engkau tidak boleh membiarkan
diri merasa malu dengan cara fanatik, karena fakta membuktikan dengan adanya
hutangmu, imanmu menjadi lemah dan cenderung memberikan kekecewaan bagimu; dan
pikiran itu membuat engkau menjadi sangat gelisah. Engkau perlu mengurangi
anggaran belanjamu itu dan berusaha keras untuk mencukupkan kekurangan itu di
dalam tabiatmu. Engkau dapat dan harus mengambil keputusan untuk mengendalikan
watakmu sehingga tidak membelanjakan uang yang melebihi penghasilanmu. 7
Pekerjaan
Allah Dapat Celaan
Dunia berhak mengharapkan suatu
kejujuran sejati dari orang-orang yang mengaku diri sebagai umat Kristen yang
mengikuti ajaran Alkitab. Karena sikap seorang yang masa bodoh untuk melunaskan
hutang-hutangnya, sehingga semua anggota jemaat Advent berada dalam bahaya
sebab dianggap orang-orang yang tidak dapat dipercaya. 8
Semua orang yang menyebut diri
beribadat wajiblah mengharumkan pengajaran yang mereka akui dan janganlah
dibiarkan orang berkesempatan untuk mencela kebenaran karena perbuatan mereka
yang tidak pantas. “Janganlah kamu
berhutang barang apapun kepada siapapun,” kata Rasul Paulus. 9
Nasihat
Bagi Seorang yang Berhutang
Buatlah suatu tekad untuk tidak
jatuh dalam hutang yang lain lagi. Bertaraklah terhadap seribu macam keinginan
hatimu daripada jatuh dalam hutang yang memalukan. Inilah yang menjadi laknat
dalam kehidupanmu, yaitu jatuh ke dalam jurang hutang. Hindarkanlah itu seperti
menghindarkan penyakit cacar.
Buatlah suatu perjanjian yang
tekun dengan Allah, oleh berkatNya engkau akan melunaskan hutang-hutangmu,
kemudian jangan berhutang lagi kepada siapapun, kalau perlu engkau dapat hidup
dengan makan bubur dan roti. Memang mudah sekali menghidangkan makanan yang
agak lezat apabila ditambahkan beberapa rupiah lagi yang dikeluarkan dari
persediaan kantong. Tetapi, simpanlah rupiah-rupiah itu, maka akan terkumpul
nanti ribuan rupiah. Ratusan rupiah yang dibelanjakan di sana-sini untuk
membeli yang ini dan yang itu serta yang lain-lain itulah
kemudian menjadi bertumpuk menjadi ribuan rupiah. Tahanlah diri sendiri,
sekurang-kurangnya sementara dalam keadaan hutang yang mencekam . . . .
Janganlah bimbang, jangan kecewa atau berbalik mundur. Tahanlah keinginan dan
selera makanmu, tabunglah uangmu kemudian lunasilah hutangmu itu. Usahakanlah
pelunasan hutang itu selekas mungkin. Apabila engkau sudah dapat berdiri tegak
sebagai seorang yang bebas sekarang, tidak berhutang kepada siapapun juga,
engkaupun sudah memperoleh kemenangan yang besar yang gilang-gemilang. 10
Perlihatkanlah
Pertimbangan Sehat Kepada Orang-orang yang Bernasib Sial
Kalau ada orang yang jatuh ke
dalam hutang dan benar-benar tidak sanggup melunasi hutangnya, mereka itu tidak
boleh diperlakukan dengan paksa untuk bertindak di luar kemampuan mereka.
Haruslah mereka diberi kesempatan yang baik dengan membebaskan dari hutang
mereka itu dan tidak boleh ditempatkan di mana mereka sepenuhnya tidak dapat
membebaskan diri dari hutang. Walaupun penagihan hutang dianggap perkara yang
adil, itu bukanlah belas-kasihan dan kasih yang berasal dari Allah. 11
Bahaya
Dalam Keadaan yang Berlebih-lebihan
Ada saudara-saudara yang tidak
bijaksana dan mengadakan hutang-hutang yang sebenarnya dapat dielakkan. Ada
pula orang yang terlalu berhati-hati sehingga menggambarkan roh tidak yakin
kepada Tuhan. Cara yang baik ialah dengan menarik keuntungan dari pelbagai
keadaan, pada suatu waktu kita dapat mengumpulkan uang sehingga pekerjaan Allah
dapat dimajukan pada waktu yang sama berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang
benar. 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar