Senin, 20 Februari 2017

KEBENARAN YANG PALING DITAKUTI OLEH SETAN


Nasehat telah diberikan bahwa “pelajaran tentang Bait Suci dan penghakiman pemeriksaan harus dipahami secara jelas oleh umat Tuhan.”—The Great Contro-versy, hlm. 488. Pengetahuan ini haruslah lebih dari sekedar pemahaman tentang sebuah buku teks. Tanpanya, anggota gereja pada akhirnya akan kehi-langan jiwanya, sebagaimana Ellen White selanjutnya menyatakan: “Semua orang memerlukan pengeta-huan bagi diri mereka sendiri tentang posisi dan pekerjaan dari Imam Besar mereka. Jikalau tidak, akan menjadi tidak mungkin bagi mereka untuk mempraktekkan iman mereka yang adalah menda-sar pada masa kini atau untuk menempati posisi  yang dirancang Tuhan bagi mereka.”Ibid. Per-ingatan yang mengerikan seperti ini tidak pernah diberikan oleh Ellen White tentang pelajaran Alkitab lainnya.

Mengapa Ellen White memberi penekanan sedemi-kian keras? Apakah yang sangat mendasar dalam ajaran tentang Bait Suci untuk dapat memahami pekabaran dan misi orang Advent? Selanjutnya, mengapa terdapat kebisuan di dalam gereja Kristen pada umumnya, dan di mimbar-mimbar Advent khususnya, tentang ajaran ini? Dan mengapa terjadi kebosanan yang aneh di antara orang Advent tentang kebenaran-kebenaran tentang Bait Suci jika-lau kebenaran ini begitu vital bagi kesehatan rohani setiap anggota gereja, khususnya pada masa-masa setelah tahun 1844? Semata-mata karena Setan tidak menghendaki orang-orang memahami kebe-naran-kebenaran yang tinggi tentang Yesus, yang dinyatakan dalam ajaran tentang Bait Suci. Setan tidak peduli jikalau anggota-anggota gereja memba-yar persepuluhan, mengakui hari Sabat sebagai hari kudus Tuhan, dan membangun sekolah-sekolah dan rumah sakit-rumah sakit yang lebih besar. Ia tidak terlalu risau jika anggota-anggota gereja berdoa setiap hari agar Yesus mengampuni dosa-dosa mere-ka dan agar Yesus segera kembali ke bumi. Betapa-pun, orang-orang yang menyalibkan Yesus dahulu juga melakukan hal serupa.

Namun Setan benar-benar membenci “kebenaran-kebenaran agung yang memberi pandangan akan korban bagi pendamaian dan pengantara yang penuh kuasa, dan ia tahu bahwa baginya segala sesuatu tergantung kepada kemampuannya untuk membelokkan pikiran dari Yesus dan kebenaran-Nya.”Ibid., Akibatnya, “Setan merancang rencana-rencana tak terbilang untuk menyibukkan pikiran kita, sehingga pikiran tidak tertuju pada satu pe-kerjaan yang seharusnya kita sangat terlibat di dalamnya.”—Ibid.

Dengan perkataan lain, jikalau Setan dapat menye-babkan kebingungan atau kebosanan kepada dua kebenaran inti dalam rencana keselamatan, ia tidak peduli berapa besar pekerjaan lain yang akan kita lakukan atau ketahui. Kedua kebenaran inti ini adalah (1) “pengorbanan pendamaian” dan (2) “pengantara yang yang penuh kuasa.” Di dalam keduanya berhubungan tanpa terpisahkan apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita dan apa yang ingin dilakukanNya di dalam kita.

Satu masalah pokok dan yang bertumbuh subur dalam Kekristenan adalah bahwa orang-orang cende-rung memusatkan perhatian pada salah satu saja: apa yang telah dilakukan Yesus atau apa ingin dilaku-kan Yesus di dalam kita. Jarang kedua konsep ini dipegang dalam keseimbangan yang benar. Ketika pengorbanan pendamaian, yaitu apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita, disampaikan secara tidak proporsional, terlalu sering catatan menun-jukkan bahwa pekerjaan Roh Kudus diabaikan; maka berkembanglah agama yang berorientasi ke-pada doktrin, kaku dan dingin. Seringkali, sebagai reaksi terhadap penekanan yang berlebihan ini, pe-kerjaan pengantaraan yang penuh kuasa ditekan-kan secara berlebihan oleh orang-orang Kristen yang jujur yang merasakan kekosongan dalam pengalaman pribadi akibat dari agama yang ter-lalu intelektual. Namun memberi penekanan yang berlebihan kepada apa yang dilakukan Kristus di dalam kita menyebabkan kita memokuskan perha-tian secara tidak proporsional kepada pendengar dan pengalaman rohaninya; Firman yang mula-mula dan tujuan dari pendamaian Tuhan kita tidak diberi tekanan yang sesuai, dan oleh karenanya menjadi kabur. Maka, iman hanyalah menjadi ma-salah perasaan dan cerminan dari suatu penga-laman rohani seseorang daripada tanggapan yang taat kepada Tuhan, yaitu pengakuan bahwa kita adalah ciptaanNya dan yang telah ditebusNya.

Pemahaman tentang kebenaran-kebenaran dasar dari ajaran Bait Suci akan menyelamatkan anggota-anggota gereja dari kesalahan kembar ini, yaitu di satu pihak, rasa aman intelektual yang terlalu per-caya diri, dan di pihak lain, emosionalisme yang terlalu percaya diri. Kebenaran-kebenaran tentang Bait Suci akan menyelamatkan kita dari perangkap perang slogan yang sia-sia, yang di dalamnya sendi-ri, menunjukkan hanya sebagian saja dari kebenaran-kebenaran yang diberi penekanan secara salah. Se-bagai contoh, jikalau tidak dipahami secara benar, mereka yang berseru, “itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:9) harus siap dengan pernyataan tandingan, “bukan karena iman (syahadat-)mu, jangan ada orang yang memegahkan diri karenanya.”

Kedua kesalahan ini memotong (mem-bypass) tujuan yang sesungguhnya dari rencana keselamatan—yaitu pemusnahan praktek-praktek dosa dalam ke-hidupan Kristiani, di sini dan saat ini. Ajaran tentang Bait Suci yang dipahami secara  benar akan menolong membawa dari kebenaran-kebenaran yang telah diberi penekanan secara berlebihan menuju kepada konsep yang selaras dengan rencana keselamatan.1

Apa yang paling ditakuti oleh Setan adalah bahwa ada suatu generasi yang akan sungguh-sungguh memperhatikan Tuhan dan mendengarkan Dia dengan seksama.2 Setan takut bahwa orang-orang MAHK akan mendengarkan perkataan Tuhan dan bekerja sama dengan Dia dalam penghapusan ke-biasaan-kebiasaan dosa. Setan takut bahwa orang-orang Advent akan menyatukan perhatian mereka kepada pemeliharaan hukum dengan “beriman kepada Yesus” (Wahyu 14:12). Setan takut bahwa mereka yang sungguh-sungguh menginginkan “beriman kepada Yesus” juga akan mengem-bangkan tabiat Yesus. Setan takut bahwa mereka yang mengembangkan tabiat Yesus melalui iman dalam kuasa Tuhan untuk  bertahan akan mem-buktikan bahwa Setan telah salah di hadapan alam semesta yang sedang mengamati.

Setan takut bahwa pria dan wanita yang dulu per-nah terbelenggu, masing-masing dengan catatan masa lalu yang mementingkan diri sendiri dan kegagalan rohani, akan mendemonstrasikan bah-wa jalan kehidupan Tuhan adalah jalan kehidupan yang paling sehat, menyenangkan dan membaha-giakan. Setan takut bahwa tabiat yang menang dan menarik dari para pemelihara hukum ini akan mempercepat Kedatangan Tuhan (Advent) dan kehancuran akhir baginya, karena “Kristus se-dang menunggu dengan kerinduan yang lama akan manifestasi DiriNya di dalam gerejaNya. Ketika tabiat Kristus akan dinyatakan secara sem-purna di dalam umatNya, maka Ia akan datang untuk mengakui mereka sebagai milikNya”Christ’s Object Lessons, hlm. 69.

Setan takut bahwa kemungkinan-kemungkinan yang mulia ini akan terbuka ketika pria dan wanita mempelajari ajaran tentang Bait Suci. Ia bahkan akan puas jikalau anggota-anggota gereja mengarah-kan pandangan mereka kepada salib di mana Tuhan mereka tergantung antara langit dan bumi—sepan-jang mereka tidak mengikuti Dia ke dalam Bait Suci surga dan menemukan mengapa Dia telah hidup dan mati. Setan akan puas jikalau anggota-anggota gereja menumpahkan persembahan-per-sembahan dalam prosentase yang semakin ber-tambah, membangun lembaga-lembaga kesehat-an dan pendidikan yang paling menyenangkan di seluruh penjuru bumi, menerima pujian di mana-mana karena acara-acara radio dan televisi yang sehat, klinik-klinik berhenti merokok, dan seba-gainya. Ia akan puas sepanjang seluruh kegiatan yang luar biasa ini tidak bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam kualitas hidup yang pada suatu hari akan memisahkan umat Tuhan sebagaimana rencanaNya dan satu-satunya jalan untuk menye-lesaikan masalah dosa.

Pada halaman-halaman selanjutnya kita akan mem-pelajari unsur-unsur dalam ajaran tentang Bait Suci yang menjelaskan bahwa Tuhan ingin melakukan bagi kita lebih besar daripada sekedar mengam-puni dosa-dosa kita. Kita akan melihat  bahwa ajar-an tentang pembenaran oleh iman adalah berhu-bungan tanpa terpisahkan dengan kebenaran tentang Bait Suci dan berasal daripadanya, dan bahwa mengalami kebenaran-kebenaran yang dije-laskan dalam ajaran tentang Bait Suci sangat berhubungan dengan kesegeraan kembalinya Yesus.

--------------

1  W.W. Prescott mengetahui bahwa bahaya yang besar dari kejatuhan ke dalam satu kesalahan atau yang lain yang muncul akibat dari kesalahpahaman tentang bagaimana Tuhan ingin menolong pria dan wanita untuk menghancurkan dosa. Bagi Gereja MAHK—khususnya di zamannya—pencobaan yang halus telah masuk dalam keyakinan doktrin dan kesetiaan yang nyata kepada tuntutan ilahi sebagai-mana Sabat hari ketujuh dan reformasi kesehatan:

Dalam Pertemuan General Konferens tahun 1903 ia menyatakan: “Sekarang bahwa pekabaran tentang Kristus, dan penyalibanNya, dan pekabaran tentang pembenaran Kristus sebagai karunia Tuhan melalui iman kepada Yesus, yang tidak meliputi dan meneri-ma perkembangan-perkembangan pasti dari sejarah advent, dari pengalaman advent, dan perkembangan-perkembangan pasti dari kebenaran bagi generasi ini, bukanlah pekabaran tentang pembenaran oleh iman, atau Kristus yang disalibkan, yang akan dikabarkan Tuhan bagi orang-orang saat ini.

“Janganlah salah paham akan saya. Saya akan berbi-cara secara paling sederhana. Anda mengetahui saya tidak berkhotbah melawan pengampunan dosa, pem-benaran Kristus, dan kemuliaan salib Kristus. Namun apa yang menjadi penekanan saya adalah ini, bahwa bukan melalui memulai dari satu sisi, dan mengabai-kan seluruh kebenaran mula-mula, dan seluruh kebe-naran nubuatan, dan semata-mata mengajarkan se-buah pekabaran umum tentang keselamatan melalui iman di dalam Kristus, tanpa menerapkan pekabaran Tuhan tentang keselamatan melalui iman di dalam Kristus kepada generasi ini, bukanlah pekabaran yang dikehendaki Tuhan bagi generasi ini. (Jemaat, ‘Amin’). Pekabaran tentang kemuliaan salib Kristus, pekabaran tentang terang yang bersinar dari salib Kalvari, pekabaran tentang pembenaran Kristus seba-gai satu-satunya pengharapan kita akan keselamatan, di dalam generasi ini haruslah mencakup penerapan yang pasti dan pemberlakuan kebenaran-kebenaran ini, mengingat sejarah advent dan nubuatan advent. Dan ketika kebenaran-kebenaran itu dikhotbahkan dalam terang sejarah advent dan nubuatan advent, kebenaran-kebenaran itu akan menyelamatkan orang -orang dari dosa dan dari perbuatan dosa saat ini. Kebenaran-kebenaran itu  akan mempersiapkan suatu umat yang akan berdiri pada waktu penco-baan yang akan kita hadapi, dan akan memper-siapkan suatu umat untuk  bertemu dengan Tuhan di udara, dan untuk selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan; itulah pekabaran yang harus dikumandangkan kepada generasi ini.”—“The Gospel Message for  Today,” General Conference Bulletin, 2 April 1903, hlm. 54.

2  “Setan menemukan rancangan-rancangan yang tak-terbilang banyaknya untuk menyibukkan pikiran ki-ta, sehingga pikiran kita tidak akan memikirkan satu pekerjaan yang seharusnya menjadi tugas kita. Si penipu ulung itu membenci kebenaran-kebenaran agung yang membawa kepada pandangan akan pe-ngorbanan pendamaian dan pengantara yang penuh kuasa. Ia mengetahui bahwa padanya segala sesuatu bergantung pada pembelokan pikiran orang-orang dari Yesus dan kebenaranNya.

“Mereka yang menginginkan keuntungan dari pengantaraan Juruselamat, tidak boleh mengizin-kan apapun mengganggu kewajiban mereka akan kesucian yang sempurna dalam takut akan Tuhan. Jam-jam berharga ini, gantinya digunakan untuk kesenangan, untuk pamer, untuk mencari perhati-an, haruslah dibaktikan untuk mempelajari firman kebenaran dalam doa dan kesungguhan. Perihal Bait Suci dan penghakiman pemeriksaan haruslah dipahami secara jelas oleh umat Tuhan. Semua orang perlu memiliki pengetahuan bagi diri mereka sendiri tentang kedudukan dan pekerjaan Imam Besar Agung mereka. Jikalau tidak demikian, akan menjadi tidak mungkin bagi mereka untuk melak-sanakan iman yang adalah mendasar di masa kini atau untuk menempati posisi yang dirancangkan Tuhan agar mereka tempati.”—The Great Contro-versy, hlm. 488.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar