Minggu, 19 Februari 2017

JANGKAR SEJARAH



Salah satu alasan pentingnya ajaran tentang Bait Suci adalah bahwa ajaran ini menjadi jangkar bagi dasar kesejarahan pekabaran dan misi MAHK”Pokok pembahasan tentang Bait Suci adalah kunci yang membuka misteri kekecewaan tahun 1844.”—The Great Controversy, hlm. 423. Sesungguhnya, Ellen White selanjutnya menyatakan, “Ayat dalam Kitab Suci yang di atas segalanya menjadi dasar dan pilar pusat dari iman advent adalah pernyataan: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar." Daniel 8:14.”—Ibid., hlm. 409.

Jikalau ajaran tentang Bait Suci adalah “pekabaran yang telah menjadikan kita umat yang diasingkan, dan telah memberi watak dan kuasa bagi pekerja-an kita” (Evangelism, hlm. 225), maka kita harus mengetahui alasan-alasannya. Jika tidak, kita akan terseret kepada lautan mimpi di mana kita tidak mera-sakan kegawatan khusus atau sesuatu yang membe-dakan kita sebagai satu umat. Alasan atas kebera-daan kita sebagai sebuah gereja akan menjadi benar-benar kabur jikalau kita melupakan implikasi kekhas-an dari ajaran tentang Bait Suci.

Sejak tahun 1851, Ellen White dan yang lainnya melihat dengan jelas bahwa “pokok pembahasan seperti Bait Suci, dalam  hubungannya dengan 2300 hari, hukum Tuhan dan iman kepada Yesus, dihitung secara sempurna untuk menjelaskan pergerakan Advent di masa lalu dan menunjukkan apa posisi kita sekarang, menetapkan iman dari orang yang ragu-ragu, dan memberikan kepastian akan masa depan yang mulia. Hal-hal ini, saya telah seringkali melihat-nya, adalah pokok-pokok utama yang harus dipe-gang oleh para jurukabar.”—Early Writings, hlm. 63.

Ajaran tentang Bait Suci melabuhkan MAHK dalam sejarah dan memberikan tujuan bagi keberadaannya, karena ini menjelaskan pentingnya tanggal 22 Oktober 1844. Meskipun ribuan pengikut Advent Miller berbalik dari pengalaman yang berharga yang menyatukan mereka kepada satu sama lain dan kepada Tuhan mereka setelah hari Kekecewaan Besar, orang-orang lain tidak menanggalkan keab-sahan pengalaman mereka, dan mereka terus mem-pelajari Alkitab, berusaha untuk memahami secara lebih jelas makna dari Daniel 8:14.

William Miller telah mendasarkan pekabarannya yang menyedot perhatian bahwa Yesus akan kembali ke bumi sekitar tahun 1843/1844  pada Daniel 8:14.1 Ia pertama-tama menyatakan bahwa gereja adalah Bait Suci yang harus dikuduskan. Kemudian, ia menyatakan bahwa gereja dan bumi, keduanya akan dikuduskan dengan api pada hari terakhir dari penu-tupan nubuatan 2300-tahun.

Setelah penyesuaian dilakukan dalam kronologi Miller, untuk dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan perhitungan Karait dalam kalender Israel, kelompok Miller mengubah pengharapan akan Keda-tangan Kedua dari musim semi 1844 menjadi musim gugur, tanggal 22 Oktober.

Selama musim semi dan musim panas 1844, pelajar-an yang lebih mendalam diberikan tentang ajaran Bait Suci dan penerapannya dalam Injil Kristen. Maka menjadi lebih jelas bagi mereka bahwa Kristus akan keluar dari Bilik yang Maha Suci pada Hari Penda-maian kegenapan (antitipe) pada hari kedatanganNya kedua. Namun mereka tidak memahami kesalahan tentang konsep bahwa Yesus akan meninggalkan Bilik Yang Maha Suci—yaitu salah satu bilik dalam Bait Suci surga—untuk “memulihkan” dengan api apa yang disebut Bait Suci di bumi pada kedatanganNya yang kedua di tahun 1844.

Langkah-langkah untuk menyelesaikan kebingungan yang menyebut baik bumi maupun surga sebagai Bait Suci disebutkan dalam Daniel 8:14 terjadi setelah hari Kekecewaan Besar. Dua orang pengikut Miller, Hiram Edson dan seorang temannya, merenungkan seca-ra mendalam ketika melintasi sebuah kebun jagung di dekat Port Gibson, New York, dalam perjalanan untuk mengunjungi sekelompok Advent Miller yang putus asa. Edson tiba-tiba melihat paradoks dan memahami bahwa “bukannya Imam Besar kita keluar dari Bilik yang Maha Suci di dalam Bait Suci surga untuk datang ke bumi pada hari kesepuluh dari bulan ke-tujuh, pada akhir dari 2300 hari, melainkan Ia untuk pertama kalinya pada hari itu masuk ke dalam bilik kedua Bait Suci tersebut; dan bahwa Ia memiliki pekerjaan yang harus dilakukan di dalam Bilik Maha Suci sebelum datang ke bumi ini.”2

Selama beberapa bulan, Hiram Edson, Owen R.L. Crosier, dan Franklin B. Hahn mempelajari kembali ajaran tentang Bait Suci. Crosier menerbitkan hasil-hasil awal dari pelajaran-pelajaran tersebut di tahun 1845 dan pelajaran yang lebih mendalam antara 1846-1847. Dalam artikel-artikel dan surat-surat terse-but, ditekankan bahwa Bait Suci surgalah satu-satunya Bait Suci yang ada ketika nubuatan 2300 tahun berakhir di tahun 1844; maka, hanya Bait Suci inilah yang harus dipulihkan pada waktu itu.

Pandangan Crosier, yang juga mewakili pandangan Hahn dan Edson, segera diterima oleh James White dan Joseph Bates. Ini dipuji oleh Ellen White sebagai “terang yang sejati, tentang pemulihan Bait Suci.” (SDA Encyclopedia, edisi yang diperbaharui (1976), hlm. 1281).

Pandangan Crosier menjadi dasar bagi orang-orang Advent yang tidak menolak “pengalaman” kekecewa-an 1844 yang mengumumkan secara membabi buta bahwa perhitungan 1844 adalah sebuah kesalahan, ataupun menerima penjelasan dari para “rohaniwan” (spiritualizers) yang memegang ketepatan nubuatan 1844, namun menafsirkan ulang peristiwa “kedatang-an Yesus” ke dalam kehidupan orang-orang Kristen yang setia. Bagi mereka yang sepaham dengan Crosier, Bait Suci surga adalah nyata sebagaimana halnya Yerusalem Baru. Bagi mereka, peristiwa yang ditandai oleh akhir dari 2300 tahun dalam Daniel 8:14 adalah perpindahan dalam pelayanan Kristus sebagai Imam Besar dari Bilik Suci masuk ke dalam Bilik Maha Suci dalam Bait Suci surga, yang menandai pekerjaan baru dan yang terakhir demi umatNya.

Selanjutnya, Crosier menyatakan bahwa “ada Bait Suci yang harafiah dan yang rohani—Bait Suci harafiah didiami oleh Yesus Kristus, Raja dan Imam kita…; Bait Suci rohani didiami oleh Roh Kudus… Antara keduanya terdapat keselarasan dalam tindakan, sebagaimana Kristus menyiapkan tempatnya, demikianlah pula Roh Kudus menyiap-kan umatnya. Ketika Ia masuk ke dalam Bait Suci Nya, yaitu Bait Suci, untuk memulihkannya; Roh Kudus memulai pemulihan istimewa pada umat-nya. Maleakhi 3:1-3”—Letter (31 Maret 1846), terbit dalam The Day-Star, 18 April 1846, hlm. 31.

Pembahasan Crosier menjadi inti dari pandangan standar yang dipegang penganut MAHK. Namun masih ada banyak lagi yang harus diketahui kemu-dian ketika ajaran tentang Bait Suci dipelajari lebih mendalam. Konsep penghakiman, khususnya peng-hakiman pemeriksaan, atau fase pra-Advent3, belum dihubungkan dengan penjelasan oleh Crosier menge-nai pemulihan Bait Suci surga dan pekabaran tentang waktu penghakiman dalam Wahyu 14.

Selama periode ini, setelah pembahasan Crosier menetapkan lokasi Bait Suci yang disebutkan dalam Daniel 8:14, referensi Alkitab lainnya menjadi lebih jelas. Lukisan oleh penulis Wahyu (Wahyu 11:19) tentang peristiwa selama tujuh sangkakala menjadi sangat relevan, khususnya referensi tentang Bait Suci surga: “Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjianNya di dalam Bait Suci itu” (Wahyu 11:19). Kebenaran yang terdapat dalam perkataan inilah, yang dikem-bangkan dalam bagian-bagian lain dalam Kitab Suci, yang membentuk keunikan sejarah dan teologia Gereja MAHK.4

Pemahaman tentang ajaran Bait Suci menuntun peng-ikut Advent untuk melihat pentingnya Sabat Alkitab, hari ketujuh dalam satu minggu. Penerimaan akan kebenaran tentang Bait Suci surga dilabuhkan dalam pengalaman tahun 1844 “melibatkan pengakuan ten-tang pernyataan hukum Tuhan dan kewajiban Sabat dalam hukum ke-empat.” (The Great Controversy, hlm. 435).

Baru dalam artikel J.N Loughborough di tahun 18545 pemulihan Bait Suci dihubungkan dengan peka-baran saat penghakiman sebagaimana dikuman-dangkan dalam pekabaran malaikat pertama dalam Wahyu 14. Baru setelah James White menulis artikel dalam Review di tahun 1857,6 konsep-konsep ten-tang penghakiman pemeriksaan, pemulihan Bait Suci, dan pekabaran saat penghakiman digabung-kan dan ditetapkan secara permanen dalam pemi-kiran orang-orang Advent Hari Ketujuh.

Maka, sekelompok orang  Advent pasca-1844 ber-gerak dari satu hubungan Alkitab kepada yang beri-kutnya: dari penentuan tentang Bait Suci surga yang disebutkan dalam Daniel 8:14, kepada pemahaman tentang Bilik Maha Suci di dalam Bait Suci tersebut sebagai tempat di mana Kristus melaksanakan peran baru sebagai Imam Besar sejak 1844; kepada penga-kuan bahwa penurutan akan hukum Tuhan dalam kepenuhannya adalah berhubungan langsung dengan terang baru tentang ajaran Bait Suci; kepada kesa-daran bahwa kebenaran-kebenaran khusus yang disampaikan dalam pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14 bersamaan dengan perluasan pemahaman mereka tentang kebenaran-kebenaran tentang Bait Suci. Penanggalan 1844 secara historis melabuhkan ajaran tentang penghakiman pemeriksaan, atau pra-Advent, dan awal dari saat penghakiman yang diu-mumkan oleh malaikat pertama dalam Wahyu 14.

Hubungan antara ajaran tentang Bait Suci dan peka-baran tiga malaikat dalam Wahyu 14 memberi daya dorong baru bagi sekelompok orang muda Advent yang sekarang menjadi pemelihara Sabat.7

Anggota gerakan Advent yang semakin berkembang merasakan kesegeraan yang tersirat dari hidup di masa penghakiman, ketika catatan kehidupan dari semua orang saleh di bumi ini, yang telah mati mau-pun yang masih hidup, akan dihakimi dalam peng-adilan surgawi. Mereka telah mengalami sukacita dalam mengabarkan pekabaran malaikat pertama sebelum 1844; sebagian orang menjadi percaya, selanjutnya mereka mengabarkan pekabaran malai-kat kedua selama musim panas 1844,Babel telah rubuh” ketika banyak dari mereka dikeluarkan dari gereja mereka sendiri. Dan sekarang, dengan wawas-an baru mereka tentang urutan yang teratur tentang tiga pekabaran itu, ditambah dengan kesadaran mereka tentang penekanan kepada peringatan dalam pekabaran malaikat yang ketiga melawan penyem-bahan “binatang dan patungnya” dan pujian kepada mereka yang “memelihara hukum Tuhan, dan iman kepada Yesus”—landasan dasar bagi gereja yang semakin bertumbuh telah terbentuk.

Umat MAHK memahami dalam ajaran tentang Bait Suci “suatu sistem kebenaran yang lengkap, yang saling berhubungan dan selaras, yang menunjuk-kan tangan Tuhan telah menuntun pergerakan advent yang besar dan menyatakan kewajiban masa kini, ajaran ini menjelaskan posisi dan pekerjaan umat Tuhan.”The Great Controversy, hlm. 423. Mereka memahami secara jelas akan keabsahan pengalaman 1844, yang sangat meng-hancurkan hati sebelum maknanya menjadi lebih jelas. Mereka memahami kewajiban mereka di ma-sa kini sebagai jurubicara-jurubicara Tuhan untuk mengabarkan peringatan yang mengerikan itu dan undangan ilahi dari malaikat ketiga dalam Wahyu 14 kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Mereka memahami masa depan tentang pengha-kiman Tuhan atas bumi ini, kehidupan bagi orang saleh dan kehancuran bagi orang jahat.

Masa lalu, masa kini dan masa depan—semuanya menjadi lebih jelas karena ajaran tentang Bait Suci. Apa artinya pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Bait Suci ini  bagi pengalaman orang Advent di pertengahan abad ke-19, dan apa yang seharusnya artinya bagi kita saat ini akan dibahas pada bagian selanjutnya.8

---------------
1 Untuk pelajaran singkat tentang nubuatan 2300 hari/tahun, yang dimulai tahun 457 SM, baca The Great Controversy, hlm. 409, 410; untuk dasar sejarah yang menentukan keabsahan dan pentingnya tahun 457 SM, lihat SIEGFRIED H. HORN dan LYNN H. WOOD, The Chronology of Ezra 7 (Washington: Review and Herald, 1970), dan SDA Bible Comment-ary, vol. 3, hlm. 85-110.

2 Lihat SDA Encyclopedia, edisi yang diperbaharui (1976), hlm. 1280 tentang bagian tulisan Edson berjudul “Life and Experience.”

3 Sebuah ungkapan yang digunakan, barangkali untuk pertama kalinya, oleh Edward Heppenstall, Our High Priest (Wasington: Review and Herald Publishing Association, 1972), hlm. 107.

4 Umat Advent mula-mula menemukan bahwa pada suatu waktu tertentu, di bawah seruan sangkakala malaikat ketujuh, Kristus akan mengubah posisiNya di Bait Suci surga dari Bilik Suci ke Bilik Maha Suci; dan inilah peristiwa yang mereka simpulkan sebagai pe-ristiwa yang akan terjadi di tahun 1844. Penemuan akan kesalahan mereka tidak terjadi hingga waktu itu lewat. Kemudian mereka melihat melalui iman ke dalam Bait Suci surga, dan Hukum Tuhan di dalam tabut perjanjian, pelajaran tentang pertanyaan tentang Bait Suci, dan kebenaran-kebenaran yang berhu-bungan dengan Bait Suci inilah yang menuntun seke-lompok orang untuk memelihara hukum Tuhan, dan memisahkan diri, sebagaimana orang-orang Advent Hari Ketujuh di masa kini.”—STEPHEN H. HASKELL, ‘Bible Study,’ General Conference Bulletin, 7 April 1901, hlm. 98-99.

5 “The Hour of His Judgement Come,” Review and Herald, 14 Februari 1854, hlm. 29, 30.

6 White menyimpulkan dari teks-teks seperti 1 Petrus 4:17, bahwa hanya ada dua kelas (kelompok) yang terdapat dalam penghakiman, bahwa “masing-masing kelompok memiliki masa penghakiman sendiri; dan menurut teks tersebut, penghakiman kepada rumah, atau gereja Tuhan akan terjadi pertama.

“Kedua kelas itu akan dihakimi sebelum mereka di-bangkitkan dari kematian, penghakiman  pemeriksa-an kepada rumah, atau gereja Tuhan akan terjadi sebelum kebangkitan pertama; demikian juga peng-hakiman kepada orang jahat terjadi selama masa 1000 tahun dalam Wahyu 20, dan mereka akan dibangkitkan pada penutupan masa tersebut.”—The Judgement,” Review and Herald, 29 Januari 1857, hlm. 100.

7 Di tahun 1850, James White menulis: “Satu bagian dalam pekabaran malaikat ketiga adalah – “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” (Wahyu 14:12). Kita mengetahui bahwa masa tunggu yang tekun dari orang-orang kudus adalah sejak kekecewaan di tahun 1844: Dan itu telah terjadi dan kita semua telah mengetahuinya. Kita tidak boleh salah di sini. Kita kemudian mengetahui bahwa saat pekabaran ketiga adalah sekarang. Kita juga mengetahui bahwa saat untuk memelihara seluruh hukum secara benar adalah sejak 1844, karena Tuhan  memanggil kita keluar dari Babel

“Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjianNya di dalam Bait Suci itu” (Wahyu 11:19). Apakah Yohanes melihat tabut berisikan sepuluh hukum di surga? Ya, oleh karenanya ia menyaksikannya; dan tidak ada orang yang percaya kepada Alkitab akan meragu-kan kesaksiannya, dan mengatakan bahwa ia berada di bawah pengaruh hipnotis, dan mengata-kan sesuatu secara tidak benar. Maka, jika hukum-hukum Tuhan itu disimpan di surga, tentulah hukum itu tidak dihapuskan di bumi.

“Dalam lambangnya (type), Bait Suci Tuhan di bumi, tempat di mana tabut berada adalah bagian yang paling kudus di dalam bilik kedua. Dalam kegenapannya (antitype), ‘Bait Suci Tuhan’ ‘di surga,’ tabut itu haruslah berada di tempat yang sama, karena Bait Suci di bumi adalah pola dari segala sesuatu yang ada di surga.” Dalam Bait Suci di bumi, “Bilik Maha Suci’ dibuka pada setiap akhir tahun, karena hanya Imam Besar sajalah yang masuk pada hari itu sehingga ia dapat menyucikan Bait Suci; tetapi ‘Bilik Maha Suci’ di dalam Bait Suci surga tidak dibuka hingga Yesus, Imam Besar kita, masuk untuk menyucikan Bait Suci pada akhir dari 2300 hari, di tahun 1844…

“Tuhan telah menandai pengalaman masa lalu dan posisi masa kini kita sedemikian jelas, sehingga tidak perlu ada orang yang ragu-ragu. Semua orang kudus akan melihat dan mengetahui di ma-na mereka, dan memahami kebenaran masa kini dan kewajiban masa kini”—“The Third Angel’s Message,” The Present Truth, April 1950.

8 Stephen N. Haskell menyatakannya dengan baik: “Jikalau imanmu tidak dihidupkan kembali dalam pertanyaan tentang Bait Suci dan dalam pekerjaan Iman Besar kita, dan jikalau kamu tidak memper-oleh pengalaman darinya, saya khawatir kamu tidak akan pernah berhasil. Kita harus memiliki sebuah pengalaman dalam pekerjaan Iman Besar kita ini.”—Khotbah disampaikan di College View, Nebraska (1904), diterbitkan dalam Mattie H. Welch, Present Truth for Perilous Times (Nashville: Southern Publishing Association, tanpa tahun).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar