MAKAN TERLALU BANYAK
Dosa Biasa Namun Serius
Membebani perut adalah satu dosa biasa.
Apabila terlalu banyak makanan dimasukkan ke dalam, maka seluruh alat pencernaan
itu dibebani. Hidup dan vitalitas berkurang gairahnya bukannya bertambah.
Inilah yang direncanakan oleh Setan. Manusia menghabiskan tenaga vital oleh
pekerjaan yang tidak penting dengan melebihkan porsi makanan. Dengan memakan
makanan terlalu banyak, kita bukan hanya dengan gegabah membuang berkat-berkat
Allah yang disediakan untuk kebutuhan alam, tetapi kita juga sangat merusak
seluruh tubuh. Kita mencemari kaabah Allah; tubuh itu dilemahkan dan
dilumpuhkan, alam tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik dan saksama,
sebagaimana telah Allah sediakan yang terbaik. Oleh karena pemanjaan selera
ini, manusia telah menekan kuasa alam dengan memaksanya
supaya melakukan pekerjaan yang tidak harus dilakukan.
Kebiasaan makan terlalu banyak akan merusak mesin tubuh
dan menghalangi pekerjaannya, walaupun makanan itu berkualitas tinggi.
|
Merusak
Mesin Tubuh
Bisa saja kita memakan makanan yang
menyehatkan dengan cara yang tidak sederhana. Bukan berarti kalau seorang sudah
membuang bahan makanan yang merusak dia dapat memakan sebanyak yang dia suka.
Kebiasaan makan terlalu banyak akan merusak mesin tubuh dan menghalangi
pekerjaannya, walaupun makanan itu berkualitas tinggi.
Tidak bertarak dalam hal makan walaupun
makanan yang menyehatkan akan membawa akibat buruk ke seluruh tubuh dan akan
menumpulkan mental dan kuasa moral.
Hampir seluruh anggota keluarga umat
manusia memakan makanan melebihi takaran. Kelebihan makanan ini membusuk dan
menjadi gumpalan yang bau busuk…. Jikalau makanan yang kualitas sederhana pun
dimasukkan ke dalam perut melebihi takaran yang dibutuhkan mesin tubuh,
kelebihan ini menjadi beban. Alat pencernaan berusaha keras membusukkannya
sehingga kerja lembur ini menimbul-kan rasa capek dan lelah. Sebagian orang
yang makan terus-menerus menyebutkan ini pemuasan rasa lapar. Tetapi ini
disebabkan oleh kerja lembur alat pencernaan.
Keluhan dan beban yang tak perlu ada
hanya karena keinginan untuk memamerkan dalam menjamu tamu. Untuk menyediakan
cukup ragam makanan di atas meja, nyonya rumah kerja keras. Karena banyak ragam
makanan yang disediakan, tamu pun makan banyak. Penyakit dan penderitaan hasil
kerja keras di satu pihak dan akibat makan terlalu banyak di lain pihak, keduanya
menanggung akibatnya. Pesta yang mewah ini adalah satu beban dan malapetaka.
Pesta yang mengandung kerakusan dan
makanan yang dimasukkan ke dalam perut di luar jam makan, keduanya meninggalkan
pengaruh terhadap setiap jaringan alat pencernaan. Pikiran juga dipengaruhi
oleh apa yang kita makan dan minum.
Kerja terlalu keras adalah berbahaya
kepada remaja yang sedang bertumbuh; tetapi, ratusan orang telah ambruk karena
melanggar peraturan kerja keras itu sendiri, tidak bergerak, makan terlalu
banyak dan berfoya-foya, semuanya menanam bibit penyakit di dalam tubuh ribuan
orang yang segera menuju pembusukan yang pasti.
Kegelojohan
Satu Perlawanan yang Utama
Sebagian orang tidak berlatih untuk
mengendalikan seleranya, tetapi memanjakan selera itu dengan mengorbankan
kesehatan. Sebagai akibatnya, pikiran berkabut dan malas sehingga gagal untuk
melakukan apa yang seharusnya dilakukan jika mereka menyangkal diri dan hidup
sederhana. Hal ini berarti merampas Allah, yaitu tenaga fisik dan mental yang
seharusnya dibaktikan untuk pekerjaan-Nya jika pertarakan dalam segala hal
sudah dilakukan.
Paulus adalah seorang reformator
kesehatan. Katanya: “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya,
supaya sesudah mem-beritakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri
ditolak.” Dia merasa bahwa tanggung jawab diletakkan padanya untuk memelihara
semua kuasa tubuhnya untuk tetap awet, agar ia dapat menggunakannya untuk
kemuliaan Allah. Jikalau Paulus sendiri merasakan ketidakbertarakan itu
berbahaya, maka kita sedang berada dalam bahaya yang lebih besar, karena kita
tidak merasa dan mengakui seperti dia tentang pentingnya memuliakan Allah di
dalam tubuh dan roh kita, yang adalah milik-Nya. Makan terlalu banyak adalah
dosa zaman ini.
Firman Allah menempatkan dosa kegelojohan
dan kemabukan dalam daftar yang sama. Begitu hebatnya dosa ini di pemandangan
Allah, sehingga diberikan-Nya petunjuk kepada Musa bahwa seorang bocah yang
tidak dibatasi seleranya tetapi menjejali dirinya dengan apa saja yang
dirindukan seleranya, anak itu harus dibawa oleh orangtuanya ke hadapan tua-tua
Israel, supaya dilempari dengan batu sampai mati. Keadaan kegelojohan dianggap
tidak berpengharapan. Dia tidak berguna bagi orang lain dan kutuk bagi dirinya
sendiri. Dia tak dapat dipercaya dalam hal apa pun. Pengaruhnya senantiasa
mencemari orang lain. Dunia ini akan lebih baik tanpa tabiat seperti itu,
karena pengaruhnya yang mengerikan itu akan berkepanjangan. Tidak ada di antara
orang yang merasa bertanggung jawab kepada Allah akan membiarkan sifat hewani
menguasai pertimbangan sehat. Mereka yang melakukannya bukanlah orang Kristen,
apa pun dia, betapa tinggi pun jabatannya. Kristus menekankan: “Hendaklah kamu
sempurna seperti Bapamu yang di surga sempurna adanya.” Di sini Dia menunjukkan
kepada kita bahwa kita dapat menjadi sempurna dalam lingkungan kita sebagaimana
Allah sempurna dalam lingkungan-Nya.
Yang
Membangkitkan Kegelojohan
Banyak orang yang telah meninggalkan
makanan daging dan sejumlah bahan makanan yang membahayakan, berpikir bahwa makanan
mereka itu sederhana dan menyehatkan sehingga mereka bebas memanjakan selera
tanpa batas, mereka makan sebanyak-banyaknya, kadang-kadang sampai gelojoh. Ini
adalah satu kesalahan. Alat pencernaan seharusnya tidak dibebani dengan
kuantitas atau kualitas makanan yang akan membebani alat pencernaan.
Adat kebiasaan telah menentukan bahwa
makanan yang ditempat-kan di atas meja haruslah bervariasi. Karena tidak
mengetahui jenis makanan apa yang akan disajikan berikutnya, maka seorang
memakan makanan yang banyak walaupun itu bukan makanan yang cocok baginya.
Bilamana jenis makanan terakhir dihidangkan, maka dia sering mencoba melampaui
batas lalu memakan makanan cuci mulut yang menggiurkan itu, yang kelihatannya
cocok baginya. Sekiranya semua jenis makanan disajikan sekaligus pada awal,
maka seorang mempunyai kesempatan untuk memilih yang terbaik baginya.
Kelebihan makanan membebani alat
pencernaan sehingga timbullah demam dan keadaan tidak sehat. Sejumlah darah
diperlukan di dalam organ perut sehingga kaki dan tangan merasa dingin dengan
segera. Satu beban berat menimpa alat pencernaan, dan setelah alat ini
melakukan tugasnya, maka tubuh terasa letih dan lelah. Banyak orang yang
terus-menerus makan terlalu banyak lalu menyebut ini sebagai pemuas rasa lapar.
Tetapi itu disebabkan oleh kerja lembur alat pencernaan. Kadang-kadang otak
terasa lumpuh dengan melemahnya mental dan fisik.
Makanan yang berkelebihan itu menghambat perputaran
mesin tubuh. Alat pencernaan terganggu dan tak dapat melakukan tugasnya dengan
baik. Alat-alat tubuh yang penting dibebani oleh sesuatu yang tidak perlu.
|
Penyebab
Kelemahan Fisik dan Mental
Sebagai satu umat, dengan segala
pengetahuan kita tentang reformasi kesehatan, kita sering makan terlalu banyak.
Pemanjaan selera adalah penyebab utama kelemahan fisik dan mental dan hal ini
meletakkan sebagian besar dasar kelesuan yang nyatanya terdapat di mana-mana.
Banyak orang yang telah menerima
reformasi kesehatan meninggalkan segala sesuatu yang merusak. Tetapi, apakah
karena mereka sudah meninggalkan perkara-perkara ini sehingga mereka dapat
memakan makanan sebanyak yang mereka sukai? Mereka menghadapi meja makan; tanpa
memikirkan berapa banyak makanan yang mereka harus makan, mereka menyerah
kepada selera sehingga mereka makan secara berlebihan. Kemudian perut itu
memaksa diri harus melakukan-nya, sambil mengeluh karena beban yang ditimpakan
kepadanya pada sisa hari itu. Semua makanan yang dimasukkan ke dalam perut
menjadi beban alam, dan perut tidak dapat mengolah keuntungan dari padanya.
Makanan yang berkelebihan itu menghambat perputaran mesin tubuh. Alat
pencernaan terganggu dan tak dapat melakukan tugasnya dengan baik. Alat-alat
tubuh yang penting dibebani oleh sesuatu yang tidak perlu. Kuasa saraf otak
dikerahkan ke bagian perut untuk menolong alat pencernaan melaksanakan
tugasnya, yaitu membuang sejumlah makanan yang seyogianya tidak diperlukannya….
Pengaruh apakah yang diberikan oleh
kebiasaan makan terlalu banyak kepada perut? Perut itu semakin lelah, alat
pencernaan dilemahkan, dan akhirnya muncullah penyakit setelah serentetan
kejahatan. Kalau orang itu sudah diserang penyakit sebelumnya, maka mereka
mengalami lebih banyak kesulitan, dan tenaga inti semakin berkurang setiap
hari. Mereka mengerahkan kuasa vital mereka untuk tugas yang tidak perlu untuk
mengolah makanan yang mereka masukkan ke dalam perut. Betapa mengerikan kondisi
seperti ini!
Kita mengetahui sesuatu tentang
penyakit perut dari pengalaman. Kita mengalaminya dalam lingkungan keluarga;
kita merasa bahwa itu adalah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti. Apabila
seorang meng-alami kejang perut, dia sangat menderita secara fisik dan mental.
Sahabat-sahabatnya juga pasti menderita kecuali mereka bersikap brutal.
Engkau akan berkata: “Apa yang saya
makan, atau apa yang saya inginkan bukanlah urusanmu!” Adakah di sekitarmu yang
menderita kejang perut? Cobalah mengganggu mereka dengan cara apa saja. Betapa
alamiah untuk seorang menjadi cerewet. Mereka merasa tidak enak dan anak-anak
mereka pun nampaknya bersikap tidak baik. Mereka tidak bisa berbicara dengan
tenang kepada anak-anak. Mereka tidak bisa bertindak dengan tenang di rumah
tanpa anugerah khusus. Semua orang di sekitar mereka terpengaruh dengan
penyakit mereka sendiri. Semua orang telah menderita akibat kesalahan mereka.
Mereka menghamparkan bayangan gelap. Sekarang bukankah kebiasaanmu dalam hal
makan dan minum mempengaruhi orang lain? Tentu saja ya. Maka kamu harus
berhati-hati memelihara dirimu agar tetap sehat dalam kondisi puncak agar kamu
dapat melayani Allah dengan sempurna dan kamu dapat melakukan tugas untuk
masyarakat dan keluarga.
Reformator kesehatan juga dapat berbuat
kesalahan dalam hal kuantitas makanan. Mereka memakan makanan berkualitas yang
menyehatkan tetapi dengan cara yang tidak sederhana.
Tuhan telah memberitahukan pada saya
bahwa secara umum kita mengisi perut dengan makanan yang terlalu banyak. Banyak
orang tidak merasa nyaman karena makan terlalu banyak, dan akhirnya mereka
jatuh sakit. Tuhan tidak membawa hukuman ini kepada mereka. Mereka
mengundangnya sendiri. Allah menginginkan agar mereka menyadari bahwa rasa
sakit adalah akibat pelanggaran.
Banyak orang makan terlalu cepat. Yang
lain memakan makanan yang tidak cocok. Sekiranya mereka mau mengingat betapa
banyak kali mereka menyiksa diri pada waktu menyiksa perut, dan betapa dalam
Kristus dihina apabila perut itu disalahgunakan, maka mereka akan berani
menyangkal diri dengan memberikan kesempatan pada perut untuk memulihkan
kesehatannya. Sementara duduk mengelilingi meja makan, kita dapat melakukan
pekerjaan penginjilan oleh makan dan minum demi kemuliaan Allah.
Mengantuk
Sewaktu Acara Kebaktian
Apabila kita makan melewati batas kita
berdosa terhadap tubuh kita sendiri. Pada hari Sabat, di dalam rumah Allah,
orang yang gelojoh akan duduk dan tertidur sementara kebenaran Allah
dikumandangkan. Mereka tidak bisa membuka matanya karena mengantuk. Mereka
tidak dapat memahami khotbah yang diberikan. Apakah kamu pikir orang seperti
ini memuliakan Allah melalui tubuh dan rohnya yang adalah milik Tuhan? Tidak,
mereka tidak menghormati-Nya dan orang yang kejang perut, apakah sebabnya dia
mengalami kejang perut? Karena hal itu sedang dilakukan, gantinya menganut
keteraturan, dia telah membiarkan selera menguasai dirinya sehingga mau makan di
antara waktu makan. Kalau kebiasaannya adalah kebanyakan duduk, dia tidak
mendapat udara surga yang menguatkan untuk membantu pekerjaan pencernaan; boleh
jadi dia tidak cukup melakukan gerak badan demi kesehatannya.
Janganlah kita menyediakan makanan yang
lebih banyak pada hari Sabat atau ragam makanan yang lebih banyak dibanding
hari-hari biasa. Gantinya, makanan haruslah lebih sederhana, lebih sedikit
dimakan, supaya pikiran lebih jernih dan kuat untuk memahami perkara-perkara
rohani. Gangguan pada perut berarti gangguan pada otak. Kata-kata yang paling
indah boleh jadi didengar tetapi tidak dihargai, karena pikiran itu kacau oleh
cara makan yang tidak benar. Jikalau makan terlalu banyak pada hari Sabat,
banyak orang bertindak lebih banyak tetapi berpikir lebih sedikit, sehingga
mereka tidak layak menerima keuntungan dari kesempatan yang mulia itu.
Penyebab
Lupa
Tuhan telah memberi terang kepadamu
tentang masalah bertarak dalam segala hal. Engkau tidak bertarak dalam hal
kebiasaan makan. Seringkali engkau mengisi perutmu dengan makanan yang dua kali
lebih banyak daripada yang diperlukan tubuh. makanan ini membusuk; napasmu bau
busuk; terjadi kesulitan karena peradangan yang buruk; perutmu kerja lembur,
tenaga dikerahkan dari otak ke perut untuk menggiling bahan makanan yang kamu
telah masukkan ke dalam perut. Dalam hal ini, kamu telah menunjukkan kurang
belas kasihan kepada dirimu sendiri. Engkau seorang yang rakus di meja makan.
Inilah sebab utama mengapa engkau menjadi pelupa dan kehilangan ingatan. Engkau
mengatakan sesuatu yang saya tahu engkau sudah katakan, kemudian engkau
memutarnya dan mengatakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Saya mengetahui hal
ini, tetapi ingatlah bahwa itu adalah akibat kebiasaan terlalu banyak makan.
Apa gunanya hal ini dibicarakan, itu tidak akan menyembuhkan kejahatan.
Nasihat
kepada Pendeta dan Pekerja yang Kebanyakan Duduk
Kebiasaan makan terlalu banyak
berbahaya khususnya bagi mereka yang berwatak lamban. Orang seperti ini harus
makan sedikit dan gerak badan lebih banyak. Ada yang memiliki kecakapan
istimewa yang alamiah, tanpa latihan pengendalian diri dalam hal pengendalian
selera, mereka tidak dapat melaksanakan setengah dari yang seharusnya dapat
dilaksanakan. Banyak penulis dan ahli pidato gagal dalam hal ini. Setelah makan
dengan sepuasnya, mereka bekerja dengan duduk-duduk sambil membaca, belajar
atau menulis dengan tidak menggunakan waktu untuk gerak badan. Sebagai
akibatnya, aliran pikiran dan kelancaran kata-kata terpaksa terganggu. Mereka
tidak dapat berbicara atau menulis secara efisien untuk menjamah hati pembaca
atau pendengar. Usaha mereka lemah dan tidak berhasil.
Banyak rencana yang seharusnya menjadi berkat kepada
dunia ini telah disisihkan. Banyak patokan yang tidak adil, bersifat
menekan bahkan kejam yang ditetapkan. Inilah akibat keadaan pikiran yang
sakit karena kebiasaan makan yang salah.
|
Setiap hari, orang-orang yang memegang
posisi kepercayaan mem-buat keputusan penting. Seringkali mereka harus berpikir
cepat. Hal ini dapat dilakukan dengan baik hanya oleh mereka yang mempraktikkan
pertarakan yang ketat. Pikiran dikuatkan oleh pemeliharaan kuasa tubuh dan
mental dengan cara yang benar. Jikalau pikirannya tidak terlalu tegang,
kekuatan baru datang pada setiap kali diperlukan. Tetapi seringkali pekerjaan
dari mereka yang mempunyai perencanaan penting yang harus diperhatikan dan
membuat keputusan yang penting di-pengaruhi hal-hal yang jahat akibat makanan
yang tidak teratur. Perut yang kacau akan menghasilkan keadaan pikiran yang
kacau pula dan tidak berketentuan. Seringkali muncul gangguan, kekasaran dan
ketidak-adilan. Banyak rencana yang seharusnya menjadi berkat kepada dunia ini
telah disisihkan. Banyak patokan yang tidak adil, bersifat menekan bahkan kejam
yang ditetapkan. Inilah akibat keadaan pikiran yang sakit karena kebiasaan
makan yang salah.
Di sini ada anjuran bagi mereka yang
bekerja memeras otak dan kebanyakan duduk: Biarlah mereka yang mempunyai cukup
keberanian moral dan pengendalian diri mencobanya. Setiap kali makan, ambillah
makanan sederhana yang terdiri dari dua atau tiga macam. Makanlah secukupnya
hanya untuk memuaskan rasa lapar. Adakanlah gerak badan setiap hari dan
saksikanlah apakah engkau tidak mendapat manfaat.
Orang-orang kuat yang bekerja keras
secara fisik tidak dipaksa supaya berhati-hati dengan kuantitas atau kualitas
makanan seperti mereka yang kebanyakan duduk. Tetapi jauh lebih bagus apabila
mereka mengendalikan diri dalam hal makan dan minum untuk memperoleh kesehatan
yang lebih baik.
Beberapa orang menginginkan satu
peraturan yang tepat untuk mengatur makanan mereka. Mereka makan terlalu banyak
tetapi kemudian menyesalinya. Dengan demikian mereka senantiasa memikir-kan apa
yang mereka makan dan apa yang mereka minum. Bukanlah demikian seharusnya.
Seorang tidak dapat membuat peraturan yang tepat untuk orang lain. Setiap orang
harus melatih pertimbangan sehat dan pengendalian diri, mereka juga harus
bertindak menuruti prinsip.
Ketidaksanggupan
Mencerna dan Rapat Dinas
Seringkali orang makan lebih banyak
makanan yang sukar dicerna karena meja makan melimpah ruah. Perut yang terlalu
banyak beban, tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik. Akibatnya ialah
perasaan yang kacau dan otak yang tumpul, sehingga pikiran tidak dapat bekerja
dengan cepat. Gangguan pencernaan terjadi karena perpaduan makanan yang tidak
serasi. Terjadilah fermentasi, darah dicemarkan dan pikiran dikacaukan.
Kebiasaan makan terlalu banyak atau
makan terlalu banyak ragam makanan sekaligus itu seringkali menyebabkan sakit
kejang perut. Lalu alat pencernaan mengalami luka yang serius. Perut memprotes
dengan percuma. Perut itu mengajak otak untuk mempertimbangkan masalah
sebab-akibat. Kelebihan jumlah makanan yang diambil atau perpaduan makanan yang
tidak serasi keduanya akan merusak. Percuma tanda diberikan sebagai amaran
jauh-jauh sebelumnya. Akibatnya adalah penderitaan dan kemudian menyusul
penyakit.
Orang boleh bertanya: apakah
hubungannya ini dengan rapat dinas? Hubungannya sangat erat. Akibat dari
kebiasaan cara makan yang salah terbawa ke rapat dinas. Otak itu dipengaruhi
oleh kondisi perut. Perut yang tidak teratur menghasilkan keadaan pikiran yang
tidak teratur pula dan tidak menentu. Perut yang sudah sakit mengakibatkan
kondisi otak yang sakit. Hal ini sering membuat seseorang mengungkapkan opini
yang salah dan bersifat menentang. Kebijaksanaan orang seperti itu bagi Allah
adalah kebodohan. Saya menghadapkan hal ini sebagai satu sebab dari situasi
banyaknya rapat dinas dan pertemuan, di mana berbagai masalah perlu
dipertimbangkan dengan saksama, namun tidak terlalu diperhatikan sehingga
keputusan diambil dengan tergesa-gesa. Seringkali terjadi apabila diperlukan
ketegasan dalam satu hal, anggota rapat memutuskan hal-hal yang negatif
sehingga suasana berubah sama sekali dalam rapat itu. Segala akibat seperti ini
telah berulang-ulang ditunjukkan kepada saya.
Saya menghadapkan masalah ini sekarang
karena saya mendapat instruksi untuk mengatakannya kepada saudara-saudaraku di
bagian penggembalaan. Kalau tidak bertarak dalam hal makanan, engkau
menempatkan dirimu tidak layak untuk melihat dengan jelas perbedaan antara api
yang suci dan api yang biasa. Dengan perlakuan ini engkau juga menyatakan bahwa
dirimu adalah seorang yang tidak menghargai amaran yang telah diberikan Tuhan
kepadamu. Firman-Nya mengatakan kepadamu begini: “Siapakah di antara kamu yang
takut akan Tuhan dan mendengar suara hamba-Nya, yang berjalan di dalam
kegelapan karena tidak mendapat terang? Biarlah dia percaya di dalam nama Tuhan
dan bergantung pada Allahnya.” . . . Apakah kita tidak mendekati Tuhan, agar
Dia menyelamatkan kita dari semua masalah tidak bertarak dalam hal makan dan
minum, dari semua nafsu daging yang tidak suci dan dari semua kejahatan. Apakah
kita tidak merendahkan diri di hadapan Allah sambil menyisihkan semua yang
merusak tubuh dan roh, agar dalam takut akan Tuhan kita dapat menyempurnakan
kesucian tabiat?
Tidak
Ada Rekomendasi Reformasi Kesehatan
Para pendeta kita tidak cukup memperhatikan
kebiasaan mereka dalam hal makanan. Mereka makan terlalu banyak makanan dan
terlalu banyak ragam makanan sekaligus. Sebagian adalah reformator tetapi hanya
dalam nama. Mereka tidak mempunyai peraturan untuk mengatur makanan, tetapi
memanjakan selera dan memakan buah-buahan dan kacang-kacangan di antara jam
makan, dengan demikian mereka menempatkan beban yang terlalu berat di atas alat
pencernaan. Sebagian makan tiga kali sehari sedangkan dua kali makan sehari
lebih menunjang kesehatan fisik dan rohani. Jikalau hukum yang Allah telah buat
dipakai untuk menguasai tubuh itu dirusak, maka hukumannya pasti menyusul.
Oleh karena manusia kurang bijaksana
dalam hal makanan maka sebagian orang mengalami saraf yang setengah lumpuh,
dengan demikian mereka mengantuk dan bermalas-malasan. Para pendeta yang
bermuka pucat ini karena mereka menderita akibat pemanjaan selera sendiri tidak
memberikan rekomendasi reformasi kesehatan. Apabila seorang bekerja terlalu
keras lebih baik dia tidak makan satu kali untuk memberi kesempatan kepada alam
membetulkan dirinya. Para pekerja kita dapat melakukan lebih banyak melalui
teladan untuk memaju-kan reformasi kesehatan daripada mengkhotbah-kannya. Apabila sahabat mereka dengan
sengaja menyediakan makanan bagi mereka, biasanya mereka tergoda untuk
melanggar prinsip. Tetapi dengan menolak makanan mewah, makanan lezat-lezat,
teh dan kopi, mereka akan membuktikan diri sebagai reformator kesehatan yang
praktis. Sebagian sedang menderita akibat dari
Oleh karena manusia kurang bijaksana dalam hal makanan
maka sebagian orang mengalami saraf yang setengah lumpuh, dengan demikian
mereka mengantuk dan bermalas-malasan.
|
Pemanjaan yang berlebih-lebihan dalam
hal, makan minum, tidur, atau memandang sesuatu itu adalah dosa. Semua tindakan
kuasa tubuh dan pikiran yang sehat dan harmonis akan membawa kebahagiaan. Lebih
murni dan lebih tinggi kuasa itu, lebih murni dan lebih besar kebahagiaan.
Menggali
Kuburan dengan Gigi
Banyak di antara gembala kita gagal
mengadakan gerak badan yang cukup serta memanjakan selera dengan makan terlalu
banyak, itulah sebabnya mengapa mereka mengeluh karena sakit. Mereka tidak
memahami bahwa cara yang demikian membahayakan tubuh yang paling tangguh
sekalipun. Mereka yang berperangai lamban seperti ini, harus makan lebih
sedikit dan jangan takut gerak badan. Banyak di antara gembala kita menggali
kuburannya dengan gigi mereka sendiri. Dengan demikian beban ditempatkan di
atas alat pencernaan sehingga alat itu menderita, dan otak mendapat siksaan
yang berat. Bagi setiap pelanggaran hukum kesehatan, pelanggar itu harus
menerima hukumannya dalam tubuhnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar